• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, ada beberapa saran yang diajukan penulis:

1. Selesainya penelitian ini belum mengungkap semua hal yang berkaitan dengan maksim cara. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti meyarankan kepada mahasiswa dan peneliti lain untuk mencoba mengungkap masalah-masalah mengenai maksim cara yang masih belum terpecahkan.

2. Diharapkan Guru hendaknya dapat memaksimalkan pengajaran bahasa Indonesia. teori maksim cara dapat disampaikan secara implisit kepada siswa saat menyampaikan materi yang berhubungan dengan keterampilan berbicara agar siswa mengetahui dan menerapkan keterampilan berbicara yang baik dan benar.

77

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. Metodologi dan Aplikasi Riset Penelitian. Bandung: Penerbit Pustaka Cendekia Utama, 2010.

Cummings, Luoise. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidispliner, Terj. Dari

Pragmatics a Multidisciplinary Perspective oleh Eti Setiawati, dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Djajasudarma, T. Fatimah. Wacana dan Pragmatik. Bandung: Refika Aditama, 2012.

Fasold, Ralph W. An Introduction to Language and Linguistics. New York: Cambridge University Press, 2006.

Hindun. PRAGMATIK untuk Perguruan Tinggi. Depok:Nufa Citra Mandiri, 2012.

Huang, Yan. Pragmatics. UK: Oxford University Press, 2007.

Kadir, dkk., Pedoman Penulisan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Kushartanti, dkk., Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia, 2005.

Kosasih. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya, 2012.

Leech, Geoffrey. Prinsip-prinsip Pragmatik. Terj. Dari The Principles of Pragmatics oleh Oka. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1993.

Nadar, F.X. Pragmatik dan penelitian pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Pangaribuan, Tagor. Paradigma Bahasa. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

Priyatni, Endah Tri. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Purwo, Bambang Kaswanti. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa; Menyibak Kurikulum 1984. Yogyakarta: Kanisius, 1990.

Raad, Boele De. Person-Talk In Everyday Life: Pragmatics Of Utterances About Personality. T.tp.: rijksuniversiteit te Groningen, 1985.

Rahardi, Kunjana. Pragmatik; Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga, 2005.

Subroto, Edi. Pengantar Studi Semantik dan Pragmatik. Surakarta: Cakrawala Media, 2011.

Surastina, Pengantar Semantik dan Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit New Elmatera, t.t.

Suroto. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1989.

Tarigan, Henry Guntur. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa, 1990.

W, Mira. Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat, 9th ed. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009.

Wellek, Rene., dan Austin Warren. Teori Kesusastraan. Penerjemah Melani Budianta, 3th ed. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993.

Wijana, I Dewa Putu. Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa. Yogjakarta: Ombak, 2003.

Z.F., Zulfahnur, dkk., Teori Sastra. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, 2007.

Ningrum, Anggreani Cahya Tia. “Citra Perempuan dalam Novel MAsih Ada Kereta yang Akan Lewat Karya Mira W Serta Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA.” Skripsi S1 Penidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UPS Tegal, 2013, http://www.perpus.upstegal.ac.id, diunduh pada tanggal 24 Juni 2014.

Setiawati, Ubudiyah. Analysis on the Violation of Maxim of Manner in conversational Implicature Appearing in Stephenie Meyer Twilight.

Skripsi S1 Sastra Inggris. Unikom Bandung, 2010,

http://elib.unikom.ac.id, diunduh pada tanggal 24 Juni 2014.

Widiastuti, Riska. “Analisis Konflik Tokoh Arini dalam Novel Masih Ada Kereta

yang Akan Lewat Karya Mira W. dan Implikasinya Terhadap

Pembelajaran Sastra di SMA.” Skripsi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pancasakti Tegal, 2013, http://www.perpus. upstegal.ac.id, diunduh pada tanggal 24 Juni 2014.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SatuanPendidikan : SMAN 4 Tangsel

Kelas/Semester : X/2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Jumlah Pertemuan : 4 x 45 menit

A. Standar Kompetensi :

12. Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato

B. Kompetensi Dasar :

12.3 Menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menentukan topik

2. Menyusun daftar pertanyaan dengan memperhatikan kelengkapan isi (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana)

3. Mencatat pokok-pokok informasi yang diperoleh dari wawancara

4. Menuliskan hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan ejaan dan tanda baca yang benar

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu :

3. Mencatat pokok-pokok informasi yang diperoleh dari wawancara

4. Menuliskan hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan ejaan dan tanda baca yang benar

E. Materi Pembelajaran

1. Wawancara, menurut KBBI, adalah; 1 tanya jawab dengan seseorang (pejabat, dsb) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi; 2 tanya jawab disereksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan; 3 tanya jawab peneliti dengan narasumber.

