BAB V PENUTUP
B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti ada beberapa saran dan harapan-harapan kedepannya untuk Bank Sampah Iburatu Recycle, pemerintahan Depok, dan masyarakat sekitar Bank Sampah sebagai berikut:
1. Dengan berdirinya Bank Sampah Iburatu Recycle semoga kedepannya pemerintah Kota Depok dapat memfasilitasi tempat untuk melakukan kegiatan pemilahan sampah, kerajinan daur ulang sampah, pelatihan pengelolaan sampah agar lebih efektif dan maksimal dalam berproduksi. Serta dapat memberikan sarana dan prasarana lainnya yang memadai.
2. Bank Sampah Iburatu Recycle wajib mengadakan monitoring dan evaluasi rutin setiap bulan sehingga dapat memotivasi pengurus, pengrajin, dan nasabah agar menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.
3. Dengan berdirinya Bank Sampah Iburatu Recycle dapat memberikan kesadaran bagi masyarakat khususnya di Kota Depok dalam meminimalisir sampah-sampah yang ada disekitarnya.
80 A. Buku
Adi, Rukminto, Isbandi. Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Rajawali, 2008.
Bahar, Yul. Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: PT. Waca Utama Pramesti, 1986.
Hermansah, Tantan, dkk. Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat dalam Islam, Jakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, 2009.
Hetifah, Sumarto Sj, “Inovasi, Partisipasi dan Good Governance, 20 Prakarsa Inovatif dan Partisipatif di Indonesia”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001.
Huraerah, Abu. “Pengorganisasian & Pengembangan Masyarakat”, Bandung: Humaniora, 2011.
Ife, Jim & Frank. Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia, 1980.
Mikkelsen, Britha “Metode Penelitian Patisipatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001.
Moleong, J. Lexy. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2007.
Nasution, Hamid, dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi). Jakarta: CEQDA UIN Syahid Jakarta,2007.
Rianingsih, Djohani Ed. Dan Tim Editorial, “Berbuat Bersama Berperan Setara, Acuan Penerapan PRA”, Bandung: Studio Driya Media 1996.
Slamet, Juli Soemirat. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadja Mada University Press, 2007.
Soekanto, Soejono.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: Rajawali Pers. 1992
Soetomo. Strategi-Strategi Pembangunan Masyrakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
Suharto, Drs dan Drs. Tata Iryanto. Kamus Bahasa Indonesia. Surabaya Penerbit Indah, 1996.
Suharto, Edi. Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT. Refika Aditama, 2005.
B. Internet http://depokbebassampah.wordpress.com/acuan/bank-sampah/ http://inspirasitabloid.wordpress.com/2010/07/27/kube-kelompok-usaha-bersama-sebagai-model-untuk-pengembangan-pemberdayaan-masyarakat/ http://suryanto.blog.unair.ac.id/files/2010/01/kubepdf.pdf C. Sumber Skripsi
Siti Habibah: Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui Wirausaha Daur Ulang Sampah Kering di Kelurahan Pasar Minggu.
Muhammad Syakur: Program Daur Ulang Sampah Kertas Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus Corporate Sosial Responsibility PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk).
Bagus Adhi Pratama: Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Daur ulang Sampah di Perumahan Griya Serpong Kademangan Setu Tangerang selatan Banten.
D. Wawancara Pribadi
Wawancara pribadi dengan Ibu WLN Kamis, 21 November 2013. Wawancara pribadi dengan Bapak BRN Jumat, 22 November 2013. Wawancara pribadi dengan Ibu SS Jumat, 22 November 2013. Wawancara pribadi dengan Ibu EV Jumat, 22 November 2013.
Wawancara pribadi dengan Ibu HD Senin, 25 November 2013.
E. Hasil pengamatan
Hasil pengamatan pribadi dilakukan di rumah Ibu WLN Kamis, 21 November 2013.
Hasil pengamatan pribadi dilakukan di rumah Bapak BRN Jumat, 21 November 2013
Hasil pengamatan pribadi dilakukan di rumah Ibu SS Kamis, 21 November 2013.
Hasil pengamatan pribadi dilakukan di rumah Ibu EV Jumat, 22 November 2013.
