• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

5.2.1 Saran dalam Kaitan Bidang Akademis

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan studi fenomenologi tentang bagaimana anggota komunitas tato merefleksikan pengalamannya tentang tato, motif di balik penggunaan tato dan pemaknaan pribadinya terhadap tato itu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana informan dalam merefleksikan pengalamannya, apa motifnya dan pemaknaan tato yang terbentuk dalam dirinya selama menjadi pengguna tato. Dari penelitian tentang pemaknaan tato ini, diharapkan dapat mengetahui proses pemaknaan tato melalui pengalaman-pengalaman yang telah dilewati oleh penggunanya. Selain itu, sangat memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk mengembangkan penelitian ini menggunakan metode dan kerangka pemikiran yang berbeda.

5.2.2 Saran dalam Kaitan Bidang Praktis

Dalam sejarah diceritakan bahwa asal muasal tato berasal dari kebudayaan tradisional dan kuno yang mestinya tidak kehilangan nilai-nilai di zaman yang sekarang ini. Namun perubahan tidak dapat dicegah. Jati diri Tato yang sesungguhnya telah berevolusi menjelma menjadi sebuah trend. Sempat melekat dengan image yang buruk karena terkesan kriminal, tetapi para pengguna tato masa kini berlomba-lomba menunjukkan kreativitas, inovasi dan melakukan kegiatan sosial untuk membuktikan bahwa tato tidak seperti apa yang masyarakat awam pikirkan. Jadi, peneliti memberi saran kepada pengguna tato untuk terus

meningkatkan kegiatan-kegiatan yang positif dan memiliki etika yang baik saat berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Kemudian untuk masyarakat disarankan agar tidak langsung men-judge buruk kepada orang-orang bertato, karena pada dasarnya kita tidak dapat menilai seseorang dari kulit luarnya saja, sebelum kita mengenal seperti apa kepribadian orang tersebut.

DAFTAR REFERENSI Sumber Buku

Baron, Robert A. dan Byrne, Donn. 2003. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial: Format-Format

Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press.

.2003. Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi

Metodologis Ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

.2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan

Kualitatif Dan Kuantitatif Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Gerungan, W.A. 1986. Psikologi Sosial.Bandung: PT. Eresco.

Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan Almanshur. 2012. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Graeff, Judith A., dkk. 1996. Komunikasi Untuk Kesehatan dan

Perubahan Perilaku. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Kuswarno, Engkus. 2013. Fenomenologi: Konsepsi, Pedoman, Dan

Contoh Penelitian. Bandung: Widya Padjadjaran.

Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Olong, Hatib Abdul Khadir. 2006. Tato. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta. Putra, Nusa. 2013. Penelitian Kualitatif IPS. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin. 1990. Teori-Teori Komunikasi. Bandung: Remaja Karya.

Salim, Agus. 2006. Teori Paradigma & Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Shadily, Hasan. 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. . 2013. Filsafat Komunikasi: Tradisi Dan Metode

Fenomenologi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Taylor, Shelley E., dkk. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Kencana. Tim Departemen Ilmu Komunikasi Fisip USU. 2012. Buku Pedoman

Penulisan Skripsi Dan Proposal Penelitian. Medan: Grasindo

Monoratama.

Wirawan, I.B. 2012. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma: Fakta

Sosial, Defenisi Sosial, Perilaku Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Wiyarti, Sri. 2008. Sosiologi. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Sumber Karya Ilmiah

(diakses pada 20.38, 14 September 2014)

Sumber Situs Internet

pukul 14.36, 7 April 2014). (diakses pada pukul 14.36, 7 April 2014).

Transkrip Wawancara Informan 1

(Diwawancarai di Black Cat Tattoo Studio pada tanggal 5 April 2014) 1. Bagi Anda, apa itu tato?

“Tato itu adalah seni merajah tubuh, seni melukis ke tubuh...” 2. Sejak kapan mulai mengetahui tentang tato?

“Tahu tentang tato sejak tahun 2000..” 3. Dari siapa tahu tentang tato?

dari lingkungan..yaa abang-abangan bertato, bapak kawan bertato..dari

lingkungan sekitar lah..”

