• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Twilight karya Stephenie Meyer. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelanggaran maksim cara dalam implikatur percakapan beserta simpulan yang tersirat dalam percakapan tersebut. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif untuk menjabarkan dan menjelaskan fenomena pelanggaran maksim cara dalam implikatur percakapan.Dalam penelitian ini, penulis menemukan tiga puluh satu data mengenai pelanggaran maksim cara di dalam novel Twilight karya Stephenie Meyer. Pelanggaran terhadap maksim cara meliputi beberapa tipe, yaitu pelanggaran tehadap ketidakjelasan, keambiguan, kesingkatan, dan keteraturan. Berdasarkan hasil diskusi dalam penelitian ini diketahui bahwa seringkali seseorang melakukan pelanggaran maksim cara dengan berbagai alasan tertentu. Untuk bisa mengetahui maksud atau simpulan dari suatu implikatur percakapan yang mengalami pelanggaran maksim cara, hendaknya percakapan ini dianalisis berdasarkan konteks situasi dan praanggapan. Persamaan dari hasil penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu analisis sama-sama menitikberatkan pada maksim cara. Sedangkan perbedaannya, terdapat pada objek penelitiannya. Novie menjadikan novel Twilight karya Stephenie Meyer sebagai sumber data penelitiannya. Sedangkan peneliti menjadikan novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W sebagai sumber data penelitian.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Riska Widiastuti (2013) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Konflik Tokoh Arini dalam Novel Masih Ada

Kereta yang Akan Lewat Karya Mira W dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran

Sastra di SMA”. Penelitian ini membahas tentang analisis konflik pada tokoh utama yaitu Arini dalam novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA. Tujuan penelitian ini

adalah mendeskripsikan konflik konflik tokoh Arini dalam novel Masih Ada

Kereta yang Akan Lewat karya Mira W dan implikasinya terhadap pembelajaran

sastra di SMA. Dan hasil penelitiannya terdapat empat aspek pada konflik internal dan dua aspek konflik eksternal pada tokoh. Konflik tersebut meliputi, (1) Konflik Internal dengan persentase 71,79%, yaitu: (a) Konflik mendekat-mendekat 20,5%, (b) Konflik mendekat-menghindar 30,7%, (c) Konflik menghindar-menghindar 7,6%, (d) Konflik mendekat-menghindar ganda 12,8%, dan (2) Konflik Eksternal dengan persentase 28,2%, yaitu: (a) Konflik fisik, dan (b) Konflik sosial 28,2%. Persamaan hasil penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Sumber data dari penelitian ini sama. Yaitu sama-sama meneliti berdasarkan novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat Karya Mira W. Perbedaan terlihat pada penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Penelitian di atas lebih bedasarkan sastranya. Yaitu tentang analisis konflik tokoh utama di dalam novel. Sedangkan penelitian yang akan ditulis penulis berdasarkan konteks pragmatiknya. Yaitu penggunaan maksim cara menurut perinsip kerjasama Grice di dalam novel.

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Anggreani Cahya Tia Ningrum (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Citra Perempuan dalam Novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat Karya Mira W serta Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA”. Berdasarkan hasil penelitian dalam novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat Karya Mira W, terdapat empat Citra Perempuan yang dapat dijabarkan. Dari keempat Citra Perempuan tersebut, secara keseluruhan diperoleh 33 kutipan dengan presentase 100%, dengan rincian sebagai berikut: (1) Citra Perempuan dalam Aspek Fisis ada 11 kutipan dengan presentase 45,45%; (2) Citra Perempuan dalam Aspek Psikis ada 7 kutipan dengan presentase 15,15%; (3) Citra Perempuan dalam Aspek Sosial ada 5 kutipan dengan presentase 12,12%; (4) Citra Diri dan Citra Orang Lain ada 7 kitipan dengan presentase 27,27%. Persamaan dari dua hasil penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Sumber data dari penelitian ini sama. Yaitu sama-sama meneliti berdasarkan novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat Karya Mira W. Perbedaan terlihat pada penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Penelitian di

atas lebih bedasarkan sastranya. Yaitu tentang analisis citra perempuan di dalam novel. Sedangkan penelitian yang akan ditulis penulis berdasarkan konteks pragmatikny, yaitu penggunaan makism cara menurut perinsip kerjasama Grice di dalam novel.

