• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

6.2 Saran

Penelitian ini terbatas pada peran sintaksis dalam pembahasan tipologi gramatikal BBT. Oleh sebab itu, terdapat keterbatasan jangkauan dan kedalaman kajian, sehingga masih membutuhkan kajian dari pemerhati bahasa yang lain.

Kajian tipologi dengan titik fokus sintaksis BBT ini, dapat menjadi bahan perbandingan dalam pengkajian tipologi bahasa-bahasa daerah di Indonesia yang masih banyak lagi belum terdeteksi tipenya.

Penelitian ini dapat menemukan tipologi bahasa BBT berdasarkan kajian sintaksisnya, sehingga diharapkan dapat menjadi rujukan yang berguna bagi pemahaman dan pelestarian bahasa tersebut. Dapat juga digunakan sebagai sumber language planning untuk keperluan revitalisasi BBT bagi peneliti lanjutan. Berdasarkan kompleksitas dalam keterbatasan peneliti mengkaji penelitian ini, sangat diharapkan masukan dalam penyempurnaan hasilnya.

DAFTAR PUSTAKA

Artawa, I ketut. 1998. Keergatifan Sintaksis dalam Bahasa: Bahasa Bali, Sasak, dan Indonesia. Dalam PELLBA 10 (penyunting: Purwo, B.K) Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atmajaya.

Artawa, I ketut. 2000. Balinese Language: Tipologycal Decription. Denpasar.

CV. Bali Media Adhikarsa.

Alsina, A. 1996. The Role of Argument Structure in Grammar: Evidence from Romance. Stanford, California: CSLI Publishers

Ba’dulu, Abdul Muis. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.

Basaria, Ida. 2012.“Relasi dan Peran Gramatikal Bahasa Pakpak Dairi” (disertasi).

Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Blake, B.J. 1990. Relational Grammar. London: Rouledge.

Booij, Geert. 2007. The Grammar of Words, An Introduction to Morphology. New York: Oxford University Press

Butt, M. King. 1999. A Grammar Writters Cookbook. Standford, California: CSLI Publishers.

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta:

Rineka Cipta.

Cook S.J Walter A. 1971. Introduction to Tagmemic Analysis. London: Holt, Rinehart & Winston.

Comrie, B. 1989. Language Universals and Linguistic Typology. Oxford: Basil Blackwell Publisher Limited.

Croft, William. 1993. Typology and Universals. Cambrige University Press.

Dixon, R.W.M. 1994. Ergativy. Cambrige: University Press

Djajasudarma, Fatimah T. 1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Eresco

Goddard, C. 1998. Semantic Analysis: A Practical Introduction. Oxford: Oxford University Press.

Grimmes, Barbara F (ed). 1996. Etnologue: Language of the World. Edisi ke-13.

Dallas, Texas: Summer Institute of Linguistics.

Foley, W. A. dan R. Van Valin Jr. 1984. Functional Syntax and Universal Grammar. Cambridge: Cambridge University Press.

Frawley, W. 1992. Linguistic Semantics. New Jersey: Lawrence Erlbaum.

Givon, T. 1984. Syntax: A Functional-Typological Introduction. Vol. 1.

Amsterdam/ Philadelphia: John Benjamins.

Jufrizal. 2004. “Struktur Argumen dan Aliansi Gramatikal Bahasa Minangkabau”

(disertasi). Denpasar: Program Pascasarjana Magister Linguistik Universitas Udayana.

Jufrizal. 2007. Tipologi Gramatikal Bahasa Minangkabau: Tataran Morfosintaksis. Padang: UNP Press.

Katamba. F. 1993. Morphology. London. Macmillan Press.

Keraf, Gorys, 1984. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.

__________ 1980. Tatabahasa Indonesia. Ende- Flores: Nusa Indah.

---.1990. Linguistik Bandingan Tipologis. Jakarta: Gramedia.

Kosmas, J. 2000. “Argumen Aktor dalam Bahasa Manggarai dan Pemetaan Fungsinya” (tesis). Denpasar: Program Pascasarjana Magister Linguistik Universitas Udayana.

Kridalaksana, Harimurti, 1990. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia Pustaka Umum.

__________1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia.

Jakarta:Gramedia Pustaka Umum.

Levin, B. 2007. ”The Lexical Semantics of Verbs III: Semantic Determinant of Argument Realization.” [diakses Juni 2013] Wiipedia:

http://www.stanford.edu/~blevin/lsa07 semdet.pdf.

Lyons. 1987. Introduction to Theoritical Linguistics. Cambridge: Cambridge University Press.

Mallison, Graham dan Barry J. Blake. 1981. Language Typology. Amsterdam:

North-Holland Publishing Company.

Manning, C.D.1996. Ergativy: Argument Structure and Gramatical Relations.

Stanford, California: CSLI Publications.

