• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3

4.3 Rerata Berat Segar Tanaman Terhadap Pengaruh Pemberian Asam Amino

Perlakuan Berat segar tanaman (gram)

35 HST 42 HST

P0 190,17 ± 3,25 a 199,83 ± 7,25 a

P1 233,83 ± 8,28 c 242,83 ± 6,05 c

P2 270,5 ± 10,41 d 280,67 ± 11,93 d

P3 223,67 ± 4,08 b 231 ± 6,13 b

Keterangan : Jumlah rerata pada kolom yang sama jika terdapat huruf yang berbeda maka menunjukkan adanya beda nyata dengan taraf 5% pada uji DMRT (Duncan Multiple Range Test). P0 = Control, P1 = Asam Amino 2,5%, P2 = Asam Amino 5%, P3 = Asam Amino 7,5%

0 50 100 150 200 250 300

35 HST 42 HST

Grafi Berat Segar Tanaman Selada Keriting

P0 P1 P2 P3

Analisa Keuntungan usahatani di mulai pada saat awal musim tanam dan selesai pada tanaman dalam kondisi siap panen. Hasil Analisa keuntungan usahatani menggunakan perlakuan control dapat dilihat pada table 4.4, Analisa keuntungan usahatani dengan menggunakan perlakuan P1 pada table 2,5% pada table 4.5, Analisa keuntungan usahatani dengan menerapkan hasil kajian terbaik yaitu P2 dengan konsentrasi 5% yaitu dapat dilihat pada table 4.6, hasil dengan perlakuan P3 dengan konsentrasi 7,5% dijelaskan pada table 4.7.

4.4 Analisa Keuntungan UsahaTani dengan menerapkan Hasil Kajian P0 atau kontrol

no uraian jumlah harga total

1. Penerimaan

hasil panen

200 tanaman @ rerata 190 gram 200 x 0,19kg = 38 kg 27.000/kg 1026000

Total Penerimaan (TR) 1026000

no uraian jumlah harga total

1. Biaya Variabel (VC) a.Persiapan Tanam

1. Rockwool 2

20000 / 100 media

tanam 40000

2. Benih Tanaman

1000 benih/pck. 200

benih 285000 / 1000 benih 57000

b. Biaya Pupuk

1. AB Mix 1 80000/pck 80000

c. Pestisida

1. Asap Cair 1 liter 45000 45000

d. Lain-lain

1. Tenaga kerja 1 orang 200000/orang 200000

2. Listrik 20000 20000

2. Biaya Tetap (FC) 0 0

Total Biaya (TC) 442000

3. Keuntungan Usahatani (Profit) Total penerimaan (TR) - Total Biaya (TC) 584000

4.5 Analisa Keuntungan UsahaTani dengan menerapkan Hasil Kajian P1 Konsentrasi 2,5%

no uraian jumlah harga total

1. Penerimaan

hasil panen

200 tanaman @ rerata 234

gram 200 x 0,234kg = 46,8 kg 27.000/kg 1.263.600

Total Penerimaan (TR) 1.263.600

no uraian jumlah harga total

1. Biaya Variabel (VC) a.Persiapan Tanam

1. Rockwool 2

20000 / 100 media

tanam 40000

2. Benih Tanaman

1000 benih/pck. 200

benih 285000 / 1000 benih 57000 b. Biaya Pupuk

1. AB Mix 1 80000/pck 80000

2. Asam Amino 25 ml x 14 = 350ml 30000/liter 10500

c. Pestisida

1. Asap Cair 1 liter 45000 45000

d. Lain-lain

1. Tenaga kerja 1 orang 200000/orang 200000

2. Listrik 20000 20000

2. Biaya Tetap (FC) 0 0

Total Biaya (TC) 452500

3.

Keuntungan Usaha Tani

(Profit) Total penerimaan (TR) - Total Biaya (TC) 811.000

4.6 Analisa Keuntungan UsahaTani dengan menerapkan Hasil Kajian P2 Konsentrasi 5%

no uraian jumlah harga total

1. Penerimaan

hasil panen 200 tanaman @ rerata

270gram 200 x 0,27kg = 54 kg 27.000/kg 1458000

Total Penerimaan (TR) 1458000

no uraian jumlah harga total

1. Biaya Variabel (VC) a.Persiapan Tanam

1. Rockwool 2

20000 / 100 media

tanam 40000

2. Benih Tanaman

1000 benih/pck. 200

benih 285000 / 1000 benih 57000 b. Biaya Pupuk

1. AB Mix 1 80000/pck 80000

2. Asam Amino 50 ml x 14 = 700ml 30000/liter 21000

c. Pestisida

1. Asap Cair 1 liter 45000 45000

d. Lain-lain

1. Tenaga kerja 1 orang 200000/orang 200000

2. Listrik 20000 20000

2. Biaya Tetap (FC) 0 0

Total Biaya (TC) 463000

3.

