• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

ANALISIS STRATEGI DAKWAH BMOIWI DALAM PEMBINAAN AKHLAK MUSLIMAH DI MASJID ISTIQLAL

C. Evaluasi Strategi Pembinaan Akhlak Muslimah

Evaluasi strategi menurut Fred R David. Setiap organisasi tentu menginginkan hasil yang baik, sempurna dan sesuai dengan apa yang

9

diinginkan oleh sebuah organisasi. Dalam organisasi tidak akan lepas dari sebuah startegi, oleh karena itu dalam strategi antara perumusannya dengan pelaksanaannya harus berkesinambungan. Strategi yang tidak baik jika dalam penerapannya tidak sesuai dengan strategi yang telah dirumuskan. Maka hasil yang dicapai tidak akan terarah dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sebuah organisasi.

Untuk menjaga keseimbangan diantara keduanya maka diperlukan evaluasi. Karena manfaat adanya evaluasi dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada, selain itu juga memberikan penilaian terhadap apa yang telah dilakukan. Evaluasi yang dilakukan Pengurus BMOIWI dengan cara rapat antar pengurus setelah itu di musyawarahkan pada organisasi anggota.

Dalam hal ini BMOIWI mengadakan sebuah evaluasi tentang strategi pembinaan akhlak muslimah diantaranya:

a. Mensinergikan Gerakan Untuk Memperjuangkan Kepentingan Perempuan

Dalam pentingnya mempertahankan mamakai jilbab dan menjaga akhlak sebagai muslimah. BMOIWI memang sudah terarah dalam

dakwahnya, dengan menerapkan dari diri da’iyahnya sendiri kemudian di

dakwahkan kepada para muslimah.

Dari mad’u ada yang mengikuti apa yang didakwahkan BMOIWI,

ada pula yang rela melepaskan jilbab demi cita-cita yang diinginkannya. BMOIWI hanya melakukan tugasnya sebagai umat Islam untuk

menyadarkan para muslimah untuk mengikuti aturan ajaran Islam, tetapi semua tergantung pada kemauan individu masing-masing.

Dari berbagai langkah strategi yang telah dilakukan oleh BMOIWI, maka dapat dilihat apakah strategi tersebut sudah tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Diantaranya evaluasi tentang materi dakwah yang disampaikan tentang pentingnya mempertahankan memakai jilbab dan menjaga akhlak sebagai musimah.

Adapun BMOIWI dalam membentuk pribadi muslim yang berakhlakul karimah, menjalin ukuwah Islamiyah antar muslimah dan masyarakat, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang mempunyai nilai-nilai keagamaan dan berbudi pekerti yang luhur, serta menciptakan muslimah yang mempunyai kemampuan seimbang antara Iman dan Taqwa.

Strategi dakwah bisa disebut efisien jika dilihat dari kuantitas dan kualitasnya. Kuantitas yaitu banyaknya jama’ah, sedangkan kualitas yaitu cara da’iyah menyampaikan materi-materi secara bervariasi, sehingga

menambah pengetahuan bagi para mad’unya.10

b. Mensinergikan Gerakan Untuk Memperjuangkan Ketahanan Keluarga. Dalam mensinergikan gerakan untuk memperjuangkan ketahanan keluarga yaitu dengan berdakwah tentang menjadi istri yang solehah dan sebagai istri harus bisa mempertahankan keutuhan keluarga.

10

BMOIWI dalam dakwahnya mengadakan interaksi antara da’iyah

dengan mad’u, banyak pertanyaan-pertanyaan tentang hubungan

pernikahan para muslimah yang ketika bertengkar dan sebagainya. Tidak sedikit para muslimah yang memiliki masalah dengan keluarganya, masalah memang pasti ada tetapi bagaimana cara menghadapi masalahnya tersebut.