Marsono. 2011. Morfologi Bahasa Indonesia dan Nusantara. Yogyakarta: UGM Press

Moleong, L. J.1996. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyadi. 1998. Struktur Semantis Verba Bahasa Indonesia. (Tesis) Denpasar:

Program Magister Linguistik Universitas Udayana.

Mulyadi. 2009. Logat Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra: “Kategori dan Peran Semantis Verba”. Volume V No.1 Hal. 56-64.

National Geographic. 2012. Bahasa yang Terancam. Jakarta: Gramedia.

Nida, E. A. 1970. Morphology: The Descriptive Analysis of Word. Ann Arbor:

The University of Michigan.

Parera, Jos, Daniel, 1994. Morfologi Bahasa Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

_______1982. Pengantar Linguistik Umum Bidang Sintaksis Seri C.

Ende Flores: Nusa Indah.

Partami, N.L. 2001. “Relasi Gramatikal dan Perelatifan Bahasa Buna (tesis).

Denpasar. Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Payne, T.E. 2002. Describing Morphosyntax: A Guide for Field Linguists.

Cambridge: Camridge University Press.

Samarin, William J. 1988. Ilmu Bahasa Lapangan. Terjemahan J.S Badudu.

Yogjakarta: Kanisius.

Schachter, Paul (ed). 1984. Studies in The Structrure of Toba Batak. Los Angels:

UCLA Occasional Papers in Linguistics

Sedeng, I Nym. 2000. “Predikat Kompleks dan Relasi Gramatikal Bahasa Sikka”

(tesis). Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Sibarani, Robert. 1997. Sintaksis Bahasa Batak Toba. Medan: USU Press.

Sinaga, Anicetus B. 2002. Tata Bahasa Toba, Medan: Bina Media.

Simatupang, M.D.S. 1983. Reduplikasi Morfemis Bahasa Indonesia. Jakarta:

Djambatan.

Song, Jae Jung. 2001. Linguistic Typology:Morphology and Syntax. Harlow, Essex: Pearson Education.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Taylor. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Terjemahan A. Furchan.

Surabaya: Usaha Nasional.

Tuuk, H.N. Van der. 1971. A Grammar of Toba Batak. (diterjemahkan oleh Miss Jeune Scott-Kemball dari judul aslinya ‘Tobasche Spraakunst 91984). Nederland:

The Hague-Martinus Nijhoff

Van Valin, R. D. 2005. Exploring the Syntax-Semantics Interface. Cambridge:

Cambridge University Press.

Van Valin, Jr., R.D. dan R.J. Lapolla. 1999. Syntax: Structures, Meaning, and Function. Cambridge: Cambridge University Press.

Verhaar, J.W.M. 2004. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: UGM Press

Lampiran 1

DAFTAR ISTILAH TEKNIS

1. Sintaksis: Bagian dari ilmu bahasa yang berusaha menjelaskan unsur-unsur satuan bahasa serta hubungan antara unsur-unsur itu dalam satu satuan, baik hubungan fungsional maupun hubungan makna. (Lyons, 1987: 170-171)

2. Tipologi Bahasa : Cabang linguistik yang meneliti corak atau tipe semua bahasa yang ada di dunia. (Mallison dan Blake, 1981: 3)

3. Aliansi Gramatikal: Sistem atau kecenderungan persekutuan gramatikal di dalam atau antarklausa dalam satu bahasa secara tipologis. (Comrie, 1989;

Jufrizal, 2004)

4. Predikasi: Peran semantis sebagai penentu peran umum pada sebuah predikat yang didasarkan pada struktur logisnya. (Van Valin dan Lapolla, 1999: 151)

5. Struktur Argumen: Keterkaitan argumen predikat dengan predikat itu sendiri membentuk sebuah struktur, yang disebut struktur argumen. (Van Valin dan Lapolla, 1999: 28)

6. Peran Semantis : Generalisasi tentang peran partisipan dalam peristiwa yang ditunjukkan oleh verba. (Booij, 2007: 191)

7. Relasi Gramatikal: Bagian-bagian atau unsur dari kalimat yang dikategorikan sebagai Subjek (S), Objek Langsung (OL), dan Objek Tak-Langsung (OTL). (Comrie, 1989:65)

8. Agen: Agen merupakan pelaku dan pelaksana dari sebuah tindakan. (Folley dan Van Valin (dalam Mulyadi, 1998:68)

9. Pasien: Sasaran yang dikenai oleh agen sebagai pelaku. (Folley dan Van Valin (dalam Mulyadi, 1998)

10. Pentopikalan: Menempatkan suatu konstituen yang normalnya mengikuti verba, dipindahkan ke depan mendahului FN subjek. (Mallison dan Blake, 1981: 3)

11. Sistem Pivot: Sistem uji yang mengaitkan S dan A; S dan P; S, A dan P.

Pivot merupakan FN paling sentral secara gramatikal. (Dixon, 1994)

Lampiran 2

DATA INFORMAN

1. Nama : Mangolat Sibuea Umur : 63 Tahun

Pekerjaan : Petani

Alamat : Enda Portibi, Simorangkir- Siatas Barita (Taput) 2. Nama : Rumasi Hutabarat