Keuntungan Usaha Tani

(Profit) Total penerimaan (TR) - Total Biaya (TC) 995000

4.7 Analisa Keuntungan UsahaTani dengan menerapkan Hasil Kajian P3 Konsentrasi 7,5%

no uraian jumlah harga total

1. Penerimaan

hasil panen

200 tanaman @ rerata 224

gram 200 x 0,224kg = 44,8 kg 27.000/kg 1.209.600

Total Penerimaan (TR) 1.209.600

no uraian jumlah harga total

1. Biaya Variabel (VC) a.Persiapan Tanam

1. Rockwool 2

20000 / 100 media

tanam 40000

2. Benih Tanaman

1000 benih/pck. 200

benih 285000 / 1000 benih 57000 b. Biaya Pupuk

1. AB Mix 1 80000/pck 80000

2. Asam Amino 75 ml x 14 = 1050ml 30000/liter 31500

c. Pestisida

1. Asap Cair 1 liter 45000 45000

d. Lain-lain

1. Tenaga kerja 1 orang 200000/orang 200000

2. Listrik 20000 20000

2. Biaya Tetap (FC) 0 0

Total Biaya (TC) 473500

3.

Keuntungan Usaha Tani

(Profit) Total penerimaan (TR) - Total Biaya (TC) 736100

4.2.3 Berat Segar Tanaman

Berat segar tanaman dihitung pada saat tanaman telah siap panen atau memasuki umur 35 dan 42 HST dengan menggunakan alat bantu timbangan digital.

Berdasarkan hasil pengamatan pada usia tanaman 35 HST perlakuan P2 42 HST perlakuan P2 memiliki rerata paling berat di antara yang lain yaitu 283,8 gram dan perlakuan control memiliki rerata berat segar tanaman terendah dengan berat 201,8 gram Valdhini dan Aini (2017) menyatakan bahwa jumlah daun, tinggi tanaman, lebar daun dan diameter batang sangat berpengaruh terhadap bobot segar tanaman.

Semakin banyak jumlah daun, daun yang lebar dan semakin besar diameter batang maka semakin besar berat segar tanaman. Selain itu tanaman yang tidak terserang hama penyakit akan menghasilkan individu tanaman yang bagus baik kuantitas dan kualitasnya.

4.2.4 Analisa Keuntungan Usahatani

Analisa Keuntungan usahatani adalah selisih dari penghasilan keseluruhan dikurangi biaya variable yang dibutuhkan selama melakukan produksi. Analisa keuntungan disini menggunakan tanaman berusia 35 HST dengan perhitungan 200 Tanaman.

Adapun Rekapitulasi hasil perhitungan dapat dilihat dalam table 4.8.

4.8 Rekapitulasi hasil Analisa keuntungan usaha tani

Perlakuan Perhitungan

Penerimaan Total Biaya Keuntungan Bersih

P0 1.026.000 442.000 584.000

P1 1.263.600 452.500 811.000

P2 1.458.000 463.000 995.000

P3 1.209.600 473.500 736.100

Dari data hasil keuntungan diperoleh bahwa perlakuan P2 memperoleh hasil keuntungan paling tinggi jika dibandingkan dengan ketiga perlakuan lainnya dengan mengasilkan total penerimaan Rp. 1.458.000 total pembiayaan sebesar Rp. 463.000 dan total penghasilan berih Rp. 995.000. Roza (2009), Keuntungan Usahatani adalah penerimaan yang diperoleh dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.

l.) dilaksanakan setelah mendapat haasil kajian terbaik, pelaksanaan penyuluhan akan dilaksanakan pada bulan maret 2022.

5.2.2. Penetapan Tujuan Penyuluhan

Penetapan tujuan penyuluhan didasarkan pada kebutuhan sasaran untuk meningkatkan pengetahuan petani tentang pemberian nutrisi tambahan tanaman selada keriting (Lactuca Sativa l.) dengan memberikan Asam Amino Konsentrasi 50

% sebagai nutrisi tambahan hidroponik.

