• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, penulis ingin memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Agar siswa mengetahui bahwasannya guru Bimbingan dan Konseling memiliki peran yang penting dalam pemecahan masalah seperti kecanduan game online.

81

2. Bagi Guru

Agar Guru bimbingan konseling dan guru mata pelajaran sebaiknya pemenuhan terhadap tuntunan perkembangan siswa memerlukan pengembangan individu yang serasi, selaras, dan seimbang.

Pengembangan kemanusiaan seutuhnya hendaknya mencapai pribadi-pribadi yang matang, dengan kemampuan social yang menyejukkan, kesusilaan yang tinggi, dan keimanan serta ketakwaan yang dalam, serta membentuk konselor sebaya atau peer counseling.

3. Bagi sekolah

Pihak sekolah hendaknya mengetahui tentang gejala perilaku gangguan kecanduan game online sebagai antisipasi dan agar bisa menindaklanjuti kasus dengan tepat dan cepat.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran atau acuan untuk melakukan penelitian yang berkalitan dengan peran guru Bimbingan dan konseling dalam mengatasi kecanduan game online pada siswa.

Jakarta: Pt Rineka Cipta.

Agustinus Nilwan. 2007. Pemrograman Animasi dan Game Profesional. (Jakarta:

Elex Media Permaina Komputondo).

Ahmad Juntika. 2006. Bimbingan Dan Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan. (Bandung: PT. Revika Aditama)

Aqila Smart. 2016. Anak Cacat Bukan Kiamat Metode Pembelajaran Dan Terapi Anak Berkebutuhan Khusus (Yogyakarta).

Bodenheimer, B. (2006), Computer Animation And Simulation, (Eurographics).

Candra Zebeh Aji. (2012), Berburu Rupiah Dengan Game Online, (Yogyakarta:

Bounabooks).

Chaplin, J. P. 2009. Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: Rajawali Press).

Daryanto Dan Muhammad Farid. 2015. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan Nasional. (Yogyakarta: Gava Media)

Dewi Sitoresmi, Pengaruh Konseling Individual Behavior Kontrak Perilaku Untuk Mengatasi Kecanduan Game Online Pada Remaja, Jurnal Counsenesia Indonesia Journal Of Guidance And Counseling 3 (1) Direktorat Tenaga Kependidikan, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional),

Hallen. 2002. Bimbingan dan Konseling Cet.I,(Jakarta:Ciputat Pers).

Husein Umar. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. (Jakarta:

Rajawali Pers).

K.K. Shrivastava. 2011. Principles of Guidance and Counselling, (New Delhi:

Kanishka Publisher).

Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset).

Mochamad Nursalim. 2015. Pengembangan Profesi Bimbingan Dan Konseling, (Jakarta: Erlangga)

Muhammad Buchari Ibrahim. 2019. Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Yang Kecanduan Smartphone

Melalui Layanan Bimbingan Kelompok, Jurnal Al-Irsyad Pendidikan Dan Konseling o. 9 No. 1.

Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini. 2012. Meretas Pendidikan Berkualitas dalam Pendidikan Islam (Yogyakarta: Teras)

Namora Lumongga Lubis. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori & Praktik Cet.I, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group).

Neuman, J. Von And Morgenstern, O. 2011. Theory Of Fun For Game Design, (USA: Paraglyph)

Nibras Salimah. 2020. Dampak Kecanduan Game Online Pada Peserta Didik Di SMP Negeri 12 Padang, Jurnal Al-Tauhid Vol. 6 No. 2.

Prayitno & Erman Amti. 2018. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling Cet.II, (Jakarta: Pt. Rineka Cipta).

Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif JenisKarakteristik dan Keunggulannya.

(Jakarta: PT. Grasindo).

Raja Rahima dan Fitra Herlinda. 2017. Instrumen BK 1 Teknik Non Tes (Teori dan Praktek), (Pekanbaru: Cahaya Firdaus).

Samsul Munir Amin. 2015. Bimbingan Dan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah).

Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: Raja Grafindo Persada).

Saverin, Werner, J & Tankrad, James W. 2005. Teori Komunikasi Sejarah Metode dan Terapan di dalam Media Massa. (Jakarta: Kencana).

Slameto. 2010. Bimbingan di Sekolah, (Jakarta: Bina Aksara) Soerjono Soekanto. 2002. Teori Peranan. (Jakarta: Bumi Aksara)

Sofyan Abdi. 2020. Kecanduan Game Online: Penanganannya Dalam Konseling Individual, Jurnal Bimbingan Konseling Vol. 17 No. 2.

Sri Wahyuni Adiningtiyas. 2017. Peran Guru Dalam Mengatasi Kecanduan Game Online, Jurnal Kopasta 4 (1).

Sugiono. 2013. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan R&D, (Bandung: Alfabeta) Cet-ke12,

Syamsu Yusuf & Juntika Nurishan. 2006. Landasan Bimbingan & Koseling Cet.II, (Bandung: Pt. Rosdakarya).

Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integritas), (Jakarta: Rajawali Pers).

Tohirin. 2013. Motode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling (Jakarta: Raja Grafindo Persada)

W.S. Winkel dan M.M Sri Hastuti. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (yogyakarta: Media Abadi),

Young Dan Freedman. 2005. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1I, (Jakarta: Penerbit Erlangga)

LAMPIRAN

TRANSKIP WAWANCARA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN PENELITI UNTUK MENGETAHUI PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

DALAM MENGATASI KECANDUAN GAME ONLINE PADA SISWA SMA N 12 PEKANBARU

Identitas Informan

Nama informan : Saordina Rambe

Status / jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling Hari / Tanggal Wawancara : 02 Desember 2022

Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Wawancara : Ruangan BK

Wike Nurfa : Selamat pagi bu, maaf mengganggu waktu ibu apakah wike boleh mewawancarai ibu hari ini?

Ibu Saordina R : Selamat pagi, iya sialahkan Wike Nurfa : sebelunya nama ibu siapa ?

Ibu Saordina R : nama ibu Saordina Rambe, tapi anak-anak disini memanggil ibu dina.

Wike Nurfa : Sudah berapa lama ibu mengajar disini ? Ibu Saordina R : kurang lebih 15 tahun

Wike Nurfa : Bagaimana cara Guru Bimbingan dan Konseling memberikan dorongan (motivator) pada siswa/siswi SMA Negeri 12 Pekanbaru yang kecanduan game online ?

Ibu Saordina R :“Guru Bimbingan dan Konseling harus memberikan

dorongan/mengarahkan sisiwa/siswi yang kecanduan game online.

Biasanya dorongan/arahan yang diberikan oleh guru Bimbingan dan Konseling dibagi menjadi dua yaitu:

a. Motivasi langsung

Motivasi yang diberikan secara langsung kepada siswa/siswi yang kecanduan game online dengan cara memberikan pujian atau hadiah

ketika siswa/siswi mendapatkan nilai yang bagus, menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dan lain-lainnya.

b. Motivasi tidak langsung

Motivasi yang diberikan hanya berupa fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang semangan belajar siswa agar nyaman belajar dan sedikit demi sedikit melupakan game online yang biasa siswa/siswi mainkan. Contohnya suasana kelas yang nyaman, cara mengajar yang menyenangkan dan lingkungan yang kondusif”.

Wike Nurfa : Bagaimana bentuk bimbingan dan arahkan (director) guru Bimbingan dan Konseling terhadap siswa/siswi SMA Negeri 12 Pekanbaru yang kecanduan game online ?

Ibu Saordina R : Pemberian arahan oleh guru bimbingan dan konseling dilakukan pada saat konseling individu dan konseling kelompok

Wike Nurfa : Bagaimana bentuk layanan yang diberikan oleh guru Bimbingan dan Konseling dalam menghadapi sisiwa/siswi yang kecanduan game online ? Ibu Saordina R : Guru Bimbingan dan Konseling memberikan ide kepada siswa yang

kecanduan game online untuk melakukan kegiatan positif yang lebih menyenangkan, misalnya mengadakan pertandingan futsal, badminton, volley dan lainlainnya.

Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling memberikan fasilitas layanan konseling pada siswa/siswi SMA Negeri 13 Pekanbaru yang mengalami kecanduan game online ?

Ibu Saordina R : Untuk siswa baru, karena berasal dari latar belakang sekolah yang

berbeda, jadi siswa belum sepenuhnya mengetahui tentang Bimbingan dan Konseling dan tindakan guru bimbingan dan konseling yang sebenarnya, sehingga siswa diberikan kemudahan dalam berkonsultasi dengan guru bimbingan dan konseling, agar tidak salah dalam memahami peran guru bimbingan dan konseling.

Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling membantu pemecahan masalah antara siswa/siswi yang kecanduan game online ?

kegiatan identifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling kepada konselor sekolah.

Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling mengevaluasi pelaksanaan layanan yang telah diberikan untuk mengatasi siswa/siswi yang kecanduan game online ?

Ibu Saordina R : Peran guru Bimbingan dan Konseling sebagai evaluator adalah guru Bimbingan dan Konseling mempunyai otoritas untuk memberikan penilaian kepada siswa terhadap perkembangan kepribadian perilaku siswa, baik ketika proses pembelajaran dan keseharian siswa ketika berada di kelas dan di lingkungan sekolah.

Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling menjadi informator (informator) bagi siswa/sisiwi yang kecanduan game online ?

Ibu Saordina R : Sebagai Informator, guru Bimbingan dan Konseling sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik ataupun umum.

Wike Nurfa : Apakah pihak sekolah membagi tugas dalam memecahkan masalah terkait siswa/siswi yang kecanduan game online ?

Ibu Saordina R : Pihak sekolah (wali kelas, guru mata pelajaran dan guru bimbingan dan konseling) bekerja sama mencari solusi untuk mengurangi kecanduan game online yang dialami oleh siswa.

Wike Nurfa : Apa saja faktor pendukung dan penghambat peran guru Bimbingan dan Konselingdalam mengatasi kecanduan game online pada siswa/siswi SMA Negeri 12 Pekanbaru !

Ibu Saordina R : Adapun faktor yang pendukung guru Bimbingan dan Konseling dalam mengendalikan siswa yang kecanduan game online adalah keberadaan guru Bimbingan dan Konseling yang senantiasa selalu sunguh-sunguh ingin menyelesaikan permasalahan siswa yang kecanduan game online.

Faktor penghambatnya yaitu, tidak adanya jam khusus untuk guru

Bimbingan dan Konseling. Kenyataanya beberapa guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor sekolah tidak bisa menjalankan tugasnya secara maksimal untuk memberikan Pelayanan Bimbingan dan Konseling, hal ini disebabkan karena guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor Sekolah oleh Kepala Sekolah tidak diberi jam khusus untuk masuk kelas. Padahal dalam Pelayanan Dasar Bimbingan dan Konseling ( Kurikulum Bimbingan ) perlu adanya tatap muka dengan peserta didik yang diprogramkan melalui Layanan Bimbingan Klasikal atau Bimbingan Kelas.

Wike Nurfa : Terima kasih buk untuk waktunya, saya langsung pamit pulang ya buk.

Ibu Saordina R : Oke sama-sama nak.

PEKANBARU Identitas Informan

Nama informan : Salma Dangoran

Status / jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling Hari / Tanggal Wawancara : 02 Desember 2022

Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Wawancara : Ruangan BK

Wike Nurfa : Selamat pagi bu, maaf mengganggu waktu ibu apakah wike boleh mewawancarai ibu hari ini?

Ibu Salma Dangoran : Selamat pagi, iya sialahkan Wike Nurfa : sebelunya nama ibu siapa ?