Umur :57 Tahun

Pekerjaan : Pengerajin Tenun

Alamat : Simp.3 Simorangkir- Siatas Barita (Taput) 3. Nama : Hinsa Ria Sibuea

Umur : 62 Tahun Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Lumban Lobu, Panggabean- Siatas Barita (Taput) 4. Nama : Jenny Simorangkir

Umur : 40 Tahun Pekerjaan : PNS

Alamat : Partangga- Sipoholon (Taput) 5. Nama : Rosita Simanjuntak

Umur : 38 Tahun

Pekerjaan : Pengerajin Tenun

Alamat : Lumban Siagian, Siatas Barita (Taput) 6. Nama : Riris Gultom

Alamat : Aek Raisan, Adiankoting (Taput) 8. Nama : Gustam Hutabarat

Umur : 45 Tahun Pekerjaan : Petani

Alamat : Hutagalung, Tarutung (Taput) 9. Nama : Samuel Manik

Umur : 28 Tahun Pekerjaan : PNS

Alamat : Hutagalung, Tarutung (Taput) 10. Nama : Maruap Panggabean

Umur : 56 Tahun Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Komplek Stadion, Tarutung (Taput) 11. Nama : Doharti Aritonang

Umur : 58 Tahun Pekerjaan : Petani

Alamat : Lumban Rura, Siatas Barita (Taput) 12. Nama : Sihar Sibuea

Umur : 52 Tahun Pekerjaan :PNS

Alamat : Partangga, Sipoholon (Taput) 13. Nama : Marhasak Pangaribuan

Alamat :Kompleks Stadion, Tatutung (Taput) 15. Nama : Feriyanto Sitompul

Alamat : Saitni Huta, Tarutung (Taput) 17. Nama : Anggiat Manalu

Umur : 56 Tahun Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Air Panas Sipoholon (Taput) 18. Nama : Peniel Panggabean

Umur : 58 Tahun Pekerjaan : PNS

Alamat : Lumban Rura, Siatas Barita (Taput) 19. Nama : Brekman Batubara

Umur : 37 Tahun Pekerjaan : PNS

Alamat : Enda Portibi, Siatas Barita (Taput) 20. Nama : Bastian Sihombing

Umur : 29 Tahun Pekerjaan : PNS

Alamat : Hutabaginda, Tarutung (Taput)

Lampiran 3

DATA PENELITIAN

(1) Manutung gadong ma nasida di si. (DLW) AKT-bakar ubi T mereka di situ.

‘Mereka membakar ubi di situ.’

(2) Nunga hea sipanganon hami tu ibana mangusung di tingki marsahit ibana (DRS)

(3) Mangkuling ma ronggur huhut humasiksak silam (DRS)

(4) Mangalamar ma imana tu Jakarta ala disan do ibotona, laena, dohot ala hurang lomo rohana dohot abangna karejo di Medan (DRS)

(5) Manumpahi do hita tu nasida. (DLA)

AKT-memberi bantuan (uang) T kita kepada merek

(8)Manuhor boras au disuru uma. (DLP) AKT-beli beras aku PAS-suruh ibu ‘Ibu menyuruhku membeli beras.’

(9) Manuhor miak uma di onan. (DLP) AKT-beli minyak ibu di pasar ‘Ibu membeli minyak di pasar.’

(10) Partonun do omakna (DLW) Pertenun T ibunya

‘Ibunya (pembuat) tenun’

(11) Sibaso do namboruna (DLW) Dukun beranak T bibinya ‘Bibinya dukun beranak’

(12) Parende parnijabuna hape. (DLW) Penyanyi istrinya ternyata ‘Istrinya ternyata penyanyi’

(13) Parmuruk situtu do namboru i. (DLP) Suka marah T bibi itu

‘Bibi itu suka marah’

(14) Bernit tung bernit parniahapanmi (DLP) Susah sangat susah penderitaanmu

(22) Hundul ma natorop i (DLW) Duduk T orang banyak itu ‘Orang banyak itu duduk’

(23) Mangan ibana di lapo (DLW) Makan dia di kedai

‘Dia makan di kedai.’

(24) Jongjong si Tigor di jolo (DLP) Berdiri si Tigor di depan ‘Si Tigor berdiri di depan.’

(25) Modom ibana di lage (DLP) Tidur dia di tikar

‘Dia tidur di tikar.’

(26) Borhat nasida tu udean (DLW) Pergi mereka ke kuburan ‘Mereka pergi ke kuburan.’

(27) Mulak bapa sian hauma (DLP) Pulang bapak dari sawah

‘Bapak pulang dari sawah.’

(28) Manuhor pege uma (DLW) AKT-beli jahe ibu

‘Ibu membeli jahe.’

(29) Marmahan horbo do ibana (DLW) AKT- gembala kerbau T dia

‘Dia menggembalakan kerbau.’

