• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.2. Saran

(1) Model C disarankan dapat digunakan petani untuk lahan dengan kemiringan lereng 15-25% dan model E untuk kemiringan lereng 8-15%.

(2) Sebagai pengganti jasa lingkungan dengan penerapan sistem usahatani konservasi, pemerintah disarankan dapat memberikan insentif.

(3) Untuk menyempurnakan model usahatani konservasi berbasis sumberdaya spesifik lokasi dan penerapannya, disarankan dilakukan penelitian lanjutan sebagai berikut:

(a) Penelitian/kajian penerapan model usahatani konservasi di lapang untuk melihat keragaan teknis, sosial, dan ekonomis serta faktor-faktor yang menghambat penerapan teknologi usahatani konservasi.

(b) Analisis biaya manfaat penerapan model usahatani konservasi dan kebijakan pengembangannya pada areal yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Abas, A., Y. Soelaeman, dan A. Abdurachman. 2004. Keragaan Dampak Penerapan Sistem Usahatani Konservasi terhadap Tingkat Produktivitas Lahan Perbukitan Yogyakarta. J. Litbang Pertanian. 22:49-56.

Abdurachman, A., D. Lubis, dan H.M. Toha. 1993. Penelitian Pengembangan Sistem Usahatani Konservasi di DAS Bagian Hulu. Risalah Penelitian Pengembangan Sistem Produksi Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. Hal. 235-248.

Abdurachman, A. dan F. Agus. 2000. Pengembangan Teknologi Konservasi Tanah Pasca-NWMCP. Prosiding Lokakarya Nasional Pembahasan Hasil Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Alternatif Teknologi Konservasi Tanah. Sekretariat Tim Pengendali Bantuan Penghijauan dan Reboisasi Pusat. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor. Hal. 25-38.

Abdurachman, A. dan S. Sutono. 2002. Teknologi Pengendalian Erosi Lahan Berlereng. dalam “Teknologi Pengelolaan Lahan Kering Menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan”. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. Hal. 103-145.

Agus, F., A.N. Gintings, dan A. Abbas. 1998. Implementation Problems of Soil Conservation Measures in Indonesia. In Proc. 9th Annual Meeting of Asialand Sloping Land, Bogor, Indonesia, 15-21 September 1997. IBSRAM, Bangkok. Pp. 68-77.

Ardi, D.S., Tini, P., Setyorni, dan Hartatik. 2003. Teknologi Pengelolaan Bahan Organik Tanah. Dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering “Menuju Pertanian Produktif dalam Pengelolaan Lahan dan Air di Indonesia. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.

Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Edisi ke-2. Bogor. IPB Press.

Asdak, C. 1999. DAS Sebagai Satuan Monitoring dan Evaluasi Lingkungan (Air Sebagai Indikator Sentral). Seminar Sehari PERSAKI “Daerah Aliran Sungai sebagai Satuan Perencanaan Terpadu Dalam Pengelolaan Sumberdaya Air”. 21 Desember 1999. Jakarta.

Baldy, C. and C.J. Stigter. 1997. Agrometeoroly of Multiple Cropping in Warm Climates (English Edition). Institut National De La Recherche Agronomique (INRA). Paris.

Barbier, E.B. 1995. The Economic of Soil Erosion: Theory, Methodology and Examples. Spesial paper. Paper based on a presentation to the fifth biannual workshop on economy and environment in Southeast Asia. Singapore, November 28-30, 1995.

Barbier, E.B. and J.T. Bishop. 1995. Economics and Incentives Affecting Soil and Water Conservation in Developing Countries. J. Soil Water and Conservation. 8:133-137.

Barret, J and K. Segerson. 1997. Prevention and Treatment in Environmental Policy . Journal of Environmental Economics and Management. 33: 82- 91. Academic Press.

Basuki, I. dan S. Douglas. 2005. Prioritas Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan Sumberdaya Lahan Hutan di Hulu Sungai Malinau, Kalimantan Timur. Environmental Services and Sustainable Use of Forests Programme. Budi, S.Y. 2005. Kajian Aspek Penggunaan Lahan dalam Pengelolaan DAS.

Kerjasama Pemda Kabupaten Lampung Utara dengan Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (UNILA). Bandar Lampung.