5.2.3. Penetapan Sasaran Penyuluhan

Asosiasi adalah salah satu organisasi berbadan hukum yang menaungi sekelompok orang yang memiliki profesi dan keahlian yang samadalam pembinaan dan pengembangan praktik berprofesi. Salah satu Asosiasi yang ada dibondowoso adalah Asosiasi Petani Hidroponik (ASTANIK) Kabupaten Bondowoso. Asosiasi Petani Hidroponik atau ASTANIK ini adalah sekelompok orang yang memiliki profesi dan keahlian yang sama dibidang bududaya tanaman secara hidroponik di kabupaten Bondowoso

Sasaran penyuluhan tentang pemberian nutrisi tambahan tanaman selada keriting (Lactuca Sativa l.) dengan memberikan Asam Amino sebagai nutrisi tambahan dalam budidaya tanaman secara hidroponik adalah Asosiasi Petani Hidroponik (ASTANIK) Kabupaten Bondowoso beranggotakan 25 orang. Metode penentuan sasaran menggunakan metode Sampling Jenuh dengan total responden menjadi 25 orang. Berikut data rekapitulasi sasaran penyuluhan dapat dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.2 Data Rekapitulasi Sasaran Penyuluhan

No

Responden

Jenis Kelamin

Pendidikan Umur (Tahun)

1 M. Umar Dwi W. L SMA 29

2 Ade L SMA 29

3 Bonanza R. L SMA 26

4 Salman Alfarizi L SMA 29

5 Rahmanto L SMA 33

6 Ahmad Junaedi L SMA 28

7 Marsito L SMA 47

8 Daniel Siyanto L S1 28

9 Rifqi Fairuz Salam L S1 23

10 Achmad Fitra Junaedi L SMA 37

11 Ginanjar L

S1 44

12 M. Ruslan Nudden L SMA 29

13 Dayat L SMA 35

14 Rindang P SMA 31

15 Yudha Gusthi Randha L S1 30

16 Philip L SMA 37

17 Fitra L SMA 34

18 M. Febrian Syah L SMA 27

19 Ravi L SMA 27

20 Rudi Santoso L SMA 48

21 Nur Hayanto L SMA 68

22 Imam W. L SMA 29

23 Slamet S. L SMA 37

24 Ocha Ari Pangistu P SMA 28

25 Ahmad Irgi Fahrezi L SMA 21

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa sasaran penyuluhan sebanyak 21 orang dari 25 responden memiliki tingkat pendidikan SMA, 4 orang berpendidikan dengan kategori tinggi dan umur dari responden termasuk dalam usia produktif sehingga sasaran tersebut dapat membaca dan menulis. Sehingga dapat ditetapkan media berupa leaflet, video dan power point serta metode penyuluhan yang dilakukan dengan cara anjangsana, diskusi dan ceramah.

5.2.4. Penetapan Materi Penyuluhan

Penetapan materi penyuluhan tentang pemberian nutrisi tambahan tanaman selada keriting (Lactuca Sativa l.) dengan memberikan Asam Amino sebagai nutrisi tambahan hidroponik. Didapatkan hasil kajian terbaik adalah dengan menambahkan Asam Amino dengan konsentrasi 5%. Setelah materi penyuluhan ditetapkan, tahap selanjutnya menyusun synopsis, synopsis merupakan ringkasan yang berisikan materi penyuluhan agar lebih mudah disampaikan kepada petani. Selanjutnya penyusunan lembar persiapan menyuluh (LPM), lembar persiapan menyuluh berisikan tahapan-tahapan dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan.

5.2.5. Penetapan Media Penyuluhan

Penetapan media penyuluhan berdasarkan karakteristik penyuluhan. Karakteristik sasaran penyuluhan yaitu anggota Asosiasi Petani Hidroponik memiliki tingkat pendidikan SLTA dan S1 serta memiliki umur produktif. Maka dari itu media penyuluhan yang digunakan adalah power point, video dan leaflet pada lampiran 14.

5.2.6. Penetapan Metode Penyuluhan

Metode penyuluhan yang digunakan menggunakan metode anjangsana, ceramah dan diskusi dengan menjelaskan materi tentang pemberian nutrisi tambahan tanaman selada keriting (Lactuca Sativa l.) dengan memberikan Asam Amino sebagai nutrisi tambahan hidroponik. Alasan pemilihan metode tersebut berdasarkan keadaan lapang dan karakteristik sasaran yang memiliki umur yang produktif dan sudah berpendidikan. Sehingga dengan menggunakan metode anjangsana bertujuan untuk mendatangi sasaran satu-persatu melihat jadwal kesibukan dari sasaran. Ceramah bertujuan untuk menyampaikan materi penyuluhan sesuai dengan hasil kajian secara langsung agar mudah dipahami dan dimengerti oleh petani. Diskusi dipilih agar pada pertemuan tersebut terdapat interaksi social agar mengetahui sasaran dapat menerima materi penyuluhan yang telah diberikan.