(30) Maneat Sigagatduhut do paranak i (DLW) AKT-potong kerbau/kambing T pihak lelaki itu ‘Pihak lelaki memotong kerbau/kambing’

(31) Mangido hepeng do anggim (DLP) AKT-minta uang T adekmu

‘Adekmu meminta uang.’

(32) Manduda itak si Marina (DLP) AKT-tumbuk tepung si Marina ‘Si Marina menumbuk tepung.’

(33) Mangalului hutu do au (DLP) AKT-cari kutu T aku

‘Aku mencari kutu.’

(34) Minum kopi ma ama-ama i (DLW) Minum kopi T bapak-bapak itu ‘Bapak – bapak itu minum kopi.’

(35) Dabu rautna dibahen anggina (DLW) Jatuh pisaunya dibuat adeknya

‘Pisaunya dijatuhkan adeknya.’

(36) Ponggol hau i alani alogo (DLP) Patah pohon itu karena angin ‘Pohon itu patah karena angin.’

(37) Marsuan eme do nasida nuaeng. (DLP) AKT-tanam padi T mereka sekarang

‘Mereka menanam padi sekarang.’

(38) Didangggur nasida utte nami nantoari. (DLP) PAS-lempar mereka jeruk kami kemarin

‘dilempar mereka jeruk kami kemarin.’

(39) Marsibuka tugona do nasida sude. (DLP)

AKTsaling-membuka sarapannya T mereka semua ‘Mereka semua membuka sarapannya masing-masing.’

(40) Mangaloppiti paheanna ma ibana. (DLP) AKT-lipat pakaiannya T dia

‘Dia melipat sendiri bajunya.’

(41) Mangaloppa indahanna do ibana. (DLP) AKT-masak nasinya T dia

(44) Manabur boni dope ahu marsogot. (DLW) AKT-tabur benih lagi aku besok

‘Besok aku masih menabur benih.’

(45) Paiashon gobar do ibana di sunge. (DLP) AKT-bersihkan selimut T dia ke sungai ‘Dia membersihkan selimut ke sungai.’

(46) Masitaruhon napuran do nasida nadua. (DLP) AKT-Saling mengantar sirih T mereka berdua ‘Mereka berdua saling mengantar sirih.’

(47) Dialap ma tugona tu lapo. (DLP) PAS-Dijemput T sarapannya ke kedai ‘Sarapannya dijemput ke kedai.’

(48) Tinogihon ma sada parhobas di huria i.(DLA) PAS-Diajak T satu pelayan di jemaat itu ‘Seorang pelayan diajak ke jemaat itu.’

(49) Marsigotilan ma nasida namariboto i. (DLP) AKT-saling cubit T mereka yang berkakak-adek itu ‘Kakak-adek itu saling mencubit.’

(50) Marsitiopan do nasida nadua manaripar. (DLP)

AKT-saling berpegangan tangan T mereka berdua menyeberang ‘Mereka berdua berpegangan saat menyeberang.’

(51) Disonggopi Darapati i ma bona ni Pinasa. (DLP) PAS-hinggap T Merpati itu ke batang Nangka

‘Merpati itu hinggap di dahan Nangka.’

(52) Manghulhul do ibana di balatuk. (DLP) AKT-gulung benang T dia di tangga

(54) Dipaborhat nasida ma anakna i tu pangarantoan. (DLP) PAS-antar mereka T anaknya itu ke perantauan

‘Anaknya diantar pergi ke perantauan.’

(55) Ibana naeng [ PRO manungkun bapa] (DLW) Dia hendak [PRO AKT-tanya bapak]

‘Dia hendak menanyai bapak’

(56) Ibana naeng [PRO disungkun bapa] (DLW) Dia hendak [PRO PAS-tanya bapak]

‘Dia hendak ditanyai bapak’

(56a) Ibana naeng [PRO bapa sungkun]

Dia hendak [PRO bapak tanya]

(58) Halak [na mangallang indahan i] anggiku. (DLP) Orang [yang AKT-makan nasi itu] adikku ‘Orang yang makan nasi itu adikku.’

(59) Indahan [na dipangan halak i]tabo. (DIN) Nasi [yang PAS-makan orang itu]enak ‘Nasi yang dimakan orang itu enak.’

(60) Manuhor ladang do tulangnai. (DLP) AKT-beli ladang T pamannya

‘Pamannya membeli ladang’

(61) Manutung gulamo do inanna i ganup ari. (DLP) AKT-bakar ikan asin T ibunya itu setiap hari

‘Ibunya membakar ikan asin setiap hari.’

(62a) Manuhor timbaho uma laho tu bapa.(DLP) AKT-beli tembakau ibu untuk bapak

‘Ibu membeli tembakau untuk bapak.’

(62b) Uma manuhor timbaho laho tu bapa.

Ibu AKT-beli tembakau untuk bapak ‘Ibu membeli tembakau untuk bapak.’

(62c) Timbaho dituhor uma laho tu bapa.

