• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang diperoleh maka penulis memberikan saran sebagai berikut.

1. Bagi kepala sekolah

Sebagai pemimpin hendaknya selalu meninjau, memantau, dan mengatur proses belajar, terutama dalam penggunaan metode pembelajaran. Mengingat pentingnya penggunaan sebuah metode pembelajaran. Hal ini dikarenakan memang tidak semua metode bisa digunakan untuk semua bidang studi yang akan diajarkan guru kepada siswa.

2. Bagi Guru

Sebaiknya guru lebih menguasai dalam pemilihan dan penggunaan metode yang cocok untuk menyampaikan materi pelajaran untuk siswa. Mampu melaksanakan metode pembelajaran yang sesuai sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak pasif, melainkan terlihat aktif.

3. Bagi Peneliti

Kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian pada bidang yang sama, agar dapat menindak lanjuti penelitian ini dalam ranah yang lebih luas. Sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik yang nanti dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. 2014. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Arifin, Z. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor:

Yudhistira

Dimiyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT RINEKA CIPTA

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran:Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogjakarta: PUSTAKA PELAJAR

Majid, Abdul. 2014. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Modul PAI dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas X. Solo: CV PRIORITAS CENDIKIA

Muhson, Ahmad.2011. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Khalifah Umar Bin Khattab Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudyaan Islam Melalui Metode Role Playing di MI NegeriKalibuntu Wetan Kendal Tahun Ajaran 2010/ 2011

Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA Nafisah, Khus’un. 2011. Penerapan Role Playing Pada Pembelajaran Akidah

Akhlak Materi Membiasakan Perilaku Terpuji Bagi Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas VI MI Tsamarotul Huda 2 Jatirogo Bonang Demak Tahun Ajaran 2010/2011

Nata, Abuddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Suryani, Elin Nurlina. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Uang Melalui Metode Role Playing Pada Siswa Kelas III Semester II MI

Ma’arif Arrosyidin Pucang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang

Tahun Pelajaran 2015/2016

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogjakarta: AR-RUZZ MEDIA

Silberman, M. 2007. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta. PUSTAKA INSAN MADANI

Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogjakarta: GRAHA ILMU

Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikian. Yogyakarta: AR. RUZZ Suyadi. 2014. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: DIVA press Trinto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep

landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Umiarso dan Gojali. 2011. Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan. Yogjakarta: IRCiSoD

Kusumah dan Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Edisi Kedua. Jakarta Barat: PT Indeks

Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori –

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : SMAN 1 SURUH

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/Semester : X / Ganjil

Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

Aspek : Akhlak Terpuji Perilaku Jujur

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Tujuan Pembelajaran

Dengan penerapan model pembelajaran Role Playing, peserta didik dapat menganalisisPerilaku jujur, Peserta didik bisa menjadi pribadi yang jujur,Serta mengetahui manfaat dan hikmahnya.

C. Kompetensi Dasar

1. Meyakini bahwa jujur adalah ajaran pokok agama.

2. Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menganalisis manfaat kejujuran dalam kehidupan sehari-hari

4. Menyajikan kaitan antara contoh perilaku jujur dalam kehidupan shari-hari dengan keimanan.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mampumendefinisikan dan memahami perilaku jujur

2. Mampu mengidentifikasi hikmah dan manfaat perilaku jujur. 3. Mampu menampilkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.

E. Materi Pembelajaran

1. Perilaku Jujur a. Pengertian jujur

Jujur dalam arti sempit adalah sesuainya ucapan dengan kenyataan. Dalam pengertian yang lebihumum, jujur adalah sesuainya lahir dan batin. Kebalikannya adalah munafik.

b. Perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW untuk berbuat juur dan adil

Berikut ini adalah perintah Allah SWT, mealui ayat-ayat-Nya agar manusia snantiasa berbuat jujur dan adil.

Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Maidah/5 yat 8 :

Artinya : “wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi yang adil. Dan janganlahkebencian terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat denga taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah SWT, sungguh, Allah maha teliti tehadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al -Maidah/5:8)

a. Perintah Allah SWT, secara gamblang agar horat dan patuh kepada kedua orang tua dapat kita fahami pada firman-Nya melalui surat Al-Isra’ 17 ayat 23 berikut ini.

