• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Dalam upaya pengembangan iman anak melalui sekolah minggu, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Orang tua memberikan perhatian, teladan dan waktu yang cukup bagi anak-anak sehingga dapat memotivasi anak-anak untuk memelihara iman sejak dini. 2. Para Orang Tua Katolik yang ada di Lingkungan Santo Lukas Paroki

Purbowardayan Surakarta diharapkan terus menerus terlibat aktif mengikuti kegiatan lingkungan.

3. Bagi pengurus lingkungan dan yang terkait dalam pembinaan dan pengembangan iman: agar menyediakan sarana dan sumber pendukung dalam Sekolah Minggu supaya kegiatan dapat berjalan dengan menarik dan menggairahkan, sehingga anak merasa memiliki kerinduan untuk selalu hadir dan terlibat aktif dalam pembinaan iman di lingkungan.

4. Bagi paroki: lebih memperhatikan lingkungan-lingkungan agar pembinaan iman anak dapat berjalan dan program kerja yang jelas.

64

DAFTAR PUSTAKA

Bagiyowanadi, Didik. 2009. Bakal untuk Pendamping Bina Iman Anak. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Creswell, John W. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan

Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dewan Karya Pastoral KAS. 2014. Formatio Iman Berjenjang. Yogyakarta: Penerbitan Yayasan Kanisius.

Konsili Vatikan II. 1993. Dokumen Konsili Vatikan II, Hardawiryana. (terj).Jakarta: Obor.

Konferensi Waligereja Indonesia. 2005. Iman Katolik Buku Informasi dan

Referensi. Yogyakarta: Penerbitan Yayasan Kanisius.

Moeleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Nota Pastoral KAS 2006-2010. Arah Dasar Umat Allah Keuskupan Agung

Semarang. Muntilan: Dewan Karya Pasroral KAS.

Patrisius, P. (dkk). 2007. Kamulah Sahabatku: Pegangan Pendamping Bina Iman

Anak dan Remaja Misioner. Jakarta: Karya Kepausan Indonesia.

Pertemuan Kateketik antar-Keuskupan se-Indonesia ke-II. 1980. Katekese Umat. Wisma Samadhi, Klender-Jakarta.

Prasetya, L. 2008. Dasar-Dasar Pendampingan Anak. Yogyakarta: Kanisius. Rukiyanto B.A. 2012. Pewartaan di Zaman Global. Yogyakarta: Penerbitan

Yayasan Kanisius.

Satori, Djaman dan Komariah, Aan. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang (Makalah). 2008. Tahap-Tahap

Perkembangan dan kehidupan Keagamaan. Malang: IPI Malang.

Sugiyono. 2005. Metode penelitian Administrasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.

________. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. 2016. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. 2017. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Stefanus dan Inggrid. Peran Orang Tua Dalam Pembinaan Iman Anak. Diunduh di http://www.katolisitas.org/peran-orang-tua-dalam-pembinaan-iman anak/.: 17 Desember 2018.

Tim Komisi Kateketik Regio Jawa. 2019. Formatio Iman Berjenjang

(1)

(2)

Lampiran 2: Instrumen Penelitian Kuesioner KUESIONER

Identitas Responden

Nama (boleh tidak diisi) :

Usia :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Kami mohon kesediaan Anda untuk memilih salah satu jawaban yang Anda rasa paling sesuai dengan memberi tanda silang (˅) pada jawaban yang sudah disediakan.

SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS (Kurang Setuju) atau TS (Tidak setuju) Kami mohon Anda memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya.

Jawaban Anda akan kami rahasikan sesuai tata tulis karya ilmiah yang berlaku.

No. Indikator Penilaian Ket

SS S KS TS A Pemahaman orang tua tentang pembinaan iman anak

1. Saya berpendapat bahwa pembinaan iman anak merupakan hal yang terpenting dalam keluarga. 2. Saya berpendapat bahwa pembinaan iman anak

merupakan hal yang mudah dilaksanakan 3. Saya berpendapat bahwa pembinaan iman anak

jauh lebih penting dan lebih sulit dari pada pembinaan iman orang dewasa

4. Saya berpendapat bahwa ajaran Gereja Katolik tentang pembinaan iman anak sudah sangat jelas dan tegas

5. Saya berpendapat bahwa bentuk-bentuk

pembinaan iman anak masih sudah kreatif dan inovatif

6. Saya berpendapat bahwa persoalan pembinaan iman anak jaman sekarang lebih sulit dan kompleks.

7. Saya berpendapat bahwa pembinaan iman anak semakin terabaikan, dan kalah dari soal

(3)

8. Saya berpendapat bahwa pembinaan iman anak dewasa ini sangat dipengaruhi oleh

perkembangan dunia modern.