4. Apa motivasi Anda, sehingga Anda mentato tubuh Anda?

“memperindah tubuh...sebagai aksesoris tubuh, perhiasan tubuh seumur hidup..”

5. Setelah menggunakan tato, Anda merasa bagaimana? “yaa gak ada..biasa ajaa..”

6. Sudah berapa lama menggunakan tato?

“ Abang mentato diri 1996..Black Cat ada tahun 2002..”

7. Dari informasi yang saya dengar, jika kita sudah mentato sekali, kita akan ketagihan atau candu..benarkah demikian?

“ Sebetulnya bukan ketagihan...karena kita tiap apa kan jumpa kaca, kita menilai mana yang bagus lagi di tambah gambarnya, karena tadi kan kita ingin memperindah tubuh itu..liat kaca, gambar ini kayaknya cocok..ditambah lagi. Dari satu mau dua, dari dua mau tiga..”

8. Tato gambar apa yang Anda gunakan?

“Banyak..gambar malaikat, gambar anak, gambar abstrak..” 9. Di bagian tubuh mana saja yang Anda tato?

“ Tangan, punggung, kaki..”

10.Bagaimana hubungan Anda dengan teman-teman di sini?

“hubungannya yaa biasa aja..masalah tato gak ada masalah, itupun yang di Black Cat ini gak semua yang bertato harus main-main ke sini, yang gak bertato pun komunitasnya masih bebas..”

11.Bagaimana perasaan Anda bergabung dengan teman-teman di sini?

“ Perasaannya yaa biasa aja,, gak ada apa2. Solidaritas lebih tinggi lah..”

12.Apakah komunitas BCT ini pernah membuat suatu kegiatan?

“ belum pernah, tapi kalo untuk bencana Sinabung lah kemarin, bentuk sumbangan lah dibilang..”

13.Selama berinteraksi dengan teman-teman di sini, apakah ada bahasa-bahasa atau simbol-simbol tertentu yang digunakan untuk berkomunikasi, yang hanya dimengerti oleh kalian saja?

“ gak ada..gak ada pakek-pakek kode..”

14.Bagaimana pandangan atau pendapat/orang terdekat (Keluarga, Istri, Teman, Pacar) Anda ketika melihat Anda bertato?

“ gak ada...karena kita pingin menghilangkan image negatif tato..yang jahat, yang ini..kalo kita bertato masih kita jaga etika, masih mau bergaul mungkin gak ada pandangan orang ataupun cibiran orang yang kayak mana..biasa aja seperti halnya kita gak punya tato lah..”

15.Bagaimana pandangan masyarakat yang tinggal di lingkungan Anda, melihat Anda bertato?

“ Kalo di Medan ini..masih ada sebagian..yaa melihat sebelah mata lah orang-orang bertato ini, pandangannya jelek, yang perampok, yang apalah..di Medan yaa khususnya..tapi kalo udah di Jawa, di Bali orang bertato udah diterima..”

16.Pernahkah mendapat pengalaman yang tidak mengenakkan dari masyarakat?

“ belum pernah..”

17.Apa harapan Anda untuk eksistensi tato dan komunitasnya sekarang ini? “ Semakin diterima masyarakat Medan lah. Bisnis tato makin maju..karena tato ini pun dari kebudayaan Indonesia, bukan dari kebudayaan Barat. Dari dulu-dulu udah ada tato, seperti Mentawai, Kalimantan. Ada penelitian dari luar, tato tertua ya di Mentawai..jadi kebudayaan juga itu kan. Yaa untuk pariwisata mungkin orang di Medan, gak repot-repot dia mau mentato badannya ke Bali, ke Bandung..Padahal kalo di Medan ini lebih bagus..kenapa gak di Medan ya kan kita buat..”

Keterangan : Informan Pepen saat akan melakukan penatoan kepada kliennya

Keterangan : Salah satu tato milik Pepen, yang bergambar kedua putranya. Menurut Pepen, tato ini wujud rasa sayang terhadap dua putranya.

Informan II

(Diwawancarai di Black Cat Tattoo Studio pada tanggal 5 April 2014) 1. Bagi Anda, apa itu tato?

