• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

Pembiayaan Akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik ini kurang banyak diketahui, harapan penulis perlu adanya penyebar luasan informasi dari Bank BRI Syariah KCP Bintaro terkait pembiayaan ini kepada masyarakat, sehingga angka masyarakat yang melakukan pembiayaan ini dapat meningkat dan agar lebih mengetahui bagaimana penerapannya. Dalam praktiknya Bank Syariah dalam hal ini agar selalu meningkatkan penerapan kesesuaian praktiknya dengan ketentuan, prinsip dan nilai – nilai syariah yang melandasi Akad tersebut yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan dan Undang-Undang

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 9/19/PBI/2007 Tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah

Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/26/BPS/2003 tentang Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 89/DSN-MUI/XII/2013 tentang Pembiayaan Ulang (Refinancing) Syariah

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27 /DSN-MUI/III/2002 tentang Ijarah Muntahiyah bit tamlik Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES)

Jurnal dan Buku

Antonio, Muhammad. Bank Syariah : Teori ke Praktik. Gema Insani Press : Jakarta, 2001

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Jakarta : PT. Intermasa, 2003.

Effendi, Rizkita “Analisis Penerapan PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah dalam Pembiayaan Perbankan Syariah (Studi Fenomenologis pada Bank Muamalat dan Permata Bank Syariah”.

(Skripsi S-1 Fakultas Pendiidkan Ekonomi dan Bisnis, Univesritas Pendidikan Indonesia, 2013).

Haris, Helmi “Pembiayaan Kepemilikan Rumah (Sebuah Inovasi Pembiayaan Perbankan Syariah)”

Jurnal Ekonomi Islam La Riba Vol. I, No. 1, (Juli 2007), https://media.neliti.com/media/publications/87552-ID-pembiayaan-kepemilikan-rumah-sebuah-inov.pdf

Hejazziey, Djawahir “Hukum Perbankan Syariah” Yogyakarta : deepublish publisher, 2013.

Ismail. “Perbankan Syariah” Jakarta : Prenadamedia Group, 2011.

Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2006 Laporan Tahunan PT. Bank BRI Syariah, Tbk. 2019.

Rahmat, Pupu Saeful “Penelitian Kualitatif”, Jurnal EQUILIBRIUM VoI. 5, hlm. 4 (Juni 2009), http://yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/Jurnal-Penelitian-Kualitatif.pdf

Satria, Muhammad Rizal , Tia Setiani, “Analisis Perbandingan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada Bank Konvensional dengan Pembiayaan Murabahah (KPR) pada Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank BJB dengan Bank BJB Syariah)”, Amwaluna : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Vol.2 No. 1 (Januari 2018)

Sartika, Mila & Hendri Hermawan Adi Nugraha “Implementasi Ijarah dan IMBT pada Bank BRI Syariah Cabang Yogyakarta”, Jurnal Ekonomi Islam UIN Walisongo Volume VII, Edisi 1 (Mei 2016), http://journal.walisongo.ac.id/index.php/economica/article/view/1034/867.

Sriono, “Telaah terhadap perjanjian sewa menyewa (Al Ijarah) dalam perbankan syariah”, Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol.01.No.01 (Maret 2013).

Website

Bank Rakyat Indonesia Syariah, https://www.brisyariah.co.id/

https://news.detik.com/berita/d-4975893/berapa-jumlah-penduduk-indonesia-2020-naik-atauturun.

Diakses pada tanggal 29 Juni 2020

LAMPIRAN – LAMPIRAN

DRAFT PERTANYAAN WAWANCARA PT. BANK BRI SYARIAH KCP BINTARO

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perkenalkan nama saaya Muhammad Farhan Fauzaan, Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang menyusun skripsi dengan judul “Penerapan Akad Ijarah Muntahiyah bit Tamlik dalam produk Pembiayaan Kepemilikan Rumah di Bank Syariah (Studi pada Bank BRI Syariah KCP Bintaro)”.

Pada kesempatan ini saya memohon kiranya Bapak dapat memberikan informasi terkait dengan penelitian yang saya susun, adapun daftar pertanyan terkait judul diatas adalah sebagai berikut :

1. Dasar hukum yang digunakan Bank BRISyariah pada pembiayaan akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik dalam produk KPR?

