• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan beberapa saran adalah sebagi berikut:

1. Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI memerlukan waktu yang cukup banyak, sehingga guru harus benar-benar memperhitungkan waktu yang akan digunakan pada setiap kegiatan. 2. Pada penjumlahan pecahan berpenyebut sama, kebanyakan siswa belum dapat menyederhanakan pecahan. Diharapkan guru membahas penyederhanaan pecahan terlebih dahulu sampai siswa benar-benar paham, sehingga siswa dapat menyederhanakan pecahan.

3. Pada materi penjumlahan pecahan berpenyebut beda sebaiknya guru menjelaskan secara benar bagaimana cara menyamakan penyebut.

Penjelasan harus runtut dan sesuai dengan perkembangan kognitif anak. Hal ini dilakukan agar siswa paham dengan benar cara menyamakan penyebut.

4. Guru sebaiknya tetap memperhatikan jalannya diskusi kelompok dan memberikan bimbingan individu kepada siswa yang belum paham dengan materi yang sedang dibahas.

5. Kegiatan refleksi pada setiap akhir pembelajaran sangat penting untuk dilaksanakan. Melalui refleksi dapat diketahui kekurangan maupun kelebihan dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan dan dapat merencanakan kegiatan pembelajaran yang lebih baik.

106

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono Widodo. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Azwar, Saifuddin. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Elizabeth, Hurlock. 1989. Perkembangan Anak: Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kartawidjaja, Eddy Soewardi. 1987. Pengukuran dan Hasil Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru.

Kusumah, Wijaya. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.

Kusumaningrum, Retna. 2007. Keefektifan Model Pembelajaran tipe TAI melalui Pemanfaatan LKS Terhadap Hasil Belajar Matematika Sub Pokok Bahasan Jajar Genjang dan Belah Ketupat pada Siswa kelas VII SMPN 11 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Semarang: Pendidikan Matematika Universitas Negeri Semarang. (Skripsi tidak diterbitkan). Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative di

Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Maulana, Fajar H. 2011. Peningkatan Pemahaman Konsep Pecahan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) Pada Matematika Kelas V SDN Gembongan 07 Kabupaten Blitar. Malang: Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah Universitas Malang. (Skripsi tidak diterbitkan).

Mustaqim, Burhan dan Ary Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Nurkancana, Wayan dan Sumartana. 1983. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Salim dan Salim. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern

English Press.

Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. 2008.Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sudjana, Nana. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugianto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian: Satu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Asdi Mahasatya.

Suharsimi, Arikunto; Suhardjono; dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukajati. 2008. Pembelajaran Operasi Penjumlahan Pecahan di SD Menggunakan Berbagai Media. Yogyakarta: Departemen Pendidikan, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Matematika.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasa Kelas IV.

Jakarta: Erlangga.

Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Surya, Mohammad. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Mas Media Buana Pustaka.

Taniredja, Tukiran. Pujiati, Irma dan Nyata. 2010. Penelitian Tindakan Kelas: untuk Pengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah.

Bandung: Alfabeta.

Widyantini. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika.

109

SILABUS

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : IV/ 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Media dan Sumber Belajar Instumen Bentuk instrumen Contoh instrumen 6. Menggunaka n pecahan dalam pemecahan masalah 6.3 Menjumlahk an Pecahan Penjumla han pecahan 1.Mengkaji penjumlahan pecahan 2.Memahami operasi hitung penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dan beda

6.3.1 Mengoperasik an penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama 6.3.2 Mengoperasik an penjumlahan Tes tertulis Tes tertulis Isian singkat Isian singkat A.Media Gambar diarsir dan mika pecahan B.Sumber Belajar Burhan, Mustaqim dan Ary Astuti.

110 penyebut 3.Berlatih mengerjakan soal penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dan beda penyebut pecahan beda penyebut 6.3.3 Memilih sikap jujur dalam menyelesaikan tugas penjumlahan pecahan. 6.3.4 Terampil menggunakan media gambar diarsir dalam menyelesaikan penjumlahan pecahan 6.3.5 Terampil menggunakan media mika pecahan dalam Non tes Rubrik penilaian Tidak mencontek ketika mengerjak an soal evaluasi. 2008. Ayo belajar matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 172. Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:u ntuk Sekolah Dasa Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

111 menyelesaikan penjumlahan pecahan Halaman 187. Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 186. Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan,

112 Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136. Yogyakarta, 10 Februari 2012 Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru kelas Peneliti

(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.) (Thomas Heri, S.Pd.) (Agata Imelda

