• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti

menyampaikan beberapa saran untuk mengatasi permasalahan tentang misonsepsi

yang dialami oleh siswa, diantaranya adalah:

1. Kegiatan wawancara sebaiknya dilakukan lebih dari satu kali agar

memperoleh data yang mendalam.

2. Bagi guru atau pengajar sebaiknya mengecek buku atau sumber yang

digunakan siswa saat belajar.

3. Bagi guru atau pengajar sebaiknya memfasilitasi atau menggunakan alat

peraga ketika memberikan materi terkait bangun ruang, sehingga siswa

4. Bagi guru atau pengajar sebaiknya memberikan materi atau konsep

Matematika dari dasar, sehingga siswa benar-benar mengerti konsep

Matematika tidak menekankan menghafal rumus-rumus saja.

5. Dari hasil penelitian ini dapat dikembangkan penelitian tentang

miskonsepsi yang terjadi pada guru atau pengajar Matematika di tingkat

SD.

6. Dari hasil penelitian ini dapat dikembangkan penelitian seperti jenis

penelitian R&D tentang pembuatan sebuah media pembelajaran untuk

129

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulam. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Ali, dkk. 2011.Matematika SD Kelas V. Jakarta: Yudistira.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Astuty dan Mustaqim. 2008.Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV.

Jakarta: CV. Putra Nugraha.

Bahri. 2011.Psikologi Belajar. Jakarta: Renika Cipta.

Berg, Euwe Van Den. 1991.Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi. Salatiga: UKDW.

Budi. K. 1992. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah konsepsi yang

Terjadi Jurnal Widya Dharma Volume III. IKIP Sanata Dharma

Yogyakarta.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prendana Media Group.

Dahar, Wilis. 2006.Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Karim, Muchtar. 2014. Pendidikan Matematika 2. Tangerang: Universitas

Terbuka.

Keswara, Ratih. (2013). Pembelajaran matematika di Indonesia masuk peringkat

http://nasional.sindonews.com/read/804091/15/pembelajaran-matematika-di-indonesia-masuk-peringkat-rendah-1384111047. Tanggal 06 Desember 2014.

King, Laura. 2010. Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta:

Salemba Humanika.

Kurniawati, Ira. 2007. Analisis Miskonsepsi Siswa Sekolah Dasar pada

Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan IPA FKIP.

Lailatul, Ika Rohmah. 2013. Miskonsepsi dalam Menyelesaikan Soal Materi

Bangun Ruang Datar Segiempat Kelas 7 SMP Negeri 34 Semarang Tahun Ajaran

2012/2013. Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika: IKIP PGRI Semarang.

Lince, Ester. (2012). Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun. Dalam

kompas.com 2012. Diretrieved dari

http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434/Prestasi.Sains.dan.Matema

tika.Indonesia.Menurun. Tanggal 06 Desember 2014.

Mahfan dan Wiliam. Pintar Matematika Cara Mudah Mendapat Nilai 100. Pusat

Globalindo.

Masidjo. 1995. Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Moleong, Lexy. 1997. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Miles dan Huberman. 1992.Analisis Data Kualitatif. Terjemah

Mudjiono dan Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Permana, Iwan. 2013. Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X Pada Mata

Pelajaran Fisika Melalui CRI (Certainty Of Response Index) Termodifikasi.

Jurnal FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Riduwan dan Akdon. 2009. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:

Alfabeta.

Runtukahu dan Kandou. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak

Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Salirawati, DAS. 2011. Pengembangan Model Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi

Kimia pada Peserta Didik SMA. Skripsi Program Pascasarjana UNY.

Strauss dan Corbin. 2009.Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka

Sudwiyanto, dkk. 2014. Terampil Berhitung Matematika untuk SD/ MI Kelas V.

Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D).Bandung: ALFABETA, cv.

Sumanto, dkk. 2008.Gemar Matematika 5. Jakarta: CV. Putra Nugraha.

Suparno, Paul. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.

Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi.

Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V ANDI

133

1. Subjek N1

P-01 : “ Oke..selamat pagi Zaki, gimana persiapanmu untuk hari ini ? Ada persiapan tidak ?”

N1-01 : “ Enggak belajar sih bu.” P-02 :

“ Oh nggak belajar, lalu ee berarti langsung dateng aja kesini gitu ya, suruh ngerjain Matematika gitu ya ? Nah, setelah mengerjakan soal tadi apa kamu merasa kesulitan ?”

