• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Metode mendongeng dapat diterapkan dalam kegiatan menyimak dongeng. Karena metode ini bersifat atraktif dan ekspresif sehingga siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran serta pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan akan dapat diterima dengan baik.

2. Dalam menerapkan metode mendongeng, sekolah diharapkan memberi dukungan berupa penyediaan sarana dan prasarana guna mempermudah guru dalam meningkatkan keterampilan meyimak dongeng siswa, khususnya di kelas rendah.

3. Bagi peneliti agar dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan dan dapat lebih ditingkatkan kembali. Selain itu perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keterampilan menyimak dongeng dengan metode mendongeng kepada siswa yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ardy, Novan dan Barnawi. Format Paud. Jakarta: Ar-ruzz Media, 2012. Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

---. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012. Bunanta, Murti. Buku, Mendongeng dan Minat Membaca. Jakarta: KPBA,

2008.

Djamarah, Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.

DS, Agus. Mendongeng Bareng Ka Agus DS Yuk. Yogyakarta: Kanisius, 2008.

Fathurrohman, Pupuh. Strategi Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bemakna Melalaui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: PT Refika Aditama, 2009.

Kurniawan, Heru. Keajaiban Mendongeng. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2013.

Latif, Muhammad Abdul. The Miracle of Story Telling. Jakarta: Zikrul hakim, 2012.

---. Mendongeng Mudah & Menyenangkan: Aplikasi Penerapan dalam Mendukung Pembelajaran. Jakarta: Luxima, 2014.

Majid, Abdul Aziz Abdul. Memdidik dengan Cerita. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.

Margono, S. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Munandar, S.C Utami. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah: Penuntun Bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1999.

Nurfalah, Yuyun., dkk. Strategi Pembelajaran Kelompok Bermain Melalui Metode Mendongeng. Bandung: Depdiknas Direktorat Jenderal Pandidikan Luar Sekolah, 2007.

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE, 2001.

---, Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia anak. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2013.

Rahayu, Aprianti Yofita. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita. Jakarta: PT Index, 2013.

Rusyan, Tabrani. Membangun Guru Berkualitas. Jakarta: PT. Pustaka Dinamika, 2012.

Saddhono, Kundharu. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Bandung: CV. Karya Putra Darwati, 2012.

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2008.

Shihabudin., dkk. Paket 8-14 Bahasa Indonesia 2. Surabaya: Learning Assistance Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah , 2009.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2011.

Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2012.

---. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Sumardi, Mulijanto. Metode Pengajaran Bahasa Asing. Jakarta: Universitas Islam Negri Jakarta, 1971.

Tarigan, Henry Guntur. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 2013.

Tarigan, Djago. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka, 2003.

NAMA SEKOLAH : SD DHARMA KARYA MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : II / dua (genap)

PERTEMUAN KE : I (Pertama)

ALOKASI WAKTU : 2 x 35 menit

STANDAR KOMPETENSI : (Mendengarkan) Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan

A. Kompetensi Dasar

Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarnya B. Indikator Pencapaian kompetensi pembelajaran :

1. Menceritakan kembali isi dongeng dengan menggunakan kata-kata sendiri. 2. Mendefinisikan dongeng secara sederhana

3. Mengemukakan tokoh dalam dongeng beserta watak/sifatnya C. Tujuan pembelajaran :

1. Melalui metode mendongeng dan penugasan siswa dapat menceritakan kembali isi dongeng secara tertulis dengan menggunakan kata-kata sendiri 2. Melalui metode ceramah dan tanya-jawab siswa dapat mendefinisikan

dongeng secara sederhana

3. Melalui metode ceramah dan tanya-jawab siswa dapat mengemukakan tokoh beserta watak/sifatnya dari sebuah dongeng

D. Materi Pokok :

Dongeng “Koala Tak Malas Lagi”

E. Materi Ajar :

1. Pengertian Dongeng

Dongeng adalah suatu cerita khayalan yang tidak benar-benar terjadi. Terkadang dongeng mengandung pesan-pesan moral yang dapat dipelajari. 2. Tokoh dan Watak

Penolong.

F. Metode pembelajaran :

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran mendongeng, yaitu metode yang menceritakan suatu dongeng atau cerita dengan teknik-teknik mendongeng.

