• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas pendekatan sistemik pada mata pelajaran kimia dalam jangka waktu yang lebih lama mencakup beberapa materi pokok pembelajaran.

2. Perlu dilakukan penelitian perbandingan pendekatan sistemik dan pendekatan pengorganisasian konsep pada materi kimia yang lain dengan pengetahuan awal kimia peserta didik dikendalikan secara statistik.

63

DAFTAR PUSTAKA

Ahlberg, M. (2004). Varieties of concept mapping. Concept Maps: Theory,

Methodology, Technology, 1-4.

Areesophonpichet, S. (2013). A development of analytical thinking skills of graduate students. The Asian Conference on Education, 1-15.

Arifin, M. (2005). Strategi Belajar mengajar kimia. Malang: UM Press.

Brierton, S., Wilson, E., Kistler, M., Flowers, J., & Jones, D. (2016). A comparison of high order thinking skills demonstrated in synchronous ans asynchronous online college discussion posts. NACTA, 60(1), 14-21. Dahar, R. W. (2006). Teori-teori belajar & pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Fahmy, A.F.M. (2014). SATLC applications as examples for systemic chemistry

education reform in the global age. AJCE, 4(2), Special Issue, 2-30.

Fahmy, A.F.M. (2014). Systemic chemical education reform (SCER) in the global area. AJCE, 4(1), 19-42.

Fahmy, A.F.M. (2013). The systemic approach to teaching and learning heterocyclic chemistry [SATLHC]: Operational Steps for Building Teaching Units in Heterocyclic Chemistry. AJCE, 3(2), 39-56.

Fahmy, A.F.M., & Lagowski, J.J. (2011). The systemic approach to teaching and learning [SATL]: A 10-Year Review. AJCE, 1(1), 29-47.

Fitriyana, N., & Marfuatun. (2016). Efektivitas penerapan pendekatan pembelajaran sistemik (systemic approach) terhadap kemampuan berpikir analitis dan prestasi belajar kimia peserta didik kelas XI semester II SMA N 1 Pengasih tahun ajaran 2015/2016. Pendidikan Kimia, FMIPA UNY. Huda, M. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka pelajar.

Istiyono, E., Mardapi, D., & Suparno. (2014). Pengembangan tes kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika (PysTHOTS) siswa SMA. Jurnal Penelitian

dan evaluasi Pendidikan, 1-12.

64

Kinchin, I. M. (2014). Concept mapping as a learning tool in higher education: a critical analysis of recent reviews. The Journal of Continuing Higher

Education, 39-49.

Krathwohl, D., & Anderson. (2002). A revision of Bloom's Taxonomy: An Overview. Theory Into Practice, 212-218.

Maghfiroh, U., & Sugianto. (2011). Penerapan pembelajaran fisika bervisi SETS untuk meningkatkan kemampuan berpikir analitis peserta didik kelas X.

JPFI, 6-12.

Margono, G., Sudaryono, & Rahayu, W. (2014). Pengembangan instrumen

penelitian pendidikan. Jakarta: Graha Ilmu.

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Novak, J. D., & Canas, A. J. (2008). The theory underlying concept maps and how to construct and use them. Technical Report IHMC Cmap Tools, 1-36.

Oseberg, & Oscarson. (2010). The invention effect of using webquest on logical thinking ability in science education. Procedia Social and Behavioral

Science.www.sciencedirect.com.

Osman, K., Wahidin, & Meerah, S. (2013). Concept mapping in chemistry lessons: Tools for Inculcating Thinking Skills In Chemistry Learning.

Journal of Baltic Science Education, 2(5), 666-681.

Parlin, & Badiran, M. (2013). Peningkatan hasil belajar sosiologi melalui penerapan strategi pengorganisasian peta konsep. Jurnal Teknologi

Pendidikan, 79-82.

Priadi, M., Sudarisman, S., & Suparmi. (2012). Pembelajaran biologi menggunakan model problem based learning melalui metode eksperimen laboratorium dan lapangan ditinjau dari keberagaman kemampuan berpikir analitis dan sikap peduli lingkungan. Jurnal Inkuiri, 217-226.