Budiharsono. 1990. Perencanaan Pengembangan Wilayah. Teori Perencanaan dan Penerapannya. Universitas Nusa Bangsa. Bogor.

Bonnieux, F. and P. Le Goffe. 1997. Valuating the Benefits of Landscape Restoration : A case Study of the Cotentin in Lower-Normandy, France.

Journal of Environmental Management. 50:30-41. Academic Press.

Brown, C.L. and W.K. Hock. 1999. Pesticides and the Environment. University Extension, University of Missouri, Colombia. pp. 10. (http://muextension.missouri.edu/ explore/agguides/pest/g07520.htm). Badan Pusat Statistik. 1999. Jawa Barat dalam Angka. Badan Pusat Statistik

Propinsi Jawa Barat. Bandung.

Badan Pusat Statistik. 2006. Jawa Barat dalam Angka. Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Barat. Bandung.

Cahyati, S. dan U. Haryati. 1991. Analisis Perbelanjaan Parsial pada Sistem Pertanian Lorong. Risalah Lokakarya Hasil Penelitian P3HTA/UACP-FSR di Bandungan. Sistem Usahatani Konservasi di DAS Jratunseluna dan DAS Brantas. Proyek Penelitian Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Colombo, J., Calatrava-Requena, and N. Hanley. 2003. The Economic Benefit of Soil Erosion Control: An Application of the Contingent Valuation Method in the Alto Genil basin of southern Spain. J. Soil and Water Conserv. 54: 365-372.

Darsiharjo. 2004. Model Pemanfaatan Lahan Berkelanjutan di Hulu Sungai (Studi Kasus daerah hulu sungai Cikapundung Bandung Utara). Disertasi Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Dent, F.J. 1993. Toward a Standars Methodology for the Collection and Analyses of Land Degradation Data. Proposal for Discussion Expert Consultation of the Asian Network on Problem Soils. 25-29 Oktober 2003. FAO Regional Office for Asian and Facific (RAPA). FAO-UN Bangkok, Thailand. Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Barat. 2001. Laporan Tahunan Kegiatan Gerakan

Rehabilitasi Lahan dan Lingkungan Hidup (GRLH). Proyek GRLH. Bandung.

Direktorat Jendral Penataan Ruang. 2005. Perencanaan Tata Ruang Wilayah dalam Era Otonomi dan Desentralisasi. Depkimpraswil. http:/www.kimmpraswil.go.id/ditjen_ruang/Makalah. htm. (26 Agustus 2007)

Djaenudin, H. Marwah, Subagjo, dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Balai Penelitian Tanah, Puslitbangtanak. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Douglas, M. 1992. Policy and Institutional Considerations in Development of

Conservaion Farming Systems. In Arsyad, S., I. Amien, T. Sheng, and W. Moldenhauer (Editors). 1992. Conservation Policies for Hillslope Farming. Soil and Water Conservation Society. Ankeny, Iowa, USA. pp 101-122.

El-Swaify, S.A. and E.W. Dangler. 1976. Erodibilities of Selected Tropical Soils in Relation to Structural and Hydrological Parameters. In Soil Prediction and Control. Soil and Water Conservation Society. Ankeny, Iowa, USA. pp. 105-114.

Eriyatno. 1998. Riset Kebijakan Metode Penelitian untuk Pascasarjana. Bogor. IPB Press. Bogor.

Eriyatno dan F. Sofyar. 2007. Riset Kebijakan Metode Penelitian untuk Pascasarjana. Bogor. IPB Press.

Fakhrudin. 2003. Kajian Respon Hidrologi Akibat Perubahan Penggunaan Lahan di DAS Ciliwung. Bahan Seminar Program Pascasarjana. IPB. Bogor. Firmansyah. 2007. Prediksi Erosi Tanah Podsolik Merah Kuning Berdasarkan

Metode USLE di Berbagai Sistem Usahatani: Studi Kasus di Kabupaten Barito Utara dan Gunung Mas. J. Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 10: 20-29.

Food and Agriculture Organization. 1976. A. Framework for Land Evaluation.

FAO Soil Bull. No. 32. Rom., 72 p.

Fransisco, H.A. 1998. The Economics of Soil Conservations in Selected Asia Land Management of Sloping Lands Network Sites. International Board for Soil Conservation Research and Management (IBSRAM). Issues in Sustainable Land Management no. 5. Bangkok, Thailand.

