• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan dari seluruh pembahasan yang ada, penulis bermaksud mengungkapkan beberapa saran untuk lebih meningkatkan partisipasi orang tua dalam mendidik anak selaras dengan ajaran Gereja. Katekese ini sangat penting untuk orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama dalam keluarga. Agar

pelaksanaan katekese dapat berjalan lancar dan dapat meningkatkan partisipasi orang tua dalam mendidik anak-anaknya, maka perlulah memperhatikan beberapa hal yang disarankan oleh penulis sebagai berikut:

1. Penulis mengusulkan suatu katekese untuk membantu orang tua dalam memotivir belajar anak. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara pembimbing dengan peserta, supaya katekese dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

2. Katekese ini tidak bertujuan untuk menggurui para orang tua, melainkan mengajak mereka menyadari dan melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan kehendak Allah. Pembimbing perlu bersikap rendah hati dan menciptakan suasana yang dialogis dalam pertemuan. Biarkan peserta mengungkapkan pandangan dan pendapatnya. Pembimbing juga tidak boleh memaksa peserta untuk menerima pandangannya. Hindarkanlah hal-hal yang dapat menyinggung perasaan peserta, karena tugas pembimbing adalah sebagai fasilitator.

3. Para orang tua dihimbau untuk meningkatkan ilmu dengan cara mencari dan membaca buku-buku yang berkaitan langsung dengan dunia pendidikan anak. Orang tua juga perlu berusaha keras meningkatkan partipasinya melalui teladan hidup sehari-hari. Demi keberhasilan katekese diperlukan adanya pertobatan dari orang tua, sehingga setelah mengikuti katekese ini peserta menyadari bahwa dirinya adalah mitra bagi anaknya. Untuk itu orang tua perlu membangun keakraban dengan anaknya, memberikan perhatian, dan saling menyayangi.

4. Dimohon pula agar Romo Paroki membeli atau menyediakan buku-buku di perpustakaan paroki tentang teori-teori pendidikan modern sesuai dengan perkembangan zaman, agar dengan mudah umat meminjam buku-buku tersebut guna meningkatkan pengetahuan mereka.

Penulis berharap dengan katekese ini para orang tua merasa terbantu dan semakin meningkatkan partisipasinya dalam mendidik anak-anaknya, karena pendidikan anak merupakan tanggung jawab mereka sebagai pendidik yang pertama dan utama.

DAFTAR PUSTAKA

Allen Shelly, Judith. (1982). Kebutuhan Rohani Anak: Pedoman untuk Orang Tua, Guru dan Perawat.Bandung: Kalam Hidup.

Cooke, Bernard, S.J. (1972). Seri Puskat No.99. Iman dan Keluarga-keluarga Kristen.Yogyakarta: Puskat

Dokumen Konsili Vatikan II, (1988). (terjemahan R. Hardawiryana SJ). Jakarta: Dokumen dan Penerangan KWI.

Hasil Pertemuan Kateketik Antar Keuskupan Se-Indonesia II dalam Huber. Th. SJ. (1980).Katekese Umat Kanisius.

Heryatno, F.X. (2003).Pengantar PAK Sekolah. Diktat Mata Kuliah. Yogyakarta: IPPAK-USD.

__________ (2008). Pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik Di Sekolah. Buku Ajar Mahasiswa IPPAK-USD. Yogyakarta: IPPAK-USD.

Ismartono, I. (1998). "Repot Kalau Kita Memandang Anak-Anak Seperti Tidak Tahu Apa-Apa" dalam Laurike Mulyono dalam Quo Vadis Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Dasar. Jakarta: Komisi Kateketik KWI.

Kamaruizaman. (2003). Kamus Ilmiah Serapan Disertai Entri Tambahan Dan Pedoman Umum Pembentukkan Istilah. Yogyakarta: Absolut.

Kartini Kartono. (1995).Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju.

Komisi Kateketik KWI (1995). Pedoman Gereja Katolik Indonesia. Yogyakarta: Kanisius

Kosoema, Doni A. "Pendidikan Keluarga dan Salus Publica" dalamKOMPAS, 22 Desember 2003.

Kristianto, Y. (2004). Teori PAK PM. Diktat Mata Kuliah. Yogyakarta: IPPAK-USD.

Kursus Kader Katolik, Seri III/5.Hak Mendidik. Jakarta.

Lawrence E. PH. D. (1999). Mengajarkan Emotional Intelegence. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mangunharjana, A. (1986). Pembinaan: Arti dan Metodenya. Yogyakarta: Kanisius.

Mardalis. (1989). Metode Penelitian Suatu Penelitian Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Munandar, S.C.U. (1992).Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nasution, Thamrin (1985); Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak. Jakarta: P.T. BPK Gunung Mulia.