N1-02 : “ Sedikit.”

P-03 : “ Kalau kamu itu sebenarnya suka Matematika nggak ?” N1-03 : “ Sedikit sih bu.. kadang.”

P-04 : “ Soal ini termasuk mudah atau sulit bagimu ?” N1-04 : “ Mudah.”

P-05 : “ Nah..dari soal-soal ini yang kamu anggap mudah itu yang mana ?

N1-05 : “ Yang nomor pertama tadi, yang ini ( menunjuk soal nomor satu).”

P-06 : “ Oh ini paling mudah ? Oke, kamu yakin dengan jawaban ini ?”

N1-06 : “ Yakin.” P-07 :

“ Nah..dari bangun-bangun di atas mana sajakah yang termasuk dalam kelompok prisma ? berikan alasanmu ! Kamu menunjuk yang mana kelompok prisma ?”

N1-07 : “ C, d, e (siswa menunjuk gambar).” P-08 : “ Kamu yakin kalau c, d, eitu prisma ?” N1-08 : “ Yakin.”

P-09 :

“ Karena c, d, e memiliki ruang, jadi disebut bangun ruang. Selain itu, alasanmu apa ? menganggap bahwa bangun c, d, e itu prisma ?”

N1-09 : “ Luas alsanya.”

P-10 : “ Oh ada luas alasnya, lalu ini namanya prisma apa ? (menunjuk gambar d).”

N1-10 : “ Aku jawabnya see..see ini bu segienam.” P-11 : “ Segienam prisma gitu, yakin ?”

N1-11 : “ He’em (mengangguk).”

P-12 : “ Kenapa kok disebut segienam prisma ?”

N1-12 : “ Seginya ada enam, satu, dua , tiga , empat, lima, enam ( sambil menunjukkan gambar).”

P-13 :

“ Oh, jadi ada atas bawah satu dua, terus tiga, empat, lima, enam (menunjuk sisinya) gitu jadi segienam prisma ? Yakin dengan jawaban itu ?”

Lampiran 1 Verbatim Siswa

N1-13 : “ He’em (mengangguk).”

P-14 : “ Lalu ini kenapa kamu memilih bangun ini sebagai bangun ruang prisma ? (menunjuk gambar e).”

N1-14 :

“ Nah itu tadi bu, ini kan ada luas alasnya atas bawah sama( gambar d) kalau ini (gambar e) tidak ada atasnya lha tadi bingung pas disini.”

P-15 : “ Berarti kamu mantep gak kalau ini prisma ?” N1-15 : “ Emmm he’em.”

P-16 : “ Yakin bahwa ini (gambar c, d, e) prisma ?” N1-16 : “ Ya.”

P-17 : “ Kalau ini (gambar e) namaya prisma apa ?” N1-17 : “ Segitiga prisma.”

P-18 : “ Kenapa kamu menganggap bahwa ini segitiga prisma ? (menunjuk gambar e).”

N1-18 :

“ Kalau yang ini kan tidak ada garis kayak gininya bu, (menunjuk gambar e) terus ini juga empat, terus yang ini cuman tiga (menunjuk gambar a) kalau yang ini ada garisnya bu (menunjuk gambar e).”

P-19 : “ Oh berarti kamu beranggapan bahwa prisma ada garis di tengah-tengahnya ini ?”

N1-19 : “ He’em.”

P-20 :

“ Lha kalau ini tidak ada garis tengah (menunjuk gambar c dan d), karna ini ada alas dan tutup sama, yang gambar e ada garis tengah dan bisa dicari luas alasnya gitu. Berarti bertiga (gambar c, d, e) kamu yakin bahwa bangun tiga ini ( c, d, e) adalah prisma ?”

N1-20 : “ Iya yakin bangun prisma.”

P-21 : “ Oke yang nomor dua, ini namanya apa ? (menunjuk gambar a)

N1-21 : “ Segitiga.”

P-22 : “ Coba sambil kamu tunjuk !”

N1-22 : “ a : segitiga, b : balok persegi panjang, c : tabung prisma, d : segienam prisma, e : segitiga prisma, f : segienam.”

P-23 : “ Apakah kamu..ee selalu yakin dengan jawaban ini ?” N1-23 : “ He’em (menganggukkan kepala).”

