• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pendampingan spiritualitas amat berguna bagi mahasiswa. Dengan demikian upaya pengembangan harus selalu diupayakan. Penulis melihat bahwa pogram ini memberikan andil yang besar dalam pembentukan spiritualitas katekis. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh beberapa usulan dari para responden. Setelah mengolah dan mempertimbangkan usulan dari para responden, penulis menyampaikan saran-saran yang dapat diupayakan untuk memelihara, mempertahankan dan meningkatkan pendampingan spiritualitas di Prodi IPPAK, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Prodi IPPAK

a. Pendampingan Spiritualitas harus tetap diupayakan dengan beragam cara. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pendampingan spiritualitas yang ada di Prodi yaitu dengan mengadakan live in bagi mahasiswa.

b. Prodi memberikan pengayaan pada dosen pendamping spiritualitas sehingga dapat meningkatkan pelaksanaan pendampingan spiritualitas.

c. Prodi menyediakan dan menawarkan buku-buku yang dapat membantu pengembangan spiritualitas mahasiswa melalui perpustakaan.

d. Prodi tetap mengupayakan enrichment bagi karyawan agar mendukung usaha pengondisian iklim kampus seperti yang dicita-citakan, yaitu suasana yang penuh kekeluargaan.

2. Bagi Dosen Pendamping Spiritualitas

a. Tim dosen perlu memiliki panduan, silabus yang bisa ditindaklanjuti untuk dijadikan modul Pembinaan Spiritualitas sehingga memudahkan dosen dan mahasiswa dalam proses pendampingan spiritualitas.

b. Tim dosen perlu meningkatkan kreativitas pendampingan agar menarik bagi mahasiswa sehingga mereka aktif terlibat.

3. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa memanfaatkan fasilitas baik sarana maupun prasarana yang diberikan prodi dengan memilih fasilitas yang semakin membantu untuk menciptakan suasana serta memperlancar proses pendampingan.

b. Mahasiswa perlu meningkatkan keaktifan di kelas, baik segi kehadiran maupun dalam proses. Keaktifan tersebut bukan hanya akan memperkembangkan spiritualitasnya sendiri, tetapi juga spiritualitas orang lain.

c. Kunci keberhasilan, pendampingan spiritualitas adalah sejauh mana wawasan dan pengalaman yang diperoleh diteruskan di rumah, di tempat

kost, dan di komunitas biara. Oleh karena itu, mahasiswa perlu membangun kebiasaan di rumah, di kost dan di komunitas biara, apa yang sudah didapat dari kampus.

DAFTAR PUSTAKA

Banawiratma, J.B. (1990). Spiritualitas Transformatif: Suatu Pergumulan Ekumenis. Yogyakarta: Kanisius.

CEP. (1997). Pedoman Untuk Katekis. Yogyakarta: Kanisius.

Dapiyanta, F.X. (2008). “Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah”. Diktat Mata kuliah Evaluasi Pembelajaran untuk Mahasiswa Semester IV, Prodi IPPAK, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Darminta, J. (1997). Sabda Di Bukit: Konstitusi Hidup Kerajaan Allah.

Yogyakarta: Kanisius

Groome, Thomas H. (2010). Christian Religious Edukation: Pendidikan Agama Kristen. (Daniel Stefanus, Penerjemah). Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Heryatno W.W, F.X. (2012). Mewujudkan sosok Pendidik yang Profesional dan

Berspiritualitas dalam Umat Baru, No. 1, hh. 65.

---. (2008). “Pokok-Pokok Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah”. Diktat Mata kuliah Pengantar Pendidikan Agama Katolik Sekolah untuk Mahasiswa Semester II, Prodi IPPAK, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Heuken, A. (2002). Spiritualitas Kristiani-Pemekaran Hidup Rohani Selama Dua

Puluh Abad. Jakarta: Cipta Loka Caraka.

Husaini Usman. Prof. Dr. dkk. (2008). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara

Jalaluddin Rakhmat. (1985). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Komisi Kateketik Keuskupan Padang. (1988). Spiritualitas Seorang Katekis. Padang: Komisi Kateketik Keuskupan Padang.

