BAB V PENUTUP
B. Saran-saran
1. Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu masih perlu mendapatkan masukan untuk kesempurnaan buku tersebut di masa yang akan datang.
2. Saran penulis kepada Penerbit Mutiara Press Al-Amien Printing untuk meningkatkan pemasaran buku Dzikrullah Sepanjang Waktu karya KH. Muhammad Idris Jauhari agar buku ini dapat dibaca seluruh ummat Islam se-Indonesia. Dan meningkatkan kualitas buku Dzikrullah sepanjang waktu baik dari segi mengemas kata-kata dan susunannya agar lebih menarik minat pembaca untuk membacanya, dan baik dari segi desain isi buku dan desain cover buku agar lebih menarik dan lain sebagainya
3. Saran penulis kepada KH. Muhammad Idris Jauhari untuk berdakwah tentang memahami dzikir tidak terbatas di wilayah Madura dan Jawa Timur saja, untuk terus mengembangkan dan melahirkan karya-karyanya kembali di masa yang akan datang untuk pencerahan umat Islam selanjutnya.
Adz Dahlan, Abdul. Ensiklopedia Tematis Dunia Islam, Jakarta: PT Ichtiar Van Hoeve, 2002
Akrom, Muhammad. Dzikir Obat Hati, Yogyakarta: Mutiara Media, 2010, cet. Ke-I
Al-Amien, Profil Singkat Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Madura: Mutiara Press Al-Amien Prenduan, cet. Ke-I
Al-Faruqi, Ismail R. Menjelajah Atlas Dunia Islam. Bandung: Mizan, 2000
Al-Ghazali, Imam. Dzikrullah Rahasia Dan Kekuatan, Pondok Gede: PT. Sahara Intisains, 2009, cet. Ke-II
Amiruddin, Aam dan Ilham, M. Arifin. Dzikir Orang-Orang Sukses, Bandung: Khazanah Intelektual, 2009, cet. Ke-II
Arbi, Armawati. Dakwah dan Komunikasi, Jakarta: Diterbitkan oleh UIN Jakarta Press, 2003.
Arifin, M. Psikologi Dakwah Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Aksara, 1993.
Asti, Badiatul Muchlisin. Berdakwah Dengan Menulis Buku, Bandung: Penerbit Media Qolbu, 2004.
Asy Syami, Shalih Ahmad Wasiat Abdul Qadir, PT. Aqwam Media Profetika, 2010
Aziz, Ali. Ilmu Dakwah, PT. Fajar Interpratama Offset, cet. Ke-II, Edisi Revisi Berger Peter L. dan Thomas Luckmann. Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Risalah
Tentang Sosiologi Pengetahuan, LP3ES, 1990.
Bungin, M. Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Tomas Luckman. Jakarta: Prenada Media Group, 2008. cet. Ke-I
Djaelani, Abdul Qadir. Koreksi Terhadap Ajaran Tasawuf Jakarta: Gema Insani Press, 1996, cet. Ke-I
Djauhari, Mohammad Tidjani MA. Menebar Islam Meretas Aral Dakwah, Jakarta: TAJ Publising, 2008.
Eriyanto. Analisis Framing. Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 2005, cet. Ke-III
Esack. Al-Qur'an, Liberasi Pluralisme, Membebaskan yang Tertindas, Bandung: Mizan, 2000.
Finoza, Lamudin. Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Diksi Insan Mulya, 2007, cet. Ke-XII
Gong, Gola. Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup, Bandung: Salamandani, 2007.
Ilahi, M. Munir dan Wahyu. Manajemen Dakwah, Rahmat Semesta dan Prenada Ismail, Abu Anas Hilmi Bin Muhammad Bin. 101 Keajaiban Dzikir, Solo: Media
Dzikir, 2009, cet. Ke-I
Jauhari, Muhammad Idris. Dzikrullah Sepanjang Waktu, Dimana saja dan dalam keadaan apa saja, Sumenep Madura: Mutiara Press, 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2005. Lane, E.W.Lane’s. Arabic-English Lecsicon, Beirut: Librairiie du Libanon, 1980. Malaikah, Mustafa. Manhaj Dakwah Yusuf Al- Qardawi Harmoni antara
Kelembutan dan Ketegasan, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1997.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991, cet. Ke-III
Mubarok, Ahmad. Psikologi Dakwah, Pustaka Firdaus, 1999.
