• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

B. Saran

Bertitik tolak dari keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan dalam setiap bab, akhirnya penulis mencoba mengusulkan beberapa saran yang dapat membantu mempersiapkan pasangan suami-istri dalam membangun kelurga sebagai komunitas iman. Saran ini dapat menjadi pertimbangan dan perhatian semua pihak.

1. Kepada para pendamping dan Paroki

a. Para calon pasangan suami-istri perlu dibekali secara sungguh-sungguh melalui kursus perkawinan, dengan memberikan pembekalan pendidikan iman anak sehingga dalam berumah tangga nantinya dapat mengetahui dan memahami serta melaksanakan dengan baik bagaimana cara-cara dalam membina suatu keluarga dan mendidik iman anak-anaknya.

b. Pendidikan iman anak penting untuk diupayakan sejak dini. Maka paroki perlu memberi perhatian lebih terhadap pendidikan iman anak bukan hanya melalui kursus persiapan perkawinan, pembekelan pada remaja tentang seksualitas dan panggilan hidup bisa diupayakan. Serta dilakukannya pendamping lanjutan

guna membantu suami-istri dalam menjalankan tugas mereka sebagai orang tua dalam pendidikan iman anak.

c. Pendamping harus memberi perhatian terhadap pendampingan iman anak untuk pasangan suami-istri sehingga membantu pasangan suami-istri dalam tugasnya sebagai orang tua.

2. Buat calon pasangan suami-istri

a. Calon suami-istri yang akan menikah wajib mengikuti kursus persiapan perkawinan guna membekali diri dalam membangun keluarga yang bahagia dan sesuai dengan ajaran Gereja.

b. Ketika telah menikah pasangan suami-istri meluangkan waktu untuk berkumpul dengan anak agar sebagai orang tua dapat mengetahui perkembangan iman anaknya.

c. Sebagai orang tua perlu untuk belajar dari orang tua lain untuk saling berbagi pengalaman dan saling meneguhkan satu sama lain dalam mendidik dan membesarkan anak-anak mereka hal ini membantu orang tua untuk lebih membekali diri dalam hal pendidikan iman anak untuk membangun keluarga Kristiani

DAFTAR PUSTAKA

Adi Hardana, MSF. Dr. Timotius I Ketut. (2010).Kursus Persiapan Perkawinan. Jakarta: Obor

Bernadet, Sr. Ch. (1981).Membangun Keluarga Kristiani.Yogyakarta: Kanisius. Budiyono Hadi, A.P. (2003).Keluargaku.Yogyakarta Kanisius.

Bagus Irawan, MSF. Al (2007). Menyikapi Masalah-masalah Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Nusatama.

Brayat Mulyo (Tim). (2007). Kursus Persiapan Hidup Berkeluarga. Yogyakarta: Kanisius.

Cooke, Bernard, SJ. (1972). Iman dan Keluarga-keluarga Kristen. Seri Puskat No. 99. Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta.

Darmawijaya, Pr. (1994). Mutiara Iman Keluarga Kristiani. Yogyakarta: Kanisius.

Fowler, James W. (1995). Tahap-tahap Perkembangan Kepercayaan.Yogykarta: Kanisius.

Groome, Thomas H. (1988). Lima Langkah Pedagogis dalam Pendidikan Iman Kristen (P. Hutabarat, Penyadur). Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat.

Gilarso BT. SJ (Ed). (1996). Membangun Keluarga Kristiani. Yogyakarta : Kanisius

Huber, TH, SJ. (1980).Katekese Umat.Yogyakarta: Kanisius.

Hadiwiratno. J. MSF. (1989). Menuju Kelurga BertanggungJawab. Semarang: Obor.

Heryatno Wono Wulung, F.X. SJ (1994). Menuju suatu Katekese di antara Kelompok Bawah.Umat Baru.

Konseng, Anton & Tukan, Johan Suban. (1991). Seks, Memillih Teman Hidup, Keluarga.Jakarta: Luceat.

Konferensi Wali Gereja Indonesia. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Refrensi.Yogyakarta: Kanisius.

Konsili Vatikan II. (2002). Dokumen Konsili Vatikan II, diterjemahkan oleh R. Hardawiryana. Jakarta: Obor.

KWI (2006). Kitab Hukum Kanonik, Edisi Resmi Gereja. Bogor : Grafika Mardi Yuana.

LAI. (1995).Alkitab.Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Purwa Hadihardoyo. Al. Dr. MSF. (1994). Ajaran Gereja Katolik Tentang

Perkawinan dan Keluarga.Yogyakarta : Kanisius.

Rubiyatmoko. R, (2001). Hukum Perkawinan Katolik. Mata Kuliah Pengantar Hukum Gereja Perkawinan Untuk Mahasiswa IPPAK-JIP-FKIP-USD Yogyakarta.

