BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.3. Saham
2.1.3.1 Pengertian Saham
Saham merupakan instrumen pasar keuangan dan instrumen
investasi yang banyak dipilih para investor karena mampu memberikan
tingkat keuntungan yang menarik. Menurut Bambang (2001: 240) ,
perseroan terbatas, bagi yang bersangkuan yang di terima dari hasil
penjualan sahamnya akan tertanam didalam perusahaan tersebut selama
hidupnya meskipun pemegang saham sendiri itu bukanlah merupakan
peranan permanen karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual
sahamnya”.Saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau
pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa
pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan
yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin,
2006:6).
2.1.3.2 Jenis-jenis Saham
Saham dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Saham Biasa
Saham biasa adalah saham yang yang pemiliknya tidak memiliki
hak istimewa seperti pemilik saham preferen. Pemilik saham hanya
akan menerima dividen apabila perusahaan memperoleh laba dan
mengeluarkan pengumuman atas pembagian dividen tersebut pada
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pemilik saham tidak
dapat melakukan klaim apabila perusahaan tidak mengeluarkan
pengumuman pembagian dividen. Jika suatu saat perusahaan
dilikuidasi atau bangkrut, para pemegang saham biasa memiliki
semua kewajiban terhadap kreditor dan pemilik saham preferen
terpenuhi.
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya memiliki hak
istimewa karena pembagian dividen diutamakan kepada pemilik
saham preferen terlebih dahulu. Pemilik saham preferen juga akan
menerima hak atas pembagian harta kekayaan perusahaan terlebih
dahulu jika perusahaan dilikuidasi atau bangkrut. Pada umumnya,
besarnya dividen yang akan dibagikan kepada pemilik saham
preferen sudah ditetapkan. Selain itu, pemegang saham preferen
memiliki preferensi untuk mengajukan usul pencalonan direksi
atau komisaris perusahaan.
2.1.3.3Return Saham
Return saham merupakan tingkat pengembalian yang akan didapat
para investor dari aktivitas investasi yang dilakukan. Menurut Brigham
dan Houston (2006: 215), return atau tingkat pengembalian adalah selisih
antara jumlah yang diterima dan jumlah yang diinvestasikan, dibagi
dengan jumlah yang diinvestasikan.Return saham dibagi menjadi duayaitu,
return realisasian dan return ekspektasian. Return realisasian merupakan
return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis.
Sedangkan return ekspektasian merupakan return yang diharapkan akan
Menurut Tandelilin (2001 : 48), returnsaham terdiri dari dua
komponen, yaitu:
a. Capital gain (loss)
Capital gain (loss) yaitu kenaikan (penurunan) harga suatu saham
yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.
b. Yield
Yield merupakan komponen returnyang mencerminkan aliran kas
atau pendapatan yang diperoleh secara periodic dari suatu investasi
saham.
2.1.3.4 Perhitungan Return Saham
Secara sistematimatis, perhitungan return saham adalah sebagai
berikut :
1. Return saham = Pt −Pt−1+Dt
Pt−1 (Jogiyanto, 2009 : 201) 2. Return saham = P1−P0
P0 (Brigham dan Houston, 2006: 410)
Keterangan :
Pt atau P0 = Price, yaitu harga untuk waktu t
Pt-1 atau P0 = Price, yaitu harga untuk waktu sebelumnya
Dt = Dividen periodic
2.1.3.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham
Para investor sebelum melakukan aktivitas investasinya akan
terlebih dahulu menganalisis informasi yang diumumkan setiap emiten di
pasar modal. Informasi yang diperoleh ini dapat mempengaruhi keputusan
saham yang efisien untuk diinvestasikan. Beberapa perubahan transaksi
saham yang dapat terjadi antara lain perubahan pada volume perdagangan
saham, perubahan harga saham, proporsi kepemilikan, dan lain-lain.
