• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Saran

Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk tes hasil belajar matematika adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya pengumpulan data melalui wawancara dilakukan lebih dari satu guru kelas V SD.

2. Sebaiknya penelitian dan pengembangan tes hasil belajar matematika menurut teori Borg dan Gall dilakukan 10 langkah karena untuk dapat

menghasilkan sebuah produk pendidikan yang dapat

dipertanggungjawabkan atau digunakan secara menyeluruh di sekolah-sekolah maka kesepuluh penelitian pengembangan harus dilakukan. 3. Sebaiknya pengecoh yang sudah direvisi diujicobakan kembali agar revisi

pengecoh dapat diketahui apakah berfungsi atau tidak berfungsi.

4. Sebaiknya tingkat kesukaran dalam tes hasil belajar sesuai dengan kurva normal yaitu 25% mudah, 50% sedang, dan 25% sukar.

DAFTAR REFERENSI

Abdurrahman, Mulyono. (2009). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Anderson & Karthwol. (2010). Kerangkan landasan untuk pembelajaran, pengajaran, dan asesmen revisi teksonomi Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Akbar, Sa’dun. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Aqid, Zainal. (2010). Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: Yrama. Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. (1986). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina

Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Asmawi Zaenul dan Noehi Nasution. (2005). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Pusat Antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional.

Azwar, Saifuddin. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2014). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006. Jakarta: CV Catur Tamajaya.

Baharudin, Esa. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ar-Ruzz Media. Balitbang. (2007). Panduan Penulisan Soal Pilihan Ganda. Depdiknas: Pusat

Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Fajar, Arnie. (2004). Portofolio dalam Pelajaran IPS, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Gulo, W. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartanti, Anastasia Desi. (2015). Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V sekolah dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Hasbullah, Jousari. (2006). Sosial Capital : Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. Jakarta: MR-United Press.

Joni, Raka. (1984). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Surabaya: Karya Anda. Kartawidjaja, Eddy Soewardi. (1987). Pengukuran Dan Hasil Evaluasi Belajar.

Bandung: C.V. Sinar Baru.

Kusaeri. (2014). Acuan & Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Mardapi, Djemari. (2007). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Mardapi, Djemari. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Masidjo, Ign. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putri, Ida Ayu Putu Giri, dkk. (2013). Pengembangan Tes Matematika Berbasis SK/KD dengan Teknik Concurent pada Siswa Kelas VI di SD Negeri Se-Kecamatan Gianyar. Jurnal Penelitian Pasca Sarjana Undiksha Vol. 3 Tahun 2013.

Russeffendi. (1993). Pengajaran Matematika Modern. Bandung: Tarsito.

Siti Sofiyah, Susanto, dan Susi Setiawati. (2015). Pengembangan Paket Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematika Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom Pada Siswa Kelas V SD. Artikel Ilmiah Mahasiswa, 1(1), 1-7.

Slameto. (2013). Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono, Anas. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sudjana, Nana. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. (2006). Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran. Jakarta: Bui Aksara.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdyakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi. Bandung: Alfabet.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Erman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: PT Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdyakarya

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdyakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdyakarya.

Sulistyorini. (2009). Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.

Suprananto. (2012). Teknik Analisis Butir Soal dan Tes. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendikbud.

Suprananto & Kusaeri. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Suwandi, Sarwiji. (2010). Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS.

Udin Winataputra, dkk. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Undang-undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II pasal 3.

UU No.2/1989. (1992). Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: Media Wiyata. Wainer, H., & Braun, H. I. (1988). Tes Validity. Hilldale, NJ: Lawrence Earlbaum

Associates.

Waridjan. (1991). Tes Hasil Belajar Gaya Objektif. Semarang: IKIP Semarang Press.

Widoyoko, S.E. (2014). Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widoyoko, Eko Putro. (2015). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widoyoko, Eko Putro. (2016). Teknik Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lampiran 4 Hasil Wawancara

No Kisi-kisi pertanyaan

1 Apakah fungsi evaluasi pembelajaran menurut bapak/ibu? Jawaban :

Fungi dari evaluasi pembelajaran yaitu sebagai alat ukur hasil belajar siswa.