Artinya : “dan tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik pada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam peliharaanmu, maka sekali-kali jangnalah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkkau membentak keduanya, dan ucapkanah kepada keduanya pekataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang, dan ucapkanlah,”wahai Tuhanku sayangilah keduanya sebagaiman keduanya mereka berdua telah endidik aku pada waktu kecil”. Tuhanmu lebbih mengetahui apa yang ada dalam hatimu, jika kamu orang baik, maka sungguh Dia Maha Pengampu kepada orang yang bertaubat.”(QS. Al-Isra’/17:23)

b. Sikap dan perilaku yang menunjukkan Birrul Walidain selama keduanya masih hidup dapat tercermin dalam tindakan-tindakan antara lain :

 Membantu orang tua dalam bentuk akal maupun pikiran.

 Membantu orang tua dalam bentuk tenaga

 Membantu orang tua dalam bentuk finansial.

 Mengikuti segala nasehat yang bak, membuat hati mereka senang, dan berkata sopan.

 Selalu berdo’a memohonkan ampun kepada Allah SWT agar orang tua di ampuni dosa dan kesalahannya serta meyayangi seperti orang ua menyayangi anakny.

 Bergaul dengan orang tua secara baik.

 Tawadhu’(rendah hati dan tidak boleh bersikap sombong karena sewaktu lhir seorang anak berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan orang tua.

c. Bentuk-bentuk durhaka kepada orang tua, antara lain dapa berupa hal-hal sebagai berikut :

 Menyakiti dan memuat sedih orang tua.

 Berkata “ah” dan tidak memenuhi panggilan orang tua.

 Membentak/menghardik orangtua.

 Bakhil/tidak mau mengurusi orangtua.

 Bermuka masam atau cemberut dihadapan orangtua.

 Merendahkan orangtua di hadapan mereka sendiri ataupun teman-temn.

 Malu mengakui keberadaan atau identias orng tua kita.

 Menyuruh orangtua melakukan hal yang tidak pantas.

 Mendahulukan taat kepada orang lain. 3. Hormat dan patuh kepada guru

Guru adalah orang yang pekerjaanya mengajar, guru disebut juga tenaga pengajar, pendidik, atau mudarris.

Menurut kamus bahasa indonesia hormat berarti perbuatan yang menandakan rasa khidmat atau takzim. Pelajar wajib mengormati dan mematuhi guru. Firman allah SWT. Dalam QS 17:36 menjelaskan bahwa kita tidak boleh mengikuit orang yang tidak berpengetahuan. Artinya manusia di wajibkan belajar epada siapa saja yang mempunyai ilmu dan bermanfaat bagi hidupnya di dunia maupun di akhirat kelak.

Sikap dan perilaku yang menunjukkan perilaku hormat dan patuh/santun kepada guru, antara lain sebagai berikut :

 Memliaka,tidak mengina/ mencaci maki guru.

 Mendatangi tempat beljar dengan ikhlas dan penuh semangat.

 Ketika belajar hendaklah berpakaian rapi dn sopan.

 Tidak mengobrol atau sibuk sendiri sat guru sedang menjelaskan pelajaran.

 Bertanya kepada guru apabilaada sesuatu yang belum dimengerti dengan cara yang baik.

 Tidak menyeletuk.

 Saat bertanya menggunakan cara dan bahasa yang baik.

F. Metode, media, alat dan Sumber Belajar

1. Metode pembelajaran Role Playing

2. Media dan alat

 Naskah Drama

 LCD Proyektor 3. Sumber belajar

 Modul MGMP PAI SMA

G. Kegiatan Pembelajaran

Tahap

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan

1. Guru memberi salam kepada peserta didik.

2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a sebelum belajar.

3. Guru membagikan lembar fotokopi nadzom al asmaul husna pada siswa.

4. Secara bersama-sama guru dan murid membaca

nadzom al asmaul husna tersebut. 5. Guru mengabsen siswa.

6. Menjelaskan kepada siswa bahwa kelas akan memainkan permainan yang dinamakan role playing. 7. Guru menerangkan secara singkat materi yang akan

disampaikan yang sesuai dengan kompetensi dasar yang akan di capai.

30menit

8) Guru menjelaskan kepada siswa tentang metode role playing dan aturan-aturan di dalamnya.