113

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Siklus I pertemuan 1

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan Mata Pelajaran : Matematika

Hari/ tanggal : Rabu, 15 Februari 2012 Pertemuan ke : 1

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar

6.3 Menjumlahkan Pecahan.

III. Indikator Kognitif

6.3.1 Mengoperasikan penjumlahan pecahan berpenyebut sama.

Afektif

6.3.3 Memilih sikap jujur dalam menyelesaikan tugas penjumlahan pecahan.

Psikomotorik

6.3.4 Terampil menggunakan media gambar diarsir dalam menyelesaikan penjumlahan pecahan.

IV. Tujuan

6.3.1.1 Siswa mampu menghitung 5 soal penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama secara berkelompok.

6.3.1.2 Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan 10 soal penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama secara individu. 6.3.3.1 Setelah mengerjakan soal secara individu, siswa mampu melaporkan

hasil pekerjaan individu dalam kelompok dengan jujur.

6.3.3.2 Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan 10 soal penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama dengan jujur secara individu.

6.3.4.1 Siswa mampu menunjukkan penggunaan gambar diarsir untuk menghitung penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama secara individu.

V. Materi

Operasi penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama.

VI. Model dan metode

A.Model : Model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization).

B.Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.

VII. Kegiatan pembelajaran

A.Kegiatan awal (10 menit)

1. Salam pembuka, doa, dan absensi 2. Apersepsi

Guru meminta siswa maju untuk membelah kue yang berbentuk lingkaran menjadi 4 bagian. Guru memberikan pertanyaan dan penjelasan kepada siswa mengenai pecahan berdasarkan bagian kue yang ada.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. 4. Pre test

B.Kegiatan Inti (45 menit)

1. Siswa menyimak penjelasan guru secara klasikal dan singkat mengenai penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama.

2. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5 siswa.

3. Setiap siswa menyelesaikan tugas berupa soal-soal yang berkaitan dengan penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama pada lembar kerja siswa (LKS) yang sudah disediakan guru secara individual.

4. Siswa membawa hasil penyelesaian soal-soal yang telah diselesaikan secara individual ke dalam kelompok yang sudah diinformasikan oleh guru pada awal kegiatan pembelajaran.

5. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok dengan cara saling memeriksa, mengoreksi dan memberikan bantuan. Guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan seperlunya.

6. Setiap kelompok mempresentasikan penyelesaian soal yang sudah dibahas.

C.Kegiatan Akhir (15 menit)

1. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat kesimpulan dan memberikan penegasan mengenai materi penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama.

2. Untuk mengecek pemahaman siswa mengenai materi yang dibahas, guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individual. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan sebagai nilai individual.

3. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor evaluasi berikutnya.

5. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) yang berkaitan dengan penjumlahan 2 bilangan pecahan berpenyebut sama.

6. Doa penutup.

VIII.Media dan sumber belajar

A.Media

Roti dan Gambar diarsir B.Sumber Belajar

Burhan, Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. Ayo belajar matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 172.

Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasa Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Halaman 187.

Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 186.

Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136.

IX. Penilaian

A.Prosedur

Pre tes, proses dan post test B.Teknik

Tes tertulis dan non tes C.Instrumen (terlampir) D.Pedoman 1. Skoring a) Kognitif 1) Post test

Jumlah soal 10 buah. Skor tiap soal adalah 10 Skor total = jawaban benar x 10

b) Afektif c) Psikomotorik 2. Penentuan nilai akhir

Nilai akhir =

Yogyakarta, 15 Februari 2012

Guru kelas Peneliti

(Thomas Heri, S.Pd.) (Agata Imelda Chandra)

Mengetahui,

Kepala Sekolah

(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.) NIP. 19560717 198403 1 007

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Siklus I Pertemuan 2

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan Mata Pelajaran : Matematika

Hari/tanggal : Kamis, 16 Februari 2012 Pertemuan ke : 2

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar

6.3 Menjumlahkan Pecahan.

III. Indikator Kognitif

6.3.1 Mengoperasikan penjumlahan pecahan berpenyebut sama.

Afektif

6.3.3 Memilih sikap jujur dalam menyelesaikan tugas penjumlahan pecahan.

IV. Tujuan

6.3.1.3 Siswa mampu menghitung 5 soal penjumlahan 3 pecahan berpenyebut sama secara berkelompok.

6.3.1.4 Siswa mampu menyelesaikan 20 soal penjumlahan pecahan berpenyebut sama secara individu.

6.3.3.1 Setelah mengerjakan soal secara individu, siswa mampu melaporkan hasil pekerjaan individu dalam kelompok dengan jujur.