84
2. arti penting Bank Sampah bagi pengurus Kube Iburatu recycle? 3. Motivasi dalam kegiatan Bank Sampah bagi pengurus?
4. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Bank sampah Iburatu recycle? 5. Kendala apa saja yang di alami dalam kepengurusan Kube Iburatu recycle ? 6. Bagaimana keterlibatan masyarakat dalam kegiatan bank sampah Iburatu recycle?
7. Upaya apa saja yang dilakukan untuk melibatkan masyarakat dalam kegiatan bank sampah Iburatu recycle?
8. Bagaimana peran pemerintah dalam kegiatan bank sampah Iburatu recycle?
9. Prestasi apa saja yang sudah diperoleh oleh bank sampah Iburatu recycle sampai pada saat ini?
10. Apa harapan, saran dan kritik terhadap pengelolaan sampah melalui Bank sampah Iburatu recycle?
Nasabah Bank Sampah
1. Sejarah berdirinya bank sampah Iburatu recycle?
2. Pengetahuan apa saja yang diketahui tentang kegiatan pemilahan dan bank sampah Iburatu Recycle?
3. Apa arti penting bank sampah Iburatu recycle bagi nasabah ?
4. Adakah dampak yang dirasakan masyarakat setelah berdirinya Bank sampah Iburatu Recycle?
5. Motivasi apa yang dimiliki nasabah dalam mengikuti program dari bank sampah Iburatu recycle?
6. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh bank sampah Iburatu Recycle?
7. Kendala apa saja yang di alami nasabah pada saat bergabung dalam bank sampah Iburatu Recycle?
8. Bagaimana keterlibatan masyarakat dalam kegiatan bank sampah Iburatu recycle?
9. Upaya apa saja yang dilakukan untuk melibatkan masyarakat dalam kegiatan bank sampah Iburatu recycle?
recycle?
Masyarakat Bukan Nasabah Bank Sampah
1. Pengetahuan apa saja yang diketahui masyarakat tentang kegiatan pemilahan dan bank sampah Iburatu Recycle?
2. Apa alasan masyarakat tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan bank sampah Iburatu Recycle?
3. Bagaimana dorongan masyarakat dalam berpartisipasi untuk ikut kegiatan bank sampah Iburatu recycle?
4. Apakah ada keinginan untuk ikut dalam kegiatan bank sampah iburatu recycle?
5. Adakah dampak yang dirasakan masyarakat setelah berdirinya Bank sampah Iburatu Recycle?
6. Bagaimana peran pemerintah dalam kegiatan bank sampah Iburatu recycle?
7. Apa harapan, saran dan kritik terhadap pengelolaan sampah melalui Bank sampah Iburatu recycle?
Nama Inisial : WLN
Tanggal Wawancara : 21 November 2013
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 42 Tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Suami/Istri Anak/Orang Tua Pembantu Lain-lain
1 Orang Suami 2 Orang Anak
Apakah pendidikan terakhir anda : 1. TK/PAUD 2. SD/MI 3. SMP/MTS 4. SMA/MA
5. Strata I/ Strata II/ Strata III
NO Pertanyaan Jawaban
1. Maaf ibu, boleh ngobrol-ngobrol sebentar ga?
Iya mba boleh kok.
2. Bagaimana bu awal mulanya berdirinya Bank Sampah Iburatu Recycle?
Awalnya itu, kita mau bikin Bank Sampah. Dan dinamakan dengan sebutan WPL. Jadi semacam LSMnya gitu, tapi ketika kita sudah berjalan,
dinamain saja WPL gitu. Tapi disini kan karena yang nabung bukan hanya perempuan aja gitu kan, nah makanya di ganti namanya menjadi Warga Peduli Lingkungan
3. WPL itu apa bu? Warga peduli lingkungan, karena di Bank
Sampah ini tidak hanya perempuan yang ikut menabung.
4. Berdirinya cuma dari bantuan Warga Peduli lingkungan aja ya? Engga ada dari pemerintah atau yang lain?
Awalnya engga mba, berdiri sendiri aja.
5. Berdirinya kapan sih bu? Hhmm,, berdirinya sih pemilahan sampahnya 2009. Bank Sampah nya 2010
6. Ini tempatnya dirumah ibu aja yah? Tadinya sih kita tempatnya ada di tanah sebelah. Di tanah kosong. Tapi kemudian sama yang punya tanah, katanya tanahnya mau dipake, yaudah jadi di pindahin kesini.
