• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran M eningkatnya Kualitas Demokrasi dan Diplomasi Indonesia

Dalam dokumen LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA id. pdf (Halaman 21-37)

C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja tahun 2012

1. Sasaran M eningkatnya Kualitas Demokrasi dan Diplomasi Indonesia

Pencapaian sasaran m eningkat nya kualit as dem okrasi dan diplomasi Indonesia diukur dengan indikat or kinerja sebagai berikut :

Tabel III.3

Capaian Sasaran M eningkatnya Kualitas Demokrasi dan Diplomasi Indonesia

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase

(1) (2) (3) (4) (5)

M eningkatnya kualitas demokrasi dan diplomasi Indonesia

a)Indeks Dem okrasi Indonesia b)Jum lah

kerjasam a/ diplom asi int ernasional c) Jum lah Draft Grand

Design St rategi Waw asan Kebangsaan

68-70 4 1 63,17* 12 1 93 300 100

* Skor IDI Tahun 2010, hasil survei t ahun 2011.

a) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)

Secara um um perkem bangan dem okrasi di sat u sisi dit ent ukan oleh sejauh m ana kebut uhan-kebut uhan w arga negara (dem ocrat ic demand) dapat dipenuhi oleh negara (dem ocrat ic supply). Di sisi lain, sejauh m ana w arga negara m em iliki adab bernegara (civic virt ue) sehingga m ampu m engekspresikan t unt ut an-t unan-t uan-t annya secara beradab, an-t idak dengan kekerasan dan an-t idak m elanggar hak-hak w arga negara lain. Dalam rangka m enakar prakt ik dem okrasi di Indonesia, Pem erint ah m enyusun suat u inst rum en unt uk m engukur perkem bangan dem okrasi di Indonesia.

IDI adalah angka yang m enunjukkan t ingkat perkem bangan dem okrasi di seluruh provinsi di Indonesia berdasarkan 3 (t iga) aspek yait u kebebasan sipil (civil libert ies), hak-hak polit ik (polit ical right s) dan lem baga-lem baga dem okrasi (inst it ut ions of dem ocracy). Kebebasan sipil dibat asi pada kebebasan individu dan

kelom pok yang berkait an erat dengan kekuasaan Negara dan at au kelom pok m asyarakat t ert ent u, dengan Variabel kebebasan sipil sebagai berikut :

1) Kebebasan Berkum pul dan Berserikat , 2) Kebebasan berpendapat ,

3) Kebebasan berkeyakinan, 4) Kebebasan dari diskrim inasi.

Unt uk aspek Hak-Hak Polit ik variabel yang digunakan adalah : 1) hak m em ilih dan dipilih, dan

2) Part isipasi polit ik dalam pengam bilan keput usan dan pengaw asan.

Sedangkan unt uk aspek Lem baga Dem okrasi digunakan variabel sebagai berikut :

1) Pem ilihan Umum (Pem ilu) yang Bebas dab Adil, 2) Peran Dew an Perw akilan Rakyat Daerah (DPRD), 3) Peran Birokrasi Pem erint ah daerah, dan

5) Peradilan yang Independen.

Pem erint ah t elah m enet apkan IDI sebagai indikat or sasaran perkuat an pem bangunan dem okrasi dalam pem bangunan nasional nasional di bidang polit ik dalam RPJM N 2010-2014. Upaya ini perlu m endapat dukungan seluruh elem en, t idak hanya m enjadi t anggung jaw ab pem erint ah saja, nam un juga m ensyarat kan part isipasi seluruh lem baga t erm asuk m asyarakat di dalamnya.

Indeks dem okrasi pada t ahun 2010 adalah 63,17. Angka ini m erupakan angka kom posit dari ket iga aspek yang diukur yait u kebebasan sipil (82,53), hak-hak polit ik (47,88) dan kelem bagaan dem okrasi (63,11). Dibandingkan dengan t ahun 2009, Skor IDI adalah 67,13 dengan aspek kebebasan sipil (86,97), hak-hak polit ik (54,6) dan kelem bagaan dem okrasi (62,72).

