• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Disarankan agar Notaris/PPAT diberi pengetahuan yang benar tata cara dalam pemakaian kuasa mutlak yang mengikuti perjanjian jual beli. Karena masih sangat dibutuhkan sebaiknya klausula “kuasa tidak dapat dicabut kembali” haruslah tetap dipakai dalam pemakaian kuasa mutlak. Hal tersebut untuk menjaga kepentingan pihak pembeli dan ketertiban hukum tetap terjaga. Dan alangkah baiknya eksistensi kuasa mutlak sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 tahun 1982 diatur tersendiri dan secara rinci.

2. Kepada Notaris dalam membuat akta perjanjian yang menggunakan kuasa mutlak harus lebih berhati-hati dan harus lebih jeli dalam melihat kepentingan pihak penjual maupun pembeli. Notaris/PPAT dalam melaksanakan tugas jabatannya berkewajiban untuk memberikan penerangan-penerangan yang lengkap dan jelas mengenai akibat-akibat hukum dari tiap-tiap perjanjian yang dibuatnya, serta dalam hal memberikan pelayanan dan jasa kepada pihak- pihak sejauh mungkin menghindarkan terjadinya sengketa dikemudian hari agar terciptanya suatu kepastian hukum khususnya dibidang pertanahan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Maka disarankan kepada

Notaris/PPAT haruslah dengan tegas dan hanya memakai klausula kuasa mutlak yang bermaksud yang diperbolehkan oleh Surat Direktur Jenderal Agraria Nomor 594/1492/AGR tanggal 31 Maret 1982 tersebut.

3. Sebaiknya Notaris/PPAT terlebih dahulu memeriksa kebenaran sebelum membuat akta perjanjian pengikatan jual beli dan sebaiknya menyarankan agar penjual dan pembeli terlebih dahulu memenuhi persyaratan jual beli sehingga kepentingan pihak penjual dan pihak pembeli dapat bersama-sama terpenuhi. Untuk lebih baik lagi disarankan kepada Notaris/PPAT tetap memakai aturan yang ada dan berusaha untuk dapat memegang aturan sehingga penggelapan pajak yang dikhawatirkan tidak akan terjadi dan kepentingan pembeli yang dilindungi dengan adanya kuasa mutlak tersebut tetapi dapat terjaga.

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU-BUKU

Adiwinata, Saleh, Pengertian Hukum Adat Menurut Undang-Undang Pokok Agraria, Cet. 2 Bandung, Alumni, 1980.

Badan Pertanahan Nasional, Himpunan Karya Tulis Pendaftaran Tanah, Jakarta, 1988.

Badrulzaman Darus, Mariam, Aneka Hukum Bisnis, Alumni, Bandung, 1981.

Boediarto, Ali, Putusan Badan Peradilan, Majalah Varia Peradilan, Edisi Oktober, 1990.

Budiono, Herlien, Larangan Kuasa Mutlak, Majalah Projustitia, Nomor 17 Maret 1982.

Bustami, Chairani, Aspek-aspek Hukum Yang Terkait Dalam Akta Perikatan Jual Beli

Yang Dibuat Notaris Dalam Kota Medan, Tesis pada Program Pasca Sarjana

USU Medan, 2002.

Ediwarman, Victimologi (Kaitannya Dengan Pelaksanaan Ganti Rugi), Mandar Madju-Bandung, 1999.

Harahap Yahya M, Segi-segi Hukum Perjanjian, Bandung, Alumni, 1986. Harsono, Boedi, Hukum Agraria Indonesia, Jakarta, Djambatan, 1999. H.S. Salim, Hukum Kontrak, Sinar Grafika, 2003.

Husein, Ali Sofyan, Ekonomi Politik Penguasaan Tanah, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1995.

Kamelo, Tan, Perkembangan Lembaga Jaminan Fiducia : Suatu Tinjauan Putusan

Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara, Disertasi, Medan PPs-USU,

2002.

Khairandy, Ridwan, Itikad Baik Dalam Kebebasan Berkontrak, FH UI Pasca Sarjana, 2003.

Lumban, Tobing. G.H.S., Peraturan Jabatan Notaris, Erlangga Ciracas, Jakarta, 1983.

Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, Alumni, Bandung, 1994.

Meliala, Djaja S., Pemberian Kuasa Menurut Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata, Tarsito, Bandung, 1982.

Mertokusumo, Sudikno, Hukum Acara Perdata Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 1980.

Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002.

Murad, Rusmadi, Penyelesaian Sengketa Hukum Atas Tanah, Alumni Bandung, 1991.