Sewaka, A, SJ (1991).Ajaran dan Pedoman Gereja Tentang Pendidikan Katolik. Jakarta: Grasindo.

Suwinto, Pr. (2006).Panduan Kesejahteraan dan Kebahagian Keluarga. Malang: Dioma.

Sumarno Ds. M. (2009). Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik Paroki. Diktat Mata Kuliah Pengatar Agama Katolik Paroki untuk Mahasiswa semester VI, Fakultas Ilmu Pendidikan Agama, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tukan, Johan Suban. (1988).Memilih Teman Hidup. Jakarta: Obor.

Yohanes Paulus II. (1981). Familiaris Consortio (keluarga). Terj. R. Hardawiryana. Jakarta: Dokpen KWI.

Yohanes Paulus II, (1992).Catechesi Trandendae. Ter. R. Hardiwaryana. Jakarta: Dokpen KWI.

Wignyasumarta, MSF. Ig. (2010) Panduan Rekoleksi Keluarga. Yogyakarta: Kanisius.

--- (2006).Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici).Bogor. Grafika Mardi Yuana.

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Usulan Mengolah Materi Pendidikan Iman Anak

Dalam Kursus Persiapan Perkawinan Dengan Katekese Model Pengalaman

Hidup”. Penulis memilih judul ini berdasarkan keprihatinan penulis tentang

pendidikan iman anak. Banyak orang tua lebih mempercayakan dan menyerahkan sepenuhnya pendidikan iman anak kepada guru di sekolah. Orang tua kurang memahami dan melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman yang utama dan pertama. Dalam kursus persiapan perkawinan materi pendidikan iman anak belum mendapatkan porsi yang khusus. Suami-istri tidak hanya perlu mendapatkan pembekalan mengenai bagaimana membangun keluarga kristiani yang baik tetapi juga tentang pendidikan iman anak, sehingga mereka semakin siap untuk menanggapi panggilannya sebagai orang tua kristiani. Oleh karena itu persoalan skripsi ini bagaimana materi PIA bisa diolah secara khusus dalam KPP, sehingga menjadi bekal yang membantu calon suami-istri dalam mempersiapkan dan melaksanakan tugasnya sebagai pendidik utama dan pertama.

Keluarga sebagai komunitas iman tidak terbentuk dengan sendirinya. Keluarga perlu dipersiapkan melalui KPP yang terlaksana dengan baik. Materi- materi dalam kursus persiapan perkawinan hendaknya membantu calon suami-istri dalam memahami dasar-dasar keluarga kristiani, serta hal-hal yang bisa dilakukan untuk membangun keluarga kristiani. Materi PIA perlu diberikan secara khusus dengan tekanan tentang pada pentingnya pendidikan iman anak dalam keluarga, panggilan orang tua dan upaya-upaya mendidik iman anak dalam keluarga.

Katekese model pengalaman hidup dapat dipilih sebagai alternatif untuk mengolah materi PIA dalam KPP. Keunggulan katekese model pengalaman hidup ini terletak pada titik tolak katekese, yaitu dari pengalaman hidup peserta, katekese

yang kontekstual, dan katekese yang menggarisbawahi peran keberadaan

pendamping KPP sebagai falisitator dan perserta sebagai subyek yang aktif. Untuk memperjelas proses katekese model pengalaman hidup dalam KKP dalam mengolah materti PIA, maka penulis pada bagian akhir skripsi menyampaikan contoh proses katekese. Melalui contoh proses katekese tergambar dengan jelas bahwa materi PIA dalam KPP tidak diolah secara informatif atau transfer pengetahuan tetapi melalui sharing yang mendalam antar peserta dengan pendamping dalam terang Kitab Suci.

ix ABSTRACT

This writing entitled “A Proposal To Include The Children Faith Formation in Courses Of Preparing Matrimony With Catechesis Of Life Experience Model”. Writer choose this title due to the concern of children’s faith education. Many parents tend to entrust all their children faith formations to the school just take a bit of role. The parent do not understand their duties as the first and main faith educator to their children. The course of marriage preparation the children’s faith education has not enough portion. The couple need courage not only on education do that are ready to become christian parents how the children faith formation teaching can be include in marriage preparation courses so that it can be sources that can help future parent to prepare and do their job as a main and first educator.

Family as faith community is formed by itself. Family need ought to be prepared through marriage preparation Courses in the marriage preparation help future parent to understand the foundation of christian family. Children faith formation lesson need to be given especially with stresses on the importance of faith education, and how parent can make efforts to educate children faith.

Catechesis of experience of life this model can be as an alternate to give children faith formation lessons in marriage preparation Courses. The excellence of this model takes place on the start line of catechesis the life experience of participants, contextual catechesis and the importance of the facilitator and participant a active. The writer offers an example of catechesis process at the cad of the writing. The children faith formation are presented an deep sharing in the light of the scripture.

Dokumen terkait