2 Berapa kali dalam 1 semester bapak/ibu melakukan evaluasi

pembelajaran Jawaban :

Melakukan evaluasi pembelajaran kira-kira 5-6 kali melakukan evaluasi pembelajaran baik secara formatif maupun sumatif. Secara formatif ketika ulangan harian, tengah semester dan semester. Secara sumatif ketika ulangan kenaikan kelas. Evaluasi pembelajaran ulangan harian diadakan setiap selesai 1 atau 2 kompetensi dasar.

3 Apakah bapak/ibu guru membuat soal sendiri saat memberikan tes evaluasi kepada siswa? Jika tidak siapa yang membuat soal?

Jika iya, langkah-langkah apa yang bapak/ibu guru lakukan untuk membuat soal?

Jawaban :

Membuat soal sendiri dan terkadang hanya mengambil soal dari berbagai sumber. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu mempelajari dahulu standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Setelah itu membuat kisi-kisi dan membuat soal sesuai dengan kisi-kisi.

Membuat soal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembuatan soal. Misalnya jika untuk mengetahui kemampuan anak maka guru akan membuat soal dalam bentuk pilihan ganda. Jika ingin melihat pemahaman siswa maka guru akan membuat soal dalam bentuk uraian.

4 Bagaimana langkah-langkah yang seharusnya dilakukan dalam pembuatan soal?

Jawaban:

Langkah-langkah membuat soal seharusnya memperhatikan standar komptensi, kompetensi dasar dan kisi-kisi. Sesudah itu lalu membuat soal dan soal diuji validitas dan reliabilitas.

5 Apakah dalam pembuatan soal bapak/ibu guru membuat indikator dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang memuat mengenai proses kognitif?

Jawaban :

Ya, membuat indikator dari standar kompetensi dan kompetensi dasar.

6 Apakah bapak/ibu guru dalam membuat soal memperhatikan

karakteristik butir soal? (Tingkat kesulitan, daya beda, dan analisis pengecoh)?

Jawaban :

Iya, dalam membuat soal perlu memperhatikan karakteristik butir soal karena itu sangat penting. Soal yang dibuat harus dibagi rata tingkat kesulitannya, ada soal susah, sedang, dan mudah. Daya beda dan pengecoh untuk option juga harus diperhatikan.

7 Bentuk tes apa saja yang pernah bapak/ibu guru buat? Jawaban :

Bentuk soal pilihan ganda dan uraian.

8 Apakah bapak/ibu menemukan kesulitan dalam proses pembuatan soal? Jawaban :

Jika mengikuti prosedur rumit dan sulit, tapi dalam kenyataannya karena keterbatasan waktu dan terdesak pekerjaan yang penting maka mengakali dengan membuat soal dahulu baru membuat kisi-kisi. 9 Apakah bapak/ibu guru dalam membuat soal berdasarkan taraf kognitif

Jawaban :

Membuat soal berdasarkan taraf kognitif taksonomi bloom.

10 Jika bapak/ibu guru membuat soal berdasarkan taraf kognitif taksonomi bloom, apakah bapak/ibu guru membuat soal dari tahap mengingat hingga tahap mencipta?

Jawaban :

Hanya sampai tahap ketiga yaitu mengingat, memahami, dan mengaplikasikan.

11 Apakah bapak/ibu guru melakukan uji validitas dan reliabilitas serta menganalisis daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh untuk setiap soal sebelum diujikan kepada siswa?

Jawaban :

Tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas serta menganalisis daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh. Pernah membuat soal di kabupaten dan di kabupaten juga tidak diuji validitas dan reliabilitas serta menganalisis daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh. 12 Jika melakukan uji validitas dan reliabilitas serta menganalisis daya

pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh, bagaimana langkah-langkah bapak/ibu guru lakukan dalam menguji validitas dan reliabilitas serta menganalisis daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh untuk setiap butir soal?

Jawaban :

Langkah-langkah yang seharusnya dilakukan yaitu mengujikan soal dulu dan dihitung menggunakan manual atau SPSS dan dapat diketahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh. 13 Apakah bapak/ibu guru membutuhkan contoh soal matematika yang sudah valid dan reliabel serta menganalisis daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh?

Jawaban :

Ya, karena contoh soal matematika yang sudah valid dan reliabel serta sudah diketahui daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh itu sangat sedikit sekali dan sangat membantu untuk dijadikan contoh pembuatan soal maupun untuk ujian.

14 Apakah bapak/ibu guru membutuhkan prototipe bentuk pilihan ganda yang sudah memiliki kualitas baik dan disusun dengan langkah-langkah yang runtut serta sudah teruji validitas dan reliabilitas serta menganalisis daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh?

