• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan ada pengaruh locus of control, kultur keluarga, kultur sekola h pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa, maka peneliti menyarankan:

1. Guru diharapkan menyampaikan kepada siswa supaya meningkatkan locus of control yang lebih berorientasi internal dengan cara mengikuti perlombaan, cerdas cermat, menjadi pengurus dalam OSIS, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, membuat kelompok sbelajar, dan terlibat dalam kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah.

2. Guru diharapkan menyampaikan kepada orang tua dalam pertemuan orang tua bahwa di dalam keluarga orang tua perlu menciptakan dan mengembangkan kultur keluarga yang lebih berorientasi power distance

kecil dengan mempunyai sikap menghargai dan menghormati sesama dan anggota keluarga yang lebih tua, tidak terlalu mengekang pada anak, menghindarkan sikap ketergantungan anak pada orang tua, colllectivism

dengan cara menciptakan iklim demokrasi dalam keluarga, kemampuan mengelola keuangan, bersikap mau mengakui kesalahan, masculinity

dengan cara pembagian peran orang tua, keinginan untuk hidup lebih baik,

uncertainty avoidance lemah dengan cara fleksibilitas penetapan aturan dalam keluarga, mempunyai kebiasaan untuk tidak cemas dalam menghadapi persoalan hidup, dan kebiasaan menghadapi ketidakpastian sebagai suatu kewajaran.

3. Sekolah perlu menciptakan dan mengembangkan kultur sekolah yang lebih berorientasi pada power distance kecil dengan memperlakukan siswa dengan adil, komunikatif, memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, melakukan proses pembalajaran yang terpusat pada siswa, kebebasan menyampaikan kritik, mengembangkan bakat yang dimiliki

siswa; colllectivism dengan bersikap positif dalam mengerjakan tugas, menciptakan iklim yang demokrasi di sekolah, penerimaan diri oleh orang lain; masculinity dengan cara berorientasi pada prestasi siswa, menciptakan suasana kelas yang kompetitif, dan meningkatkan kompetensi guru; uncertainty avoidance lemah dengan kedekatan relasi antar guru, siswa dan orang tua, berusaha jelas dalam mengajar, penerimaan siswa terhadap kekurangan guru dalam mengajar. Disampaikan dalam rapat rutin yang diselenggarakan oleh sekolah.

4. Siswa perlu meningkatkan kecerdasan emosionalnya dengan melatih diri secara terus menerus mengenali perasaan diri dan orang lain serta dapat mengatur emosi, menyadari kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan orang lain, nerempati, berorganisasi, dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, kebiasaan bermusyawarah dalam keluarga dan sekolah. 5. Penelitian jenis ini belum banyak dilakukan, padahal peran pendidikan

sangat penting untuk masa depan siswa. Oleh karena itu, penelitian in perlu dikembangkan dengan melibatkan aspek-aspek lain sehingga semakin dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesi, seperti melibatkan aspek lingkungan sekitar, sistem pembalajaran disekolah, sarana/fasilitas yang ada di sekolah, dll.

110

DAFTAR PUSTAKA

Arief Achmad. “Upaya membangun Kultur Sekolah Yang Efektif”.

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1004/11/0310.htm

Arikunto, Suharsimi. (1999). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakaarta: Pustaka Pelajar.

Cooper, Robert K. and Ayman Sayaf. 1998. “Kecerdasan Emosional dalam

Kepemimpinan Organisasi”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Dapiyanta. (2005). “Relevansi Kultur Sekolah Bagi Internalisasi Nilai- nilai dalam Pendidikan Agama Katholik di Sekolah”. Widya Dharma, No.1, Vol.16, Oktober.

Depdikbud. 202.”Kamus Umum Bahasa Indonesia”. Jakarta: Balai Pustaka

Dimyati, Dr., Mudjiono, Drs. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Dianti, Eka, (Mei 2005). “Murid Sulit Belajar ?”. http://www.pikiran_ rakyat.com/cetak/2005/0505/16/1104.htm.