Penulis hendak meneliti secara khusus penggunaan maksim cara dalam novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Keterampilan Berbicara di SMA. Penelitian ini disebut dengan penelitian teks sastra deskripsi kualitatif.

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Penelitian

Penelitian mengenai penggunaan maksim cara Grice dalam novel Masih

Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W dilaksanakan mulai tanggal 19 Januari 2014 sampai dengan 15 Juli 2014.

Tabel Jadwal Perencanaan Kegiatan Penelitian No Rencana

Kegiatan

Tahun 2013 Tahun 2014

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep 1. Uji Komprehensif 2. Pengajuan Judul Proposal √ 3 Proposal √ 4 Seminar Proposal √ 5 Perbaikan Proposal √ 6 Pembimbing √ 7 Skripsi √ 8 Mencari Buku Sumber √ 9 Observasi √ 10 Tahap Menulis Pendahuluan √ 11 Tahap Menulis √

pembahasan 12 Tahap Mehulis akhir dan pengeditan √ 16 Paraf Pembimbing √ 17 Menyelesaikan Administrasi √ 18 Sidang Skripsi √ 19 Perbaikan Skripsi √ B. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan teknik analisis isi dengan cara menganalisis penggunaan maksim cara dalam novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W dari sudut prinsip kerjasama Grice dan maksud penggunaannya. Metode penelitian kualitatif menurut Lincoln dan Guba di dalam pedoman penulisan skripsi FITK disebut sebagai Naturalistik Inquiry. Penggunaan pendekatan ini dikarenakan cara pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dalam latar atau

setting alamiah, artinya tanpa memanipulasi subjek yang diteliti.1

Ali menyatakan “data lunak yang bersifat kualitatif diperoleh melalui riset yang menggunakan pendekatan kualitatif, atau riset kualitatif. Data lunak atau data kualitatif ini sebagaimana dijelaskan di atas berbentuk kata-kata, yang diperoleh dari dokumen, wawancara dan atau observasi, yang biasanya dituangkan dalam catatan lapangan. Catatan lapangan adalah catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf. Untuk

1

Kadir dkk., Pedoman Penulisan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 61.

memperoleh arti dari data semacam ini melalui interpretasi data digunakan teknik analisis data kualitatif.”2

Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan berusaha menemukan penggunaan maksim cara yang sesuai dan yang melanggar prinsip kerjasama Grice serta maksud penggunaannya di dalam dialog antartokoh pada novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W. Hal ini dilakukan agar keterampilan berbicara siswa di sekolah dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.

C. Sumber Data

Novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W. novel ini terbit di Jakarta, September 1982. Novel yang digunakan penulis adalah cetakan kesembilan, September 2009 yang diterbitkan PT Gramedia, Jakarta.

D. Fokus Penelitian

Penelitian berfokus untuk meneliti penggunaan maksim cara yang ada di dalam novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W. Dialog tokoh yang ada di dalam novel menjadi titik fokus karena sumber analisis penggunaan maksim cara yang sesuai dan yang melanggar prinsip kerjasama Grice didapatkan dari novel tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Observasi

Melihat data awal, memilih novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat

yang akan dipakai dalam penelitian

2. Membaca novel secara intensif, membaca secara berulang-ulang novel

Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W. Membaca secara kritis, menemukan bagian-bagian dalam dialog antar tokoh yang

2

Mohammad Ali, Metodologi dan Aplikasi Riset Penelitian, (Bandung: Penerbit Pustaka Cendekia Utama, 2010), h. 322.

menunjukkan penggunaan maksim cara yang sesuai dan yang melanggar prinsip kerjasama Grice.

3. Pengamatan (si peneliti menganalisis teks) analisis teks.

4. Menentukan dialog tokoh yang terdapat maksim cara yang sesuai dan yang melanggar prinsip kerjasama Grice serta maksud penggunaan maksim cara yang ada di dalam novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat.

