BAB 6 Penutup
B. Saran dan Rekomendasi
Berbagai inovasi tersebut telah membentuk wajah baru KBRI KL dalam memberikan pelayanan kepada WNI. Walaupun masih jauh dari sempurna, karenanya, kerja keras dan pengembangan inovasi baru akan terus dilakukan. Semoga ke depannya banyak lagi inovasi-inovasi baru dari KBRI KL yang mampu memberikan Pelayanan dan Pelindungan terhadap seluruh WNI yang ada di Malaysia, yang lebih utama harus didukung oleh pimpinan terkait seperti Duta Besar, Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Ditjen Imigrasi, Kementerian PAN RB.
BAB 6
PENUTUP
Seorang atase imigrasi harus mampu mengusung konsep Agile, Adaptif dan mampu melakukan pivoting dalam strategi inovasi pelayanan keimigrasian, di mana konsep tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dibidang imigrasi. Konsep ini yang pada akhirnya mewujudkan inovasi kinerja organisasi dalam pelayanan publik sehingga tercipta personal maupun institution branding yang pada akhirnya pengguna pelayanan publik merasakan adanya peningkatan kualitas maupun kinerja pelayanan publik di bidang imigrasi. Penyelenggaraan pemerintahan yang efektif yang didukung oleh birokrasi yang berkualitas memiliki hubungan senyawa yang sangat kuat dengan keberhasilan pembangunan.
Sejak tahun 2017 KBRI Kuala Lumpur telah membangun berbagai inovasi antar lain KBRI buka 24 Jam, Antrean paspor berbasis wajah, pengembangan sistem pengambilan paspor, permohonan Antrean paspor/visa online, SMS
Gateway, pengiriman paspor melalui pos, perbaikan loket pelayanan. Semua
inovasi ini telah memberikan kenyamanan dan memperbanyak opsi atau pilihan bagi WNI dalam mendapatkan akses pelayanan di KBRI. Hal positif lainnya adalah hilangnya praktik percaloan yang sebelumnya marak terjadi.
A. Simpulan
Semua inovasi yang diimplementasikan di KBRI KL telah memberikan kenyamanan dan memperbanyak pilihan bagi WNI dalam mendapatkan akses pelayanan di KBRI. Hal positif lainnya adalah hilangnya praktik percaloan yang sebelumnya marak terjadi. Inilah “Fungsi Imigrasi KBRI KL
Jaman now”, Perwakilan RI yang menawarkan Pelayanan dan
Perlindungan yang berorientasi pada Pemberdayaan WNI untuk meningkatkan harkat dan martabat anak bangsa
B. Saran dan Rekomendasi
Berbagai inovasi tersebut telah membentuk wajah baru KBRI KL dalam memberikan pelayanan kepada WNI. Walaupun masih jauh dari sempurna, karenanya, kerja keras dan pengembangan inovasi baru akan terus dilakukan. Semoga ke depannya banyak lagi inovasi-inovasi baru dari KBRI KL yang mampu memberikan Pelayanan dan Pelindungan terhadap seluruh WNI yang ada di Malaysia, yang lebih utama harus didukung oleh pimpinan terkait seperti Duta Besar, Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Ditjen Imigrasi, Kementerian PAN RB.
GLOSARIUM
Deportasi : Tindakan paksa mengeluarkan orang asing dari wilayah Indonesia.
Intelijen Keimigrasian : kegiatan penyelidikan keimigrasian dan pengamanan keimigrasian dalam rangka proses penyajian informasi melalui analisis guna menetapkan perkiraan keadaan keimigrasian yang akan dihadapi. KBRI : Kedutaan Besar Republik Indonesia
KJRI : Konsulat Jenderal Republik Indonesia, adalah kantor perwakilan konsuler Indonesia pada wilayah tertentu pada negara asing yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia dan dikepalai oleh seorang konsul jenderal.
KRI : Konsulat Republik Indonesia
Paspor RI : Dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada warga negara Indonesia untuk melakukan perjalanan antarnegara yang berlaku selama jangka waktu tertentu.
Perwakilan RI : Kedutaan Besar Republik Indonesia, Konsulat Jenderal Indonesia, dan Konsulat Republik Indonesia PMI : Pekerja Migran Indonesia adalah setiap warga
negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik Indonesia.