Jawaban :

Ya, membutuhkan kumpulan soal matematika bentuk pilihan ganda yang berkualitas baik untuk evaluasi pembelajaran.

15 Jika bapak/ibu guru membutuhkan prototipe bentuk pilihan ganda, materi matematika apa yang bapak/ibu butuhkan?

Jawaban :

Materi yang dibutuhkan yaitu mengenai pengukuran (jarak, kecepatan dan waktu).

Lampiran 5 Tabel Spesifikasi Produk Soal Tipe A

Judgement Ahli Kecocokan Indikator dengan Butir Soal

Mata Pelajaran : Matematika Materi : Pengukuran

Semester : 1 (satu)/genap Bentuk soal : Pilihan ganda

Kelas : V (lima) Waktu mengerjakan : 90 menit

Dimensi Proses Kognitif

Taksonomi Bloom Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta

Kata Kerja Mengingat

Mengenal Menghitung Mengubah Menentukan Menunjukkan Melakukan Merinci Menganalisis Memecahkan masalah Memutuskan Memprediksi Memperjelas Menemukan Tingkat Kesulitan rendah 25% - - - - Tingkat kesulitan sedang 50%

Tingkat kesulitan tinggi

- - - - 25%

Item soal Nomor 1

sampai 4 Nomor 5 sampai 7 Nomor 8 sampai 15 Nomor 16 sampai 22 Nomor 23 sampai 26 Nomor 27 sampai 30 Standar Kompetensi :

2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar :

LEMBAR SOAL TIPE A

PETUNJUK UMUM 1. Isikan identitas kamu ke dalam lembar jawaban ujian yang tersedia. 2. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum kamu menjawabnya.

3. Laporkan kepada pengawas jika terdapat tulisan yang kurang jelas, rusak atau jumlah soal kurang.

4. Jumlah soal sebanyak 30 butir soal pilihan ganda, setiap butir soal terdapat 4 (empat) pilihan jawaban. Pilihlah pilihan jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban A,B,C atau D.

5. Tersedia waktu 90 menit untuk mengerjakan paket tes tersebut. 6. Jika membutuhkan kertas buram, mintalah pada pengawas ujian.

7. Tidak diperbolehkan menggunakan kalkulator, HP, tabel matematika atau alat bantu hitung lainnya. 8. Periksalah pekerjaan kamu sebelum diserahkan kepada pengawas ujian.

SELAMAT MENGERJAKAN MATA PELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V / I (Satu) Jenjang : Sekolah Dasar

Indikator Materi Aspek berpikir yang diukur Soal Skor Saran 1 2 3 4 2.5.1 Mengingat berbagai bentuk satuan waktu dan satuan panjang. Menjumlah kan satuan waktu dan jarak.

Mengingat 1. jam + 0 menit + detik = . . . detik

a. 2.455 b. 3.200 c. 4.200 d. 4.255 Jawaban : D

Estimasi kesulitan : Rendah

2. Sebuah benda purbakala di museum berusia 16 abad lebih 8 dasawarsa. Berapa tahunkah usia benda purbakala tersebut?

a. 168 tahun b. 1600 tahun c. 1680 tahun d. 1688 tahun

Jawaban : C

Estimasi kesulitan : Rendah 2.5.2 Mengenal satuan jarak antar lokasi dalam kehidupan sehari-hari. Memahami satuan jarak

Mengingat 3. Susi bersepeda sejauh 4.500 dm dan Tiara bersepeda sejauh 30 dam. Jika dijumlahkan berapa meterkah jarak yang ditempuh oleh keduanya ?

a. 75

b. 750

c. 7.500 d. 75.000 Jawaban : B

Estimasi kesulitan : Rendah

4. Pak Harun pergi ke sawah dengan jarak 380 dam. Setelah menempuh jarak 2.100 meter Pak Harun berhenti di toko untuk membeli pupuk. Berapa km jarak yang harus ditempuh dari toko pupuk hingga sawah ? a. 1 km

c. 1,7 km d. 2 km Jawaban : C

Estimasi kesulitan : Rendah 2.5.3 Menghitung kecepatan kendaraan saat melaju. Memahami kecepatan kendaraan.