9. Saya berpendapat bahwa pembinaan iman anak Katolik lebih baik dari pembinaan iman anak non Katolik

10. Saya berpendapat bahwa soal iman diserahkan pada anak ketika anak sudah dewasa

B. Penilaian terhadap Pelaksanaan Pembinaan Iman Anak 1. Saya berpendapat bahwa PIA harus ada dan

dilaksanakan secara serius.

2. Saya berpendapat bahwa PIA merupakan tempat pembinaan iman anak yang paling tepat.

3. Saya berpendapat bahwa dukungan umat terhadap pelaksanaan PIA sudah baik. 4. Saya berpendapat bahwa bentuk pelaksanaan

PIA sudah baik dan ideal

5. Saya berpendapat bahwa masalah PIA bukan persoalan yang barat.

6. Saya berpendapat bahwa baik tidaknya PIA tergantung dari pendampingnya

7. Saya berpendapat bahwa sarana dan prasarana untuk PIA sudah baik.

8. Saya berpendapat bahwa waktu dan tempat untuk PIA sudah tepat dan baik.

9. Saya berpendapat bahwa minat anak mengikuti PIA sudah baik

10. Saya berpendapat bahwa jumlah anak yang ikut PIA sudah maksimal (80%).

C. Peran orang tua dalam Pembinaan Iman Anak 1. Saya berpendapat bahwa orang tua adalah

penanggung jawab utama dalam pembinaan iman anak

2. Saya berpendapat bahwa masih banyak orang tua yang kurang memahami dan peduli terhadap PIA

3. Saya berpendapat bahwa peran dan partisipasi orang tua dalam PIA masih rendah atau kurang maksimal

4. Saya berpendapat bahwa para orang tua sudah mau mendorong anak-anaknya untuk aktif ikut PIA.

5. Saya berpendapat bahwa orang tua harus diberi pembekalan tentang pentingnya PIA.

(4)

6. Saya berpendapat bahwa rekreasi keluarga pada hari Minggu lebih penting dari pada PIA. 7. Saya berpendapat bahwa orang tua harus

menangung biaya atau kebutuhan PIA sekolah formal.

8. Saya berpendapat bahwa orang tua harus dilibatkan dalam menyusun program kerja dan anggaran PIA

9. Saya berpendapat bahwa peran orang tua sangat menentukan berhasil tidaknya PIA. 10. Saya berpendapat bahwa peran orang tua

terhadap PIA harus melibatkan romo dan dewan paroki.

(5) Lampiran 3: Hasil Wawancara

HASIL WAWANCARA RESPONDEN 1 A. Narasumber

Nama : Ibu Maria Regina Muryanti Alamat : Kentingan RT 01 RW 17 Jebres Pekerjaan : Pensiunan

Hari, tanggal : Minggu, 15 Desember 2019 B. Pewawancara : Veronica Dyah

C. Transkrip Hasil Wawancara :

Pewawancara : Bagaimana peran orang tua terhadap pembinaan iman anak di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Bagi saya sangat penting karena iman tanpa dimulai sejak

dini maka anak tidak bisa berkembang imannya, untuk menghayati kepada Yesus Kristus. Maka sebagai orang tua harus bisa memberikan dorongan atau motivasi kepada anak sejak masih dini (diberi contoh dalam kehidupan sehari-hari).

Pewawancara : Apakah peran dan keterlibatan orang tua dalam sekolah minggu di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan sudah baik?

Narasumber : Masih kurang baik karena masih banyak orang tua yang belum menyadari akan iman anak.

Pewawancara : Usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan peran orang tua dalam pembinaan iman anak Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : 1) komunikasi dengan orang tua agar mengajak putra-putri

ke sekolah minggu.