5.2.7. Evaluasi Penyuluhan

Evaluasi penyuluhan dillakukan untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan petani setelah dilakukannya penyuluhan tentang pemberian nutrisi tambahan tanaman selada keriting (Lactuca Sativa l.) dengan memberikan Asam Amino sebagai nutrisi tambahan hidroponik

a. Penentuan Responden

Responden kegiatan evaluasi merupakan Asosiasi Petani Hidroponik.

Penentuan sampel evaluasi menggunakan metode sampel jenuh yaitu responden evaluasi dengan jumlah 25 orang..

b. Instrument Evaluasi

Instrument evaluasi menggunakan skala Guttman Multiple Choice (pilihan ganda) pada kuisioner Pretest dan Postest dengan 4 jawaban. Dalam penentuan penilaian diberikan skor 1 pada jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Jumlah intrumen kuisioner sebanyak 25 butir pertanyaan.

c. Analisis Data

Analisa data dilakukan setelah mendapatkan hasil pengisian kuisioner Pretest dan Postest. pengisian kuisioner Pretest dilakukan sebelum dilakukannya penyuluhan, dan pengisian kuisioner Postest dilakukan setelah penyuluhan pertanian oleh sasaran 25 anggota Asosiasi Petani Hidroponik . Menurut Azwar Saifuddin (2012) dapat menentukan penggolongan pengetahuan ke dalam 3 kategori. Berikut penggolongan pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.7.

Tabel 5.3 penggolongan pengetahuan

Rumus Kategori

X < (μ – 1,0σ) Rendah (μ – 1,0σ) ≤ X <(μ +1,0σ) Sedang

(μ +1,0σ) ≤ X Tinggi

Untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan berapa persen dapat dilihat dari selisih persentase pengetahuan antara pretest dan posttest.

5.2.8 Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian a. Persiapan

Persiapan yang dilakukan dengan koordinasi dengan ketua Asosiasi Petani Hidroponik mengenai lokasi dan waktu untuk berkunjung di kediaman anggoa asosiasi.

b. Pelaksanaan Penyuluhan

Pelaksanaan penyuluha dilaksanakan setelah persiapan penyuluhan telah selesai di siapkan, Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pengisian daftar hadir, pengisian kuisioner Pretest, pembukaan, perkenalan, penyampaian materi, sesi diskusi/tanya jawab, pengisian kuisioner Posttest, dan penutup.

a. Pendekatan Sasaran Penyuluhan

Pendekatan sasaran penyuluhan dilakukan dengan cara membantu pengisian baik daftar hadir, pengisian kuisioner Pretest dan Posttest, berdiskusi dan tanya jawab dengan petani hidroponik. Berita acara dapat dilihat pada lampiran.

b. Pembukaan Penyuluhan Pertanian

Pembukaan pada kegiatan penyuluhan dilakukan dengan mengucapkan salam dan mengucapkan terimakasih kepada anggota yang telah meluangkan waktu dan telah menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan.

c. Penyampaian Materi Penyuluhan

Materi yang diberikan sesuai dengan hasil kajian terbaik tentang pemberian nutrisi tambahan tanaman selada keriting (Lactuca Sativa l.) dengan memberikan Asam Amino sebagai nutrisi tambahan hidroponik yakni dengan menambahkan nutrisi asam amino konsentrasi 5% dan Analisa keuntungan usahatani apabila menggunakan nutrisi tambahan Asam Amino tersebut. Materi disampaikan dengan ringkas dalam bentuk sinopsis yang telah dibuat sebelumnya, media yang digunakan adalah leaflet, video, dan powerpoint. Media leaflet sebagai dokumen agar petani idroponik setelah selesainya penyuluhan dapat di simpan dan dibaca Kembali. Media video digunakan sebagai bahan bahwa peneliti telah membuktikan hasil penelitiannya dengan sebenar benarnya. Media powerpoint dalam penyuluhan digunakan sebagai bahan diskusi agar petani memahami materi penyuluhan .

d. Penutup Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan evaluasi penyuluhan dilaksanakan guna mengetahui sebeberapa besar peningkatan pengetahuan 25 anggota Asosiasi Petani Hidroponik terhadap materi

penyuluhan tentang pemberian nutrisi tambahan tanaman selada keriting (Lactuca Sativa l.) dengan memberikan Asam Amino konsentrasi 5% sebagai nutrisi tambahan

tanaman secara hidroponik oleh mahasiswa. Responden evaluasi berjumlah 25 anggota Asosiasi Petani Hidroponik. Pengisian kuisioner Pretest dilakukan sebelum dilaksanakannya pemberian materi, pengisian kuisioner Posttest dilakukan setelah dilaksanakannya pemberian materi.

