• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Dengan mengacu pada kesimpulan-kesimpulan yang telah diambil maka penulis dapat merumuskan beberapa saran sebagai bahan masukan yang berhubungan dengan pelaksanaan pembagian warisan pada masyarakat adat Minagkabau di Padang sebagai berikut :

1. Bahwa harta pencaharian diwarisi oleh anak dan istri sebagai ahli waris sah dalam hukum Islam, tetapi saran penulis dalam hal ini tidak tertutup

kemungkinan untuk memberikan hibah atau hibah wasiat kepada kemenakannya jika dalam kenyataannya memerlukan bantuan. Dalam pelaksanaan pewarisan harta pencaharian ini diperlukan pemahaman yang dalam mengenai ajaran Islam sebagai sistem sosial baik dikalangan masyarakat umum maupun dilingkungan pengemban amanat rakyat.

2. Berbagai faktor yang menjadi penyebab bergesernya pewarisan harta pusaka rendah dalam masyarakat adat Minangkabau, diharapkan dengan perkembangan zaman yang terjadi janganlah sampai menghapuskan ciri khas dari budaya adat Minangkabau yang mempunyai falsafah yang menyatakan “anak dipangku kemenakan di bimbing” .dimana berdasarkan sistem keturunan menurut adat

Minangkabau, maka seorang yang merupakan masyarakat adat Minangkabau sebenarnya mempunyai dua orang pelindung, yaitu yang pertama merupakan mamak, dan yang kedua merupakan ayah. Dengan demikian dengan hal pewarisan mamak akan tetap berusaha melindungi kemenakannya dengan memberikan warisan tentunya dengan portie yang tertentu yang layak bagi kemenakan dan tidak merugikan ahli waris sebenarnya dan ayahpun akan demikian pula.

3. Dari kenyataan yang terjadi pada pembagian pewarisan harta pusaka tinggi secara ganggam bauntuak, pambaoan dan dapatan yang jangka waktunya sering tidak di tentukan oleh kaum, dan pembagiannya dilakukan tidak secara tertulis sehingga tidak jarang terjadi percampuran harta pusaka tinggi dan pusaka rendah yang kerap menimbulkan sengketa diantara keluarga. Maka sebaiknya dalam

perpindahan harta dilakukan dengan menggunakan akta Notaris, sehingga status harta dan ahli waris relatif lebih jelas karena adanya kepastian hukum dari akta tersebut. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi terjadinya sengketa di dalam kehidupan berkeluarga mengenai pembagian harta (meskipun pada akhirnya dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, atau yang bersangku paut dengan harta

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Alihsyahbana, St. Takdir, System Matriaki Minangkabau dan Kedudukan Perempuan, Internasional seminar on Minangkabau, Jakarta 1980

Aliumar Tasyrif dan Hamdan Faisal, Hukum Adat dan Lembaga-lembaga Hukum Adat di Sumatera Barat, Proyek Kerja Sama Badan Pembinaan hukum Nasional, Fakultas Hukum Universitas Andalas, 1978

Anwar Chairul, Hukum Adat Indonesia Meninjau Hukum Adat Minangkabau, Rineka

Cipta, Jakarta, 1997,

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan nadan Pusat Statistik Padang, Padang dalam Angka, 2007

Beckmann, Keebet Von Benda , Goyahnya Tangga Azfentyu Alufakal, Grasindo,

Jakarta, 2000

DT. Rajo Penghulu H. Idrus Hamkimy, Pokok-pokok Pengetahuan Adat Alam Minangkabau, PT.Remaja Rosdakarya, bandung, 2004,

Haar Teer, Asas-asas dan susunan Hukum Adat, Terjemahan Subakti Pusponoto,

Jakarta : Pradnya Paramita

Hakimy, Idrus, Pokok-pokok Pengetahuan hukum Adat Minangkabau, Bandung,

Remadja, 1984.

__________, “Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau”, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1991.

Hamka, A d a t M i n a n g k a b a u d a n H u k u m P u s a k a n y a , M ukht ar Na im (ed), (Center for Minangkabau Studies: Padang, 1968.