“ Sebagai karya seni yaa..seni rajah.” 2. Sejak kapan mulai mengetahui tentang tato?

“ aku mulai tato sejak tamat sekolah..jadi tamat sekolah kebetulan aku sempat ditatoin sama bang Pepen, pertama kali di kaki itu tahun 2001. Tahu tentang tato yaa itu juga..”

3. Dari siapa tahu tentang tato?

“ Pertama yaa dari temen-temen.. karena aku juga suka musik. Dari musik-musik luar negeri, yaa aku terinspirasi dari mereka juga..”

4. Apa motivasi Anda, sehingga Anda mentato tubuh Anda? “ Dorongannya yaa gimana yaa kepuasan lah gitu..” 5. Setelah menggunakan tato, Anda merasa bagaimana?

“Sakit yaa sakittt..tapi emang sakitnya itu yang dicari, tapi dari pribadi saya sendiri tekad udah memang bulat, udah memang harus gitu, jadi udah emang ga setengah-setengah..kadang ada juga kan orang yang udah buat trus nyesel. Yaa diliat juga sih artist nya, sampai mana tingkat skill nya. Jadi jangan sembarangan juga..”

6. Sudah berapa lama menggunakan tato?

“ aku dari tahun 2001 itu sampai sekarang. Kebetulan aku juga tukang rajah..”

7. Dari informasi yang saya dengar, jika kita sudah mentato sekali, kita akan ketagihan atau candu..benarkah demikian?

“ Itu bener sekali..nah itu kalo udah..baliknya ke orangnya juga kan, diliat karyanya bagus, si artist nya juga yang bener-bener oke..dia pasti bakalan nerus...”

8. Tato gambar apa yang Anda gunakan?

“ Kalo dari aku sih.. ini ada gambar anak kecil sama peti mati, itu kalo diartikan sih dari kehidupan sampai kematian..”

9. Di bagian tubuh mana saja yang Anda tato? “leher, badan, kaki, dekat paha juga ada..”

10.Sudah berapa lama bergabung dengan komunitas ini? “Hemm..sekitar 2010, 2011 gitu lah sering di sini main..”

11.Bagaimana hubungan Anda dengan teman-teman di sini?

“ bersosialisasi..tukar ilmu, kadang juga mau buat acara tentang komunitas-komunitas tato, sharing perkembangan karyanya anak-anak. Setiap tahun pasti semua artis tato selalu kejer-kejeran, pasti bersaing gitu..itulah kalo ngumpul sama anak-anak..”

12.Anda menggunakan tato, setelah atau sebelum bergabung dengan komunitas ini?

“ sebelum gabung di sini..sebelum gabung di sini masih nge-band-nge-band, pasang tato, nge-band-nge-band. Dan akhirnya temen udah banyak yang terdoktrin, udah mulailah cari-cari info si artis tato yang di Medan, yang di Jawa, di segala macam lah. Jadi pengennya mau buat aja, ya udah dan akhirnya kenal-kenal, udah gabung..intinya cari artis tato yang baik lah..yang bagus..”

13.Dari mana Anda tahu komunitas BCT ini? “Dari temen-temen ke temen..”

14.Bagaimana perasaan Anda bergabung dengan teman-teman di sini? “nyaman, nyambung lagi..ada aja sih yang mau dibicarain..” 15.Apakah komunitas BCT ini pernah membuat suatu kegiatan?

“ tiap setahun sekali sih..kalo lagi luang semua tuh, anak-anak yaa bilangin tuh kapan ngumpul, yuk buat acara. Tahun semalam kita juga ada buat acara, acara tato-tatoan..tahun ini rencananya juga mau buat..” 16.Selama berinteraksi dengan teman-teman di sini, apakah ada bahasa-bahasa atau simbol-simbol tertentu yang digunakan untuk berkomunikasi, yang hanya dimengerti oleh kalian saja?

“gak ada sih..biasa aja..”

17.Bagaimana pandangan atau pendapat/orang terdekat (Keluarga, Istri, Teman, Pacar) Anda ketika melihat Anda bertato?