Ramos, J., Dolipas, B., & Villamor, B. (2013). Higher order thinking skills and academic performance in physics of collage students: A Regression Analysis. International Journal of Innovative Interdiciplinary Reasearch(4), 48-60.

65

Rufiati, e. (2011, July 2). Apakah karakteristik pembelajaran kimia? Dipetik March 22, 2017

Sugihartono. (2007). Psikologip pendidikan. Yogyakarta: FIP UNY. Sugiyono. (2011). Metode penelitian kombinasi. Bandung: Alfabeta. Sukardi. (2003). Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukardjo. (1987). Pengaruh metode ceramah, diskusi, dan mandiri dalam

pengajaran ilmu kimia terhadap prestasi belajar ilmu kimia siswa-siswa SMA. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi pembelajaran: Teori & Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Suyanta, Marfuatun, & Widjajanti, E. (2013). Penerapan pendekatan pembelajaran sistemik untuk meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa pada mata kuliah Kimia Dasar I. Jurnal Pendidikan

Matematika dan Sains Edisi 1 , 58-63.

Syah, M. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: Rajawali Press.

Tim Pengembangan MKDP. (2011). Kurikulum & pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Tsurayya, N. (2014). Perbandingan penerapan pendekatan pembelajaran sistemik dan konvensional terhadap motivasi dan prestasi belajar kimia peserta didik kelas XI semester 2 SMA N 2 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

Pendidikan Kimia FMIPA UNY.

Widoyoko, E. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

66

67 Lampiran 1. RPP dan LKPD Kelas Sistemik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pertemuan ke-1

Sekolah : SMA Negeri 1 Kota Mungkid Mata pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/Dua

Materi Pokok : Asam dan Basa Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (2 JP) A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

68 B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar (KD)

3.10 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan.

4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa.

Indikator

1. Menjelaskan teori asam-basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.

2. Menuliskan persamaan reaksi asam-basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teori asam-basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan

Lewis melalui studi literatur

2. Menuliskan persamaan reaksi ionisasi asam-basa menurut Arrhenius secara tepat

3. Menentukan pasangan asam-basa konjugasi berdasarkan hasil diskusi 4. Menentukan jenis ikatan dan menuliskan struktur lewis secara tepat 5. Menuliskan nama senyawa asam-basa menurut tanya jawab dan diskusi. D. Materi Pembelajaran Teori Asam-Basa Sifat larutan Ikatan Kimia Reaksi Ionisasi Kesetimbangan Kimia

69 E. Strategi Pembelajaran

Pendekatan : Sistemik

Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, Penugasan F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media Pembelajaran

Powerpoint, papan tulis, LCD proyektor

2. Alat/Bahan

LKPD, Spidol, Alat tulis 3. Sumber Belajar

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga

Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Hiskia Achmad. 2001. Penuntun Belajar Kimia Dasar: Kimia Larutan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Unggul Sudarmo. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Buku Kimia yang relevan, informasi media cetak dan internet. G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan Membuka pelajaran

a. Peserta didik berdoa dan mempersiapkan diri sebelum memulai kegiatan pembelajaran.

b. Peserta didik melakukan presensi. Apersepsi

a. Peserta didik diberi beberapa pertanyaan seputar asam-basa dalam kehidupan sehari-hari, dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan:

- Pernahkah kalian makan buah jeruk? Atau pare? Bagaimanakah rasanya? - Menurut kalian apakah penyebab

70

suatu zat bersifat asam?

- Adakah teori yang mendasari pengertian asam atau basa?

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Inti Mengamati

a. Peserta didik mencermati penjelasan guru mengenai contoh asam-basa.

b. Peserta didik diberikan contoh diagram siklis kemudian diminta mengamati diagram siklis tersebut

c. Peserta didik diminta mengeksplorasi hubungan antar konsep yang ada pada diagram siklis

Menanya

a. Peserta didik diarahkan untuk mengidentifikasi konsep yang dianggap sulit, kemudian diarahkan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru. b. Pemahaman peserta didik mengenai

konsep telah diberikan digali melalui tanya jawab dengan guru.

