• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

1. Ruang perawatan dianjurkan mempunyai ruang isolasi untuk pasien TB paru dan dilengkapi dengan sistem ventilasi udara yang baik. 2. Petugas kesehatan atau pengunjung disarankan memakai alat

pelindung / personal respiratory protection ketika masuk ke ruang isolasi.

3. Tes kulit tuberkulin perlu dilakukan secara periodik 1 tahun sekali untuk mengetahui adanya paparan kuman TB di rumah sakit terhadap petugas kesehatan.

4. Pada perawat yang hasil tes tuberkulin negatif perlu dilakukan pengulangan tes tuberkulin dalam jangka 1 minggu (two-step method).

5. Pemeriksaan kadar interferon gamma dalam darah dapat menjadi pilihan untuk menghindarkan reaksi positif palsu karena vaksinasi BCG semasa kecil.

6. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan berbagai kategori pekerjaan dan jumlah sampel yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Tuberkulosis. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. PDPI. Jakarta, 2006.

2. Menzies D, Fanning A, Yuan L, Fitzgerald M. Tuberculosis among health care workers. N Eng J Med 1995 ; 332 : 92 – 98.

3. Blumberg HM, Leonard MK. Tuberculosis : pathogenesis. Available from : http://www.medscape.com/viewarticle/534782 Accessed on July 06, 2006.

4. American Thoracic Society Documents. American thoracic society / centers for disease control and prevention / infectious diseases society of America : controlling tuberculosis in the united states. Amj J Respir Crit Care Med 2005 ; 172 : 1169 – 227

5. Flynn JL, Chan J. Tuberculosis : latency and reactivation. Infection and Immunity 2001; 69 : 4195 – 201.

6. Echanove JA, Granich RM, Laszio A, Chu G, Borja N, Blas R et al. Occupational transmission of mycobacterium tuberculosis to health care workers in a university hospital in lima, peru. Clinical Infection Diseases 2001 ; 33 : 589 – 96.

7. Bloch AB. Screening for tuberculosis and tuberculosis infection in high-risk populations recommendations of the advisory council for the elimination of tuberculosis. Available from : http://www.phppo.cdc.gov/CDCrecommends/AdvSearch.asp

Accessed on August 09, 1995.

8. Moore KL, Dooley S, Jarvis WR. Mycobacterium tuberculosis. In: Mayhall CG. Hospital Epidemiology and infection control. 3thed.Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins ; 2004.p.635 – 6. 9. Kenyorini, Suradi, Surjanto E. Uji tuberkulin. Jurnal Tuberkulosis

Indonesia 2006 ; 3 (2) : 1 – 5.

10. American Thoracic Society. Targeted Tuberculin Testing and Treatment of latent tuberculosis infection. Am J Respir Crit Care Med 2000 ; 161 : S221 – 47.

12. Joshi R, Reingold AL, Menzies D, Pai M. Tuberculosis among health-care workers in low- and middle- income countries: a systematic review. PloS Medicine 2006 ; 3 : 2376 – 91.

13. Corbett EL, Muzangwa J, Chaka K, Dauya E, Cheung YB, Munyati SS et al. Nursing and community rate of mycobacterium tuberculosis infection among students in Harare, Zimbabwe. Clinical Infectious Diseases 2007 ; 44 : 317 – 23.

14. Rahbar M, Karamiyar M, Hajia M. Prevalence and determinant of tuberculin skin test among health care workers of imam Khomeini hospital of uremia, Iran. Shiraz E-Medical Journal 2007 ; 8

15. Lienhardt C, Fielding K, Sillah J, Tunkara A, Donkor S, Manneh K et al. Risk Factors for tuberculosis infection in sub-saharan Africa. Am J Respir Crit Care Med 2003 ; 168 : 448 – 55.

16. Palwatwichai A. Tuberculosis in Thailand. Respirology 2001 ; 6 : 65 – 70.

17. Leitch AG. Tuberculosis : pathogenesis, epidemiology and prevention. In : Seaton A, Seaton D, Leitch AG, eds. Crofton and Douglas’s respiratory diseases I . 5th ed. Oxford : Blackwell Science ; 2000.p.476 – 506.

18. Iswara RLK. Aspek Mikrobiologis Tuberkulosis MDR. Buku makalah seminar tuberkulosis. Medan : PDPI, Dinkes Sumut, PPTI, 2004 : 13 – 18.

19. Budiarti LY. Mikrobiologi tuberkulosis. In : Isa M, Soefyani A, Juwono O, Budiarti L.Y eds. Tuberkulosis Tinjauan Multidisipliner. Banjarmasin : Pusat Studi FK Universitas Lambung Mangkurat, 2001 (1) : 40 – 51.

20. Daley CL. Tuberculosis Latency in humans. In : Rom WN, Garay SM, Bloom BR, eds. Tuberculosis.2nd ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins ; 2004.p.85 – 99.

