• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V: PENUTUP

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka peneliti mencoba mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk melakukan proses pembelajaran, guru hendaknya mempersiapkan secara matang termasuk dalam menentukan metode yang tepat dan penggunaan media harus sesuai dengan materi, mudah diterapkan dan diterima oleh para siswa. Serta guru harus lebih perhatian dalam memberikan motivasi belajar kepada siswa. Dengan demikian akan diperoleh hasil belajar siswa yang lebih optimal.

2. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick dapat menjadi alternatif dalam menyampaikan materi pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan menciptakan suasana pembelajaran

yang menyenangkan, aktif, menumbuhkan rasa percanya diri dan jiwa berkompetisi pada siswa.

3. Hasil penelitian ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa saja. Melainkan peneliti berharap para siswa dapat memahami, memiliki dan mengamalkan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari.

72

DAFTAR PUSTAKA

‘Abdur Rahman, Jamaal. 2005. Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah SAW. Jakarta: Irsyad Baitus Salam.

Ahmadi, Abu dan Salimi, Noor. 2008. MKDU, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.

Al-Jauhari, Abu Bakar. 2002. Akidah Mukmin. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

Anitah W , Sri, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Anwar, Rosihon. 2014. Akidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Subuah Pendekatan Praktek.

Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiah, dkk. 2011. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nata, Abuddin. 2012. Kapita Selekta Pendidikan Islam Isu-isu Kontemporer tentang Pendidikan Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2013. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia Gruop

Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Syah, Muhibin. 2013. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Umar, Husein. 2013. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wardhana, IGAK dan Wihardit, Kuswaya. 2013. Penelitian Tindakan Kelas.

Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

Yudhistira, Dadang. 2013. Menulis Penelitian Tindakan Kelas Yang Apik. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus I Pertemuan Ke-1 & 2

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak Kelas/Semester : 5/I

Alokasi Waktu : 4x35 Menit (2 kali pertemuan)

I. Standar Kompetensi

1. Membiasakan akhlak terpuji II. Kompetensi Dasar

1. Membiasakan sikap optimis, qanaah, dan tawakal dalam kehidupan sehari- hari

III. Indikator

1. Mampu memahami akhlak terpuji optimis, qanaah, dan tawakal 2. Mampu menjelaskan akhlak terpuji optimis, qanaah, dan tawakal

3. Mampu membiasakan akhlak terpuji optimis, qanaah, dan tawakal dalam kehidupan sehari-hari

4. Mampu memahami hikmah akhlak terpuji optimis, qanaah, dan tawakal IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mendengarkan penjelasan tentang akhlak terpuji optimis, qanaah, dan tawakal.

2. Siswa mampu melakukan tanya jawab tentang akhlak terpuji optimis, qanaah, dan tawakal.

3. Siswa mampu menjelaskan akhlak terpuji optimis, qanaah, dan tawakal. 4. Siswa mampu mampu menerapkan akhlak terpuji optimis, qanaah, dan

tawakal dalam kehidupan sehari-hari. V. Materi Ajar

1. Akhlak terpuji (optimis, qanaah, dan tawakal) VI. Metode Belajar

74

VII. Sumber Belajar

1. Buku Membina Akidah dan Akhlak MI Kelas V terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo

2. Al­Qur‟an dan Terjemahnya Departemen Agama RI tahun 2006

3. Buku-buku lain yang relevan VIII.Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

NO. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN WAKTU

1. PENDAHULUAN

1. Guru mengkondisikan para siswa agar siap mengikuti pelajaran.

2. Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa bersama.

3. Guru menanyakan kabar anak-anak dengan

ungkapan ”Bagaimana kabar kalian pagi hari ini.”

4. Guru mengabsensi siswa

5. Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

6. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi pokok akhlak terpuji (optimis, qanaah, dan tawakal)

10 Menit

2. KEGIATAN INTI

1. Guru menjelaskan teknik pembelajaran dengan metode talking stick

2. Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 siswa.

3. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.

4. Guru menyampaikan materi pokok yaitu penjelasan tentang akhlak terpuji optimis, qanaah, dan tawakal. Kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran.

5. Siswa berdiskusi membahas materi yang terdapat di dalam wacana.

6. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok untuk menutup isi bacaan.

7. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota kelompok, yang kemudian tongkat tersebut diputar berkeliling dengan bernyanyi sampai guru berkata stop, setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

8. Apabila siswa tersebut tidak dapat menjawab maka siswa/kelompok lain boleh membantu

menjawab pertanyaan, jika anggota

kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan dan skor menjadi milik kelompok yang dapat menjawab.

3 PENUTUP

1. Guru memberikan kesimpulan.

2. Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun individu.

76

3. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan beberapa hikmah yang terkandung dalam sikap optimis, qanaah, dan tawakal.

4. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan berdoa bersama-sama.

Pertemuan Ke-2

NO KEGIATAN WAKTU

1 Review pelajaran yang sudah di ajarkan 2x35

2 Postest Menit

IX. Penilaian

1. Observasi

 Mengamati pelaksanaan pembelajaran dengan metode talking stick dengan pengamatan proses keaktifan siswa dengan pemberian pertanyaan secara klasikal pada tiap kelompok dengan jumlah soal 15 butir (Pertanyaan Terlampir).

No Nama

Kelompok

Pertanyaan Skor

Tambahan Jumlah Skor

1 2 3 1 Kelompok 1 2 Kelompok 2 3 Kelompok 3 4 Kelompok 4 5 Kelompok 5 Skor penilaian :

 Skor perolehan : * Setiap 1 soal bernilai 10

* Skor bertambah jika dapat menjawab soal kelompok lain

 Kriteria Nilai

A = 30 – 50 : Baik Sekali B = 20 – 25 : Baik

C = 10 - 15 : Cukup D = ‹10 : Kurang

2. Tes Tertulis

 Peneliti memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa. Soal berupa pilihan ganda dan esai dan soal terlampir

Skor Penilaian

Nilai = Nilai Minimal x 100 Nilai Maksimal

3. Kunci Jawaban

 Pilihan Ganda Pertemuan ke-1

1. A 6. B

2. B 7. D

3. C 8. C

4. A 9. A

5. B 10.D

 Esai Pertemuan ke-1 1. Allah

2. Qanaah 3. Kemarin

4. Sombong

5. Lapang dada

 Pilihan Ganda Pertemuan ke-2

1. A 6. B

2. B 7. D

3. D 8. B

4. A 9. A

78

 Esai Pertemuan ke-2 1. Optimis/percaya diri 2. Tentram dan bahagia 3. Berusaha

4. Berusaha dan berdoa 5. Tawakal

Kota Bekasi, 15 Januari 2016

Kepala Sekolah Guru Agama Peneliti

Lampiran 2

Materi Diskusi Kelompok Siklus I

AKHLAK TERPUJI

OPTIMIS, QANAAH DAN TAWAKAL

A. OPTIMIS

Optimis adalah merasa yakin dapat melakukan sesuatu dan selalu berpengharapan baik dalam menghadapinya. Kebalikan dari optimis adalah pesimis. Orang yang pesimis selalu ragu-ragu. Orang pesimis cenderung sulit berkembang dan kurang percaya diri. Sebaliknya orang yang optimis akan cepat maju dan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.

Optimis merupakan keyakinan diri dan salah satu baik yang dianjurkan dalam Islam. Dengan sikap optimis, seseorang akan bersemangat dalam menjalani kehidupan, baik demi kehidupan di dunia maupun dalam menghadapi kehidupan di akhirat. Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 139





















Artinya: “janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih

hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Q.S. Ali Imran ayat 139)

Sikap optimis merupakan sikap yang harus dimiliki oelh setiap manusia, khususnya seorang muslim, karena dengan optimis seorang muslim akan lebih baik dan lebih di sukai Allah daripada mukmin yang lemah. Seorang muslim akan selalu bersusah payah semaksimal mungkin mencapai cita-citanya dengan penuh keikhlasan karena Allah tanpa sedikitpun rasa takut dan khawatir akan mengalami kegagalan.

80

B. QANAAH

Qanaah mempunyai arti rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan. Qanaah dalam Islam bukan berarti pasrah tanpa ada usaha, melainkan bekerja keras dengan penuh semangat dan hasil akhirnya diserahkan pada Allah SWT sepenuhnya dangan rasa syukur.