G. Langkah- langkah pembelajaran : 1. Kegiatan Awal

Tahapan Pembelajaran

Deskripsi kegiatan Guru dan Siswa Alokasi waktu

Pendahuluan  Guru memberi salam dan membimbing siswa untuk berdoa serta absensi

 Guru memberikan motivasi sebelum belajar

 Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab terkait materi yang akan dibahas

 Guru menyampaikan indikator pembelajaran

10 menit

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi  Guru menjelaskan pengertian dongeng

 Guru memberikan beberapa contoh dongeng

 Guru menjelaskan tokoh dan perwatakan dalam dongeng Untuk menguatkan keterampilan menyimak, Guru membawakan sebuah dongeng “Koala Tak Malas Lagi”

dengan langkah - langkah mendongeng sebagai berikut :

 Guru mengatur posisi duduk siswa dengan posisi setengah lingkaran

dalam dongeng dengan bantuan alat peraga.

 Guru mulai mendongeng dengan

intonasi suara yang tepat, memunculkan para tokoh

seolah-olah hidup,

menampakkan emosi cerita, serta melakukan peniruan suara berdasarkan karkter tokoh.

 Guru berusaha mengkondisikan siswa yang tidak serius menyimak.

 Guru memberikan amanat dari dongeng di akhir cerita dongeng tersebut.

 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai isi dongeng

 Guru mengarahkan kepada setiap siswa untuk mengerjakan LKS berupa menceritakan kembali dongeng yang telah disimaknya melalui bahasa tulis.

b. Elaborasi  Guru mengarahkan beberapa siswa untuk membacakan cerita yang telah ditulisnya

 Guru memberikan reward kepada beberapa siswa yang bagus presentasinya

c. Konfirmasi  Guru mengarahkan setiap siswa untuk mengerjakan lembar evaluasi pembelajaran.

 Guru meluruskan kekeliruan yang terjadi selama proses pembelajaran

H. Sumber Belajar

Buku pelajaran bahasa Indonesia kelas II (Dua).

Buku Dongeng “Koala Tak Malas Lagi” karya Sjamsu Dradjad

Alat Peraga

I. Penilaian

No Indikator Teknik Bentuk

1.

2.

3.

Menceritakan kembali dongeng yang telah disimak dengan kata-kata sendiri

Mendefinisikan pengertian dongeng secara sederhana

Mengemukakan tokoh/watak dari sebuah dongeng yang telah disimak. Tes Tes Tes Tertulis Isian singkat Isian singkat

J. Instrumen Penilaian Produk

Indikator Task Rubik Kriteria Skor penilaian

Bobot Skor Menceritakan kembali dongeng yang telah disimak dengan kata-kata sendiri Ceritakan kembali dongeng yang telah kamu simak dengan menggunakan kata-katamu sendiri Tokoh/Watak 25 Alur 25 Latar 25 Amanat 25

sebuah pohon yang tinggi. Ia dikenal sebagai Koala yang pemalas karena suka sekali tidur dan tak punya banyak teman, karena jarang bergaul dengan penghuni hutan lainnya.

Pada suatu hari, Kera yang tinggal di dekat Koala heran melihat Koala masih tidur. Ia pun mendatangi koala dan membangunkannya.

“Hei, Koala! Mengapa kamu tidak pernah bekerja? Lihat, penghuni hutan lainnya. Setiap hari mereka bekerja dengan giat,” ujar Kera yang baik hati dan perhatian.

“Hoooaamm...” Koala menguap, “Ah, aku masih mengantuk. Aku mau tidur lagi,” lagi

pula, untuk apa bekerja. Aku lebih suka tidur,” jawab Koala sambil memeluk batang pohon.

“Kalau kamu terlalu banyak tidur, badanmu bisa sakit. Lagi pula, apa kamu tidak malu

dijuluki binatang pemalas?” tanya Kera.

“Ah, biar saja. Aku masih tetap bisa hidup meskipun tidak bekerja dan tidak punya banyak teman. Sudah sana pergi, Aku mau tidur lagi!” jawab Koala dengan kesal. Pada suatu siang yang terik, tiba-tiba Koala terbangun dari tidurnya. Ia mendengar suara gaduh dari bawah pohon.

“Ah, ada apa si gaduh sekali di bawah. Aku jadi tidak bisa tidur nyenyak.” Dengan

gerakan lambat koala turun dari pohon. Ternyata dia melihat para penghuni hutan sedang bergotong royong membersihkan gua.