Jawab :

Dasar hukum yang digunakan oleh Bank BRISyariah terkait dengan pembiayaan menggunakan akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik dalam produk KPR ini tentunya tidak terlepas dari peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, diantaranya :

a. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 terkait Perbankan Syariah b. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia c. PT. Bank BRI Syariah, Tbk.

Peruasahaan juga memiliki peraturan atau ketentuan terkait dengan produk perbankan yang dijalankannya, serta peraturan-peraturan lain yang menjadi acuan terkait dengan pelaksanaan Akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik ini.

2. Bagaimana mekanisme pembiayaan akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik dalam produk KPR di Bank BRISyariah?

Jawab :

Mekanisme atau alur yang dibuat oleh Bank BRISyariah pada pembiayaan akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik pada produk KPR dalam bentuk refinancing aset sebagai berikut.

a. Nasabah yang ingin mengajukan permohonan pembiayaan Ijarah Muntahiyah bit tamlik datang ke Bank BRI Syariah

b. Kemudian nasabah mengisi FAP (Form Aplikasi Permohonan) yang disediakan oleh bank guna mengetahui data-data dan informasi pendukung seputar nasabah, kemudian pihak bank mengumpulkan data utama calon nasabah

c. Kemudian pihak bank atau AO melakukan BI Checking yang berfungsi untuk pemeriksaan riwayat kredit nasabah dengan mengacu pada data BI (Bank Indonesia).

d. Melihat dari data-data dan riwayat kredit nasabah kemudian diajukan untuk persetujuan ke komite pembiayaan.

e. Jika disetujui maka Bank BRI Syariah dan nasabah melakukan penandatanganan Akad Bai’. Pada saat proses Bai’ ini selesai dilaksanakan antara Bank dengan nasabah, kemudian nasabah menyerahkan dokumen legalitas aset kepada Bank BRI Syariah.

Refinancing Asset (Pembiayaan ulang) ini diimplementasikan setelah nasabah menyerahkan dokumen legalitas asset tersebut, Bank melakukan pembiayaan ulang kepada nasabah dengan menghitung besarnya nilai likuidasi asset yang menjadi objek ijarah.

f. Setelah penyerahan dokumen legalitas asset, kemudian Bank Syariah dan nasabah melakukan penandatanganan Wa’ad atau perjanjian akad untuk kemudian proses pencairan. Pada saat ini Akad Ijarah mulai diimplementasikan sampai pada tahap selanjutnya

g. Nasabah melakukan pembayaran angsuran sewa atas objek Ijarah Muntahiyah bit tamlik kepada pihak Bank sesuai dengan besaran dan jangka waktu yang telah ditentukan pada awal akad

h. Setelah masa ijarah (sewa-menyewa) selesai, Bank BRI Syariah dan nasabah melakukan penandatanganan Akad hibah kemudian Bank Syariah menyerahkan dokumen legalitas asset kepada nasabah.

3. Apa saja persyaratan dalam pengajuan pembiayaan akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik di Bank BRISyariah?

Jawab :

Persyaratan dalam pengajuan pembiayaan akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik di Bank BRISyariah, dibagi memjadi dua kategori:

c. Fix income, yaitu Calon Nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan dengan Akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik pada produk KPR dengan penghasilan / pendapatan tetap.

Persyaratannya antara lain :

8. Fotocopy KTP pemohon dan pasangan (jika sudah menikah) 9. Fotocopy Kartu Keluarga

10. Fotocopy surat nikah (bila sudah menikah) 11. Fotocopy NPWP pribadi

12. Surat keterangan aktif bekerja / Surat keterangan pengangkatan karyawan tetap selama 2 tahun dari HRD (Human Research Development) tempat calon nasabah bekerja

13. Surat keterangan penghasilan / slip gaji 3 bulan terakhir

14. Fotocopy rekening tabungan / giro calon nasabah 3 bulan terakhir d. Non income, Calon Nasabah merupakan pengusaha yang ingin mengajukan pembiayaan dengan Akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik pada produk KPR.

