• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 Kesimpulan dan Saran

2. Saran

6.2.1 Bagi praktek keperawatan

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat seharusnya tidak hanya berfokus kepada pelayanan yang bersifat kuratif, tetapi juga harus memperhatikan pelayanan kesehatan yang bersifat preventif yaitu dengan memberikan informasi pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk mengurangi perilaku autistik anak autisme kepada masyarakat, khususnya orangtua anak autis.

6.2.2 Pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini menjadi masukan dan menambah ilmu keperawatan anak dalam memberikan gambaran tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak autisme.

6.2.3 Penelitian keperawatan

Pada penelitian selanjutnya disarankan agar diteliti angka kebutuhan nutrisi pada anak autisme dan pola makan pada anak autisme. Selain itu, karena keterbatasan waktu penelitian jumlah sampel dalam penelitian ini juga hanya sebesar 50 orang, untuk itu sebaiknya pada penelitian selanjutnya dapat mengambil sampel yang lebih banyak sehingga hasilnya lebih representatife. Dan pada saat mengisi kuesioner peneliti harus mendampingi responden sehingga tidak ada kesalahan dalam pengisian kuesioner.

6.2.4 Masyarakat

Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi keluarga/orangtua bahwa kebutuhan pemenuhan nutrisi berpengaruh terhadap perkembangan dan kesehatan anak autisme.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta

Danuatmadja, B. (2003). Terapi Anak Autis di Rumah. Cetakan Pertama. Jakarta: Puspa Swara

Danuatnadja, B. (2004). Menu Autis Panduan Makanan Tepat untuk Anak Autis. Jakarta: Puspa Swara

Didik, Haryadi. (2010). Pentingnya Gizi Pada Anak Autisme. Available from: http://didikhariyadi.wordpress.com/2010/08/28/pentingnya-gizi-pada- anak-autis (diunduh February 2011)

Elvira, Syamsir. (2010). Pangan Untuk Penderita Autisme. Available from : http://ilmupangan.blogspot.com/2010/11/pangan-untuk-penderita- autis.html (diunduh February 2011)

Huzaemah. (2010). Kenali Autisme Sejak Dini. Jakarta : Pustaka Populer Obor Jepson, B.M.D., 2003. Understanding Autism:The Physiological Basis and

Biomedical Intervention Option of Autism Spectrum Disorders, Children’s Biomedical Center of Utah. Available from Kessick, Rosemary. (2009). Autisme dan Masalah pada Sistem Pencernaan Yang

Penting Anda Ketahui. Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Umum.

Kessick, Rosemary. (2009). Autisme dan Pola Makan. Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Umum.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: P.T Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: P.T Rineka Cipta.

Nursalam. (2009). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Moore, aleycia. (2010). Jenis Kelainan Pada Anak. Jogyakarta : Kalamboti Prasetyono, D.S. (2008). Serba – Serbi Anak Autisme. Jogyakarta : Diva Press

Priyatna, Andri. (2010). Amazing Autisme ! Memahami, Mengasuh, dan Mendidik Anak Autisme. Jakarta: P.T Gramedia

Safaria, Triantoro. (2005). Autisme Pemahaman Baru Untuk Hidup Bermakna Bagi Orang tua. Jogyakarta: Graha Ilmu

Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sudjana. (2005). Metode statistik. Bandung : Tarsito

Suryana, A. (2004). Terapi Autisme, Anak Berbakat dan Hiperaktif. Jakarta : Progress

Sutadi, R. (2003). Penatalaksanaan Holisti Autisme. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Tuti, Soenardi, (2009). Terapa Makanan Anak Dengan Gangguan Autisme. Available from:http://www.autis.info/index.php/terapi-autisme/terapi- makanan (diunduh Maret 2011)

Trottier, G, Srivastava, L, Walker, C, D. 1999. Etiology of Infantile Autism: A Review of recent advance in genetic and neurobiological research. Journal of psyciatry and neuroscience. Available from: pubmedcentral. nih. gov.articlerender.fcgi?artid=1188990.

Wijayakusuma,H. (2004). Psikoterapi Anak Autisme, Teknik Bermain Kreatif Non Verbal & Verbal, Terapi Khusus Untuk Autisme. Edisi Pertama. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Williams Chris dan Barry Wright. (2007). How to Live with Autism and Asperger Syndrome, Strategi Praktis Bagi Orang Tua dan Guru Anak Autis. Cetakan Pertama. Jakarta:Dian Rakyat.

Yuwono, Joko. (2009). Memahami Anak Autistik: Kajian Teoritik Dan Empirik. Bandung : Alfabeta

Lampiran

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Pengetahuan Orang tua Tentang Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Autisme di Yayasan Tali Kasih dan Kidz Smile Medan

Oleh Eldyana Aprila

Saya adalah mahasiswi Program S-1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi adanya Pengetahuan Orang tua Tentang Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada Anak Autisme di Yayasan Tali Kasih dan Kidz Smile Medan.

Saya mengharapkan kesediaan anak Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana tidak akan memberikan dampak yang membahayakan bagi anak Bapak/Ibu. Jika Bapak/Ibu bersedia maka saya akan memberikan kuisioner kepada Bapak/Ibu meliputi data demografi dari anak Bapak/Ibu.

Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Bapak/Ibu bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun. Semua informasi yang Bapak/Ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan dipergunakan dalam penelitian ini. Terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini.

Jika Bapak/Ibu bersedia anak Bapak/Ibu menjadi peserta dalam penelitian ini, maka silahkan Bapak/Ibu menandatangani formulir persetujuan ini.

Medan, November 2011

Peneliti Responden

INSTRUMEN PENELITIAN

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK AUTISME DI YAYASAN TALI KASIH DAN

KIDZ SMILE MEDAN 2010 Petunjuk Pengisian

1. Jawablah pertanyaan dengan memberi tanda check list (√) pada jawaban yang sesuai.

2. Semua pertanyaan harus di jawab.

3. Setiap pertanyaan di isi dengan satu jawaban.

4. Bila ada yang kurang mengerti, silakan bertanya kepada peneliti. A . Pengkajian Data Demografi

1. Nama Inisial :

2. Umur : Tahun 3. Umur anak : Tahun 4. Kedudukan dalam keluarga

( ) Ayah ( ) Ibu 5. Tingkatan Pendidikan :  SD  SMP  SMU  Diploma  Sarjana

6. Pekerjaan :  Ibu Rumah Tangga

 Wiraswasta  Pegawai swasta  Pegawai Negeri 7. Penghasilan keluarga : ฀ < Rp.850.000 ฀ Rp. 850.000 – 1.200.000 ฀ Rp. 1.200.000 – 1.550.000 ฀ Rp. 1.550.000 – 1.900.000 ฀ > Rp. 1.900.000

2. Kuesioner Pengetahuan orang tua tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak autisme

Petunjuk pengisian : Berilah tanda chek list/ contreng (√) pada kolom “benar” atau kolom “salah” pada pernyataan di bawah ini.

No Pernyataan Benar Salah

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Zat gizi (nutrisi) adalah bahan dasar penyusun bahan makanan

Penderita autisme tidak dapat menyerap nutrisi dari usus karena mengalami kebocoran kecil dinding usus (leaky gut syndrome)

Penyerapan nutrisi yang tidak baik pada autisme disebabkan oleh adanya gangguan pencernaan

Pengaturan makanan dapat membantu memperbaiki kondisi gangguan penyerapan nutrisi pada anak autisme

Pertumbuhan dan perkembangan anak autisme tidak dipengaruhi oleh nutrisi

Perilaku hiperaktif pada anak dapat berkurang jika anak tidak mengkonsumsi bahan makanan yang membahayakan kesehatannya

Makanan yang baik dan benar dapat mengurangi gejala autisme

Pengaturan pola makan penting bagi anak karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan memelihara pertumbuhan dan perkembangan anak

Makanan tidak berpengaruh terhadap kesehatan anak autisme

Anak autisme dapat mengkonsumsi makanan siap saji. Anak autisme tidak dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung glutein seperti roti, macaroni, spageti, mi, sereal, crackers, dan bahan pengembang kue

12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.

Anak autisme sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung kasein seperti susu sapi segar, susu bubuk, mentega, keju, cokelat, yoghurt dan eskrim. Olahan yang mengandung glutein dan kasein membantu mengurangi gangguan pencernaan pada anak autisme

Ragi dan gula tidak baik dikonsumsi oleh anak karena dapat mengakibatkan diare.

Makanan yang dapat dikonsumsi anak autisme adalah makanan dan sayuran segar, jus dari buah segar, teh, tepung beras, tepung tapioca, susu kedelai, susu dari kacang almond, susu dari beras, es krim buatan sendiri, madu murni, ikan segar, telur dan ayam kampung Makanan yang mengandung vetsin seperti ajinomoto atau penyedap rasa sebaiknya diberikan pada anak karena dapat meningkatkan kecerdasan anak.

Tidak semua anak autisme mengalami alergi terhadap makanan tertentu karena setiap anak autisme memiliki kondisi kesehatan yang berbeda – beda.

Anak autisme memiliki sensitivitas atau intoleransi terhadap makanan yang mengandung kasein dan glutein

Membuat catatan menu makanan atau Food diary berguna mengetahui makanan apa saja yang memberikan efek buruk pada perilaku, pola tidur dan keterampilan anak

Untuk mengurangi kekurangan gizi pada anak autisme diperlukan pemberian suplemen agar anak tetap sehat Dukungan keluarga sangat diperlukan dalam penerapan makanan pada anak

Orang tua harus selalu mengawasi makanan yang dimakan oleh anak.

Jika makan direstoran, orang tua harus memilih restoran yang aman dan memesan makanan dengan hati – hati atau membawa bekal sendiri untuk

24.

25.

menghindari makanan yang mengandung kasein dan glutein

Orang tua harus menjelaskan kepada kerabat atau keluarga mengenai diet makanan yang sedang diterapkan pada anak autisme agar keluarga tidak memberikan makanan yang membahayakan untuk anak Makanan seperti permen dan es krim dapat diberikan pada anak jika keluarga terdekat memberikannya.

Dokumen terkait