P-24 : “ Kenapa gambar a disebut segitiga ?” N1-24 : “ Karena ada bedanya bu, dengan e sama a.” P-25 : “ Bedanya apa ?”

N1-25 : “ Kalau ini prisma yang ada kayak gininya ( menunjuk garis tengah di gambar e), kalau yang a tidak ada terus disini kan

cuma segitiga bukan prisma.”

P-26 : “ Oh.. berarti kamu beranggapan bahwa prisma itu yang bawahnya segiempat ?”

N1-26 : “ Enggak.” P-27 : “ Lalu...?”

N1-27 : “ Emm.. yang ada garisnya gini (menunjuk gambar e).”

P-28 : “ Oh ada garisnya ini yaa.. ada garisnya ini namanya prisma yang punya tinggi gitu yaa.”

N1-28 : “ He’em.”

P-29 : “ Kalau ini tidak punya tinggi ? (gambar a)” N1-29 : “ He’em.”

P-30 : “ Lalu yang kedua balok persegi panjang, kenapa kamu bisa menyebut balok persegi panjang ?”

N1-30 :

“ Kan kalau balok, tulisanya balok saja kan nanti cuman balok gitu bu. Ini kan ada panjangnya sini (menunjuk sisi balok) jadi sebutnya balok persegi panjang.”

P-31 : “ Kemudian ini tabung prisma, haa kenapa kamu bisa menyebutnya tabung prisma ?”

N1-31 : “ Kan ini termasuk prisma bu.”

P-32 : “ Kalau yang ini (menunjuk gambar d) segienam prisma, dengan alasan kenapa kok segienam ?”

N1-32 : “ Kalau ini segienam tok (gambar f) kalau yang ini segienam prisma (gambar d) ini juga termasuk prisma ( gambar c, d, f).” P-33 : “ Oh berarti segienam prisma, karena punya enam sisi ?” N1-33 : “ He’em...(senyum).”

P-34 : “ Oh.. gitu, oke.. Yakin ya dengan jawaban itu ?” N1-34 : “ He’em.”

P-35 :

“ Dari semua yang kamu utarakan tadi, informasi yang kamu dapat itu dari mana ? dari guru, dari buku, dari teman, dari orang tua atau dari internet gitu ?”

N1-35 : “ Dari bu N... sama internet bu, kalau dirumah suka mainan HP kalau pas gak adaa....”

P-36 : “ Ingetnya pas pelajaran gimana ?” N1-36 : “ Bangun datarr..”

P-37 : “ Terus bu N menerangkan gimana bangun datar ?”

N1-37 : “ Perbedaan antara bangun datar prisma dengan bangun datar gak prisma, selimut itu lho.”

P-38 : “ Bangun datar prisma dengan selimut..he’e.., Oh selain itu berarti dari internet ?”

N1-38 : “ He’eh.”

P-39 : “ Kamu buka internet, kamu belajar sendiri gitu ?” N1-39 : “ He’em”

P-40 : “ Oh ketika kamu mengerjakan ini kamu keinget pelajaran Bu N sama..?”

N1-40 : “ Waktu di Internet.”

Bu N atau di internet ?”

N1-41 : “ Bu N.. yang internet cuman buat kalau kurang mengerti gitu dicari di lagi.”

P-42 :

“ Oh lha yang dari guru itu, waktu menerangkan yang seperti apa kok kamu bisa... apakah Bu N tidak pernah menerangkan kalau ini namanya prisma segtiga gitu ? apa menerangkan segitiga prisma gitu ?”

N1-42 : “ Enggak..”

P-43 : “ Enggak gimana maksudnya ?” N1-43 : “ Belum pernah gitu.”

P-44 : “ Yang kamu ingat apa dari Bu N pas menerangkan ?”

N1-44 : “ Misalnya kalau segienam itu ya segienam gitu tidak disebutin prismanya.”

P-45 : “ Itu di bangun datar ?” N1-45 : “ Iya..”

P-46 : “ Kalau segienam itu punya enam sisi gitu ?” N1-46 : “ He”em.”

P-47 : “ Coba kamu gambar segienam itu seperti apa !” N1-47 : “ (menggambar segitiga).”

P-48 : “ Itu segienam ?”

N1-48 : “ Hee.. bukan, agak lupa e (dia menggambar lagi tapi tetpa segitiga) agak susah e bu.”