Evaluasi ini sangat penting untuk peningkatan dalam menjalankan agama Islam. Tugas yang paling penting untuk pengurus BMOIWI adalah bagaimana mengatur pelaksanaan tersebut, apa yang harus dikerjakan setelah dakwah itu berjalan. Disinilah pentingnya untuk mengadakan evaluasi, sampai mana hasil strategi dakwah BMOIWI yang telah dicapai. Hal ini dilihat dengan penanaman nilai-nilai Islam yang terus diberikan BMOIWI yang tadinya tidak mengerti masalah ketahanan keluarga dan permasalahan muslimah menjadi mengerti. 11

BMOIWI ini memang sudah menjalankan dakwahnya semaksimal mungkin, tetapi disini menurut peneliti BMOIWI harus membuat kotak

saran untuk para muslimah atau mad’unya agar diketahui seberapa

berhasilnya dakwah yang telah dilakukan oleh BMOIWI.

11

75

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan tentang Strategi Dakwah BMOIWI dalam pembinaan akhlak muslimah di Masjid Istiqlal, peneliti dapat menyimpulkan dari akhir peneliti karya ilmiah ini yaitu sebagai berikut:

1. Perumusan Strategi Pembinaan Akhlak Muslimah

Perumusan strategi menurut Fred R David. BMOIWI memikirkan cara apa yang cocok untuk menjalankan kegiatan dakwah. Target dakwah dari BMOIWI yaitu semua umur khususnya wanita. Strategi dakwah BMOIWI, dalam melaksanakan kegiatan dakwahnya dilakukan dengan cara merumuskan strategi dakwah yang telah direncanakan.

Strategi yang digunakan yaitu mensinergikan gerakan untuk memperjuangkan kepentingan perempuan yaitu pentingnya mempertahankan memakai jilbab dan menjaga akhlak sebagai muslimah, kemudian memperjuangkan ketahanan keluarga yaitu menjadi istri yang solehah dan sebagai istri harus bisa mempertahankan keutuhan keluarga, dengan ruh gerakan tidak lepas dari nilai-nilai Islam.

Selain perumusan strategi menurut Fred R David adapun asas-asas dalam teori Asmuni Syukir yang harus diperhatikan dalam strategi dakwah yaitu yang pertama asas filosofis yang dilakukan BMOIWI yaitu dalam proses awal pelaksanaan merumuskan tujuan dari organisasi tersebut. Kedua,

asas sosiologis yang dilakukan pengurus BMOIWI dengan cara bersosialisasi dengan sesama pengurus, organisasi anggota dan kaum muslimat.

Ketiga, asas keahlian da’i yang dilakukan pada BMOIWI adalah

dengan cara mempunyai kemampuan yang berkualitas dalam bidang ilmu agama Islam. Keempat, asas psikologi yang dilakukan BMOIWI adalah

da’iyah harus mempunyai nilai tulus dan ridho karena Allah, dalam

menyampaikan dakwahnya melihat situasi dan kondisi, dan tidak egois

dalam memberikan pesan dakwah kepada mad’u.

Kelima, asas efektfitas dan efisiensi yang dilakukan pada BMOIWI

selalu mempertimbangkan waktu dan kondisi da’iyah. Kegiatan BMOIWI disesuaikan dengan kondisi da’iyahnya, oleh karenanya waktu pelaksanaan

tersebut dilaksanakan 1 minggu sekali.

2. Implementasi Strategi Pembinaan Akhlak Muslimah

Implementasi strategi menurut Fred R David. Setelah itu di implementasikan dalam proses pelaksanaan dilapangan yang bertumpu pada program kegiatan dakwah yang sudah disusun. Tanpa adanya komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi bertumpu pada da’iyah yang harus mempunyai nilai yang tulus dan ridho

karena Allah. Kemudian isi dari dakwahnya tidak lepas dari kepentingan kaum muslimah yang berisi tentang mewujudkan ukuwah Islamiyah, pentingnya mempertahankan memakai jilbab, menjaga akhlak sebagai

muslimah dan menjadi istri yang solehah serta sebagai istri harus bisa mempertahankan keutuhan keluarga.

3. Evaluasi Strategi Pembinaan Akhlak Muslimah

Evaluasi dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara perumusan strategi dengan pelaksanaan dengan cara meninjau hasil dari dakwah dalam isinya kepentingan perempuan yaitu pentingnya mempertahankan memakai jilbab dan menjaga akhlak sebagai muslimah kemudian dalam ketahanan keluarga yaitu menjadi istri yang solehah dan sebagai istri harus bisa mempertahankan keutuhan keluarga.