Ibu Salma Dangoran : nama ibu Salma Dangoran, tapi anak-anak disini memanggil ibu salma

Wike Nurfa : Sudah berapa lama ibu mengajar disini ? Ibu Salma Dangoran : kurang lebih 1tahun 5 bulan

Wike Nurfa : Bagaimana cara Guru Bimbingan dan Konseling memberikan dorongan (motivator) pada siswa/siswi SMA Negeri 12 Pekanbaru yang kecanduan game online ?

Ibu Salma Dangoran :Guru bimbingan dan konseling memberikan dorongan motivasi untuk menumbuhkan aktivitas dan kreativitas bagi siswa yang kecanduan game online.

Wike Nurfa : Bagaimana bentuk bimbingan dan arahkan (director) guru Bimbingan dan Konseling terhadap siswa/siswi SMA Negeri 12 Pekanbaru yang kecanduan game online ?

Ibu Salma Dangoran : Guru bimbingan dan konseling memberikan arahan kepada siswa baru dilakukan di ruang BK, karena di ruang BK terdapat tempat khusus untuk konseling individu dan konseling kelompok,

sehingga siswa bisa dengan mudah untuk berkonsultasi langsung di ruang BK. Bimbingan kelompok juga dilakukan di ruang BK dan di halaman lingkungan sekolah seperti di taman, aula ataupun kantin sekolah.

Wike Nurfa : Bagaimana bentuk layanan yang diberikan oleh guru Bimbingan dan Konseling dalam menghadapi sisiwa/siswi yang kecanduan game online ?

Ibu Salma Dangoran : Peran guru bimbingan dan konseling sebagai inisiator yaitu guru bimbingan dan konseling mempunyai ide-ide kreatif, seperti saat belajar mengajar guru Bimbingan konseling memberikan pengarahan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan agar terciptanya suasana yang aman dan nyaman

Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling memberikan fasilitas layanan konseling pada siswa/siswi SMA Negeri 13 Pekanbaru yang mengalami kecanduan game online ?

Ibu Salma Dangoran : Peran guru bimbingan dan konseling sebagai fasilitator, yaitu memberikan kemudahan kepada siswa untuk berkonsultasi, memberikan fasilitas suasana yang menyenangkan pada saat kegiatan bimbingan berlangsung, sehingga kegiatan bimbingan dapat berlangsung secara efektif.

Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling membantu pemecahan masalah antara siswa/siswi yang kecanduan game online ?

Ibu Salma Dangoran : Guru bimbingan dan konseling sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah dan penyedia media dalam kegiatan bimbingan Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling mengevaluasi

pelaksanaan layanan yang telah diberikan untuk mengatasi siswa/siswi yang kecanduan game online ?

Ibu Salma Dangoran : Perkembangan kepribadian siswa dikelas dan diluar kelas juga berbeda, sehingga siswa perlu untuk evaluasi dalam perilaku kepribadiannya agar siswa dapat berkembang dengan baik sesuai dengan harapan dan cita-cita yang diinginkan.

pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik ataupun umum.

Wike Nurfa : Apakah pihak sekolah membagi tugas dalam memecahkan masalah terkait siswa/siswi yang kecanduan game online ?

Ibu Salma Dangoran : Pihak sekolah (wali kelas, guru mata pelajaran dan guru bimbingan dan konseling) bekerja sama mencari solusi untuk mengurangi kecanduan game online yang dialami oleh siswa.

Wike Nurfa : Apa saja faktor pendukung dan penghambat peran guru Bimbingan dan Konselingdalam mengatasi kecanduan game online pada siswa/siswi SMA Negeri 12 Pekanbaru !

