• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Kepada lembaga Sekolah Dasar Negeri 1 (SD N 1) Klopoduwur

a) Agar lebih meningkatkan dalam memberikan perhatian dan motivasi

keagamaan pada siswa. Meskipun sudah baik, tidak ada salahnya untuk meningkatkan atau mempertahankan agar tidak menurun.

b) Menambahkan guru Agama Islam honorer, karena guru agamanya baru

ada satu untuk dipersiapkan sebagai pengganti ketika sudah pensiun.

c) Penyampaian materi dan metode yang digunakan sudah baik tetapi akan

lebih baik lagi, lebih tepat serta menarik jika menggunakan alat peraga serta menggunakan metode dan media yang inovatif.

2. Kepada lembaga TPQ Al-Kausar

a) Penyampaian materi dan metode yang digunakan sudah baik tetapi akan

lebih baik lagi, lebih tepat serta menarik jika menggunakan alat peraga serta menggunakan metode dan media yang inovatif.

b) Agar lebih meningkatkan dalam memberikan perhatian dan motivasi

keagamaan pada siswa. Meskipun sudah baik, tidak ada salahnya untuk meningkatkan atau mempertahankan agar tidak menurun.

3. Kepada pendidikan informal di masyarakat Samin

a) Menambah kegiatan yang mengacu pada pembinaan agama Islam.

b) Orang tua harus mampu memadukan ajaran Samin dengan ajaran Islam

DAFTAR PUSTAKA

Ahid, Nur. 2010. Pendidikan Keluarga Dalam Prespektif Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin.2011. Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktik Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta.

Ba’asyin, Anis Sholeh. 2002. Samin Mistisisme Petani di tengah pergolakan. Semarang: Gigih Pustaka Mandiri.

Darajat, Zakiah. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Ernawati. 2014. Samin Dalam Selembar Pakaian. Semarang: Suara Merdeka.

Hadi, Sutrisno. 1994. Metodologi Research. Jakarta:Andi Ofset.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif teori dan aplikasi. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Koentjaraningrat. 1986. Metode-Metode Penelitian. Jakarta:Gramedia.

Laksanto, Stefanus. 2013. Budaya Hukum: Masyarakat Samin. Bandung: P.T. Alumni. Mudzakir, Jusuf 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Prenada Media.

Mulyasa. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Pohan. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Roqib, Muh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam: Pengembang Intergratif di Sekolah, Keluarga, Masyarakat. Jogjakarta: LKIS.

Rosyid, Moh. 2008. Samin Kudus: Bersahaja di Tengah Asketisme Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rufaidah. 2002. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharto, Toto. 2011. Filsafat Pendidikan Islam. Jogjakarta: Ar-Ruzzmedia.

Time Pengembang MKDK. 1990. Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 Tentang Guru dan Dosen. Usman. 2005. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Penton. 2014. Pendidikan. http://pendidikanformal,informaldannonformal.htm. 13:00 Oktober 2014.

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA

Nama : Bapak Tarhib

Usia : 43 Tahun

Pekerjaan : Guru Agama Islam SDN 1 Klopoduwur

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana konsep dalam pendidik Islam suku Samin di Klopoduwur?

Jawaban : “Konsep pendidikan Islam di sekolah sini itu tidak jauh berbeda

dengan konsep pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah lainnya yaitu mengacu pada kurikulum yang sudah ada kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP)”, akan tetapi Bapak Tarhib menambahkan: “dengan beberapa kegiatan yang harus diikuti oleh siswa seperti: menjalankan sholat Jum‟at, menjalankan

sholat tarawih pada bulan Puasa, mengikuti kegiatan TPQ karena memang dia adalah termasuk salah satu pelopor berdirinya TPQ yang ada di masyarakat,

mengikuti pengajian Al-Qur‟an setiap ba‟da sholat magrib”. Dengan mengikuti

HASIL WAWANCARA

Nama : Mbah Lasio

Usia : 45 Tahun

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana minat anak terhadap pendidikan formal?

Jawaban : “Seko wong tuane wes ngakon nang bocah-bocah perlune ben podo

sekolah, tapi seng paling penting kuwi berguna kanggo wong liyo, nak wes pinter

ben ora minteri wong liyo”.

Artinya : dari orang tua telah menyuruh anak-anak agar dapat bisa sekolah, tetapi yang paling penting adalah berguna untuk orang lain, kalau sudah pintar tidak untuk membohongi orang lain.

HASIL WAWANCARA

Nama : Ibu Ana

Usia : 41 Tahun

Pekerjaan : Kepala Desa Klopoduwur

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana hasil dari pendidikan formal SDN 1 Klopoduwur?

Jawaban : “Anak ku seng iseh cilik-cilik, tak kon marahi sinau mbak yu ne,

masalahe aku wes gak mudeng pelajarane cah sekolah saiki”.

Artinya : anak saya yang masih kecil, saya suruh untuk belajar dengan kakaknya, karena saya sudah tidak paham dengan pelajaran anak sekolah zaman sekarang.

HASIL WAWANCARA

Nama : Ibu Lasmi

Usia : 42 Tahun

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana tujuan dari pendidikan?

Jawaban : ”Wong tuwo wes kasep bodo gak mudeng agama gak opo-opo, seng

penting bocah-bocah pinter gak nggo minteri wong liyo”.

Artinya : orang tua sudah terlanjur bodoh tidak mengetahui agama tidak apa-apa, yang penting anak-anak menjadi pintar tetapi tidak digunakan untuk membohongi orang lain.

HASIL WAWANCARA

Nama : Bapak Nyari

Usia : 42 Tahun

Pekerjaan : Ketua RT 03

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana konsep dalam pendidikan informal di karangpace?

Jawaban : ”Bocah-bocah pendak ono kumpulan lapanan mesti melu soale

kumpulane kanggo wong umum, cilik-gedhe, enom-tuwo, lanang-wadon”.

Artinya : anak-anak ketika ada perkumpulan lapanan pasti ikut karena kumpulan itu untuk umum , anak kecil maupun dewasa, pria maupun wanita.

HASIL WAWANCARA

Nama : Bapak Karjan

Usia : 40 Tahun

Pekerjaan : Ustadz TPQ Al Kautsar

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana minat anak terhadap pendidikan nonformal di karangpace?

Jawaban : “Orang tua merelakan waktu untuk mengantarkan bahkan menunggui

HASIL WAWANCARA

Nama : Ibu Umi Kulsum

Usia : 38 Tahun

Pekerjaan : Ustadzah TPQ Al Kautsar

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana minat anak terhadap pendidikan nonformal di karangpace?

HASIL WAWANCARA

Nama : Ibu Runi

Usia : 46 Tahun

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana peran orang tua terhadap pendidikan Islam anak?

Jawaban : “Bocah-bocah pendak jam setengah telu wes tak kon siap-siap, lak

mangkat nang pengajian sore”.

Artinya : anak-anak ketika sudah jam setengah 3 sudah saya suruh siap-siap, untuk segera berangkat ke madrasah.

HASIL WAWANCARA

Nama : Ibu Rasmi

Usia : 53 Tahun

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana peran orang tua terhadap pendidikan Islam anak?

Jawaban : “Aku pernah ngakon anakku sholat jama‟ah nang masjid pas sholat

Magrib”.

Artinya : saya pernah menyuruh anak saya untuk menjalankan sholat berjama‟ah

Dokumen terkait