B. SARAN

1. Perumusan strategi pembinaan akhlak muslimah agar lebih difokuskan

dalam satu materi, agar mad’u dapat mendalami materi yang diberikan oleh

BMOIWI.

2. Implementasi strategi pembinaan akhlak muslimah harus lebih mendekatkan

diri pada mad’u agar dapat mengetahui keadaan mad’u saat berdakwah.

3. Evaluasi strategi pembinaan akhlak muslimah sebaiknya BMOIWI memfasilitasi tanggapan atau respon dari jamaah dan juga masyarakat agar bisa menyampaikan tanggapannya mengenai kegiatan-kegiatan dakwah yang dilaksanakan oleh BMOIWI.

78

Abda, Slamet Muhaemin. Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah. Surabaya: Usha Nasional, 1994.

Al-Habsyi, Husin. Kamus Al-Kautsar. Surabaya: Assegaf, tt.

Alwakil, Muhammad Sayyid. Prinsip dan Kode Etik Dakwah; Penerjemah Nabhani Idris. Jakarta: Akademika Pressindo, 2002.

Al-wisral, Imam Zaidillah. Strategi Dakwah. Jakarta: Kalam mulia, 2002.

Amirullah dan Cantika, Sri Budi. Manajemen Strategi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000.

Arifin, M. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi. Jakarta: PT Bumi Aksara, 1991. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1998.

Aziz, Jum’ah Amin Abdul. Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam. Solo: Era Intermedia, 1997.

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos, 1997.

Baryaghisy, Muhammad Hasan. Perempuan Da’iyyah. Jakarta: Mujahid Press, 2006. David, Freed R. Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Faizah dan Efendi, Lalu Muchsin. Psikologi dakwah. Jakarta: Prenada Media Group, 2009.

Fauzi, Nurullah. Dakwah-Dakwah Yang Paling Mudah. Gresik: Putra Pelajar, 1999. Ghazali, M. Said Imam. Falsafah Akhlak. Bandung: Al-Ma’arif, 1987.

Habib, Syafaat. Buku Pedoman Dakwah. Jakarta: Widjya, 2000. Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset, 1992.

Hamidi. Teori Komunikasi dan Strategi Dakwah. Malang: UMM Press,2010.

Harsey, Paul dan Blanchard, Ken. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga, 1982.

Ismail, A. Ilyas. Paradigma Dakwah Sayyid Quthub Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah. Jakarta: Penerbit Madani, 2006.

Jumroni dan Suhaimi. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Press, 2006.

Kardiman, A.M. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta: Pronhallindo, t.t.

Khaliq, Abdurrahman Abdul. Strategi Dakwah Syar’iyah. Solo: CV. Pustaka Mantiq, 1996.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualtatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009.

Muda, Ahmad A.K. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Reality Publisher, t.t.

Munir, M. Metode Dakwah. Jakarta: Pemuda Media, 2006.

Proyek Penerangan Bimbingan/Dakwah Agama. Pembinaan Rohani Islam Pada Darmawanita. Jakarta: Penerbit Depag, 1984.

Purnomo, Setiawan Hari dan Zulkieflimansyah. Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999.

Purwanto , Srijanti dan Pramono, Wahyudi. Etka Membangun Masyarakat Islam Modern. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Rafiudin dan Djaliel, Manan Abdul. Prinsip dan Strategi Dakwah. Bandung: CV Pustaka Setia, 2001.

Siagan, S.P. Manajemen Modern. Jakarta: CV Haji Masagung, 1991. Shihab, M. Quraish. Membumikan al-Quran. Bandung: Mizan, 1993.

Steiner , George dan Miner, John. Kebijakan dan Strategi Manajemen alih bahasa Ticoalu dan Agus Dharma. Jakarta: Erlangga, 1988.

Syamsudin, Din. Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani. Jakarta: Logos, 2002.

Syukir, Asmuni. Dasar-Dasar Strategi Dakwah. Surabaya: Al-Iklas, 1983.

Thoha, Miftah. Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa dan Intervensi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Umary, Barmawi. Materi Akhlak. Solo: Ramdani, 1993.

Winardi, J. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana, 2007.

Ya’qub, Hamzah. Publisistik Islam Teknik Dakwah Leadership. Bandung: CV

Diponegoro, 1992.