Hasil dari kuisioner pretest dan postest yang sudah terkumpul kemudian ditabulasikan kedalam micorosoft excel. Peningkatan pengetahuan petani diukur dengan menggunakan metode Scoring yaitu jawaban benar skor 1 dan jawaban salah skor 0

dengan kategori tinggi dan presentase 4%. Pada pengisian kuisioner Posttest atau setelah di adakannya penyuluhan diperoleh 5 orang dengan kategori rendah dan presentase 20%, 14 orang dengan kategori sedang dan presentase 56%. 6 oraang dengan kategori tinggi dan presentase 24%.

Hasil dari kegiatan penyuluhan tentang pemberian nutrisi tambahan tanaman selada keriting (Lactuca Sativa .) dengan memberikan Asam Amino sebagai nutrisi tambahan budidaya tanaman secara hidroponik tebukti meningkatkn pengetahuan petani, dari hasil Analisa pengisian kuisioner Pretest dan Posttest didapatkan selisih sebesar 9,3%, dapat diartikan bahwa pengetahuan Anggota Asosiasi Petani Hidroponik kabupaten Bondowoso meningkat 9,3%. Peningkatan pengetahuan petani dapat terjadi karena penetapan materi, media dan metode yang dipilih sesuai dan dapat diterima oleh anggota Asosiasi Petani Hidroponik Kabupaten Bondowoso.

Presentase peningkatan pengetahuan Anggota Asosiasi Petani Hidroponik Bondowoso dapat dilihat pada table 6.2

Tabel 6.2 Rekapitulasi Tes Pengetahuan

No Kuesioner Persentase (%)

1 Pretest 79,2

2 Postest 88,5

Posttest – Pretest = 9,3

Sumber : Data primer diolah, 2022

Dari hasil peningkatan pengetahuan petani sebesar 9,3%. Rendahnya peningkatan pengetahuan petani didasarkan pada pengetahuan petani yang sdh cukup tinggi. Hal tersebut dipengaruhi dalam karakteristik anggota asosiasi meliputi usia masih produksif dan tingkat Pendidikan yang didominasi telah lulus SMA.

Sehingga daya serap materi oleh anggota asosiasi petani hidroponik sangat tinggi

yang mengakibatkan nilai peningkatan pengetahuan anggota asosiasi petani hidroponik sangat sedikit. Usia Anggota asosiasi atau responden salah satu fakto dalam penyerapan materi, anggota dengan usia produktif dirasa dapat menerima materi dengan lebih mudah daripada anggota asosiasi yang berusia lebih tua. Selain itu factor kedua yakni tingkat Pendidikan adalah faktor lainnya yang menyebabkan rendahnya peningkatan pengetahuan anggota, tingkat Pendidikan anggota yang rata-rata lulusan SMA dan S1 menyebabkan mudahnya dalam mengakses inovasi baru mengenai penambahan nutrisi budidaya tanaman secara hidroponik. Tingkat pendidikan yang dimaksudkan yakni pendidikan formal yang telah dilalui oleh penduduk suatu daerah tersebut (Azizah dan Sugiarti, 2020).

Selain itu rendahnya nilai peningkatan pengetahuan petani disebabkan karena petani atau responden sudah yang memiliki wawasan yang luas dan sudah lebih dulu bergerak dibidang hidroponik sehingga sedikit atau banyak petani sudah mengetahui tentang hidroponik. Sehingga petani menerima materi tentang hidroponik dengan respon yang baik. Hal tersebut sejalan dengan Wardana, dkk (2017) yang menyatakan bahwa jika selisih skor yang didapat terbilang rendah hal tersebut dikarenakan tingkat pengetahuan petani yang terbilang tinggi terhadap materi yang disampaikan.

6.2 Rencana Tindak Lanjut

6.2.1 Rekomendasi Perbaikan Rancangan

Rekomendasi perbaikan racangan diperuntukkan sebagai acuan kajian oleh peneiliti selanjutnya, antara lain :

1. Materi yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kondisi nyata di lapangan sehingga materi memberikan manfaat bagi petani.