2. Wawancara (interview) adalah percakapan antara dua orang, yaitu antara penanya dan yang ditanya sebagai penjawab.tanya jawab dengan seseorang untuk dimintai pendapatnya mengenai suatu hal. Dalam hal ini, seorang yang diwawancarai disebut narasumber dan yang mewawancarai disebut pewawancara. Hasil wawancara dapat dimuat di surat kabar atau disiarkan melalui radio atau televisi.

3. Tujuan wawancara

Tujuan seseorang mengadakan wawancara ialah untuk memperoleh:

a) bahan informasi, misalnya mengenai persoalan politik, ekonomi, dan pendidikan;

b) bahan opini, misalnya mengenai pendapat orang yang diwawancarai tentang kejadian yang baru terjadi;

c) bahan cerita, misalnya mengenai human interest (sangat menarik untuk mengetahui sesuatu dari seseorang yang terhormat, misalnya apa yang dimakan sebagai sarapan oleh seorang presiden dan istrinya);

d) bahan biografi; dan e) bahan laporan.

4. Menentukan topik wawancara

Topik yang dipilih seharusnya memenuhi syarat-syarat berikut ini: a) Aktual dan faktual;

b) bermanfaat bagi orang banyak;

 Dengan keamanan yang tinggi dan modal kecil mampu menjadikan seseorang suksesberwirausaha.

 Ketekunan, kesabaran, dan keuletan merupakan modal utama seorang pengusaha dalam menghadapi krisis ekonomi.

 Kreativitas merupakan aset yang paling berharga bagi seseorang untuk mandiri.

5. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika wawancara

 Kata-kata yang diucapkan narasumber hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan membuat cerita tersebut hidup. Seolah-olah narasumber langsung bercerita pada setiap pembaca.

 Kejadian-kejadian, keterangan-keterangan, dan pendapat-pendapat yang diberikan narasumber mempunyai bobot terhadap tulisan.

 Wawancara menjadi efektif jika tujuan pewawancara jelas, yaitu untuk memberi informasi, hiburan, bimbingan praktis, atau laporan.

 Penyajian hasil wawancara sebenarnya tergantung pada pewancara, dapat berupa artikel, berita, atau biografi.

6. Teknik wawancara

 Pilih Narasumber yang akan diwawancarai dan tentukan tema apa yang akan anda bawakan

 Siapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan ditujukan kepada narasumber yang berdasarkan 5W + 1H (what, who, when, where, why and how)

 Lakukan wawancaranya (saat melakukan wawancara sebaiknya kamu merekam wawancara tersebut. Jika perlu, kamu dapat meminta foto bersama narasumber sebagai bukti bahwa kamu sudah melakukan wawancara)

7. Menuliskan Hasil Wawancara

Bagian ke-1: berisi tema, hari dan tanggal wawancara, tempat wawancara, dan nama narasumber (nama lengkapnya).

Bagian ke-2: berisi pertanyaan-pertanyaan beserta jawabannya.

Bagian ke-3: berisi uraian (pertanyaan-pertanyaan tersebut diuraikan dalam bentuk paragraf-paragraf)

Tujuan : Memperoleh informasi rencana pemugaran makam Bung Karno.

Pewawancara : “Benarkah kawasan Bung Karno akan dipugar lagi, Pak?”

Narasumber : ”Benar.”

Pewawancara : “Bukankah dulu sudah pernah dipugar? Mengapa sekarang ada

rencana pemugaran lagi?”

Narasumber : “Memang, tepatnya sewindu setelah Ir. Soekarno wafat, kompleks makam Bung Karno dipugar. Pemugaran yang sekarang tentunya berbeda dengan

yang sudah pernah dilakukan.”

Pewawancara : “Apa yang melatarbelakangi pemugaran makam Bung Karno kali ini,Pak?”