Memahami 5. Sebuah kereta api berangkat dari stasiun A pada pukul 08.00. Kereta api sampai di stasiun B pada pukul 10.30. Jika jarak antara kedua stasiun 120 km, berapakah kecepatan kereta api tersebut ?

a. 40 km/jam b. 44 km/jam c. 48 km/jam d. 50 km/jam Jawaban : C

2.5.4 Mengubah satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari Memahami satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari.

Memahami 6. Hari ini Marvin akan melaksanakan ujian Matematika.

selama 70 menit. Jika ujian dimulai pukul 07.00, maka Marvin akan selesai ujian Matematika pada pukul ? a. 7.30

b. 08.10 c. 09.10 d. 09.30 Jawaban : B

Estimasi kesulitan : Rendah

7.Pak Arman sekarang berusia 3,5 dasawarsa lebih 2 windu lebih 1 lustrum. Berapakah usia Pak Arman 7 tahun yang akan datang ?

a. 50 tahun b. 51 tahun c. 52 tahun d. 53 tahun Jawaban : C

Estimasi kesulitan : Rendah 2.5.5 Menentukan selisih jarak suatu tempat dengan menggunakan satuan yang berbeda. Memahami selisih jarak.

Menerapkan 8. Julison berangkat ke sekolah pada pukul 06.15. Jarak rumah Julison ke sekolah adalah 3 km. Iswan berangkat ke sekolah pada pukul 06.00. Jarak rumah Iswan ke sekolah adalah 4.500 m. Berapa meter selisih jarak rumah Julison sampai ke sekolah dengan jarak rumah Iswan sampai ke sekolah ?

a. 250 meter b. 500 meter c. 750 meter d. 1.000 meter Jawaban : B

9. Tinggi lantai 3 gedung perpustakaan adalah 1.700 cm. Sedangkan tinggi gedung perkantoran disebelah gedung perpustakaan adalah 1,2 dam. Berapa meter selisih tinggi gedung perpustakaan dengan gedung perkantoran ? a. 2 m b. 3 m c. 4 m d. 5 m Jawaban : D

Estimasi kesulitan : Sedang

10.Pak Camat akan menghadiri rapat di desa Suka Maju dengan menempuh jarak 7 km dari kantor Kecamatan. Setelah itu pak camat menghadiri rapat di desa Mandiri dengan menempuh jarak 450 dam dari desa Suka Maju. Berapa km selisih jarak dari kantor Kecamatan hingga

desa suka maju dengan desa Suka Maju hingga desa Mandiri ? a. 2,5 km b. 5 km c. 5,5 km d. 7 km Jawaban : A

2.5.6 Menunjukkan jarak yang harus ditempuh suatu benda dengan kecepatan dan waktu yang telah diketahui Memahami jarak yang harus di tempuh.

Menerapkan 11. Budi bersama ayah pergi ke Pantai Parangtritis mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 40 km/jam. Budi membutuhkan waktu selama 120 menit, berapakah jarak dari rumah ke Pantai Parangtritis ?

a. 60 km

b. 80 km

c. 90 km

d. 120 km

Jawaban : B

Estimasi kesulitan : Sedang

12. Nina mengayuh sepeda dari rumah menuju sekolah selama 30 menit. Kecepatan sepeda dalam perjalanan 15 km/jam. Berapa jarak rumah menuju sekolah ? a. 7,5 km

b. 15 km

c. 22,5 km

Jawaban : A

2.5.7 Melakukan operasi hitung yang berhubungan dengan waktu keberangkatan dan waktu tiba dalam kehidupan sehari-hari. Memahami waktu keberangkat an dan waktu tiba.

Menerapkan 13.Hendra sampai di kota Yogyakarta pada pukul 15.00. Hendra menempuh dari kota asal dengan jarak 70 km dengan kecepatan 70 km/jam. Pukul berapakah Hendra berangkat dari kota asal ?

a. 12.00 b. 12.30 c. 13.00 d. 14.00 Jawaban : D

Estimasi kesulitan : Sedang

14.Nana sampai di kota Bandung pada pukul 21.00. Ia menempuh dari kota asal dengan jarak 225 km dengan kecepatan 90 km/jam. Pukul berapakah Nana berangkat dari kota asal ?

a. 18.00 b. 18.30 c. 19.00

d. 19.30 Jawaban : B

Estimasi kesulitan : Sedang

15.Jarak rumah pak Warto ke Medan adalah 150 km. Pak Warto berangkat dari rumah pukul 10.00 dengan kecepatan 50 km/jam. Ditengah perjalanan ban mobil yang dikendarai Pak Warto bocor sehingga harus menunggu 30 menit untuk mengganti ban. Pada pukul berapakah Pak Warto akan sampai di Medan ?

a. 13.00 b. 13.15 c. 13.25 d. 13.30 Jawaban : D

2.5.8 Merinci selisih kecepatan dalam kehidupan sehari-hari pada jarak dan waktu tertentu.

Memahami selisih kecepatan.

