• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Saran yang dapat penulis berikan antara lain:

1. Hendaknya selain belajar pendidikan agama Islam juga perlu pelaksanaanya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melaksanakan pengamalan-pengamalan yang didapat setelah belajar PAI dapat membentuk pribadi dan perilaku yang baik untuk diri sendiri dan bermanfaat bagi orang lain.

2. Sekolah harus terus mengoptimalkan pendidikan agama Islam dan memberikan pembinaan akhlak secara intensif kepada seluruh siswa di sekolah agar tidak terjadi krisis akhlak yang membahayakan.

3. Bagi para orang tua, guru, dan seluruh lapisan masyarakat harus mendukung kehidupan yang Islami, berakhlak mulia serta terus memberikan contoh-contoh yang baik, karena salah satu akar penyebab timbulnya krisis akhlak adalah tidak adanya figur yang diharapkan dapat menjadi contoh yang baik umumnya bagi masyarakat itu sendiri dan khususnya bagi para siswa di sekolah.

4. Menghidupkan masyarakat madani, yaitu masyarakat yang memiliki akhlak mulia.

5. Menjadikan pendidikan agama Islam sebagai acuan untuk menjadi pribadi yang memiliki akhlak mulia

59

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Yatimin, Studi Akhlak dalam Perspektif al-Qur’an, Jakarta: Amzah, 2007.

A. Nasir, Sahilun. Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remaja, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

________, Tinjauan Akhlak, Surabaya: Al-Ikhlas, 1991.

Ali, Muhammad Daud. Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998.

Amin, Ahmad. Ilmu Akhlak, Jakarta: Bulan Bintang, 1991.

Ardani, Mohammad. Akhlak Tasawuf: Nilai-Nilai Akhlak / Budi Pekerti dalam Ibadat dan Tasawuf , Jakarta: Mitra Cahaya Utama, 2005.

Arif, Armai. Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta, 1998.

Bahreisy, Hussein. Ajaran-ajaran Akhlak Imam Ghazali, Surabaya: PT. Al-Ikhlas, 1981.

Daradjat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

________, Peran Agama dalam Kesehatan Mental, Jakarta: CV. Haji Masagung, 1990.

Depag RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: PT Karya Toha Putra, 1995. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 1982.

Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004. ________, Teologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002. Mustafa, A. Akhlak Tasawuf, Jakarta: Pustaka Setia, 1999.

60

Indonesia,, Bogor, Kencana, 2003.

Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis dan Praktis, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Poerbakawatja, Soegarda. Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung, 1976. Rahman, Fathur. Ikhtisar Mushthalahul Hadits, Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1974. Rohman, Arif. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan ,Yogyakarta: Laksbang

Mediatama, 2009.

Salim, Abdullah. Akhlak Islam Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, Jakarta: PT. Media Da’wah, 1994.

Shihab, M. Quraish. Membumikan al-Qur’an, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2003. Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Penelitian, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1996. Sulaiman, Fathiyah Hasan. Alam Pikiran al-Ghazali Mengenai Pendidikan dan Ilmu,

Bandung: CV. Diponogoro, 1986.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988.

Trim, Bambang. Menginstall Akhlak Anak, Jakarta: Hamdallah, 2008.

Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Fokus Media, 2003.

Nama : Kelas : Jenis kelamin : L/P

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah “Bismillahirahmanirrahim” sebelum mengisi jawaban.

2. Jawablah pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda cheklist (√) pada salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia sesuai dengan pendapat anda.

* SL = Selalu * SR = Sering

* KD = Kadang-kadang * TP = Tidak Pernah

3. Akhirilah pengisian angket ini dengan membaca “Alhamdulillah”. 4. Kami ucapkan terima kasih atas kesediaan anda mengisi angket ini.

A. Peranan Pendidikan Agama Islam

1. Ketika disekolah saya ikut aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan

2. Saya bersikap baik ketika berada dimana saja dalam rangka mengamalkan ajaran agama yang saya terima disekolah

3. Saya mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam 4. Setelah belajar PAI saya menjadi rajin beribadah 5. PAI membantu saya memahami perilaku terpuji

dan tercela

6. Pelajaran PAI menurut saya baik untuk kehidupan saya

Pilihan Jawaban

kedua orang tua

8. Menurut saya Pendidikan Agama Islam itu penting 9. Saya dapat menghargai orang lain setelah belajar

PAI

10. Saya bersungguh-sungguh dalam melaksanakan nilai-nilai agama dimana saja berada

11. Saya mengatakan sesuatu dengan hal yang sebenarnya sesuai dengan pelajaran PAI sekolah 12. PAI mengajarkan saya untuk menjadi orang yang