Muchtar, Affandi. Ensiktopedia Tematis Dunia Islam, Jakarta: PT Ictiar Baru Van Hoeve, 2002.
Nastition, Harun. Islam Rasional Gagasan dan Pemikirannva. Bandung: Mizan Rahmat, Jalaluddin. Retorika Modern, Sebuah Kerangka Teori dan Praktik
Berpidato, Bandung, 1982.
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Penerbit Rosda Karya, 2002, cet. Ke-II
Salma, Isma. Diktat Ilmu Dakwah, Jakarta: Dakwah dan Komunikasi. UIN Syarif Hidayatullah, 2004.
Shomad, M. Idris A. Diklat Ilmu Dakwah, Jakarta
Simuh. Tasawuf dan perkembangannya dalam Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo persada, 1996, cet. Ke-I
Sulthon, Muhammad. Menjawab Tantangan Zaman Desain Ilmu Dakwah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2003.
Syaffila, Warno Hamid. Dzikir-dzikir Penyebab Masuk Surga, Sumenep Madura: Yayasan Bunga Istighfar, 2008, cet. Ke-I
Syam, Yunus Hanis. Hidup Sehat Dengan Dzikir Kesehatan, Yogyakarta: Lukita, 2010.
Warson, Ahmad. Al-Munawwir, Yogyakarta : Ponpes Al-Munawwir, 1984.
Refrensi Tambahan
Majalah Qalam Edisi 21, 10 Prinsip Perubahan, Artikel Smbilan Wasiat Rasulullah, Jakarta: Al-Amien Printing, 2009.
Koran Harian Pelita. Edisi Jumat 14 Mei 2010. Jendela, Media Informasi dan Komunikasi Pesantren, Sekolah dan Madrasah.
http://muhamadzainudin-dzay.blogspot.com/2009/05/unsur-unsur-manajemen-tabligh_20.html
A. Karya Tulis KH. Muhammad Idris Jauhari 1. Adab Sopan Santun
Berupa petunjuk-petunjuk praktis tentang tata cara pergaulan dan adab sopan santun sesama manusia.
2. Alumni Sebagai Pelekat Umat
Berisi tentang peran Alumni PP. Al-Amien Prenduan Madura sebagai pelekat masyarakat Muslim
3. Berjasa, Berkembang, Mandiri
Karya tulis yang berisi sebuah falsafah hidup untuk para santri 4. Bimbingan Pribadi Santri (Muqabalah)
Berisi tentang bimbingan hidup para santri dalam pondok pesantren 5. Cara Belajar Efektif dan Efisien
Berisi tentang tata cara atau metode belajar yang benar dan tepat untuk para santri 6. Disiplin dan Hidup Berdisiplin
Berisi cara untuk menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai manfaat dari sebuah kebiasaan berdisiplin
7. Ilmu Fara’id
Buku pelajaran ilmu Faraid yang menjelaskan tata cara pembagian warisan dalam Islam
8. Generasi Robbi Radliyya
Buku yang berisi sekilas tentang kriteria keluarga yang diberi rohmah dan barokah dari Allah dan juga tentang generasi robbi rodliyya atau generasi yang mendapat rohmah dan barokah dari Allah
dalamnya
10. Ilmu Jiwa Umum
Berisi tentang pengetahuan seputar ilmu jiwa umum 11. Ilmu Jiwa Pendidikan
Berisi tentang pengetahuan ilmu jiwa dalam pendidikan 12. Juklak Amaliyah Tadris
Berisi tentang pedoman dan petunjuk pelaksanaan amaliyah tadris atau Teaching Practise yang merupakan persyaratan kelulusan untuk kelas 6 PP. Al-Amien Prenduan Madura
13. Juklak Ujian Safahi
Berupa Pedoman dan penjelasan untuk santri PP. Al-Amien tentang ujian tulis atau tes tulis dan tes tindakan
14. Juklak Ujian Tahriri
Berupa Pedoman dan penjelasan untuk santri PP. Al-Amien tentang Tes Prestasi atau Achievement Test