WNI : Warga Negara Indonesia
SIMKIM : Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian, adalah sistem yang mengintegrasikan seluruh fungsi keimigrasian baik dalam maupun di luar negeri. Melalui penerapan SIMKIM, pelaksanaan fungsi
keimigrasian seperti pelayanan paspor untuk WNI akan semakin efektif, terintegrasi dan profesional. SPLP : Surat Perjalanan Laksana Paspor adalah dokumen
pengganti paspor yang diberikan dalam keadaan tertentu yang berlaku selama jangka waktu tertentu Visa RI : Keterangan tertulis yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang di perwakilan Republik Indonesia atau di tempat lain yang ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia yang memuat persetujuan bagi orang asing untuk melakukan perjalanan ke wilayah Indonesia dan menjadi dasar untuk pemberian izin tinggal.
GLOSARIUM
Deportasi : Tindakan paksa mengeluarkan orang asing dari wilayah Indonesia.
Intelijen Keimigrasian : kegiatan penyelidikan keimigrasian dan pengamanan keimigrasian dalam rangka proses penyajian informasi melalui analisis guna menetapkan perkiraan keadaan keimigrasian yang akan dihadapi. KBRI : Kedutaan Besar Republik Indonesia
KJRI : Konsulat Jenderal Republik Indonesia, adalah kantor perwakilan konsuler Indonesia pada wilayah tertentu pada negara asing yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia dan dikepalai oleh seorang konsul jenderal.
KRI : Konsulat Republik Indonesia
Paspor RI : Dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada warga negara Indonesia untuk melakukan perjalanan antarnegara yang berlaku selama jangka waktu tertentu.
Perwakilan RI : Kedutaan Besar Republik Indonesia, Konsulat Jenderal Indonesia, dan Konsulat Republik Indonesia PMI : Pekerja Migran Indonesia adalah setiap warga
negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik Indonesia.
WNI : Warga Negara Indonesia
SIMKIM : Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian, adalah sistem yang mengintegrasikan seluruh fungsi keimigrasian baik dalam maupun di luar negeri. Melalui penerapan SIMKIM, pelaksanaan fungsi
keimigrasian seperti pelayanan paspor untuk WNI akan semakin efektif, terintegrasi dan profesional. SPLP : Surat Perjalanan Laksana Paspor adalah dokumen
pengganti paspor yang diberikan dalam keadaan tertentu yang berlaku selama jangka waktu tertentu Visa RI : Keterangan tertulis yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang di perwakilan Republik Indonesia atau di tempat lain yang ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia yang memuat persetujuan bagi orang asing untuk melakukan perjalanan ke wilayah Indonesia dan menjadi dasar untuk pemberian izin tinggal.
DAFTAR PUSTAKA
BukuAkdere, Mesut, 2005. ‘Social Capital Theory and Implications for Human Resource Development’, Singapore Management Review, Volume 27 No 2.
Cohen D dan L Prusak, 2001. In Good Company: How Social Capital Makes Organisations Work. Boston: Harvard Business School Press.
Dahan, N., Doh, J., & Raelin, J. (2015). Pivoting the Role of Government in the Business and Society Interface: A Stakeholder Perspective. Journal of Business Ethics, 131(3), 665-680. Retrieved July 27, 2020, from www.jstor.org/stable/24703633
Dan Remenyi. 5th Knowledge Management and Intellectual Capital Excellence Awards 2019 at ECKM 19 (London: Academic Conferences and Publishing International-ACPIL, 2019)
FERGUSON, B. (2019). Organisational design. In Competing for Influence: The Role of the Public Service in Better Government in Australia (pp. 223-272). Australia: ANU Press. Retrieved July 27, 2020, from www.jstor.org/stable/j.ctvp2n3pr.11
MacDonald, C. (2018). Are we there yet?: Government online: Lessons from New Zealand. In WANNA J. & VINCENT S. (Eds.), Opening Government: Transparency and Engagement in the Information Age (pp. 45-54). Australia: ANU Press. Retrieved July 27, 2020, from www.jstor.org/stable/j.ctv1rmjnq.8
Mona Ben Chouikha. Organizational Design for Knowledge Management (London: ISTE Ltd, 2016)
Rey, Carlos. 2019. Purpose-driven Organizations Management Ideas for a Better World. Switzerland: Palgrave Macmillan.
