BAB III METODE PENELITIAN
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, hal yang dapat disarankan adalah sebagai berikut:
1. Jika akan dilakukan penelitian sejenis sebaiknya mengkaji pada salah satu kelompok sediaan sachet serbuk oral saja, contoh: kelompok kelas nutrisi. 2. Dilakukan penelitian sejenis untuk mengetahui hubungan antara perilaku
penggunaan sediaan sachet serbuk oral yaitu mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan yang berpengaruh pada penggunaan sediaan secaht serbuk oral. 3. Penyediaan ruang khusus di apotek bagi apoteker untuk melakukan pelayanan
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, M.T., Satibi, Handayani, D.R., 2006, Evaluasi Pelayanan Informasi Obat di Apotek-Apotek Besar di Kota Yogyakarta, Seminar Ilmiah Nasional Hasil Penelitian Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 54-63.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2008, Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Provinsi D.I.Yogyakarta 2007, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2002, Pantauan Ketersediaan dan Harga Obat Generik Berlogo di Apotek, Balai POM RI, Jakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2004, Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No.HK.00.05.4.2411 tentang Ketentuan Pokok Pengelompokkan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
Bahfen, 2006, Aspek Legal Layanan Farmasi Komunitas Konsep Pharmaceutical Care, Edisi I.Vol.I., PT.ISFI, Jakarta, pp. 20.
Cipolle, R.J., Strand, L.M., dan Morley, P.C., 1998, Pharmaceutical Care Practice, 2ndEd, McGraw-Hill, New York
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope Indonesia Jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 14 – 15.
Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2002, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332 Menkes SK IX 2002, tentangApotek, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2004, Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027 Menkes SK IX 2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Dean, D.A., Evans, E.R., Hall, I.H., 2000,Pharmaceutical Packaging Techology, Taylor & Francis, London, pp. 538-539.
Donatus, I.A., 2000, Globalisasi dan Orientasi Baru Pelayanan Farmasi Komunitas, Upaya Peningkatkan Peran Apoteker,Seminar Sehari Dampak Globalisasi Ekonomi dan Farmasi terhadap Hak dan Kewajiban Farmasis dan KOnsumen, Lembaga kajian Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Ganie, M. W., 2009, Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan tentang 3M (Mengubur Barang Bekas, Menutup, dan Menguras Tempat Penampungan Air) pada Keluarga di Kelurahan Padang Bulan Tahun 2009, Skripsi (Online), 34-35, Universitas Sumatera Utara, Medan,
http://respiratory.usu.ac.id/bitstream/123456789/14262/1/09E12923.pdf, diakses pada tanggal 7 September 2010.
Hartini, Y., dan Sulasmono, 2007, Apotek “Ulasan Bweserta Naskah Pereaturan Perundang-undangan Terkait Apotek Termasuk Naskah dan Ulasan Permenkes tentang Apotek Rakyat”, Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, pp. 14-15, 250, 549.
Holt, G.A., dan Edwin, L.H., 1986, The Pors and cons of Self-medication, Journals of Pharmeceutical Technology, September/October, pp.213-218. MIMS Pharmacy Guide, 2009,MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, edisi 9, PT.
Info Master Lisensi CMP Medica, Jakarta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1976, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 329/Menkes/Per/X2/1976 tentang Produksi dan Peredaran Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1990, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 949/Menkes/VI/2000 tentang registrasi obat jadi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Monier, H.A.S., 1998,Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta.
Notoatmodjo, S.,2002, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku,PT Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, S.,2005, Metodologi Penelitian Kesehatan ,PT Rineka Cipta, Jakarta.
Pratiknya, A.W., 1993, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, CV Rajawali, Jakarta.
Sambara, J., Muntasir., Djuma,A.W., Elin, E.N., 2008, Profil dan Tinjauan Penggunaan Obat Generik di Rumah Sakit Umum Daerah Prof.W.Z.Johannes Kupang Tahun 2007(Kajian pada persepan di apotek), Prosiding Kongres Ilmiah XVI ISFI,PT.ISFI, Jakarta.