15. Juklak KKS
Berupa Pedoman dan penjelasan untuk santri PP. Al-Amien tentang tata cara pelaksanaan kuliah kerja sosial dimasyarakat yang dilaksanankan oleh kelas 6 santri PP. Al-Amien
16. Khalafaur Rasyidin
Buku Pelajaran tentang sejarah Khulafaaur Rasidin atau para khalifah-khalifah setelah Rosulullah
18. Mabadi’ Ilmu Tarbiyah
Buku pelajaran tentang Ilmu Ta’lim atau ilmu tentang ilmu pendidikan 19. Mencetak Santri Multi Terampil
Berisi tentang konsep awal tentang sistem pendidikan berorientasi ilmu nafi’ 20. Mengajar Sukses
Berisi tentang metode mengajar agar sukses dan tidak gagal 21. Pembelajaran Bahasa Asing
Berisi tentang pedoman untuk mempelajari bahasa asing, karena di PP. Al-Amien diwajibkan untuk menggunakan dua bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari selama di pesantren yaitu dengan bahasa Arab dan dengan bahasa inggris
22. Pembudayaan Hidup Yang Islami, Tarbawi, Ma’hadi
Berisi tentang penjelasan dan pencerahan cara untuk menerapkan dan membudayakan hukum-hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari. Tata cara untuk proses menuju hidup bermakna
23. Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad
Berisi tentang sejarah Nabi Muhammad yang digunakan sebagai buku pelajaran kelas I santri PP. Al-Amien
24. Ilmu Sharraf
Berisi tentang pelajaran ilmu Sharraf atau ilmu tata cara pemahaman bahasa arab 25. Sistem Pendidikan Pesantren
Berisi tentang mungkinkah sistem pendidikan pesantren menjadi sistem pendidikan nasional alternatif
27. TMI, apa, siapa, mana, kapan, bagaimana
Berisi tentang sejarah singkat TMI PP. Al-Amien Prenduan Madura, untuk siapa dan bagaimana pendidikan di dalamnya
28. Anak Muda Menjadi Sufi Mengapa Tidak
Berisi tentang bagaimana tasawuf Islami, apa itu Hidup, Ibadah dan Tasawuf, Tasawuf sebagai Ilmu, Taswuf dan kehidupan Sosial, Tasawuf dan anak muda, Bagaimana bertasawuf, Ilustrasi sederhana tentang bertasawuf.
29. Dzikrullah Sepanjang Waktu di mana Saja dan Dalam Keadaan Apa Saja Berupa panduan praktis tentang bagaimana melakukan dzikrullah sebanyak-banyaknya, di mana saja, kapan saja, dan dalam situasi apa saja baik suka maupun duka, sendirian ataupun bersama-sama.
30. Sekitar Masalah Shalat Jama’ah
Berisi tentang Fadhilah shalat jama’ah, Hukum shalat jama’ah, Di mana kita berjama’ah, Shalat jama’ah untuk kaum muslimat, Pengaturan shaf shalat jama’ah, Hal-hal yang perlu diperhatikan imam, Tata cara pelaksanaan Shalat Jama’ah, Dzikir dan doa Jama’i setelah shalat jama’ah.
B. Karya KH. Muhammad Idris Jauhari dalam bentuk VCD dan Kaset
1. Kaset dan VCD Renungan Lima Belas Menit Vol 1 Sikap Keberagaman Kaset dan VCD Ceramah Islami KH. Muhammad Idris Jauhari yang bertema tentang cara menyikapi keberagaman dalam kehidupan masyarakat
Kaset dan VCD Ceramah Islami KH. Muhammad Idris Jauhari yang bertema tentang penjelasan Doa yang ingin istijabah atau meminta dikabulkan oleh Allah dan tentang bagaimana Doa yang ijabah atau yang di kabulkan oleh Allah.