5. Membuat tabel analisis kerja.

F. Instrumen Penelitian

Alatnya peneliti itu sendiri, dikarenakan penelitian ini merupakan

penelitian deskripsi kualitatif maka alatnya adalah peneliti itu sendiri. Peneliti

yang mencari, menemukan, dan menganalisis penggunaan maksim cara yang

sesuai dan yang melanggar prinsip kerjasama Grice di dalam novel Masih Ada

Kereta yang Akan Lewat karya Mira sebagai subjek penelitian. Peneliti juga

dibantu dengan beberapa data yang ada pada tabel sebagai berikut.

Tabel Data Penggunaan Maksim Cara dalam Novel Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat

No Kutipan dialog Bab dalam

novel Nomor halaman Maksim Cara PMC PYMC PMC PYMC KETERANGAN :

PMC : Penggunaan Maksim Cara PYMC : Penyimpangan Maksim Cara

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses pengaturan urutan data mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik deskripsi kualitatif karena peneliti terlebih dahulu membaca dan mendeskripsikan (memaparkan atau menggambarkan dengan kata-kata secara jelas dan terperinci) Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W. lalu menganalisis ujaran di dalam novel yang mengandung maksim cara.

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menganalisis data adalah sebagai berikut.

(1) Membaca secara berulang novel yang ada.

(2) Mencari dialog-dialog yang terdapat dalam novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat.

(3) Menandai kalimat atau dialog yang mengandung maksim cara

(4) Mencatat kalimat yang mengandung maksim cara dalam dialog tokoh pada novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat.

(5) Mengisi tabel analisis kerja dengan data hasil temuan penggunaan maksim cara yang terdapat di dalam novel.

(6) Menganalisis penggunaan maksim cara yang terdapat dalam novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat.

(7) Menginterpretasi penggunaan maksim cara yang terdapat dalam novel

Masih Ada Kereta yang Akan Lewat.

(8)Menulis rekapitulasi data penggunaan maksim cara dalam novel Masih

Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W.

(9) Menulis hasil pembahasan berdasarkan penyajian data, analisis data, dan interpretasi hasil data yang ada.

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, yaitu biografi penulis, penyajian data penggunaan maksim cara dalam novel, analisis penggunaan maksim cara dalam novel, interpretasi hasil analisis, pembahasan, implikasi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, dan keterbatasan penelitian.

A. Biografi Penulis

Dilahirkan dua puluh tujuh tahun yang lalu, pendidikan Doktoral satu pada sebuah Fakultas Kedokteran, Dra. Med. Mira Wijaya mengaku mulai menulis sejak tahun 1974, karya-karya yang berwujud cerpen banyak dimuat di majalah-majalah wanita seperti Femina, Dewi, Gadis, dan juga sejumlah majalah-majalah hiburan lainnya. Agaknya, Mira W (yang dalam kemunculanya pertama-tama menulis di bawah nama M. Wijaya) mulai dinobatkan sebagai salah seorang penulis pop yang digemari pembaca, sejak novelnya yang berjudul “Sepolos Cinta Dini” dimuat di harian Kompas.

Gaya bahasanya yang lancar dan lincah, dialog-dialognya yang segar, tema yang digarap sekitar kehidupan remaja dengan segala pernik-pernik percintaan mereka, merupakan kekuatan dari novel pop penulis dari calon dokter ini, dan pembaca akan menjumpai kesemuanya itu dalam novel “Cinta Tak Pernah

Berhutang” yang merupakan novel pertamanya yang dibukukan.1

B. Sinopsis novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W

Delapan tahun yang lalu karena takut ketinggalan kereta, Arini telah menumpang kereta yang salah. Kereta api yang menjerumuskannya ke jurang penderitaan. Tetapi penderitaan yang berat dan menyakitkan tidak menjerumuskan perempuan sederhana yang polos dan bodoh seperti Arini ke lembah kenistaan. Dia tidak membiarkan dirinya jatuh ke dalam pelukan laki-laki atau terkapar menangisi nasibnya di tempat tidur. Dengan sisa-sisa kekuatannya sendiri, Arini

1

berjuang untuk memperbaiki nasibnya. Bertekad menjadi seorang wanita terhormat, agar tidak seorang pun berani menghinanya lagi. Dia menempa dirinya menjadi seorang wanita karier yang sukses, meskipun untuk itu dia terpaksa mulai dari tempat yang paling bawah sekali. Di ujung suksesnya, ia mengira tak ada lagi kereta yang akan melintasi hidupnya. Tetapi dalam sebuah kereta api cepat di daratan Eropa, kereta api terakhir yang menuju Stuttgart, Arini berjumpa dengan Nick. Dan di dalam diri laki-laki yang lebih muda ini, Arini menyadari, masih ada kereta api yang akan lewat.