Komisi Kateketik KWI. (2005). Identitas Katekis di tengah arus perubahan Jaman. Jakarta: Komkat KWI.

Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Obor. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1966).

KWI. (1996). Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius. ---. (2005). Kitab Hukum Kanonik. Bogor: Grafika Mardi Yuwana.

Lalu, Yosef. Pr. (2007). Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI

Lembaga Alkitab Indonesia. (2005). Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia. Kristianto, Yoseph. (1999). “Faktor Pengalaman:Sebuah Medan Pembentukan

Keterampilan yang Dibutuhkan dalam Pewartaan Iman Kristiani” dalam Umat Baru, No. 190, hh. 127-132.

Mangunhardjana. (1986). Pendampingan Kaum Muda, Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Kanisius.

Martasudjita, E. (2010). Kompendium Tentang Prodiakon. Yogyakkarta: Kanisius Nasution, Prof.Dr.S. (1988). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Prasetya, L. Pr. (2007). Menjadi Katekis Siapa Takut!. Yogyakarta: Kanisius. Serikat Jesus. (1987). Ciri-Ciri Khas Pendidikan pada Lembaga Pendidikan

Yesuit. Yogyakarta: Serikat Jesus. 127

Setyakarjana, J.S. (1997). Arah Katekese di Indonesia. Yogyakarta: Pusat Kateketik Yogyakarta.

Staf Dosen Prodi IPPAK. (2010). Panduan Program Studi IPPAK. Yogyakarta: Prodi IPPAK.

Suharyo, I. 2009. The Catholic Way: Kekatolikan dan Keindonesiaan Kita. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiyono, Prof. Dr. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Tangdilintin, Philip. (1984). Pembinaan Generasi Muda Visi dan Latihan. Jakarta: Obor.

Vinsent Hayon, FR. (1992). “Spiritualitas Agen Pastoral” dalam Umat Baru, No.148, hh. 127-132.

Yohanes Paulus II. (1991). Redemptoris Missio. (Frans Borgias dan Alfons S. Suhardi OFM, Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI (Dokumen asli diterbitkan tahun 1990).

--- (1992). Catechesi Tradendae. (R. Hardawirjana, Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI (Dokumen asli diterbitkan tahun 1979).

--- (2011). Evangeli Nuntiandi. (R. Hadiwikarto, Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI (Dokumen asli diterbitkan tahun 1979).

(1)

Lampiran 1: Pedoman Pertanyaan Kuesioner Terbuka A. Gambaran Mahasiswa IPPAK USD

1. Nama : 2. Semester : 3. Usia :

4. IPK :

5. Apakah Anda berasal dari keluarga katekis/Adakah saudara Anda yang menjadi katekis? Siapakah mereka (ayah, ibu, dll)?

6. Di mana Anda tinggal/berdomisili (Bersama keluarga/kost/asrama/dll) dan bagaimana situasi tempat tinggal Anda? (aman, nyaman, kurang nyaman, dll) Mengapa?

7. Bagaimana keterlibatan Anda dalam kegiatan menggereja? Anda terlibat dalam kegiatan apa saja? Apa faktor yang mendukung dan menghambat keterlibatan Anda dalam kegiatan tersebut?

8. Apa motivasi awal Anda kuliah di IPPAK?

9. Masalah apa saja yang Anda hadapi selama kuliah di IPPAK? B. Spiritualitas Katekis

1. Apa yang Anda pahami tentang Spiritualitas? 2. Apa yang Anda pahami tentang Katekis?

3. Bagaimana pemahaman Anda mengenai Spiritualitas Katekis? 4. Menurut Anda, bagaimana gambaran Katekis yang berspiritualitas? C. Pendampingan Spiritualitas Katekis Di Prodi IPPAK

1. Apa yang Anda ketahui tentang prodi IPPAK? (Visi/Misi/Sejarah/dll) 2. Menurut Pengalaman Anda, gambaran katekis macam apa yang

dicita-citakan Prodi IPPAK?

