• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN ..................................... 78-85

5.3 Saran

5.3.2 Saran Praktis

1. Pada penelitian ini mental demand memiliki arah hubungan negatif, jadi tingkat mental demand yang rendah dapat mengakibatkan burnout. Pihak atasan sebaiknya memberikan tugas-tugas yang dapat memaksimalkan mental demand karyawan¸seperti tugas yang berfokus pada kemampuan menganalisa, menghitung, dan membuat kuputusan pada suatu keadaan. 2. Pada penelitian ini ditemukan bahwa ada pengaruh dari variabel beban kerja

dimensi frustration level terhadap burnout yang mengakibatkan karyawan merasa tidak aman, putus asa dan mudah tersinggung. Dengan demikian diharapkan pihak manajemen bank untuk lebih memperhatikan kesejahteraan karyawannya dengan memberikan tunjangan karyawan, memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

Research Journal, 2 (11), 338-344. Diunduh pada 10 Februari 2014 dari http://resjournals.com/ERJ/Pdf/2012/Nov/Amimo.pdf

Azzem, S. (2010). Personality hardiness, job involvement and job burnout among teachers. International Journal of Vocational and Technical Education. 2 (3), 36-40. Diunduh pada 15 Januari 2015 dari http://academicjournals.org/article/article1379330741_Azeem.pdf Cain, B. (2007). A review of the mental workload literature. Defence research

and development canada toronto. Human system integration section : Canada. Diunduh pada 15 Januari 2015 dari http://www.dtic.mil/get-tr-doc/pdf?AD=ADA474193

Chaplin, J. P. (2000). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Cherniss, C. 1980. Staff burnout:Job stress in the human services. London:Dage Publications.

Cutrona, E.C. (1984). Perceived parental social support and academic achievement: an attachment theory perspective. Journal of Personality and Social Psychology, 66 (2), 369-378.doi.0022-3514/94

Daisy, C. (2009). Job stress. Indian Journal of Industrial Relation. 1, 37-67.doi. 10.1177/097215090700900

Dierendonck, D,V., Schaufeli, W.B., & Buunk, B.P. (1998). The evaluation of an individual burnout intervention program: the role of inequity and social support. Journal of Applied Psychology, 83 (3), 392-407. Diunduh pada 23 Maret 2015 dari http://dx.doi.org/10.1037/0021-9010.83.3.392

Dunkel, C., Schetter, Folkman, S., & Lazarus, R.S. Correlates of social support receipt. Journal of Personality and Social Psychology, 53 (2), 71-80.doi.0022-3514/87-500

Demerouti, E., & Bakker, A.B. (2007). The oldenberg burnout inventory: A good alternative to measure burnout (and engagement). Measurement of Burnout and Engagement. Diunduh pada 22 Februari 2015 dari http://www.researchgate.net/profile/Arnold_Bakker/46704152_The_Olden

burg_Burnout_Inventory_A_good_alternative_to_measure_burnout_and engagement.pdf

Dorman, J. (2003). Testing a model burnout for teacher. Australia Journal of Educational and Developmental psychology, (03). 35-47. Diunduh pada 8

April 2015 dari

https://www.newcastle.edu.au/data/assets/pdf_file/0020/100487/v3-dorman.pdf

Farber, B.A. (1991). Crisis and education: stress and burnout in the America teacher. San Francisco: Jossey-Bass

Gold, Y., & Roth, R. (2005). Teachers managing stress and preventing burnout. London; The Falmer Press

Hartono, M. (2001). Ketika tidur tak lagi lelap. Diunduh 30 Mei 2015 dari http://www.tempo.co.id/medika/arsip/032001/buk-1.htm

Hart, S.G., & Staveland, L.E. (1988). Development of NASA-TLX (Task Load Index) result of empirical and theoretical research. Amsterdam: North-Holland.

Jansen, P.P.M., Bakker, A.B., & De J.A. (2001). A test and refinement of the demand-control-support model in the construction industry. International journal of stress management, 8, 315-332.doi. 10.1023/A:1017517716727 Kusnadi, M. A. (2014). Hubungan antara beban kerja dan self efficacy dengan stress kerja pada dosen universitas X. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 3 (1), 1-15. Diunduh pada 30 Mei 2015 dari http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/viewFile/749/729

Maslach, C., & Leither, M.P. (2008). Early predictors of job Burnout and Engagement. Journal of Applied Psychology , 93 (3), 498-512.doi.10.1037/0021-9010.93.3.498.