Sari, I.P., 2001, Motivasi Konsumen terhadap Pelayanan Informasi dan Konsultasi Obat di Apotek Kota Yogyakarta, Majalah Farmasi Indonesia no.12, 80-84.
Sastroasmoro, S., dan Ismael S., 2010,Dasar-dasar Metodelogi Penelitian Klinis, Edisi ke-3,CV Sagung Seto, Jakarta, pp. 16.
Sevilla, C.G., Ochave, J.A., Rusalan, T.G., Regala, B.P.,Uriarte, G.G., 1993, Pengantar Metodologi Penelitian, diterjemahkan oleh Tuwu, A., Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Siregar, C.J.P., dan Amalia, L.,2004, Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta, pp. 223.
Stefanus. L., 2000, Analisis Penulisan Resep di luar Formularium Rumah Sakit PGI Cikini tahun 2000, Tesis, Kajian Administrasi Rumah Sakit, FKM, UI, Depok.
Lampiran 3.Informed Consent
KERJASAMA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA DENGAN APOTEK KIMIA FARMA RSUP Dr. Sardjito
YOGYAKARTA
Judul Penelitian :Evaluasi Ketersediaan dan Penggunaan Sediaan Sachet Serbuk Oral Pada Pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr.
Sardjito
Responden yang terhormat, kami Tim peneliti dari Fakultas Farmasi Sanata Dharma bekerja sama dengan Apotek Pelengkap Kimia Farma Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana respon pasien rawat jalan terhadap penggunaan sediaan sachet oral, ingin meminta kesediaan anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Responden dalam penelitian ini adalah orang yang terlibat atau termasuk sebagai pasien rawat jalan RSUP Dr. sardjito periode Juni-Juli 2010. Usia responden adalah minimal 17 tahun.
Dalam partisipasi Anda selama penelitian ini, kami membutuhkan kesediaan Anda untuk meluangkan waktu. Peneliti akan menemui anda dengan maksud:
1) meminta anda membaca dan menandatangani surat pernyataan kesediaan sebagai responden penelitian;
2) meminta anda untuk mengisi kuisioner yang telah disediakan; 3) melakukan wawancara lanjutan untuk melengkapi informasi.
Penelitian ini mengharapkan ketulusan anda untuk berpartisipasi. Penelitian ini nantinya diharapkan bermanfaat untuk dapat memberi sumbangan ilmu pengetahuan dan sebagai sumber referensi di bidang kesehatan, klinik dan komunitas sebagai sumber kajian mengenai sediaan sachet serbuk oral dan informasi cara penggunaan sediaan sachet serbuk oral yang tepat di masyarakat.
Penelitian ini tidak memiliki risiko yang akan membahayakan Anda secara fisik. Kerahasiaan anda akan kami jaga. Kami tidak akan menyebutkan nama anda. Kami hanya akan memberikan nama samaran. Semua informasi yang anda berikan akan kami jaga kerahasiaannya sehingga identitas anda tetap kami
lindungi. Wawancara akan direkam dan kemudian diketik. Semua informasi menjadi rahasia peneliti. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan sebagai skripsi.
Anda dengan sepenuh hati berpartisipasi dalam penelitian ini. Sewaktu-waktu, anda bisa menarik diri untuk terlibat dalam penelitian ini. Jika ada pertanyaan, anda tidak perlu sungkan atau ragu untuk bertanya. Jika anda menyetujui kerjasama ini, dimohon kesediaannya untuk melengkapi surat pernyataan kesediaan sebagai bukti kesediaan responden.
Atas kerjasamanya kami mengucapkan terima kasih.
Surat Pernyataan Kesediaan Sebagai Responden Penelitian Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Pendidikan terakhir :
Saya (baru pertama kali/sudah berulang kali)*menggunakan sediaan sachet serbuk oral.
Saya (pertama kali/sering membeli obat)* di Apotek Kimia Farma Sardjito.