6.3.3.3 Siswa mampu mengerjakan 20 soal penjumlahan pecahan berpenyebut sama dengan jujur secara individu.

V. Materi

Operasi penjumlahan 3 pecahan berpenyebut sama.

VI. Model dan metode

A.Model : Model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization).

B.Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.

VII. Kegiatan pembelajaran

A.Kegiatan awal (8 menit)

1. Salam pembuka, doa, dan absensi 2. Apersepsi

Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sudah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. 4. Pre test

B.Kegiatan Inti (20 menit)

1. Siswa menyimak penjelasan guru secara klasikal dan singkat mengenai penjumlahan 3 pecahan berpenyebut sama.

2. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5 siswa.

3. Setiap siswa menyelesaikan tugas berupa soal-soal yang berkaitan dengan penjumlahan 3 pecahan berpenyebut sama pada lembar kerja siswa (LKS) yang sudah disediakan guru secara individual.

4. Siswa membawa hasil penyelesaian soal-soal yang telah diselesaikan secara individual ke dalam kelompok yang sudah diinformasikan oleh guru pada awal kegiatan pembelajaran.

5. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok dengan cara saling memeriksa, mengoreksi dan memberikan bantuan. Guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan seperlunya.

6. Setiap kelompok mempresentasikan penyelesaian soal yang sudah dibahas.

C.Kegiatan Akhir (42 menit)

1. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat kesimpulan dan memberikan penegasan mengenai materi penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama.

2. Untuk mengecek pemahaman siswa mengenai materi yang dibahas, guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individual. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan sebagai nilai individual.

3. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor evaluasi berikutnya.

4. Refleksi.

5. penyampaian materi lanjutan yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

6. Doa penutup.

VIII. Media dan sumber belajar

A. Media -

B. Sumber Belajar

Burhan, Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. Ayo belajar matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 172.

Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Halaman 187.

Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 186.

Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136.

IX. Penilaian

A.Prosedur

Pre test, proses dan post test B.Teknik

Tes tertulis dan non tes C.Instrumen (terlampir) D.Pedoman 1. Skoring a. Kognitif 1) Post test

Jumlah soal 20 buah. Skor tiap soal adalah 5 Skor total = jawaban benar x 5

b. Afektif c. Psikomotorik

2. Penentuan nilai akhir Nilai akhir =

Yogyakarta, 16 Februari 2012

Guru kelas Peneliti

(Thomas Heri, S.Pd.) (Agata Imelda Chandra)

Mengetahui,

Kepala Sekolah

(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.) NIP. 19560717 198403 1 007

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Siklus II Pertemuan 1

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan Mata Pelajaran : Matematika

Hari/tanggal : Sabtu, 18 Februari 2012 Pertemuan ke : 3

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

6.Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

II. Kompetensi Dasar

6.3 Menjumlahkan Pecahan.

III. Indikator Kognitif

6.3.2 Mengoperasikan penjumlahan pecahan beda penyebut.

Afektif

6.3.3 Memilih sikap jujur dalam menyelesaikan tugas penjumlahan pecahan.

Psikomotorik

6.3.5 Terampil menggunakan media mika pecahan dalam menyelesaikan penjumlahan pecahan.

IV. Tujuan

6.3.2.1Siswa mampu menghitung penjumlahan 2 pecahan beda penyebut secara berkelompok.

6.3.2.2Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan 10 soal penjumlahan 2 pecahan beda penyebut secara individu. 6.3.3.1Setelah mengerjakan soal secara individu, siswa mampu melaporkan

hasil pekerjaan individu dalam kelompok dengan jujur.

6.3.3.4Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan 10 soal penjumlahan 2 pecahan beda penyebut dengan jujur secara individu.

6.3.5.1Siswa mampu menunjukkan penggunaan mika pecahan untuk menghitung penjumlahan 2 pecahan beda penyebut secara individu.

V. Materi

Operasi penjumlahan 2 pecahan beda penyebut.

VI. Model dan metode

A. Model : Model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization).

B. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.

VII. Kegiatan pembelajaran

A.Kegiatan awal (10 menit)

1. Salam pembuka, doa, dan absensi 2. Apersepsi

Guru bercerita mengenai pembagian sebuah roti yang berkaitan dengan materi penjumlahan pecahan beda penyebut. Guru bertanya kepada siswa bagaimana menghitung penjumlahan pecahan beda penyebut.

4. Pre test

B.Kegiatan Inti (45 menit)

1. Siswa menyimak penjelasan guru secara klasikal dan singkat mengenai penjumlahan 2 pecahan beda penyebut menggunakan mika pecahan.

2. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 3 siswa.

3. Setiap siswa menyelesaikan tugas berupa soal-soal yang berkaitan dengan penjumlahan 2 pecahan beda penyebut pada lembar kerja siswa (LKS) yang sudah disediakan guru secara individual.

4. Siswa membawa hasil penyelesaian soal-soal yang telah diselesaikan secara individual ke dalam kelompok yang sudah diinformasikan oleh guru pada awal kegiatan pembelajaran.

5. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok dengan cara saling memeriksa, mengoreksi dan memberikan bantuan. Guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan seperlunya.

6. Setiap kelompok mempresentasikan penyelesaian soal yang sudah dibahas.

C.Kegiatan Akhir (15 menit)

1. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat kesimpulan dan memberikan penegasan mengenai materi penjumlahan 2 pecahan beda penyebut.

2. Untuk mengecek pemahaman siswa mengenai materi yang dibahas, guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individual. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan sebagai nilai individual.

3. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor evaluasi berikutnya.

5. Guru memberikan pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi penjumlahan pecahan beda penyebut.

6. Doa penutup.

VIII.Media dan sumber belajar

A.Media

Mika pecahan B.Sumber Belajar

Burhan, Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. Ayo belajar matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 172.

Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasa Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Halaman 187.

Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 186.

Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136.

IX. Penilaian

A.Prosedur

Pre tes, proses dan post test B.Teknik

Tes tertulis dan non tes C.Instrumen (terlampir) D.Pedoman 1. Skoring a. Kognitif 1)Post test

Jumlah soal 10 buah. Skor tiap soal adalah 10 Skor total = jawaban benar x 10

b. Afektif c. Psikomotorik 2. Penentuan nilai akhir

Nilai akhir =

Yogyakarta, 18 Februari 2012

Guru kelas Peneliti

(Thomas Heri, S.Pd.) (Agata Imelda Chandra)

Mengetahui,

Kepala Sekolah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Siklus II Pertemuan 2

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan Mata Pelajaran : Matematika

Hari/ tanggal : Rabu, 22 Februari 2012 Pertemuan ke : 4

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I.Standar Kompetensi

7. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar

6.4 Menjumlahkan Pecahan.

III. Indikator Kognitif

6.3.2 Mengoperasikan penjumlahan pecahan beda penyebut.

Afektif

6.3.3 Memilih sikap jujur dalam menyelesaikan tugas penjumlahan pecahan.

IV. Tujuan

6.3.2.1 Siswa mampu menghitung 5 soal penjumlahan 3 pecahan beda penyebut secara berkelompok.

6.3.2.2 Siswa mampu menyelesaikan 20 soal penjumlahan pecahan beda penyebut secara individu.

6.3.3.1Setelah mengerjakan soal secara individu, siswa mampu melaporkan hasil pekerjaan individu dalam kelompok dengan jujur.

6.3.3.5 Siswa mampu mengerjakan 20 soal penjumlahan pecahan beda penyebut dengan jujur secara individu.

V. Materi

Operasi penjumlahan 3 pecahan beda penyebut.

VI. Model dan metode

A.Model : Model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization).

B.Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.

VII. Kegiatan pembelajaran

A.Kegiatan awal (8 menit)

1. Salam pembuka, doa, dan absensi 2. Apersepsi

Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sudah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. 4. Pre test

B.Kegiatan Inti (20 menit)

1. Siswa menyimak penjelasan guru secara klasikal dan singkat mengenai penjumlahan 3 pecahan beda penyebut.

2. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 3 siswa.

3. Setiap siswa menyelesaikan tugas berupa soal-soal yang berkaitan dengan penjumlahan 3 pecahan beda penyebut pada lembar kerja siswa (LKS) yang sudah disediakan guru secara individual.

4. Siswa membawa hasil penyelesaian soal-soal yang telah diselesaikan secara individual ke dalam kelompok yang sudah diinformasikan oleh guru pada awal kegiatan pembelajaran.

5. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok dengan cara saling memeriksa, mengoreksi dan memberikan bantuan. Guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan seperlunya.

6. Setiap kelompok mempresentasikan penyelesaian soal yang sudah dibahas.

C.Kegiatan Akhir (42 menit)

1. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat kesimpulan dan memberikan penegasan mengenai materi penjumlahan 3 pecahan beda penyebut.

2. Untuk mengecek pemahaman siswa mengenai materi yang dibahas, guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individual. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan sebagai nilai individual.

3. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor evaluasi berikutnya.