Yunus, Mahmud. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Al-Quran, 1973.

Nama :

Jabatan : Wakil Sekjen BMOIWI

Hari/ Tanggal :

Waktu Wawancara :

Tempat Wawancara :

1. Kapan berdirinya BMOIWI ini? 2. Bagaimana terbentuknya BMOIWI? 3. Apa visi dari BMOIWI?

4. Apa saja misi dari BMOIWI? 5. Apa tujuan terbentuknya BMOIWI?

Nama :

Jabatan : Sekretaris Jenderal

Hari/ Tanggal :

Waktu Wawancara :

Tempat Wawancara :

1. Bagaimana perumusan strategi dakwah pada BMOIWI? 2. Siapa saja target BMOIWI dalam dakwahnya?

3. Bagaimana BMOIWI dalam strategi dakwahnya?

4. Implementasi adalah tindakan daam strategi. Bagaimana implementasi pada BMOIWI?

5. Evaluasi adalah hasil dan mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada, selain itu juga memberikan penilaian terhadap apa yang dilakukan. Bagaimana evaluasi pada BMOIWI?

Nama :

Jabatan : Ketua Presidium BMOIWI

Hari/ Tanggal :

Waktu Wawancara :

Tempat Wawancara :

1. Sebelum melakukan dakwah pasti ada proses awal pelaksanaan dakwah yaitu seperti memperkenalkan tujuan-tujuan terlebih dahulu. Apa tujuan BMOIWI melakukan dakwah?

2. Bagaimana cara BMOIWI melihat situasi dan kondisi dilingkungan sasaran dakwah sebelum melakukan dakwah?

3. Bagaimana BMOIWI ini memilih da’iyahnya sebelum melakukan dakwah?

4. Bagaimana para pengurus BMOIWI ini dapat melakukan dakwahnya dengan baik?

5. Bagaimana para pengurus BMOIWI ini dapat menyeimbangkan antara biaya, waktu, tenaga yang harus dikeluarkan dengan pencapaian hasil?

Jabatan : Wakil Sekjen BMOIWI

Hari/ Tanggal : Selasa, 30 Juli 2013

Waktu Wawancara : Pukul 14.00

Tempat Wawancara : Sekretariat Masjid Istiqlal

Tanya : Kapan berdirinya BMOIWI ini?

Jawab : Organisasi ini didirikan pada tanggal 27 Juli 1967 di Jakarta

Tanya : Bagaimana terbentuknya BMOIWI?

Jawab : Pembentukan BMOIWI ini merupakan hasil pemikiran bersama antara tokoh-tokoh dari organisasi Muslimat NU, Wanita Islam, Wanita Syarikat Islam, Wanita Perti dan Wanita Gasbindo dengan para pendiri Ibu Hj. Rabs Syamsudiridjal, Dra. Hj. Zubaidah Muchtar, Ibu Hj. Mahmudah Mawardi, Ibu Gito Admojo dan Ibu Hafni Abuhanifah.

Tanya : Apa visi dari BMOIWI?

Jawab : Visi dari organisasi in terwujudnya ukhuwah Islamiyah serta mampu menjawab tantangan dan permasalahan muslimah di tingkat nasional, regional dan internasional.

profesionalisme dalam mengelola organisasi. Ketiga, meningkatkan wawasan dan kepekaan muslimah serta kemampuan dalam menghadapi tantangan di berbagai bidang kehidupan. Keempat, meningkatkan peranan organisasi dalam mengatasi tantangan dan permasalahan muslimah baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Dan terakhir, mengemban hubungan organisasi di semua tingkatan, serta kerja sama dengan semua potensi wanita di semua lini kehidupan.

Tanya : Apa tujuan terbentuknya BMOIWI?

Jawab : Terbinanya ukhuwah Islamyah sesama wanita muslimah dengan amal sholeh untuk kemashlahatan ummat dan mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Jabatan : Sekretaris Jenderal BMOIWI

Hari/ Tanggal : Senin, 04 November 2013

Waktu Wawancara : Pukul 17.00 WIB

Tempat Wawancara : Sekretariat Masjid Istiqlal

Tanya : Bagaimana perumusan strategi pembinaan akhlak muslimah?