Pentingnya qanaah dalam hidup adalah menjadikan kita manusia yang tidak mudah berputus asa, selalu maju, dan tidak tamak. Qanaah juga berfungsi sebagai penyemangat dalam hidup seorang muslim. Seorang muslim yang mempunyai sifat qanaah akan selalu berlapang dada, berhati tentram, merasa kaya dan berkecukupan. Orang yang qanaah bebas dari keserakahan karena ia menyadari bahwa pada hakikatnya kekayaan dan kemiskinan terletak pada hati bukan pada harta yang dimilikinya.

Orang beriman merasa senang dan puas menerima rezeki yang telah dikaruniakan Allah kepadanya, serta merasa bersyukur atas rezeki yang diterimanya. Makan dengan apa adanya akan terasa nikmat tiada terhingga jika dilandasi dengan qanaah dan syukur. Sebab, pada saat seperti itu ia tidak pernah memikirkan apa yang tidak ada dihadapannya. Justru ia akan berusaha untuk membagi kenikmatan yang diterimanya itu dengan keluarga, teman atau pun tetangganya.

Namun, hendaklah kita tidak salah pengertian tentang makna dan arti qanaah. Qanaah bukanlah merasa senang dengan segala kekurangan dan kehidupan yang rendah, lemah semangat, dan tidak ada kemauan untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi. Sikap qanaah juga tidak berarti menerima nasib begitu saja tanpa ikhtiar. Orang yang hidup qanaah bisa saja memiliki harta yang sangat banyak namun bukan untuk menumpuk kekayaan melainkan untuk didermakan. Sifat qanaah mengandung tiga perkara, yaitu sebagai berikut:

1) Menerima dengan rela apa yang ada

2) Memohon kepada Allah tambahan yang pantas dan berusaha 3) Menerima dengan sabar akan ketentuan Allah

C. TAWAKAL

Tawakal dari segi bahasa berasal dari kata „tawakala‟ yang memiliki arti;

menyerahkan, mempercanyakan dan mewakilkan. Seseorang yang bertawakal adalah seseorang yang menyerahkan, mempercanyakan dan mewakilkan segala urusannya hanya kepada Allah SWT.

Tawakal bukan berarti menyerah semata-mata, tinggal diam dan tidak

bekerja. Saidina Umar berrkata ; “langit tidak pernah menurunkan hujan emas atau perak”, cukup untuk memberikan pengertian tentang arti tawakal dan menyerahkan diri kepada Allah. Beberapa fungsi dari tawakal sebagai berikut: a. Orang yang bertawakal hanya kepada Allah, akan masuk ke dalam surga

tanpa hisab

b. Tawakal merupakan sunah Rasulullah saw

c. Allah merupakan sebaik-baik tempat untuk bertawakal d. Tawakal akan mendatangkan nasrullah

e. Tawakal yang benar tidak akan menjadikan seseorang kelaparan f. Tawakal adalah setelah usaha

g. Tidak tertarik oleh tipu daya manusia

Sikap tawakal memberikan banyak keuntungan bagi pelakunya, diantaranya sebagai berikut:

a. Senantiasa berrserah diri kepada Allah b. Bersyukur jika mendapat kebahagiaan c. Bersabar jika usahanya gagal

d. Hidupnya tenang dan tentram

e. Terhindar dari sifat sombong atau takabur f. Tetap giat dan bersemangat dalam bekerja g. Dipenuhi hajat

82

Lampiran 3

Pertanyaan Metode Talking Stick Siklus I Putaran Ke-1

1. Jelaskan pengertian optimis! 2. Sebutkan fungsi qanaah.

3. Sebelum bertawakal hendaklah .... 4. Jelaskan pengertian qanaah dalam Islam!

5. Sebutkan perbedaan antara sikap optimis dan pesimis 6. Jelaskan tentang penerapan sikap tawakal!

7. Jelaskan pengertian sikap tawakal!

8. Kenapa kita harus memiliki sikap optimis? 9. Contoh sikap tawakal yang benar adalah .... 10. Apakah yang dimaksud dengan sikap qanaah?

