• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

C. Saran

Saran perbaikan yang dapat diberikan untuk bagian fungsi produksi pakan ternak dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu yang berkaitan dengan Standar Operating Procedure (SOP) dan Pengendalian Internal sebagai berikut :

1. Saran perbaikan Standar Operating Procedure (SOP)

a. Membuat Standar Operating Procedure (SOP) pada bagian pengelolaan kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas yang tersedia. Membuat kebijakan pencapaian hasil minimal yang harus dicapai karyawannya

b. Membuat kriteria penerimaan perubahan volume produksi 2. Saran perbaikan pengendalian internal

a. Membuat beberapa opsi pemanfaatan kapasitas menganggur. b. Membuat perjanjian dengan pemasok mengenai masa garansi. c. Menginfokan prosedur pembersihan dan startup mesin kepada

bagian- bagian yang terkait fungsi produksi

d. Melakukan pengecekan ulang pada produk yang dikeluarkan e. Memberi tanggal kadaluarsa yang dicetak

f. Melakukan pendokumentasian terhadap seluruh tindakan penyimpangan

3. Saran yang dapat diberikan bagi peneliti selanjutnya yaitu :

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian pengauditan internal terhadap fungsi produksi produk lainnya yang diproduksi oleh PT Mabar Feed Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Halim. 2008. Auditing: Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN.

Agoes, Sukrisno. 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik: Edisi 3. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh

Akuntan Publik). Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Agoes, Sukrisno. dan Jan Hoesada. 2012. Bunga Rampai Auditing. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Akmal. 2008. Pemeriksaan Intern (Internal Audit). Jakarta: Indeks. Andayani, Wuryan. 2008. Audit Internal. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

Arens Alvin, Randal J. Elder, Mark S. Beasley, dan Chris E. Hogan. 2010. Auditing and Assurance Service (Pendekatan Terintegrasi). Edisi 12. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Arikunto, S. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawal Press Barlow 1995 dalam (Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 2)

Bayangkara, IBK. 2015. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Bayangkara, IBK. 2008. Perencanaan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Chambers, Andrew dan Graham Rand. 2000. The Operational Auditing Handbook: Auditing Business Process. New York: John Willey & Sons, Inc. Creswell, John W. 2010. Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan

mixed. Edisi 3. Yogyakarta.: PT Pustaka Pelajar

Datacon. 2008. Perkembangan Industri Pakan Ternak di Indonesia. http://www.datacon.co.id/MakananTernak2008.html Diakses tanggal 1 September 2018

Indreswari, Adisti Dini. 2015. Konsumsi Pakan Ternak Bakal Naik.

https://industri.kontan.co.id/news/konsumsi-pakan-ternak-bakal-naik Diakses

tanggal 30 Oktoberr 2018.

Joesron, Fathorrazi. 2012. Teori Ekonomi Mikro. Cetakan 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jusup, Al. Haryono. 2010. Auditing (Pengauditan). Buku I. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Kartikahadi, Hans. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan).Jakarta: FE- UI Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Cetakan 4. Jakarta: Salemba Empat. Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:

ALFABETA

Sanusi, Anwar. 2011. (Metodologi Penelitian Bisnis). Jakarta: Salemba Empat. Sawyer, Lawrence B, Mortimer A. Dittenhoferdan James H. Scheiner. 2005.

sawyer’s Internal Auditing (Audit Internal Sawyer). Edisi 5. Buku 1. Diterjemahkan oleh: Desi Adhariani. Jakarta: Salemba empat.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhartati, Joesron Tati, dan M. Fathorrazi. 2012. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sujionohadi dan Setiawan. 2016. Beterbak Ayam Kampung Petelur. Jakarta: Penebar Swadaya

Supit, Anton. 2012. Tugas Akhir Tahun. www.poultryindonesia.com/news/utama-

2/tugasakhir-tahun Diakses tanggal 10 November 2018.

Tamalluddin. 2015. Ayam Broiler, 22 Hari Lebih Untung. Jakarta: Penerbit Swadaya

Tampubolon, Robert. 2005. Risk and System-Based Internal Audit. Cetakaan 1. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

LAMPIRAN

Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Apa nama perusahaan ini? 2. Dimana alamat perusahaan ini?