Grafik III.1

Indeks Demokrasi Indonesia 2009 dan 2010

Fakt or penyebab ut am a dari penurunan indeks aspek hak-hak polit ik pada IDI 2010 (dibandingkan dengan IDI 2009) adalah karena m eningkat nya secara signifikan jum lah perist iw a dem onst rasi at au mogok yang bersifat kekerasan di berbagai daerah di Indonesia. Dat a IDI 2010 m enunjukkan bahw a dem onst rasi yang bersifat kekerasan 76,5% dilakukan oleh m asyarakat biasa dan 23,5 % dilakukan oleh m ahasisw a.

Angka indeks Kebebasan Sipil yang sangat jauh di at as kedua aspek lainnya, m encerm inkan t elah t ercipt anya ruang yang luas bagi kebebasan sipil di Indonesia dan t umbuhnya gairah unt uk m em anfaat kannya. kenyat aan ini, dapat dicat at sebagai keberhasilan pem bangunan dem okrasi di Indonesia. Sem ent ara it u, rendahnya nilai indeks aspek Hak-hak Polit ik dan Lem baga Dem okrasi, m engindikasikan t elah t erjadi st agnasi sert a pelem ahan kelem bagaan polit ik dan penyumbat an saluran part isipasi.

Penurunan angka dem okrasi di Indonesia dalam IDI m erupakan kont ribusi dari aspek Kebebasan Sipil dan Hak-hak Polit ik, t erut am a disebabkan oleh t unt ut an m asyarakat yang lebih t inggi t erhadap kinerja pem erint ah.

Sebagai t am bahan inform asi, hasil survei sem ent ara IDI pada t ahun 2011 m enunjukkan angka 65,48 dari survei yang dilaksanakan t ahun 2012.

Beberapa capaian lainnya dalam rangka peningkat an kualit as dem okrasi: 1) Tersusunnya Desain Besar Penat aan Daerah (Desart ada) dan

pencant um an subst ansi penat aan daerah berdasarkan Desart ada dalam revisi UU 32 Tahun 2004 t ent ang Pem erint ahan Daerah;

2) Telah dilakukan evaluasi/ kajian sesuai dengan PP Nomor 78 Tahun 2007 t ent ang Tat a Cara Pem bent ukan, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah;

3) Pem ilukada sebagai salah sat u bent uk pelaksanaan dem okrasi m akin m encerm inkan proses pem at angan, t erm asuk penyelenggaraan Pem ilukada di Provinsi Aceh yang berlangsung dengan am an, dam ai, t ert ib, dan dem okrat is;

4) Dalam rangka penat aan adm inist rasi kependudukan, program e-KTP t elah diluncurkan sejak t ahun 2010. Sampai dengan Okt ober 2012 dari t arget 172 jut a jiw a t elah selesai dilakukan perekam an sebanyak 172.428.571 jiw a pada t anggal 7 Novem ber 2012. Capaian ini lebih aw al dari yang dijadw alkan oleh M ent eri Dalam Negeri yait u 31 Desem ber 2012.

5) Transparansi penyelenggaraan pem erint ahan sebagaim ana diam anat kan dalam Undang-Undang Nom or 14 Tahun 2008 t ent ang Ket erbukaan Inform asi Publik m erupakan kom it m en pem erint ah m enuju t ercapainya t at a kelola kepem erint ahan yang baik. Pada t ahun 2012, 34 Kem ent erian (100%), 35 dari 129 Lem baga (27,13%), 18 Provinsi (54,55%), 83 Kabupat en (20,8%), 29 Kot a (29,5) t elah m enunjuk Pejabat Pengelola Inform asi dan Dokum ent asi (PPID). Dengan t erbent uknya PPID diharapkan t ransparansi pem erint ah dan kebebasan m em peroleh akses inform asi dapat dipenuhi sesuai dengan t unt ut an publik.

Langkah-langkah yang t elah dilakukan oleh Kem enko Polhukam dalam

koordinasi m elalui Rapat Pimpinan Tingkat M ent eri, Rakorsus dan Rakort as sert a Rapat Tingkat Eselon I; pem ant auan dan evaluasi kebijakan.