Rigby, D. K., Sutherland, J., & Noble, A. 2018. Agile at scale. Harvard Business Review
Wanna, J. (2018). Opening government: Transparency and engagement in the information age. In WANNA J. & VINCENT S. (Eds.), Opening Government: Transparency and Engagement in the Information Age (pp. 3-24). Australia: ANU Press. Retrieved July 27, 2020, from www.jstor.org/stable/j.ctv1rmjnq.5
Dittrich Y., Pries-Heje J., Hjort-Madsen K. (2005) How to Make Government
Agile to Cope with Organizational Change. In: Baskerville R.L.,
Mathiassen L., Pries-Heje J., DeGross J.I. (eds) Business Agility and Information Technology Diffusion. TDIT 2005. IFIP International Federation for Information Processing, vol 180. Springer, Boston, MA
Peraturan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)
Peraturan Menteri Hukum dan HAM No.8 Tahun 2014 tentang paspor biasa dan surat perjalanan laksana paspor
Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.
DAFTAR PUSTAKA
BukuAkdere, Mesut, 2005. ‘Social Capital Theory and Implications for Human Resource Development’, Singapore Management Review, Volume 27 No 2.
Cohen D dan L Prusak, 2001. In Good Company: How Social Capital Makes Organisations Work. Boston: Harvard Business School Press.
Dahan, N., Doh, J., & Raelin, J. (2015). Pivoting the Role of Government in the Business and Society Interface: A Stakeholder Perspective. Journal of Business Ethics, 131(3), 665-680. Retrieved July 27, 2020, from www.jstor.org/stable/24703633
Dan Remenyi. 5th Knowledge Management and Intellectual Capital Excellence Awards 2019 at ECKM 19 (London: Academic Conferences and Publishing International-ACPIL, 2019)
FERGUSON, B. (2019). Organisational design. In Competing for Influence: The Role of the Public Service in Better Government in Australia (pp. 223-272). Australia: ANU Press. Retrieved July 27, 2020, from www.jstor.org/stable/j.ctvp2n3pr.11
MacDonald, C. (2018). Are we there yet?: Government online: Lessons from New Zealand. In WANNA J. & VINCENT S. (Eds.), Opening Government: Transparency and Engagement in the Information Age (pp. 45-54). Australia: ANU Press. Retrieved July 27, 2020, from www.jstor.org/stable/j.ctv1rmjnq.8
Mona Ben Chouikha. Organizational Design for Knowledge Management (London: ISTE Ltd, 2016)
Rey, Carlos. 2019. Purpose-driven Organizations Management Ideas for a Better World. Switzerland: Palgrave Macmillan.
Rigby, D. K., Sutherland, J., & Noble, A. 2018. Agile at scale. Harvard Business Review
Wanna, J. (2018). Opening government: Transparency and engagement in the information age. In WANNA J. & VINCENT S. (Eds.), Opening Government: Transparency and Engagement in the Information Age (pp. 3-24). Australia: ANU Press. Retrieved July 27, 2020, from www.jstor.org/stable/j.ctv1rmjnq.5
Dittrich Y., Pries-Heje J., Hjort-Madsen K. (2005) How to Make Government
Agile to Cope with Organizational Change. In: Baskerville R.L.,
Mathiassen L., Pries-Heje J., DeGross J.I. (eds) Business Agility and Information Technology Diffusion. TDIT 2005. IFIP International Federation for Information Processing, vol 180. Springer, Boston, MA
Peraturan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)
Peraturan Menteri Hukum dan HAM No.8 Tahun 2014 tentang paspor biasa dan surat perjalanan laksana paspor
Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alur Pengambilan Nomor Antrean Online Pelayanan Paspor
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alur Pengambilan Nomor Antrean Online Pelayanan Paspor
Lampiran 5. Keputusan Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Malaysia Kuala Lumpur No. SK: 134/WN/X/18/9 Tahun 2018 Tentang Inovasi Pelayanan Keimigrasian di KBRI Kuala Lumpur
Lampiran 5. Keputusan Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Malaysia Kuala Lumpur No. SK: 134/WN/X/18/9 Tahun 2018 Tentang Inovasi Pelayanan Keimigrasian di KBRI Kuala Lumpur
Lampiran 5.2. Lanjutan
Lampiran 5.3. Lanjutan
Lampiran 5.4. Lanjutan
Lampiran 5.2. Lanjutan
Lampiran 5.3. Lanjutan
Lampiran 5.4. Lanjutan
Lampiran 5.6. Lanjutan Lampiran 6. Alur Pelayanan Pengambilan Paspor Pasca PKP
Lampiran 5.6. Lanjutan Lampiran 6. Alur Pelayanan Pengambilan Paspor Pasca PKP