Kereta yang membawanya ke Jakarta. Mempertemukannya kembali dengan Helmi, laki-laki yang pernah menjadikannya seorang istri pulasan, demi menutupi skandal cintanya dengan Ira, teman Arini yang telah menikah. Dendam yang membara di hati Arini nyaris menemukan pelampiasannya ketika ia melihat apa yang telah dilakukan Helmi terhadap anak perempuan mereka selama ini. Dan di dalam diri anaknya yang telah ditinggalkannya begitu saja selama tujuh tahun, yang lebih memilih ibunya daripada Arini, dia kembali dihadapkan pada suatu dilema. Namun, pada akhirnya Arini berhasil bebas dari belenggu hidupnya dan kembali menjalani hidupnya.

C. Penyajian Data Penggunaan Maksim Cara dalam Novel

Penyajian data penggunaan maksim cara dalam novel Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat. Data diperoleh setelah peneliti membaca novel secara intensif, melakukan pengamatan dialog tokoh di dalam novel, dan menentukan dialog tokoh yang terdapat maksim cara dan penyimpangan maksim cara terhadap seluruh bab, dimulai dari bab awal sampai bab akhir yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Data maksim cara tersebut selanjutnya ditentukan penggunaannya, terjadi penyimpangan maksim cara atau tidak.

Jumlah halaman novel 237 halaman, yang terdiri dari 21 bab. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 61 penggunaan maksim cara. Keseluruhan akan dirinci dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.1

Data Penggunaan Maksim Cara dalam Novel Masih Ada Kereta yang Akan

Lewat dari Keseluruhan Bab

No Kutipan Dialog Bab

dalam novel

Nomor halaman Maksim Cara

PMC PPMC PMC PYMC

1 Nick : Anda turun di mana?

Arini : Stuttgart (Mira : 2009 h. 9)

Nick: Jam berapa? Arini: Apanya? h. 9

Nick: Kenapa dia balik lagi?

Arini: Tanya saja sendiri! h. 11

Bab 1 7 sampai 12 1 2

2 Arini:Berapa umurnya?

Ira: Seumur kita. Dua lima. h. 14

Arini:Kamu betul-betul

mengenalnya? Ira: Kalau tidak masa kuperkenalkan padamu? h. 14 Bab 2 13 sampai 18 1 1 3 Nick:Sedang berlibur? Arini: Studi. h. 21 Arini: Pernah ke sana?

Nick: Dua kali! Pulau yang indah! Pulau para dewa! h.20

Nick: Boleh tahu alamatnya? Arini: Buat apa? h. 22 Bab 3 19 sampai 25 2 1 4 _ Ira: Bagaimana? Helmi: Bagaimana apanya? h. 26 Bab 4 26 sampai 30 - 1

5 Arini:Sudah berapa anakmu? Ira: Tiga. h. 32 Arini:dan kamu ingin menolong mencarikan suami untuk sahabatmu? Ira: aku punya calon untukmu. h. 33 Nick:dimana tuan Utomo? Arini:sudah meinggal. h.40

Nick: Kamu belum tua. Berapa usiamu?

Arini: Pasti seumur ibumu. Sudahlah, saya sudah capek. Selamat malam. h. 42

Nick: saya boleh masuk?

Arini: Bilang dulu mau apa kamu kemari? h.35 Arini:orangtuamu pasti kaya.

Nick:saya mau cari duit sendiri. h.42

Bab 5 31 sampai 43 3 3

6 Hadi: Kenapa dia harus menulis sms padamu?

Ira: Sms ini bukan untukku. h. 46 Helmi:lho kok kamu jadi nyinyir begini?

Ira:aku cemburu! h.56

Ira: Jadi kamu juga nggak keberatan? Helmi: Lho, kok kamu jadi nyinyir begini? h. 56 Arini:tas ini norak nggak sih di mata Helmi?