Tembakau PAS-beli ibu untuk bapak ‘Tembakau dibeli ibu untuk bapak’

(62d) Laho tu bapa timbaho dituhor uma.

Untuk bapak tembakau PAS-beli ibu ‘Untuk bapak tembakau dibeli ibu’

(62e) Laho tu bapa dituhor uma timbaho.

Untuk bapak PAS-beli ibu tembakau ‘Untuk bapak dibelikan ibu tembakau’

(62f) *Timbaho dituhor laho tu bapa uma.

Tembakau PAS-beli untuk bapak ibu ‘Tembakau dibelikan untuk bapak ibu’

(63) Borhat ma amanai (DLP) Pergi T bapaknya

‘Bapaknya pergi’

(64) Marlojong ma anaknai tu udean. (DLW) AKT-Berlari T anaknya itu ke kuburan ‘Anaknya itu berlari ke kuburan.’

(65) Marsahit ibana. (DLW)

(67) Manuhor ulos halak opung boru. (DLP) AKT-beli ulos orang nenek

‘Nenek membeli ulos.’

(68) Mandiori hutu halak si Butet di alaman. (DLP) AKT-cari kutu orang si Butet di halaman

(71) Mardalan pat nasida tu onan. (DLP) AKT-jalan kaki mereka ke pasar ‘Mereka berjalan ke pasar’

(72) Mandanggur bola si Butet nasogot. (DIN) AKT-lempar bola si Butet tadi pagi ‘Si Butet melempar bola tadi pagi.’

(73) Masibuka bukuna ma nasida. (DIN) AKTsaling-membuka bukunya T mereka ‘Mereka membuka bukunya masing-masing’

(74) Mangaloppiti ulosna ibana dungi maridi. (DIN) AKT-lipat selimutnya dia kemudian mandi ‘Dia melipat selimutnya kemudian mandi.’

(75) Mangalap gaji do bapa tu kantor.(DIN) AKT-jemput gaji T bapak ke kantor ‘Bapak menjemput gaji ke kantor.’

(76) Hundul di lage do hami. (DIN) Duduk di tikar T kami

‘Kami duduk di tikar.’

(77) Di hauma dope opungmu. (DLP) Di sawah masih kakek (nenek)mu ‘Kakek (nenekmu) masih di sawah.’

(78) Di tingki muruk ibana (DLP) Di waktu marah dia

‘Ketika dia marah’

(79) Sintua do bapa nai (DLP) Penatua T bapaknya itu ‘Bapaknya (seorang) penatua’

(80) Tolu halak nasida marhamaranggi (DLP) Tiga orang mereka bersaudara

(84b) Nasida marende di gareja

(85a) Borhat ma ibana laho mangebati simatuana. (DLW) Pergi T dia untuk AKT-kunjungi mertuanya ‘Dia pergi mengunjungi mertuanya.’

(85b) Laho mangebati simatuana, borhat ma ibana.

Untuk AKT-kunjungi mertuanya, pergi T dia ‘Untuk mengunjungi mertuanya, pergilah dia.’

(86a) Markarejo ho ringgas asa mamora. (DLP) AKT-Bekerja kamu rajin supaya kaya ‘Kamu rajin bekerja supaya kaya.’

(86b) Asa mamora ho, markarejo ringgas.

Supaya kaya kamu, AKT-bekerja rajin ‘Supaya kamu kaya, rajin bekerja.’

(87a) Mulak do ibana asa [ ] mangalap bapa (DLP) Pulang T dia supaya AKT-jemput bapak ‘Dia pulang supaya menjemput bapak’

(87b) Asa [ ] mangalap bapa, mulak ibana supaya AKT-jemput bapak pulang dia ‘Supaya menjemput bapak dia pulang’

(88a) Marsuri ibana denggan asa [ ] boi dohot tu onan (DLP) AKT-sisir dia bagus supaya bisa ikut ke pasar ‘Dia sisiran rapi(bagus) supaya ikut ke pasar’

(88b) Asa [ ] boi dohot tu onan, marsuri ibana denggan supaya bisa ikut ke pasar, AKT-sisir dia bagus ‘Supaya ikut ke pasar dia sisiran bagus’

(89) Mangan amanguda (DLP) Makan paman

‘Paman makan’

(90) Manuhor jabu amanguda. (DLP)

(96) Pandita do tungganena (DLP) Pendeta T ipar laki-lakinya ‘Iparnya pendeta’

(97) Namboruhu do parumaennai (DLA) Bibiku T menantunya itu

(101) Na hancitan panggotilmu, bah! (DLP) PR sakitan cubitanmu I

‘Cubitanmu sakit sekali’

(102) Marniang parnijabum (DLP) Kurus istrimu

‘Istrimu kurus’

(103) Di bagasan do anggim (DLA) Di dalam T adekmu

‘Adikmu ada di dalam’

(104) Tu luar au satongkin (DLP) Ke luar aku sebentar

‘Sebentar aku keluar’

(105) Di balian dope ibana. (DLW) Di sawah T dia

‘Dia masih di sawah’

(106) Marsuan cabe ma nasida dungi. (DLP) AKT-tanam cabe T mereka setelah itu ‘setelah itu, mereka menanam cabe.’