Penulis Buku “Dzikrullah Sepanjang Waktu” (Pimpinan PP. Al-Amien Prenduan Madura)
Pada Hari Senin 15 Maret 2010, Pukul: 07.00-08.00
A. DAKWAH KH. MUHAMMAD IDRIS JAUHARI
1. Penulis: Menurut KH. Muhammad Idris Jauhariapa pengertian dakwah?
KH. Muhammad Idris Jauhari: Dakwah itu kan secara bahasa berasal dari kata “ ًةﻮْﻋد-اْﻮﻋْﺪﻳ-ﻰﻋد” yang berarti “memanggil atau mengajak” kira-kira itu mungkin ada dikamus, jadi disini, hampir semua
pelaku dakwah (ْةﻮْﻋد ْﺐﻃﺎﺨﻣ) dengan Allah ditujukan kepada Nabi
Muhammad.
☺
☺
Kalimat berita, tapi hampir semua kalimat perintah itu bersifat pribadi, jadi memang tugas pertamanya dakwah itu, adalah mengajak, menyeru atau memerintahkan manusia untuk masuk ke dalam Islam, jadi itu yang pertama. Kemudian dalam sejarahnya, ada perbedaan antara Rosulullah dan setelah itu (setelah Rosulullah), kalau Rosulullah itu disebut menyampaikan Risalah, tapi yang setelah Rosulullah itu menyampaikan Dakwah. Jadi dakwah itu adalah lanjutan dari Risalah. 2. Penulis: Tujuan dakwah menurut KH. Muhammad Idris Jauhariapa
saja?
KH. Muhammad Idris Jauhari: ya.. pada Agama Islam itu. Mengajak orang untuk masuk Islam atau untuk ummat Islam sendiri agar menjalankan nilai-nilai dan syari’at Agama Islam dengan baik. Kalau dakwah itu tidak hanya kepad non Muslim tapi juga kepada orang Islam. Kalau non muslim, ya..supaya masuk Islam. Kalau orang Islam supaya keberagamaannya itu dengan benar.
Jauhariseperti apa?
KH. Muhammad Idris Jauhari: karena dia lanjutan dari Risalah, jadi nilai-nilai dasarnya ya...sama dengan risalah. Umpamanya Risalah itu harus bersumber dari kejujuran, keikhlasan, niat yang bener, nah...dakwah juga begitu.
Jadi apa yang sudah diletakkan oleh Rosulullah dari nilai-nilai dasar itulah yang kita lanjutkan. Dakwah itu kan lanjutan dari Risalah? Risalah ini kan sudah punya nilia-nilai dasar, maka ini yang kita lanjutkan. Seperti juga nilai-nilai Tauhid, trus nilai-nilai kebersamaan dan perjuangan.
4. Penulis: Metode dakwah menurut perspektif KH. Muhammad Idris Jauhariseperti apa?
KH. Muhammad Idris Jauhari: metode dakwah itu bicara metode itu tergantung pada jenis dakwahnya. Kan dakwah itu minimal ada tiga :
1. Dakwah Bil Maqal atau Bil Lisan: dakwah ini yang bersifat verbalistik, contohnya seperti Tabligh-tabligh, pidato dan lain sebagainya.
2. Dakwah Bil Hal: dakwah yang langsung menyangkut praktek dilapangan, contohnya seperti mengadakan sunnatan masal, kerja bakti sosial dan lain sebagainya.
3. Dakwah Bil Kitabah: dakwah melalui tulisan,
Yang jelas metode dakwah itu tergantung kepada jenis dakwahnya, dan yang paling penting dari dakwah itu sendiri adalah dakwah itu harus dilandasi dengan niat yang ikhlas, dan ketika kita ingin mengetahui metode dakwah terlebih dahulu kita harus mengetahui objek dakwahnya dan sasarannya juga harus jelas baru kita bicara tentang metode.
5. Penulis: Bagaimana menurut KH. Muhammad Idris Jauhari, latar belakang sosiologis dakwah?
KH. Muhammad Idris Jauhari:Sosiologi dakwah itukan bicara tentang sujek dakwah, tentang ilmu-ilmu yang berhubungan dengan subjek dakwah sekaligus objeknya. Jadi ilmu-ilmu tentang kemasyarakatan, yang ada kaitannya dengan dakwah. Sosiologi dakwah kan itu.
sosiologi itu kan perlu disesuaikan dengan tujuan dakwah itu sendiri.