9) Guru membagikan naskah peran dan daftar pertanyaan kepada seluruh siswa untuk membaca dan memahaminya.

10)Guru menunjuk beberapa siswa yang dianggap sesuai untuk memerankan tokoh dalam naskah.

11)Guru menugaskan siswa yang lain untuk mengamati nilai-nilai akhlak dalam pementasan berdasarkan daftar pertanyaan yang mereka peroleh.

12)Guru menyiapkan ruang berupa area yang cukup luas untuk pementasan.

13)Siswa bermain peran.

14)Selama role playing, guru mengamati dan memberikan bimbingan kepada siswa, serta memberikan umpan balik dan penguatan seperti kata-kata “bagus”, “luar biasa”, “keren”, “indah sekali”, “tepuk tangan” dan lain sebagainya.

75 Menit

Kegiatan Penutup

1. Membawa siswa keluar dari peran mereka dengan bertepuk tangan merayakan keberhasilan bersama-sama.

2. Meminta siswa secara individu untuk mengekspresikan pengalaman belajarnya.

3. Menanyakan kepada siswa tentang ide-ide yang muncul.

4. Memfasilitasi terjadinya analisis kelompok.

5. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan role playing.

6. Peserta didik menyimak penjelasan guru atas rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

7. Menutup pembelajaran dengan berdo’a bersama dan

Peserta didik menjawab salam penutup pelajaran dari guru.

H. Penilaian

1. Pengamatan situasi kelas

No Aspek yang diamati Nilai Catatan

K C B SB 1 Siswa mampu bekerjasama dengan siswa lain. 2 Siswa mampu memerankan naskah dengan baik.

3 Siswa mampu melakukan obsevasi terhadap tokoh 4 Siswa aktif bertanya 5 Siswa memperhatikan

dan tidak berbuat gaduh Keterangan:

K = Kurang C = Cukup B = Baik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : SMAN 1 SURUH

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/Semester : X / Ganjil

Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

Aspek : Akhlak Terpuji Perilaku Jujur

I. Kompetensi Inti

5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

6. Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya.

7. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Dengan penerapan model pembelajaran Role Playing, peserta didik dapat menganalisisPerilaku jujur, Peserta didik bisa menjadi pribadi yang jujur,Serta mengetahui manfaat dan hikmahnya.

K. Kompetensi Dasar

1. Meyakini bahwa jujur adalah ajaran pokok agama.

2. Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menganalisis manfaat kejujuran dalam kehidupan sehari-hari

4. Menyajikan kaitan antara contoh perilaku jujur dalam kehidupan shari-hari dengan keimanan.

L. Indikator Pencapaian Kompetensi

4. Mampumendefinisikan dan memahami perilaku jujur

5. Mampu mengidentifikasi hikmah dan manfaat perilaku jujur. 6. Mampu menampilkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.

M.Materi Pembelajaran

2. Perilaku Jujur a. Pengertian jujur

Jujur dalam arti sempit adalah sesuainya ucapan dengan kenyataan. Dalam pengertian yang lebihumum, jujur adalah sesuainya lahir dan batin. Kebalikannya adalah munafik.

b. Perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW untuk berbuat juur dan adil

Berikut ini adalah perintah Allah SWT, mealui ayat-ayat-Nya agar manusia snantiasa berbuat jujur dan adil.

Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Maidah/5 yat 8 :

Artinya : “wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi yang adil. Dan janganlahkebencian terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat denga taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah SWT, sungguh, Allah maha teliti tehadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al -Maidah/5:8)

2. Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru

a. Perintah Allah SWT, secara gamblang agar horat dan patuh kepada kedua orang tua dapat kita fahami pada firman-Nya melalui surat Al-Isra’ 17 ayat 23 berikut ini.

Artinya : “dan tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik pada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam peliharaanmu, maka sekali-kali jangnalah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkkau membentak keduanya, dan ucapkanah kepada keduanya pekataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang, dan ucapkanlah,”wahai Tuhanku sayangilah keduanya sebagaiman keduanya mereka berdua telah endidik aku pada waktu kecil”. Tuhanmu lebbih mengetahui apa yang ada dalam hatimu, jika kamu orang baik, maka sungguh Dia Maha Pengampu kepada orang yang bertaubat.”(QS. Al-Isra’/17:23)

b. Sikap dan perilaku yang menunjukkan Birrul Walidain selama keduanya masih hidup dapat tercermin dalam tindakan-tindakan antara lain :

 Membantu orang tua dalam bentuk akal maupun pikiran.