Saya (pernah/tidak pernah)* berkonsultasi obat di Apotek Kimia Farma Sardjito.
*(coret yang tidak perlu)
Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul "EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PENGGUNAAN SEDIAAN SACHET SERBUK ORAL PADA PENGUNJUNG APOTEK PELENGKAP KIMIA FARMA RSUP Dr SARDJITO". Semua penjelasan diatas telah disampaikan kepada saya. Saya mengerti bahwa bila masih memerlukan penjelasan, saya akan mendapat jawaban dari tim peneliti.
Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam penelitian ini.
Yogyakarta,
Responden/pasien
Lampiran 4. Kuisioner
Kuesioner yang digunakan untuk penelitian Sachet Serbuk Oral Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan di bawah ini di tempat yang telah disediakan denganmemberi tanda silang ( x ).
Keterangan :
Benar : Bila saya cederung menganggap penyataan yang diajukan adalah benar Salah : Bila saya cenderung menganggap pernyataan yang diajukan adalah salah
Aspek Pengetahuan
No Pernyataan Jawaban
1 Semua jenis obat harus digunakan sampai habis. Benar Salah 2 Cara penggunaan obat yang benar akan
mempengaruhi kesembuhan penyakit.
Benar Salah 3 Penyimpanan sachet serbuk oral harus di suhu
kamar dan tempat yang kering
Benar Salah 4 Penggunaan sachet serbuk oral dalam kondisi
tertentu boleh digunakan lebih dari 1 kali
Benar Salah 5 Semua sachet serbuk oral yang diminum harus
dilarutkan dalam air minum bersih
Benar Salah 6 Setelah sachet dibuka maka pemakaian obat harus
memperhatikan rasa,warna, bau, dari obat meskipun belum kadaluwarsa.
Benar Salah
7 Sachet serbuk oral harus digunakan sesuai aturan dosis
Benar Salah 8 Pembacaan informasi yang ada pada kemasan
obat akan mengurangi resiko yang tidak dikehendaki
Benar Salah
9 Setiap kali meminum obat sachet serbuk oral yang harus dilarutkan terlebih dahulu, saya dapat langsung menggunakan obat tersebut tanpa harus dilarutkan
Benar Salah
10 Kebersihan adalah hal yang penting dalam penggunaan sachet serbuk oral
Benar Salah
Aspek Sikap
No Pernyataan Jawaban
11 Saya merasa perlu mematuhi aturan penggunaan sachet serbuk oral sebelum digunakan.
Benar Salah 12 Saya merasa perlu bertanya pada petugas apotek
tentang informasi yang kurang jelas mengenai
cara penggunaan sachet serbuk oral
13 Saya memilih petugas apotek sebagai sumber informasi
Benar Salah 14 Saya yakin sachet serbuk oral setelah dibuka
masih dapat digunakan asal belum lewat tanggal kadaluarsa.
Benar Salah
15 Saya merasa yakin setelah sachet serbuk dibuka maka pemakaian obat harus memperhatikan rasa,warna, bau, dari obat meskipun belum kadaluwarsa.
Benar Salah
16 Saya merasa penggunaan air teh/kopi untuk melarutkan serbuk adalah tepat.
Benar Salah 17 Saya perlu mencuci tangan terlebuh dahulu
sebelum menggunakan sachet serbuk oral
Benar Salah 18 Saya merasa penggunaan sachet serbuk oral
dengan benar akan mengurangi resiko yang tidak dikehendaki.
Benar Salah
19 Saya merasa informasi penggunaan sachet serbuk akan mempengaruhi kesembuhan saya
Benar Salah 20 Saya merasa banyaknya air yang digunakan untuk
melarutkan tidak harus sama dengan yang tercantum pada kemasan
Benar Salah
Aspek Tindakan
No Pernyataan Jawaban
21 Saya selalu berusaha menuangkan serbuk yang ada pada sachet serbuk oral hingga habis
Benar Salah 22 Saya akan bertanya pada petugas apotek bila
tidak mengerti cara penggunaan sachet serbuk
Benar Salah 23 Setelah menggunakan sachet serbuk untuk 2 kali
pakai, saya akan langsung menutup rapat kemasan, serta menyimpan ditempat kering dan sejuk.