21. Meya DB, McAdam KPWJ. The TB pandemic : an old problem seeking new solutions.Journal of Internal Medicine 2007 ; 261: 309 – 29.

22. Subagyo A, Aditama TY, Sutoyo DK, Partakusuma LG. Pemeriksaan interferon-gamma dalam darah untuk deteksi infeksi

23. Nicod LP. Immunology of tuberculosis. Swiss Med Wkly 2007 ; 137 : 357 – 62.

24. Raja A. Immunology of tuberculosis. Indian J Med Res 2004 ; 120 : 213 – 32.

25. Handayani S. Respon imunitas seluler pada infeksi tuberkulosis paru. Cermin Dunia Kedokteran 2002 ; 137 : 34 – 37.

26. Crofton J, Horner N, Miller F. Tuberkulosis klinik. Jakarta : Widya Medika, 2002 (2) : 206 -11

27. Fishman JA. Mycobacterial Infection. In : Fishman AP, Elias JA, Fishman JA, Grippi MA, Kaiser LR, Senior RM, eds. Fishman’s manual of pulmonary diseases and disorders. 3th ed. New York : McGraw-Hill ; 2002 .p.763 – 819

28. Hopewell PC, Bloom BR. Tuberculosis and other mycobacterial diseases. In : Murray JF, Nadel JA, Mason RJ, Boushey HA, editors. Textbook of respiratory medicine 3thed.Philadelphia, WB Saunders Co ; 2000.p. 1043 – 97.

29. Fraser RS, Müller NL, Colman N, Paré PD. Mycobacteria. In : Fraser RS, Müller NL, Colman N, Paré PD, eds. Fraser and paré diagnosis of diseases of the chest. 4th ed. Philadelphia ; 1999.p.798 – 861.

30. Division of Tuberculosis Elimination (US). Guide for primary health care providers : targeted tuberculin testing and treatment of latent tuberculosis infection 2005. Atlanta ; 2007.

31. Lopes LKO, Teles SA, Souza ACS, Rabahi MF, Tipple AFV. Tuberculosis risk among nursing professionals from central Brazil. Am J Infect Control 2008 ; 36 : 148 – 51.

32. Lee E, Holzman RS. Evolution and current use of the tuberculin test. Clinical Infectious Diseases 2002 ; 34 : 365 – 70.

33. Jasmer RM, Nahid P, Hopewell PC. Latent tuberculosis infection. N Engl J Med 2002 ; 347 : 1860 – 66.

34. Roesel DJ. Laten TB : FAQs. Available from : http://ethnomed.org/elin_topics/tb/firland/screening/latent_tb_faqs.ht m Accessed on November/December, 2006.

35. Francis J.Curry National Tuberculosis Center (US). Policy and procedures for tuberculosis screening of health-care workers.San Fransisco : Institutional Consultation Services ; 1999.

36. World Health Organization. Global Tuberculosis Control. 2007 37. Orrett FA. Prevalence of tuberculin skin test reactivity among health

care workers at a teaching hospital in Trinidad. Clinical Microbiology and Infection 2000 ; 6 (1) : 45 – 48.

38. Pai M, Gokhale K, Joshi R, Dogra S, Kalantri S, Mendiratta DK, et al. Mycobacterium tuberculosis infection in health care workers in Rulal India. JAMA 2003 ; 293 : 2746 – 55.

39. Harada N, Nakajima Y, Higuchi K, Sekiya Y, Rothel J, Mori T. Screening for tuberculosis infection using whole blood interferon- and mantoux testing among Japanese healthcare workers. Infect Control Hosp Epidemiol 2006 ; 27 : 442 8.

40. Drobniewski F, Balabanova Y, Zakamova E, Nikolayevskyy V, Fedorin I. Rates of laten tuberculosis in health care staff in Russia. PloS Medicine 2007 ; 4 (2) : 0273 – 79.

41. Plitt SS, Soskolne CL, Fanning EA, Newman SC. Prevalence and determinants of tuberculin reactivity among physicians in Edmonton, Canada : 1996 – 1997. International Journal of Epidemiology 2001 ; 30 : 1022 – 8.

42. Bailey TC, Fraser VJ, Spitznagel EL, Dunagan WC. Risk factors for a positive tuberculin skin test among employees of an urban, Midwestern teaching hospital. Ann Intern Med 1995 ; 122 : 580 – 5. 43. Blumberg HM, Sotir M, Erwin M, Bachman R, Shulman JA. Risk of

house staff tuberculin skin test conversion in an area with a high incidence of tuberculosis. Clinical Infections Diseases 1998 ; 27 : 826 – 33

44. Silva VMC, Cunha AJLA, Kritski AL. Tuberculin skin test conversion among medical students at a teaching hospital in Rio de Janeiro, Brazil. Infection Control and Hospital Epidemiology 2002 ; 23 : 591 – 4.