Jawab : Strateginya BMOIWI mensinergikan gerakan untuk memperjuangkan kepentingan perempuan yang terdiri dari pentingnya mempertahankan jilbab dan menjaga akhlak muslimah, kemudian ketahanan keluarga yang terdiri dari menjadi istri yang solehah dan sebagai istri harus bisa mempertahankan keluarga, tentunya dengan ruh gerakan tidak lepas dari nilai-nilai Islam.

Tanya : Siapa saja target BMOIWI dalam dakwahnya?

Jawab : Target BMOIWI adalah muslimah atau wanita Islam. Dari usia muda sampai tua.

Tanya : Bagaimana BMOIWI dalam strategi dakwahnya?

Jawab : Merancang, membuat konsep dan menyeleksi strategi yang pantas untuk digunakan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dakwah.

Jawab : BMOIWI melakukan pengajian sebelum dakwahnya dimulai setiap hari

senin, puku 13.00 di Masjid Istiqlal. BMOIWI menekankan da’iyah yang

harus mempunyai nilai yang tuus dan ridho karena Allah. Kemudian dakwahnya tidak lepas dari kepentingan kaum muslimah yang berisi tentang mewujudkan ukhuwah Islamiyah, pentingnya mempertahankan memakai jilbab, menjaga akhlak sebagai muslimah serta sebagai istri harus bisa mempertahankan keutuhan keluarga.

Tanya : Evaluasi adalah hasil dan mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada, selain itu juga memberikan penilaian terhadap apa yang dilakukan. Bagaimana evaluasi pada BMOIWI?

Jawab : Mengevaluasi dalam mensinergikan gerakan untuk memperjuangkan kepentingan perempuan dan mengevaluasi mensinergikan gerakan untuk memperjuangkan ketahanan keluarga.

Jabatan : Ketua Presidium BMOIWI

Hari/ Tanggal : Senin, 28 Oktober 2013

Waktu Wawancara : Pukul 12.00 WIB

Tempat Wawancara : Sekretariat Masjid Istiqlal

Tanya : Sebelum melakukan dakwah pasti ada proses awal pelaksanaan dakwah yaitu seperti memperkenalkan tujuan-tujuan terlebih dahulu. Apa tujuan BMOIWI melakukan dakwah?

Jawab : Bertujuan untuk terwujudnya ukhuwah Islamiyah serta mampu menjawab tantangan dan permasalahan muslimah serta pentingnya menjalin hubungan yang harmonis sesama pengurus BMOIWI.

Tanya : Bagaimana cara BMOIWI melihat situasi dan kondisi dilingkungan sasaran dakwah sebelum melakukan dakwah?

Jawab : Berinteraksi dengan baik sesama pengurus BMOIWI dari Sekretaris Jenderal, Ketua Presidium hingga Anggota. Kemudian terjun langsung ke lapangan dengan melihat situasi dan kondisi Masjid Istiqlal dan para muslimah sebelum melakukan aktivitas dakwah.

Tanya : Bagaimana BMOIWI ini memilih da’iyahnya sebelum melakukan

aktivitas dakwah.

Tanya : Bagaimana para pengurus BMOIWI ini dapat melakukan dakwahnya dengan baik?

Jawab : Pendakwah harus memiliki niat yang ikhlas, ilmu yang sahih dan akhlak serta adab Islami yang baik. Kemudian harus mengamalkan apa yang didakwahkannya.

Tanya : Bagaimana para pengurus BMOIWI ini dapat menyeimbangkan antara biaya, waktu, tenaga yang harus dikeluarkan dengan pencapaian hasil? Jawab : Kegiatan pengajian yang diadakan, karena untuk memaksimalkan kondisi

da’iyahnya yang sehari-harinya sibuk dengan pekerjaan masing-masing ada yang menjadi dosen, dokter, pendakwah dan lain-lain. Oleh karena itu waktu pelaksanaannya dilakukan hari senin pukl 13.00 WIB di Masjid Istiqlal.

Rapat evaluasi rutin seluruh pengurus BMOIWI

Setelah melakukan aktivitas dakwah bersama pengurus BMOIWI di Sekretariat Masjid Istiqal

Dokumen terkait