8. Fotocopy KTP pemohon dan pasangan (jika sudah menikah) 9. Fotocopy Kartu Keluarga

10. Fotocopy surat nikah (bila sudah menikah) 11. Fotocopy NPWP

12. Legalitas usaha (Surat Keterangan Usaha) yang disahkan oleh KEMENKUMHAM (Kementrian Hukum dan HAM)

13. Laporan keuangan usaha

14. Fotocopy rekening koran 6 bulan terakhir

4. Pada tahun 2020, ada berapa nasabah Bank BRISyariah KCP Bintaro yang melakukan pembiayaan menggunakan Akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik pada produk KPR?

Jawab :

Untuk 2020 sendiri tidak ada nasabah yang mengajukan pembiayaan menggunakan Akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik dalam produk KPR, sementara dari data lima tahun terakhir terdapat 29 nasabah yang mengajukan pembiayaan tersebut. serta tiga nasabah yang telah selesai pembiayaan tersebut.

5. Apakah Bank BRISyariah dalam hal ini menyediakan objek barang yang disewakan?

Jawab :

Dalam hal ini Bank Syariah tidak menyediakkan objek barang / aset yang disewakan. Akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik yang diterapkan dalam Refinancing Aset, jadi Nasabah yang melakukan pengajuan untuk Refinancing aset miliknya ke Bank Syariah.

6. Bagaimana ketentuan terkait perpindahan kepemilikan terhadap objek Ijarah Muntahiyah bit tamlik?

Jawab :

Ketentuan terkait dengan perpindahan kepemilikan terhadap objek Ijarah Muntahiyah bit tamlik dalam produk KPR yaitu dari awal perjanjian dibuat dengan menandatangani secara notarial perjanjian dibawah tangan, kemudian melaksanakan Akad Ijarah (Sewa-menyewa), berakhir masa sewa kemudian akad hibah.

7. Biaya-biaya apa saja yang keluar selama proses pembiayaan akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik dalam produk KPR di Bank BRISyariah?

Jawab :

Biaya-biaya yang keluar selama proses pembiayaan Akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik dalam produk KPR di Bank BRISyariah sendiri antara lain :

e. Biaya Administrasi 1 % dari plafond f. Asuransi Kebakaran

g. Asuransi Jiwa h. Biaya Notaris

Yang semuanya bekerjasama dengan Bank BRISyariah

8. Bagaimana penentuan prosentase atas biaya pemeliharaan antara Bank Syariah dan Nasabah selama proses pembiayaan akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik dalam produk KPR di Bank BRISyariah? Dasar penetapan apa yang digunakan dalam penentuan atas biaya-biaya tersebut?

Jawab :

Penentuan prosentase atas biaya pemeliharaan selama proses pembiayaan Akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik dalam produk KPR menjadi tanggung jawab nasabah sepenuhnya, dasar penetapan yang digunakan dalam penentuan atas biaya-biaya tersebut adalah ketentuan dari Bank BRISyariah.

9. Apakah biaya selama proses pembiyaan akad Ijarah Muntahiyah bit Tamlik dalam produk KPR ini berubah-ubah atau tidak? Jika berubah, Apa yang dijadikan dasar atas perubahan tersebut?

Jawab :

Bank Syariah melakukan review setiap tahun selama proses pembiayaan produk KPR ini, pada praktiknya biaya tidak berubah-ubah artinya tetap sesuai dengan kesepakatan di awal perjanjian.

LAMPIRAN DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara ini dilakukan pada Jumat, 17 Juli 2020 di Bank BRI Syariah KCP Bintaro. Dengan Narasumber Bapak Aditya Ramadhan yang menjabat sebagai Accounnt Officer. Alhamdulillah wawancara ini telah berlangsung ditengah Pandemi Covid-19 dan tetap sesuai dengan protokol Kesehatan yang berlaku seperti Cek suhu dan menggunakan handsanitizer untuk memasuki wilayah kantor, yang kebetulan kantor BRI Syariah KCP Bintaro ini berada di Tangerang Selatan.

Dokumen terkait