• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN

B. Saran

Pada kutipan akhir penulisan, penulis menguraikan beberapa saran antara lain:

1. Peneliti berharap nilai kearifan lokal yang terdapat di dalam novel Natisha ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pembentukkan karakter yang baik untuk generasi penerus bangsa kedepannya

2. Bagi peneliti selanjutnya yang mengkaji tentang sastra dapat melakukan penelitian yang tidak hanya berpedoman dengan satu pendapat ahli saja, melainkan diperlukan pendapat dari beberapa ahli yang lainnya sebagai pembanding untuk mendapatkan penelitian yang lebih lengkap dan dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan peneliti yang lainnya.

76

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Muhammad Satria. 2019. Kearifan Lokal Dalam Novel Dawuk Karya

Mahfud Ikhwan Serta Relevansinya Sebagai Materi Pembelajaran

Sastra Di Sma. (Skripsi), Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. http://www.digilib.uns.ac.id (di unduh 20 Desember 2020)

Anwar, Ahyar. 2010. Teori Sosial Sastra. Yogyakarta: Ombak.

Asumeng, Maxwell A dan Evelyn Assan. 2015. “What it Means to Work Hard for Career Progression: A Study of Corporate Managers in Ghana”. British Journal of Psychology Research. Vol. 3, No. 2. Diakses pada tanggal 30

Agustus 2020 https://www.google.com/url?sa=t&source=

web&rct=j&url=http://www.eajournals.org/wp-content/uploads/What-ItMeans-To-Work-Hard-For-Career-Progression-A-Study-Of-Corporate ManagersInGhana.pdf&ved=2ahUKEwj8qOHHwpfeAhUTOSsKHRrZAxsQ FjABegQIBRAB&usg=AOvVaw1TBfXlwTjWdNvxG7eqtelQ

Azet, Akhmad Muhaimin. 2011. Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Badrun, Ahmad. Pengantar Ilmu Sastra (Teori Sastra). 1983. Surabaya: Usaha Nasional.

Basuki. 2013. ”Pengertian dan Jenis-jenis Pendidikan”.

(http://masbasuki1.blogspot.com/2011/02/pengertian-dan jenispendidikan.html). Diakses 30 Agustus 2020.

Darmarini, Yessi, 2014. Pengaruh Pembelajaran Akuntansi Terhadap Nilai Karakter Kejujuran Siswa Di Sekolah Menengah Kejujuran Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Skripsi. Riau: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. http://www.repository.uin-suska.ac.id (di unduh 08 Juli 2020).

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Lux. Semarang: Widy Deswita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik Panduan Bagi Orang

Tua dan Guru Dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA.

Cetakan Ke Dua. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Endraswara, Suwardi. 2018. Antopologi Sastra Lisan: Perspektif, Teori , dan

Praktik Pengkajian. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Endraswara, Suwardi. 2016. Antropologi Sastra Jawa: Konsep, Kajian, dan Aplikasi. Yogyakarta: Morfalingua.

Erlangga, Faisal. 2013. "Pengertian, Jenis, Sumber, dan Strategi Penyelesaian Konflik". www.google.co.id. Diakses 11 Januari 2020

Farida, Nur. 2013. Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Santri Remaja Tahun Pertama 20112/2013 Di Pondok Pesantren Modern Raden Paku Trenggalek. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang. http://www.etheses.uin-malang.ac.id/1808/ (Diunduh

tanggal 08 Juli 2020)

Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter (Konsep dan Implementasi) . Bandung: Alfabeta.

Haslinda. 2017. “Pengembangan Bahan Ajar Kajian Apresiasi Prosa Fiksi

Berbasis Kearifan Lokal Terintegrasi Mobile Learning”. Jurnal

Online. Https://scholar.google.co.id/scholar=disertasi+haslinda (di unduh 20 Desember 2020)

Haslinda. 2019. Kajian Apresiasi Prosa Fiksi Berbasis Kearifan Lokal Makassar. Makassar: CV. Berkah Utami.