Mengumpulkan informasi

Peserta didik melakukan diskusi untuk mempelajari hubungan antar konsep yang ada pada diagram siklis secara berkelompok melalui studi literatur Mengasosiasikan

a. Peserta didik berkelompok, dan tiap kelompok diberikan diagram siklis baru dalam bentuk lembar kerja peserta didik (LKPD)

71

b. Peserta didik diminta menjelaskan diagram siklis dan hubungan antar konsep di dalamnya dengan mengerjakan latihan soal yang ada pada LKPD.

Mengkomunikasikan

a. Masing-masing kelompok diminta mengumpulkan LKPD

b. Salah satu perwakilan kelompok diminta untuk mengkomunikasikan jawaban hasil diskusinya di depan kelas

c. Peserta didik diarahkan untuk bertanya atau menanggapi hasil diskusi kelompok lain

d. Guru menjelaskan kembali tentang materi yang menurut peserta didik masih belum jelas, serta menekankan kembali keterkaitan antar konsep pada diagram siklis

Penutup a. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b. Peserta didik diminta mempelajari materi yang akan dipelajari selanjutnya.

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

10 menit

H. Penilaian

1. Teknik Penilaian : tes tertulis

2. Bentuk Soal : pilihan ganda dan uraian 3. Penilaian Sikap : diskusi

72

Kota Mungkid, 27 November 2016 Peneliti,

Nila Karina Dewi NIM. 13303244007

73 Bahan Ajar

Pada perkembangannya, asam-basa terbagi dalam tiga teori yaitu teori Arrhenius, teori Bronsted-Lowry, dan teori Lewis. Di dalam ketiga teori tersebut, definisi asam dan basa berbeda-beda. Menurut Arrhenius sifat asam-basa suatu larutan dapat dilihat dari reaksi ionisasinya dalam air, yaitu bersifat asam apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan H3O+ atau H+ dan bersifat basa apabila direaksikan dengan air menghasilkan OH-. Adapun menurut Bronsted-Lowry, asam adalah donor proton dan basa adalah akseptor proton. Selain itu, menurut Lewis, asam adalah akseptor pasangan elektron dan basa adalah donor pasangan elektron. Sifat asam-basa suatu zat juga dapat dilihat dari sifat periodik unsur dan ikatan kimianya. Suatu asam atau basa yang kuat ketika direaksikan dalam air akan memiliki daya hantar listrik yang baik. Daya hantar listrik yang baik tersebut disebabkan karena asam atau basa kuat tersebut memiliki ikatan ion atau kovalen polar yaitu ketika dalam air, senyawa tersebut akan berada sebagai ion-ionnya.

74

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (Teori Asam-Basa)

1. Perhatikan diagram siklik berikut !

a. Jelaskan penggolongan asam basa sesuai dengan reaksi ionisasi! _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ ________________________________________________________ b. Tuliskan reaksi ionisasi dari senyawa di atas !

_________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ reaksi ionisasi Penggolongan asam

CH3COOH dalam air, Mg(OH)2 dalam air, NH3

dalam air, Al2O3 dalam natrium hidroksida, CaO

dengan CO2 Penamaan asam

75

c. Kelompokkan senyawa-senyawa pada diagram sesuai dengan teori-teori asam basa ! Berikan Alasannya !

_________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ d. Berilah nama dari masing-masing nama senyawa asam di atas !

_________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________

76 Pedoman Penilaian

No Jawaban Skor

1. a. Asam adalah zat yang menghasilkan H3O+ jika dilarutkan dalam air sedangkan basa adalah zat yang menghasilkan OH- jika dilarutkan dalam air

2

b. CH3COOH (aq) + H2O (l) ↔ H3O+ (aq) + CH3COO- (aq)

Mg(OH)2 (aq)+ H2O (l) → Mg2+

(aq) + OH-(aq)

NH3 (aq)+ H2O (l) ↔ NH4+(aq)+ OH- (aq)

Al2O3 (s)+ 2NaOH (aq) + 3H2O (l) → 2NaAl(OH)4 (aq)

CaO (s) + CO2 (g) → CaCO3 (s) 2 2 2 2 2 c.  Teori Arrhenius

- CH3COOH dalam air adalah asam Arrhenius karena CH3COOH melepaskan ion H+.