3. Bagaimana Pendampingan spiritualitas yang ada di Prodi IPPAK-USD? Kegiatan apa saja yang membantu Anda dalam menumbuhkan spiritualitas Anda sebagai Katekis?

4. Sejauh pengalaman Anda, apakah kegiatan-kegiatan tersebut amat membantu untuk menumbuhkembangkan spiritualitas Anda sebagai katekis? Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat keterlibatan Anda dalam kegiatan pendampingan spiritualitas tersebut?

5. Dalam upaya pengembangan pendampingan spiritualitas di Prodi IPPAK-USD, apa usulan Anda?

(2)

Lampiran 2: Panduan Pertanyaan Wawancara A. Untuk Kaprodi

1) Bagaimana situasi awal mahasiswa calon katekis di kampus ini dalam hal motivasi dan spiritualitas katekis mereka?

2) Profil alumni macam apa yang ingin dihasilkan melalui proses pendampingan spiritualitas di kampus ini?

3) Program apa saja yang secara khusus diarahkan untuk pembentukan spiritualitas katekis di kampus ini?

4) Suasana akademik dan sosial seperti apa yang diciptakan untuk mendukung pembentukan spiritualitas mahasiswa

5) Bagaimana gambaran peranan dan tanggung jawab dosen dalam pendampingan spiritualitas?

6) Sarana dan prasarana apa saja yang diupayakan oleh lembaga untuk membantu pendampingan spiritualitas mahasiswa?

B. Untuk koordinator bidang spiritualitas

1) Bagaimana gambaran pendampingan spiritualitas di kampus ini?

2) Siapa yang bertanggung jawab dalam pendampingan spiritualitas di kampus ini?

3) Berdasarkan visi dan misi lembaga, profil alumni seperti apa yang diinginkan oleh IPPAK?

4) Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan pendampingan spiritualitas?

5) Upaya-upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan program pendampingan spiritualitas dalam rangka membantu mahasiswa menjadi seorang calon katekis?

C. Untuk dosen pendamping spiritualitas

1) Kegiatan apa saja yang secara khusus diarahkan dalam rangka pendampingan spiritualitas mahasiswa sebagai calon katekis?

(3)

2) Bagaimana pengalaman keterlibatan Anda dalam pendampingan spiritualitas di kampus ini?

3) Sejauh pengalaman Anda, bagaimana perkembangan spiritualitas mahasiswa? 4) Apa konsekuensi bagi anda sehubungan dengan tugas tersebut?

5) Apa kendala yang dihadapi dalam pendampingan spiritualitas tersebut?

6) Apa usul dan saran Anda bagi peningkatan pendampingan spiritualitas bagi mahasiswa?

D. Untuk alumni dan mahasiswa

1) Apakah Anda sejak awal bermotivasi untuk menjadi katekis atau guru agama?

2) Apakah anda merasa nyaman belajar di kampus ini? Mengapa?

3) Bagaimana pendampingan spiritualitas yang anda alami di kampus ini?

4) Apa faktor yang mendukung dan menghambat keterlibatan Anda dalam proses pendampingan spiritualitas yang anda ikuti?

5) Kegiatan apa saja di luar program pendampingan spiritualitas yang mendukung pembentukan spiritualitas katekis?

6) Perkembangan apa saja yang anda alami dalam diri anda setelah mengikuti kegiatan pendampingan tersebut?

7) Menurut Anda, profil katekis yang diinginkan oleh IPPAK seperti apa?

8) Apa saran atau usul Anda untuk meningkatkan pendampingan spiritualitas di kampus ini?