2. Petani sudah mengetahui tentang pemilihan nutrisi tambahan untuk tanaman secara hiroponik, menambahkan unsur inovasi terhadap nutrisi yang diberikan 3. Diperlukan penelitian yang lebih lanjut mengenai nutrisi tambahan bagi tanaman

secara hidroponik.

4. Petani lebih tertarik dengan Analisa keuntungan usahatani, karena dalam usahanya tidak ada pembukuan

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan

1. Parameter tinggi P0 : 18,43 cm, P1 : 23,02 cm, P2 : 25,2 cm, P3 : 21,43 cm.

Parameter jumlah helai daun P0 : 17 helai, P1 : 23 helai, P2 : 25 helai, P3 : 21 helai. Parameter Berat segar tanaman : P0 : 201,8 gram, P1 : 240,8 gram, P2 : 283,8 gram, P3 : 231,8 gram . Maka dari itu penelitian tentang pengaruh pemberian Asam Amino sebagai nutrisi tambahan untuk tanaman selada kriting secara hidroponik dapat dikatakan berbeda nyata, dan perlakuan P2 sebagai peralkuan terbaik.

2. Analisa keuntungan usahatani yang didapatkan dengan menggunakan perlakuan P2 konsentrasi asam amino 5% dalam 1 kali produksi 200 tanaman Rp.

1.458.000, biaya variable yang dibutuhkan adalah persiapan tanam, pemeliharaan tanaman, dan lain-lain adalah sejumlah Rp. 463.000. keuntungan bersih yang diterima petani adalah total penghasilan dikurangi biaya variable adalah Rp. 995.000. Sedangkan Analisa Keuntungan usahatani tanpa menggunakan perlakuan atau menggunakan perlakuan P0 dalam 1 kali produksi 200 tanaman Rp. 1.026.000, biaya variable yang dibutuhkan adalah persiapan tanam, pemeliharaan tanaman, dan lain-lain adalah sejumlah Rp. 442.000.

keuntungan bersih Rp. 584.000. didapatkan selisih keuntungan dengan menggunakan P2 perlakuan menggunakan hasil kajian terbaik terhadap perlakuan control adalah sebesar Rp. 411.000.

3. Sasaran dalam kegiatan penyuluhan tentang pemberian nutrisi tambahan tanaman selada keriting (Lactuca Sativa l.) dengan memberikan Asam Amino

sebagai nutrisi tambahan hidroponik adalah 25 Anggota Asosiasi Petani Hidroponik Kabupaten Bondowoso. Dari materi yang telah disampaikan media dan metode yang digunakan memperoleh hasil pretest sebagai berikut 84%

dengan kategori rendah, 12% denan kategori sedang dan 4% dengan kategori tinggi. Sedangkan hasil posttest sebagai berikut 20% dengan kategori rendah, 56% dengan kategori sedang dan 24% dengan kategori tinggi.

4. Evaluasi penyuluhan dilakukan untuk mengukur peningkatan pengetahuan sasaran. Hasil dari evaluasi penyuluhan didapatkan presentase pengisian kuisioner Pretest sebesar 79,2% dan presentase pengisian kuisioner Posttest sebesar 88,5% termasuk dalam kategori tinggi. Peningkatan pengetahuan anggota Asosiasi Petani Hidroponik Kabupaten Bondowoso adalah 9,3%.

Penyebab rendahnya peningkatan pengetahuan petani adalah karena tingginya tingat Pendidikan petani tinggi, yang didominasi telah lulus SMA.

1. Bagi penulis sebaiknya memberikan beberapa factor nutris tambahan tidak hanya untuk mengetahui pengaruh asam amino terhadap pertumbuhan tanaman selada keriting (Lactuca Sativa l.) secara hidroponik.

2. Bagi Asosiasi Petani Hidroponik dapat menerapkan hasil kajian agar dapat memperbaiki hasil dalam budidaya tanaman selada keriting (Lactuca Sativa l.) secara hidroponik.

3. Bagi institusi Polititeknik Pembanguna Pertanian Malang, diharapkan Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bachri, Zekky. 2017. Kangkung Hidroponik. Jakarta: Penebar Swadaya

Dwi Ftriani. 2015. PENGARUH PEMBERIAN ASAM AMINO (GLISIN, SISTEIN DAN ARGININ) TERHADAP PEMBENTUKAN TUNAS TEBU (Saccharum Officinarum L.) SECARA IN VITRO

Faqih, A., Dukat, Susanti R. 2015. Efektivitas Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian Dalam Penerapan Teknologi Budidaya Padi Sawah (Oryza Sativa L.) Sistem Tanam Jajar Legowo 4:1 (Studi Kasus Di Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciomas Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan).