- Mg(OH)2 dalam air adalah basa Arrhenius karena Mg(OH)2 melepaskan ion OH-.

 Teori Bronsted-Lowry - NH3 dalam air

NH3 (aq)+ H2O (l) ↔ NH4+ (aq)+ OH- (aq)

NH3 adalah basa Bronsted karena menerima proton.

- Al2O3 dalam natrium hidroksida

Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O (l) → 2NaAl(OH)4 (aq)

Al2O3 adalah oksida amfoter yang apabila bereaksi dengan basa yang lebih kuat maka akan bersifat sebagai asam.

 Teori Lewis

- CaO dengan CO2

CaO (s) + CO2 (g) → CaCO3 (s)

CaO adalah basa Lewis karena memberikan 4

4

77

pasangan elektron. CO2 adalah asam Lewis karena menerima pasangan elektron.

d CH3COOH = asam asetat

Mg(OH)2 = magnesium hidroksida NH3 = amonia

Al2O3 = alumunium trioksida CaO = kalsium oksida

CO2 = karbondioksida

3

Total 25

Cara mengubah skor menjadi nilai Nilai = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

78

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pertemuan ke-2

Sekolah : SMA Negeri 1 Kota Mungkid Mata pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/Dua

Materi Pokok : Asam dan Basa Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (2 JP) A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

79 B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar (KD)

3.10 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan.

4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa.

Indikator

1. Mengetahui konsep pH, pOH dan pKw

2. Menentukan pH asam kuat-basa kuat dan asam lemah-basa lemah C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat: 1. Mengetahui konsep pH, pOH dan pKw melalui studi literatur

2. Menjelaskan tentang asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah 3. Menghitung pH asam kuat dan basa kuat dengan tepat

4. Menghitung pH asam lemah dan basa lemah berdasarkan derajad ionisasi dan tetapan ionisasi asam-basa

D. Materi Pembelajaran Kesetimbangan kimia Konsep pH, pOH dan pKw Konsep mol Reaksi ionisasi

80 E. Strategi Pembelajaran

Pendekatan : Sistemik

Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media Pembelajaran

Powerpoint, papan tulis, LCD proyektor

2. Alat/Bahan

LKPD, Spidol, Alat tulis 3. Sumber Belajar

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga

Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Hiskia Achmad. 2001. Penuntun Belajar Kimia Dasar: Kimia Larutan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Unggul Sudarmo. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Buku Kimia yang relevan, informasi media cetak dan internet.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan Membuka pelajaran

a. Peserta didik berdoa dan mempersiapkan diri sebelum memulai kegiatan pembelajaran.

b. Peserta didik melakukan presensi. Apersepsi

a. Peserta didik diberi beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan:

- Apakah tingkat keasaman setiap zat sama?

81

- Bagaimanakah cara menentukan tingkat keasaman suatu zat?

- Bagaimanakah hubungan derajad keasaman dengan kesetimbangan kimia, konsep mol dan reaksi ionisasi?

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Inti Mengamati

a. Peserta didik diminta memberikan beberapa contoh larutan asam-basa

b. Peserta didik diarahkan untuk mengaitkan konsep yang sebelumnya diperoleh dengan konsep yang akan dipelajari

c. Peserta didik diberikan contoh diagram siklis mengenai penentuan pH suatu larutan, kemudian peserta didik diminta mengamati diagram siklis tersebut

d. Peserta didik diminta memahami hubungan antar konsep yang ada pada diagram siklis

Menanya

Peserta didik diarahkan untuk mengidentifikasi konsep yang dianggap sulit, kemudian diarahkan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru. Mengumpulkan informasi

a. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok, dan setiap kelompok diberi

82

soal latihan dalam bentuk LKPD

b. Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi tentang derajad keasaman (pH) dan penentuan pH untuk asam-basa lemah atau kuat

Mengasosiasikan

a. Peserta didik diminta mengerjakan soal latihan yang ada pada LKPD

b. Peserta didik menghitung pH larutan asam kuat/lemah dan basa kuat/lemah c. Peserta didik diminta menentukan

konsentrasi larutan asam-basa yang diketahui pHnya

d. Peserta didik diminta menentukan konsentrasi anion dan kation

Mengkomunikasikan

a. Peserta didik diminta menuliskan hasil pekerjaan mereka di depan kelas

b. Peserta didik bersama guru membahas jawaban yang sudah ditulis di depan kelas c. Masing-masing kelompok diminta

mengumpulkan LKPD

d. Guru menjelaskan kembali tentang materi yang menurut peserta didik masih belum jelas

Penutup a. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b. Peserta didik diminta mempelajari materi

83

yang akan dipelajari selanjutnya.