2) dengan pendekatan dengan orang tua dan anak. Contoh: dijemput atau diberi hadiah pada anak-anak.

(6)

3) Melibatkan diri dalam kegiatan pembinaan iman anak di lingkungan sebagai donatur.

HASIL WAWANCARA RESPONDEN 2 A. Narasumber

Nama : Ibu Eko

Alamat : Kentingan RT 02 RW 17 Jebres Pekerjaan : Wiraswasta

Hari, tanggal : Minggu, 15 Desember 2019 B. Pewawancara : Veronica Dyah

C. Transkrip Hasil Wawancara :

Pewawancara : Bagaimana peran orang tua terhadap pembinaan iman anak di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Peran Orang tua kurang peduli terhadap pembinaan iman

anak dan lebih mementingkan urusan keluarga daripada pembinaan iman anak.

Pewawancara : Apakah peran dan keterlibatan orang tua dalam sekolah minggu di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan sudah baik ?

Narasumber : Belum baik karena program kerja mengikuti dari Paroki dan wilayah, serta ada beberapa program yang tidak dapat dilaksanakan di Lingkungan berkaitan dengan sumber dana.

Pewawancara : Usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan peran orang tua dalam pembinaan iman anak Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Tidak ada usaha karena dari orang tua kurang mendukung

dan pengurus lingkungan tidak ada tindakan untuk membangun pelaksanaan pembinaan iman anak.

(7)

HASIL WAWANCARA RESPONDEN 3 A. Narasumber

Nama : Ibu Lilis

Alamat : Kentingan RT 02 RW 22 Jebres Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hari, tanggal : Minggu, 15 Desember 2019 B. Pewawancara : Veronica Dyah

C. Transkrip Hasil Wawancara :

Pewawancara : Bagaimana peran orang tua terhadap pembinaan iman anak di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Peran Orang tua tidak ada respon terhadap pembinaan

iman anak karena kesibukan orang tua berbagai macam pekerjaan, sehingga tidak peduli terhadap pembinaan iman anak.

Pewawancara : Apakah peran dan keterlibatan orang tua dalam sekolah minggu di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan sudah baik ?

Narasumber : Belum baik karena keterbatasan dana sehingga tidak bisa berjalan dengan maksimal.

Pewawancara : Usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan peran orang tua dalam pembinaan iman anak Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ?

Narasumber : Selalu mengingatkan orang tua yang mempunyai anak usia sekolah minggu untuk hadir, namun tidak ada respon.

(8)

HASIL WAWANCARA RESPONDEN 4 A. Narasumber

Nama : Bapak Hari

Alamat : Kentingan RT 02 RW 36 Jebres Pekerjaan : Swasta

Hari, tanggal : Minggu, 15 Desember 2019 B. Pewawancara : Veronica Dyah

C. Transkrip Hasil Wawancara :

Pewawancara : Bagaimana peran orang tua terhadap pembinaan iman anak di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Kurang mendukung karena kesibukan masing-masing

orang tua dan para orang tua juga kurang aktif dalam pertemuan lingkungan.

Pewawancara : Apakah peran dan keterlibatan orang tua dalam sekolah minggu di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan sudah baik?

Narasumber : Belum baik karena jumlah anak yang mengikuti pembinaan iman anak hanya setengahnya.

Pewawancara : Usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan peran orang tua dalam pembinaan iman anak Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : 1. Jika orang tua ikut aktif di lingkungan otomatis anak

juga ikut.

2. Menarik perhatian anak untuk ikut kegiatan agar tidak monoton.

3. Program kunjungan orang tua.

4. Materi atau bahan yang menarik seperti contoh menonton film

(9)

HASIL WAWANCARA RESPONDEN 5 A. Narasumber

Nama : Ibu Sani

Alamat : Ngoresan RT 02 RW 17 Jebres Pekerjaan : Guru Agama Katolik

Hari, tanggal : Minggu, 15 Desember 2019 B. Pewawancara : Veronica Dyah

C. Transkrip Hasil Wawancara :

Pewawancara : Bagaimana peran orang tua terhadap pembinaan iman anak di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Pertama anak dan orang tua tidak mendukung seperti

contoh anak susah dibangun pagi, orang tua kurang mendukung meskipun tidak semua tapi ada yang mendukung. Selain itu penyebab kedua orang tua malas mengantar anak ikut pembinaan iman anak dan jika anak tidak diantar maka anak tidak mau ikut.