6. Penulis: Seperti apa konsep dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari ketika berdakwah?
KH. Muhammad Idris Jauhari: ya...yang jelas saya ingin melanjutkan Risalah yang telah dirintis oleh Nabi, itu konsep paling mendasar. Jadi dalam berdakwah itu, saya terikat dengan cara-cara Rosul dalam menyampaikan Risalah. Maka refrensi utama saya adalah Rosulullah, lewat sejarah beliau dalam menyampaikan Risalah. Karena memang dakwah adalah lanjutan dari Risalah. Banyak lagi tentang konsep-konsep, metodenya, tapi yang terpenting kita menjadikan Risalah Rosul itu pelaksanaannya sebagai refrensi kita.
7. Penulis: Menurut KH. Muhammad Idris Jauhari, seberapa besar pengaruh seorang Da’i, yang berdakwah menggunakan media dakwah bil kitabah atau dakwah dalam bentuk karya tulis?
KH. Muhammad Idris Jauhari: kalau dakwah bil kitabah itu, yang jelas lebih abadi, karena gak mudah hilang. Dan dibaca oleh sebanyak-banyaknya orang. Jadi yang menyangkut objek dakwah itu lebih luas dari pada seperti dakwah bil lisan, kalau bil lisan kan sebatas apa, dimana, dan sangat terbatas. Saya kira itu.
8. Penulis: Apa saja dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari kepada masyarakat di luar pondok pesantren?
KH. Muhammad Idris Jauhari: yang saya lakuakan yang pertama, saya ada kelompok-kelonpok pengajian yang diikuti beberapa kyai, ketua-ketua ta’mir, trus dakwah bil hal saya ada semacam Bitul Mal Wat Tamwil, ada gerakan-gerakan social yang dilakukan oleh pondok ini kepada masyarakat. Trus dakwah bil kitabah saya suka nulis, termasuk salah satunya ya..buku ini,,,buku Dzikrullah sepanjang waktu ini.
1. Penulis: Bagaimana konsep dakwah yang ditanamkan oleh KH. Muhammad Idris Jauharidalam buku dzikurullah sepanjang waktu?
KH. Muhammad Idris Jauhari: meliputi tiga unsur: pertama, upaya untuk selalu mengingat Allah dengan cara menghubungkan setiap apapun yang dilihat, didengar, dirasakan dan peristiwa apapun yang dialami dengan keagungan dan kekuasaan Allah. Kedua, upaya untuk selalu menyebut asma Allah yang Maha Agung dengan lisan yang fasih
dan kalimat-kalimat Thoyyibah. Ketiga, upaya mengimplementasikan
ingatan dan sebutan tersebut dengan menjalan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Seorang yang beriman kepada Allah akan bergetar hatinya disaat dia mendengar kalimat Allah. Untuk itu, seseorang yang berdzikir hendaknya melalui tiga aspek. Berdzikir dengan pengucapan lisan, dimantapkan dalam hati dan diimplementasikan ucapan lisan dan ingatan tersebut dalam perbuatan sehari-hari dengan menta’ati perintah Allah dan menajauhi larangan Allah.
2. Penulis: Seperti apa dzikir yang dimaksud dalam buku Dzikrullah Sepanjang Waktu?
KH. Muhammad Idris Jauhari: Berdikir itu sesugguhnya untuk pembentukan pribadi yang bertaqwa dan pembentukan pribadi agar menta’ati perintah Allah, menjauhi larangan Allah. Orang yang berdzikir dan istiqomah maka ia akan selalu merasa bahwa Allah selalu melihat setiap gerak-gerikya di muka bumi ini.
Dzikir yang dikembangkan adalah dzikir bisa secara Lafdhi dan
dzikir juga yang bukan hanya lafdhi atau bukan hanya secara lisan, akan tetapi dzikir yang dikembangkan dengan alam nyata, jadi kalimat-kalimat dzikir disini dimaknai lebih luas lagi. seperti kalimat hamdalah, dan doa-doa Ma’tsurah yang diajarkan oleh Rosulullah, yang berisi:
ﺷاناﻰ زواﻲﺑر ﻲ ﺖﻤﻌ ايﺬﻟاﻚﺘﻤﻌ ﺮﻜ
...
Jadi mengembangkan dzikir dari arti lafdhiyah kepada kenyataan dalam kehidupan.