Garcia, J.N.M., R.V. Gerrits, R.G. Bernardo, J.J. Conchada, R.A. Cramb, A.S. Perez, Jr. Saguiguit, and R.T. Yao. 1995. Soil Conservation in an Upland Farming System in Cebu :A Socio-Economic Survey. SEARCAUQ Uplands Research Project, Survey Report No. 1. Los Banos. pp. 28-74. Gijsman, A.J. 1996. Soil Aggregate Stability and Soil Organic Matter Fraction

Under Agropastoral Systems Establised in Native Savanna. Aus. J. Soil Res. 34:891-907.

Habron, G.B. 2004. Adoption of Conservation Practices by Agricultural Landowner in Three Oregon Watersheds. J. Soil Water and Conservation. 59:198-205.

Hammer, W.I. 1981. Second Soil Conservation Consultant Report. Agof/Ins/78/606 note. No. 10. Center For Soil Research, Bogor.

Hardianto, R., T. Hendarto, E. Masbula, dan N.L. Nurida. 1992. Status dan Prospek Pengembangan Sistem Usahatani Konservasi di Lahan Kering Berkapur DAS Brantas. Prosiding Seminar Penelitian dan Pengembangan Sistem Usaha Tani Konservasi di Lahan Kering DAS Jratunseluna dan Brantas. Proyek Penelitian Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air, Badan Litbang Pertanian, Jakarta.. Hal. 9-20.

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.

Hawkins, R., H. Sembiring, D. Lubis, and Suwardjo. 1991. The Potential of Alley Cropping in the Uplands of East and Central Java. Upland and Agriculture Conservation Project-Farming System Research, Agency for Agriculture Research and Development. Salatiga.

Kadariah., L. Karlina, dan C. Gray. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Kartiwa, B., P. Redjekiningrum, dan Nasrullah. 1997. Pengkajian Model Simulasi SWM IV untuk Melihat Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan terhadap Debit Sungai (Studi kasus di sub DAS Cisadane hulu). J. Tanah dan Iklim, 15:22-29.

Katharina, R. 2007. Adopsi Sistem Pertanian Konservasi Usahatani Kentang di Lahan Kering Dataran Tinggi Kecamatan Pangalengan, Bandung. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

KEPAS. 1985. The Critical Uplands of Ecosystem in Java: An Agro-Ecosystem Analysis.

Kristianto, K. 1985. Peranan Peternakan dan Pertanian Lahan Kering. dalam

Peluang Kerja dan Berusaha di Pedesaan. BPFE, Yogyakarta.

Kurnia, U. 2004. Prospek Pengairan Pertanian Tanaman Semusim Lahan Kering.

Kurnia, U., N. Sinukaban, F.G. Suratmo, H. Pawitan, dan H. Suwardjo. 1997. Pengaruh Teknik Rehabilitasi Lahan terhadap Produktivitas Tanah dan Kehilangan Hara. Jurnal Tanah dan Iklim, 15:10-18.

Kurnia, U., Sudirman, dan K. Harry. 2002. Teknologi Rehabilitasi dan Reklamasi Lahan Kering. Dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering “Menuju Pertanian Produktif dalam Pengelolaan Lahan dan Air di Indonesia. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.

Kusnandar. 2006. Rancang Bangun Model Pengembangan Industri Kecil Jamu. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Kustanto, H. 1999. Sistem Pengembangan Agroindustri Komoditas Unggulan pada Kawasan Andalan: “Studi Kasus di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.” Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Lal, R. 1990. Soil Erosion in Tropic-Principle and Management McGraw-Hill, New York, USA.

Nasendi, B.D. dan A. Anwar. 1985. Program Linier dan Variasinya. Jakarta. PT. Gramedia.

Magrath, W. and P. Arens. 1989. The Cost of Soil Erosion on Java: A Natural Resource Accounting Approach. Environment Department Working Paper No. 18. The World Bank Policy Planning an Research.

Manan, S. 1977. Pengaruh Hutan dan Manajemen Daerah Aliran Sungai. Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor.