Nico, Tanggung Jawab Notaris Selaku Pejabat Umum, Center for Documentation Studies of Business Law (CDSBL), Yogyakarta, 2003.

Notodisoerjo, Soegondo, Hukum Notariat di Indonesia Suatu Penjelasan, Edisi I, Jakarta, Rajawali, 1982.

Perangin-angin, Effendi, Hukum Agraria Indonesia Suatu Telaah Dari Pandang

Praktis Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, 1986.

______________, Praktek Jual Beli Tanah, Manajemen PT. Raja Grafindo Persada, 1994.

______________, 401 Pertanyaan dan Jawaban Tentang Hukum Agraria, Cet. 3, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1994.

Prodjodikoro, Wirjono, Asas-asas Hukum Perjanjian, Sumur Bandung, 1973.

Rasjidi, Lili dan Rasjidi, Ira, Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2001.

Saleh, K. Wantjik, Hak Anda Atas Tanah, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1977.

Sjahdeini, Remy Sutan, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang

Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Institut Bankir

Indonesia, Jakarta, 1993.

Soedjendro, J. Kartini, Perjanjian Peralihan Hak Atas Tanah yang Berpotensi

Konflik, Tafsir Sosial Hukum PPAT-Notaris Ketika Menangani Perjanjian Peralihan Hak Atas Tanah yang Berpotensi Konflik, Kanisius, Yogyakarta,

2001.

Soekanto, Soerjono, Hukum Adat Indonesia, Cet. 2 , Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1983.

Soekanto, Soerjono dan Mamudji, Sri, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan

Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995.

___________, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1984.

Subekti. R. dan Tjitrosudibio. R., Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta, Cet-XIV, Tahun 1981.

Subekti R., Perbandingan Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta, 1985. ___________, Hukum Perjanjian, Jakarta, PT. Internusa, 1985.

___________, Aneka Perjanjian, Cet. 10, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 1995. ___________, Hukum Perjanjian, Jakarta, Penerbit PT. Internusa, 1996.

Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001.

Supadmo, Djoko, Seri-B Bagian Pertama Ketentuan-ketentuan dan Komentar

Mengenai Jual Beli, Tukar Menukar, Sewa Menyewa, Dalam Praktek Teknik Pembuatan Akta, Bina Ilmu, Surabaya, 1995.

Tirtaamidjaja, Pokok-pokok Hukum Perniagaan, Djambatan, Jakarta, 1970.

Widjaja, Gunawan dan Muljadi, Kartini, Jual Beli, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Widjaya, Rai I.G., Merancang Suatu Kontrak, Megapoin, Jakarta, 2003.

__________, Seri Hukum Perikatan Jual Beli, PT. Radja Grafindo, Jakarta, 2003. Wiryono, Prodjodikoro R., Hukum Perdata Tentang Persetujuan-Persetujuan

B. ARTIKEL, MAJALAH DAN DIKTAT

Adjie, Habib, Penegakan Etika Profesi Notaris dari Perspektif Pendekatan Sistem”, Media Notariat, Edisi April – Juni, INI, Jakarta, 2002.

Asshiddigie, Jimly, “Independensi Dan Akuntabilitas Pejabat Pembuat Akta Tanah,” Renvoi 3 Juni 2003.

Sumardjono Maria S., Aspek Teoritis Peralihan Hak Atas Tanah Menurut UUPA, disampaikan pada pelatihan Teknik Yustisial Peningkatan Pengetahuan Hukum Pada Wakil Ketua/Hakim Tinggi Peradilan Umum 21 Juli 1995 di Semarang.

Sutjipto, “Kemandirian PPAT Selaku Pejabat Umum Dalam Pembuatan Akta-Akta Yang Berkaitan Dengan Tanah,” (Makalah Program Pengenalan Kampus Mahasiswa Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, 29 Agustus 2003).

Tumpa, Harifin A., Surat Kuasa Mutlak, Varia Peradilan Nomor 142, Juli, 1997, Tahun XII.

C. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-undang Tentang Rumah Susun, UU No. 16, LN No. 75 tahun 1985, TLN No. 3317, Pasal 10 ayat (2).

Undang-undang RI Nomor 30 Tahun 2004 tentang UUJN, Bp. Pustaka Candra, Jakarta, 2004.

Peraturan Pemerintah Tentang Pendaftaran Tanah, PP No.24 Tahun 1997, LN No.59 Tahun 1997, TLN No.3696, Ps. 1 ayat 1.

Peraturan Pemerintah Tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah, PP No. 37 tahun 1998, LN No. 52 Tahun 1998, TLN 3746, Ps 1 ayat 1.

Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Lihat juga Pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA.

Dokumen terkait