Pewawancara : Apakah peran dan keterlibatan orang tua dalam sekolah minggu di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan sudah baik ?

Narasumber : Belum baik karena tidak ada dukungan dari berbagai pihak dan ketua lingkungan kurang memperhatikan Pewawancara : Usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan peran orang tua dalam pembinaan iman anak Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber :

1. Setiap ibadat doa lingkungan selalu diingatkan.

2. Mengajak orang tua bersedia mengantar anak ikut pembinaan iman. 3. Memberi motivasi kepada orang tua bahwa anak-anak merupakan penerus Gereja maka harus dibimbing dan diarahkan.

(10)

5. Mengajak orang tua ikut ziarah agar tahu kegiatan apa saja yang dilakukan.

6. Untuk menarik perhatian dibelikan gambar-gambar dan rekreasi. 7. Dukungan dari paguyuban bisa membeli tambahan snack.

(11)

HASIL WAWANCARA RESPONDEN 6 A. Narasumber

Nama : Ibu Mulyani

Alamat : Ngoresan RT 02 RW 17 Jebres Pekerjaan : Penjahit

Hari, tanggal : Minggu, 22 Desember 2019 B. Pewawancara : Veronica Dyah

C. Transkrip Hasil Wawancara :

Pewawancara : Bagaimana peran orang tua terhadap pembinaan iman anak di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Bagi saya, penting karena untuk membantu orang tua

dalam pembinaan iman anak, karena menurut saya sendiri yang tidak punya waktu untuk membimbingnya.

Pewawancara : Apakah peran dan keterlibatan orang tua dalam sekolah minggu di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan sudah baik ?

Narasumber : Kurang karenadari lingkungan tidak memperhatikan anak- anak.

Pewawancara : Usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan peran orang tua dalam pembinaan iman anak Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? narasumber : mengumpulkan orang tua untuk diajak keterlibatannya.

(12)

HASIL WAWANCARA RESPONDEN 7 A. Narasumber

Nama : Bapak Alexander Prasajo Alamat : Ngoresan RT 02 RW 17 Jebres Pekerjaan : Wirausaha.

Hari, tanggal : Minggu, 22 Desember 2019 B. Pewawancara : Veronica Dyah

C. Transkrip Hasil Wawancara :

Pewawancara : Bagaimana peran orang tua terhadap pembinaan iman anak di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Menurut saya penting karena saya menyadari akan

keluarga saya yang tidak pernah punya waktu untuk membimbing anak-anak.

Pewawancara : Apakah peran dan keterlibatan orang tua dalam sekolah minggu di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan sudah baik ?

Narasumber : Menurut saya belum terlibat karena orang tua masih sibuk dengan pekerjaannya sendiri.

Pewawancara : Usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan peran orang tua dalam pembinaan iman anak Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Diadakan temu anak dan orang tua agar mereka tergerak

(13)

HASIL WAWANCARA RESPONDEN 8 A. Narasumber

Nama : Ibu katarina Bekti Wijayanti Alamat : Ngoresan RT 03 RW 17 Jebres Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hari, tanggal : Minggu, 22 Desember 2019 B. Pewawancara : Veronica Dyah

C. Transkrip Hasil Wawancara :

Pewawancara : Bagaimana peran orang tua terhadap pembinaan iman anak di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Menurut saya sangat penting karena untuk melatih anak

lebih senang mencintai Tuhan Yesus.

Pewawancara : Apakah peran dan keterlibatan orang tua dalam sekolah minggu di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan sudah baik ?

Narasumber : Sayangnya peran orang tua belum semuanya terlibat dalam kegiatan pembinaan iman anak, karena lebih mengutamakan kepentingan atau pekerjaan.