3. Kegiatan apa yang dilakukan perusahaan ini? 4. Kapan perusahaan ini didirikan?

5. Siapa yang mendirikan perusahaan ini?

6. Bagaimana perkembangan perusahaan setiap tahunnya? 7. Bagaimana struktur organisasi yang ada di perusahaan? 8. Berapa jumlah karyawan pada perusahaan?

9. Apa saja tugas dan tanggung jawab mereka?

10. Apakah perusahaan memiliki SOP secara tertulis terutama di bagian produksi?

11. Apakah fungsi produksi memiliki daftar uraian tugas (jobdesk) secara tertulis untuk para karyawannya?

12. Apakah kegiatan produksi dalam perusahaan hanya dilakukan oleh bagian fungsi produksi ?

13. Apa saja dokumen yang terkait pengeluaran bahan baku untuk aktivitas produksi?

14. Bagaimana perusahaan mendapatkan bahan baku untuk proses produksinya?

16. Apakah ada bahan baku yang diimport? 17. Bagaimana tahapan dalam proses produksi?

18. Kendala apa yang dihadapi dalam setiap tahapan dalam proses produksi? 19. Berapa hasil produksi per hari yang mampu dihasilkan perusahaan? 20. Jenis produk pakan apa saja yang di produksi perusahaan?

Lampiran 2 Tabel Check list

Tabel 6 – Table check list Rencana Induk Produksi dan Operasi

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Pebruari 2019 Program yang diaudit: Rencana induk produksi

dan operasi

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Jadwal induk produksi telah mencerminkan kestabilan usaha perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

2 Jadwal induk produksi disusun berdasarkan rencana penjualan untuk menjaga kestabilan barang di pasaran.

3 Jadwal induk produksi mampu meminimalkan biaya persediaan, biaya setup mesin dan upah lembur.

4 Jadwal induk produksi telah mengintegrasikan jadwal penerimaan bahan baku, pemeliharaan fasilitas dan pengiriman barang ke dalam jadwal produksi regular.

5 Jadwal induk produksi telah selaras dengan jadwal pada fungsi-fungsi bisnis yang lain. 6 Jadwal induk produksi telah disusun

berdasarkan penggunaan kapasitas produksi optimal.

7 Jadwal induk produksi didukung dengan metode permintaan material yang akurat.

8 Perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang pemanfaatan kapasitas menganggur.

9 Perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang pengelolaan kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas yang tersedia untuk mengerjakannya.

10 Perusahaan memiliki prosedur pengendalian persediaan bahan baku.

11 Prosedur tersebut telah disosialisasikan kepada petugas yang melaksanakan.

12 Penentuan tingkat persediaan minimum telah mempertimbangkan kemungkinan terjadinya keterlambataan pasokan bahan baku,

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit: Pebruari 2019 Program yang diaudit: Rencana induk produksi

dan operasi

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

pemeliharaan fasilitas produksi dan perubahan permintaan pasar.

13 Jadwal induk produksi telah meminimalkan persediaan.

14 Perusahaan memiliki pedoman pemeliharaan fasilitas produksi secara tertulis.

15 Jadwal pemeliharaan fasilitas telah terintegrasi dengan rencana produksi.

16 Pengoperasian fasilitas produksi didukung oleh tenaga operator yang memadai.

17 Perusahaan memiliki panduan pengoperasian fasilitas produksi secata tertulis untuk mencegah terjadinya kesalahan proses produksi.

Diaudit Oleh: Nathania br Tarigan Tanggal: 28 Februari 2019 Jawaban Catatan Ya Tidak Sumber: Bhayangkara, 2016: 237

Tabel 7 – Table check list Produktivitas dan Nilai Tambah

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Pebruari 2019 Program yang diaudit: Produktivitas dan

Nilai Tambah

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Perusahaan memiliki standar produktivitas yang bisa digunakan sebagai pedoman oleh karyawan dalam beraktivitas. 2 Perusahaan memiliki standar pencapaian

hasil minimal yang harus dicapai setiap karyawan.

3 Perusahaan memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang

ditetapkan perusahaan.

4 Perusahaan memberikan tanggung jawab yang cukup besar kepada karyawannya untuk mengelola aktivitasnya sendiri. 5 Perusahaan melakukan evaluasi harian

terhadap kinerja karyawannya (individu / kelompok).