P-49 : “ Ya gak papa sebisamu aja.”

N1-49 : “ Nanti ini tu nggaris sama sini, jadi kesini gini ( membuat titik -titik).”

P-50 : “ Kayak gini gambarnya ? (menunjuk gambar prisma segitiga seperti tenda) ini namanya segienam ? ”

N1-50 : “ He’em.”

P-51 : “ Oh ini kamu dapet ini dari guru pas nerangin segienam gitu ? tapi sempat ta Bu N bawa alat peraga ke kelas ?”

N1-51 : “ He’em.”

P-52 : “ Naa itu kamu mudeng gak disitu ?”

N1-52 : “ Iyaa.. kan ada yang bentuknya kayak gini (gambar c), kayak gini (gambar d), kayak gini ( gambar e).”

P-53 : “ Oh yaa.. berarti kamu menganggap bahwa ketiga gambar disitu adalah bener-bener prisma ?”

N1-53 : “ He’em.”

P-54 : “ Jadi kemarin bangun ruang yang Bu N bawa itu menganggap bahwa itu..”

N1-54 : “ Prisma.”

P-55 : “ Oh tidak ada perbedaan ya ketiga ini ?” N1-55 : “ Enggak..”

P-56 : “ Sama gitu ya.. prisma ?” N1-56 : “ Iya..”

P-57 : “ Kalau ini nomor tiga ini kamu menjawab balok persegi panjang, kenapa kamu bisa menganggap bahwa bangun itu

balok persegi panjang ?”

N1-57 : “ Itu kan atasnya sama bawah itu kan segitiga.”

P-58 : “ Iya segitiga, kamu yakin itu balok persegi panjang ?” N1-58 : “ Nah itu bu, tadi bingungnya pas disitu.”

P-59 : “ Emm berarti kamu yakin tidak dengan jawaban ini ?” N1-59 : “ Enggak.”

P-60 : “ Lalu apa yang kamu yakini kalau baca lagi disini ?” N1-60 : “ Kalau yakinnya ini ( menunjuk gambar d).”

P-61 : “ Lalu namanya apa ?” N1-61 : “ Segitiga prisma.”

P-62 : “ Bukan prisma segitiga ? Yakin?” N1-62 : “Yaa..”

P-63 : “Okee.. sebentar yang ini kamu mengerjakannya bagaimana ? (nomor 8), ini D x t.b itu maksudnya gimana ?”

N1-63 : “ Ini kan t.b itu kan tinggi tabung.”

P-64 : “ Owalah lha yang ini (15 x 2) + ( 15 x 2) itu apa ?” N1-64 :

“ Itu kan harus dicari luas alasnya bu, jadi ini kan cuman jari -jari terus ini diameter dijadiin diameter terus ini sama ini titambah (menunjuk alas dan tutup tabung) terus kali ini (menunjuk tinggi tabung).”

P-65 : “ Em.. kalau kamu ee rumus untuk volune tabung itu apa ? Apa yang kamu ketahui tentang volume tabung ?”

N1-65 : “ Luas alas x tinggi.”

P-66 : “ Nah alasnya berbentuk apa dia ?” N1-66 : “ Lingkaran.”

P-67 : “ Nah luas lingkaran itu rumusnya apa ?” N1-67 : “ Diameter.”

P-68 : “ Diameter lalu kali tinggi gitu ?” N1-68 : “ Iya.”

P-69 : “ Berarti rumus volume tabung itu ..” N1-69 : “ Diameter dikali tinggi.”

P-70 :

“ Itu kamu yakin dengan itu ? Lha itu kamu dapat dari buku atau dari Bu N atau dari internet atau dari teman atau dari mana ?”

N1-70 : “ Dari diri sendiri bu.”

P-71 : “ Oh bererti kamu mencerna ini (soal nomor 8) lalu kamu menemukan rumusnya sendiri ?”

N1-71 : “ He’ee...(sambil ketawa).”

P-72 : “ Oh berarti luas alasnya cuma diameter gitu ?”

N1-72 : “ Iya, jadi diameter ditambah kan tutup sama alasnya lalu dikali 14 (tinggi).”

P-73 : “ Itu rumus dari dirimu sendiri ?” N1-73 : “ Iya..”