Benar Salah
24 Saya akan menggunakan sachet serbuk oral tanpa harus mematuhi aturan penggunaanya
Benar Salah 25 Saya tidak memperhatikan Apoteker saat
memberikan informasi tentang sachet serbuk oral
Benar Salah 26 Saya tidak memperhatikan tanggal kadaluarsa
yang tercantum pada sachet serbuk oral
Benar Salah 27 Saya akan tetap memperhatikan informasi
penggunaan yang tercantum pada sachet serbuk oral meskipun sudah diberi informasi obat.
Benar Salah
sesuai petunjuk kemasan
29 Walaupun serbuk didalam sachet sudah memadat saya akan tetap menggunakannya karena belum kadaluarsa.
Benar Salah
30 Saya tidak perlu mengaduk serbuk yang telah dicampur dengan air
Benar Salah
Pengukuran pengetahuan ( 1-10), sikap (11-20), tindakan (21-30)
Pertanyaanfavorable: 2,3,4,5,6,7,8,10,11,12,13,14,15,17,18,19,21,22,23 ,27,28 Pertanyaanunfavorable: 1,9,16,20,24,25,26,29,30
Lampiran 5. Panduan Wawancara untuk Responden dan Apoteker
Wawancara Tentang Penggunaan Sachet Serbuk Oral untuk responden: 1. Bagaimana cara anda menggunakan sediaan sachet serbuk oral ?
2. Bagaimana cara anda menyimpan sediaan sachet serbuk setelah dibuka (di lemari es/ lemari obat /tempat terlindung cahaya)?
3. Apakah anda menggunakan satu sachet serbuk oral untuk pemakaian berulang kali? Mengapa?
4. Apa yang menjadi kesulitan dalam menggunakan obat sachet serbuk oral? 5. Manfaat apa yang bisa anda dapat dari informasi yang diberikan oleh
Apoteker?
Wawancara terstruktur untuk apoteker :
1. Berapa lama durasi pemberian informasi obat kepada pasien ?
2. Sumber informasi apa yang sering digunakan dalam pemberian informasi kepada pasien?
3. Dimana Apoteker memberikan tempat pemberian informasi obat?Apa saja informasi yang diberikan?
4. Bagaimana teknik konseling/pemberian informasi yang dilakukan oleh apoteker pada pasien?
5. Kendala apakah yang sering terjadi dalam memberikan informasi kepada pasien?
Lampiran 6. Hasil Wawancara Terhadap Apoteker yang Bertugas 1. Berapa lama durasi pemberian informasi obat kepada pasien ?
Apoteker 1 dan 2 Tidak lebih dari 2 menit
Apoteker 3 Informasi obat selama 1 menit, sedangkan untuk Pharmaceutical care selama 3 menit. Pelayanan konseling tidak secara langsung dilakukan karena tidak memiliki ruangan khusus untuk konseling dan dilakukan jika pengunjung apotek yang aktif bertanya.
2. Sumber informasi apa yang sering digunakan dalam pemberian informasi kepada pasien?
Apoteker 1 dan 2 Lebih sering menggunakan brosur obat karena sudah sesuai standar, selain itu kadang-kadang menggunakan buku.
Apoteker 3 Sering menggunakan buku MIMS untuk melihat aturan pakai dan panduan kefarmasian dari DEPKES. Selain itu, untuk informasi tambahan menggunakan internet, brosur obat dan pengalaman.