JURNAL AGRIJATI. 28(1)

Hermayanti, P.,Arif, B, P.,dan Ujang T, L. 2017. Implementasi Metode Scoring System Sebagai Vaiabel dalam Memahami Kajian Ilmu Tasawuf Berbasis Android. Jurnal Online Informatika. 2(2), 94

Kahan, David. 2013. Economics For Farm Management Extention. Rome : Food and Agriculture Organization Of The United Nation . page 1-97

Kaleka, Nobertus. 2019. Hidroponik Sumbu Wick & Rakit Apung. Yogyakarta:

Pustaka Baru

Lestari, dina, dkk (2018). Pengaruh Konsentrasi Nutrisi dan Beberapa Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) universitas Riau. Riau

Mulyana, Asmarahman. 2012. Petunjuk Praktis Pembibitan Jabon Dan Sengon.

Jakarta Selatan: PT AgroMedia Pustaka

Padmowihardjo S. 1999. Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Universitas Terbuka, Depdikbud. Jakarta.

Peraturan Menteri Pertanian No.52 Tahun 2009 tentang Metode Penyuluhan Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta

Romalasari, atika (2018). Produksi Selada (Lactuca sativa l.) Menggunakan Sistem Hidroponik Dengan Perbedaan Sumber Nutrisi. Universitas subang.

Subang

Siswadi. 2013. Tanaman Hidroponik. Yogyakarta: PT Citra Aji Parama

Siswanto, Dwi. 2012. Hakikat Penyuluhan Pembangunan Dalam Masyarakat.

Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogjakarta. Jurnal Filsafat.

22(1)

Sumantri, A. 2011. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kencana

Susilawati. 2019. Dasar-Dasar Bertanam Secara Hidroponik. Palembang: Unsri Press

Syukur, Abdul. 2021. Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bangka belitung Timbulus, M.V.G., Sondakh, M.L., Rumagi, G.A.j. 2016. Persepsi Petani Terhadap

Peran Penyuluh Pertanian Di Desa Rasi Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. Agri-Sosioekonomi Unsrat. 12(2A), 19 – 40

Tripama,bagus dkk. (2018). Produksi Selada (Lactuca sativa l.) Menggunakan Sistem Hidroponik Dengan Perbedaan Sumber Nutrisi. Universitas Muhammadiyah Jember. Jember

Tiwi Fitriansah. 2016. PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa l) PADA KONSENTRASI DAN INTERVAL PENAMBAHAN AB MIX DENGAN SISTEM HIDROPONIK

Undang-Undang Republik Indonesia No. 16 Tahun 2006 Tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan. Kementrian Pertanian.

Jakarta

Vintarno, J., Sugandi, Y.S., Adiwisastra, J. 2019. Perkembangan Penyuluhan Pertanian Dalam Mendukung Pertumbuhan Pertanian Di Indonesia.

Program Pasca Sarjana Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran. 1(3), 90 – 96

LAMPIRAN Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen

Adapun dasar dari pembuatan kuesioner adalah kisi-kisi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No Variabel Dimensi Indikator

1 Pengetahuan petani mengenai pemberian nutrisi tambahan

tanaman selada keriting (Lactuca Sativa l.) dengan menambahkan Asam Amino konsentrasi 5%

pada sistem hidroponik

Mengetahui 1. Menjelaskan tentang hidroponik

2. Menjelaskan kelebihan budidaya hidroponik 3. Menjelaskan tentang

pengertian pemberian nutrisi 4. Menjelaskan kelebihan dan

keuntungan pemberian nutrisi 5. Menjelaskan tentang

pengertian berbagai konsentrasi nutrisi asam amino pada budidaya selada secara hidroponik

Memahami 1. Menjelaskan tentang manfaat pemberian nutrisi

2. Menjelaskan manfaat

pemberian nutrisi asam amino Menerapkan 1. Menjelaskan tentang

pemberian nutrisi asam amino terhadap pertumbuhan

tanaman selada keriting (Lactuca Sativa l.) secara hidroponik dan keuntungan usahatani

Menganalisis 1. Menjelaskan tentang pentingnya pembemberian nutrisi

2. Menjelaskan waktu dalam kegiatan pemberian nutrisi Menciptakan 1. Menjelaskan tentang

konsentrasi nutrisi asam amino terbaik budidaya secara hidroponik

Mengevaluasi 1. Penggunaan nutrisi tanaman secara hidroponik dengan menggunakan asam amino konsentrasi 5%