P-74 : “ Tidak dari teman atau internetgitu ? “ N1-74 : “ Enggak.”

N1-75 : “ Kalau pas lagi males-malesan gitu bukak buku kalau gak buka internet gitu aja bu.”

P-76 : “ Oh tapi sering latihan soal ?” N1-76 : “ Kadang.”

P-77 : “ Kalau dari ini kamu cintamu terhadap Matematika seberapa ? Berapa persen kalau kita total 100% ?”

N1-77 : “ 70%.”

P-78 : “ Kalau yang nomor 13 ini termasuk bangun apa ?” N1-78 : “ Tabung.”

P-79 : “ Nah tabung itu juga sama volume diameter kali panjang pipa gitu ya ?”

N1-79 : “Iya.”

P-80 : “ Yakin dengan rumus itu ?” N1-80 “ Yakin.”

P-81 : “ Lalu kamu juga yakin ya kalau gambar tiga tadi (c, d, e) itu prisma ?”

N1-81 : “ Iya.” 2. Subjek N2

P-01 : “ Nia, apa kamu ada persiapan untuk tes hari ini ?” N2-01 : “ Enggaada persiapan.”

P-02 : “ Apakah kamu suka Matematika ?” N2-02 : “ Lumayan sih bu.”

P-03 : “ Kalau ibu presentase yang suka sekali Matematika itu 100%, kamu kira-kira berapa persen ?”

N2-03 : “ 80% bu.”

P-04 : “ Coba ini nomor dua, coba kamu sebutkan nama-nama bangun ruang di atas!”

N2-04 :

“ Emm.. ini kerucut (menunjuk gambar a pada nomor satu), balok (menunjuk gambar b), tabung (menunjuk gambar c), prisma segitiga (menunjuk gambar d), kerucut (menunjuk bangun e), prisma segitiga (menunjuk gambar f).”

P-05 : “ Kamu yakin ? ” N2-05 : “ Iya.. bu. ”

P-06 : “ Ini bangun apa ? (pewancara menunjuk gambar a dan e pada gambar nomor satu) ”

N2-06 : “ Ini kerucut bu.”

P-07 : “ Mengapa ini kamu sebut bangun kerucut ?” N2-07 : “ Karena ada segitiganya bu. ”

P-08 : “ Oh.. berarti kalau ada segitiga itu mananya kerucut ?” N2-08 : “ Iya bu...”

P-09 : “ Kamu belajar dari mana ?” N2-09 : “ Dari baca-baca buku.”

3. Subjek N3

P-01 : “Oke, selamat siang, Kanga.” N3-01 : “Siang.”

P-02 : “Kemaren waktu ibu SMS lalu ke sini itu, persiapan apa yang kamu lakukan di rumah? Ada persiapan nggak?”

N3-02 : “Nggak ada. Lha sakit e, Bu.”

P-03 : “Oh, tidak ada persiapan, ya. Lalu dari… apakah kamu itu suka Matematika?”

N3-03 : “Nggak begitu.”

P-04 : “Kalau ibu total 100%, ya, kamu kira-kira berapa persen? Suka Matematika. 100% itu berarti suka sekali sama Matematika. Sekitar berapa persen?”

N3-04 : “60%”

P-05 : “60% suka Matematika. Nah, dari soal ini, apakah kamu anggap soal ini termasuk soal mudah atau sulit?”

N3-05 : “Sulit.”

P-06 : “Sulit. Apa yang membuat kamu sulit?” N3-06 : “Bingung.”

P-07 : “Bingung. Selain itu? Kenapa kamu bisa bingung? Padahal kan udah pernah materi ini, kan?”

N3-07 : “Lha, lupa.”

P-08 : “Lupa? Lalu ketika kamu mengerjakan ini apa yang kamu ingat? Pelajarannya Bu N, atau di internet, atau buku, atau apa?” N3-08 : “Buku sama pelajarannya Bu N.”

P-09 : “Buku… nah, nomor 1, kamu memilih mana ini? Coba ditunjuk, milih?” N3-09 : “A, C, F.”

P-10 : “A, C, F, yakin kalau ini?” N3-10 : “Sama D. Maksudnya sama D.”

P-11 : “Oh, sama D. Berarti kamu yakin kalau ini tuh bangun ruang prisma?” N3-11 : “Hm” (sambil mengangguk).