 Membantu orang tua dalam bentuk tenaga

 Membantu orang tua dalam bentuk finansial.

 Mengikuti segala nasehat yang bak, membuat hati mereka senang, dan berkata sopan.

 Selalu berdo’a memohonkan ampun kepada Allah SWT agar orang tua di ampuni dosa dan kesalahannya serta meyayangi seperti orang ua menyayangi anakny.

 Tawadhu’(rendah hati dan tidak boleh bersikap sombong karena sewaktu lhir seorang anak berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan orang tua.

c. Bentuk-bentuk durhaka kepada orang tua, antara lain dapa berupa hal-hal sebagai berikut :

 Menyakiti dan memuat sedih orang tua.

 Berkata “ah” dan tidak memenuhi panggilan orang tua.

 Membentak/menghardik orangtua.

 Bakhil/tidak mau mengurusi orangtua.

 Bermuka masam atau cemberut dihadapan orangtua.

 Merendahkan orangtua di hadapan mereka sendiri ataupun teman-temn.

 Malu mengakui keberadaan atau identias orng tua kita.

 Menyuruh orangtua melakukan hal yang tidak pantas.

 Mendahulukan taat kepada orang lain. 3. Hormat dan patuh kepada guru

Guru adalah orang yang pekerjaanya mengajar, guru disebut juga tenaga pengajar, pendidik, atau mudarris.

Menurut kamus bahasa indonesia hormat berarti perbuatan yang menandakan rasa khidmat atau takzim. Pelajar wajib mengormati dan mematuhi guru. Firman allah SWT. Dalam QS 17:36 menjelaskan bahwa kita tidak boleh mengikuit orang yang tidak berpengetahuan. Artinya manusia di wajibkan belajar epada siapa saja yang mempunyai ilmu dan bermanfaat bagi hidupnya di dunia maupun di akhirat kelak.

Sikap dan perilaku yang menunjukkan perilaku hormat dan patuh/santun kepada guru, antara lain sebagai berikut :

 Memliaka,tidak mengina/ mencaci maki guru.

 Mendatangi tempat beljar dengan ikhlas dan penuh semangat.

 Ketika belajar hendaklah berpakaian rapi dn sopan.

 Tidak mengobrol atau sibuk sendiri sat guru sedang menjelaskan pelajaran.

 Bertanya kepada guru apabilaada sesuatu yang belum dimengerti dengan cara yang baik.

 Tidak menyeletuk.

 Saat bertanya menggunakan cara dan bahasa yang baik.

N. Metode, media, alat dan Sumber Belajar

4. Metode pembelajaran Role Playing

5. Media dan alat

 Naskah Drama

 LCD Proyektor 6. Sumber belajar

 Modul MGMP PAI SMA

O. Kegiatan Pembelajaran

Tahap

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan

8. Guru memberi salam kepada peserta didik.

9. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a sebelum belajar.

10.Guru membagikan lembar fotokopi nadzom al asmaul husna pada siswa.

11.Secara bersama-sama guru dan murid membaca

nadzom al asmaul husna tersebut. 12.Guru mengabsen siswa.

13.Menjelaskan kepada siswa bahwa kelas akan memainkan permainan yang dinamakan role playing. 14.Guru menerangkan secara singkat materi yang akan

disampaikan yang sesuai dengan kompetensi dasar yang akan di capai.

Kegiatan Inti Pelaksanaan pembelajaran metode role playing.

15)Guru menjelaskan kepada siswa tentang metode role playing dan aturan-aturan di dalamnya.

16)Guru membagikan naskah peran dan daftar pertanyaan kepada seluruh siswa untuk membaca dan memahaminya.

17)Guru menunjuk beberapa siswa yang dianggap sesuai untuk memerankan tokoh dalam naskah.

18)Guru menugaskan siswa yang lain untuk mengamati nilai-nilai akhlak dalam pementasan berdasarkan daftar pertanyaan yang mereka peroleh.

19)Guru menyiapkan ruang berupa area yang cukup luas untuk pementasan.

20)Siswa bermain peran.