7. Banyak bu warga yang mengikuti kegiatan ini?
Kalo warga yang ikut kebanyakan yang deket-deket sini ajah mba, biasanya RT ini, depan sama samping gitu.tapi kalo tempat lain gitu biasanya kita bikin sentra-sentra. Jadi awalnya kan temen saya mau nabung juga, Cuma kan nganterinnya jauh-jauh, nilai sampahnya juga engga seberapa. Nilai sampah sama kalo kemari naek ojek mahalan ojeknya gitu. Akhirnya kita kerjasama sama yayasan.
8. Yayasan apa bu? Nama yayasannya Tazaka. Jadi kita kerja sama
sama mereka.mereka punya mobil, kemudian ada yang bantu administrasi juga dan orangnya yang ngambil juga. Jadi mereka yang ngejemput
9. Bentuk kerjasama dengan Tazaka kayak gimana?
Tadinya sih mereka Cuma bener-bener ngebantu kita aja. Cuma mereka itu kan lembaga zakat ya mba. Kalo zakat itu kan yang dijual program. Jadi namanya lembaga zakat bukan Cuma maintain zakat aja, tapi juga jual program. Programnya ada beasiswa,perbaikan rumah, rumah sakit, bantuan fakir miskin.nah salah satu programnya itu the sampah center. Itu yang kemaren. Nah the sampah center itu ada yang second centernya. Jadi mengambil barang-barang second yang masih bisa dijual. Nanti barang-brang itu diperbaiki trus barangnya dijual lagi. Jadi mengambil barang-barang second yang masih bisa dijual.nah uangnya itu untuk membiayai program-program tersebut. Ada beasiswa, kredit mikro.
10. Kalo disini kegiatannya pemilahan sama bank sampah ya bu?
Iya. Tapi si tazaka Cuma meng-collect aja gitu.nanti pengolahan sampahnya ada di kami. Nanti kami olah dan kami jual kembali.
11. Kegiatan disini ada kaya bentuk bank nya ga bu?
Ada.
12. Kira-kira sudah ada berapa ya bu nasabahnya?
150 an ada sih kayanya.
13. Cara melibatkan masyarakatnya iu dari mulut ke mulut atau ngajak langsung?
Itu mulanya dari kita belajar bikin kerajinan mba.
14. Itu belajarnya dari mana bu? Waktu itu kan awalnya saya suka memilah sampah. Sampah dari rumah sendiri mba saya kumpulin. Kayak misalnya molto, saya cuci, saya bersihin terus saya kumpulin. Terus
coba-saya, malah engga jadi tas, malah jadi kotak doang. Apaan ini jelek banget. Akhirnya saya pikir untuk belajar cari orang yang ngerti ya gitu caranya. Akhirnya cari-cari di internet ada. Tapi akhirnya ada tuh ibu-ibu temen kita dari cibinong, nah dia sosial aja gitu kita undang dateng kesini buat ngajarin kita.
15. Jadi awal mulanya ada Bank Sampah gimana bu?
Jadi awalnya kan pemilahan sampah tahun 2009. Terus berubah jadi Bank Sampah tahun 2011. Awalnya kan karena ada kebutuhan untuk bikin anyaman kerajinan dari sampah kan satu tas aja. (ibu WLN pergi kedalam, dan beberapa saat kemudian kembali lagi membawa dompet kecil hasil kerjinan dari sampah)
Nih dompet kecil kaya gini butuh 100 bungkus sampah kopinya. Kemarin bikin taplak meja aja yang kecil, engga besar taplaknya butuh 1000 bungkus kopi. Makanya kita butuh banyak banget sampahnya. Kan engga mungkin kopinya kita minum sendiri, terus sampahnya buat bikin kerajinan sebanyak itu. Jadi kita ajak orang lain untuk memilah gitu. Jadi kita bilang ke tukang pop ice, tukang indomie gitu. Kita kasih plastik terus kita bilang ini pak sampahnya dikumpulin, jadi jangan dibuang sampahnya. Trus akhirnya kata ibu-ibu “ ummi, sampah dari rumah-rumah
kita kumpulin juga”. Jadi mulai deh kita kasih
plastik dari rumah ke rumah gitu buat ngumpulin sampah. Modalnya dari PKK gitu, dari RT, yang boleh di masukin ke situ tuh tertulis,misalnya