Ibu Salma Dangoran : Adapun faktor yang pendukung guru Bimbingan dan Konseling dalam mengendalikan siswa yang kecanduan game online adalah adanya kerjasama yang baik antara guru Bimbingan dan Konseling dengan Wali kelas dalam pengendalian siswa yang kecanduan game online. Guru Bimbingan dan Konseling bekerjasama dengan guru wali kelas untuk melihat apa penyebab siswa kecanduan game online, kemudian guru Bimbingan dan Konseling melakukan identifikasi masalah, kemudian guru Bimbingan dan Konseling melakukan pendekatan kepada siswa yang mengalami kecanduan game online, setelah tau masalahnya baru pemberian bantuan akan pemecahan masalah itu dilaksanakan. Faktor penghambatnya yaitu, minimnya kesadaran siswa-siswi untuk berkonsultasi dengan guru Bimbingan dan Konseling. Anggapan bimbingan dan konseling sebagai “polisi sekolah”, atau berbagai persepsi lainnya yang keliru tentang layanan Bimbingan dan Konseling, sangat mungkin memiliki keterkaitan erat dengan tingkat pemahaman dan penguasaan konselor tentang landasan Bimbingan dan Konseling.

Anggapan seperti diatas sangatlah erat kemungkinanya bagi

siswa-siswi karena siswa masih berfikiran bahwa guru Bimbingan Konseling hanya untuk siswa bermasalah. Padahal Layanan bimbingan dan konseling memang semakin dibutuhkan bahkan di bidang pendidikan sekalipun. Layanan Bimbingan Konseling merupakan salah satu bentuk layanan khusus yang ada di sekolah.

Layanan Bimbingan Konseling di skeolah mutlak dibutuhkan karena setiap siswa sebagai individu pasti memiliki persoalan atau permasalahan yang dihadapi. Terdapat siswa yang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain.

Namun, terdapat juga siswa yang membutuhkan pihak lain untuk membantu memecahlan masalah yang dihadapi. Untuk layanan Bimbingan dan Konseling merupakan layanan yang sangat tepat untuk diadakan di sekolah karena ketika siswa mendapatkan masalah dan dibantu untuk memecahkan masalah tersebut, maka tidak akan mengganggu proses perkembangan yang dilaluinya baik itu proses pembelajaran maupun proses berinteraksi dengan lingkungan di sekitarmya. Faktor yang lain adalah rasa sungkan, biasanya masa remaja seperti yang dialami siswa-siwi pada dasarnya memiliki rasa sungkan, mungkin faktor usia yang masih remaja mempengaruhi sifat kesungkanan itu dari masalah yang sebenarnya dihadapi oleh siswa tersebut.

Wike Nurfa : Terima kasih buk untuk waktunya, saya langsung pamit pulang ya buk.

Ibu Salma Dangoran : Oke sama-sama nak.

PEKANBARU Identitas Informan

Nama informan : Alifiyah Zahratul Aini

Status / jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling Hari / Tanggal Wawancara : 02 Desember 2022

Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Wawancara : Ruangan BK

Wike Nurfa : Assalamualaikum wr,wb. bu, maaf mengganggu waktu ibu apakah wike boleh mewawancarai ibu hari ini?

Ibu Alifiyah Zahratul A : Waalaikum salam wr,wb., iya sialahkan Wike Nurfa : sebelunya nama ibu siapa ?

Ibu Alifiyah Zahratul A : nama ibu Alifiyah Zahratul Aini, tapi anak-anak disini memanggil ibu Alifiyah.

Wike Nurfa : Sudah berapa lama ibu mengajar disini ? Ibu Alifiyah Zahratul A : kurang lebih 4 tahun

Wike Nurfa : Bagaimana cara Guru Bimbingan dan Konseling memberikan dorongan (motivator) pada siswa/siswi SMA Negeri 12 Pekanbaru yang kecanduan game online ?

Ibu Alifiyah Zahratul A :Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah berada pada posisi yang sangat strategis untuk mengembangkan dan mengarahkan perilaku siswa agar sesuai dengan tuntutan lingkungan perkembangannya dan terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan diri di masa depan.

Wike Nurfa : Bagaimana bentuk bimbingan dan arahkan (director) guru Bimbingan dan Konseling terhadap siswa/siswi SMA Negeri 12 Pekanbaru yang kecanduan game online ?

