• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

1. Diharapkan para pedagang dalam menangani penyajian pecel dengan higiene sanitasi yang baik. Seperti menjaga kebersihan tangan dan anggota tubuh saat menyajikan pecel pada konsumen. Menjaga agar anggota tubuh khususnya tangan tidak kontak langsung dengan pecel dengan menggunakan sarung tangan.

2. Diharapkan kepada pihak pengelola Kecamatan Medan Helvetia lebih memperhatikan pedagang – pedagang dan memberikan penyuluhan kesehatan secara khusus tentang cara-cara penyelenggaraan makanan yang baik dan memenuhi syarat kesehatan.

3. Bagi BPOM (Badan Pegawasan Obat dan Makanan) dan Dinas Kesehatan Kota Medan hendaknya diadakan penyuluhan tentang higiene sanitasi makanan dan pengawasan terhadap makanan jajanan sehingga makanan jajanan seperti pecel yang dijajakan dapat memenuhi syarat kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Adams, M. R.; Moss, M. O., 1995. Food Microbiology. The Royal Society of Chemistry: Cambridge.

Alemayehu, M., 2004. Communicable Disease Control. Hawassa University.

http://www.cartercenter.org/resources/pdfs/health/ephti/library/lecture. pdf.2004.Diakses pada tanggal 30 Mei 2015.

Arisman, 2000. Identifikasi Perilaku Penjamah Makanan yang Berisiko Sebagai Sumber Keracunan Makanan. Laporan Hasil Penelitian Lembaga Penelitian Universitas Sriwijaya, Palembang.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., 2014. Grafik Kasus Keracunan Nasional Yang Terjadi di Tahun 2014 berdasarkan Kelompok Penyebab. http://ik.pom.go.id. Diakses Pada Tanggal 10 April 2015.

_______________________________., 2008. Pengujian Mikrobiologi Pangan. InfoPOM. Volume 9 No 2 Maret 2008. Jakarta Pusat.

Clark, M., 2015. Foodborne Illness Common Bacteria and Viruses that Cause Food Poisoning. http://foodborneillness.com/salmonella_food_poisoning/. Diakses pada tanggal 12 April 2015.

Depkes RI., 2011. Cara Pengolahan Makanan yang Baik. Prinsip Higiene Sanitasi Makanan. Depkes RI: Jakarta.

________., 2004. Bakteri Pencemar Terhadap Makanan. Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Diren PPM & PL: Jakarta

________., 2004. Prinsip Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Diren PPM & PL: Jakarta.

________., 2003. Kepmenkes RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan. Depkes RI: Jakarta

Dharma, S. ; Gunawan, 2010. Higiene Dan Sanitasi Makanan Jajanan Di Simpang Selayang Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Sumatera Utara. InfoKes. Volume. 12 No. 1 Juni 2008. Medan.

Elliot, T.; Worthington, T.; Osaman, H., and Grill, M., 2009. Mikrobiologi Kedokteran Dan Infeksi. Edisi 4. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Gillespie, S.H.; Kathleen, B.B., 2007. At A Glance Mikrobiologi Medis dan Infeksi. Erlangga: Jakarta.

Irianto, K., 2014. Bakteriologi Medis, Mikologi Medis, dan Virologi Medis. Alfabeta: Bandung.

Isnaini, M., 2006. Pertanian Organik. Cetakan Pertama. Kreasi Wacana : Yogyakarta.

Kenneth Todar University of Wisconsin Madison Departmen of Bacteriology.

2005. Salmonella and Salmonellosis.

http://textbookofbacteriology.net/salmonella.html. Diakses pada tanggal 24 April 2015

Lesmana, M., 2006. Enterobacteriaceae Salmonella Dan Shigella. Universitas Trisakti: Jakarta.

Levison, M. E., 2008. Salmonella Infection. Merck & Co: USA.