9) Melalui program pendampingan spiritualitas tersebut, hal apa saja yang anda rasakan dapat membantu anda menghadapi pergulatan karya? (khusus alumni)

(4) Lampiran 3: Rangkuman Hasil Kusioner

Tabel 7.a: Gambaran Mahasiswa IPPAK USD

No. Aspek yang dilihat Frekuensi

1. Jenis kelamin • Perempuan • Laki-laki

28 16 2. Jumlah mahasiswa angkatan/semester

• 2011/I • 2010/III • 2009/V • 2008/VII • 2007/IX 8 14 9 5 8 3. Usia • 18-24 th • 25-30 th • Di atas 31 th 33 8 3 4. IPK • Di bawah 2,00 • 2,00-3,00 • Di atas 3, 00 • Tidak menyebut 1 12 20 11 5. Latar belakang keluarga

• Berasal dari keluarga katekis • Bukan berasal dari keluarga katekis

17 27 6. Tempat tinggal • Bersama keluarga • Asrama • Kost

Suasana tempat tinggal • Nyaman • Tidak nyaman 13 8 23 38 6 7. Keterlibatan dalam hidup menggereja

• Aktif • Cukup aktif • Kurang aktif • Tidak aktif • Tidak menyebut Keterlibatan diri sebagai

• Peserta 7 9 9 4 15 22

(5) • Pemandu/pendamping Kegiatan-kegiatan yang dilibati

• PIA • Mudika • Koor

• Pendalaman Iman/BKSN • Lektor

• Doa bersama: arwah dll • Pendampingan katekument • Devosi: rosario

• Rekoleksi sekolah • Dewan Paroki • Kegiatan lain: parkir Faktor pendukung

• Dukungan teman, keluarga

• Semangat untuk belajar, semangat pelayanan, ingin mengenal lingkungan

• Umat menerima dengan terbuka • Kemampuan bersosialisasi • Ada kesempatan

• Fasilitas kendaraan Faktor penghambat

• Rasa malas, bosan

• Manajemen waktu kurang baik • Mood

• Tugas kuliah • Jarak dan waktu

• Sikap pesimis,merasa malu, merasa kurang diterima, kurang mengenal lingkungan

• Relasi dengan teman kerja • Lingkungan mayoritas muslim • Bahasa

• Capek

• Umat kurang kooperatif • Cuaca

• Tempat tinggal pindah-pindah

8 11 11 10 6 3 3 2 2 2 1 1 7 5 2 1 1 1 6 5 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 8. Motivasi kuliah di IPPAK

• Menjadi pewarta/katekis/guru • Keinginan orang tua/keluarga • Memperdalam agama katolik • Ingin cepat kerja

10 7 6 5

(6) • Biaya murah

• Tidak bermotivasi/asal kuliah • Ada tawaran kuliah

• Keprihatinan umat • Dekat dengan pacar • Menjawab panggilan

• Tidak diterima di prodi lain

4 3 2 2 2 2 1 9. Masalah yang dihadapi selama kuliah

• Adaptasi 1) Teman

2) Materi, metode kuliah 3) Dosen

4) Situasi kampus, kelas • Motivasi: niat, minat belajar • Manajemen waktu

• Banyaknya tugas • Biaya kuliah, hidup • Tuntutan nilai/IPK • Kesiapan mental pribadi • Kesehatan

• Buku referensi kuliah • Penggunaan bahasa • Transportasi 12 12 4 6 6 10 10 8 3 2 2 2 1 1

(7)

Tabel 7.b: Gambaran Pemahaman Mahasiswa terhadap Spiritualitas Katekis

No Pemahaman Frekuensi

1. Spiritualitas

• Semangat, dorongan dari Allah yang mendasari dan menggerakkan untuk berkarya

• Daya roh kudus, kekuatan ilahi yang mendorong seseorang melakukan hal yang baik, menghidupkan, menyemangati, dan memberi kekuatan.

• Api ilahi yang bernyala yang menggerakkan seseorang untuk melakukan yang baik

• Inti hidup, hidup rohani

• Berhubungan dengan keyakinan, kepercayaan yang diungkapkan dalam hidup

16 14 3 2 3 2. Katekis

• Pewarta kabar gembira/Injil • Pengajar agama

• Orang yang melaksanakan pendampingan iman

• Orang yang perduli dan membantu gereja dalam memperkembangkan iman umat

• Pendamping rohani • Pelayan umat

• Perenung sabda dan pelaksana sabda, saksi iman • Pembina iman • Pemelihara iman 24 7 4 4 3 2 1 1 1 3. Spiritualitas Katekis