Eres, M. P.C. Early. 1993. “Culture,Self-identity, and Work”. New York: Oxford University Press

Ge Mozaik, (Juni 2005), “Pentingnya Pendidikan Kecerdasan Emosional”. http://ganeca.blogspirit.com/archieve/2005/06/3/ge_mozaik_2005_pentingn ya_pendidikan_kecerdasan_emosional.

Gibson, James L., Ivancevich, John M., Donnelly, James H. (1997). Organization: behaviour, structure, processes. America: IRWIN.

Goleman, Daniel. (1999). Kecerdasan Emosional. Jakarta: pt. Gramedia Pustaka Utama.

_______, ______. (1999). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi.

Jakara: PT.Gramesia Pustaka Utama.

Gujarati, Damodar N. (1995). Basic Econometric. New York: Mc Graw_ Hill. Inc. Hofstede, Geert. (1994). Cultur and Organization. London: harper Collins Publisher. Indriantoro, Nur. (1995). Accountancy Development in Indonesia. Jakarta: Tim

Koordinasi Pengembangan Akuntansi.

Jung. (1978). Understanding Human Motivation a Cognitive Approach. New York: Mc Millan.

Kotter, John P., James l. Heskett. (1992). Corporate Cultur and Performance. New York: Mc Millan, Inc.

Kountur, Ronny. (2003). Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: Penerbit PPM.

London, Harvey., Exner, John E. (1978). Dimension of Personality. New York: John Wiley & Sons.

La Midjan. 1995. “ Pengaruh Budaya Terhadap Sikap Pimpinan Puncak dan Kepala Bagian Akuntansi Perusahaan Go Publik: Survei Terhadap Penyajian Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Para Investor di Pasar Modal Jakarta”. Jakarta : Tim Koordinasi Pengmbangan Akuntansi.

Mardalis, Drs. (1989). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Purwanto, Ngalimun. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Robbinson, Stepen P. (2002). Prinsip- prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Schein, Edgar. (1990). Organizational Culture and Leadership. San Francisco: Oxford.

Shapiro, Lawrence E. (1997). Mengajarkan Emotional Intellegen Anak. Jakara: PT. Gramesdia Pustaka Utama.

Sudjana, Nana. (1992). Penilaian Hasil Proses Belajar- mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, DR. (1997). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumarni, Siti. (2005). “Membangun Kultur Sekolah”. http://www.pikiran_rakyat.com/cetak/2005/0305/21/1104.htm.

Suwarto. (1999). Perilaku Keorganisasian Buku Panduan Mahasiswa. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin

Pendidikan. Jakatra: PT. Bina Aksara.

Vembrianto. (1993). Sosiologi Pendidikan.Jakarta: PT. Gramedia Widiasrama. Verina. (1999). “Emotional Intellegence”. http//secrapramana.tripod.com/ Winkel, WS. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Lampiran 1

Kuisioner

Hal : Pengisian kuesioner Kepada Yth:

Siswa-siswi SMP Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Pengaruh Locus of Control, Kultur Keluarga, dan Kultur Sekolah pada Hubungan antar Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar. Bagi saya, penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah wajib bagi mahasiswa dalam rangka penyusunan skripsi.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Anda menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Anda berkenan untuk menjawab keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Anda dan memastikan bahwa jawaban Anda hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini.

Saya menyadara bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak menganggu aktivitas Anda. Oleh karena itu, saya mohon maaf.

Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Februari 2007 Hormat saya,

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER PENELITIAN

1. Kuesioner ini terdiri dari 5 (lima) bagian, yaitu: Bagian I : Identitas responden

Bagian II : Locus of Control Bagian III : Kultur Keluarga Bagian IV : Kultur Sekolah

Bagian V : Kecerdasan Emosional

2. Untuk kuesioner pada bagian II (locus of control) cukup memilih salah satu pilihan (a) a tau (b) saja dengan memberi tanda silang (X).

3. Untuk kuesioner pada bagian III,IV, dan V berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Saudara anggap sesuai dengan keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan setiap pernyataan.