Haviland, William A. 1984. Antropologi. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Hudhana, Winda dan dwi, Mulasih. 2019. Metode Pebnelitian Sastra: Teori dan

Aplikasi. Temanggung: Desa Pustaka Indonesia

Hutasoit, Haryati Margaretha. 2017. “Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Tungkot Tunggal Panaluan di Desa Tomok Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir: Kajian Antropologi Sastra” (Skripsi). Medan: Fakultas Ilmu Budaya USU. http://www.repositori.usu.ac.id (di unduh 20 Desember 2020)

Karya.

Keesing, Roger. 1992. Antropologi Budaya: Suatu Perspektif Kontemporer. Jakarta: Erlangga

Kesuma, Dharma dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di

Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kurniawati, Saarah. 2014. "Arti dan Makna Kesetiakawanan Sosial". http://saarahku.blogspot.co.id. Diakses 20 Desember 2019.

Mattuladda. 1974. Bugis Makassar, Manusia dan Kebudayaan. Makassar:

Berita Antropologi No. 16, Fakultas Sastra UNHAS.

Mustari, Mohamad. 2014. Nilai-Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Depok: Rajagrafindo Persada.

Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter: Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk

Karakter Dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia.

Nasution, Sri Ramadhani. 2018. Nilai Kearifan lokal dalam novel Mahabharata Karangan nyoman s. Pendit . (Skripsi) Medan: Program Studi Sastra Indonesia Universitas Sumatera Utara. http://www.repositori.usu.ac.id (di unduh 20 Desember 2020)

Pabichara, Khrisna. 2016. Natisha. Banten: PT Kaurama Buana Antara.

Patmawati, Dian dkk. 2012. Jurnal Pendidikan Matematika. “Pembelajaran Segitiga Dengan Pendekatan Kontekstual Berbasis Karakter di Kelas VII SMP Negeri 3 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2012/2013”.Vol. 6, No.2.

Diakses pada tanggal 30 Agustus 2020

https://www.google.co.id/url?q=https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.ph paradikma/article/view/1063&sa=U&ved=2ahUKEwjHvLPQx5feAhUIL KHQ3lAusQFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw31NekoAJAXeZ_L3cITAS Rahim, Rahman. 2011. Nilai-nilai Utama Kebudayaan Bugis. Yogyakarta: Ombak. Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Antropologi Sastra;, Peranan Unsur-unsur

Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rimang, Siti Suwadah. 2011. Kajian Sastra Teori dan Praktik. Yogyakarta: Aura Pustaka.

Salahudin, Anas dan Irwanto, Alkrienciehie. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Agama Dan Budaya Bangsa. Bandung: Pustaka Setia.

Santrock, John W. (2007). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Sibarani, Robert. 2014. Kearifan Lokal Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan.

Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.

Simbolon, Sastra Harmy Yunita. (2008). Hubungan Harga Diri Dengan Asertifitas Pada Remaja. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. (Versi Elektronik). Diakses pada tanggal 07 Juli 2020 dari http://repository.usu.ac.idbitstream123456789234747.pdf.

Siregar, Ade Rahmawati. (2006). Harga Diri Pada Remaja Obesitas. Progam Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. (Versi

Elektronik). Diakses Pada Tanggal 07 Juli 2020 Dari

http://repository.usu.ac.idbitstream1234567891918106009832.pdf.

Siswanto , Joko, Wikandaru, Reno. 2014. Metafisika Nusantara: Belajar

Kehidupan dari Kearifan lokal. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Siswanto, Wahyudi. 2012. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo. Sudikan, Setya

Sudikan, Setya Yuwana. 2016. Mempertahankan Eksistensi Bahasa, Sastra dan

Pemuda. Jurnal: FIP UTM.

Sudikan, Setya Yuwana. 2017. Antropologi Sastra. Surabaya: Unesa University Press

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surya, Hendra. (2006). Kiat Membina Anak Agar Senang Berkawan. Jakarta: Gramedia

Susanto, Hadi. 2017. “Antropologi Sastra dalam Penelitian”.

https;//bagawanabiyasa.wordpress.com. diakses 9 Desember 2019.

Syamsuri, Andi Sukri. DKK. 2019. Pedoman Penulisan Skripsi. Panrita Press: Unismuh Makassar.