KH. Muhammad Idris Jauhari: untuk saya pribadi? (Penulis: Iya) Ya... harus menghindari gangguan Hati, kadang bersifat sum’ah, ’Ujub gitu, kadang Riya’, Riya’ itu pamer. Adaaa saja dihati itu, kalau pengen dapat pujian orang. Kadang sudah gak bener. Tapi secara fisik, capek, itu kita gak bisa melakukan dzsikir resmi, hanya saya berusaha agar melakukan dzikir itu, walaupun tidak dilakukan tidak secara resmi, dan bagaimana caranya agar hati saya selalu melekat dan dekat ke Allah. Dan itu sebetulnya keutamaan dzikir. 4. Penulis: Bagaimana metode dzikir yang ada dalam buku dzikrullah
sepanjang waktu?
KH. Muhammad Idris Jauhari: metode untuk menerapkan makna kalimat-kalimat dzikir dan doa-doa bukan hanya dalam kalimat lafdhi akan tetapi juga dalam kehidupan nyata sehari-hari agar setiap ummat senantiasa melaksanakan dzikrullah dalam kehidupan sehari-hari dan berupaya untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah dengan istiqomah karena hasil dari selalu mengingat dan menyebut Asma Allah dalam kesehariannya, sehingga selalu merasa bahwa Allah selalu berada di mana setiap manusia itu berada sehingga semua yang dihadapi akan terasa mudah dengan pertolongan Allah dan lebih merasa tawakkal.
Penulis: Apa metode dzikir yang efektif, untuk mendatangkan rasa khusu’ kepada Allah?
KH. Muhammad Idris Jauhari: Yaa... konsentrasi, yang pertama itu dan dilakukan di tempat suci, tenang, itu salah satu cara menciptakan rasa khusu’. Tapi yang lebih penting menurut saya yaitu suasana hati, kita nyambung kepada Allah, merasakan bahwa Allah itu yang Maha. Itulah yang akan menimbulkan rasa kekhusyu’an, yakni bukan hanya sekedar baca “ La ilaha illa allah” tapi juga penghayatan terhadap makna dari dzikir.
5. Penulis: Pesan-pesan apa yang KH. Muhammad Idris Jauharitanamkan kepada masyarakat, untuk meningkatkan dzikurullah?
KH. Muhammad Idris Jauhari: Yaitu dengan mengarang buku, dengan mengajak mereka istighosah, salah satu cara untuk mengajak ummat agar
kesehariannya, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali selayaknya untuk menerapkan dzikrullah. Dan dalam keadaan apa saja, di dalam buku ini diberikan metode untuk melaksanakan dzikrullah dalam keadaan apa saja yang dirasakan baik ketika seseorang dalam suasana senang maupun sedih.
Di dalam buku ini ada metode praktis untuk menerapkan makna kalimat-kalimat dzikir bukan hanya dalam kalimat lafdhi akan tetapi juga dalam kehidupan nyata sehari-hari agar setiap ummat senantiasa berupaya untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah dengan istiqomah karena hasil dari selalu mengingat dan menyebut Asma Allah dalam kesehariannya, sehingga selalu merasa bahwa Allah selalu berada di mana setiap manusia itu berada sehingga semua yang dihadapi akan terasa mudah dengan pertolongan Allah dan lebih merasa tawakkal.
6. Penulis: Pesan-pesan apa yang ingin KH. Muhammad Idris Jauhari sampaikan kepada pembaca, melalui buku “Dzikrullah sepanjang waktu”
KH. Muhammad Idris Jauhari: Pesannya agar mereka jadi ahli dzikir dan menyadari hakekat dzikir itu, yang mana dzikir itu sebagai kebutuhan, kebutuhan hidup.
Saya ingin masyarakat menyadari tugas utama dia dalam hidup ini, tugas utamanya itu melakukan dzikrullah sepanjang waktu dimana saja, kapan saja. Walaupun tidak dalam bahasa arab. Artinya disitu saya ingin mengajak pembaca untuk mengingat Allah sepanjang waktu, dalam keadaan apa saja, kemudian saya uraikan dalam buku ini bahwa dzikrullah secara situasional: 1)secara zamani (secara situasi atau keadaan), 2) secara tempat (dimana saja)