Menganalisis 16.Ikhsan mengendarai mobil dari kota P ke kota Q yang jaraknya 120 km dalam waktu 120 menit. Bara juga melakukan perjalanan yang sama dalam waktu 90 menit. Berapakah selisih kecepatan rata-rata antara mobil Ikhsan dengan mobil Bara ?

a. 20 km/jam b. 30 km/jam c. 60 km/jam d. 80 km/jam Jawaban : A

Estimasi kesulitan : Sedang

17.Dua pengendara mobil melaju dari Bandung menuju Jakarta dengan jarak 120 km. Mobil A dan Mobil B berangkat dari Jakarta pada pukul 08.00. Mobil A terlebih dahulu sampai di Bandung pada pukul 10.00. Sedangkan mobil B sampai dibandung pada pukul

11.00. Berapakah selisih kecepatan rata-rata mobil A dan mobil B ? a. 10 km/jam b. 20 km/jam c. 30 km/jam d. 40 km/jam Jawaban : B

Estimasi kesulitan : Sedang 2.5.9

Menganalisis masalah kecepatan

suatu benda

pada waktu dan jarak tertentu. Memahami masalah kecepatan jika waktu dan jarak diketahui.

Menganalisis 18. Paman pergi ke kota mengendarai sepeda motor berangkat pukul 09.30 dan sampai di kota pukul 10.00. Jarak rumah paman dengan kota 45 km. Berapakah kecepatan rata-rata sepeda motor Paman ?

a. 15,5 km/jam b. 20 km/jam c. 22,5 km/jam d. 40 km/jam Jawaban : C

Estimasi kesulitan : Sedang

19.Delman berkeliling Malioboro sejauh 120.000 dm dengan lama waktu 90 menit. Berapakah km/jam kecepatan kereta andong tersebut ?

a. 8 km/jam b. 10,5 km/jam c. 13,5 km/jam d. 1 km/jam Jawaban : A

Estimasi kesulitan : Sedang

20.Sebuah mobil berangkat dari Bandung pukul 07.20 menuju Jakarta. Jarak antara Bandung-Jakarta adalah 180 km. Jika mobil tiba di Jakarta pada pukul 09.50. Berapakah kecepatan bus tersebut?

a. 52 km/jam b. 60 km/jam c. 72 km/jam

d. 80 km/jam Jawaban : C

Estimasi kesulitan : Sedang 2.5.10 Memecahkan masalah kecepatan benda bergerak dengan waktu dan jarak yang telah diketahui. Menyelesai kan masalah kecepatan benda bergerak.

Menganalisis 21.Dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan

Republik Indonesia. Siswa-siswa SDN Mandiri mengadakan lomba balap karung. Hasil dari lomba balap karung adalah sebagai berikut:

No Nama Waktu Jarak

1 Danang 1 menit 1 dam

2 Hari 150 detik 10000 mm

3 Susan 90 detik 1000 cm

4 Wati 2 menit 10 m

Dari data di atas. Siapakah yang terlebih dulu masuk garis finish?

a. Danang

c. Susan d. Wati Jawaban : A

Estimasi kesulitan : Sedang

22.Dari soal nomor 21. Siapakah yang paling lambat melintasi garis finish?

a. Danang

b. Hari c. Susan d. Wati Jawaban : B

Estimasi kesulitan : Sedang 2.5.11 Memutuskan masalah berkaitan Menyelesai kan masalah waktu tunggu.

Mengevalusi 23. Ranti bersama ayahnya mengendarai mobil dari kota Solo ke kota Semarang yang berjarak 120 km, dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam. Sedangkan Hani bersama ibunya juga mengendarai mobil dari kota yang sama dengan kecepatan 40 km/jam. Mereka berangkat

Dokumen terkait