16. Apa saja bu kendalanya dalam menjalankan Bank Sampah ini?
Kendalanya yah, awalnya sih kita bilang ke ketua RT sama tetua-tetua disini. Istilahnya yang dituakan gitu. Disangka mereka kita mau bikin bak sampah. “ko bikin bak sampah sih mi, kan bau” jadi mereka tuh belum paham apa sih Bank Sampah itu. Jadi awalnya kita ngadain sosialisasi dulu. Tapi kemudian ada juga kemudahan yang saya peroleh. Jadi saya kasih penjelasan Bank Sampah itu sendiri.
17. Dari warganya tanggapannya bagaimana bu?
Ya sebagian sih pada semangat. Mereka kan jadi bisa nabung buat anaknya. Biasanya kan kalo sama pemulung mereka jual-jual gelas aqua kan laku. Tapi kan kalo bungkus-bungkus kopi siapa yang mau beli. Nah tadinya kita sih minta dalam bentuk sodaqoh sampah pake kantong plastik. Tapi sekarang sudah kita beli.jadi kita sekarang ga maintain sodaqoh lagi, kita beli. Jadi nanti kan diitung sebagai tabungan mereka.
18. Ada ga sih bu tanggapan warga yang negatif terhadap kegiatan ini? Apa misalnya ngerepotin gitu dll?
Ya pasti ada juga sih. Jadi kita kan kalo member sosialisasi pemilahan sampah yang bener, kan kita yang mengadakan sosialisasi disini kan Ibu-ibu PKK ngasih tau bahwa dari rumah tangga itu sampah harus dipilah. Jadi minimal kita punya 2 tong sampah gitu. Supaya tidak tercampur sampah yang organic dan sampah yang non organik.
19. Terimakasih ya bu atas kesempatan dan waktu nya.
Iya sama-sama. Semoga semua nya bisa terjawab ya mbak. Sukses ya mbak.
Tanggal Wawancara : 22 November 2013 Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 45 Tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Suami/Istri Anak/Orang Tua Pembantu Lain-lain
1 Orang Istri 2 Orang Anak
Apakah pendidikan terakhir anda : 1. TK/PAUD 2. SD/MI 3. SMP/MTS 4. SMA/MA
5. Strata I/ Strata II/ Strata III
NO Pertanyaan Jawaban
1. Maaf bapak, boleh ngobrol-ngobrol sebentar ga?
Iya mba boleh kok.
2. Sejak kapan pak Bank Sampah Iburatu Recycle ini berdiri?
Tahun 2009 awal mulanya dimulai pemilahan, tetapi dari Bank Sampahnya sendiri Tahun 2010 kita sudah mulai melakukan sosialisasinya.
sama dengan Pemerintah Depok apa gimana pak?
dari perkumpulan Ibu-ibu PKK RT sih, tidak ada kerjasama dengan pemerintah awalnya.
4. Kemudian ada ngga pak perhatian dari pihak pemerintah, misalnya camat atau lurah lah gitu terhadap Bank Sampah ini?
Ada sih, tapi setelah kegiatannya berjalan ya. Sesudah kita dikenal. Tapi saya sih engga merasa apa ya, karena saya pikir kan kita Cuma kegiatan disini-sini aja. Bahkan saya ngerasa engga perlu ngasi tau lurah, ngasih tau camat. Jadi jalan, jalan aja gitu. Jadi swadaya aja gitu, tapi kemudian belakangan ini banyak perhatian dari pihak pemerintah juga. Banyak juga yang memberikan bantuan.
5. Bantuannya dalam bentuk apa pak? Bantuannya misalnya nih gerobak motor, bantuan dari BLH (Badan Lingkungan Hidup), terus kita diberikan fasilitas kaya pameran gitu kan, ini kan bentuk kerajinan juga. Itu dari Bappeda. Pameran di Bandung juga pernah dari Bappeda. Kemudian kalo ada event-event apalah gitu kita juga suka dikasih tau.
