• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V: PENUTUP

B. Saran-saran

1. Pemerintah

a. Pemerintah sebagai pihak regulator maka harus lebih serius memperhatikan perkembangan Asuransi Syariah dalam menjalankan Manajemen Risiko, agar ada sinkronisasi pada kesehatan keuangan usaha Asuransi yang sudah diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.010/2011. Sehingga PT. Bringin Life Syari’ah dapat mengidentifikasi setiap risiko perusahaan dan pertanggungan dengan profesional. Serta harus selalu memperhatikan kinerja Sumber Daya Manusia dan memilik Sistem Informasi Manajemen yang baik untuk pengelolaan risiko.

2. Perusahaan

a. Dalam Implementasi Manajemen Risiko Di PT. Bringin Life Syariah hal yang terpenting adalah mengidentifikasi, proses ini merupakan langkah awal yang dilakukan PT. Bringin Life Syari’ah. Karena dari proses identifikasi dapat diketahui berbagai risiko yang terjadi di PT. Bringin life syari’ah. Dengan demikian PT. Bringin Life Syari’ah harus lebih cermat, cepat, dan teliti untuk mengidentifikasi setiap profil risiko, agar risiko dapat dideteksi sejak dini.

b. Manajemen Risiko PT. Bringin Life Syari’ah sudah cukup baik, namun perlu diperhatikan terus profil risiko yang akan dapat mempengaruhi aktivitas ekonomi. Kemudian harus lebih serius dalam proses penyeleksian risiko pada peserta atau pertanggungan,

81

khususnya pada bagian operasional yaitu underwriting. Hingga pada akhirnya tidak terjadi risiko yang siginifikan pada peserta.

3. Nasabah atau Peserta Asuransi

a. Nasabah atau Peserta Asuransi, sebagai pihak pembeli asuransi maka harus lebih memperhatikan dalam proses mengisi identitas pribadi atau daftar riwayat hidup dalam pengisian formulir pada pihak agen, untuk menjadi peserta asuransi. Sebab untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang akan timbul pada peserta di akan datang. Dengan demikian PT. Bringin Life Syari’ah dapat menentukan premi yang akan dibayar oleh peserta atau pemegang polis baru.

82

Ali, Hasan. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta: Kencana, Cetakan Pertama 2004.

Brosur, Bringin Dana Haji Syariah. Jakarta: Bringin Life Syariah, 2011.

Departemen Agama RI, al-Qur’an Tajwid dan Terjemahnya. Bandung: PT Syaamil Cipta Media, 2002.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cetakan Pertama

Dewi, Gemala.Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah Di Indonesia.Jakarta: Kencana, Cetakan ke Empat 2007.

Echols, John M dan Shadily, Hassan, Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996

Effendy, Mochtar. Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam. Palembang: Universitas Sriwijaya, Cetakan Ketiga 2009.

http://en.wikipedia.org/wiki/Actuarial_control_cycle diakses pada tanggal 04 April 2011

Idroes, Ferry N. Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendeketan 3 Pilar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia. Jakarta : Rajawali Pers, 2008.

Ismanto, Kuat., Asuransi Syariah Tinjauan Asas-asas Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cetakan Pertama 2009.

Iqbal, Muhaimin. Asuransi Umum Syariah dalam Praktik Upaya Menghilangkan gharar, Maisir, dan Riba. Jakarta: Gema Insani Press, Cetakan Pertama 2005.

Muslim, Abu al-Husain Ibnu Hajjaj Ibnu Muslim Ibnu Warod al-Qusyairi al- Nisaburi, Shahih Muslim dalm Bab Tarohumul Mukminin Wa

ta’aatufuhum wata’aadhuduhum,juz 12

Nasuhi, Hamid dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (CeQDA (Center for Quality Development And Assurance) UIN Syarif Hidayatullah, Cetakan Pertama 2007.

Poewandari, Kristi. Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005.

83

Salim, Abbas. Asuransi Manajemen Risiko. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cetakan Ketujuh 2003.

Salinan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK. 010/2011 Tentang Kesehatan keuangan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syari’ah dari http://www.sjdh.depkeu.go.id/fullText/2011/11- PMK.010-2011Per.HTM

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA, Cetakan ke Enam 2006.

Sula, Muhammad Syakir. Asuransi Syariah (Life And General): Konsep Dan Sistem Operasional. Jakarta: Gema Insani Press, 2004.

Sumber Data Arsip PT. BRIngin Life Syariah Jakarta

Sya’rawi, Muhammad Mutawalli.Anda bertanya Islam menjawabJakarta: Gema Insani Press, 1999, Cetakan 15

PEDOMAN WAWANCARA

Implementasi Manajemen Risiko di PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah Nama : Nanang Suryana, S. MM. FSAI (Informan 1) Jenis Kelamin informan : Laki-laki

Jabatan :Kepala Divisi Layanan Bisnis Syariah Tanggal wawancara : 31 Maret 2011

Waktu wawancara : 17:00 s/d 18.00 WIB

Tempat wawancara : PT. Bringin Life Syariah, Jl. Hr. Rasuna Said Blok X-1, Kav, 8-9 Jakarta 12950.