Psikologi Umum. (1997). Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Purwanto, N.M. (1995). Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sahlan Syafei, M. (2002). Bagaimana Anda Mendidik Anak. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Setiadi, Bernadete. (1998). "Penanaman Nilai-Nilai Adalah Tujuan Pendidikan Agama" dalam Laurike Mulyono dalam Quo Vadis Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Dasar. Jakarta: Komisi Kateketik KWI. Setyakarjana, J.S. (1997).Kateketik Pendidikan Dasar. Yogyakarta: Puskat. Shalahuddin Mahfud. (1990). Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: PT

Bina Ilmu Offset.

Soetrisno, Mudji (1998). "Pelajaran Agama, Simpang Jalan Kesulitan" dalam Laurike Mulyono dalam Quo Vadis Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Dasar. Jakarta: Komisi Kateketik KWI.

Stainback, William & Stainback, Susan. (1999) Bagaimana Membantu Anak Anda Berhasil di Sekolah.Yogyakarta: Kanisius.

Suban Tukan, Johan & Gabriella, Sr. PRR (1991). Katekese Keluarga: Sebuah Pengantar. Jakarta: Luceat.

Sumadi Suryabrata. (1993). Psikologi Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo Persada. _________ (1983).Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Rajawali Pers.

Sumarno Ds., M. (2004). Praktek Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik Paroki. Diktat mata Kuliah. Yogyakarta: IPPAK-USD. Sukardi, Ph. D. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan

Praktiknya.Jakarta: Bumi Aksara.

Supolo, Sitepu Henny. "Keluarga, Pendidikan Utama Bagi Anak" dalam

KOMPAS, 24 Mei 1999.

Syamsu Yusuf, LN. (1998). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusunan Kamus Pusat Bahasa, ed.3-cet 3. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

Winkel, W.S. (1991).Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo.

Yohanes Paulus II,. (1993). Famuliaris Consortio. (terjemahan R. Hardawiryana SJ). Jakarta: Dokumen dan Penerangan KWI.

(1)

a. Bacalah masing-masing pernyataan berikut dengan teliti. Kemudian berilah tanda silang(

X

)yang sesuai dengan pendapat Anda !

Alternatif jawaban adalah sebagai berikut : 1. Selalu

2. Kadang-kadang 3. Tidak Pernah

Contoh :

NO PERNYATAAN Selalu

Kadang-kadang

Tidak Pernah 1 Orang tua Anda menyarankan

supaya Anda rajin belajar

x

Keterangan :

Dengan memberikan tanda silang(X) pada kolom yang telah tersedia berarti Anda telah memberikan jawaban dari pernyataan tersebut.

b. Jawablah semua pernyataan berikut dan periksalah kembali jawabab Anda sebelum di kumpulkan.

(2)

1 Orang tua anda memenuhi setiap permintaan anda yang berhubungan dengan alat tulis menulis 2 Orang tua anda memenuhi setiap permintaan

Anda yang berhubungan dengan buku agama Katolik yang disarankan oleh bapak/ibu guru untuk dimiliki

3 Jika ada PR agama Katolik, maka orang tua anda menanyakan apakah sudah dikerjakan

4 Setiap belajar di rumah, orang tua anda mengawasi apa yang anda pelajari

5 Ketika jam belajar di rumah, orang tua anda menanyakan kapan anda ulangan atau ujian agama Katolik di sekolah

6 Sepulang sekolah orang tua menanyakan kepada anda apakah materi pelajaran agama Katolik yang telah diajarkan guru sudah dapat dimengerti 7 Sepulang sekolah orang tua menanyakan kepada

anda apakah ada PR (Pekerjaan Rumah) agama Katolik yang diberikan guru di sekolah

8 Jika anda memberitahu hasil ulangan agama Katolik yang telah dibagikan guru, maka orang tua anda melihat hasilnya

9 Orang tua anda menanyakan hasil ulangan agama Katolik di sekolah

10 Orang tua anda membantu membuatkan jadwal belajar di rumah

11 Orang tua anda mengingatkan waktu belajar anda 12 Orang tua anda memberi nasihat jika hasil

ulangan agama Katolik anda kurang atau jelek 13 Orang tua anda menjanjikan hadiah jika ulangan

agama Katolik anda bagus

14 Orangtua anda menegur jika seharian anda hanya menonton TV dan tidak belajar

15 Ketika anda sedang belajar, orang tua anda pun ikut belajar

16 Orang tua anda selalu menanyakan hasil setiap PR yang dikumpulkan

17 Jika anda memberitahu hasil PR agama Katolik yang telah dibagikan guru, orang tua anda selalu melihat hasilnya

(3) menyelesaikannya

20 Orang tua anda mendengarkan kesulitan-kesulitan dan keluhan yang anda hadapi tentang pelajaran agama Katolik

21 Setiap anda mengalami kesulitan dalam pelajaran agama Katolik, maka orang tua anda ikut serta membantu memecahkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi

22 Jika ada PR agama Katolik dan orang tua anda berada di rumah, maka orang tua anda membantu menjelaskan cara menyelesaikan PR tersebut 23 Orang tua Anda ikut mendampingi anda dalam

belajar agama Katolik dirumah

24 Untuk meningkatkan kemampuan menguasai materi agama Katolik, orang tua anda menyarankan untuk lebih giat dan lebih rajin mengerjakan soal-soal latihan agama Katolik. 25 Orang tua anda menyarankan supaya anda

membentuk kelompok belajar

26 Orang tua menyarankan kepada anda kalau belajar harus dalam suasana tenang dan penuh perhatian terhadap apa yang sedang dipelajari 27 Orang tua anda mengusahakan agar suasana

tenang pada saat anda sedang belajar

28 Jika anda sedang belajar, keluarga anda mematikan TV dan radio

29 Orang tua anda memberikan kamar belajar yang nyaman untuk anda belajar

(4) 1. Mikael Dia Wardana

2. Angela Merici Tri Utami 3. F. Windi Oktasari

4. Gregorius Sri Wendy Yanto 5. Maria Ekayanti Surya Pratiwi 6. L. Dwi Kris Tanti

7. A. Ferilia Krisna A. 8. Robertus Tri Pambudi 9. Y. Budiyanto J.B 10. P. Jumal Naiboha

11. Monica Ratri Rikalaningtyas 12. Domosus Rika Prijono 13. R. Krisnandha W. 14. Tisa Pratiwi 15. Junarman

16. Yohana Putri Pamundi 17. Andre Da Silva

18. M. Novena Advent Putranta 19. Aldeka Putra

20. Daniel Cahya Pratama 21. P. Setyowati

22. Elizabeth Nita

23. Yosephine Niken Proborini 24. Florensius Wahyu Indar Y. 25. Clara Denisa Hery Perdana

(5) Umur : 45 Tahun

Pekerjaan : PNS

Alamat : Sebokarang Triharjo Wates KP

P: Menurut Ibu siapakah pendidik yang pertama dan utama dalam keluarga?

R: Orang tua, karena waktu yang dihabiskan anak lebih banyak bersama dengan orang tua. Jadi menurut saya orang tualah pendidik yang pertama dalam keluarga.

P: Apakah Ibu memenuhi kebutuhan anak yang berhubungan dengan alat tulis menulis? R: Ya, karena tanpa semua itu anak tentu tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik. P: Kalau nilai ulangan atau PR anak ibu jelek, apakah ibu akan memberikan hukuman

kepada anak?

R: Saya tidak pernah menghukumnya, takutnya nanti anak jadi takut. Menurut saya anak cukup diberikan nasehat, minta kepada anak untuk lebih giat belajarnya dan kalau ada kesulitan dalam belajar tanya pada bapak/ibu guru atau pada orang tua.

P: Partisipasi atau peran serta apa sajakah yang telah Ibu berikan kepada anak khususnya di dalam Pendidikan Agama Katolik?

R: Partisipasi saya sebagai orang tua misalnya: mendorong anak aktif dalam mengikuti kegiatan gereja, mendorong anak untuk mengikuti sembahyangan di lingkungan, membimbing anak untuk selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktifitasnya, mendorong anak untuk lebih giat belajar,

P: Apakah ada hambatan dan kesulitan yang Ibu alami dalam Pendidikan Agama Katolik anak Anda?

R: Hambantan atau kesulitan saya: menjawab soal-soal tentang Kitab Suci, dan membagi waktu untuk mendampingi anak belajar dirumah, karena saya juga kadang banyak pekerjaan di kantor.

(6) Umur : 65 Tahun

Pekerjaan : Pensiunan Pegawai Pemerintah Daerah Alamat : Kriyanan RT: 30, RW: 14 Wates Kulon Progo

P: Menurut Bapak siapakah pendidik yang pertama dan utama dalam keluarga?

T: Orang tua, sebab orang tua atau keluarga merupakan basis pendidikan, keteladanan sejak anak masih dalam kandungan.

P: Apakah bapak memenuhi kebutuhan anak yang berhubungan dengan alat tulis menulis?

T: Saya selalu membelikan kebutuhan anak apalagi kebutuhan tersebut untuk sekolah, karena alat tulis menulis merupakan sarana yang penting atau pokok dalam belajar anak.

P: Kalau nilai ulangan atau PR anak Bapak jelek, apakah Bapak akan memberikan hukuman kepada anak?