11. Mengapa sikap optimis harus dimiliki oleh setiap muslim?

12. Orang yang bertawakal kepada Allah jika usahanya gagal maka ia akan .... 13. Yakin akan kemampuan diri sendiri disebut ....

14. Sebutkan contoh perbuatan qanaah.

Lampiran 4

Pertanyaan Metode Talking Stick Siklus I Putaran Ke-2

1. Jelaskan pengertian qanaah dalam Islam!

2. Mengapa sikap optimis harus dimiliki oleh setiap muslim? 3. Contoh sikap tawakal yang benar adalah ....

4. Yakin akan kemampuan diri sendiri disebut .... 5. Sebutkan fungsi qanaah.

6. Jelaskan pengerian optimis!

7. Orang yang bertawakal kepada Allah jika usahanya gagal maka ia akan .... 8. Sebutkan contoh perbuatan qanaah.

9. Kenapa kita harus memiliki sikap optimis? 10. Jelaskan pengertian sikap tawakal!

11. Sebutkan keuntungan memiliki sikap tawakal!

12. Sebutkan perbedaan antara sikap optimis dan pesimis 13. Apakah yang dimaksud dengan sikap qanaah?

14. Jelaskan tentang penerapan sikap tawakal! 15. Sebelum bertawakal hendaklah ....

84

Lampiran 5

Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I Pertemuan Ke-1

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang tepat! 1. Sebelum bertawakal, terlebih dahulu kita harus ....

a. berusaha sungguh-sungguh b. santai

c. bermalas-malasan d. beristirahat

2. Merasa cukup dan berlapang dada dengan segala pemberian Allah disebut .... a. tawaduk

b. qanaah c. tawakal d. ikhtiar

3. Pak Jaya adalah pejabat pemerintah yang kaya raya. Namun, ia tidak pernah merasa cukup dengan hartanya. Dengan berbagai cara, ia terus mengumpulkan harta. Sikap seperti ini disebut ....

a. khianat b. rendah diri c. tamak d. sombong

4. Sikap optimis perlu didukung dengan .... a. usaha

b. diam saja c. ibadah

5. Apabila kita memiliki akhlak terpuji, orang lain akan ... kepada kita a. curiga

b. suka c. waspada d. tak suka

6. Sikap percaya diri yang berlebihan dapat menyebabkan sifat .... a. khianat

b. sombong c. serakah d. kikir

7. Orang yang qanaah selalu meletakkan hartanya di .... a. jiwanya

b. tangannya c. pikirannya d. hatinya

8. Nabi Muhammad saw, diutus kepada manusia untuk ... akhlak a. mempertinggi

b. merusak

c. menyempurnakan d. menghapuskan

9. Berikut termasuk dalam sikap tawakal adalah ....

a. sebelum ulangan Yusuf belajar bersungguh-sungguh b. ketika akan bepergian, Arif berdoa

c. Andi meletakkan sepeda di pinggir jalan tanpa di konci d. Sebelum tidur, Pak Hasan mengunci pintu rumah 10. Orang yang optimis biasanya memiliki ... yang tinggi

a. semangat b. usaha c. keberhasilan d. percaya diri

86

II. Isilah titik-titik di bawah dengan jawaban yang tepat! 1. Tawakal dilakukan hanya kepada ....

2. Menerima apa adanya disebut dengan ....

3. Apa yang kita lakukan hari ini harus lebih baik dari .... 4. Sikap optimis yang berlebihan dapat menyebabkan sifat .... 5. Orang yang bersifat qanaah dalam hidupnya akan bersikap ....

Lampiran 6

Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I Putaran Ke-2

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang tepat! 1. Optimis merupakan akhlak terpuji yang berarti ....

a. yakin dapat mengerjakan sesuatu b. tidak yakin akan usaha sendiri c. ragu-ragu

d. tidak mampu berbuat sesuatu

2. Di bawah ini merupakan keuntungan bertawakal, kecuali .... a. mengingat kebesaran Allah

b. membuat kita merasa malas

c. terhindar dari rasa cemas dan khawatir d. menentramkan hati

3. Orang yang qanaah selalu meletakkan hartanya di .... a. jiwanya

b. tangannya c. pikirannya d. hatinya

4. Berikut termasuk dalam sikap tawakal adalah ....

a. sebelum ulangan Yusuf belajar bersungguh-sungguh b. ketika akan bepergian, Arif berdoa

c. Andi meletakkan sepeda di pinggir jalan tanpa di kunci d. sebelum tidur, Pak Hasan mengunci semua pintu rumah