3. Dimana Apoteker memberikan tempat pemberian informasi obat?Apa saja informasi yang diberikan?
Apoteker 1 dan 2 - Tempat pemberian informasi obat : didepan loket yang tertulis “penyerahan obat”, yang dilakukan pada saat pengunjung apotek diserahkan obat oleh apoteker. -Informasi obat : secara umum diberitahukan berapa macam obat yang akan digunakan, aturan pakai, dan indikasi obat, tetapi terkadang indikasi obat tidak boleh disampaikan karena ada obat yang diresepkan oleh dokter yang digunakan adalah efek samping obat bukan efek farmakologinya sehingga sebelumnya apoteker
harus menanyakan penyakit pasien atau langsung bertanya kepada dokter.
Untuk sachet serbuk : hanya aturan pakai, terkadang diberitahukan tempat penyimpanan dan bagaimana penggunaan jika pasien aktif bertanya. Contoh informasi obat terkait penggunaan sachet serbuk oral yang diberikan kepada responden (Oralit): diberitahukan banyaknya air yang digunakan untuk melarutkan sebanyak 1 gelas air putih, tetapi tidak diberitahukan 1 gelas berapa volume airnya. Selain itu, juga diberitahukan bahwa penggunaan 1 gelas air mineral yang ada dipasaran menyebabkan oralit terlalu encer dan tidak berasa.
Apoteker 3 - Tempat pemberian informasi obat : didepan loket yang pada saat pengunjung apotek diserahkan obat oleh apoteker.
- Informasi obat : tahapan pemberian informasi obat diawali dari menanyakan sakit yang dialami pasien yang bertujuan untuk disesuaikan dengan obat yang akan diserahkan karena pernah ada kasus obat yang diresepkan tidak cocok dengan penyakit yang didiagnosa oleh dokter, indikasi obat, aturan pakai, bagaimana menggunakan obat, dan peringatan. Informasi yang diberitahukan berfungsi untuk mengingatkan pasien karena kadang ada pasien yang malas membaca lagi informasi obat yang tertulis sebelum menggunakan obat. Tempat penyimpanan obat jarang diberitahukan karena sebagian besar pasien mengetahui. Untuk penggunaan obat sachet serbuk oral (Pharolit®) biasanya disuruh baca sendiri onformasi yang ada dikemasan.
4. Bagaimana teknik konseling/pemberian informasi yang dilakukan oleh apoteker pada pasien?
Apoteker 1 dan 2 Apoteker aktif memberikan informasi secara umum dan terkadang memberikan informasi jika pasien bertanya. Apoteker 3 Selalu memberikan informasi saat menyerahkan obat.
Tetapi terkadang menjelaskan penggunaan obat bagi pasien yang rawat inap tidak diperhatikan karena obat yang dibeli akan diberikan kepada perawat untuk penggunaannya. Selain itu menjawab pertanyaan pasien terkait penggunaan obat.
5. Kendala apakah yang sering terjadi dalam memberikan informasi kepada pasien?
Apoteker 1 dan 2 Kendala salah satu apoteker adalah tidak bisa berkomunikasi dengan pengunjung apotek jika bahasa yang dgunakan oleh pengunjung apotek adalah bahasa Jawa, karena apoteker beasal dari Jawa Barat.
Kendala lainnya adalah jika pengunjungnya tergolong usia lanjut usia maka sulit untuk berkomunikasi secara lancar karena ada beberapa yang mengalami gangguan pendengaran; sulit memastikan bahwa pengunjung apotek sudah benar-benar memahami informasi obat yang diberikan kecuali pengunjung apotek yang mengulang informasi obat yang diberikan barulah dapat dipastikan.
Apoteker 3 Beberapa kendala yang sering dialami : pengunjung apotek tergesa-gesa untuk segera pergi setelah menerima obat; terlihat pengunjung apotek hanya mendengarkan
begitu saja atau tidak benar-benar menyimak informasi obat yang disampaikan; tidak tersedia tempat khusus untuk menerima informasi obat sehingga terkadang pengunjung tidak bersedia jika penyampaian infromasi obat dengan durasi yang lama karena harus berdiri didepan loket penerimaan obat; berbeda menjaga apotek yang ada di rumah sakit dan di oulet karena kalau di rumah sakit pemberian informasi obat harus lebih cepat karena pengunjung apotek harus dengan cepat untuk menangani sakit yang dialami; mengontrol pembelian antiobtik oleh pengunjung apotek karena terkadang pengunjung apotek menganggap dapat membeli antibiotik secara bebas sehingga sulit untuk memahami jika diberitahukan oleh apoteker karena pengujung apoteker menyatakan bahwa pembelian antibiotik harus dengan resep dokter lebih mahal; dan penjelasan penggunaan obat dengan sediaan suppositoria sebaiknya menggunakanleaflet.