Pilihlah:

SS jika SANGAT SETUJU dengan pernyataan S jika SETUJU dengan pernyataan

TS jika TIDAK SETUJU dengan pernyataan

STS jika SANGAT TIDAK SETUJU dengan pernyataan

4. Jawablah semua pernyataan yang ada dan jangan ada yang terlewatkan. Dalam skala ini tidak ada jawaban yang salah, karena semua jawaban yang akan Saudara berikan adalah benar. Oleh karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Saudara, sehingga Saudara tidak perlu khawatir orang lain akan mengetahuinya. Saudara juga tidak perlu khawatir akan berpengaruh pada penilaian hasil belajar Saudara. Kesungguhan Saudara dalam menjawab pernyataan berikut sangat kami perlukan, selamat mengerjakan dan terima kasih banyak atas bantuan dan kerjasamanya.

BAGIAN I Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan *)

3. Sekolah di : 4. Kelas/semester : 5. Pekerjaan orang tua

Bapak :

Ibu :

*) Coret yang tidak perlu

BAGIAN II

LOCUS OF CONTROL

No Pernyataan

a Saya merasa tertekan jika menerima hukuman telalu banyak. 1

b Saya mengalami kesulitan jika orang tua terlalu memanjakan saya.

a Ketidakberuntungan saya merupakan nasib atau suratan takdir. 2

b Ketidakberuntungan saya diakibatkan oleh kesalahan yang saya buat.

a Salah satu alasan terjadinya perselisihan dikarenakan kita tidak mau memahami orang lain.

3

b Dalam kehidupan bersama akan selalu terjadi perselisihan meskipun kita berusaha keras untuk mencegahnya.

a Sepanjang hidup, saya pasti mendapatkan penghargaan yang layak.

4

b Walaupun saya sudah bekerja keras, seringkali saya tidak dihargai orang lain.

a Menurut pendapat saya, guru selalu bertindak adil. 5

b Saya menyadari bahwa nilai yang saya capai merupakan hasil kerja keras saya.

6 A Tanpa dapat menguasai diri, saya tidak dapat menjadi pemimpin yang benar.

B Orang cakap yang gagal menjadi pemimpin adalah orang yang tidak mampu memanfaatkan peluang.

7 A Meskipun saya berusaha keras dalam menjalin hubungan, beberapa orang tetap tidak menyukai saya.

B Orang yang tidak dapat menjadikan orang lain senang dengan dirinya berarti tidak tahu bagaimana hidup bersama dengan orang lain.

8 A Faktor keluarga berperan penting dalam pembentukan pribadi saya.

B Berdasarkan pengalaman hidup, saya dapat menentukan apa yang saya inginkan.

9 A Berdasarkan pengalaman saya, setiap saya mendapatkan firasat tentang sesuatu pasti akan terjadi.

B Nasib atau suratan takdir tidak akan mempengaruhi saya dalam mengambil keputusan.

10 A Jika saya belajar dengan sungguh-sungguh, maka saya dapat mengerjakan tes dengan jujur.

b Banyak soal yang tidak saling berhubungan, sehingga saya merasa sia-sia untuk belajar.

11 a Kesuksesan adalah hasil dari kerja keras.

b Mendapatkan pekerjaan yang baik tergantung pada waktu dan tempat yang tepat.

12 a Pendapat siswa bisa mempengaruhi guru atau kepala sekolah dalam proses pembelajaran.

b Pengelolaan sekolah hanya dapat dijalankan oleh sebagian orang, sedangkan warga sekolah lain tidak dapat melakukannya. 13 a Ketika saya membuat rencana, saya yakin bahwa orang bisa

melakukannya.

b Tidaklah bijaksana membuat perencanaan yang terlalu jauh, karena hal tersebut sia-sia.

14 a Ada orang-orang tertentu yang sama sekali tidak baik. b Ada sesuatu yang baik pada diri setiap orang.

15 a Apa yang saya dapatkan tidak ada hubungannya dengan keberuntungan.

b Seringkali saya melempar koin dalam memutuskan sesuatu. 16 a Siapa yang bisa menjadi ketua OSIS tergantung pada siapa yang

cukup beruntung berada pada tempat tersebut.

b Membuat orang melakukan sesuatu dengan benar tergantung pada kemampuannya, tidak ada hubungannya dengan

kemujuran.