Ira: lain kamu sekarang! h.55

Bab 6 44 sampai 58 2 2

7 Helmi: Dia masih curiga?

Ira: Makin curiga jika kamu tidak jadi mengawini Arini! h. 68

Hadi: Aku kurang apalagi, Ira? Ira: Mas ngomong apa sih? h. 59 Hadi:jangan pura-pura! Aku tahu hubunganmu dengan playboy itu!

Ira:playboy mana? Kapan aku main-main dengan segala macam playboy? h. 61

Ira:kamu mau kawin dengan dia? Arini: dengan siapa? h. 63

8 Arini: Tidur di mana tadi malam? Nick: Dekat stasiun. h.75 Arini:seperti pacarmu. Nick:saya belum punya pacar. h.76 Nick:kamu nggak suka? Arini:tentu saja suka. h.77 Arini: Sudah makan?

Nick: Ini undangan minum kopi? h. 75 Nick:boleh saya bantu? Arini:masih disini? h. 72 Bab 8 69 sampai 79 3 2 9 _

Ira: Kamu harus pergi!

Helmi: Kamu yang bikin aku bingung, kan? Jadi bagaimana maumu? h. 94 Nick:menyerah? Arini:kepadamu? h. 82 Bab 9 80 sampai 94 - 2 10 Nick: Kenapa masih sendirian? Arini: Aku janda.

Nick: Ingat masa lalu?

Arini: Sudah

h. 107 Nick:cepat! Kamu basah kuyup! Arini:aku tidak apa-apa. kamu yang basah! h.103 hampir gelap. h. 96. Nick:kamu menyimpan obeng di dapaur? Arini: di mana lagi? Itu pun sudah hampir jadi barang antik. h.105 Nick:berapa umurmu? Arini: buat apa tanya-tanya umur segala? h.107

11 Arini: Mama ada di sana? Arman: Ada. h. 116 _ Bab 11 109 sampai 118 1 - 12 _

Arini: Kenapa aku yang kamu pilih? Ira: Kamu salah mengerti! h. 124 Arini:jangan anggap sebagai balas budi! Nick:balas budi? h.133 Bab 12 119 sampai 136 - 2 13 Nick: Kaget? Arini: Tentu. h. 146

Arini: Kamu mau minum apa, Nick? Nick: Apa saja asal manis. h. 148 Arini:kehabisan duit lagi?

Nick:memang aneh tuh. Duit nggak pernah betah di

dompetku. h. 146. Helmi:tidak dapatkah kita berbicara baik-baik? Arini:masih ada yang perlu dibicarakan? h. 153. 14 Arini: Kamu pernah jatuh cinta? Nick: Sekali. Kepadamu. h. 164 Arini:ke mana? Nick: aku ingin mengajakmu makan malam. h. 159

Nick: Sampai jam berapa? Arini: Bukan Urusanmu. h. 159 Bab 14 155 sampai 171 2 1 15 _ Helmi: Bagaimana kalau ginjal saya, Dok?

Dokter: kalau anak bapak tidak punya saudara kembar, memang organ dari orangtua kandung yang paling diharapkan. h. 179 Bab 15 172 sampai 179 - 1 16 Nick: Begitu penting gelar untukmu? Arini: Bukan untukku, Nick. Untukmu. h. 185 Arini: kamu ceritakan hubungan kita kepada mereka? Nick: Memang kenapa? h. 180 Bab 16 180 sampai 194 3 1

Arini:jangan peralat diriku untuk membalas dendam kepada orangtuamu, Nick! Nick: tidak mungkin aku memperalat wanita yang kucintai. h.181 Nick:pasti karena takut. Arini:aku memang takut. h. 184 17 _ Helmi: Kamu masih benci padaku?

Arini: sampai aku lihat apa yang telah kamu lakukan untuk Ella. h. 197 Helmi:artinya kamu sudah memaafkan aku? Arini:Ella tidak bersalah. Dia tidak pantas dijauhi hanya karena aku benci ayahnya. h. 197

Bab 17 195 sampai 199 - 2

18 Arini: Sudah ada janji? Sekretaris: Belum bu. h. 202 Arini:siapa namanya? Sekretaris: Ibu _ Bab 18 200 sampai 213 3 -

Handoko. h.202 Arini:kalian bertengkar? Helmi:sedikit. h.207 19 Arini: Ella kenapa?