6. Jadi kalo dari kegiatannya gimana pak? Apa setiap hari ibu-ibu disini kumpul atau hanya hari-hari tertentu saja?
Kita kan penggiatnya engga banyak mbak, kita kan disini Cuma ber 5, dari sekian banyak jd mengerucut tinggal 5. Nah mereka sebenarnya pengrajin. Tapi karena mereka juga butuh sampah untuk buat kerajinan, akhirnya mereka juga bantu pengurus untuk memilah sampah, ada pelatihan, ada sosialisasi, ada pameran. Ya orang-orangnya dia-dia juga. Yang pemilahan sampah itu juga orangnya sibuk ikut memilah sampah dan lainnya. Tapi sekarang saya coba bagi tugas ya. Saya cari orang buat memilah sampah, karena tenaga laki-laki nya juga baru
pekerjaan yang berat. Yang perempuan nya saya suruh memilah sampah untuk kerajinan saja. 7. Tapi yang nabung di Bank Sampah ini
banyak ya pak? Ada ratusan orang?
Ya engga sebanyak itu juga lah, paling orang-orang yang ada di sekitar sini aja. Kan yang di sentra-sentra juga ada.
8. Sentra-sentra itu adanya dimana aja ya pak?
Sentra itu yang paling banyak di Rangkapan Jaya Baru. Hampir 10 kali sentranya, yang lainnya itu ada di Depok Jaya, ada di Mampang, di Cinere, di Sawangan.
9. Jadi disini untuk tempat penampungan sampah dari sentra-sentra ya pak?
Oh, iya. Jadi dari sentra diambilin pake gerobak motor yang dari BLH itu, terus dikumpulin disini untuk dibikin kerajinan. Jadi setiap minggu ada beberapa kali ngangkut sampah dari sentra-sentra itu.
10. Dari tazaka juga dikumpulinnya disini? Iya dari tazaka juga, jadi dari tazaka ada 2 orang
yang membantu mengumplkan, yang
ngejalaninnya tuh sama yang administrasinya juga.
11. Kalo pemasarannya bagaimana pak? Oh kalo pemasarannya kita biasanya dari pameran ke pameran. Cuma karena udah banyak juga yang tau, jadi kita banyak juga pesanan. Biasanya kalo dari pelatihan-pelatihan gitu. Kita suka nerima pesanan. Kalo pas pelatihan juga suka ada yang bilang, “pesen dong buat saya”
gitu.
12. Harga jual kerajiannya berapaan pak? Kisarannya dari harga 1000 sampai dengan harga 100.000 harganya.
13. Katanya bapak juga pernah ke jepang ya?
Sudah mbak, itu juga dari pemeintah yang ngebiayain. Pemerintah depok yang
14. Dalam rangka apa pak? Jadi kita ada kunjungan ke kota Osaki, jadi kota osaki itu kota Recycle, jadi dia tuh kota daur ulang pengelolaan sampah nomer satu lah di jepang gitu. Jadi kita disana melihat bagaimana melakukan pengelolaan sampah.
15. Sama siapa aja pak perginya? Ada sama bu Yuni Poklili. Yang dari masyarakatnya Cuma kita berdua doang,sisanya dari pejabat pemdanya, ada Camat (Bu Linda), orang Bappeda, banyak juga yang lainnya. 16. Oh begitu pak, baik terimakasih ya pak
atas informasi nya, maaf menggangu waktunya.
Sama-sama mbak.
Nama Inisial : SS
Tanggal Wawancara : 22 November 2013
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 40 Tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Suami/Istri Anak/Orang Tua Pembantu Lain-lain
Apakah pendidikan terakhir anda : 1. TK/PAUD 2. SD/MI 3. SMP/MTS 4. SMA/MA
5. Strata I/ Strata II/ Strata III
NO Pertanyaan Jawaban
1. Maaf ibu, namanya siapa? Susi. Mbak siapa namanya?
2. Saya icha bu. Langsung saja ya bu. Ibu pengrajin di Bank Sampah ini?
Iya.
3. Ibu ikut kegiatan apa saja disini? Hanya pengrajin atau ikut memilah-milah, atau ikut membantu juga?
Waktu itu ikut memilah, tapi kalo sekarang engga Cuma pengrajin aja.