Hoetomo,M.A, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Mitra Buku Pelajar Surabaya. Irianto, Heru dan Bungin, Burhan, Pokok-Pokok Penting Tentang Wawancara, Dalam

Burhan Bungin (Ed) Metodologi Penelitian Kualitatif, Raja Grafindo Persada, Jakarta 2001

Iskandar Dr Kemal, Beberapa aspek dari hukum kewarisan Matrilineal ke Bilateral di Minangkabau, dalam Mukhtar Naim, (center for Minangkabau studies :

Padang, 1968)

Jahja, Hukum Waris dan Tanah dan Praktek-praktek Peradilan, dalam Mochtar Naim

(ed) (Center for Minangkabau Studies: Padang, 1968

Koesnoe,Moll, Catatan-Catatan Terhadap hukum Adat Dewasa Ini, Airlangga University Press, Surabaya, 1979

Lembaga Pembinaan Hukum Nasional, Pola-Pola Kewarisan Di Sumatera Barat Dewasa Ini, Fakultas Hukum Dan Pengetahuan Masyarakat Universitas

Andalas Padang ,1971

Mahadi, Kasus peradilan terhadap Dr. Muchtar ini di kutip dalam beberapa sendi hukum di Indonesia, seksama, Jakarta, 1954

Mahyuddin H Suardi, Rahman Drs Rustam, Hukum Adat Minangkabau Dalam

Sejarah Perkembangan Nagari Rao-Rao, Yayasan Gebu Minangkabau,

Jakarta, 2002

Manan,Abdul, Hukum Islam Dalam Berbagai wacana, Pustaka Bangsa, Jakarta, 2003

Moleong J Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990.

MS, Amir, Adat Minangkabau Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang (buku I), Mutiara Sumber Widya, Jakarta, 2003

__________, Tanya Jawab Adat Minangkabau, Hubungan Mamak Rumah Dengan Sumando, Cetakan ke-2, PT. Mutiara Sumber Widya.2003, hal 30

Nain, Syafnir Abu, Rosnida, Ishaq Thaher, Kedudukuan dan Peranan WanitaDalam

Kebudayaan Suku Bangsa Minangkabau, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1998

Nasroen, Dasar Falsafah Adat Minangkabau, Bulan Bintang, Jakarta, 1971.

Radjab Muhamad, system kekerabatan di Minangkabau, center for Minangkabau

Studies, 1969.

R.M. Datuak Rajo Penghulu, Mincingkabau, Sejarah Ringkas dan Adatnya, Sri Darma, Padang, 1971,

Saleh Salmi, Minangkabau Menjawab Tantangan Jaman, LAHP Medan, 2002

Samad, Duski, Adat Basandi Syarak Nilai Dan Aplikasinya Menuju Kembali Ke Nagari Dan Surau, Kartika Insane Lestari Presss, Jakarta, 2003

Schrieke, B, Indonesian Sociological Studies, (Bandung: Sumur Bandung,

1980)

Sembiring, Pahing, Hukum Islam II, Bidang hukum Waris Islam ( Faraidh), Fakultas

hukum Universitas Sumatera Utara, Medan, 2002

__________, “Islam dan Adat Minangkabau”, Tintamas, Jakarta, 1982.

Sihombing Herman dan Salim Mahjuddin, Hukum Adat Minangkabau Dalam Keputusan Pengadilan Negeri di Sumatera Barat, Alumni, Bandung, 1975

Sjarif, Surini, Ahlan, Elmiyah, Nurul Hukum Kewarisan Perdata Barat Pewarisan Menurut Undang-Undang, Kencana, Jakarta, 2005

Soepomo, R, Bab-Bab Tentang Hukum Adat, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 2003 Sunggono,Bambang, Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta

1997.

Syarifuddin, Amir, Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan Adat Minangkabau, Jakarta Gunung Agung, 1984

Waluyo, Bambang, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, 1996.

Wignjosoebroto, Sutandyo tth “ Apakah Sesungguhnya Penelitian Itu ? “, Kertas Kerja, Univ. Airlangga, Surabaya.

Yakub B. Nurdin, Hukum Kekerabatan Minangkabau, pustaka Indonesia, Bukittinggi, 1995

Zainuddin H Musyair, Implementasi Pemerintahan Nagari Berdasarkan Asal Usul Adat Minangkabau, Ombak, Yogyakarta ,2008

B. Peraturan Perundang-undangan

Peraturan daerah Sumatera barat Nomor 9 tahun 2000, Tentang Pokok Pemerintahan Nagari

123

Putusan Pengadilan Negeri Padang Nomor 100/Pdt.G/2001 PN.PDG Putusan Pengadilan Nomor 112/PDT.G/2001. PN. PDG

Pengadilan Tinggi Padang Nomor 124/PDT/ 2002/ PT. PDG Putusan ahkamah Agung nomor 1807 K/ Pdt/ 2003.

C. Makalah

Syarifuddin Ahmad, Metode Pewarisan Harta Pusaka Rendah Kajian Yuridis Sosiologis, Padang, D. Internet Internet, Http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=jiptunair-gdl-s3-1997 Internet, Http://palantaminang.wordpress.com/2008/11/21, Internet, Http://ethnotourism.blogspot.com/2009-01-11-archive-html Internet,Http://groups.google.com/group/jasuda/browse-thread/b..ga?hl=en&le=UTF- 8&q, Internet,http://www.komisiyudisial.go.id/Buletin/Buletin%20Vol%20I/No%203%20 Des%202006/P.p