Libby S.J.; Halsey, T. A.; Altier, C.; Potter, J.; Gyles, C. L., 2004. Salmonella. Dalam Pathogenesis of Bacterial infection in Animals. Third Edition. Edited by Gyles C.L. et al. Wiley-Blackwell. A JohnWiley & Sons Inc, Publication.

Marsaulina, I., 2004. Studi Tentang Pengetahuan Perilaku dan Kebersihan

Penjamah Makanan Pada Tempat Umum

Moehyi, S., 1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga. Bhratara, Jakarta.

Mukono, H. J., 2004. Higiene Sanitasi Hotel dan Restoran. Airlangga University Press: Surabaya.

Naria, E., 2010 Higiene Sanitasi Makan dan Minuman Jajanan Di Kompleks USU Medan. InfoKes. Vol. 10 No. 2 Desember 2006. Medan

Notoadmojo, S., 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta: Jakarta.

Pemkomedan. 2015. Medan Helvetia. http://pemkomedan.go.id/new/hal-medan- helvetia.html.Diakses pada tanggal 25 Juni 2015.

Poeloengan, M.; Komala, I.; Noor, S.M, 2014. Bahaya Salmonella Terhadap Kesehatan. Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis. Balai Penelitian Veteriner, Bogor.

Purnawijayanti, H. A., 2001. Sanitasi Higiene & Keselamatan Kerja Dalam Pengolahan Makanan. Kanisius: Yogyakarta.

Saksono, L., 1986. Pengantar Sanitasi Makanan. Alumni: Bandung.

Salmi. 2006. Pemeriksaan Salmonella sp. pada Minuman Teh Telur yang Dijual di Warung Minuman Pasar Kurai Taji Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman Sumatera Barat. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Shanson, D. C., 1982. Microbiology in Clinical Practice. John Wright & Sons: England.

Soemirat, J., 2010. Epidemiologi Lingkungan. Edisi Kedua, Gadjah mada University Press : Yogyakarta.

Sumantri, H. A., 2010. Kesehatan Lingkungan Dan Perspektif Islam. Kencana: Jakarta.

Susanna, D.; Hartono, B., 2003. Pemantauan Kualitas Makanan Ketoprak dan Gado-Gado di Lingkungan Kampus UI Depok Melalui Pemeriksaan Bakteriologis. Makara Seri Kesehatan. Volume 7 No 1, Juni 2013. Depok.

Sutarjana, J., 2015. 225 Resep Hidangan Pilihan favorit Sepanjang Masa. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Wikipedia., 2008. Pecel. http://id.m.wikipedia.org/wiki/pecel. Diakses Pada Tanggal 09 Februari 2015.

Yuliarti, N., 2007. Awas! Bahaya di Balik Lezatnya Makanan. Andi : Yogyakarta.

Lampiran 1

Lembar Observasi

Pelaksanaan Higiene Sanitasi Penjualan Makanan Pecel Yang Dijual Di Kecamatan Medan Helvetia 2015

Nama : ……… No. sampel … Lokasi : ……… Jenis Kelamin : ……… Umur : ……… Lama berjualan : ……… N o . Objek Pengamatan Kategori Y a T id a

) k (t

) PEMILIHAN BAHAN PECEL

1.

Bahan baku pecel diperoleh dari tempat penjualan yang diketahui asal-usulnya 2.

Bahan baku pecel : (I) Sayur dan buah

I. Sayur bersih tidak dalam keadaan kotor oleh tanah atau lainnya

II. Daun sayuran tampak segar, tidak layu, kering atau memar

III. Batang daunnya masih muda dan mudah di patahkan

IV. Berwarna cerah, tidak menguning dan terlihat segar

(II) Kacang tanah I. Tidak busuk II. Tidak berjamur

III. Tidak memiliki rasa aneh saat dimakan

(III )

Gula merah

I. Masih utuh dan tidak terbelah-belah II. Rasa manisnya seperti rasa legit

III. Bila ditekan terasa sedikit lengket dan mudah dipatahkan

PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN 3.

Tempat penyimpanan bahan baku pecel tertutup

4.