“Dari keluarga..langsung pasti dijudge yaa..namanya juga anak.Itu parah! Kamu kalo bertato mau jadi apa??”..segala macem-segala macem.langsung nganggapnya gimana gitu, kayak gak ada pilihan hidup...abis diomelin sama orang tua, segala macem lah. Dan akhirnya dari kepribadian aku sendiri yaa aku tunjukin lah, aku bisa nato, aku juga bisa buat baju, yang positif aja lah pastinya, bukan yang macem-macem..”

“Kalo temen, reaksinya yaa kaget..Cuma mereka respect sih, tetep kasih semangat. Kalo temen-temen gak nge-jatuhkan, nah kalo pacar, kalo jumpa orang tuanya pasti di-judge. Adaa..ada juga yang baik, karena

balik ke kita juga kann..yaa masih mempertanyakan juga kan apa kegiatan,..segala macem lah..kadang ada juga yang “waduh jangan pacaran sama anak saya,anak saya bukan orang yang gimana-gimana, anak saya orang yang berpendidikan..udah kamu jangan dekati dia lagi, udah pisah. Ada juga yang baiknya, ga papa silahkan.. selagi gak macem-macem. Ada yang baik dan ada juga yang nge-judge..”

“Biasanya orang-orang yang kayak eumm kekmana yaa.. orang-orang yang berpikiran awam sih, yang udah punya kekuasaan yang gimanaa gitu. Kebanyakan orangnya gitu, langsung nge-judge. Kalo orang yang kita ketemu bener-bener orang-orang yang biasa aja, dari kalangan menengah..yaa mereka,,yaa welcome aja. Tapi kalo orang-orang yang udah kalangan atas,.yang udah gimana-gimana..ngerti kan??..Apalagi yang orang tuanya hebat-hebat itu,..waduh..pasti ga mau..dan ga mau juga anaknya kayak gini..”

18.Bagaimana pandangan masyarakat yang tinggal di lingkungan Anda, melihat Anda bertato?

“ Ada yang nge-judge, ada juga yang bagus-bagus aja. Tapi sekarang orang udah banyak yang tau lah ya, udah banyak yang ngerti, udah gak ada komplain-komplain. Apalagi masuk dalam masjid, mereka tuh udah gak komplain, udah senyum aja. Ketika ketemu sama orang kuat beragama itu, dia berani nge-judge, tapi kalo udah di dalam masjid, dia ga berani nge-judge...diem aja..”

19.Pernahkah mendapat pengalaman yang tidak mengenakkan dari masyarakat?

“ pasti..kalo yang namanya bertato pasti banyak gak enaknya. Pengalaman sih gak ada yaa..Cuma ya itu tadi banyak orang bilang kamu tuh ngapain pakek tato, gak punya masa depan, kan gak bisa sholat bla..bla..bla, ahh bullshit lah!”

20.Bagaimana Anda menanggapinya?

“ Nah aku nanggapinya itu positif aja, tenang, rileks..yaa lagian juga kita yang jalani kan..kita tetep baik aja kan sama orang, kita ngasih saran juga gak langsung marah-marah..tapi yang baik-baik aja..”

21.Apa harapan Anda untuk eksistensi tato dan komunitasnya sekarang ini? “ Harapannya sih mulai dari anak kecil sampe yang gede tahu apa itu tato, dan nanti juga tahu teknik mentato itu seperti apa, terus makin diterima sama masyarakat aja..”

Keterangan : Informan Rangga sedang berpose menunjukkan transkrip wawancara peneliti dan terlihat tato yang menempel di bagian tubuhnya seperti leher dan tangan.

Informan III

(Diwawancarai di Black Cat Tattoo Studio pada tanggal 6 April 2014) 1. Bagi Anda, apa itu tato?

“ Tato itu seni, sebagai tempat curhat juga, kak. Misalnya kayak buat nama pacar di badan..”

2. Sejak kapan mulai mengetahui tentang tato? “ Kira-kira sejak dua tahun yang lalu lah, kak..” 3. Dari siapa tahu tentang tato?