Wahid, Abdul. 2007. “Konsep Orang Tua Dalam Membangun Kepribadian Anak “. Jurnal Pendidikan Keluarga Islami Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif Magetan

Wahyu, Kuswadi Kukuh. 2010. Representasi Kledek, Sikap Hidup Orang Jawa, dan Makna dalam Novel Karti Kledek Ngrajek karya SW.Warsito: kajian Antropologi Sastra. Skripsi: Tidak Diterbitkan.

Waluyo, H. J. (2011). Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Solo: UNS Press. Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Usia Dini (Strategi Membangun

Yusti, Esa. 2015. Pembentukan Karakter Peserta Didik Melalui Penyelenggaraan Kantin Kejujuran Di SD Negeri 3 Purwodadi Kecamatan Tambak

Kabupaten Banyumas. S1 Tesis. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta. http://www.eprints.uny.ac.id/eprint/14815 (diunduh tanggal 30 Agustus 2020)

80

L

A

M

P

I

R

A

N

Lampiran I :

Biografi Penulis Novel Natisha Karya Khrisna Pabichara

Khrisna Pabihara Lahir di Borongtammatea, Kabupaten Jeneponto sekitar 89 kilometer dari Makassar, Sulawesi Selatan pada 10 November 1975. Putra kelima dari sepasang petani Yadli Malik Dg.Ngadele dan Shafiya Djumpa.1

Semasa SMA mengakrabi tradisi Makassar, termasuk teater rakyat dan kesenian daerah lainnya, setelah memprakarsai terbentuknya Teater Tutur Jeneponto bersama Agus Sijaya Dasrum, Ahmarullah Sahran, dan Syarifuddin Lagu. Sempat pula menjadi penyiar di sebuah radio swasta, pengalaman yang membuatnya kerap gemetar ketika mendapat tugas mewawancarai tokoh yang diundang untuk mengudara.

Beberapa kali tampil sebagai juru bicara untuk cerdas cermat antar sekolah atau kelompencapir semasa jayanya Departemen Penerangan. Ia mendapat gelar singa podium setelah 3 tahun berturut-turut memenangkan Lomba Pidato Tingkat Pelajar SLTA se-Sulsel dari 1989-1991, Pelajar Cerdas karena kerap memenangi Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja tahun 1990, dan Wartawan Muda Berbakat setelah menggondol juara pada Lomba Mading Se-Sulsel Tahun 1990.

Pada 1996 sempat berbakti sebagai guru Matematika, Fisika, dan Akuntansi di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Tanetea setelah berhenti sebagai tenaga audit di sebuah lembaga perbankan swasta. Setelah itu hijrah ke Jakarta dengan niat mulia untuk menjadi penulis karena dorongan dari guru SMA-nya,

Asia Ramli Prapanca yang dibuktikan secara serius dengan mencantumkan “penulis” di segala tanda pengenal kependudukannya.

Manuskrip buku yang diajukannya ke sebuah penerbit ditolak mentah-mentah karena dianggap belum punya nama. Kemudian Khrisna terjun sebagai pamong desa di Desa Pangkal Jaya dan Desa Bantar Karet di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Lepas dari masa pengabdian di tengah masyarakat, ia mulai mempelajari dunia neurologi secara serius dan menggeluti profesi sebagai trainer dan motivator semenjak 2000.

Cita-cita menjadi penulis baru terwujud pada 2007 ketika Kolbu berkenan menerbitkan buku pertamanya, 12 Rahasia Pembelajar Cemerlang. Sejak itu, dunia perbukuan menjadi sesuatu yang tidak bisa dan tidak akan ditinggalkannya. Maka bersentuhanlah ia dengan para praktisi perbukuan seperti Bambang Trim, Hernowo, dan yang lainnya.

Pada tahun 2008, ia berkenalan dengan Bamby Cahyadi, Aulya Elyasa, dan Atisatya Arifin yang menularkan kebiasaan untuk menganggit puisi. Keinginan menjadi pengarang membuatnya bersentuhan dengan banyak pegiat sastra, terutama Gemi Mohawk, Damhuri Muhammad, Maman S. Mahayana, Putu Wijaya, Hanna Fransisca, Hudan Hidayat, Hasan Aspahani, Kurnia Effendi, Saut Poltak Tambunan, Endah Sulwesi, dan koleganya saat ini di Kayla Pustaka Salahuddien Gz. Hal tersebut yang menyebabkannya tercebur ke dunia prosa, dan mulai mengarang cerpen pada bulan Agustus 2009, dan melahirkan bukunya, Mengawini Ibu: Senarai Kisah yang Menggetarkan.