(107) Manaruhon gogo ni hauma do hami tusan (DLW) AKT-antar sewa ladang T kami ke sana

‘Kami mengantarkan sewa ladang ke sana.’

(108) Marsigotilan bohi do nasida namarbadai. (DIN) AKT- saling cubit wajah T mereka yang bertengkar itu ‘Saat bertengkar mereka saling mencubiti wajah’

(109) Manuhor solop do si Tiur tu lapo. (DLW) AKT-beli sandal T si Tiur ke kedai

‘Si Tiur membeli sandal ke kedai.’

(110) Masiboan anakonna ma nasida tu Puskesmas. (DLP) AKT-saling bawa anaknya T mereka ke Puskesmas

‘Mereka masing-masing membawa anaknya ke Puskesmas.’

(111) Parrohahon hatani umami, Tiur! (DLP) Perhatikan perkataan ibumu, Tiur ‘Perhatikan ucapan ibumu, Tiur!’

(112) Haholongi donganmu jolma songon dirim sandiri! (DLP) Cintai temanmu manusia seperti dirimu sendiri

‘Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri!’

(113) Tu hau i tombomhon galas na di tanganmi! (DLP) Ke kayu itu sentuhkan gelas yang di tanganmu ‘Pecahkan gelas yang di tanganmu ke kayu itu!’

(114) Dialap ma tugona tu lapo. (DLW) Dijemput T sarapannya ke kedai ‘Sarapannya dijemput ke kedai.’

(115) Disuru nasida ma dakdanak i. (DLW) Disuruh mereka T anak itu

‘Mereka menyuruh anak itu.’

(116) Dialap ma tugona tu lapo. (DLP) PAS-jemput T sarapannya ke kedai ‘Sarapannya dijemput ke kedai.’

(117) Nisuru ni Ama i do au. (DLP) PAS-suruh T Bapa itu T aku ‘Aku disuruh Tuhan.’

(118) Jinullahan ma parbue ni manggai dohot arar (DLW).

PAS-jolo T buah M mangga itu dengan galah ‘Buah mangga itu dijolok dengan galah.’

(119) Tarsurat do goarna di rohaku. (DLP) PAS-tulis T namanya di hatiku ‘Namanya tertulis di hatiku.’

(120) Hatangkoan do jabu ni tulangna nantoari. (DLP) PAS-kecurian T rumah M pamannya kemarin ‘Rumah pamannya kecurian kemarin.’

(121) Parhatutuon ni ibana do hatami. (DLP) PAS-setuju T dia T perkataanmu ‘Perkataanmu akan disetujui dia.’

(122) Musuan ni donganmu do ho molo tokkar. (DLP) PAS-musuh T temanmu T kamu jika bandal ‘Kamu akan dimusuhi temanmu jika bandal.’

(123) Hupasuhi pe sude pahean ni bapa nahianan. (DLP) PAS-asingkan T semua pakaian M bapak almarhum ‘Semua pakaian alm. bapak akan kuasingkan.’

(124) Tapias ma pidong i sian toru on. (DLP) PAS-kita panggil T burung itu dari bawah ini ‘Kita panggil burung itu dari bawah ini.’

(125) Hupaboa hami pe sude namasa i sian mulana. (DLP)

PAS-Kukasihtau kami T semua yang terjadi itu dari awalnya ‘Semua yang terjadi akan kami beritahu dari awal.’

(126) Hona aup do eme i ala tangkuju. (DLP) PAS-kena hanyut T padi itu karena banjir besar ‘Padi itu dihanyutkan banjur besar.’

(127) Dapothu do hepeng i sian tombara. (DLP) PAS-dapatku T uang itu dari kolong rumah ‘Uang itu kutemukan dari kolong rumah.’

(128) Jumpangmu do napinarsintamu haduan. (DLP) PAS-jumpamu T cita-citamu kemudian hari ‘Cita-citamu akan terwujud di kemudian hari.’

(129) Hundul do ibana di balatuk. (DLA) Duduk T dia di tangga

‘Dia duduk di tangga.’

(130) Habang lali i tu tombak. (DLA) Terbang elang itu ke hutan ‘Elang itu terbang ke hutan.’

(131) Maponggol do hau ni sapu i. (DLP) Patah T kayu M sapu itu

‘Gagang sapu itu patah.’

(132) Masihepeng do uma tu balian i. (DLP) AKT-cari uang T ibu ke sawah itu ‘Ibu mencari uang di sawah.’

(133) Marsibalgai anak ni biang i. (DLW) AKT-lain besar anak M anjing itu ‘Anak anjing itu berlainan besarnya.’