Lampiran 7. Hasil Jawaban Kuisioner untuk Aspek Pengetahuan No. Pernyataan Kuisioner Responden
menjawab Benar Responden menjawab Salah Presentase Jawaban Benar (%) Presentase jawaban Salah (%) 1* Semua jenis obat harus
digunakan sampai habis.
31 17 64,6 35,4
2 Cara penggunaan obat yang benar akan mempengaruhi kesembuhan penyakit.
45 3 93,7 6,5
3 Penyimpanan sachet serbuk oral harus di suhu kamar tempat yang kering
42 6 87,5 12,5
4 Penggunaan sachet serbuk oral dalam kondisi tertentu boleh digunakan lebih dari 1 kali.
13 35 27,1 72,9
5 Semua sachet serbuk oral yang diminum harus dilarutkan dalam air minumbersih.
47 1 97,9 2,1
6 Setelah sachet dibuka maka pemakaian obat harus memperhatikan rasa,warna, bau, dari obat meskipun belum kadaluwarsa.
33 15 68,7 31,2
7 Sachet serbuk oral harus digunakan sesuai aturan dosis
47 1 97,9 2,1
8 Pembacaan informasi yang ada pada kemasan obat akan mengurangi resiko yang tidak dikehendaki.
42 6 87,5 12,5
9* Setiap kali meminum obat sachet serbuk oral yang harus dilarutkan terlebih dahulu, saya dapat langsung menggunakan obat tersebut tanpa harus dilarutkan.
45 3 93,7 6,5
10 Kebersihan adalah hal yang penting dalam penggunaan sachet serbuk oral.
47 1 97,9 2,1
Rata-rata 81,6 18,4
Lampiran 8.Hasil Jawaban Kuisioner untuk Aspek Sikap No. Pernyataan Kuisioner Responden
menjawab Benar Responden menjawab Salah Presentase Jawaban Benar (%) Presentase jawaban Salah (%) 1 Saya merasa perlu mematuhi
aturan penggunaan sachet serbuk oral sebelum digunakan.
45 3 93,7 6,2
2 Saya merasa perlu bertanya pada petugas apotek tentang informasi yang kurang jelas mengenai penggunaan sachet serbuk oral
41 7 85,4 14,6
3 Saya memilih petugas apotek sebagai sumber informasi
29 19 60,4 39,6
4 Saya yakin sachet serbuk oral setelah dibuka masih dapat digunakan asal belum lewat tanggal kadaluarsa.
12 36 25,0 75,0
5 Saya merasa yakin setelah sachet serbuk oral dibuka maka pemakaian obat harus memperhatikan rasa,warna, bau, dan bentuk serbuk dari obat meskipun belum kadaluwarsa.
34 14 70,8 29,2
6* Saya merasa penggunaan air teh/kopi untuk melarutkan serbuk adalah tepat.