Lampiran 2. Kuisioner Evaluasi Penyuluhan

KUESIONER EVALUASI

PEMBERIAN NUTRISI ASAM AMINO SEMPROT DAUN PADA TANAMAN SELADA SECARA HIDROPONIK

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Alamat

- Dusun :

- Desa :

- Kecamatan :

- Kabupaten :

3. Usia : ... Tahun

4. Jenis kelamin : Laki-Laki / Perempuan *)

5. Pendidikan : Tidak Sekolah / SD / SLTP / SMU / PT *) 6. Nama kelompok tani :

7. Pekerjaan utama :

8. Pekerjaan lain selain bertani :

9. Pengalaman berusahatani :

10. Luas lahan garapan

- Sawah : ... Ha - Tegalan : ... Ha 11. Status kepemilikan lahan : Milik / Sewa *)

12. Penguasaan sawah : Digarap Sendiri / Digarap Orang Lain*)

Keterangan : *) Coret yang tidak perlu

II. PETUNJUK PENGISIAN

a. Kami mohon Bapak/Ibu membaca terlebih dahulu petunjuk pengisian ini b. Mohon pilih salah satu jawaban A, B, C, D atau yang Bapak/Ibu anggap benar

kemudian bubuhkan tanda “Silang (X)”.

A. ASPEK PENGETAHUAN

DAFTAR PERTANYAAN JAWABAN

Mengetahui 1 Jelaskan apa itu Hidroponik...

a. Budidaya menggunakan buah b. Budidaya menggunakan daun busuk

c. Budidaya tanaman menggunakan air dengan menekankan pada pemenuhan nutrisi

d. Budidaya mengunakan kardus

C

2 Apa kelebihan dari tanaman hidroponik ...

a. Kebutuhan air hidroponik sedikit

b. Biaya mahal

c. Hasil tanaman sedikit d. Mutu tanaman terjamin

D

3 Macam-macam sistem hidroponik, kecuali...

a. NFT c. Wick sistem b. DFT d. Tumpang sari

D

4 Alat pengukur kepekatan nutrisi...

a. pH meter c. Meteran b. Penggaris d. TDS

D

5 Alat pengukur derajat keasaman atau pH adalah...

a. pH meter c. Meteran

A

b. Penggaris d. TDS 6 Salah satu contoh tanaman sayur

yang dikonsumsi daunnya adalah...

a. Selada Keriting c. Tomat b. Wortel d. Cabai

A

Memahami

8 Manfaat pemberian nutrisi pada tanaman ...

a. Tanaman menjadi kerdil b. Tanaman lebih segar dan

terhindar dari penyakit c. Tanaman menjadi banyak d. Tidak terjadi sesuatu

B

9 Protein yang sudah dipecah melalui proses metabolisme menjadi

molekul-molekul kecil sebagai bahan dasar untuk proses biosintesis adalah penjelasan dari..

a. Nitrogen b. Fosfor c. Asam nitrat d. Asam Amino

D

10 Asam amino berpengaruh terhadap

… tanaman selada a. Tinggi

b. Tinggi, jumlah helai

c. Tinggi, jumlah helai dan berat segar

d. Semua salah

C

Menerapkan

11 Waktu yang tepat pemberian nutrisi adalah…

a. Siang hari b. Malam hari c. Pagi hari d. Tengah malam

C

12 Kadungan utama pada asam amino adalah

a. zat besi c. kalsium

B

b. protein d. Vitamin A Menganalisis

13 Dibawah ini alat yang digunakan untuk penyiraman nutrisi tanaman adalah...

a. Pisau c. Rautan b. Sprayer d. Penggaris

B

14 Jangka waktu pemberian nutrisi asam amino…

a. 2 hari c. 4 hari b. 3 hari d. 5 hari

B

15 Berapa kali penyiraman pada tahap persemaian dilakukan...

a. 1x per hari c. 3x sehari b. 2x per hari d. 4x sehari

B

16 Dibawah ini media tanam hidroponik, kecuali...

a. Tanah (top soil) c.Rockwool b. Kompos d. Kertas

D

Menciptakan

17 Berikut ini nutrisi yang berasal dari bahan organik...

a. Asam amino c. Phonska

b. Urea d. NPK

A

18 Konsentrasi pemberian asam amino terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman selada keriting secara hidroponik adalah … a. 10% c. 5%

b. 2,5% d. 7,5%

C

Dokumen terkait