45. Schwartzman K, Menzies D. Tuberculosis : Nosocomial disease. CMAJ 1999 ; 161 (10) : 1271-7

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Bapak/ Ibu, saya dokter Ucok Martin , residen ilmu penyakit paru yang akan melakukan penelitian yang berjudul :

“PREVALENSI TB LATEN PADA PETUGAS KESEHATAN DI RS H. ADAM MALIK MEDAN”

Infeksi TB terjadi karena inhalasi kuman tuberkulosis. Setelah terpapar kuman TB ada empat keadaan yang bisa terjadi yaitu pertama tidak terjadi infeksi (ditandai dengan tes kulit tuberkulin yang negatif), kedua terjadi infeksi kemudian menjadi TB yang aktif (TB primer), ketiga menjadi TB laten dimana mekanisme imun mencegah berkembangnya penyakit menjadi TB aktif dan keempat menjadi TB laten tetapi kemudian terjadi reaktivasi dan berkembang menjadi TB aktif dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun kemudian. Infeksi TB laten ini didefinisikan sebagai kondisi seseorang yang terinfeksi M.tuberkulosis tetapi saat ini orang tersebut tidak sakit, tidak mempunyai gejala dan gambaran foto toraks normal. Kira – kira 5% - 10% dari orang dengan infeksi laten, akan terjadi reaktivasi dan menjadi TB aktif.

Penelitian ini saya lakukan karena sampai saat ini (khususnya di Sumatera Utara) kita belum mempunyai data prevalensi TB laten pada petugas kesehatan. Selain itu pemeriksaan ini penting sebagai data dasar dalam penanggulangan dan pencegahan infeksi tuberkulosis pada petugas kesehatan, sehingga manfaatnya bagi kita adalah dapat segera

masukkan kepada direktur rumah sakit dalam penanggulangan dan pencegahan infeksi tuberkulosis pada petugas kesehatan.

Sebelum penelitian dimulai, saya akan meminta kepada Bapak/Ibu mengisi surat persetujuan dan kesediaannya untuk mengikuti penelitian ini. Bagi Bapak/ Ibu yang telah setuju mengikuti penelitian, akan dilakukan pencatatan data dari Bapak/Ibu. Adapun penelitian yang saya lakukan adalah melakukan pemeriksaan tes kulit tuberkulin yaitu akan dilakukan penyuntikan bahan 0,1 ml PPD RT-23 pada permukaan belakang lengan bawah Bapak / Ibu kemudian dilakukan pembacaan hasil tes 3 hari kemudian (72 jam). Jika didapat hasil positif yaitu adanya indurasi (pembengkakan) pada tempat penyuntikkan yang lebih besar dari 10 mm akan dilakukan pemeriksaan foto toraks pada Bapak/ Ibu. Hasil dari pemeriksaan ini dapat diketahui prevalensi Infeksi TB Laten pada petugas kesehatan di RS H. Adam Malik dan saya juga hendak menilai faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi infeksi TB laten pada petugas kesehatan ini.

Bapak / Ibu, penelitian seperti ini sudah rutin dilakukan di luar negeri dan biasanya tidak berisiko, tetapi bila terjadi hal yang tidak diinginkan maka bapak/ibu akan langsung mendapat perawatan oleh peneliti. Bapak/ Ibu tidak dibebankan dengan biaya apapun, hanya kesediaan dan persetujuan yang dimintakan.

Bila masih terdapat pertanyaan, maka Bapak / Ibu dapat menghubungi saya.

Nama : dr. Ucok Martin

Alamat : Jl. Gn. Martimbang No.1 Kec. Medan Timur No. Telepon : 061-6614791 (Rumah)

: 08126359100 (HP)

Demikian penjelasan ini saya sampaikan, kiranya hasil dari penelitian ini banyak bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 2008

Peneliti

FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN ( INFORMED CONSENT )

Surat Persetujuan Ikut Penelitian Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Pekerjaan : Alamat :

Setelah mendapat penjelasan secukupnya serta menyadari manfaat dan resiko dari penelitian

“ PREVALENSI TB LATEN PADA PETUGAS KESEHATAN DI RS H.ADAM MALIK MEDAN “

Saya dengan sukarela menyetujui untuk diikutsertakan dalam penelitian di atas. Bila sewaktu – waktu saya sebagai pihak yang diteliti merasa dirugikan oleh pihak peneliti maka berhak membatalkan persetujuan ini tanpa menuntut kerugian.

Medan, 2008

Peneliti, Peserta Penelitian,

DATA PENELITIAN (SUBYEK)

Nama : ………

Umur (Tahun) : ………

Jenis Kelamin : ……….

Pekerjaan : ………..

Tempat bekerja saat ini : ………..

Tempat bekerja sebelumnya : ………..

...

Lama bekerja sebagai petugas kesehatan : ………..

Lama bekerja pada posisi pekerjaan saat ini : ………..

Riwayat vaksinasi BCG sebelumnya : ………..

Berat badan ( kg ) : ...

Tinggi Badan ( cm ) : ...

Tanggal dilakukan tes tuberkulin : ………..

Dokumen terkait