• Semangat Roh kudus yang menjiwai katekis untuk mewartakan

• Daya juang, semangat yang tinggi, rela berkorban, pantang menyerah, dan ketulusan hati

• Hidup rohani, sikap pribadi penghayatan iman katekis, sikap percaya pada roh kudus akan selalau menolong • Bersumber dari Yesus Kristus

25 6 5 3 4. Katekis yang berspiritualitas

• Penuh semangat, sukacita, memiliki daya juang dan percaya, taat pada Tuhan

• Rajin berdoa, mempraktekan nilai Kristiani menghayati iman dalam hidup sehari-hari, kesaksian hidupnya nyata, bisa menjadi teladan.

• Sabar dan bijaksana, rendah hati, ramah, terbuka perduli, peka, bertanggungjawab, bergaul dengan siapa saja

• Rela berkorban dan menderita, memiliki totalitas • Kreatit, cerdas, berkarakter,professional, tangguh

14 11

7

3 4

(8)

Tabel 7.c: Pengalaman Mahasiswa dalam Pendampingan Spiritualitas di Kampus IPPAK

No. Pemahaman Frekuensi

1. Prodi IPPAK

• Visi: mencetak mahasiswa yang pradnyawidya • Misi menjadikan manusia yang cerdas dan humanis • Sekolah untuk para calon katekis

• Sejarah

• Suasana kampus, letak kampus

14 5 11

3 1 2. Gambaran Katekis Prodi IPPAK

• Bermartabat, cerdas dan humanis, professional, aktif, kreatif, handal, tangguh, bersemangat, selalu

mengembangkan diri, peka,terampil, berkarakter, relevan dan kontekstual, menjawab tantangan jaman dan kebutuhan umat, berkualitas, siap sedia berjiwa besar, percaya diri, memahami umat, berkepribadian • Pewarta sabda Allah, membantu umat

mengembangkan imannya, membantu gereja

mengembangkan kepekaan dan keperdulian tehadap sesama

• Bijaksana dan berilmu

39

3

2 3. Pendampingan spiritualitas di IPPAK

• Sangat baik • Baik

• Kurang baik

Kegiatan yang membantu mengembangkan spiritualitas: 1. Program Pendampingan spiritualitas

• Pembinaan spiritualitas: latihan doa, meditasi, latihan rohani, sharing pengalaman, refleksi, ibadat

• Retret • Rekoleksi • Camping rohani • Perayaan Ekaristi • Bimbingan DPA

2. Kegiatan di luar program

• PPL: Paroki (PIA, SCP, KBP), Sekolah (SD, SM) • Mata kuliah • Renungan Pagi • Ziarah 14 7 1 13 9 5 3 1 1 5 4 3 1

(9) • Kegiatan HIMKA • Paduan suara • Pengabdian masyarakat • PPKM • Kuliah umum

3. Iklim dan suasana kampus • Kebersamaan, kerjasama • Relasi dosen dan mahasiswa

1 1 1 1 1 1 1 4. Manfaat dari keterlibatan dalam kegiatan Pendampingan

Spiritualitas • Kurang membantu • Membantu • Sangat membantu Faktor pendukung 1. Faktor internal

• Dorongan untuk belajar dari diri sendiri • Keberanian, kerendahan, dan keterbukaan hati • Semangat untuk terlibat

2. Faktor eksternal

• Dukungan teman/dosen/kakak kelas, kebersamaan, kekeluargaan

• Kesempatan untuk berkreativitas • Sarana dan prasarana

• Dosen yang kreatif

• Persiapan kegiatan yang matang, kegiatan sudah terjadwal

• Materi yang sesuai Faktor Penghambat 1. Faktor internal • Rasa malas • Bosan, jenuh • Mood • Motivasi rendah

• Rasa minder dan takut mencoba • Kurang pengalaman dan pengetahuan 2. Faktor eksternal • Konflik kepentingan • Kurang komunikasi/kerjasama 3 23 12 2 2 1 11 3 2 2 1 1 6 5 2 2 1 1 3 3

(10) • Teknis: Tempat dan waktu • Tugas kuliah yang banyak • Metode kurang menarik