4. Maksudnya memilah itu gimana bu? Jadi gini lho mbak, sampah kan asalnya bukan dari sini aja, dari sentra juga banyak sekali. Nah pada waktu itu tenaganya banru kita-kita aja nih, ibu-ibu semua. Makin lama ibu-I bu juga jadi makin kewalahan, mereka juga yang bikin kerajinan, mereka juga yang mengadakan sosialisasi dan pelatihan kalo lagi ada, mereka juga yang turun mengajarkan. Masyarakat kan banyak yang nabung sampah, tapi banyak juga yang masih campur-campur. Jadi masih belum rapih lah. Masih belum terpilah dengan baik.
yang lainnya juga. Jadi akhirnya kita serahin sama ahlinya. Ahlinya maksudnya jadi kita langganan sama abang-abang pemulung gitu. Jadi kita serahkan sama mereka. Jadi kita saling menolong, mereka silahkan beli semua barang dikita. Tapi kita minta tolong mereka untuk memilah barang yang ada di kita gitu. Jadi mereka juga memilah, tapi bukan memilah di Bank Sampah ini karena pekerjaannya sangat berat.
5. Jadi ibu disini Cuma jadi pengrajin aja ya?
Ya kita jadi pengrajin. Tapi kalo ada pelatihan-pelatihan kita yang nyiapin.
6. Oh, Ibu melatih juga? Iya.
7. Ibu awalnya membuang sampah
dimana?
Di kebon. Akan dibelakang rumah saya ada kebon. Jadi di situ aja.
8. Terus sekarang setelah ada Bank Sampah?
Ya disetor ke Bank Sampah. Kan kayak plastic-plastik kemasan indomie, kopi kan kita bikin sendiri, buat kerajinan.terus sampah-sampah yang ditabung disini kayak Koran, buku, botol-botol aqua.
9. Kalo sampah yang memang harus dibuang, Ibu buang kemana?
Maksudnya kayak daun-daun gitu mbak? Kalo daun-daun gitu saya buang ke belakang sih. Kalo daun-daun gitu kan cepet busuknya. Engga kayak plastik, kalo plastik kan lama busuknya. 10. Kalo sampah organik itu ibu olah
langsung atau Ibu buang aja?
Yang sayur-sayuran itu yah?dulu kan punya lubang biopori, Cuma karena musim ujan jadi ketutup lagi.tapi kadang kan saya punya ayam
ayam aja. 11. Berarti Ibu engga langganan sama
tukang sampah ya bu?
Engga mbak.
12. Menurut Ibu bagaimana tentang keberadaan Bank Sampah ini?
Ya bagus sih mbak. Tapi kadang sebagian dari orang di daerah kita sendiri di RT ini sedikit sih yang nabung. Malah banyakan dari luar.
13. Ibu satu RT sama Ibu Wulan? Iya, ini RT 1. Malah banyakan dari luar, dari Cinere, dari mana-mana gitu. Dari sentra-sentranya. Yang dari daerah sini mah bisa diitung. Belum pada ngerti apa males gitu. Kalo tukang rongsokan lewat kan bisa langsung diambil gitu uangnya. Disini juga bisa sih, tapi per tiga bulan sekali ngambilnya.
14. Ibu kalo bikin kerajinan itu dibawa pulang?
Iya dibawa pulang dikerjain dirumah.
15. Biasanya berapa lama kalo ngerjain satu kerajina?
Tergantung sih besar kecilnya. Terus kan kalo kita Ibu rumah tangga, kalo kerjaan rumah banyak yaa.. tapi kalo bikin terus ada barangnya mah sehari dompet yang kecil juga jadi 3.
16. Itu kendalanya dalam bikin kerajianan apa bu?
Kadang sampahnya kurang, misalnya kurang 2 atau 3 bungkus gitu.
17. Terus prinsip bikin kerajinan ini pengupahannya bagi hasil atau bagaimana?
30% untuk modal, kalo kerajinan sih kita modal dengkul ya. Karena tadinya kan kita minta sodaqoh sampah. Jadi kita minta sampah-sampah dari pedangang gitu. Untuk kerajinan kita sudah sepakat dari hasil penjualan. Ibu-ibu