Marhayudi, P. 2006. Model Pengelolaan Sumberdaya Hutan Berkelanjutan di Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Marimin. 2004. Teori dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Cetakan pertama. Jakarta. Grasindo. PT. Gramedia.

Mastur; S.M., H. Narioka, Anase, and Yasutomi. 2000. Soil Characteristics. Farming system and conservation strategies in the sloping volcanic areas in Indonesia. J.Jpn. Soc. Soil Phys. 85:19-29.

Medina, S.M., H. Narioka, J.N.M. Garcia, and Mastur. 2000. Soil Conservation and Farming Systems on Slope Land in Indonesia and the Philippines.

J.Jpn. Soc. Soil Phys, 84:57-64.

Meyer, L.D. 1981. Modelling Conservation Practices. In Soil Coservation: Problems and Prospects. Ed: RPC. Morgan. A Ailey-Interscience Publication. pp. 31-44.

Mickelson, S.K., J.L. Baker, and S.I. Ahmed. 2003. Vegetative Filter Strips for Reducing Atrazine and Sediment Runoff Transport. J. Soil and Water Conservation. 58:392-401.

Mildmore, D.J., H.G.P. Jansen, and R.G. Dumsday. 1996. Soil Erosion and Environmental Impact of Vegetable Production in the Cameron Highlands, Malaysia. Agriculture, Ecosystems and Environment. 60:29-46.

Mubyarto. 1986. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta. LP3ES

Nugroho, S.P. 1999. Sistem Pendekatan Konservasi Tanah dan Air untuk Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Kritis. J. Air, Lahan, Lingkungan, dan Mitigasi Bencana. 4:1-7.

Nusyamsi, D., K. Idris, S. Sabihan, D.A. Rachim, dan A. Sofyan. 2007. Sifat-sifat Tanah yang Berpengaruh terhadap K Tersedia pada Tanah-tanah yang Didominasi Smektit. J. Tanah dan Iklim. 26: 13-28.

Pidio, L. 2004. Pengaruh Pemantap Tanah Lateks dan Berbagai Guludan terhadap Beberapa Sifat Fisika Tanah, Erosi, dan Hasil Tanaman Kentang (Solanum tuberosum, L.) pada Andisols Tesis. Pascasarjana. Universitas Padjajaran. Bandung.

Prasetyo, B.H., D. Subagdja, dan B. Kaslan. 2005. Ultisol Bahan Volkan Andesitik: Deferensiasi Potensi Kesuburan dan Pengelolaannya. J. Tanah dan Iklim 23:1-12.

Price, D., W. Reeves, M.G. Patterson, B.E. Gamble, K.S. Balkcom, F.J. Arriaga, and C.D. Monks. 2007. Weed Control in Peanut Grown in a High-Residue Conservation-Tillage System. J. Peanut Science 34:59-64.

Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 1993. Optimalisasi Penggunaan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Hulu. Badan Litbang Pertanian. Bogor.

Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 2000. Hasil Survey dan Pemetaan Tanah DAS Citarum. Badan Litbang Pertanian. Bogor.

Ramos, M.C. and J.A. Martinez Casasnovas. 2006. Erosion Rate and Nutrient Losses Affected by Composted Cattle Manure Application in Vineyard Soils of NE Spain. CATENA. 68:177-185.

Renaed, K.G., G.R. Foster, G.A. Weesies, D.A. McCool, and D.C. Yoder. 1997. Predicting Soil Erosion by Water. A. Guide to Conservation Planning with the Revised Universal Soil Loss Equation (RUSLE). Agric. Handb. 703. US Gov. Printing Office, Washington, D.C.

Rossiter, D.G. and A.R. Van Wambeke. 1997. Automated Land Evaluation System. ALES Version 46.5d. Cornell University, Department of Soil, Crop and Atmospheric Science. SCS, Ithaca, NY. USA.

Rustiadi, E., S. Saefulhakim, dan D.R. Panuju. 2006. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Rustiaman. 2006. Kajian Pengaruh Alih Fungsi Lahan Terhadap Debit Aliran Di Dasar Ciliwung-Kawasan Bopunjur dengan Pendekatan Indeks

Konservasi. http://www.tlitb.org/cv/index.php?id_personal=12.

Saaty, T.L. 1983. Decision Making For Leaders: The Analytical Hierarchy Process for Decision in Complex World. RWS Publication, New Jersey.