3 2 1 5. Usulan pengembangan PS

• Meningkatkan kreatifitas dan variasi metode pendampingan agar menarik

• Meningkatkan keterlibatan di luar kampus/di tengah umat/di lingkungan

• Meningkatkan kebersamaan, keakraban, kekeluargaan • Membangun suasana yang membangkitkan minat

mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan Pendampingan Spiritualitas

• Memberikan kebebasan pada mahasiswa untuk berkreasi

• Penanaman nilai moral

• Menambah dosen pendamping perempuan • Memperdalam spiritualitas Ignatian

• Meningkatkan frekuensi rekoleksi dan retret • Menambah jam untuk Pembinaan Spiritualitas Bentuk/metode kegiatan pendampingan yang diusulkan:

• Ziarah

• Kunjungan ke panti • Dialog antaragama

Choice

• Pendampingan anak jalanan • Pendampingan dari DPA

Live in

• Bakti sosial • Diskusi kitab suci • Pendalaman iman • Doa rosario • Belajar mazmur • Doa taize

• Anjangsana dosen/teman yang sakit • Sharing pribadi • Nonton film 13 7 6 3 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Keterangan:

Frekuensi: menunjukkan jumlah responden yang menyebutkan jawaban yang sama.

(11) Lampiran 4: Rangkuman Hasil Wawancara

A. Motivasi awal mahasiswa masuk IPPAK

1. Menjadi Guru Agama/guru (R2, R6, R20, R21) 2. Memperdalam Agama Katolik (R5, R22)

3. Keinginan orang tua/keluarga (R1, R4, R16, R12, R17)

4. Tidak diterima di peguruan tinggi/prodi lain (R8, R9, R11, R13, R15, R19)

5. Ada tawaran kuliah/asal kuliah (R7, R10, ) 6. Biaya murah (R3, R22)

7. Kebutuhan/utusan konggregasi (R23, R24)

8. Lain-lain: dekat dengan pacar/keinginan sesaat (R14, R18) B. Gambaran katekis yang dicita-citakan Prodi IPPAK.

1. Katekis yang bisa membantu orang lain mengembangkan iman (R26) 2. Katekis yang mempunyai keprihatinan, perhatian dan keterbukaan

terhadap orang lain (R27)

3. Katekis yang bijak dan berilmu (padnya widya) yang mampu membaca dan menanggapi jaman (R29)

4. Katekis yang tahan banting (R1)

5. Katekis yang memiliki kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan (R2)

6. Katekis yang memiliki wawasan luas, keberanian dan hati untuk melayani (R3)

7. Katekis yang bisa menyesuaikan diri dengan umat yang dilayani dan memberikan dirinya pada umat (R4)

8. Katekis yang bisa dekat dengan umat, memiliki keterampilan,dan jiwa untuk melayani (R6)

9. Katekis yang melayani (R12)

10.Katekis yang kompeten, menyenangkan dan bisa berbaur dengan umat (R13)

11.Katekis yang membantu umat memperkembangkan iman (R14) 12.Katekis yang tangguh, profesional dan serba bisa (R15)

13.Katekis yang tangguh, profesional, kreatif, siap sedia melayani (R16) 14.Katekis yang mendidik umat baik di sekolah maupun gereja dan

masyarakat (R18)

15.Katekis yang bisa menjadi inspirasi bagi orang lain (19) 16.Katekis yang tangguh, trengginas, dan tanggap (R20) 17.Katekis yang cerdas dan humanis (R21)

18.Katekis yang profesional, cerdas dan bijaksana (R22) 19.Katekis yang profesional dan tangguh (R23)

20.Katekis yang dirindukan umat (R24)

(12)

C. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pendampingan spiritualitas.