Pertanyaan :

1. Berkaitan dengan manajemen risiko, apa yang Anda ketahui mengenai manajemen risiko pada PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Ssyariah?

2. Apa yang Anda ketahui mengenai profil risiko pada PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah?

3. Apakah solusi untuk meminimalisir setiap risiko?

Interviewer Interviewee

87

Wawancara dengan Pak Basuki Achmad, SE

Nama : Basuki Achmad, SE (Informan 2)

Jenis Kelamin informan : Laki-laki

Jabatan : Kepala Bagian Operasional PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah

Tanggal wawancara : 4 April 2011

Waktu wawancara : 12.20 s/d 13.00 WIB

Tempat wawancara : PT. Bringin Life Syariah, Jl. Hr. Rasuna Said Blok X-1, Kav, 8-9 Jakarta 12950.

Pertanyaan :

1. Apakah risiko-risiko yang pernah terjadi dalam asuransi syariah??

2. Bagaimanakan meminimlalisir setiap risiko tersebut dan konsep risiko apa yang digunakan untuk mengatasi risiko?

3. Bagaimanakah menghitung kontribusi setiap peserta? 4. Apakah dampak dari risiko yang dihadapi asuransi syariah?

Interviewer Interviewee

PEDOMAN WAWANCARA

Implementasi Manajemen Risiko Di PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah Nama : Nanang Suryana, S. MM. FSAI (Informan 1) Jenis Kelamin informan : Laki-laki

Jabatan :Kepala Divisi Layanan Bisnis Syariah Tanggal wawancara : 31 Maret 2011

Waktu wawancara : 17:00 s/d 18.00 WIB

Tempat wawancara : PT. Bringin Life Syariah, Jl. Hr. Rasuna Said Blok X-1, Kav, 8-9 Jakarta 12950.

Jawaban dari Bapak Nanang Suryana, S. MM. FSAI (Informan 1)

1. Makhluk hidup ada risiko, oleh karena itu kita di anugerahi akal oleh Tuhan. Maka kita bisa menghindari risiko. Contohnya kalau kita tahu risiko jantung, risiko kanker, makanya kita harus menghindari risiko. Ada risiko meninggal, risiko sakit, menghindarinya dengan cara mengubah pola makan, gaya hidup dan mengganti pola konsumen. Tapi risiko meninggal tidak bisa dihindari, atas terjadinya risiko meninggal yang perlu kita antisipasi adalah kerugian finansialnya (keuangan) yang diakibat meninggalnya seseorang, pasti menimbulkan banyak kerugian bagi keluarga terdekat. Oleh karena itu untuk menggantikan nilai ekonomis atas meninggalnya seseorang makanya kalau ada risiko bisa juga dialihkan, bukan dialihkan kematiannya, tapi dialihkan kerugian finansialnya dengan cara asuransi. Tetapi bukan berarti juga panjang usia juga tidak mempunyai risiko, karena siapa yang membatasi seperti nenek dan kakek.

89

Di dalam asuransi ada individu dan kumpulan, kita buat perjanjian adakalnya semua perjanjian itu menguntungkan perusahaan, adakalnya kita perlu antisipasi sehingga tidak menimbulkan dampak financial yang mengerikan risiko, ada risiko dituntut dan risiko di gagalkan (failed). Makanya perlu kita memanajemen setiap risiko tersebut.

2. Ada risiko finansial, risiko kredit, risiko pasar, risiko reputasi, risiko legal (hukum), dan risiko operasional. Misalnya pada risiko operasional yang mestinya kita bekerja, tataran operasionalnya sudah bagus dengan muatan manajemen modern dapat selesai dengan 1 jam atau lebih. Kalau operasionalnya selasai berhari-hari maka kita perlu biaya. Operasional yang jelek itu risiko juga. Dan yang terpenting adalah risiko finansial kita punya perusahaan, apa kewajiban perusahaan??? kewajiban perusahaan asuransi adalah membayar klaim. Risikonya adalah kita tidak punya uang cukup untuk memenuhi kewajiban. Jadi itu risiko finansial yang menyebabkan kerugian, reputasi jelek, pemegang saham mundur atau berkurang. Kalau kita berbicara syariah kita identifikasi terlebih dahulu dari masing-masing risiko. Perusahaan mempunyai kesamaan reputasi. Setiap perusahaan mempunyai risiko khususnya asuransi memiliki risiko reputasi, ketidakpastiaan bahwa seseorang tidak mengetahui beberapa orang yang meninggal. Risiko legal (hukum), risko operasional dan risiko finansial. Semua orang juga mempunyai risiko orang yang sudah membayar premi ke kita tapi tidak mendapatkan klaimnya.