(134) Mangombak saba do bapa ditingki manangko hepeng ibana. (DLP) AKT-bajak sawah T bapak disaat mencuri uang dia

‘Bapak sedang membajak di sawah saat ia mencuri uang’

(135) Mangangkati parik do ho, andorang ro udan. (DLW) AKT-lompat parit T kamu, ketika datang hujan

(137) Mannamnam juhutnai do biang i, manang aha pe namasa. (DLA) AKT-lahap dagingnya T anjing itu, entah apapun PR yang terjadi

‘Anjing itu tetap melahap dangingnya, entah apapun yang sedang terjadi.’

(138) Umbahen na hutanda itoan i, ala naung leleng do au disi.(DLW) Sehingga yang kukenal wanita itu, karena sudah lama T aku di situ ‘Aku memang sudah lama di situ sehingga kenal wanita itu.’

(139) Andorang mangolu dope amana, sonang do ngoluna. (DLA) Ketika hidup masih bapaknya, senang T hidupnya.

‘Ketika bapaknya masih ada, hidupnya senang.’

(140) Mangkuling ma ronggur huhut doras ma udan. (DLP) AKT-bunyi T petir dan kuat T hujan

‘Petir berbunyi dan hujan deras.’

(141) Di jabu ma jolo ho paima mulak uma huhut paima masak indahanta On. (DLP)

Di rumah T dahulu kamu sebelum pulang ibu dan sebelum masak nasi kita ini ‘Kamu di rumah dulu sebelum ibu pulang dan sebelum masak nasi kita ini.’

(142) Masipatureturean ma hamu dohot hombar nijabumi. (DLA) AKT-saling memperbaiki T kalian dengan tetanggamu itu ‘Saling membantulah kalian dengan tetanggamu itu.’

(143) Marsipastapan do ahu dohot ibana di lapo i. (DLP) AKT-saling tampar T aku dengan dia di kedai itu ‘Aku dan dia saling menampar di kedai itu.’

(144) Maringanan ma ibana di Medan ala i san do siahaan nasida, dohot ibotona dohot ala hurang denggan parkaejoaanna na parjolo i. (DIN)

Bermukim T dia di Medan karena di sana T si sulung mereka, dan saudarinya dan karena kurang bagus pekerjaannya yang pertama itu

‘Dia bermukim di Medan sekarang karena di sana saudaranya tertua, dan saudarinya dan karena pekerjaannya yang pertama itu kurang bagus.’

(145) Sai dipaingot ibana do tu hita asa olo mangihuthon ia jala asa ringgas martangiang (DIN)

Selalu diingatkan dia T ke kita supaya mau mengikutinya dan supaya rajin berdoa

‘Dia selalu mengingatkan kita supaya menurut dan rajin berdoa.’

(146) Pajumpang ma ibana dohot natorasna dung sahat nasida di Tarutung laos dipaboa ibana ma sangkap ni rohana i tu amana. (DIN)

Bertemu T dia dengan orang tuanya setelah tiba mereka di Tarutung dan diberitahu dia T niat M hatinya itu ke bapaknya

‘Dia bertemu dengan orang tuanya setibanya mereka di Tarutung, dan memberitahukan niatnya kepada bapaknya.’

(147) Ibana naeng [ PRO lao] (DLP) Dia hendak [PRO pergi]

‘Dia hendak pergi’

(148) Ibana naeng [PRO modom] (DLP) Dia hendak [PRO tidur]

‘Dia hendak tidur’

(149a) Bapa naeng [PRO mangalap uma] (DLP) Bapak hendak [PRO AKT-jemput ibu]

‘Bapak hendak menjemput ibu’

(149b) Bapa naeng [PRO dialap uma]

Bapak hendak [PRO PAS dijemput ibu]

‘Bapak hendak dijemput ibu’

(149c) Bapa naeng [PRO uma alap]

Bapak hendak [PRO ibu jemput]

‘Bapak hendak ibu jemput’

(150) Saotik do borasna (DLW) Sedikit T berasnya

‘Berasnya sedikit’

(151) Ganup halak ingkon do burju (DLA) Setiap orang harus T baik

‘setiap orang harus baik’

(152a) Mangaranto sudena ianakkonna (DLW) AKT-merantau semua anaknya

(153a) Mangan sudena tondongna (DLP) Makan semua tamunya

‘Semua tamunya makan’

(153b) Mangan tondongna sudena

(154a) Marsuan eme sudena dongan sahuta. (DLP) AKT –tanam padi semua teman sekampung ‘Semua orang sekampung menanam padi.’

(154b) Marsuan eme dongan sahuta sudena.

AKT –tanam padi teman sekampung semua ‘Semua orang sekampung menanam padi.’

(154c) Sudena marsuan eme dongan sahuta Semua AKT –tanam padi teman sekampung ‘Semua orang sekampung menanam padi.’

(155a) Minum kopi Luwak sude amai. (DLP) Minum kopi Luwak semua bapak itu ‘Semua bapak itu minum kopi Luwak.’