1. Faktor Pendukung a. Faktor Internal

• Rasa tanggungjawab terhadap diri dan orang tua (R1)

• Niat pribadi, semangat dari diri sendiri, kesadaran untuk memurnikan motivasi (R6, R14, R20)

• Menemukan roh/semangat/nilai, mempelajari sesuatu/hal baru: memperkembangkan spiritualitas, mengenal satu sama lain, bekerjasama, meningkatkan rasa percaya diri (R7, R8, R10, R11, R13, R14, R23) b. Faktor Eksternal

• Suasana kekeluargaan, (R1, R16, R20)

• Suasana dalam kegiatan yang menyenangkan (R2, R14) • Materi dan metode yang menarik(R3, R11, R14)

• Pribadi dosen yang menarik (R4)

• Berhubungan dengan alam, kegiatan diadakan di luar kampus (R12, R15) • Sarana dan prasarana kampus (R22)

2. Faktor Penghambat a. Faktor Internal

• Kondisi fisik; capek (R1, R2)

• Rasa malas, jenuh karena kesibukan kuliah (R3) • Adaptasi dengan materi dan dosen (R7, R25)

• Kurang berani, malas/0 sks, malu, kurang sungguh-sungguh, ketidak konsistenan diri, lupa (R8, R11, R12, R13, R15, R16, R18, R19, R22) • Relasi, pendapat tidak diterima (R9, R15, R17)

• Kesiapan diri, motivasi (R15, R25)

• Membagi waktu, padatnya jadwal kuliah, banyaknya tugas yang diberikan (R19, R21)

• Pandangan awal terhadap kegiatan (R20) b. Faktor Ekternal

• Peraturan kampus (R1)

• Kegiatan terasa membosankan, monoton (R4, R15) • Materi tidak menjawab kebutuhan (R5)

• Suasana saat kegiatan (R18)

• Kegiatan yang sudah pernah dialami (R23) • Metode yang kurang menarik (R24)

(13)

D. Upaya pengembangan pendampingan spiritualitas bagi mahasiswa. a. Usulan berkaitan dengan tujuan

• Meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya kegiatan pendampingan spiritualitas (R1)

• Meningkatkan keakraban (R22)

• Memotivasi mahasiswa agar percaya diri, pengolahan pribadi (R25) • Mahasiswa mengalami ebih banyak kegiatan ke umat/terjun

langsung di tengah umat agar mahasiswa memahami penderitaan orang lain: live in (R3, R5, R6, R15)

• Kegiatan keluar kampus/acara diluar kampus: kunjungan-kunjungan, pelayanan di penjara, bakti sosial, dialog antar agama, ziarah, (R3, R5, R12, R14, R22, R23)

b. Usulan berkaitan dengan materi • Materi yang kontekstual (R2) • Materi santo-santa (R11)

• Materi tentang memaknai salib (R4) • Menggunakan film sebagai sarana(R1) c. Usulan berkaitan dengan proses pendampingan

• Kreativitas kegiatan, metode model yang bervariasi, contoh outbound (R2, R10)

• Teknis melibatkan mahasiswa baik persiapan maupun pelaksanaan (R16)

• Kegiatan jangan berhenti hanya karena dana (R17) • Metode bervariasi contoh kunjungan (R18)

• Mengemas kegiatan dengan menarik, (R1)

• Pendamping menciptakan suasana kekeluargaan (R21) • Tempat disesuaikan (R13)

• Pembinaan Spiritualitas tetap hari Sabtu (R19) • Membuat buku panduan untuk mahasiswa ( R20) d. Usulan berkaitan dengan bentuk kegiatan

• Mengundang katekis asli (R7)

• Retret khusus mengenai spiritualitas (R8) • Perayaan Natal atau Paskah bersama (R9) • Refleksi Harian Mahasiswa (R3, R20) • Pengabdian masyarakat ditingkatkan (R21) • Membuat bentuk doa tiap akhir sesi kuliah(R24)

(14) Lampiran 5: Transkrip Hasil Wawancara

Wawancara 1 Tanggal: 25 April 2012, pkl 12.00

Q : Apakah sejak awal anda bermotivasi untuk menjadi guru agama/katekis? R : Awalnya tidak. Tetapi karena keinginan ayah saya.

Q : Apa yang membuat anda akhirnya bertahan?