Ia juga kerap bersentuhan dengan akademisi, pejabat, dan politisi, terutama yang berhubungan dengan dunia perbukuan. Sebut misalnya ketika terlibat sebagai tim penyunting buku Komaruddin Hidayat, Dorodjatun Kuntjoro Jakti, Anas Urbaningrum, Ahmad Nizar Shihab, Rokhmin Dahuri, Riza Shihbudi, dan yang lainnya. Sekarang ia sedang sibuk menggarap buku Terapi Ikhlas, Nuwun Sewu Pak Beye, dan The Dance of Parakang. Novel Sepatu Dahlan adalah buku ke-14 yang dianggitnya.

Satu-satunya mimpinya yang belum terwujud adalah membangun kafe baca, istana buku yang sekaligus diharapkannya menjadi rumah kreatif bagi siapa saja yang mencintai buku.

Lampiran II

Sinopsis

Natisha

Khrisna Pabichara

Novel ini berjudul natisha. Buah karya dari seorang novelis ternama Khrisna Pabichara. Novel ini diterbitkan oleh Pt Kaurama Buana Antara dengan ketebalan buku lebih dari 392 halaman. Novel ini dicetak untuk kali pertamanya pada Mei 2016 dengan ISBN 978-602-6799-12-8.

Novel ini menceritakan seorang lelaki yang memiliki cinta murni terhadap perempuan yang ia kasihi. Laki-laki tersebut adalah Jamil, atau yang sering dipanggil dengan Daeng Tutu, Tutu seorang dokter di Jenepoto yang cukup bilang sebagai dokter yang cerdas dan juga sangat mencintai kekasihnya. Akan tetapi ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, kekacauan terjadi di Sulawesi. Seorang putri bangsawan Makassar bernama Natisha kabur bersama Rangka sehari menjelang pernikahannya dengan Tutu. Rangka adalah sahabat Tutu dan seorang penganut parakang, ilmu kuno yang mampu membuat penganutnya kaya raya, awet muda, serta kebal segala jenis senjata. Akibat guna-guna, Natisha terpikat untuk pergi dari calon suaminya. Demi kesempurnaan ilmunya, Rangka harus mempersembahkan empat perempuan: dua pernah melahirkan, 2 masih perawan. Tabiat masing-masing persembahan harus selaras empat sifat unsur alam sesuai ritual yang dijalaninya: air, tanah, api, angin. Dan Natisha yang lincah bakal dijadikan persembahan terakhir. Manusia beralih rupa menjadi binatang,

yang menyanyikan kidung-kidung purba, telah menyambut tetes-tetes darah perawan Natisha.

Akan tetapi, sebelum itu terjadi, melalui secarik pesan rahasia yang ditemukan di loteng rumah rangka, Tutu lalu berusaha memecahkan kode-kode rahasia di dalam kitab kuno tentang ilmu parakang, demi melawan Rangka dan merebut kembali Natisha.

RIWAYAT HIDUP

Hasmira, dilahirkan di Kabupaten Bantaeng pada tanggal 17 November 1998. Anak pertama dari tiga bersaudara, pasangan dari Bapak Bachtiar dan Ibu Kasmawati. Adik pertama bernama Nurhalisa dan adik kedua bernama Nur Aisyah. Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN 22 Beloparang lulus pada tahun 2010, SMPN 1 Bissappu lulus pada tahun 2013, SMAN 1 Bantaeng lulus pada tahun 2016. Tahun 2016 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis melakukan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K), di SMPN 2 Panca Lautang Kabupaten Sidrap. Dengan ketekunan motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya skripsi yang berjudul “Nilai-nilai Kearifan Lokal Masyarakat Makassar dalam Novel Natisha karya Khrisna Pabichara.”

Dokumen terkait