Saaty, T.L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Seri Manajemen No. 134. Cetakan ke-2. Jakarta. PT. Gramedia.

Said, U. 1981. Kebijakan Pembangunan Desa. Ditjen Pembangunan Desa, Depdagri. Dalam Sayogyo dan S. Pujiwati. 1989. Sosiologi Pedesaan. Kumpulan Bacaan. Jillid II. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Salim, E. 1981. Pengarahan Menteri Negara Pengawasan dan Pengembangan Lingkungan Hidup. Dalam Prosiding Lokakarya Pengelolaan Terpadu DAS di Indonesia. Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor. Hal. 9-20.

Santosa, D., J. Purnomo, I.G.P. Wigena, Sukristiyonubowo, and R.D.B. Lefroy. 2001. Management of Phosphorus and Organic Matter on an Acid Soil in Jambi. J. Tanah dan Iklim. 18:64-72.

Saxena, J.J.P., Sushil, and P. Vrat. 1992. “Hierarchy and Classification of Program Plan Elements Using Interpretive Structural Modelling.” System Practice. 5:651-670.

Sehe, S. 2007. Analisis Kesesuaian dan Optimalisasi Penggunaan Lahan Kering Berbasis Agroforestri (Studi kasus lahan kering berlereng di hulu sub DAS Cikapundung Bandung Utara). Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Simonato, Tommaso, G.B. Bischetti, and G.B. Crosta,. 2002. Evaluating Soil Erosion with RUSLE and WEPP in an Alpine Environment (Dorena Valley – Central Alps, Italy), in Sustainable Land Management – Environmental Protection A Soil Physical Approach, Chapter V, Pagliai, M., Jones, R., Editor, IUSS, 481-494.

Sinukaban, N. 1994. Membangun Pertanian Menjadi Industri yang Lestari dengan Pertanian Konservasi. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Konservasi dan Pengelolaan Tanah dan Air. 3 Desember 1994. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Sinukaban, N., H. Pawitan, S. Arsyad, J.L. Amstrong, and M.G. Nethary. 1994. Effect of Soil Conservation Practice and Slope Lengths on Run off, Soil Loss, and Yield of Vegetables in West Java. Australian J. of Soil and Water Conservation. 7:25-29.

Siswomartono, D., A.N. Ginting, K. Sebayong, and S. Sukmana. 1990. Development of Conservations Farming Systems Indonesian Country Review. Regional Action Learning Programme on the Development of Conservation Farming Systems. Report of the Inaugural Workshop. Chiang Mai (Thailand) 23 Feb-1March 1990. ASOCON Report No. 2. Sitorus, S.R.P. 2004a. Pengembangan Sumberdaya Lahan Berkelanjutan.

Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan. Edisi Ketiga. Departemen Tanah. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Sitorus, S.R.P. 2004b. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Penerbit Transito. Bandung. Sitorus, S.R.P. 2007. Kualitas, Degradasi, dan Rehabilitasi Lahan. Sekolah

Pascasarjana. IPB. Bogor.

Soil Survey Staff. 1998. Keys to Soil Taxonomy. A. Basic System for Making and Interpreting Soil Surveys. Second Edition, USDA-SCS Agric. Handb. 436. Spash, C. L. 1997. Ethics and Environmental Attitudes with Implication for

Economic Valuation. J. of Environmental Management. 50:67-76.

Staf Peneliti Pusat Penelitian Tanah. 1983. Term of Reference Klasifikasi Kesesuaian Lahan. Pusat Penelitian Tanah-Proyek Penelitian Pertanian Menunjang Transmigrasi (P3MT). Bogor.

Subardja, H.D. 2006. Pengaruh Kualitas Lahan terhadap Produktivitas Jagung pada Tanah Volkanik dan Batuan Sedimen di Daerah Bogor. J. Tanah dan Iklim. 6:21-29.

Sudarmadji, T. 1996. Kajian Aspek Biofisik untuk Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (P-RLKT). Studi Kasus di Sub-Sub DAS Kedang Pahu, Sub DAS Mahakam Hilir, Propinsi Kalimantan Timur.

Buletin Ilmiah Kehutanan “Rimba Kalimantan”, Fahutan UNMUL, Samarinda. 1:58-74.