“Hei, siapa yang menyuruh kalian membuat gaduh di tempatku? Kalian menganggu

tidur nyenyakku!” hardik Koala.

“Oh, maaf Koala kalau kami menganggu tidurmu. Kami sedang membersihkan gua untuk berlindung. Karena sebentar lagi akan ada badai jadi kita harus bersiap-siap,”

jawab Gajah.

“Huh...! Ada-ada saja. Kalian lihat sendiri, langit sangat cerah. Mana mungkin akan ada

badai,” ejek Koala sambil naik lagi ke pohon.

“Yasudah kalau tidak percaya. Terserah kamu. Yang penting kami sudah

pohon sana. Lihat saja, di luar hujan sangat deras sekali. Dia pasti menyesal karena tidak percaya pada omongan kita,” kata Kera.

“Ah biar saja, lagi pula kita sudah mengingatkan dia. Dia saja yang tidak percaya dan

memilih untuk tidur terus,” kata Gajah.

Sementara itu di atas pohon yang tinggi, Koala kebingungan. Angin bertiup sangat kencang membuat pohon berayun-ayun. Koala memeluk batang pohon dengan erat sambil ketakutan.

“Aduh bagaimana ini? kenapa Aku tidak ikut masuk ke gua dan percaya pada omongan

Gajah,” sesal Koala.

“Tiba-tiba, kilat menyambar batang pohon yang sedang koala peluk. Duuaaarrr....! dahan pohon yang Koala peluk patah dan koala pun terjatuh.

“Tolong...! Tolong...!” Koala menjerit dengan keras. Tubuhnya tertindih batang pohon. Kera dan Gajah segera keluar gua. Mereka menolong Koala dan membawanya masuk ke dalam gua.

“Terima kasih taman-teman. Aku menyesal telah bermalas-malasan dan tidak percaya pada omongan kalian. Sekarang aku sadar bahwa Aku membutuhkan bantuan binatang lain. Ternyata Aku tidak bisa hidup sendirian. Maafakan aku teman-teman,” kata koala sambil menyesali sikapnya.

Nama : Kelas :

Ceritakan kembali dongeng “Koala Tak Malas Lagi” yang telah kamu dengar

dengan kata-katamu sendiri ! ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

Nama : Kelas :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !

1. Apa yang kamu ketahui tentang dongeng ?

2. Siapakah tokoh utama dalam dongeng “Koala tak Malas Lagi”?

3. Bagaimana watak/sifat yang dimiliki tokoh utama tersebut ?

4. Siapa saja tokoh yang ada dalam dongeng “Koala Tak Malas Lagi”?

dan bagaimana sifat tokoh-tokoh tersebut ?

5. Bagaimana sikap koala ketika dinasihati Gajah bahwa sebentar lagi

akan terjadi badai ?

( KELAS EKPERIMEN)

NAMA SEKOLAH : SD DHARMA KARYA MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : II / dua (genap)

PERTEMUAN KE : 2 (Kedua)

ALOKASI WAKTU : 2 x 35 menit

STANDAR KOMPETENSI : (Mendengarkan) Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan

A. Kompetensi Dasar

Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarnya B. Indikator Pencapaian kompetensi pembelajaran :

1. Menceritakan kembali isi dongeng dengan menggunakan kata-kata sendiri 2. Menyebutkan latar atau tempat kejadian peristiwa dalam dongeng

3. Menyebutkan amanat atau pesan yang terkandung dalam dongeng C. Tujuan pembelajaran :

1. Melalui metode mendongeng dan penugasan siswa dapat menceritakan kembali isi dongeng secara tertulis dengan menggunakan kata-kata sendiri 2. Melalui metode ceramah dan penugasan siswa dapat menyebutkan latar atau

tempat kejadian.

3. Melalui metode ceramah dan penugasan siswa dapat mengemukakan amanat atau pesan dari sebuah dongeng.

D. Materi Pokok :

Dongeng “Singa dan Tikus”

E. Materi Ajar : 1. Latar / setting

Latar adalah segala keterangan, petunjuk pengaluran yang berkaitan dengan waktu, ruang dan suasana.

F. Metode pembelajaran :

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran mendongeng, yaitu metode yang menceritakan suatu dongeng atau cerita dengan teknik-teknik mendongeng.