Maslach, C., & Leither, M.P. (1997). The thruth about burnout : how about organization cause personal stress and what to do it. San Fransisco ; Jossey Bass Publishers

Maslach, C., & Goldberg, J. (1998). Prevention of burnout: New perspectives. Applied and Preventive Psychology, (7), 63-74.doi.1849/98.59.00.

Maslach, C., & Jackson, S.E. (1981). The measurement of experienced burnout. Jurnal of Occupational Behavior, 2, 99-113.doi. 10.1002/job.4030020205

Meckenzie, L. (2013). Karyawan Bank Lebih Rentan Stress. Diunduh 13 Februari 2014 dari http://www.jpnn.com/read/2013/10/26/197672/Karyawan-Bank-Lebih Rentan -Stres

Munandar, A.S. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: UI Press Pines, A.M. (1981). Burnout: from tedium to personal growth. New York: Free

Press

Pines, A., & Maslach, C. (1993). Characteristics of staff burnout in mental health settings. Hospital Community Psychiatry, 29, 233-237.doi. 10.1176/ps.29.4.233

Pines, A., & Aronson, E. (1988). Career burnout. New York: Free Press

Rosyid, H.F., & Farhati, F. 1996. Karakteristik pekerjaan, dukungan sosial dan tingkat burnout pada non human service corporation. Jurnal Psikologi, 1,

1-12. Diunduh pada 30 Mei 2015 dari

http://repository.unib.ac.id/6958/1/karyawan.pdf

Rothmann, S. (2003). Burnout and engagement: A south African perspective. Journal of Industrial Psychology, 29 (4), 16-25. doi.10.1.1.463.

Sarafino, E.P. (1998). Health psychology: biopsychososial interactions. Third edition. New York: John Wiley and Sons

Sarafino, E.P. (2011). Health psychology: biopsychososial interactions. Seventh edition. New York: John Wiley and Sons

Sarason, I.G., Levine, H.M., Basham, R.B., & Sarason, B.R. (1983). Assesing social support: The social support questionnaire. Journal of Personality and Social Psychology. 44 (1). 127-139. Diunduh pada 10 Mei 2015 dari http://www.psych.uw.edu/research/sarason/files/socialsupportquestionnaie. pdf

Schaufeli, W.B., & Bakker, A.B. (2004). Job demans, job resources, and their relationship with burnout and engagement: a multi-sample study. Journal of Organizational Behavior, 25, 293-315.doi.10.1002/job.248.

Schultz, D,P., & Schultz, S.E. (2010). Psychology and work today: A introduction to industrial and organizational psychology.Tenth Edition.United State of America : Pearson Education

Sitepu, A.T., (2013). Beban kerja dan motivasi pengaruhnya terhadap kinerja pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Manado. Jurnal EMBA, 01 (04).

1123-113. Diunduh pada 15 Juli 2014 dari http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/viewFile/2871/2422 Sihotang, N. (2004). Burnout pada karyawan ditinjau dari persepsi terhadap

lingkungan kerja psikologis dan jenis kelamin. Jurnal Psyche, 1 (1), 9-17. Diunduh pada 16 Juli 2015 dari http://fahrudin.weebly.com/ /1/3/9/6/13969720/burnout.pdf

Tarwaka, (2011). Ergonomi Industri. Solo: Harapan Press

Taylor, S.T., (2013). Health Psychology. Los Angeles: Mc Graw Hill

Umar, J. (2011). Analisis faktor konfirmatori. Bahan ajar, tidak dipublikasikan. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Wulandari, S,A. (2013). Persepsi Dukungan Sosial Rekan Kerja Dengan Burnout

Pada Teller Bank. Jurnal Online Psikologi, 01 (02). 503-514. Diunduh

pada 15 Juni 2014 dari

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jop/article/viewFile/1656/1752

Ogden, J. (2004). Health psychology: A textbook 3rd Edition. England: Open University Press McGraw-Hill Education