6 Perusahaan memiliki kriteria tentang aktivitas produksi yang memberikan nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan 7 Dalam proses produksi dan operasi pernah

terjadi pengerjaan ulang, hal ini dilakukan apabila ada produk pakan yang belum memenuhi spesifikasinya. Diaudit Oleh: Nathania Tarigan Tanggal: 28 Pebruari 2019 Jumlah Jawaban Catatan: Ya Tidak Sumber: Bhayangkara, 2016: 245

Tabel 8 – Table check list Pengendalian Bahan Baku

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Bahan Baku

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Setiap pemasok telah diverifikasi sesuai dengan standar pengendalian produksi dan operasi perusahaan.

2 Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk menilai apakah material yang dikirim pemasok dapat diterima atau ditolak.

3 Setiap bahan baku yang diterima diberikan kode khusus sehingga mudah ditelusuri distribusinya dalam kegiatan produksi.

4 Inspeksi dimulai dengan pengujian secara visual terhadap setiap material yang diterima.

5 Perusahaan memiliki teknik sampling yang diterapkan pada setiap pengambilan sampel. 6 Sampel yang diambil cukup representatif dalam

pengujian terhadap setiap material yang diterima.

7 Material yang diterima digaransi oleh pemasok sampai pada tahap pemakaiannya.

8 Seluruh material telah tertangani dengan baik sehingga terhindar dari kerusakan.

9 Material yang ditolak (tidak sesuai spesifikasinya) telah dipisahkan untuk mencegah penggunaannya dalam proses

produksi.

10 Perusahaan memiliki prosedur pengendalian persediaan secara tertulis.

11 Prosedur tersebut mengatur waktu pemusnahan material yang rusak atau kedaluwarsa.

12 Perputaran persediaan diawasi dengan ketat untuk memastikan material yang dibeli lebih awal digunakan terlebih dahulu dalam proses produksi.

13 Pemusnahan material yang rusak (tidak sesuai spesifikasi) didokumentasikan untuk mengidentifikasi kapan dan di mana material tersebut dimusnahkan.

14 Pemasok secara periodik diinspeksi sesuai dengan prosedur tertulis yang dimiliki perusahaan.

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit: Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Bahan Baku

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

pemasok secara tertulis. Diaudit Oleh: Nathania Tarigan Tanggal: 4 Maret 2019 Jumlah Jawaban Catatan: Ya Tidak Sumber: Bhayangkara, 2016: 251

Tabel 9 – Table check list Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Peralatan

dan Fasilitas Produksi

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Seluruh peralatan yang digunakan dalam proses produksi sesuai dengan ukuran dan desain yang telah ditentukan.

2 Lokasi penempatan peralatan telah disesuaikan dengan kebutuhan penggunaannya dalam proses produksi.

3 Seluruh peralatan yang dimiliki perusahaan dibersihkan setelah digunakan dalam proses produksi.

4 Peralatan disimpan pada tempat yang telah ditentukan.

5 Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk setiap penggunaan peralatan dalam proses produsi.

6 Terdapat prosedur pembersihan dan startup untuk memastikan bahwa peralatan yang digunakan secara sistematis dan terus-menerus dibersihkan.

7 Setiap peralatan memiliki instruksi tertulis untuk pemeliharaan peralatan dan termasuk jadwal perawatannya.

8 Setiap peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi telah diinspeksi sebelum digunakan. Diaudit Oleh: Nathania Tarigan Tanggal: 5 Maret 2019 Jumlah Jawaban Catatan: Ya Tidak Sumber: Bhayangkara, 2016: 255

Tabel 10 – Table check list Pengendalian Transformasi

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Transformasi

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Perusahaan memiliki prosedur produksi yang telah disahkan.

2 Terdapat prosedur penilaian tertulis atas kesiapan mesin dan fasilitas produksi yang digunakan sebelum proses produksi dimulai. 3 Terdapat prosedur tertulis yang bisa dijadikan

pedoman untuk mengubah volume produksi jika terjadi perubahan permintaan.

4 Perusahaan memiliki prosedur yang memandu pengujian barang dalam proses.

5 Pengujian barang dalam proses dilakukan pada tahapan yang tepat untuk memastikan kualitas yang sesuai dengan standar pengendalian

kualitas.