(Jogiyanto 2000 : 351)
Menurut Samsul (2006 : 200), faktor-faktor yang mempengaruhi
returnsaham terdiri atas faktor makro dan faktor mikro.
a. Faktor makro yaitu faktor yang berada di luar perusahaan, yaitu:
1. Faktor makro ekonomi yang meliputi tingkat bunga umum
domestik, tingkat inflasi, kurs valuta asing dan kondisi
ekonomi internasional.
2. Faktor non ekonomi yang meliputi peristiwa politik dalam
negeri, peristiwa politik di luar negeri, peperangan,
demonstrasi massa dan kasus lingkungan hidup.
b. Faktor mikro yaitu faktor yang berada di dalam perusahaan itu
sendiri, yaitu:
1. Laba bersih per saham
2. Nilai buku per saham
3. Rasio utang terhadap ekuitas
4. Dan rasio keuangan lainnya
2.1.3.6 Harga saham
Harga saham terbentuk sebagai akibat adanya transaksi berupa
permintaan dan penawaran saham yang terjadi di pasar. Menurut
tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan
dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal”.
Selain daripada itu menurut Suad Husnan (2001:285) menyatakan
bahwa :
Upaya untuk merumuskan bagaimana menentukan harga saham yang seharusnya, telah dilakukan oleh setiap analis keuangan dengan tujuan untuk bisa memperoleh tingkat keuntungan yang menarik. Meskipun demikian, dari hipotesa pasar modal yang efisien sangatlah sulit bagi pemodal untuk terus menerus bisa “mengalahkan” pasar dan memperoleh tingkat keuntungan di atas normal.”
2.1.3.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham
Pergerakan harga saham di Bursa Efek yang naik turun seringkali
menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat faktor apa yang
mempengaruhi harga saham. Menurut Alwi ( 2003 : 87), faktor-faktor
yang mempengaruhi harga saham di suatu bursa efek, baik harga saham
individual maupun harga saham gabungan misalnya IHSG dan indeks
LQ45, yaitu faktor internal (lingkungan mikro) dan eksternal (lingkungan
makro).
Lingkungan mikro yang mempengaruhi harga saham antara lain
(Alwi, 2003):
1. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti
pengiklanan, rinciankontrak, produk baru, perubahan harga,
penarikan produk baru, laporan produksi,laporan keamanan produk
2. Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti
pengumuman yangberhubungan dengan ekuitas dan hutang,
sekuritas yang hybrid, leasing,kesepakatan kredit, pemecahan
saham, penggabungan saham, pembelian saham,joint venture dan
lainnya.
3. Pengumuman badan direksi manajemen (management board of
directorannouncements), seperti perubahan dan penggantian
direksi, manajemen danstruktur organisasi.
4. Pengumuman penggabungan pengambilalihan diversifikasi, seperti
laporanmerger, investasi ekuitas, laporan take over oleh
pengakuisisi dan diakuisisi,laporan divestasi dan lainnya.
5. Pengumuman investasi (investment announcements), seperti
melakukan ekspansipabrik, pengembangan riset dan
pengembangan, penutupan usaha dan lainnya.
6. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti
negosiasi baru,kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
7. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba
sebelum akhirtahun dan setelah akhir tahun fiskal, earning per
share, price earning ratio, netprofit margin, return on asset, return on equity, dan lain-lain.
Sedangkan lingkungan makro yang mempengaruhi harga saham
1. Pengumuman dari pemerintah, seperti perubahan suku bunga
tabungan dandeposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai
regulasi dan deregulasi ekonomiyang dikeluarkan pemerintah.
2. Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan
karyawan terhadapperusahaan atau terhadap manajernya dan
tuntutan perusahaan terhadapmanajernya.
3. Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti
laporanpertemuan tahunan, insider trading, volume/harga saham
perdagangan,pembatasan/penundaan trading.
4. Gejolak sosial politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga
merupakanfaktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya
volatilitas harga sahamdi bursa efek suatu negara.
5. Berbagai issue, baik dari dalam dan luar negeri, seperti issue
lingkungan hidup,hak asasi manusia, kerusuhan massal, yang
berpengaruh terhadap perilakuinvestor.