P-12 : “Kalau ini, yang A, namanya apa?” N3-12 : “Segitiga.”

P-13 : “Segitiga. Lalu, yang B?” N3-13 : “Persegi panjang.”

P-14 : “Persegi panjang. Yang C?” N3-14 : “Balok, eh, tabung.”

P-15 : “D?”

N3-15 : “Itu segitiga sama selimut, luasnya.”

P-16 : “Namanya bangun ruang apa? Segitiga selimut, gitu?” N3-16 : “Hm” (sambil mengangguk kecil).

P-17 : “Segitiga selimut. Kemudian, yang E? Ini, di sini apa?” N3-17 : “Ha itu, sembarang paling… oh, sama sisi.”

P-18 : “Segitiga sama sisi. Terus?”

N3-18 : “Yang ini (sambil menunjuk bangun ruang yang dimaksud). Ini segitiga sama sisi.”

P-19 : “Sisi (mengikuti ucapan murid), prisma. Berarti ini kamu yakin kalau ini tuh namanya segitiga?

N3-19 : “Hm” (sambil mengangguk kecil).

P-20 : “Tapi, kamu juga yakinkah kalau ini… ini termasuk prisma?” N3-20 : “Insyaallah yakin.”

P-21 : “Insyaallah yakin. Alasanmu apa to kok itu dipilih sebagai prisma?” N3-21 : “Soalnya ada ruangnya.”

P-22 : “Ada ruangnya. Berarti bangun prisma itu termasuk bangun ruang?Ada ruangannya?”

N3-22 : (mengangguk).

P-23 : “Lha ini juga ada ruangannya (sambil menunjuk gambar), ruangannya, ruangannya, ruangannya, semua (sambil menunjuk gambar satu per satu). Kenapa kamu hanya memilih A, F, C?”

P-24 : “Itu yang sering tampil di buku. Berarti itu termasuk prisma?” N3-24 : (mengangguk).

P-25 : “Oke. Ini segitiga prisma, gitu?” N3-25 : (mengangguk).

P-26 : “Kenapa nggak prisma segitiga, gitu? Kamu mendapatkan ini dari mana?Dari pelajarannya Bu N, atau dari buku, atau internet, atau mana?” N3-26 : “Buat sendiri” (sambil tersenyum).

P-27 : “Buat sendiri (tertawa). Oke… buat sendiri namanya.Buat sendiri. Oh, ini bangunnya, ya. Nah, ini… ini termasuk bangun apa, nomor 4?

Mempunyai bidang alas.”

N3-27 : “Segitiga selimut. Segitiga selimut.”

P-28 : “Segitiga selimut. Kenapa kamu menyebutkan segitiga selimut?” N3-28 : “Karena mempunyai selimut.”

P-29 : “Oh, karena mempunyai selimut. Berarti namanya segitiga selimut?” N3-29 : (menangguk).

P-30 : “Padahal di sini ada bidang alas dan bidang atas yang berbentuk lingkaran.”

N3-30 : “Oh iya ding” (sambil menepuk kening dan tersenyum). P-31 : “Yakin kamu dengan jawaban itu?”

N3-31 : “Nggak yakin (sambil tersenyum). Salah.” P-32 : “Nggak yakin. Kenapa nggak yakin?”

N3-32 : “Soalnya ini ada lingkarannya (menunjuk satu gambar), yang ini nggak ada (menunjuk gambar yang lain).”

P-33 : “Hmm. Berarti kalau kamu, kalau ibu tanya aja deh, ini yang kamu gambar ini namanya apa?”

N3-33 : “Hm… segitiga… apa tadi… segitiga sama sisi” (sambil berpikir). P-34 : “Segitiga sama sisi. Itu termasuk bangun ruang?”

N3-34 : “Hm” (sambil mengangguk).

N3-35 : “Hm” (mengangguk).

P-36 : “Kamu mendapatkan dari… itu dari mana?” N3-36 : “Dari... (berpikir).”

P-37 : “Dari Bu Nkah pas nerangke? Atau dari buku atau dari internet?” N3-37 : “Dari buku kayaknya.”

P-38 : “Dari buku? Berarti kamu pas belajar itu nemu bangun kayak gitu namanya segitiga sama sisi, gitu?”

N3-39 : “Nganu… (berpikir).” P-40 : “Gimana?”