46 2 95,8 4,2
7 Saya perlu mencuci tangan terlebuh dahulu sebelum menggunakan sachet serbuk oral
40 8 83,3 16,7
8 Saya merasa penggunaan sachet serbuk oral dengan benar akan mengurangi resiko yang tidak dikehendaki.
48 0 100 0
9 Saya merasa informasi penggunaan sachet serbuk oral
akan mempengaruhi
kesembuhan saya
46 2 95,8 4,2
10 *
Saya merasa banyaknya air yang digunakan untuk melarutkan tidak harus sama dengan yang tercantum pada kemasan
24 24 50,0 50,0
Rata-rata 76,0 24,0
Lampiran 9. Hasil Jawaban Kuisioner untuk Aspek Tindakan No. Pernyataan Kuisioner Responden
menjawab Benar Responden menjawab Salah Presentase Jawaban Benar (%) Presentase jawaban Salah (%)
1 Saya selalu berusaha
menuangkan serbuk yang ada pada sachet serbuk oral hingga habis
47 1 97,9 2,1
2 Saya akan bertanya pada petugas apotek bila tidak mengerti cara penggunaan sachet serbuk oral
42 6 87,5 12,5
3 Setelah menggunakan sachet serbuk oral untuk 2 kali pakai, saya akan langsung menutup rapat kemasan, serta menyimpan ditempat kering dan sejuk.
26 22 54,2 45,8
4* Saya akan menggunakan sachet serbuk oral tanpa harus mematuhi aturan penggunaanya
41 7 85,4 14,6
5* Saya tidak memperhatikan Apoteker saat memberikan informasi tentang sachet serbuk oral
46 2 95,8 4,2
6* Saya tidak memperhatikan tanggal kadaluarsa yang tercantum pada sachet serbuk oral
43 5 89,6 10,4
7 Saya akan tetap memperhatikan informasi penggunaan yang tercantum pada sachet serbuk oral meskipun sudah diberi informasi obat.
29 19 60,4 39,6
8 Saya lebih memilih melarutkan sachet serbuk oral sesuai petunjuk kemasan
36 12 75,0 25,0
9* Walaupun serbuk oral didalam sachet sudah memadat saya akan tetap menggunakannya karena belum kadaluarsa.
45 3 93,7 6,2
10* Saya tidak perlu mengaduk serbuk oral yang telah dicampur dengan air
46 2 95,8 4,2
Rata-rata 83,5 16,5
Lampiran 10. Gambaran Karateristik Responden A. Kajian Umur Kelompok Umur Jumlah Responden % Responden 18-26 tahun 11 22,9 27-34 tahun 12 25 35-42 tahun 6 12,5 43-50 tahun 11 22,9 51-58 tahun 6 12,5 59-66 tahun 1 2,1 67-74 tahun 0 0 75-82 tahun 1 2,1
B. Kajian Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden % Responden Pria 28 58,3 Wanita 20 41,7
C. Kajian Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
SD SLTP SLTA Diploma Sarjana
Jumlah Responden 3 3 23 4 15 % Responden 6,2 6,2 47,9 8,3 31,2
D. Kajian Pekerjaan
Jenis pekerjaan JumlahResponden % Responden Tidak bekerja /
pensiunan
3 6,2
Ibu Rumah Tangga 10 20,8
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan POLRI
5 10,4
Wiraswasta 7 14,6
Swasta 18 37,5
Pelajar / mahasiswa 5 10,4
E. Frekuensi Penggunaan Sediaan Sachet Serbuk Oral
Jumlah Responden % Responden
Baru pertama kali 1 2,1
Sudah berulang kali 47 97,9
F. Frekuensi Pembelian Obat oleh Responden di Apotek Pelengkap KF Dr. Sardjito
Jumlah Responden % Responden Pertama kali membeli obat di
Loket Apotek Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito
20 41,7
Sering membeli obat di loket Apotek Kimia Farma RSUP
Dr. Sardjito
28 58,3
G. Pernah atau tidaknya Responden Berkonsultasi Obat di Apotek Pelengkap KF Dr. Sardjito
Pernah atau tidaknya Jumlah Responden % Responden
Pernah 15 31,2
Lampiran 11. Daftar Sediaan Sachet Serbuk Oral yang ada di Apotek Pelengkap KF Dr. Sardjito
No. Nama Obat Keterangan
1. Biolife AHFC® Penggunaan 1 sachet, 3x1 hari
2. Tyndallized lyophilisate, lactobacillus acidophilus (Dialac®)
2-4 sachet/hr. untuk anak, dapat dicampur dengan air minum atau susu.