Ibu Alifiyah Zahratul A : Mengarahkan siswa terkait manajemen diri seperti mengarahkan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik, terkait kebiasaan berlebihan bermain game online, tugas-tugas yang harus kerjakan oleh sisiwa/siswi demi tujuan yang dicita-citakan.

Wike Nurfa : Bagaimana bentuk layanan yang diberikan oleh guru Bimbingan dan Konseling dalam menghadapi sisiwa/siswi yang kecanduan game online ?

Ibu Alifiyah Zahratul A : Guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Bukan mengikuti terus tanpa mencetuskan ide-ide inovasi.

Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling memberikan fasilitas layanan konseling pada siswa/siswi SMA Negeri 13 Pekanbaru yang mengalami kecanduan game online ?

Ibu Alifiyah Zahratul A : Peran guru bimbingan dan konseling sebagai fasilitator, yaitu memberikan kemudahan kepada siswa untuk berkonsultasi, memberikan fasilitas suasana yang menyenangkan pada saat kegiatan bimbingan berlangsung, sehingga kegiatan bimbingan dapat berlangsung secara efektif.

Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling membantu pemecahan masalah antara siswa/siswi yang kecanduan game online ?

Ibu Alifiyah Zahratul A : Peran guru bimbingan dan konseling sebagai mediator adalah guru bimbingan dan konseling menjadi penengah diantara siswa yang memiliki masalah, seperti adanya laporan dari guru mata pelajaran ataupun guru wali kelas perihal siswa/siswi yang kecanduan game onlie dan guru bimbingan dan konseling juga menjadi penyedia media dalam kegiatan bimbingan.

Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling mengevaluasi pelaksanaan layanan yang telah diberikan untuk mengatasi siswa/siswi yang kecanduan game online ?

Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling menjadi informator (informator) bagi siswa/sisiwi yang kecanduan game online ? Ibu Alifiyah Zahratul A : Sebagai Informator, guru Bimbingan dan Konseling sebagai

pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik ataupun umum.

Wike Nurfa : Apakah pihak sekolah membagi tugas dalam memecahkan masalah terkait siswa/siswi yang kecanduan game online ?

Ibu Alifiyah Zahratul A : Guru Bimbingan dan Konseling mengetahui proses jalannya kegiatan bimbingan belajar untuk siswa yang mengalami kecanduan game online.

Wike Nurfa : Apa saja faktor pendukung dan penghambat peran guru Bimbingan dan Konselingdalam mengatasi kecanduan game online pada siswa/siswi SMA Negeri 12 Pekanbaru !

Ibu Alifiyah Zahratul A : Adapun faktor yang pendukung guru Bimbingan dan Konseling dalam mengendalikan siswa yang kecanduan game online adalah Karena ketelatenan yang dimiliki oleh guru Bimbingan dan Konseling dalam mengendalikan permasalahan kecanduan game online. Ketelatenan adalah sabar dan teliti dalam mengerjakan sesuatu. Disini guru Bimbingan dan Konseling sangatlah mejiwai peranan itu, guru Bimbingan dan Konseling mengidentifikasi masalah, kemudian mendekati siswa yang bermasalah, setelah mendekati dan mengetahui masalah yang terjadi, kemudian guru Bimbingan dan Konseling memberikan solusi yang terbaik dari kedua belah pihak. Faktor penghambatnya yaitu, kurangnya hubungan keakraban yang terjalin antara guru Bimbingan dan Konseling dengan siswa. Pendidikan mempunyai banyak bentuk.

Salah satu bentuk lembaga pendidikan yang formal adalah sekolah.

Sekolah merupakan tempat pendidikan formal yang didalamnya

terdapat aturan-aturan yang mana harus ditaati oleh seluruh komponen sekolah tersebut. Sekolah merupakan tempat dimana seseorang mendapatkan pendidikan, pengajaran serta ketrampilan hidup dalam berhubungan dengan orang lain. Untuk menyentuh hati setiap siswa-siswi untuk bisa berbaur dengan guru Bimbingan dan Konseling tidaklah mudah, karena mereka mempunyai karakteristik yang berbeda-beda ada yang introvet dan exstrofet.