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

H. Penilaian

1. Teknik Penilaian : tes tertulis

2. Bentuk Soal : pilihan ganda dan uraian 3. Penilaian Sikap : diskusi

Kota Mungkid, 1 Desember 2016 Peneliti,

Nila Karina Dewi NIM. 13303244007

84 Bahan Ajar :

Suatu larutan memiliki derajat keasaman yang berbeda-beda yang biasa disebut dengan pH. pH dapat didefinisikan sebagai negatif logaritma dari ion H+ sedangkan pOH adalah negatif logaritma dari ion OH-. H+ dan OH- merupakan hasil ionisasi dari suatu larutan yang besarnya tergantung pada konsentrasi dari larutan asam atau basa tersebut. Semakin besar konsentrasi dari larutan asam atau basa tersebut maka akan semakin besar pula konsentrasi dari ion H+ dan OH-. Tidak semua larutan dapat terionisasi sempurna karena tidak semua larutan bersifat kuat. Larutan yang bersifat lemah cenderung akan terionisasi sebagian sehingga tetapan ionisasinya dapat dihitung yaitu kurang dari 1. Besarnya tetapan ionisasi suatu larutan dapat dihitung menggunakan prinsip kesetimbangan yaitu rasio dari konsentrasi pereaksi dibagai konsentrasi produk reaksi. Semakin besar konsentrasi dari produk maka tetapan ionisasinya akan semakin kecil. Namun pada larutan yang terionisasi sempurna, semakin besar konsentrasi dari suatu larutan tersebut, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah ion H+ atau OH-.

85

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Konsep pH, pOH dan pKw

Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5.

1. Perhatikan diagram siklik berikut ini!

a. Tuliskan reaksi disosiasi setiap senyawa tersebut!

______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ b. Berapa pH masing-masing larutan di atas ?

______________________________________________________________ ______________________________________________________________

Reaksi disosiasi dari CH3COOH (aq), NH4OH(aq) ,HCl(aq) ,Ba(OH)2(aq) konsentrasi anion 0,5 mol dalam 1000mL pergeseran kesetimbangan

86

______________________________________________________________ ______________________________________________________________ c. Berapa konsentrasi dari setiap anion pada reaksi di atas ?

______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ d. Berapa pH larutan CH3COOH jika mol nya menjadi 2 kali semula ?

______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ e. CH3COOH(aq)  H+(aq) + CH3COO-(aq)

Ba(OH)2(aq)  Ba2+(aq) + 2OH-(aq)

Jika pada larutan CH3COOH ditambahkan larutan H3PO4 dan pada larutan Ba(OH)2 ditambahkan larutan Ca(OH)2, maka ke arah manakah pergeseran kesetimbangan pada masing-masing reaksi di atas? Jelaskan !

______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________

87 Pedoman Penilaian

No. Jawaban Skor

1. a.  CH3COOH (aq)⇄ H+

(aq) + CH3COO-(aq)

 NH4OH(aq) ⇄ NH4+(aq) + OH-(aq)

 HCl(aq) → H+

(aq) + Cl-(aq)

 Ba(OH)2(aq) → Ba2+

(aq) + 2OH-(aq)

4 b. M = 𝑛 𝑉 M = 0,5 𝑚𝑜𝑙 1 𝐿 M = 5 x 10-1M  CH3COOH [H+] = √𝐾𝑎 [𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂𝐻] = √1,8𝑥10−5 𝑥 5𝑥10−1 = 3x10-3 M pH = -log [H+] = - log 3x10-3 = 3 – log 3  NH4OH [OH-] = √𝐾𝑏 [𝑁𝐻4𝑂𝐻] = √1,8𝑥10−5 𝑥 5𝑥10−1 = 3x10-3 M

pOH = - log [OH-] = - log 3x10-3 = 3 – log 3 pH = pKw – pOH = 14 – (3-log3) = 11+log3  HCl [H+] = 5x10-1 pH = - log [H+] 2 3 3