No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya merasa perlakuan saya terhadap nasabah adalah

sama

2 Saya dengan mudah dapat memahami apa yang dirasakan oleh nasabah

3 Saya merasa pekerjaan saya memiliki pengaruh positif terhadap kehidupan orang lain

4 Saya pandai menciptakan suasana yang nyaman dengan nasabah

5 Saya merasa lelah secara emosional dengan pekerjaan saya

6 Saya frustasi dengan pekerjaan saya

7 Saya dapat menangani masalah nasabah dengan baik 8 Berhubungan langsung dengan nasabah membuat

saya stress

9 Saya tidak peduli apa yang akan terjadi pada beberapa nasabah

10 Saya khawatir pekerjaan ini membuat saya menjadi orang yang lebih emosional

11 Pekerjaan ini sangat menguras emosi saya `12 Saya merasa nasabah menyalahkan saya untuk

beberapa masalah mereka

13 Saya lelah setelah bekerja seharian

14 Saya menjadi lebih kejam terhadap orang lain sejak menjadi karyawan bank

harus menghadapi pekerjaan pada hari itu

17 Bekerja menghadapi nasabah setiap hari membuat saya tertekan

18 Saya senang setelah bekerja dan akrab dengan nasabah

19 Pekerjaan ini membuat saya menjadi tidak bebas 20 Saya merasa saya bekerja terlalu keras dalam

pekerjaan saya

21 Saya dapat menangani masalah emosional di tempat kerja dengan sangat tenang

22 Saya telah mencapai banyak hal yang membanggakan dalam pekerjaan

Skala 2

No Pernyataan SS S TS STS

1 Duduk lebih dari dua jam mengoperasikan computer 2 Terkadang saya melakukan pekerjaan lain saat

pekerjaan sudah selesai

3 Saya harus bekerja lembur untuk menyelesaikan tugas-tugas saya

4 Saya harus naik turun tangga setiap harinya saat bekerja

5 Saya kurang cekatan dalam bekerja sehingga pekerjaan saya tidak selesai tepat waktu

dengan waktu

7 Setelah menyelesaikan tugas yang sangat rumit, saya merasa lega ketika orang lain memuji hasil kerja saya 8 Pekerjaan yang saya lakukan dikantor hanya

mengangkat telepon

9 Saya bersikap santai ketika target tidak tercapai sesuai dengan standar kerja perusahaan

10 Saya nyaman dan aman bekerja di perusahaan ini 11 Saya dapat menikmati pekerjaan yang saya lakukan `12 Saya memaksimalkan daya ingat saya dalam bekerja

13 Saya mudah putus asa menghadapi masalah yang sulit diselesaikan saat bekerja

14 Tugas yang menumpuk membuat saya mengantuk saat bekerja

15 Pekerjaan saya memiliki kerumitan yang tinggi, sehingga mengharuskan saya untuk berpikir keras 16 Saya tidak serius dalam mengerjakan tugas kantor 17 Saya harus bekerja sangat cepat untuk menyelesaikan

pekerjaan saya

18 Aktivitas fisik saya dikantor tidak melelahkan bagi saya

19 Saya merasa gelisah ketika pekerjaan saya belum selesai sesuai target perusahaan

20 Saat bekerja saya memiliki waktu luang untuk bersantai

pekerjaan saya belum selesai

22 Pekerjaan saya membuat saya jarang beristirahat

23 Saya berhasil dalam setiap tugas rumit yang saya kerjakan dengan hasil yang memuaskan

24 Saya merasa kurang puas dengan hasil pekerjaan saya

Skala 3

No Pernyataan SS S TS STS

1 Teman saya memberikan saran agar saya lebih memperhatikan kesehatan saya

2 Teman-teman saya memberikan bantuan pinjaman uang di saat saya membutuhkannya

3 Saat saya sakit, beberapa rekan kerja saya bersedia menggantikan tugas saya.

4 Orang tua saya sering sekali memberikan nasihat kepada saya

5 Saya beberapa kali makan siang bersama dengan rekan dan atasan saya

6 Rekan kerja saya tidak bersedia meminjamkan user ID miliknya, saat user ID saya terblokir

7 Keluarga tidak mau direpotkan ketika saya membutuhkan bantuan terkait tugas kantor 8 Keluarga saya sering mengajak saya berbelanja

bersama

9 Rekan kerja saya kurang bersedia memberikan informasi yang saya perlukan ditempat kerja

12 Anggota keluarga di rumah sudah kurang peduli lagi kepada saya

13 Atasan saya kurang memberikan pendapat kepada saya mengenai sesuatu yang di anggap perlu untuk saya

14 Teman-teman saya sulit meluangkan waktu bersama dengan saya

15 Perhatian dari keluarga memotivasi saya untuk bekerja lebih baik lagi

16 Banyak rekan kerja saya yang peduli akan masalah yang saya hadapi

SYNTAX EFFORT

SYNTAX FRUSTATION LEVEL

SYNTAX DUKUNGAN INSTRUMENTAL

Dokumen terkait