Tempat penyimpanan bahan baku pecel

tidak menjadi tempat

5.

Bahan yang tidak mudah busuk terpisah dengan yang mudah busuk

PENGOLAHAN MAKANAN 6.

Peralatan yang digunakan selalu dalam keadaan bersih dan dicuci dahulu sebelum digunakan

7.

Tempat pengolahan kedap air dan mudah dibersihkan

8.

Peralatan yang dicuci menggunakan air yang mengalir

9.

Peralatan yang digunakan tidak sompel dan retak

10.

Tempat pengolahan bebas dari serangga 11.

Pencahayaan cukup Penjamah Makanan 12.

a. Penjamah pecel selalu memakai sarung tangan

b. Menggunakan tutup kepala saat mengolah pecel

c. Menggunakan celemek saat mengolah pecel

d. Menggunakan pakaian yang rapi dan bersih

e. Tidak menggunakan perhiasan saat mengolah pecel

f. Selalu mencuci tangan sebelum mengolah pecel

g. Selalu mencuci tangan pakai sabun setelah keluar dari kamar mandi

h. Tidak bercakap-cakap pada saat mengolah pecel

i. Tidak menggunakan lap meja untuk mengelap tangan

j. Tidak langsung memegang makanan setelah memegang uang

k. Tidak menangani pecel saat sedang batuk dan pilek

l. Selalu memelihara kebersihan tangan, rambut, kuku tangan dan kaki saat menangani pecel

PENYIMPANAN PECEL

13. Ada wadah khusus untuk penyimpanan 14. Tempat dalam keadaan bersih

15. Etalase/tempat penjualan terhindar dari serangga

16. Etalase/tempat penjualan terhindar dari pencemar

17 Tempat tertutup dengan baik

18 Makanan jadi tidak dicampur dengan bahan mentah

PENGANGKUTAN PECEL

19. Tempat pecel dan sendok/pengambil pecel dipisah

20. Pedagang mengangkut makanan

menggunakan baki

21. Alat pengaduk dan alat sendok/pengambil pecel bersih dan terhindar dari debu

22. Wadah harus utuh, kuat, tidak karat dan ukurannya memadai dengan jumlah makanan yang ditempatkan

23. Pecel yang diangkut, harus dalam keadaan tertutup atau terbungkus dan dalam wadah yang bersih.

PENYAJIAN PECEL

24. Wadah penyajian dalam keadaan bersih 25. Penyaji makanan dalam keadaan bersih 26. Tangan penyaji tidak kontak langsung

SARANA PENJAJA

27. Tempat air bersih mempunyai tutup

26. Tersedia tempat cuci (alat, tangan, bahan makanan)

Lokasi penjualan jauh dari sumber pencemar atau dapat menimbulkan pencemaran makanan jajanan seperti pembuangan sampah terbuka, tempat pengolahan limbah, rumah potong hewan, jalan yang ramai dengan arus kecepatan tinggi

27. Memiliki tempat sampah 28. Tempat sampah tertutup

Lampiran 2

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar Lampiran 1. Etalase/Tempat Penjualan Tidak Tertutup dan empat Penyimpanan Bahan Baku Terbuka

Gambar Lampiran 2. Tempat Pencucian Peralatan Menggunakan Air mengalir

Gambar Lampiran 3. Pedagang Tidak Menggunakan Penutup Kepala Dalam Pengolahan

Pecel

Gambar Lampiran 4. Tempat Pencucian Peralatan Tidak Menggunakan Air Mengalir dan Dekat dengan Selokan

Gambar Lampiran 5. Lokasi Penjualan Dekat dengan Jalan Raya dan Selokan yang memudahkan Terjadinya Kontaminasi pada Pecel

Gambar Lampiran 6. Pedagang Tidak Menggunakan Sarung Tangan Saat Menjamah Makanannya

Gambar Lampiran 7. Pedagang Menggunakan Sarung Tangan, Penutup Kepala, dan Celemek Saat Mengolah Makanannya

Dokumen terkait