G. Langkah- langkah pembelajaran : 1. Kegiatan Awal

Tahapan Pembelajaran

Deskripsi kegiatan Guru dan Siswa

Alokasi waktu Pendahuluan  Guru memberi salam dan

membimbing siswa untuk berdoa serta absensi

 Guru memberikan motivasi sebelum belajar

 Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab terkait materi yang akan dibahas

 Guru menyampaikan indikator pembelajaran

10 menit

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi  Guru menjelaskan pengertian latar, amanat atau pesan yang terkandung dalam dongeng

Untuk menguatkan keterampilan menyimak, Guru membawakan sebuah dongeng “Singa dan Tikus”

dengan langkah - langkah mendongeng sebagai berikut :

 Guru mengatur posisi duduk siswa dengan posisi setengah lingkaran

 Guru melaksanakan kegiatan pembukaan cerita dengan membacakan judul

 Guru mulai mendongeng dengan

intonasi suara yang tepat, memunculkan para tokoh seolah-olah hidup, menampakkan emosi cerita, serta melakukan peniruan suara berdasarkan karkter tokoh.

 Guru berusaha

mengkondisikan siswa yang tidak serius menyimak.

 Guru memberikan amanat dari dongeng di akhir cerita dongeng tersebut.

 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai isi dongeng

 Guru mengarahkan kepada setiap siswa untuk mengerjakan LKS berupa menceritakan kembali dongeng yang telah disimaknya melalui bahasa tulis.

b. Elaborasi  Guru mengarahkan beberapa siswa untuk membacakan cerita yang telah ditulisnya

 Guru memberikan reward kepada beberapa siswa yang bagus presentasinya c. Konfirmasi  Guru mengarahkan setiap

siswa untuk mengerjakan

lembar evaluasi

3. Kegiatan Akhir

Penutup  Guru memimpin doa

sebelum pulang.

 Guru mengucapkan salam.

5 menit

H. Sumber Belajar

Buku pelajaran bahasa Indonesia kelas II (Dua).

Buku Dongeng “Singa dan Tikus”

Alat Peraga. I. Penilaian

No Indikator Teknik Bentuk

1.

2.

3.

Menceritakan kembali dongeng yang telah disimak dengan mengunakan kata-kata sendiri.

Menyebutkan latar atau tempat kejadian dalam dongeng

Menyebutkan amanat atau pesan yang terkandung dalam dongeng

Tes Tes Tes Tertulis Isian singkat Isian singkat

J. Instrumen Penilaian Produk

Indikator Task Rubik Kriteria Skor penilaian

Bobot Skor Menceritakan kembali dongeng yang telah disimak dengan kata-kata sendiri Ceritakan kembali dongeng yang telah kamu simak dengan menggunakan kata-katamu sendiri Tokoh/Watak 25 Alur 25 Latar 25 Amanat 25

Di Hutan, hiduplah seekor singa yang dijuluki si Raja Hutan. Karena Ia besar dan sangat kuat. Ia menjadi pemimpin seluruh binatang yang ada di Hutan tersebut. Jika mengaum, suaranya sangat keras, menakutkan dan menggetarkan seluruh isi Hutan. Alkisah, di Hutan ini, hidup juga sekelompok tikus yang tinggal di dalam lubang-lubang di antara bebatuan. Tikus-tikus ini tidak mengenal Singa Si Raja Hutan, karena jarang keluar dari sarangnya.

Pada suatu hari, mereka keluar untuk bermain diatas bebatuan tempat mereka tinggal. Mereka berlompatan dengan riangnya. Kemudian, salah seekor dari tikus-tikus itu melompat tinggi. Ia terjatuh, jauh dari tempatnya melompat tadi. Dan, ternyata ia terjatuh tepat di atas kepala Singa yang sedang tidur lelap.

Singa terbangun kaget. Ia kemudian berdiri. Wajahnya teramat marah. Mulutnya menganga, memperlihatkan gigi-giginya yang tajam menakutkan. Terdengarlah aumannya yang sangat keras. Tikus-tikus tadi tersentak kaget. Mereka berlarian ke dalam bebatuan tempat mereka tinggal. Sementara Tikus yang terjatuh ke muka Singa tadi terkesima dan diam tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya.

Sang Raja Hutan melihat Tikus kecil itu. Ia menangkap dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Si Tikus menjerit ketakutan.

“Cit.. cit.. cit..”