21)Selama role playing, guru mengamati dan memberikan bimbingan kepada siswa, serta memberikan umpan balik dan penguatan seperti kata-kata “bagus”, “luar biasa”, “keren”, “indah sekali”, “tepuk tangan” dan lain sebagainya.

75 Menit

Kegiatan Penutup

8. Membawa siswa keluar dari peran mereka dengan bertepuk tangan merayakan keberhasilan bersama-sama.

9. Meminta siswa secara individu untuk mengekspresikan pengalaman belajarnya.

10.Menanyakan kepada siswa tentang ide-ide yang muncul.

11.Memfasilitasi terjadinya analisis kelompok.

12.Memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan

evaluasi terhadap pelaksanaan role playing.

13.Peserta didik menyimak penjelasan guru atas rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

14.Menutup pembelajaran dengan berdo’a bersama dan Peserta didik menjawab salam penutup pelajaran dari guru.

P. Penilaian

2. Pengamatan situasi kelas

No Aspek yang diamati Nilai Catatan

K C B SB 1 Siswa mampu bekerjasama dengan siswa lain. 2 Siswa mampu memerankan naskah dengan baik.

3 Siswa mampu melakukan obsevasi terhadap tokoh 4 Siswa aktif bertanya 5 Siswa memperhatikan

dan tidak berbuat gaduh Keterangan:

K = Kurang C = Cukup B = Baik

Lampiran 5. Naskah Drama Pada Siklus I

Naskah Drama 6 Orang, Dompet Siapa - Arti Sebuah Kejujuran Tokoh : Jono, Lono, Mama Lia, Yunita, Luki, Ronan

Dompet Siapa

“Sejumlah siswa keluar dari ruang kelas untuk pulang. Jono dan Lono lantas pulang kerumah masing-masing dimana mereka adalah tetangga. Lono tidak kuat untuk menahan rasa ingin buang air kecil lantas dia buang air kecil di halaman sekolah dimana disitu ada sebuah pohon besar.”

Lono : Jon aku buang air dulu oke, sudah kebelet banget nih! Jono : Ya sudah. Cepat, buruan. Nanti bisa telat sampai rumah! Lono : Ok, enggak lama kok.

“Kemudian Jono melihat sesuatu dibawah pohon besar di dekat halaman.” Jono : Apa sih itu? Sepertinya bukan barang berharga?!

Tidak lama kemudian Lono menyusul Jono!

Lono : Apa itu? Dompet. Dompet siapa memang? Dimana kamu jumpa? Kapan kamu jumpa? Jangan-jangan kamu enggak benar nih?!

Jono : Ngaco ah kamu. Nanya yang benar dong. Aku menemukan dompet ini, enggak tau siap pemiliknya orang belum ku buka. Lono : Ya sudah cepat dibuka!

Jono : Ya deh!

Jono : Ada kartu identitas!

Lono : Benar, sepertinya KTP pemilik nih dompet.

Jono : Rumah nih orang dekat kok, kita kembalikan dompet ini! Lono : Buat apa juga mesti dikembalikan, orang kita menemukannya!

Sudah deh, lebih baik kita bagi aja itu uang. Jono : enggak mau ah, dosa tau.

Lono : Ya siapa suruh dia menjatuhkan dompet itu! Jono : Kalau kamu memaksa, ya sudah kita bagi dua.

Lalu mereka berdua pulang. Selang 2 jam kemudian Lono main kerumah Jono guna mengajak Jono bermain.

Lono : Jono, Jono ayo pergi main!

Yunita : Eh kamu Lono! Silahkan masuk! Jono lagi disuruh ibunya mengerjakan tugas sekolah dulu baru boleh main!

Lono : Ok kak, terimakasih.

Yunita : Lono mau minum apa? Kakak buatkan! Lono : Enggak perlu Kak, enggak usah.

Yunita : Enggak boleh begitu dong Han. Ayo mau minum apa? Lono : Seadanya saja lah Kak!

Yunita : Tunggu sebentar ya Lantas muncul mama Jono.

Mama Lia : Eh nak Lono, sudah lama? Lono : baru aja tante. Tante apa kabar?

Lono : Iya tan. Tante Lono boleh nanya enggak? Mama Lia : Tentu. Mau tanya apa?

Lono : Kok Jono mengerjakan tugas-nya sekarang sih tante. Kan nanti

Dokumen terkait