N3-39 : (diam, masih berpikir).

P-41 : “Bagaimana?”

N3-41 : “Kayaknya nggak ada di mana-mana” (sambil tersenyum).

P-42 : “Ha terus, kamu cari dari mana? Kamu sering belajar sama siapa, sama mamamu atau belajar sendiri?”

N3-42 : “Sama ayah.” P-43 : “Sama ayah.” N3-43 : “Biasanya.”

P-44 : “Biasanya sama ayah?” N3-44 : (mengangguk).

P-45 : “ Berarti… tapi, pernah ayah ngajarin tentang ini?” N3-45 : “Pernah.”

P-46 : “Dan namanya segitiga selimut, gitu?”

N3-46 : “Tapi, belum pernah ngajarin kayak gini, Bu.” P-47 : “Terus?”

N3-47 : “Kalau misalnya kesusahan, dibantu.”

P-48 : “Terus kamu dapet bangun… bisa gambar seperti ini dari mana?” N3-48 : “Ngeliat yang tadi, di sini” (sambil menunjuk halaman sebelumnya).

P-49 : “Oh, ngeliat tadi yang di sini (membalik halaman sebelumnya). Yang mana, oh, yang ini? (sambil menunjuk gambar).

N3-49 : (menunjuk gambar yang dimaksud).

P-50 : “Lalu, ininamanya? Namanya apa tadi yang D? Mana yang… (menyodorkan gambar)?”

N3-50 : (menunjuk salah satu gambar)

P-51 : “Namanya?” N3-51 : “Segitiga sisi.” P-52 : “Segitiga sisi?” N3-52 : “Tiga sisi.”

P-53 : “Segitiga tiga sisi?” N3-53 : (menangguk).

P-54 : “Kenapa kok bisa disebut segitiga tiga sisi?”

N3-54 : “Karena memiliki tiga sisi. Karena memiliki tiga sisinya.” P-55 : “Mana sisinya?”

N3-55 : “Satu… dua… tiga… (sambil menunjuk satu per satu).” P-56 : “Oh, yang samping-samping itu?”

N3-56 : “Hm” (sambil mengangguk).

P-57 : “Satu, dua, tiga, makanya dimanakan segitiga tiga sisi?” N3-57 : “Sisi (menirukan ucapan guru sambil mengangguk).” P-58 : “Itu kamu dapet dari mana?”

N3-58 : “Dari gambar yang ini” (sambil menunjuk satu gambar).

P-59 : “Lalu kamu belajar itu dari orangtua, atau dari Bu Guru, atau dari… dari… hmm… apa? Buku, gitu?Dari internet?Atau malah dari dirimu sendiri?”

N3-59 : “Dari diri sendiri.”

P-60 : “Oh, dari diri sendiri. Dari soal ini yang kamu anggap paling mudah, mana?”

P-61 : “Oh, yang ini. Oh, satuan, ya. Lalu, yang mengerjakan-mengerjakan itu?” N3-61 : “Yang mengerjakan?”

P-62 : “Hm… yang paling kamu anggap mudah?” N3-62 : (mencari dan berpikir)

P-63 : “Ini… ini kalauibu tanya, termasuk bangun ruang apa?” N3-63 : “Segitiga… segitiga… (diam lama) segitiga.”

P-64 : “Segitiga, gitu aja, ya? Terus termasuk bangun ruang atau tidak?” N3-64 : “Tidak.”

P-65 : “Tidak?”

N3-65 : “Eh, bangun ruang.”

P-66 : “Oh, bangun ruang. Berarti itu termasuk segitiga, gitu ya?Oke, berarti kebanyakan kamu belajar ini itu, pas kalau kamu mengerjakan itu, yang kamu ingat itu dari mana?Dari buku, dari pelajaran di kelas, atau dari internet, atau dari dirimu sendiri?”

N3-66 : “Biasanya dari buku.” P-67 : “Dari buku?”

N3-67 : “Hm” (mengangguk).

P-68 : “Oke, ya sudah. Oke, terima kasih.”

4. Subjek N4

P-01 : “Oke, mulai ya. Apa persiapan yang kamu lakukan sebelum mengerjakan ini? Tadi malem atau apa, ada persiapan nggak?”

N4-01 : “Tadi pagi saya menyiapkan alat tulis dan buku-buku.”