sabar

13. Saya jenuh mempelajari PAI

14. Setelah mempelajari Pendidikan Agama Islam perilaku saya menjadi lebih baik

15. Setelah belajar PAI saya takut melakukan perbuatan yang tidak baik

B. Krisis akhlak

16. Saya enggan berbuat baik jika tidak ada imbalan 17. Saya mengambil barang-barang teman saya tanpa

izin

18. Saya melalaikan nasehat orang tua 19. Saya berbohong kepada teman saya

20. Saya meminta uang dengan paksa kepada teman-teman saya disekolah

23. Saya berkata sopan kepada siapa saja

24. Saya takut kepada Allah jika melakukan perbuatan dosa

25.Saya merasa lebih hebat dari yang lain

26.Saya berperilaku adil kepada siapa saja dalam pergaulan

27.Saya menghindari diri dari yang dilarang agama 28.Saya mengejek teman saya

29.Saya tidak menghargai hasil karya orang lain 30.Tanpa berfikir panjang, pertolongan saya berikan

BERITA WAWANCARA Nama : Marul Wa’id, S.Ag.

Jabatan : Kepala SMA Darussalam Ciputat dan Guru PAI Tempat wawancara : Ruang kepala SMA Darussalam Ciputat

Waktu : Senin, 25 Oktober 2010

1. Apa yang dilakukan guru agama Islam agar tujuan PAI dapat tercapai? Jawaban: Yang dilakukan guru PAI agar proses pembelajaran dapat berjalan dalam rangka pembentukan akhlak yang baik untuk peserta didik yaitu dengan melaksanakan kurikulum yang sudah dibuat sekolah sesuai dengan keadaan dan kondisi para siswa dengan memperhatikan ranah afektif, kognitif dan psikomotorik dan mengadakan evaluasi.

2. Bagaimana metode pembelajaran PAI yang digunakan oleh guru agama Islam agar dapat membentuk akhlak siswa dengan baik?

Jawaban: Metode pembelajaran yang digunakan agar dapat membentuk akhlak karimah yaitu dengan metode ceramah, penugasan, diskusi dan observasi atau kunjungan kesuatu tempat yang relevan.

3. Bagaimana upaya guru agama dalam membentuk akhlak siswa?

Jawaban: Upaya guru agama dalam membentuk akhlak siswa, pertama dengan pembiasaan yang baik seperti mengucap salam, membayar infaq, shalat berjamaah, kedua, memberikan bimbingan dan penyuluhan keagamaan kepada mereka, dan ketiga memberikan teguran langsung kepada siswa jika melakukan pelanggaran atau berkelakuan tidak baik.

4. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan pihak sekolah dalam mengatasi krisis akhlak?

Jawaban: Upaya-upaya untuk mengatasi krisis akhlak di sekolah antara lain:

membentuk kepribadian siswa yang sehat mental dan spiritual.

b. Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, yaitu orang tua, sesama guru, dan masyarakat lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari tiap tiga bulan sekali diadakan pertemuan untuk membahas perkembangan anak-anak mereka di sekolah.

c. Sekolah secara intensif melakukan panggilan, peringatan dan hukuman kepada siswa yang melakukan pelanggaran dan kenakalan di sekolah. 5. Bagaimana cara mengevaluasi dan mengantisipasi kembali terhadap krisis

akhlak siswa?

Jawaban: Cara mengevaluasi dan mengantisipasi terhadap krisis akhlak sebagai berikut:

a. Mengintensifkan pelajaran Pendidikan Agama Islam.

b. Mengadakan pembenahan dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan.

c. Penerapan metodologi mengajar dan belajar yang efektif, yaitu dengan menggunakan metode ceramah, penugasan, diskusi dan observasi atau kunjungan kesuatu tempat yang relevan.

d. Dalam pelaksanaan kurikulum hendaknya memperhatikan keseimbangan aspek kognitif, apektif, dan psikomotorik yang memadai.

e. Peningkatan pengawasan dan disiplin terhadap tata tertib sekolah.

f. Mengadakan identifikasi dan bimbingan mengenai bakat, minat, kemampuan dan penyalurannya.

g. Melatih atau membiasakan siswa untuk dapat bekerja sama, berorganisasi dengan bimbingan guru melalui kegiatan organisasi sekolah, misalnya olah raga, OSIS, ROHIS dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang diadakan di sekolah.

Dokumen terkait