Narasumber : “Keberadaan peziarah di kota Blitar, tempat makam Bung Karno, masih sekadar berkunjung atau berziarah saja. Seiring dengan perkembangan zaman dan pergantian generasi bukan tidak mungkin generasi mendatang mengenal sosok dan pemikiran Bung Karno. Berdasrkan pemikiran itulah Pemerintah Kota Blitar segera

mencari upaya antisipasi.”

Pewawancara : “Bagian mana yang akan mengalami pemugaran, Pak?” Narasumber : “Pemugaran yang direncanakan kali ini lebih pada unsur melengkapi pemugaran terdahulu. Pemugaran kali ini difokuskan pada pembangunan perpustakaan Bung Karno.”

(Sumber: Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VIII2, 2006)

9. Persiapan Indonesia di Olimpiade Fisika

Yohanes Surya, fisikawan Indonesia, telah berjasa membuka jalan bagi bangsa Indonesia untuk memasuki fase renaisans. Beliau akan mempersiapkan tim Indonesia mengikuti olimpiade fisika tahun mendatang. Dia akan persiapkan adanya konsep mengatur diri sendiri. Dalam artian bahwa tim Indonesia mempersiapkan diri sendiri untuk belajar sendiri tanpa mengikuti pola Amerika yaitu mencomot dari beberapa sekolah. “Di Amerika Serikat, kesadaran belajar sendiri sudah begitu besar. Orang pasti akan belajar walaupun tidak disuruh. Di Indonesia belum bisa seperti itu” kata Pak Yohanes.

hasil maksimal. Ada enam buku yang akan dibagikan, yang isinya soal dan penyelesaian bahan yang akan diujikan di olimpiade, serta soal mekanika dan elektromagnetik. Beliau akan sebarkan buku yang rencananya selesai tahun 2005 itu keseluruh Indonesia. “Semua orang bisa belajar sendiri. Pada saat itu, kompetisinya sungguhan. Target saya tahun 2006, Indonesia juara dunia. Nanti, kita lihat hukum pangkat akan berlaku karena setelah juara dunia, saya mau murid mengatur dirinya sendiri.” Ujar pak Yohanes menambahkan.

F. Alokasi Waktu

4 x 45 Menit

G.Metode Pembelajaran

Metode Inkuiri, ekspositori, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi.

H.Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

2) Guru melakukan absensi dan menanyakan alasan kepada siswa yang masuk tentang temannya yang tidak masuk.

3) Setelah melakukan absensi, guru mengajukan pertanyaan sehubungan dengan pelajaran sebelumnya.

4) Saat keadaan kelas kondusif, Guru memulai pelajaran dengan menjelaskan kepada siswa materi dan tujuan pembelajaran pada hari ini.

Eksplorasi

1. Guru menyampaikan materi mengenai materi informasi dan cara menyimpulkan informasi

2. Setelah guru menyampaikan materi, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan meminta siswa duduk dalam kelompok.

3. Guru menyajikan wacana yang di dalamnya terdapat contoh wawancara.

4. Siswa membaca dan mencermati contoh wawancara.

5. Guru menugasi setiap kelompok untuk menentukan topik wawancara yang terdapat dalam wacana.

6. Guru menugasi setiap kelompok untuk mencatat pokok-pokok informasi yang terdapat dalam wacana.

Elaborasi

1. Setelah itu, siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan isi informasi yang didengar

2. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menyampaikan isi informasi secara lisan. 3. Secara bergiliran siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelompok

lain untuk ditanggapi dan didiskusikan.

4. Setiap siswa mendengarkan presentasi dengan baik.

5. Setelah siswa selesai presentasi, guru memberikan tanggapan mengenai presentasi yang siswa sampaikan.

Konfirmasi

1. Bersama guru, siswa mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat. 2. Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka

tentang hambatan dalam menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat.

a. Kegiatan Penutup

3) Guru menugasi siswa untuk melakukan wawancara dengan tokoh tertentu yang ada di sekitar tempat tinggal siswa.

4) Guru menugasi siswa untuk mencatat pokok-pokok informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dan menuliskan hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat.

5) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

Pertemuan kedua

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

2) Guru melakukan absensi dan menanyakan alasan kepada siswa yang masuk tentang temannya yang tidak masuk.

3) Setelah melakukan absensi, guru mengajukan pertanyaan sehubungan dengan pelajaran sebelumnya.

4) Guru mengingatkan kembali standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

5) Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi pada pertemuan pertama.

6) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti Eksplorasi

1. Guru meminta tiap kelompok untuk mempresentasikan pokok-pokok informasi yang diperoleh dari hasil wawancara.

2. Setiap siswa mendengarkan presentasi dengan baik.

Elaborasi

1. Guru meminta kelompok lain untuk menanggapi

2. Setelah siswa selesai presentasi, guru memberikan tanggapan mengenai presentasi yang siswa sampaikan.

1. Bersama guru, siswa mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat.

2. Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat.

b. Kegiatan Penutup

1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran.

2. Guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

3. Guru menyampaikan rencana tindak lanjut pembelajaran (remidi, pengayaan, dan tugas individu/kelompok).

4. Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

a. Penilaian Proses No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian Instrumen Penilaian Keterangan

Pengamatan Proses Lembar Pengamatan Hasil penilaian nomor 2 untuk masukan pembinaan dan informasi bagi Guru PKn 1. Tanggung jawab 2. Dapat dipercaya 3. Peduli 4. Santun . b. Penilaian Hasil Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen

P

pedomanPenskoran :

Soal no. 1

Aspek Skor

Siswa mampu menentukan topik yang menarik Menyusun daftar

pertanyaan dengan memperhatikan kelengkapan isi (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana)

Tes penugasa n

Tes tulis 2. Susunlah daftar pertanyaan dengan memperhatikan

kelengkapan isi (apa, siapa, di mana, kapan,

mengapa, dan

bagaimana)!

Mencatat pokok-pokok informasi yang diperoleh dari wawancara

Tes Penugasa n

Tes tulis 3. Catatlah pokok-pokok informasi yang diperoleh dari wawancara Menuliskan hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan ejaan dan tanda baca yang benar

Tes Penugasa n

Tes tulis 4. Menuliskan hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan ejaan dan tanda baca yang benar

 Tulisan kurang sempurna 15

 Tulisan tidak sempurna 5

SKOR MAKSIMAL 20

Soal no. 2

Aspek Skor

Siswa menyusun daftar pertanyaan dengan memperhatikan kelengkapan isi (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana)

 Tulisan sempurna 25

 Tulisan kurang sempurna 20

 Tulisan tidak sempurna 10

SKOR MAKSIMAL 25

Soal no. 3

Aspek Skor

Mencatat pokok-pokok informasi yang diperoleh dari wawancara

 Tulisan sempurna 25

 Tulisan kurang sempurna 20

 Tulisan tidak sempurna 10

SKOR MAKSIMAL 25

dengan ejaan dan tanda baca yang benar.

 Tulisan sempurna 30

 Tulisan kurang sempurna 25

 Tulisan tidak sempurna 15

SKOR MAKSIMAL 25 Sumber belajar  Buku ajar  LCD  Narasumber  Demonstrasi Ciputat, April 2014

Guru Pamong Mata Pelajaran, Mahasiswa PPKT

Dra. Halimah Sa’diah. Herlina Wahyu K

NIP. 19611215 198903 2 003

Mengetahui,

Kepala SMAN 4 Tangerang Selatan,

Suhermin, S.Pd.,M.Si

Profil Penulis

Herlina Wahyu K, lahir di Kota Pontianak pada

tanggal 10 Jauari 1993. Biasanya dipanggil Her,

anak kedua dari tiga saudara. Ia memulai

pendidikannya di SDN Bojong Rawalumbu XIII

Kota Bekasi. Kemudian melanjutkan ke SMP Bani

Saleh 2 Kota Bekasi. Setelah itu ia melanjutkan

pendidikannya ke SMAN 8 Kota Bekasi, dengan

jurusan IPA. Setelah lulus SMA pada tahun 2010,

melalui jalur SNMPTN ia melanjutkan pendidikannya di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia.

Penulis menyukai dunia seni dan menulis. Penulis pernah aktif

sebagai anggota dan pegurus di Forum Ligkar Pena Ciputat dan

Lingkar Sastra Tarbiyah. Banyak coretan pena yang telah ia

masyarakatkan. Di antara coretan pena itu, penulis sangat menyukai

puisi yang ia terbitkan dengan teman PBSI A yang juga aktif

mempelajari dunia kepenulisan di Komunitas Tinta Perak dengan

judul antologi puisi “Gemuruh Cinta Untuk Dunia”.

“Sejatinya sumber kewarasan manusia itu adalah kegilaan

yang tak berbatas. Penanda yang memisahkannya hanyalah

Dokumen terkait