4. Refleksi.

5. Penyampaian materi lanjutan yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

6. Doa penutup.

VIII.Media dan sumber belajar

A. Media -

B. Sumber Belajar

Burhan, Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. Ayo belajar matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 172.

Sulardi. 2007. Pandai Berhitung Matematika:untuk Sekolah Dasa Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Halaman 187.

Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar Matematika IV. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 186.

Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 4. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136.

IX. Penilaian

A. Prosedur

Pre test, proses dan post test B. Teknik

Tes tertulis dan non tes C. Instrumen (terlampir) D. Pedoman 1. Skoring a.Kognitif 1) Post test

Jumlah soal 20 buah. Skor tiap soal adalah 5 Skor total = jawaban benar x 5

b. Afektif c. Psikomotorik

2. Penentuan nilai akhir Nilai akhir =

Yogyakarta, 22 Februari 2012

Guru kelas Peneliti

(Thomas Heri, S.Pd.) (Agata Imelda Chandra)

Mengetahui,

Kepala Sekolah

(Hr. Klidiatmoko, S. Pd., SD.) NIP. 19560717 198403 1 007

133

Lembar Kerja Siswa

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan Mata Pelajaran : Matematika

Hari/ Tanggal : Rabu, 15 Februari 2012 Pertemuan ke : 1

Kelas/ Semester : IV/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

I.

Tujuan

6.3.1.3Siswa mampu menghitung 5 soal penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama secara berkelompok.

6.3.1.4Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan 10 soal penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama secara individu.

6.3.3.1Setelah mengerjakan soal secara individu, siswa mampu melaporkan hasil pekerjaan individu dalam kelompok dengan jujur.

6.3.3.3Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan 10 soal penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama dengan jujur secara individu.

6.3.4.2Siswa mampu menunjukkan penggunaan gambar diarsir untuk menghitung penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama secara individu.

II.

Petunjuk untuk siswa

A. Tulislah namamu di pojok kanan atas.

B. Bacalah perintah pada setiap kegiatan pembelajaran dengan benar dan teliti.

III.

Kegiatan pembelajaran

A. Kegiatan belajar 1

Perhatikan dan dengarkanlah!

Guru akan menjelaskan secara singkat kepada kamu mengenai penjumlahan 2 pecahan berpenyebut sama menggunakan gambar diarsir. Kemudian, guru akan membagi kalian dalam kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 orang, namun sebelum kamu masuk ke dalam kelompok lakukanlah kegiatan 2 terlebih dahulu.

B. Kegiatan belajar 2

Bacalah dengan cermat dan teliti!

Masihkah kamu ingat? Pada bilangan pecahan, mana yang disebut pembilang dan penyebut?

Contoh: , bilangan mana yang disebut pembilang dan penyebut?

Menggunakan gambar diarsir.

Perhatikanlah ilustrasi di bawah ini!

Rani mempunyai bagian kue. Kemudian ia mendapat lagi bagian kue. Berapa bagian kue yang di dapat Rani?

Dari cerita tersebut kita dapat menuliskan:

Bentuk penjumlahan di atas kita tulis:

Dari proses penjumlahan tersebut dapat kita simpulkan sebagai berikut:

Contoh:

Hitunglah penjumlahan berikut! 1. 2. Jawab: Jawab: =

Kerjakanlah soal di bawah ini secara individu!

1.

2.

Penjumlahan yang berpenyebut sama dapat dilakukan dengan menjumlahkan

pembilang-pembilangnya. Sedangkan penyebutnya tidak dijumlahkan.

3.

4.

5.

C. Kegiatan belajar 3

Setelah kamu mengerjakan soal pada kegiatan belajar 2, masuklah ke dalam kelompok yang sudah dibagikan oleh guru.

Diskusikanlah jawaban yang sudah kamu kerjakan tadi dengan teman sekelompokmu. Bandingkanlah jawaban kalian. Temukanlah secara bersama-sama jawaban yang paling benar.

Jika masih ada yang belum kamu pahami, bertanyalah kepada gurumu.

D. Kegiatan belajar 4

Setelah menemukan jawaban yang benar bersama kelompokmu, presentasikanlah jawaban kelompok di depan kelas.

IV.

Refleksi!

1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?

2. Adakah temanmu yang berbuat tidak jujur dalam mengerjakan soal tadi?

3. Kesulitan apa yang kamu alami?

4. Setelah mengalami kegiatan pembelajaran hari ini, apa rencanamu selanjutnya?

Selamat Belajar

Tetap semangat!

Dokumen terkait