17 a Sebagian besar dari kita adalah korban kemajuan zaman yang tidak dapat kita kendalikan.

b Dengan berperan aktif dalam kehidupan masyarakat, kita dapat mengendalikan kejadian-kajadian di sekitar kita.

semacam keberuntungan.

b Tidak ada sesuatu hal yang disebut “keberuntungan”. 19 a Kita harus berani mengakui kesalahan yang kita perbuat.

b Hal yang paling baik adalah menutupi semua kesalahan yang kita perbuat.

20 a Tidaklah mudah untuk mengetahui apakah orang betul-betul menyukai saya.

b Seberapa baik perbuatan saya kepada orang lain, menentukan seberapa banyak teman saya.

21 a Seiring berjalannya waktu, hal-hal buruk dan baik akan seimbang.

b Sebagian besar kegagalan saya adalah akibat dari ketidak-mampuan, ketidak-tahuan, kemalasan ataupun ketiga-tiganya. 22 a Dengan usaha yang sungguh-sungguh, ketidak-jujuran bisa

dihindarkan.

b Saya tidak dapat menghapus praktek-praktek ketidak-jujuran yang terjadi.

23 a Saya kurang dapat memahami bagaimana guru memberikan penilaian.

b Terdapat kaitan langsung antara seberapa keras saya belajar dengan nilai yang saya peroleh.

24 a Ketua OSIS mengharapkan anggotanya untuk memutuskan sendiri apa yang harus mereka kerjakan.

b Ketua OSIS membuat sesuatu yang jelas bagi anggotanya akan apa yang harus mereka kerjakan.

25 a Bagaimanapun kerasnya saya belajar, hanya akan mempunyai sedikit pengaruh terhadap hasil ujian akhir.

b Saya tidak percaya akan adanya kemujuran atau keberuntungan yang saya peroleh dalam hasil ujian akhir.

26 a Saya akan mempunyai banyak teman jika saya ramah dengan orang lain.

b Percuma membuat orang lain senang, kalau mereka menyukai saya mereka akan tetap menyukai saya walaupun saya tidak berusaha.

27 a Saya akan menyukai kegiatan-kegiatan yang menekankan kerja keras dan disiplin.

b Kekompakan kelompok belajar saya menentukan prestasi yang akan dicapai.

28 a Apa yang terjadi pada diri saya adalah akibat dari apa yang telah saya lakukan.

arah hidup saya.

29 a Seringkali saya tidak memahami mengapa guru bertindak sesuai kehendak dan kepentingan mereka sendiri.

b Secara pribadi saya ikut bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

BAGIAN III KULTUR KELUARGA

No Pernyataan Pendapat

1. Dalam keluarga saya, orang tua menetapkan aturan-aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang harus dipatuhi oleh setiap anggota keluarga.

STS TS S SS

2. Dalam keluarga saya, setiap anggota keluarga yang dari segi umur lebih muda diharuskan menaruh hormat kepada yang lebih tua.

STS TS S SS

3. Orang tua saya adalah orang yang

mengendalikan kehidupan setiap anggota keluarga baik dari aspek ekonomi maupun sosial.

STS TS S SS

4. Setiap orang dalam keluarga saya benar-benar merasa gembira dan nyaman saat berkumpul bersama-sama dengan orang tua di rumah.

STS TS S SS

5. Dalam keluarga saya, setiap anggota keluarga diberikan kebebasan untuk

berpendapat meskipun berbeda dengan yang lainnya.

STS TS S SS

6. Dalam keluarga saya, setiap anggota keluarga diharuskan untuk saling mengerti satu sama lain khususnya dalam

menggunakan harta yang dimiliki (misalnya: kendaraan).

STS TS S SS

7. Dalam keluarga saya, orang tua melarang anaknya untuk sekolah sambil bekerja meskipun hal tersebut dimaksudkan hanya untuk sekedar menambah uang saku.

STS TS S SS

8. Dalam keluarga saya, setia anggota keluarga diwajibkan untuk datang dalam

perayaan/pesta yang diselenggarakan oleh keluarga ataupun oleh kerabat dekat.

STS TS S SS

9. Saat ada anggota keluarga yang pulang kerumah, saya tidak merasa nyaman jika belum berjumpa dan berkomunikasi dengan mereka.