6 Pengendalian kualitas telah me-review dan menyetujui permintaan untuk melakukan pemrosesan ulang.

7 Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk mengidentifikasikan tahapan pemrosesan kembali suatu batch produksi.

8 Perusahaan telah melakukan penilaian terlebih dahulu untuk menentukan penyebab kegagalan produk sebelum persetujuan pemrosesan ulang diberikan.

9 Hasil pengujian yang dilakukan mengonfirmasi bahwa pemrosesan ulang menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

10 Perusahaan memiliki prosedur tertulis yang menguraikan langkah-langkah permintaan pemrosesan kembali produk yang diretur atau dikembalikan. Diaudit Oleh: Nathania Tarigan Tanggal: 6 Maret 2019 Jumlah Jawaban Catatan: Ya Tidak Sumber: Bhayangkara, 2016: 258

Tabel 11 – Table check list Pengendalian Kualitas

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Kualitas

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Perusahaan memiliki kebijakan standar kualitas secara tertulis.

2 Kebijakan standar kualitas tersebut memiliki tugas pengendalian setting spesifikasi dan dokumentasi kualitas.

3 Kebijakan standar kualitas memiliki tugas pengendalian melakukan pengujian. 4 Kebijakan standar kualitas memiliki tugas

pengendalian penetapkan dokumen dan prosedur pengujian.

5 Kebijakan standar kualitas memiliki tugas pengendalian menolak produk untuk setiap tahapan proses yang tidak memenuhi standar. 6 Kebijakan standar kualitas memiliki tugas

pengendalian menguji kembali secara periodik produk yang dikeluarkan.

7 Setiap karyawan dilengkapi dengan salinan kebijakan standar kualitas dalam aktivitasnya. 8 Perusahaan telah mengidentifikasi secara terperinci aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan proses pembentukan kualitas berdasarkan kebijakan standar kualitas yang ditetapkan.

9 Perusahaan mendokumentasi dan melaporkan biaya terhadap aktivitas-aktivitas kualitas tersebut.

10 Perusahaan memiliki kebijakan menekan biaya kualitas.

11 Perusahaan memiliki fasilitas yang meriview secara periodik dan formal biaya kualitas. 12 Fasilitas ini dapat membuat usaha untuk

mengurangi biaya kualitas.

13 Perusahaan dilengkapi dengan SDM dan pencatatan akuntansi untuk mengidentifikasi biaya kualitas. Diaudit Oleh: Nathania Tarigan Tanggal: 7 Maret 2019 Jumlah Jawaban Catatan: Ya Tidak Sumber: Bhayangkara, 2016: 265

Tabel 12 – Table check list Pengendalian Barang Jadi

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Barang

Jadi

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Perusahaan memiliki prosedur tertulis yang menunjukkan bagaimana prosedur pemeriksaan kemasan yang digunakan produk jadi selama proses akhir

(penyelesaian) produk.

2 Perusahaan memiliki prosedur tertulis yang menunjukkan siapa yang memeriksa kemasan yang digunakan produk jadi selama proses akhir (penyelesaian) produk.

3 Terdapat tanggal kedaluarsa yang tercetak pada label kemasan.

4 Perusahaan melakukan pemisahan atas produk jadi sampai pengujian pengendalian kualitas selesai dan

menyatakan produk layak dijual.

5 Perusahaan memastikan produk jadi disimpan pada tingkat suhu yang sesuai. 6 Perusahaan memiliki prosedur dan

pengujian secara tertulis untuk setiap produk dalam memastikan kesesuaian produk jadi dengan spesifikasinya.

7 Adanya pengungkapan pengendalian dan pengujian produk untuk menentukan kesesuaian dengan spesifikasi saat

pelepasan produk tersebut ke pasar.

8 Perusahaan memiliki prosedur tertulis tentang pengelolaan stok untuk memastikan barang yang diproduksi pertama dijual terlebih dahulu.

9 Perusahaan melakukan dokumentasi atas keseluruhan penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan.

Diaudit Oleh: Nathania Tarigan Tanggal: 11 Maret 2019 Jumlah Jawaban Catatan: Ya Tidak Sumber: Bhayangkara, 2016: 269

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5 Daftar Catatan Mutu

Lampiran 6 Rencana Mutu

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Flow Proses Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku dan Bahan Penolong

Dokumen terkait