P-02 : “Tapi kalau untuk belajar, gitu? Pagi atau malem gitu, ada persiapan belajar ndak untuk ngerjain?”

N4-02 : “Kalau ada waktu luang, belajar ….”

P-03 : “Yang kemarin ini. Ketika Bu N SMS to, terus kamu belajar gitu atau nggak?”

P-04 : “Oh, pagi tadi belajar, ya? Oke. Kalau dari ini… kamu anggap susah atau mudah to? Soal ini.”

N4-04 : “Bisa dibilang susah, bisa dibilang nggak. Ada yang susah, ada yang nggak.”

P-05 : “Lebih berat yang mana persentasenya? Kalau itu kan berarti 50% susah, 50% mudah. Nah, yang paliiing… yang paling banyak itu ke susahnya atau ke mudahnya?”

N4-05 : “Ke susahnya” (sambil tertawa).

P-06 : “Ke susahnya. Oke.Kalau Andra itu sebenarnya suka Matematika tidak?” N4-06 : (Tertawa) “Nggak begitu.”

P-07 : “Nggak begitu. Kalau ibu total 100% gitu, suka Matematika ya, yang sukaaa banget berarti 100% ya.Kalau Andra itu kira-kira berapa persen suka Matematika?”

N4-07 : “50.”

P-08 : “50% suka Matematika. Lha kenapa alasanmu kok cuma setengah-setengah suka Matematika itu?”

N4-08 : “Ya… gimana ya.”

P-09 : “Apa kamu nggak minat belajar Matematika?” N4-09 : “Ya minat, tapi…” (tersenyum).

P-10 : “Susah, gitu ya?” N4-10 : “Iya.”

P-11 : “Oh, gitu. Oke, ibu tanya ya. Nomor 1, kamu menjawab mana? A, D, E, F. Yakin dengan jawaban ini?”

N4-11 : “Yakin.”

P-12 : “Prisma alasnya berbentuk segitiga, bukan persegi dan lingkaran. Bukan persegi dan lingkaran.Ini berarti bukan termasuk prisma, ya? (sambil menunjuk gambar). Dua ini?”

N4-12 : (menggeleng)

P-13 : “Berarti yang termasuk prisma itu yang ini (sambil menunjuk gambar)?” N4-13 : “He eh” (mengangguk).

N4-14 : “Ya karena prisma tuh alasnya bukan lingkaran sama persegi panjang. Segitiga.”

P-15 : “Hm. Kamu dapat informasi itu… apa… dari mana? Dari buku, atau dari gurumu, atau dari orangtua, atau dari internet gitu?”

N4-15 : “Dariku sendiri” (sambil tersenyum). P-16 : “Dari dirimu sendiri?”

N4-16 : “He eh” (mengangguk).

P-17 : “Berarti dari belajarmu sendiri?” N4-17 : “He eh” (mengangguk).

P-18 : “Kalau pas gurunya menerangkan di kelas gitu, bagaimana?” N4-18 : (Tertawa) “Ya perhatikan, tapi lupa.”

P-19 : “…, tapi lupa. Lalu ini namanya apa? Yang A, namanya?Segitiga.B persegi panjang, tabung, D belah ketupat?E prisma, prisma segitiga (membacakan jawaban murid).Kenapa kamu bisa ngomong ini, ini segitiga?”

N4-19 : “Karena… dia bentuknya seperti segitiga, bangun segitiga.” P-20 : “Berarti itu… tapi, itu termasuk prisma, ya?”

N4-20 : “Ya” (mengangguk).

P-21 : “Karena ini kamu milih prisma to?” N4-21 : (mengangguk).

P-22 : “Yakin dengan itu?” N4-22 : “Yakin” (sambil tertawa). P-23 : “Terus ini D, belah ketupat?” N4-23 : (berpikir)

P-24 : “Belah ketupat?”

N4-24 : (mengangguk sambil tertawa).

P-25 : “Yakin?” N4-25 : “Yakin.”

N4-26 : “Termasuk” (mengangguk).

P-27 : “Oke. Kalau ini yang… E itu juga prisma?” N4-27 : (mengangguk).

P-28 : “Kenapa alasanmu kok memilihitu prisma?”

N4-28 : “Karena pernah diterangin sama guru, digambarin di papan tulis tuh kayaknya bentuknya seperti itu.”

Dokumen terkait