“ dari kawan-kawan, lingkungan sekitar lah kak..” 4. Apa motivasi Anda, sehingga Anda mentato tubuh Anda?

“ supaya indah aja diliat orang, kak..”

5. Setelah menggunakan tato, Anda merasa bagaimana? “ lebih percaya diri..”

6. Sudah berapa lama menggunakan tato?

“udah setahun lebih juga pakek tato, kak. Bang Pablo lah yang nato..” 7. Dari informasi yang saya dengar, jika kita sudah mentato sekali, kita akan

ketagihan atau candu..benarkah demikian?

“ Iya, kak..ngerasa ketagihan memang. Pengen pakek lagi, karena ngeliat orang yang bagus tatonya jadi terdorong lagi buat tato yang lebih bagus..”

8. Tato gambar apa yang Anda gunakan?

“ada gambar Salvador Dali, Chaplin, tengkorak, per kereta..” 9. Di bagian tubuh mana saja yang Anda tato?

“Ada di tangan kanan, kiri, ada juga di punggung..” 10.Sudah berapa lama bergabung dengan komunitas ini?

“baru sebulan bergabung di sini, kak..”

11.Bagaimana hubungan Anda dengan teman-teman di sini?

“yaa..baik-baik aja kak..seneng bisa berkawan sama orang-orang yang sama-sama suka tato..”

12.Anda menggunakan tato, setelah atau sebelum bergabung dengan komunitas ini?

13.Dari mana Anda tahu komunitas BCT ini?

“komunitas ini dari kawan-kawan..baru berteman juga di facebook sama bang Pepen..”

14.Bagaimana perasaan Anda bergabung dengan teman-teman di sini? “ enak lah kak..nyambung aja, nambah wawasan juga tentang tato..” 15.Apakah komunitas BCT ini pernah membuat suatu kegiatan?

“Kalo kegiatan-kegiatan, aku kurang tau kak soalnya kan baru sebulan di sini, tapi kalo datang ke acara-acara tato pernah..”

16.Selama berinteraksi dengan teman-teman di sini, apakah ada bahasa-bahasa atau simbol-simbol tertentu yang digunakan untuk berkomunikasi, yang hanya dimengerti oleh kalian saja?

“kalo komunikasi, biasa aja kak. Gak ada pakek simbol-simbol, yaa bahasa biasa aja..”

17.Bagaimana pandangan atau pendapat/orang terdekat (Keluarga, Istri, Teman, Pacar) Anda ketika melihat Anda bertato?

“kalo keluarga ku, parah lah kak..dimarah-marahin aku. “mau jadi apa kau pakek-pakek tato..?” kek gitu lah kak, kalo kawan-kawan biasa aja tanggapannya. Pacar aku gak ada kak..”

18.Bagaimana pandangan masyarakat yang tinggal di lingkungan Anda, melihat Anda bertato?

“biasa aja..”

19.Pernahkah mendapat pengalaman yang tidak mengenakkan dari masyarakat?

“gak pernah..”kalo pun ada pengalaman yang buruk, mana open aku.., orang gak berhak men-judge aku macam-macam..”

20.Bagaimana Anda menanggapinya?

“ aku biasa aja, gak ambil pusing apa kata orang..”

21.Apa harapan Anda untuk eksistensi tato dan komunitasnya sekarang ini? “tato bisa diterima masyarakat luas, terutama ibuk-ibuk..karena biasanya ibuk-ibuk ini paling openan soal kayak gini. Protes aja taunya..”

Keterangan: Tato bembeng yang bergambar tengkorak dan Chaplin.

Informan IV

(Diwawancarai di Black Cat Tattoo Studio pada tanggal 6 April 2014) 1. Bagi Anda, apa itu tato?

“Tato itu seni..seni merajah tubuh, seni mengekspresikan diri, seni menunjukkan kreativitas orang-orang bebas..”

2. Sejak kapan mulai mengetahui tentang tato? “tahun 2000..”

3. Dari siapa tahu tentang tato?

“dari temen-temen, dari kawan-kawan nongkrong..dari lingkungan lah yang pasti..”