Helmi: Tidak apa-apa. tapi dokter Syarif baru datang. Katanya hasil tesmu sudah keluar. Kamu bisa jadi donor Ella! h. 217

Arini: Kenapa kamu begitu optimis, Nick? Nick: Karena kamu selalu pesimis, Arini. Dan untuk itulah aku diciptakanTuhan. Untuk mendampingimu. h. 220 Bu Handoko: ada pesan? Arini:lebih baik tidak melalui anda. h.215

Bab 19 214 sampai 220 1 2

20 Helmi: Lantas apa maumu?

Ira: Aku minta cerai. h. 226 Helmi:megapa dia tidak kemari? Arini:dia di London. Sedang melanjutkan studinya. h.225 _ Bab 20 221 sampai 233 2 - 21 _

Arini: Bukan Cuma cowok yang boleh membawanya kan?

Nick: aku juga membawa sesuatu untukmu. h. 235 Jumlah 28 33 Jumlah Keseluruhan 61 KETERANGAN :

PMC : Penggunaan Maksim Cara PYMC : Penyimpangan Maksim Cara

D. Analisis Penggunaan Maksim Cara dalam Novel

Bab 1

1. Penggunaan Maksim Cara yang Sesuai dengan Prinsip Kerjasama Grice. Bukti kutipan:

Nick : Anda turun di mana? Arini : Stuttgart (Mira : 2009 h. 9)

Analisis: percakapan tokoh Nick dan Arini di atas merupakan salah satu contoh penggunaan maksim cara yang sesuai dengan prinsip kerjasama Grice di dalam novel Mira. Penggunaan maksim cara yang sesuai dengan prinsip kerjasama Grice dalam percakapan tentu saja memiliki tujuan tersendiri. Konteks percakapan saat itu terjadi di dalam kereta, ketika Nick dan Arini baru pertama kali bertemu. Saat ditanya oleh seorang yang tidak dikenal, tentu saja penutur akan memberikan jawaban yang lugas, langsung, dan jelas sehingga percakapan mengikuti ketentuan maksim cara yang sesuai dengan prinsip kerjasama Grice. Hal ini dapat terjadi dikarenakan, kadar kepercayaan pada orang asing tidaklah banyak, selain itu berbicara yang lugas dan langsung merupakan salah satu budaya masyarakat di Jerman yang terkenal akan kedisiplinannya.

2. Penyimpangan Maksim Cara Menurut Prinsip Kerjasama Grice Bukti kutipan:

a. Nick: Jam berapa? Arini: Apanya? h. 9

Analisis: percakapan tokoh Nick dan Arini di atas merupakan salah satu contoh penyimpangan maksim cara menurut prinsip kerjasama Grice di dalam novel Mira. Penyimpangan maksim cara dalam percakapan tentu saja memiliki tujuan tersendiri. Konteks percakapan saat itu terjadi di kereta. Situasi saat itu mereka saling tak kenal. Arini merasa risih karena Nick selalu bertanya dan berkomentar. Ketika Nick bertanya “jam berapa?” Arini merasa bingung dengan apa yang ditanyakan Nick karena pertanyaan yang disampaikan Nick ambigu. Bisa saja yang dimaksud jam berapa oleh Nick adalah waktu saat ini atau jam kereta sampai pada tujuan. Mendengar pertanyaan Nick yang multi tafsir itu, membuat Arini untuk bertanya kembali. Sehingga penyimpangan maksim cara pun terjadi. Konteks waktu, tempat dan situasi yang tak memadai dapat membuat maksud dan pernyataan menjadi multi tafsir sehingga penyimpangan maksim cara sering kali terjadi. Seseorang yang tidak mengerti dengan maksud pertanyaan dari lawan tuturnya memang akan menjawab dengan bertanya kembali. Hal ini dilakukan agar maksud dan tujuan dari tuturan dapat tersampaikan dengan baik.

b. Nick: Kenapa dia balik lagi? Arini: Tanya saja sendiri! h. 11

Analisis: percakapan di atas merupakan penyimpangan maksim cara yang ada di dalam novel. Konteks percakapan terjadi di dalam kereta api. Saat itu Arini membantu Nick bersembunyi dari kondektur karena Nick tidak mempunyai tiket.

Dokumen terkait