R : Karena sudah terlanjur ya saya jalani saja, tapi lama-lama saya nikmati juga dan lama-lama saya sadari juga, mungkin ini panggilan saya, karena saya dulu pernah masuk seminari tapi akhirnya keluar.

Q : Berdasarkan pengalaman anda, apakah anda merasa nyaman belajar di kampus?

R : Ya... nyaman.. kadang dalam situasi tertentu ya kurang nyaman, kalau banyak tugas yang bersamaan dan ada sebagian dosen yang kurang memahami kemampuan perseorangan, atau kadang dosen memandang kemampuan mahasiswa itu sama.

Q : Apa yang membuat anda merasa nyaman?

R : pertama karena dosennya baik, yeah.. walaupun tidak semua bisa memahami keadaan mahasiswa dan membantu mahasiswa, kedua karena teman-teman yang bisa diajak komunikasi, walaupun ada sedikit konflik, tapi masih dalam taraf yang wajar. Misalnya saja kesalahpahaman, beda pendapat. Tapi dari situ justru membuat suasana semakin hidup, berwarna, ada dinamika emosi. Jadi tidak datar-datar saja.

Q : Suasana kampus seperti apa yang mendukung anda dalam keberhasilan studi anda?

R : Suasana yang penuh kekeluargaan dan kebersamaan.

Q : Bisakah anda menggambarkan suasana kekeluargaan yang ada di kampus?

R : Ya.. misalnya dosen yang mau menyapa, mengajak ngobrol mahasiswa, dosen yang mau makan bersama mahasiswa, bercanda dengan mahasiswa. Jadi dosen itu dekat dan bisa merangkul mahasiswa. Dengan teman saling membantu dan bekerja sama terutama merasa senasib sebagai anak perantau, jauh dari orang tua, kalau kiriman telat ya... masih bisa di atasi. Q : Menurut anda, gambaran katekis macam apa yang diinginkan oleh Prodi

IPPAK?

R : Katekis yang tahan banting, yang bandel dan tidak “mutungan”. Bandel itu... tidak mudah putus asa dan menyerah. Jadi misalnya, kalau dimarahi

(15)

romo parokinya ya... ya tidak bales marah terus mutung. Yang pintar juga tentunya, dalam arti memiliki bekal pengetahuan iman yang cukup.

Q : Program pendampingan spiritualitas apa yang mendukung pembentukan spiritualitas anda sebagai calon katekis ?

R : Ya, semua membantu menumbuhkan spiritualitas, baik retret, rekoleksi, misa, reentri, camping, bimbingan pribadi. Tapi yang paling membantu adalah kuliah pembinaan spiritualitas. Lewat kegiatan-kegiatan itu kesadaran dan niat mahasiswa untuk menjadi seorang pribadi yang baik, dan dewasa diuji dan dimurnikan.

Q : Apa yang menarik dan mendukung anda untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut?

R : Yang menarik adalah itu tidak didapat di prodi lain atau kampus lain. Ya dukungan dosen dan teman-teman, terutama rasa tanggung jawab terhadap diri dan orang tua.

Q : Yang menghambat?

R : Kadang kondisi fisik, saat sedang drop, mau tidak mau kan jadi tidak bisa ikut kegiatan itu. Selain itu kadang aturan dari kampus yang kurang bijak. Misalnya, yang sering muncul masalah presensi yang disebabkan sakit menghambat untuk ikut ujian.

Q : Perkembangan apa saja yang anda alami dalam diri anda setelah mengikuti kegiatan pendampingan spiritualitas?

R : Dari segi pengetahuan ya semakin bertambah. Dari segi kepribadian, saya semakin bisa menghargai orang lain, rasa malas saya semakin berkurang. Dari segi spiritualitas, saya menyadari bahwa panggilan hidup sebagai katekis memang panggilan hidup saya.

Q : Di luar kegiatan-kegiatan tersebut, kegiatan apa yang mendukung pembentukan spiritualitas anda sebagai katekis?

R : Olahraga bersama dosen dan mahasiswa, dari situ menunjukkan dukungan terhadap hobi mahasiswa dalam bidang olahraga yang ada.

Dokumen terkait