88

5. Orang yang pesimis biasanya ... berkembang a. mudah

b. cepat c. sulit

d. kadang-kadang

6. Meskipun selalu hidup pas-pasan, keluarga Pak Rahmat selalu bersyukur. Sikap seperti ini disebut dengan ....

a. adil b. qanaah c. rendah diri d. dermawan

7. Anton meletakkan sepeda di depan rumah tanpa dikunci, Anton bersikap .... a. tawakal

b. percaya diri c. qanaah d. sembrono

8. Merasa cukup dan lapang dada dengan segala pemberian Allah disebut .... a. tawaduk

b. qanaah c. tawakal d. ikhtiar

9. Orang yang qanaah akan merasa ... hatinya. a. tenang

b. gelisah c. cemas d. sedih

10. Salah satu cara menghindari sifat pesimis adalah dengan ... kepada Allah.

a. bersu‟uzan

b. berprasangka buruk c. berhusnuzan

II. Isilah titik-titik di bawah dengan jawaban yang tepat! 1. Yakin akan kemampuan diri sendiri disebut ....

2. Orang yang bertawakal kepada Allah hidupnya akan ....

3. Qanaah berarti menyerahkan diri segala urusan kepada Allah setelah .... 4. Sebelum bertawakal hendaklah ....

90

Lampiran 7

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus II Pertemuan ke- 1 & 2

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak Kelas/Semester : 5/I

Alokasi Waktu : 4x35 Menit (2 kali pertemuan) I. Standar Kompetensi

1. Membiasakan akhlak terpuji II. Kompetensi Dasar

1. Membiasakan akhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan di tempat umum

III. Indikator

1. Mampu membiasakan diri berakhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan di tempat umum

2. Mampu memahami dan menjelaskan adab ketika di tempat ibadah dan di tempat umum

3. Mampu menunjukkan akhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan di tempat umum

4. Mampu memberikan contoh berakhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan di tempat umum

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mendengarkan penjelasan tentang akhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan di tempat umum.

2. Siswa mampu melakukan tanya jawab tentang akhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan di tempat umum.

3. Siswa mampu menjelaskan akhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan di tempat umum.

4. Siswa mampu menerapkan akhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan di tempat umum dalam kehidupan sehari-hari.

V. Materi Ajar

1. Akhlak terpuji (berakhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan di tempat umum)

VI. Metode Belajar

1. Talking Stick (Informasi , Tugas Kelompok, Tanya Jawab) VII. Sumber Belajar

1. Buku Membina Akidah dan Akhlak MI Kelas V terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo

2. Al­Qur‟an dan Terjemahnya Departemen Agama RI tahun 2006

3. Buku-buku lain yang relevan VIII.Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

NO. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN WAKTU

1. PENDAHULUAN

1. Guru mengkondisikan para siswa agar siap mengikuti pelajaran.

2. Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa bersama.

3. Guru menanyakan kabar anak-anak dengan

ungkapan ”Bagaimana kabar kalian pagi hari ini.”

4. Guru mengabsensi siswa

5. Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

6. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi pokok akhlak terpuji (berakhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan di tempat umum)

92

2. KEGIATAN INTI

1. Guru menjelaskan teknik pembelajaran dengan metode talking stick

2. Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 siswa

3. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.

4. Guru menyampaikan materi pokok yaitu penjelasan tentang akhlak terpuji optimis, qanaah, dan tawakal. Kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran.

5. Siswa berdiskusi membahas materi yang terdapat di dalam wacana.

6. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok untuk menutup isi bacaan.

7. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota kelompok, yang kemudian tongkat tersebut diputar berkeliling dengan bernyanyi sampai guru berkata stop, setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

8. Apabila siswa tersebut tidak dapat menjawab maka siswa/kelompok lain boleh membantu

menjawab pertanyaan, jika anggota

kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan dan skor menjadi milik kelompok yang dapat menjawab

3 PENUTUP

1. Guru memberikan kesimpulan.

2. Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun individu.

3. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan beberapa hikmah yang terkandung dalam sikap optimis, qanaah, dan tawakal.

4. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan berdoa bersama-sama.

10 Menit

Pertemuan Ke-2

NO KEGIATAN WAKTU

1 Review pelajaran yang sudah di ajarkan 2x35

2 Postest Menit

IX. Penilaian

1. Observasi

 Mengamati pelaksanaan pembelajaran dengan metode talking stick dengan pengamatan proses keaktifan siswa dengan pemberian pertanyaan secara klasikal pada tiap kelompok dengan jumlah soal 15 butir (Pertanyaan Terlampir).

No Nama Kelompok Pertanyaan Skor

Tambahan Jumlah Skor 1 2 3 1 Kelompok 1 2 Kelompok 2 3 Kelompok 3

94

4 Kelompok 4 5 Kelompok 5

Skor penilaian :

 Skor perolehan : *Setiap 1 soal bernilai 10

*Skor bertambah jika dapat menjawab soal kelompok lain  Kriteria Nilai A = 30 – 50 : Baik Sekali B = 20 – 25 : Baik C = 10 - 15 : Cukup D = ‹10 : Kurang 2. Tes Tertulis

 Peneliti memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa. Soal berupa pilihan ganda dan esai dan soal terlampir

Skor Penilaian

Nilai = Nilai Minimal x 100 Nilai Maksimal

3. Kunci Jawaban

 Pilihan Ganda dan Esai pertemuan ke-1

1. A 6. B

2. C 7. B

3. A 8. C

4. D 9. D

5. C 10. A

 Esai pertemuan ke-1 1. Masjid

2. Kanan 3. Kesehatan 4. Salam 5. Baik

 Pilihan Ganda dan Esai pertemuan ke-2 1. B 6. B 2. C 7. C 3. A 8. A 4. A 9. C 5. A 10. D

 Esai pertemuan ke-2 1. Kanan

2. Tahiyatul masjid 3. Tempatnya 4. Tempat umum 5. Iman

Kota Bekasi, 19 Januari 2016

Kepala Sekolah Guru Agama Peneliti

96

Lampiran 8

Materi Diskusi Kelompok Siklus II

AKHLAK TERPUJI

ADAB DITEMPAT IBADAH DAN TEMPAT UMUM

Islam adalah agama sempurna, oleh karena itu Islam mengatur tentang segala segi kehidupan. Salah satu bahasan yang diatur dalam Islam adalah tentang adab atau etika. Adab yang diatur dalam Islam juga telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. dalam sunah-sunahnya. dalam bahasan ini kita akan membahas tentang adab di tempat umum, yaitu adab di dalam masjid dan di tempat umum.

a. Adab di Tempat Ibadah

Masjid adalah tempat umat Islam melakukan ibadah untukmenghadap Allah. Masjid juga merupakan rumah Allah. Pada zaman Rasulullah, masjid digunakan sebagai tempat ibadah, belajar, dan bersilaturahmi dengan sesama muslim. Masjid juga dapat digunakan sebagai tempat untuk membahas tentang masalah-masalah yang sedang dialami oleh umat Islam saat ini. namun demikian bukan berarti bahwa masjid tidak terjaga kesuciannya. Beberapa adab yang telah diatur dalam Islam di antaranya sebagai berikut,

a) Mendahulukan kakik kanan ketika masuk masjid b) Berdo‟a di saat pergi ke masjid

c) Berjalan menuju masjid untuk sholat dengan tenang dan khidmat d) Berdoa di saat masuk dan keluar masjid

e) Usahakan masuk masjid dalam keadaan sudah bersiwak atau wudhu. f) Untuk laki-laki disunahkan untuk memakai wangi-wangian.

g) Mengerjakan shalat sunah tahiyatul masjid dua rakaat. h) Menjaga kebersihan dari kotoran dan debu.

i) Tidak boleh mencari barang yang hilang di masjid. j) Tidak boleh melakukan jual beli di dalam masjid. k) Dilarang keluar dari masjid sesudah adzan

l) Tidak lewat di depan orang yang sedang shalat dan disunnahkan bagi

Dokumen terkait