4. Apa motivasi Anda, sehingga Anda mentato tubuh Anda?

“Tato itu dimotivasikan ke diri sebenarnya gak, tapi tato itu kan bagian dari perjalanan hidup..sejarah. Jadi apa yang kita tempelkan di badan itu meninggalkan sejarah sebenarnya, melukiskan sejarah kita sebenarnya. Kayak waktu, tanggal, hari apa..apa yang kita buat itu meninggalkan kesan apa..”

5. Setelah menggunakan tato, Anda merasa bagaimana?

“Ada..ada ngerasa..merasa lebih, merasa keren, merasa ganteng..” 6. Sudah berapa lama menggunakan tato?

“14 tahun lah..”

7. Dari informasi yang saya dengar, jika kita sudah mentato sekali, kita akan ketagihan atau candu..benarkah demikian?

“tato itu addicted..tergantung orangnya juga, addicted-nya tergantung gimana. Ada yang cuman buat satu tato untuk long last..untuk terakhir. Tapi kalo ada yang memang addicted, yang memang hobi dia merajah tubuhnya..”

8. Tato gambar apa yang Anda gunakan?

“aku di badan ku lebih banyak gambar New School..gambar-gambar aliran moderen Amerika, kartun-kartun gitu..”

9. Di bagian tubuh mana saja yang Anda tato?

“hampir semua..kecuali tangan sama leher. Karena belum ada momen tato, motif yang pas untuk diletakkan di tangan..”

10.Sudah berapa lama bergabung dengan komunitas ini?

“dulu aku buka studio sendiri tahun 2002, tahun 2007 aku hijrah dari Medan ke Manado bikin usaha tato juga di sana..sampe di Gorontalo provinsi baru..jalan-jalan lah travelling tattoo. Sampe akhirnya balik ke Medan lagi, karena aku pikir ngapain aku majuin kota orang kalo harus ngembangin kota sendiri..”

11.Bagaimana hubungan Anda dengan teman-teman di sini?

“hubungan di sini..kami seperti teletubies..hehe. Apa yaa..hubungannya saudara, semua itu satu cinta, satu saudara semua. Semua jadi temen-temen di luar itu adalah keluarga kedua setelah kita keluar dari rumah...” 12.Anda menggunakan tato, setelah atau sebelum bergabung dengan

komunitas ini?

“Aku punya tato pertama kali SMA kelas 1..tahun berapa tu..,tahun 2000. Dulu aku besar dari komunitas- komunitas Punk, dulu di Medan ada namanya Inalom brother hood. Jadi komunitas temen-temen disitu memang rata-rata temen-temen bertato di situ. Tapi bertato bukan dalam artian harus mencuri atau gak..tapi memang berkarya situ, orang-orang yang kreatif semua. Jadi pilihan untuk bertato juga dari diri sendiri bukan dari orang lain..”

13.Dari mana Anda tahu komunitas BCT ini?

“Black Cat Tattoo sendiri aku rasa udah ada dari tahun 2006, 2005 gitu lah..karena aku sama owner nya ini juga emang udah berteman gitu kan..dulu juga aku punya studio sendiri..aku sering part-time bantu di tempat dia juga di sini...”

14.Bagaimana perasaan Anda bergabung dengan teman-teman di sini?

“perasaannya ya senang, bahagia..satu perasaan, satu motto hidup semua..apalagi yaa..udah itu ajalah ku rasa..”

15.Apakah komunitas BCT ini pernah membuat suatu kegiatan?

“ oohh kita sering ada kegiatan baksos gitu sering..kayak acara kemarin baksos buat charity buat Sinabung. Jadi anak-anak tato juga gak mesti seperti yang dulu dibilang orang, identik dengan premanisme atau gak..tato itu..tato yaa tato, orangnya kalo preman..ya preman. Jadi kalo kita bertato, kita juga harus bisa berkarya juga lah..bisa hidup di antara lingkungan sekitar, jadi kita buat kegiatan-kegiatan positif. Gotong-royong contohnya kemarin ini, di sini...di lingkungan..walaupun ketiduran,hehe. Yang penting kita tetep bersosialisasi..”

16.Selama berinteraksi dengan teman-teman di sini, apakah ada

Dokumen terkait