Sudaryono. 1995. Teknologi Hedgerow untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering Daerah Kapur Solum Tipis di Jawa Timur. Prosiding Kongres Nasional VI HITI di Serpong, 12-15 Desember 1995. Jakarta.

Suganda, H; M.S. Djunaedi, D. Santoso, dan S. Sukmana. 1997. Pengaruh Cara Pengendalian Erosi terhadap Aliran Permukaan Tanah Tererosi dan Produksi Sayuran pada Andisols. J. Tanah dan Iklim. 15:56-67.

Suganda, H., M.S. Djunaedi, M.S. Santoso, dan S. Sukmana. 1999. Pengaruh Arah Barisan Tanaman dan Bedengan dalam Pengendalian Erosi pada Budidaya Sayuran Dataran Tinggi. J. Tanah dan Iklim. 17:55-64.

Sugiyono. 2007. Statistik Nonparametris. Bandung. CV Alfabeta.

Sukmana, S., Suwardjo, U. Kusnadi, dan A. Syam. 1988. Usaha Konservasi di Daerah Aliran Sungai Bagian Hulu. Sistem Usaha Tani di Lima Agroekosistem. Risalah Lokakarya Penelitian Sistem Usaha Tani. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. Hal. 199-222.

Sumantri, B. 1988. Hari Depan Kita Bersama. Jakarta: PT. Gramedia. Terjemahan dari: Our Common Future.

Suroso dan H.A. Susanto. 2006. Pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap debit banjir daerah aliran sungai Banjaran.J. Teknik Sipil. 3:75-80.

Sutadipradja, E., A.N. Ginting, O. Satjapradja, H. Soediman, and Hadipurnomo. 1986. Watershed Management Approaches in Indonesia. Proceeding of Workshop on Standardization of Guidelines for Watershed Management Approaches and Research in the ASEAN Region, Chang Mai, Thailand, 21-30 November 1984. pp. 68-82.

Sutrisna, N. dan Y. Surdianto. 2007. Pengaruh Bahan Organik dan Interval serta Volume Pemberian Air terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang di Lahan Dataran Tinggi Lembang. J. Hort 17:224-236.

Suyanto, S. dan N. Khususiyah. 2004. Imbalan Jasa Lingkungan untuk Pengentasan Kemiskinan. J. Agro Ekonomi (JAE) 24:112-119.

Syafruddin., A.N. Kairupan, A. Negara, dan J. Limbongan. 2004. Penataan Sistem Pertanian dan Penetapan Komoditas Unggulan pada Zone Agroekologi di Sulawesi Tengah. J. Litbang Pertanian. 23:61-67.

Syahyuti. 2006. Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian. Jakarta. PT. Bina Rena Pariwara. 262 hlm.

Syam, A. 2003. Sistem Pengelolaan Lahan Kering di Daerah Aliran Sungai Bagian Hulu. J. Litbang Pertania., 22:162-171.

Thao, T.D. 2001. On-site Cost and Benefits of Soil Conservation in the Mountain Regions of Northern Vietnam. Research Report EEPSEA.

Wicaksono, A.H. 2002. The Effect of land use on some soil characteristics. The UCW at Aberyswiths. (Unpublished).

Wicaksono, A.H. 2003. Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Tanah. J. Penelitian UNIB. IX:85-88.

Wischmeier, W.H. and D.D. Smith. 1978. Predicting Rainfall Erosion Losses. US. Dept. Agric. Handbook No. 537. 58 p.

Wikantika, K., A. Ismail, dan A. Riqqi. 2001. Bandung Utara Nasibmu Kini. Departemen Teknik Geodesi ITB. http://www.pikiran-rakyat.com/ cetak/2005/0405/07/cakrawala/utama01.htm.

Zhifa, C. and Yang, X. 2004. Soil Conservation Farming System Practices on Sloping Land on The South-Eastern Coast of China. International Soil Conservation Organization Conference/ISCO. Paper No. 833:1-5. Brisbane, July 2004.

Zhou, P., O. Luukkanen, T. Tokola, and J. Nieminen. 2008. Effect of Vegetation Cover on Soil Erosion in a Mountainous Watershed. CATENA. 75: 319- 325.

Dokumen terkait