Lampiran 8. Alur Pelayanan Pengambilan Visa Pasca PKP Lampiran 9. MOU dengan Pos Malaysia
Lampiran 8. Alur Pelayanan Pengambilan Visa Pasca PKP Lampiran 9. MOU dengan Pos Malaysia
Lampiran 10. Sertifikat Penghargaan Menteri Luar Negeri, Kategori Staf Perwakilan
Lampiran 10. Sertifikat Penghargaan Menteri Luar Negeri, Kategori Staf Perwakilan
Lampiran 12. Top 45 Pelayanan Publik dari Kementerian PAN RB Lampiran 13. Atase Imigrasi berprestasi dalam bidang Inovasi pelayanan publik, penghargaan Menteri Hukum dan HAM 2020
Lampiran 12. Top 45 Pelayanan Publik dari Kementerian PAN RB Lampiran 13. Atase Imigrasi berprestasi dalam bidang Inovasi pelayanan publik, penghargaan Menteri Hukum dan HAM 2020
Biodata Penulis
Mulkan Lekat, SH., MM.Menempuh pendidikan S1 pada Universitas Gresik Fakultas Hukum dan menyelesaikan jenjang S2 Magister Manajemen pada tahun 2006 di Universitas Merdeka Malang. Memulai karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Kementerian Hukum dan HAM RI tahun 1985. Dan saat ini bertugas sebagai Atase Imigrasi pada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pria Kelahiran Muara Kelingi, Palembang, pada tanggal 19 Oktober 1963 ini mempunyai hobi bersepeda, sejak bertugas di KBRI Kuala Lumpur sebagai atase imigrasi 3,5 tahun yang lalu, beliau tidak pernah berhenti dalam melakukan inovasi pelayanan. Dikenal sebagai sosok yang tegas dan tanpa pandang bulu. Dan dengan Kepiawaiannya, Mulkan Lekat telah menyulap pelayanan imigrasi di KBRI Kuala Lumpur. Wajah pelayanan telah berubah sejak ditangan beliau, menjadi lebih tertib, rapi, dan teratur.
Berkat Komitmen dan kegigihannya, Mulkan Lekat telah berhasil menciptakan berbagai inovasi pelayanan, sebut saja berbagai nama-nama inovasi yang telah dilahirkan, Si-Ponco, Si-Laci, KIPAS, dan Si-Ancol telah berhasil mengantarkan beliau meraih berbagai penghargaan, di antaranya: Special Mention Award dari Menteri Luar Negeri (2018); Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Hassan Wirajuda Pelindungan Award (2019) kategori Staf Perwakilan; Hassan Wirajuda Pelindungan Award (2019) kategori Pelayanan Publik di Perwakilan RI; TOP 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (2019) oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Dinobatkan Sebagai Atase Imigrasi Berprestasi Dalam Bidang Inovasi Pelayanan Publik dari Menteri Hukum dan HAM RI pada Hari Bakti Imigrasi ke-70, di tahun 2020.
Biodata Penulis
Wiharyani WidyaiswaraAhli Madya ini menempuh studi program doktoral (S3) di Universitas Indonesia, Departemen Kriminologi. Pendidikan jenjang S-2 ditempuh pada almamater yang sama dengan konsentrasi pada ilmu komunikasi. Aktif dalam beberapa riset dan konsultasi komunikasi politik maupun komunikasi media massa dan media sosial, dan kejahatan kebencian (hate crime) dan ujaran kebencian (hate speech) dengan lembaga pemerintah maupun beberapa Civil Society Organization (CSO) dan korporasi. Pernah bekerja di Harian Republika (2004-2009), sebelum mengawali karier sebagai PNS Kemenkumham pada Januari 2009. Gagasan pemikirannya tertampung dalam buku berjudul “Word of Mouth di Dunia Pemasaran, Memilih Bank dan Perilaku Konsumen Membeli Produk”, serta sejumlah jurnal ilmiah di dalam dan di luar negeri. e-Mail: [email protected]
Biodata Penulis
Mulkan Lekat, SH., MM.Menempuh pendidikan S1 pada Universitas Gresik Fakultas Hukum dan menyelesaikan jenjang S2 Magister Manajemen pada tahun 2006 di Universitas Merdeka Malang. Memulai karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Kementerian Hukum dan HAM RI tahun 1985. Dan saat ini bertugas sebagai Atase Imigrasi pada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pria Kelahiran Muara Kelingi, Palembang, pada tanggal 19 Oktober 1963 ini mempunyai hobi bersepeda, sejak bertugas di KBRI Kuala Lumpur sebagai atase imigrasi 3,5 tahun yang lalu, beliau tidak pernah berhenti dalam melakukan inovasi pelayanan. Dikenal sebagai sosok yang tegas dan tanpa pandang bulu. Dan dengan Kepiawaiannya, Mulkan Lekat telah menyulap pelayanan imigrasi di KBRI Kuala Lumpur. Wajah pelayanan telah berubah sejak ditangan beliau, menjadi lebih tertib, rapi, dan teratur.