10. Jika saya melanggar aturan yang dibuat oleh orang tua, perasaan bersalah lebih dominan dibandingkan perasaan malu.

STS TS S SS

11. Saya akan merasa kehilangan muka dalam keluarga pada saat saya melanggar

aturan/norma masyarakat.

STS TS S SS

12. Dalam keluarga saya, Bapak lebih dominan dalam menetapkan aturan-aturan (tentang hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan) dibandingkan Ibu.

STS TS S SS

13. Dalam keluarga, orang tua lebih menaruh perhatian pada anggota keluarga yang lebih mandiri, lebih cerdas, dll dari pada kepada anggota yang lain.

STS TS S SS

14. Dalam keluarga, anggota keluarga (baik laki-laki maupun perempuan) memiliki cita-cita masa depan yang tinggi (misal: bekerja dengan penghasilan yang besar).

STS TS S SS

15. Dalam berhubungan dengan anggota keluarga yang lain, orang tua saya tidak menghendaki adanya perbedaan-perbedaan yang ditampakkan di antara mereka (misal: kaya vs miskin, sudah bekerja vs tidak bekerja, dll)

STS TS S SS

16. Dalam keluarga saya, ketidakpastian dalam pendapatan/penghasilan keluarga dianggap sebagai hal yang tidak mencemaskan.

STS TS S SS

17. Setiap anggota dalam keluarga saya akan merasa gelisah/tidak nyaman jika salah satu anggota keluarga sedang menghadapi situasi yang beresiko (misal: sakit, kecelakaan).

STS TS S SS

18. Dalam keluarga saya, aturan-aturan tentang hal baik-buruk diterapkan secara ketat.

BAGIAN IV KULTUR SEKOLAH

No Pernyataan Pendapat

1. Di sekolah, guru memperlakukan masing-masing siswa secara sama (tidak pilih kasih).

STS TS S SS 2. Proses belajar mengajar di kelas

menekankan partisipasi aktif dari keseluruhan siswa.

STS TS S SS

3. Dalam proses pembelajaran di kelas, para siswa diberi kebebasan untuk bertanya saat tidak memahami materi pelajaran.

STS TS S SS

4. Di kelas, para siswa diberi kesempatan luas menyatakan kritik kepada para guru.

STS TS S SS 5. Para siswa merasa bebas mengemukakan

pendapat saat guru menyampaikan materi pelajaran.

STS TS S SS

6. Orang tua akan membela saya jika ada persoalan dengan guru.

STS TS S SS 7. Jika saya melanggar aturan sekolah, orang

tua akan memprotes hukuman fisik yang diberikan kepada saya.

STS TS S SS

8. Di sekolah, para siswa tidak bebas

mengembangkan bakat-bakatnya (misal:olah raga, menari).

STS TS S SS

9. Dengan pekerjaan orang tua saya saat ini, saya merasa nyaman belajar di sekolah dari pada di rumah.

STS TS S SS

10. Partisipasi aktif siswa secara individual sangat ditekankan saat pembelajaran berlangsung di kelas.

STS TS S SS

11. Dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, saya hanya dapat

menyelesaikannya dengan teman tertentu di kelas.

STS TS S SS

12. Dalam kelas, saya disukai teman-teman karena saya mengikuti/bergabung dengan kelompok tertentu.

STS TS S SS

13. Saya selalu berusaha mengerjakan PR saya sendiri meskipun PR tersebut tergolong susah.

STS TS S SS

14. Saya akan sangat gembira jika dapat berprestasi di kelas, oleh sebab saya akan

lebih dihargai teman-teman.

15. Saya akan gembira dengan hasil belajar yang baik, karena akan memudahkan saya mempersiapkan masa depan.

STS TS S SS

16. Di kelas, te man-teman suka bersaing untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

STS TS S SS 17. Di kelas para siswa dituntut untuk dapat

mencapai hasil belajar dengan baik.

STS TS S SS 18. Di sekolah, para guru pandai dalam

menjelaskan materi pelajaran dan raji n mengikuti seminar/penataran ataupun menulis buku pelajaran.