88 = - log 5x10-1

= 1 - log 5

 Ba(OH)2

[OH-] = 5x10-1M pOH = - log [OH-] = - log 5x10-1 = 1 – log 5 pH = pKw – pOH = 14 – (1-log5) = 13 + log 5 3 3 c. [CH3COOH] = 5 x 10-1M Berdasarkan persamaan reaksi : CH3COOH (aq)⇄ H+

(aq) + CH3COO-(aq)

5 x 10-1

Koefisien dari CH3COOH dan ion CH3COO- sama, sehingga besarnya molaritas dari anionnya juga sama yaitu sebesar 5 x 10-1M

[HCl] = 5 x 10-1M

Berdasarkan persamaan reaksi : HCl(aq) → H+

(aq) + Cl-(aq) 5 x 10-1

Koefisien dari anion tersebut sama dengan koefisien dari HCl, sehingga besarnya molaritas anion sama dengan kation yaitu sebesar 5 x 10-1M

[NH4OH] = 5 x 10-1M Berdasarkan persamaan reaksi :

NH4OH(aq) ⇄ NH4+(aq) + OH-(aq) 5 x 10-1

Koefisien dari anion sama besarnya dengan koefisien dari 3

3

89

NH4OH sehingga besarnya konsentrasi dari anion tersebut sama dengan senyawanya yaitu 5 𝑥 10−1 M.

[Ba(OH)2] = 5 x 10-1M Berdasarkan persamaan reaksi : Ba(OH)2(aq) → Ba2+

(aq) + 2OH-(aq) 5 x 10-1 M

Koefisien dari anion pada reaksi di atas adalah dua sehingga besarnya konsentrasi anion tersebut dikalikan dua menjadi 10x10-1 M.

3

c.  Pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan, karena dengan penambahan H3PO4 pada CH3COOH dan penambahan Ca(OH)2 pada Ba(OH)2 maka terjadi penambahan konsentrasi H+ dan OH-.

3

Total 33

Cara mengubah skor kedalam nilai Nilai = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

90

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pertemuan ke-3 dan ke-4

Sekolah : SMA Negeri 1 Kota Mungkid Mata pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/Dua

Materi Pokok : Asam dan Basa Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4 JP) A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar (KD)

91

3.10 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan.

4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa.

Indikator

1. Menjelaskan pengertian kekuatan asam-basa

2. Menjelaskan kekuatan asam basa berdasarkan tetapan ionisasi asam-basa dan derajad ionisasi

3. Menjelaskan hubungan tetapan ionisasi asam-basa dengan derajad ionisasi

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat: 1. Menjelaskan kekuatan asam-basa berdasarkan tetapan ionisasi asam-basa

dan derajad ionisasinya

2. Menyimpulkan kekuatan asam basa yang konsentrasinya sama 3. Menghitung derajat ionisasi asam basa (α)

4. Menghitung tetapan ionisasi asam (Ka) dan tetapan ionisasi basa (Kb) 5. Menjelaskan hubungan tetapan ionisasi asam-basa dan derajad ionisasi 6. Menghubungkan kekuatan asam-basa dengan derajat ionisasi

D. Materi Pembelajaran Kekuatan Asam-Basa Konsep pH, pOH dan pKw Derajad ionisasi (α) Kesetimbangan kimia Tetapan ionisasi Asam-Basa (Ka dan Kb)

92 E. Strategi Pembelajaran

Pendekatan : Sistemik

Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media Pembelajaran

Powerpoint, papan tulis, LCD proyektor

2. Alat/Bahan

LKPD, Spidol, Alat tulis 3. Sumber Belajar

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga

Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Hiskia Achmad. 2001. Penuntun Belajar Kimia Dasar: Kimia Larutan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Unggul Sudarmo. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Buku Kimia yang relevan, informasi media cetak dan internet.

Dokumen terkait