(155b) Minum kopi Luwak amai sude.

Minum kopi Luwak bapak itu semua ‘Semua bapak itu minum kopi Luwak’

(155c) Sude minum kopi Luwak amai.

Semua minum kopi Luwak bapak itu ‘Semua bapak itu minum kopi Luwak.’

156a) Mangallang indahan halak i. (DLP) AKT-makan nasi orang itu

‘Orang itu memakan nasi.’

(156b) Halak [na mangallang indahan] i anggiku.

Orang [REL AKT-makan nasi] itu adikku ‘Orang yang memakan nasi itu adikku.’

(156c) Indahan [na diallang halak i]tabo.

Nasi [REL dimakan orang itu]enak ‘Nasi yang dimakan orang itu enak.’

(157a) Maridi nasida (DLP) Mandi mereka

‘Mereka mandi’

(157b) Nasida [na maridi i] leleng hian.

Mereka [REL mandi itu] lama sekali ‘Mereka (yang) mandi itu lama sekali.’

(158a) Mangalap tugo ibana tu lapo. (DLP) AKT-jemput sarapan dia ke kedai ‘Dia menjemput sarapan ke kedai.’

(158b) Dialap (ibana) ma tugo tu lapo PAS-jemput (dia) T sarapan kedai ‘Dijemputnya sarapan ke kedai.’

(158c) Tugo i dialap (ibana) Sarapan itu PAS-jemput (dia) ‘Dia menjemput sarapan itu

(159a) Maneat manuk uma laos mangaloppa ibana. (DLP) AKT-potong ayam ibu sekalian AKT-masak dia ‘Ibu memotong ayam sekalian memasaknya.’

(159b) Maneat manuk uma laos mangaloppa.

AKT-potong ayam ibu sekalianAKT-masak ‘Ibu memotong ayam sekalian memasaknya.’

(160a) Nasida mangalehon halak parhuta sipanganon. (DLA) Mereka AKT-beri orang kampung makan

‘Mereka memberi orang kampung makan.’

(160b) Halak parhuta dilehon nasida sipanganon.

orang kampung PAS-beri mereka makan ‘Mereka memberi makanan satu kampung’

(160c) *Sipanganon dilehon nasida halak parhuta Makan PAS-beri mereka orang kampung ‘makan diberi mereka orang kampung

(160d) Sipanganon dilehon nasida tu halak parhuta Makan PAS-beri mereka kepada orang kampung ‘makan diberi mereka kepada orang kampung (161a) Manuhor timbaho uma laho tu bapa. (DLP) AKT-beli tembakau ibu untuk bapak

‘Ibu membeli tembakau untuk bapak.’

(161b) Uma manuhor timbaho laho tu bapa.

Ibu AKT-beli tembakau untuk bapak ‘Ibu membeli tembakau untuk bapak.’

(161c) Timbaho dituhor uma laho tu bapa Tembakau PAS-beli ibu untuk bapak ‘Tembakau dibeli ibu untuk bapak’

(161d) Laho tu bapa timbaho dituhor uma Untuk bapak tembakau PAS-beli ibu ‘Untuk bapak tembakau dibeli ibu’

(161e) Laho tu bapa dituhor uma timbaho Untuk bapak PAS-beli ibu tembakau ‘Untuk bapak ibeli ibu tembakau’

(161f) *Timbaho dituhor laho tu bapa uma Tembakau PAS-beli untuk bapak uma

(164) Tulang naeng [ ]manuhor hauma. (DLW) Paman akan [ ] AKT-beli ladang

‘Paman akan membeli ladang.’

(165) Si Rudi naeng [ ] manjaga lapo (DLP) Si Rudi akan [ ] AKT-jaga kedai ‘Si Rudi akan menjaga kedai.’

(166) Mardalan ma nasida tu sikola. (DLP) AKT-dalan T mereka ke sekolah ‘Mereka berjalan kaki ke sekolah’

(167) Madabu ibana di tangga. (DLP) AKT-jatuh dia di tangga

‘Dia jatuh di tangga’

(168) Marlange ibana di tao i. (DLW) AKT- renang dia di danau itu ‘Dia berenang di danau itu’

(169) Mangallang kue do hami. (DLP) AKT-makan kue T kami

‘Kami makan kue’

(170) Manginum putas ni bagudung anak nai. (DLP) AKT-minum racun M tikus anaknya itu

‘anaknya meminum racun tikus’

(171) Marsuan eme do nasida nuaeng. (DLP) AKT-tanam padi T mereka sekarang

(175) Na hancitan panggotilmu, bah! (DLP) PR sakitan cubitanmu I

(178) Pitu ari pitu borngin pesta i (DLA) Tujuh hari tujuh malam pesta itu

(181) Tu luar au satongkin (DLP) Ke luar aku sebentar

(181) Tu luar au satongkin (DLP) Ke luar aku sebentar

Dalam dokumen TESIS. Oleh SARMA PANGGABEAN /LNG (Halaman 140-0)