STS TS S SS

19. Para siswa di kelas akan menolak guru yang menyatakan tidak tahu saat menjawab pertanyaan.

STS TS S SS

20. Para siswa umumnya membenci para guru yang tidak dapat menjelaskan materi secara mudah.

STS TS S SS

21. Guru akan meminta siswa untuk bertanya kepada orang tua jika mengalami kesulitan mengerjakan PR. STS TS S SS BAGIAN V KECERDASAN EMOSIONAL No Pernyataan Pendapat

1. Saya adalah orang yang dapat mengenali emosi dalam diri sendiri (misal: sikap

tanggap terhadap situasi tertentu/orang lain).

STS TS S SS

2. Saya adalah orang yang tidak peka dengan emosi diri sendiri (tidak tahu sebabnya mengapa menjadi marah-marah).

STS TS S SS

3. Saya adalah orang yang menyadari memiliki berbagai kelebihan/keunggulan yang dapat saya kembangkan.

STS TS S SS

4. Saya menyadari bahwa diri saya memiliki berbagai

keterbatasan/kelemahan/kekurangan.

STS TS S SS

5. Saya adalah orang yang memiliki keyakinan tinggi untuk mencapai keberhasilan dengan kemampuan yang saya miliki.

6. Saya merasa kurang percaya diri dan tidak memiliki kemampuan.

STS TS S SS 7. Saya adalah orang yang dapat

mengendalikan emosi dan dorongan negatif (misal: bermalas-malasan saat

menyelesaikan tugas).

STS TS S SS

8. Saya adalah orang yang menjujung tinggi nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam menjalankan suatu tugas.

STS TS S SS

9. Saya adalah orang yang mau bertanggung jawab atas hasil-hasil pekerjaan (misal: hasil pekerjaan buruk).

STS TS S SS

10. Saya adalah orang yang mudah bosan dengan tugas-tugas yang diberikan.

STS TS S SS 11. Saya adalah orang yang mudah

menyesuaikan diri dalam berbagai situasi lingkungan sekitar.

STS TS S SS

12. Saya adalah orang yang menyukai berbagai ide dan informasi baru yang positif.

STS TS S SS 13. Saya adalah orang yang dapat memotivasi

diri saat kondisi terpuruk untuk suatu tujuan hidup di masa mendatang.

STS TS S SS

14. Saya adalah orang yang dapat memahami sasaran/tujuan kelompok dan dapat

menyesuaikan diri dengan usaha-usaha yang dijalankan kelompok.

STS TS S SS

15. Saya adalah orang yang suka memanfaatkan kesempatan baik yang diberikan kepada saya.

STS TS S SS

16. Saya adalah orang yang selalu siap menanggung resiko kegagalan atau

mengatasi hambatan dalam usaha mencapai tujuan.

STS TS S SS

17. Saya adalah orang yang dapat memahami orang lain seperti saya memahami diri saya sendiri.

STS TS S SS

18. Saya adalah orang yang cepat tanggap terhadap kebutuhan orang lain.

STS TS S SS 19. Saya adalah orang yang dapat mengerti

perasaan orang lain

STS TS S SS 20. Saya adalah orang yang tulus dalam STS TS S SS

memberikan pelayanan/bantuan kepada orang lain.

21. Saya adalah orang yang suka memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk meraih hasil yang lebih baik.

STS TS S SS

22. Saya adalah orang yang bisa menarik perhatian, ketika berbicara di depan umum.

STS TS S SS 23. Saya adalah orang yang mampu

menyampaikan pesan dengan jelas dan meyakinkan.

STS TS S SS

24. Saya mampu membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok serta orang lain.

STS TS S SS 25. Saya adalah orang yang mampu

mempengaruhiorang lain melakukan hal yang saya harapkan.

STS TS S SS

26. Saya adalah orang yang memahami berbagai pendapat orang lain dan

memberikan jalan pemecahan yang dapat diterima secara umum.

STS TS S SS

27. Saya adalah orang yang terbuka untuk menerima pendapat/masukan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas.

STS TS S SS

28. Saya adalah orang yang mudah bekerjasama

Dokumen terkait