Maka dari itu kesenjangan antara guru Bimbingan dan Konseling dengan siswa-siswi biasanya terjadi. Faktor takut mungkin bisa mewakili, karena siswa-siswi biasanya beranggapan bahwa guru Bimbingan dan Konseling adalah polisi disekolah.

Wike Nurfa : Terima kasih buk untuk waktunya, saya langsung pamit pulang ya buk.

Ibu Alifiyah Zahratul A : Oke sama-sama nak.

PEKANBARU Identitas Informan

Nama informan : Davin Hevy Atthaillahi

Kelas : X IPA 1

Hari / Tanggal Wawancara : 05 Desember 2022 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat Wawancara : Ruangan BK

Wike Nurfa : Assalamualaikum wr,wb , maaf mengganggu waktu adik, apakah kakak wike boleh mewawancarai adik hari ini?

Davin Hevy Atthaillahi : Waalaikum salam wr,wb., iya kakak sialahkan Wike Nurfa : sebelunya nama adik siapa ?

Davin Hevy Atthaillahi : nama saya Davin Hevy Atthaillahi , biasanya dipanggil oleh teman Davin kak.

Wike Nurfa : Bagaimana cara Guru Bimbingan dan Konseling memberikan dorongan (motivator) pada siswa/siswi SMA Negeri 12 Pekanbaru yang kecanduan game online ?

Davin Hevy Atthaillahi :Siswa/siswi yang kecanduan game online di berikan motivasi oleh guru Bimbingan dan Konseling dengan cara, siswa/siswi yang kecanduan game online diberikan pemahaman tentang pentingnya belajar agar siswa memahami hal tersebut guru Bimbingan dan Konseling memberikan layanan bimbingan di kelas yang berisi tentang materi-materi arti penting belajar. Selain itu pemberian pemahaman tersebut juga dilakukan oleh guru mata pelajaran dan guru Bimbingan dan Konseling ketika memasuki kelas.

Wike Nurfa : Bagaimana bentuk bimbingan dan arahkan (director) guru Bimbingan dan Konseling terhadap siswa/siswi SMA Negeri 12 Pekanbaru yang kecanduan game online ?

Davin Hevy Atthaillahi : Guru Bimbingan dan Konseling memberikan arahkan kepada siswa terkait manajemen diri/mengendalikan diri terhadap keinginan bermain game online secara berlebihan. Bermain game online secara berlebihan membuat sisiwa menjadi kebiasaan dan melupakan tanggung jawab utama sisiwa yaitu belajar.

Wike Nurfa : Bagaimana bentuk layanan yang diberikan oleh guru Bimbingan dan Konseling dalam menghadapi sisiwa/siswi yang kecanduan game online ?

Davin Hevy Atthaillahi : Guru Bimbingan dan Konseling memilih dan mengembangkan bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh siswa/siswi.

Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling memberikan fasilitas layanan konseling pada siswa/siswi SMA Negeri 13 Pekanbaru yang mengalami kecanduan game online ?

Davin Hevy Atthaillahi : Diharapkan dapat memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses bimbingan. Misalnya dengan menciptakan suasana kegiatan bimbingan yang menyenangkan, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga kegiatan bimbingan akan berlangsung secara efektif dan diharapkan sisiwa/siswi berkurang memainkan game online.

Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling membantu pemecahan masalah antara siswa/siswi yang kecanduan game online ?

Davin Hevy Atthaillahi : Guru Bimbingan dan Konseling membahas permasalahan kesulitan belajar siswa secara terbuka dengan pihak yang terkait (kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, dan wali murid).

Wike Nurfa : Apakah guru Bimbingan dan Konseling mengevaluasi pelaksanaan layanan yang telah diberikan untuk mengatasi siswa/siswi yang kecanduan game online ?

Davin Hevy Atthaillahi : Untuk siswa/siswi yang kecanduan game online, guru Bimbingan dan Konseling memberikan penilaian berupa tes maupun non tes,

Dokumen terkait