“Herrrggh... diamlah kau, Tikus kecil,” bentak Singa. “Kau makhluk lemah. Beraninya kamu berjalan di atas mukaku, sehingga menggangu tidurku. Apa kau tidak takut? Aku akan membunuhmu!” kata Singa mengancam.

Tikus semakin ketakutan. Ia coba memberanikan diri.

“Tolonglah, ampuni hamba, Tuan. Jangan bunuh hamba. Mungkin suatu saat Tuan

membutuhkan hamba.”

Mendengar itu Singa tertawa.

“Apa? Kau makhluk kecil dan lemah kubutuhkan? Aku adalah Raja di hutan ini dan

seisi hutan ini tunduk padaku,” Singa menjelaskan. “Tapi, baiklah aku yang besar ini

malu rasanya membunuh makhluk kecil sepertimu. Nasibmu beruntung hari ini.

Pergilah!” Singa menghardik.

membalas kebaikannya itu,” katanya.

Suatu hari, Singa sedang berjalan-jalan di tengah hutan. Ia melihat sepotong daging yang besar di dalam jala. Ia tak sadar kalau itu perangkap pemburu. Ia makan daging itu dengan lahap. Lalu Singa pun terperangkap. Ia berusaha melepaskan diri dari perangkap itu. Namun, Ia tak mampu melakukannya. Ia mengaum keras, menggetarkan seisi hutan. Berdatanganlah singa yang lain, istri, anak, dan saudara-saudaranya. Singa betina maju dan berusaha melepaskan tali perangkap dengan cakar-cakarnya yang tajam. Tapi, ia tak berhasil. Kemudian majulah anak-anaknya, singa-singa kecil, dan bersama-sama memutuskan tali perangkap itu. Juga tak berhasil. Singa yang lain maju melakukan hal yang sama. Hasilnya pun sama.

Si Raja Hutan yang terperangkap itu kembali mengaum keras, sampai terdengar oleh Tikus yang terjatuh di wajah Singa tempo hari. Ia keluar dari lubangnya dan berlari ke arah datangnya suara. Ia melihat Singa yang terperangkap.

“Jangan takut, Tuan. Aku datang membantumu,” katanya.

Singa-singa yang berada di situ melihat ke arahnya dengan heran.

“Kami saja yang besar dan kuat tak mampu melakukannya, apalagi kamu yang lemah dan kecil,” kata mereka sangsi.

“Aku akan mncobanya,” jawab Tikus.

Tikus mulai menggigit tali perangkap dengan gigi-giginya yang tajam. Akhirnya, terputuslah tali-tali itu satu per satu, sampai salah satu kaki Singa bisa terlepas. Tetapi, Singa yang besar itu tetap belum dapat melepaskan dirinya. Tikus itu pun terus menggigt tali-tali itu sampai akhirnya badan Singa terlepas semua. Singa bangun dan berteriak gembira bersama singa-singa yang lain. Ia sangat berterima kasih kepada Tikus yang telah menolongnya.

“Ketika melepaskanmu dulu, Aku tidak berfikir sama sekali bahwa suatu saat kau dapat menolongku. Lalu menyelamatkanku dari bahaya seperti yang kau lakukan sekarang ini. ketika itu, Aku memaafkanmu karena kau makhluk kecil dan lemah. Sekarang, aku tahu bahwa siapa pun dapat menolong yang lain. Makhluk yang lemah seklipun. Terima kasih atas pertolonganmu,” ucap Singa.

Nama : Kelas :

Ceritakan kembali dongeng “Singa dan Tikus” yang telah kamu dengar dengan

kata-katamu sendiri ! _____________________________________________________________________ _________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________

Nama : Kelas :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !

1. Sebutkan latar atau tempat kejadian yang terdapat dalam dongeng “Singa dan Tikus” !

Jawab:

_____________________________________________________ 2. Dimanakah letak sarang para Tikus yang ada di dalam Hutan ?

Jawab:

_____________________________________________________ 3. Bagaimana cara Tikus melepaskan Singa dari Perangkap pemburu?

Jawab:

_____________________________________________________

4. Jelaskan amanat yang terkandung dalam dongeng “Singa dan Tikus” !

Jawab:

______________________________________________________ 5. Perbuatan baik apa yang harus kita tiru dari tokoh Tikus dalam dongeng

tersebut? Jawab:

( KELAS KONTROL)

NAMA SEKOLAH : SD DHARMA KARYA MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : II / dua (genap) PERTEMUAN KE : I (Pertama) ALOKASI WAKTU : 2 x 35 menit