T: Tidak pernah, saya selalu memberinya motivasi atau dorongan bagi anak untuk meningkatkan frekuensi belajar.

P: Partisipasi atau peran serta apa sajakah yang telah Bapak berikan kepada anak khususnya di dalam Pendidikan Agama Katolik?

T: Doa bersama baik di rumah dan di lingkungan, membelikan buku-buku yang dibutuhkan, menemani anak saat belajar.

P: Apakah ada hambatan dan kesulitan yang Bapak alami dalam Pendidikan Agama Katolik anak Anda?

T: Kurangnya pengetahuan saya tentang agama Katolik, anak sulit memahami pelajaran agama Katolik

(7) Umur : 36 Tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Driyan Wates Kulon Progo

P: Menurut Bapak siapakah pendidik yang pertama dan utama dalam keluarga? T: Orang tua, sebab waktu bersama terbanyak di dalam keluarga

P: Apakah bapak memenuhi kebutuhan anak yang berhubungan dengan alat tulis menulis?

T: Saya selalu membelikan, karena alat tulis menulis sangat penting, tapi sayangnya alat tulisnya sering hilang.

P: Kalau nilai ulangan atau PR anak Bapak jelek, apakah Bapak akan memberikan hukuman kepada anak?

T: Tidak pernah, karena anak yang sering dimarahi atau diberi hukuman menyebabkan anak takut. Bagi saya anak cukup diberi dukungan untuk belajar lebih tekun agar nilainya tidak jelek lagi.

P: Partisipasi atau peran serta apa sajakah yang telah Bapak berikan kepada anak khususnya di dalam Pendidikan Agama Katolik?

T: Memberikan pengarahan, menyuruh anak ikut kegiatan misdinar, memberikan semangat untuk selalu giat belajar agar cita-citanya tercapai, membantu kesulitan-kesulitan anak dalam mengerjakan PR

P: Apakah ada hambatan dan kesulitan yang Bapak alami dalam Pendidikan Agama Katolik anak Anda?

T: Kurangnya fasilitas belajar di rumah, anak umumnya belum mengimani agama sepenuhnya

(8) Umur : 50 Tahun

Pekerjaan : Guru

Alamat : Sebokarang Triharjo Wates Kulon Progo

P: Menurut Bapak siapakah pendidik yang pertama dan utama dalam keluarga? T: Orang tua, sebab anak lebih banyak tinggal di rumah

P: Apakah Bapak memenuhi kebutuhan anak yang berhubungan dengan alat tulis menulis?

T: Saya selalu membelikan, karena merupakan kebutuhan utama bagi anak-anak.

P: Kalau nilai ulangan atau PR anak Bapak jelek, apakah Bapak akan memberikan hukuman kepada anak?

T: Tidak pernah, karena dengan memarahi anak itu tidak menyelesaikan masalah

P: Partisipasi atau peran serta apa sajakah yang telah Bapak berikan kepada anak khususnya di dalam Pendidikan Agama Katolik?

T: Membelikan buku dan peralatan tulis, membantu jika ada kesulitan dalam belajar. P: Apakah ada hambatan dan kesulitan yang Bapak alami dalam Pendidikan Agama

Katolik anak Anda?

T: Kadang-kadang saya tidak bisa memahami isi buku agama Katolik sehingga saya agak kesulitan di dalam mengajari anak saya.

(9) Umur : 34 Tahun

Pekerjaan : Guru Alamat : Margosari

P: Menurut Ibu siapakah pendidik yang pertama dan utama dalam keluarga? T: Orang tua, karena waktu yang paling banyak dinikmati anak bersama orang tua. P: Apakah Ibu memenuhi kebutuhan anak yang berhubungan dengan alat tulis menulis? T: Ya, karena sangat penting dalam menunjang proses belajar mengajar.

P: Kalau nilai ulangan atau PR anak Ibu jelek, apakah Ibu akan memberikan hukuman kepada anak?

T: Tidak pernah, karena memberikan hukuman bukan jalan yang terbaik. Sebagai orang tua kita harus menghargai kemampuan anak dan yang perlu kita lakukan adalah memberikan semangat kepada anak untuk giat belajar agar nilainya nanti tidak jelek lagi.

P: Partisipasi atau peran serta apa sajakah yang telah Bapak berikan kepada anak khususnya di dalam Pendidikan Agama Katolik?

T: Memberikan motivasi belajar, membelikan buku yang diperlukan anak dalam belajar agama Katolik, menyuruh anak agar rajin berdoa.

P: Apakah ada hambatan dan kesulitan yang Bapak alami dalam Pendidikan Agama Katolik anak Anda?

T: Terbatasnya pengetahuan saya, dan sulitnya membagi waktu untuk mendampingi anak belajar di rumah.

Dokumen terkait