Pewawancara : Usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan peran orang tua dalam pembinaan iman anak Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Diadakan rekreasi untuk memancing anak-anak dan orang

(14)

HASIL WAWANCARA RESPONDEN 9 A. Narasumber

Nama : Bapak Agustinus Wahyu Priyanto Alamat : Ngoresan RT 03 RW 17 Jebres Pekerjaan : Swasta

Hari, tanggal : Minggu, 22 Desember 2019 B. Pewawancara : Veronica Dyah

C. Transkrip Hasil Wawancara :

Pewawancara : Bagaimana peran orang tua terhadap pembinaan iman anak di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Menurut saya sangat penting karena untuk menanamkan

pada anak tentang pendidikan iman yang dimulai sejak dini akan membuahkan hasil yang baik atau positif yaitu kalau sudah dewasa akan terbiasa usaha selalu berdoa dan beribadah.

Pewawancara : Apakah peran dan keterlibatan orang tua dalam sekolah minggu di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan sudah baik ?

Narasumber : Sebetulnya peran orang tua sudah terlibat, namun belum semuanya dikarenakan orang tua lebih mengutamakan bekerja dan tidak ada waktu untuk mengantarkan anaknya mengikuti pembinaan iman.

Pewawancara : Usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan peran orang tua dalam pembinaan iman anak Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Disosialisasikan pada waktu pertemuan lingkungan,

kunjungan ke rumah, di ajak rekreasi biar anak-anak lebih senang, dan pakai alat peraga dalam pelaksanaan pembinaan.

(15)

HASIL WAWANCARA RESPONDEN 10 A. Narasumber

Nama : Ibu Sri Rahayu

Alamat : Ngoresan RT 01 RW 18 Jebres Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hari, tanggal : Minggu, 22 Desember 2019 B. Pewawancara : Veronica Dyah

C. Transkrip Hasil Wawancara :

Pewawancara : Bagaimana peran orang tua terhadap pembinaan iman anak di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ?

Narasumber : Menurut saya sangat penting sekali karena saya menyadari bahwa keterlibatan saya yang tidak mampu untuk membimbing sendiri, maka satu-satunya cara kita ikutkan ke pembinaan iman di lingkungan agar anak punya bekal iman.

Pewawancara : Apakah peran dan keterlibatan orang tua dalam sekolah minggu di Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan sudah baik ?

Narasumber : Menurut saya belum baik karena masih banyak orang tua yang belum terlibat, biarpun sudah selalu disampaikan di pertemuan lingkungan.

Pewawancara : Usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan peran orang tua dalam pembinaan iman anak Lingkungan Santo Lukas Paroki Purbowardayan ? Narasumber : Pendekatan pada orang tua dan anak dengan cara

berkunjung ke rumah, pembimbing mengingatkan orang tua dan anak setiap akan mengadakan kegiatan, dan pengumuman lingkungan supaya ikut membantu kegiatan tersebut.

(17)

Lampiran 5: Lagu Pembuka Bahagialah Tiap Rumah Tangga – PS 613

1. Bahagialah tiap rumah tangga yang menerima Dikau, ya Tuhan. Engkau sahabat yang paling dicinta, tamu yang paling dimuliakan. Setiap hari girang menyambut-Mu mata memandang-Mu penuh seri. Setiap bibir bertanya pada-Mu, “Mana perintah yang Engkau beri”. 2. Bahagialah tiap rumah tangga, jika sehati dalam kasih-Mu.

Suami-istri berjalan seiring atas landasan iman yang teguh.

Tetap bersatu dalam untung malang, di dalam suka duka hidup-Nya. Hanyalah satu yang didambakan-Nya: Tinggal bersama-Mu selamanya. 3. Bahagialah tiap rumah tangga yang hidup dalam doa yang tekun.

Yang mengarahkan seluruh anggotanya di dalam kasih dan lindungan-Mu Dan anak-anak pun dekat dengan-Mu, Dikau menjadi kawan yang erat. Mereka saling mendengar firman-Mu giat melakukan perintah-Mu.

(18)

Lampiran 6: Cerita Tuhan Pulihlah Keluarga Kami Setelah 15 Tahun

Tuhan Pulihlah Keluarga Kami Setelah 15 Tahun

“Saya pernah melihat papa mengonsumsi narkoba. Perasaan saya sejak saat itu hancur,” ungkap Charles, anak Benyamin mengingat kelakuan papanya dulu.

“Anak saya tanya, ‘Mama, Papa ngapain tuh, Ma? Lagi minum apa itu, Ma? Itu papa sama temennya lagi isep-isep apa tuh, Ma?’ Saya takut sekali. Saya sangat terpukul juga. Sedih saya... Ada sakit hati juga. Betul-betul saya sakit hati,” ujar Ari, istri benyamin.