STANDAR KOMPETENSI : (Mendengarkan) Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan

A. Kompetensi Dasar

Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarnya

B. Indikator Pencapaian kompetensi pembelajaran :

1. Menceritakan kembali isi dongeng dengan menggunakan kata-kata sendiri. 2. Mendefinisikan dongeng secara sederhana

3. Mengemukakan tokoh dalam dongeng beserta watak/sifatnya C. Tujuan pembelajaran :

1. Melalui metode penugasan siswa dapat menceritakan kembali isi dongeng secara tertulis dengan menggunakan kata-kata sendiri

2. Melalui metode ceramah dan tanya-jawab siswa dapat mendefinisikan dongeng secara sederhana

3. Melalui metode ceramah dan tanya-jawab siswa dapat mengemukakan tokoh beserta watak/sifatnya dari sebuah dongeng

D. Materi Pokok :

Dongeng “Koala Tak Malas Lagi”

E. Materi Ajar :

a. Tokoh adalah sosok yang ada pada cerita dongeng. Seperti : Hewan, Tumbuhan, Manusia, Benda-benda ajaib. b. Watak adalah sifat yang dimiliki tokoh dalam dongeng

Seperti : Baik/Jahat, Rajin/Pemalas, Jujur/Pembohong, Pemarah, Penolong.

F. Metode pembelajaran :

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran konvensional.

G. Langkah- langkah pembelajaran : 1. Kegiatan Awal

Tahapan Pembelajaran

Deskripsi kegiatan Guru dan Siswa Alokasi waktu

Pendahuluan  Guru memberi salam dan membimbing siswa untuk berdoa serta absensi

 Guru memberikan motivasi sebelum belajar

 Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab terkait materi yang akan dibahas

 Guru menyampaikan indikator pembelajaran

10 menit

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi  Guru menjelaskan pengertian dongeng

 Guru memberikan beberapa contoh dongeng

 Guru menjelaskan tokoh dan perwatakan dalam dongeng

 Guru membacakan teks

dongeng “Koala Tak Malas lagi” di depan kelas.

kepada siswa untuk bertanya mengenai isi dongeng

 Guru mengarahkan kepada setiap siswa untuk mengerjakan LKS berupa menceritakan kembali dongeng yang telah disimaknya melalui bahasa tulis.

b. Elaborasi  Guru mengarahkan beberapa siswa untuk membacakan cerita yang telah ditulisnya

 Guru memberikan reward kepada beberapa siswa yang bagus presentasinya

c. Konfirmasi  Guru mengarahkan setiap siswa untuk mengerjakan lembar evaluasi pembelajaran.

 Guru meluruskan kekeliruan yang terjadi selama proses pembelajaran

3. Kegiatan Akhir

Penutup  Guru memimpin doa sebelum pulang.

 Guru mengucapkan salam.

5 menit

H. Sumber Belajar

Buku pelajaran bahasa Indonesia kelas II (Dua).

2.

3.

sendiri

Mendefinisikan pengertian dongeng secara sederhana

Mengemukakan tokoh/watak dari sebuah dongeng yang telah disimak.

Tes

Tes

Isian singkat

Isian singkat

J. Instrumen Penilaian Produk

Indikator Task Rubik Kriteria Skor penilaian

Bobot Skor Menceritakan kembali dongeng yang telah disimak dengan kata-kata sendiri Ceritakan kembali dongeng yang telah kamu simak dengan menggunakan kata-katamu sendiri Tokoh/Watak 25 Alur 25 Latar 25 Amanat 25

Nama : Kelas :

Ceritakan kembali dongeng “Koala Tak Malas Lagi” yang telah kamu dengar

dengan kata-katamu sendiri ! ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

Nama : Kelas :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !

1. Apa yang kamu ketahui tentang dongeng ?

2. Siapakah tokoh utama dalam dongeng “Koala tak Malas Lagi”?

3. Bagaimana watak/sifat yang dimiliki tokoh utama tersebut ?

4. Siapa saja tokoh yang ada dalam dongeng “Koala Tak Malas Lagi”?

dan bagaimana sifat tokoh-tokoh tersebut ?

5. Bagaimana sikap koala ketika dinasihati Gajah bahwa sebentar lagi

akan terjadi badai ?

NAMA SEKOLAH : SD DHARMA KARYA

Dokumen terkait