3. Semua orang juga mempunyai risiko orang yang sudah membayar premi ke kita tapi tidak mendapatkan klaimnya. Oleh karena itu solusinya membuat.

a. Actuarial Control Cycle, bagaimana control cycle itu bekerja

b. Penerapan good corporate governance (prinsip-prinsip perusahaan yang sehat)

Ini langkah-langkah untuk risiko financial, apakah bringin life sudah menjalankan risiko dengan baik dan sudah optimalkah.

91

Wawancara dengan Pak Basuki Achmad, SE

Nama : Basuki Achmad, SE (Informan 2)

Jenis Kelamin informan : Laki-laki

Jabatan : Kepala Bagian Operasional PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah

Tanggal wawancara : 4 April 2011

Waktu wawancara : 12.20 s/d 13.00 WIB

Tempat wawancara : PT. Bringin Life Syariah, Jl. Hr. Rasuna Said Blok X-1, Kav, 8-9 Jakarta 12950.

Jawaban dari Bapak Basuki Achmad, SE (Informan 2)

1. Risiko sosial adalah tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang diharapkan. Di bringin ada moral hazard yaitu bahaya yang ditimbulkan akibat moral seseorang yang ingin memperoleh keuntungan dari berasuransi. Risiko fisik adalah fenomena alam, ada yang terjadi di internal perusahaan maupun terhadap nasabah. Internal perusahaan seperti kebakaran, banjir, gempa bumi dan lain-lain. Tapi selain daripada perusahaan sendiri nasabahnya pun kalau terjadinya tsunami akan berdampak pada perusahaan karena ada banyak permintaan klaim dari para nasabah. Risiko ekonomi adalah ada inflasi, inflasi local, misalnya terjadi inflasi disebabkan karena eeeehh kenaikan harga di semua sector sementara kita sudah menganggarkan satu polis biayanya ada

50.000 satu kumpulan premi yang diambil dari total 1 miliar dan 300.000.000 dari perusahaan. Karena adanya inflasi biayanya meningkat artinya apa yang kita prediksi 30% malah lebih dari 1 miliar. Maka kita mengambil dari uang modal untuk menyelesaikan kredit inflasi itu. Ekonomi itu kan investasi di Indonesia tahun 2008 sampai minus dampaknya tidak langsung terjadi. Kalau syariah konsepnya wakalah bil ujrah dan mudharabah (bagi hasil), kalau ada hasil berarti di bagi tapi kalau tidak ada hasil berarti tidak dibagi. Karena dampaknya investasi kepada kepercayaan nasabah, misalnya, ngapain- saya naroh-naroh kalau tidak ada hasilnya, mendingan dikonvensional ada garansinya karena memiliki garanted untuk nasabah.

2. ASURANSI,,, dalam hal ini lebih kepada tidak menghindari tapi lebih kepada mengendalikan. Memperkecil dampak dari risiko, karena kita tahu kalau seandainya seseorang memiliki risiki tinggi seperti penyakit akut. Artinya kalau seseorang tersebut meninggal uang 1 miliar keluar bringin akan goyah dari sisi finansial, orang itu meninggal tidak keluar 1 miliar karena kita melakukan sharing risiko dengan reasuransi (melakukan sharing risiko dengan reasuransi untuk mengurangi dampak financial daripada risiko itu terutama terkait dengan nasabah. KARENA BRINGIN adalah asuransi jiwa maka terkait dengan kematian, hampir dipastikan semuanya meninggal kita tidak bisa menghindari tetapi mengontrol atau meminimalisir termasuk nasabah yanga da di sini kalau uang pertanggungan diambil erbisinya ketahuan dari pemerintah bisa mengukur

93

sendiri dan nasabah pun dapat melihatnya di Koran. RISIKO INVESTASI harus dipantau terus mengenai NAVnya setiap minggunya. Bringin life mengikuti reksadan campuran karena tidak berisiko.

3. Kalau dari kontribusi ada Tabarru’, Tabungan, Ujrah. Bagaimana menghitungnya dengan menggunakan table mortality (kematian) atau table yang berisi tingkat kematian pada usia tertentu dalam populasi tertentu. Table mortality ada terbitan dari Amerika dan Indonesia table 93. Table mortalityadalah berapa tabarru yang dipakai seseorang.

4. DAMPAK,,, Kalau sudah terjadi hal-hal yang bikin perusahaan goyah maka akan melakukan:

- Pergantian manajemen

- Pergantian komisaris

- Sahamnya akan dicabut

NASABAH mengundurkan diri, manajemen harus buru-buru mengumumkan kalau kita sudah sehat, agar nasabah tidak meminta lebih awal haknya atau mengetahuinya lebih dulu. Kalau tidak bisa berarti harus memberikan haknya.

Dokumen terkait