Demi narkoba dan alkohol, Benyamin rela menghabiskan harta bendanya, melalaikan pekerjaan dan bahkan melantarkan istri dan anak-anaknya. Setiap hari, Benyamin selalu pulang ke rumah dengan mulut bau alkohol.

Melihat tingkah laku Benyamin yang suka mabuk-mabukan membuat Ari sering kali harus menegurnya. Namun, teguran tersebut seperti belalu saja didengar oleh suaminya tersebut. Tidak hanya Ari, istrinya, yang dibuatnya jengkel, tetapi Charles yang usianya masih belia turut marah bahkan dirinya menyimpan kebencian mendalam kepada papanya yang dianggapnya tidak pernah bertanggung jawab tersebut.

Kebencian Charles yang begitu besar membuat hubungan antara ia dan papanya tidak harmonis. Bahkan dirinya tidak pernah menganggap bahwa papanya ada ketika berada di rumah. Baginya, hubungan antara seorang anak dan ayahnya di dalam keluarganya sudah hancur.

Suatu hari, Charles mengunjungi rumah temannya. Ketika berada di sana, ada sebuah pemandangan berbeda yang tidak dilihat dalam keluarganya, yakni seorang ayah yang mengasihi anaknya. Dirinya begitu iri melihat hal tersebut. Di dalam batinnya, dia merindukan papanya dapat memberikan kasih sayang tersebut.

(19)

Tahun-tahun berlalu, namun Benyamin tidak juga berubah. Ia justru terperosok semakin dalam. Ia malah berhubungan dengan wanita lain yang juga merupakan seorang pengguna narkoba.

“Yang seharusnya bertobat untuk memikirkan keluarga, saya malah sudah terlibat lebih jauh lagi untuk menikmati dunia hiburan malam. Sepanjang hari saya nikmati dengan minum alkohol dan obat-obatan,” ungkap Benyamin.

Ari merasa sangat kecewa terhadap perlakuan Benyamin. Selama menjalani bahtera rumah tangga, ia tidak pernah merasakan kasih sayang dari Benyamin. Demikian juga yang dialami anak-anaknya. Walaupun begitu, Ari tidak pernah benhenti berharap agar Benyamin dapat kembali kepada keluarganya. Maka setiap hari, ia selalu berdoa meminta kepada Tuhan agar suaminya terlepas dari setiap tabiat buruknya.

“Mama rajin di dalam Tuhan. Jadi saya juga berharap, papa kembali pada keluarga lewat Tuhan.” Kata Charles polos.

“Tuhan, berikanlah kesempatan kepada suami saya untuk berbalik lagi kepada-Mu,” doa Ari ketika itu.

Setelah menjalani lima belas tahun pernikahan yang sepertinya tanpa harapan, akhirnya sesuatu terjadi. Dalam suatu pesta narkoba yang besar, Benyamin mengalami over dosis untuk kesekian kalinya.

Seperti mendapat perasaan yang tidak baik akan keadaan suaminya, Ari berdoa kepada Tuhan meminta agar suaminya diberikan kesempatan untuk bertobat. Mukjizat terjadi!

Benyamin tersadar dari kondisi yang hampir merenggut nyawanya tersebut. Dalam kondisinya tersebut, Benyamin teringat dengan nasihat-nasihat dari istrinya yang pernah dikatakan kepadanya yakni untuk bertobat dari perbuatan dosanya selama ini. Baginya, peristiwa yang dialaminya saat itu adalah sebuah teguran dari Tuhan yang begitu baik.

Benyamin kembali ke rumah dengan kerinduan untuk sungguh-sungguh bertobat dan kembali pada anak-anak dan istrinya.

“Pada waktu itu saya tidak tahu papa pulang dari mana dan tiba-tiba saja papa mengajak kami makan diluar, karena saya masih benci, bahkan adik saya

(20)

pun juga tidak mau,” ungkap Charles. Saat itulah hati Benyamin begitu hancur, ia melihat buah dari perbuatannya selama ini yang melantarkan anak-anak dan istrinya demi kesenangan pribadinya. Namun, Benyamin tidak pernah menyerah.

Dokumen terkait