Berkat Komitmen dan kegigihannya, Mulkan Lekat telah berhasil menciptakan berbagai inovasi pelayanan, sebut saja berbagai nama-nama inovasi yang telah dilahirkan, Si-Ponco, Si-Laci, KIPAS, dan Si-Ancol telah berhasil mengantarkan beliau meraih berbagai penghargaan, di antaranya: Special Mention Award dari Menteri Luar Negeri (2018); Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Hassan Wirajuda Pelindungan Award (2019) kategori Staf Perwakilan; Hassan Wirajuda Pelindungan Award (2019) kategori Pelayanan Publik di Perwakilan RI; TOP 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (2019) oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Dinobatkan Sebagai Atase Imigrasi Berprestasi Dalam Bidang Inovasi Pelayanan Publik dari Menteri Hukum dan HAM RI pada Hari Bakti Imigrasi ke-70, di tahun 2020.
Biodata Penulis
Wiharyani WidyaiswaraAhli Madya ini menempuh studi program doktoral (S3) di Universitas Indonesia, Departemen Kriminologi. Pendidikan jenjang S-2 ditempuh pada almamater yang sama dengan konsentrasi pada ilmu komunikasi. Aktif dalam beberapa riset dan konsultasi komunikasi politik maupun komunikasi media massa dan media sosial, dan kejahatan kebencian (hate crime) dan ujaran kebencian (hate speech) dengan lembaga pemerintah maupun beberapa Civil Society Organization (CSO) dan korporasi. Pernah bekerja di Harian Republika (2004-2009), sebelum mengawali karier sebagai PNS Kemenkumham pada Januari 2009. Gagasan pemikirannya tertampung dalam buku berjudul “Word of Mouth di Dunia Pemasaran, Memilih Bank dan Perilaku Konsumen Membeli Produk”, serta sejumlah jurnal ilmiah di dalam dan di luar negeri. e-Mail: [email protected]
MODUL BEST PRACTICE
ATASE IMIGRASI
AGILE, ADAPTIF, DAN PIVOTING
BEST PRACTICE KBRI KUALA LUMPUR JAMAN NOW
Teknis Substantif Bidang Keimigrasian
Mulkan Lekat, S.H., M.M.
Wiharyani, M.Si.
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
ATASE IMIGRASI
AGILE, ADAPTIF, DAN PIVOTING
BEST PRACTICE KBRI KUALA LUMPUR JAMAN NOW
Teknis Substantif Bidang Keimigrasian
KBRI Kuala lumpur sebagai salah satu perwakilan tersibuk di dunia, selalu melakukan inovasi dalam meningkatkan pelayanan yang berkualitas kepada WNI, setiap hari pemohon yang paspor yang datang ke KBRI KL kurang lebih 1000 pemohon untuk mengurus dokumen keimigrasian. Sebelumnya wajah KBRI Kuala Lumpur selalu dipenuhi dengan pemandangan Antrean pemohon yang membludak hingga ke jalan raya setiap pagi hari, bahkan tidak jarang pemohon yang berdatangan dari luar wilayah Kuala Lumpur tiba tengah malam dan harus bermalam di Trotoar sekitar gedung KBRI.
Tantangan mengubah kondisi peningkatan jumlah pelayanan dan kasus yang tidak berbanding lurus dengan pengembangan sarana dan prasarana yang ada, dijawab oleh kebijakan KBRI KL dengan terus mengembangkan berbagai inovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada WNI. Faktor pengungkit dari keberhasilan tantangan tersebut adalah pelayanan imigrasi yang lebih agile, lebih adaptif dan bisa pivoting dalam mewujudkan berbagai inovasi dan membentuk wajah baru KBRI KL, sehingga mampu menjawab tuntutan pelayanan publik jaman now.