Dalam pelaksanaan pencapaian kinerja t ersebut , disadari m asih t erdapat beberapa perm asalahan dan t ant angan yang m em erlukan t indak lanjut koordinasi oleh Kem enko Polhukam , sebagai berikut :

1) Sam pai dengan akhir t ahun 2011, kebijakan penat aan daerah t erus dilakukan m elalui morat orium pem bent ukan Daerah Ot onom Baru (DOB), t et api m asih t im bul perm asalahan t erkait dengan perihal t ersebut diant aranya banyaknya desakan unt uk m elaksanakan pem ekaran daerah dari berbagai elem en m asyarakat . Pada t ahun 2013 kecenderungan yang sam a diperkirakan akan t et ap t erjadi, oleh karenanya revisi UU Nom or 32 Tahun 2004 t ent ang Pem erint ahan Daerah perlu m enjadi priorit as; 2) Dalam kait annya dengan Pem ilukada, m asih dit em ukan fenom ena yang

dapat m enciderai m akna dem okrasi, m isalnya m oney polit ics, ket idaknet ralan aparat ur dan penyelenggara, ket idaksiapan para kandidat dan para pendukungnya unt uk m enerim a kekalahan yang dapat berujung pada ret aknya bingkai harmonisasi kehidupan m asyarakat ; Tahun 2013, disamping akan berlangsung Pem ilukada di beberapa daerah, suhu polit ik juga sem akin m em anas jelang Pem ilu 2014. Apabila t idak ada langkah pem binaan polit ik yang m ampu m engubah sikap dan perilaku m asyarakat sert a perbaikan lem baga penyelenggara Pem ilu, dikhaw at irkan sem akin banyaknya t unt ut an yang berm uara ke M K. 3) Dalam kait annya dengan e-KTP, pendist ribusian perangkat e-KTP ke

t ingkat Kecam at an m aupun di Dinas Kabupat en/ Kot a m asing-m asing 2 (dua) unit m em but uhkan w akt u yang lam a khususnya unt uk w ilayah di luar Pulau Jaw a; M asih kurangnya harm onisasi perat uran ant ar sekt or dalam pem anfaat an dokum en kependudukan sehingga m engakibat kan adanya dokum en penduduk ganda; M asih rendahnya t ingkat kem am puan t eknis SDM aparat pelaksana Administ rasi Kependudukan di

Koordinasi yang efektif berkontribusi bagi

terlaksananya perundingan perbatasan jauh melebihi target yang ditentukan

daerah Kabupat en/ Kot a dan belum adanya at uran yang m engat ur st andar kompet ensi dan jenjang karir SDM t erkait adm inist rasi kependudukan; M asih rendahnya t ingkat kesadaran dan part isipasi m asyarakat dalam penyelenggaraan t ert ib administ rasi kependudukan, karena ket erbat asan inform asi yang dit erim a; Terbat asnya infrast rukt ur dan kurangnya dukungan APBD Provinsi dan Kabupat en/ Kot a yang dialokasikan unt uk m endukung penyelenggaraan Adm inist rasi Kependudukan di daerah; Sist em Inform asi Administ rasi Kependudukan (SIAK) yang ada belum t erint egrasi secara keseluruhan dan baru t ersam bung secara on-line syst em sebanyak 329 kab/ kot a dari 497 kab/ kot a.

b) Jumlah Kerjasama/ Diplomasi Internasional

Banyak kerjasam a dalam berbagai fora baik bilat eral, regional dan m ult ilat eral yang t elah dicapai selam a kurun t ahun 2012. Dari berbagai kerjasam a yang dilakukan dalam bidang polit ik, keam anan, HAM dan hukum t ersebut m em erlukan koordinasi dan sinkronisasi pada t ingkat nasional m elalui Kem enko Polhukam .

M engingat pent ingnya isu t ersebut bagi kepent ingan nasional t elah dit et apkan pula t arget 4 kali perundingan perbat asan

dengan negara t et angga baik laut m aupun darat . Kenyat aannya, m elalui koordinasi yang lebih baik t elah dilakukan 12 kali perundingan isu perbat asan yang jauh m elebihi t arget sem ula. M eskipun dilakukan kerjasam a dalam berbagai bidang namun perundingan perbat asan ini diangkat m enjadi t olok ukur capaian pollugri t ahun 2012.

Sehubungan dengan hal t ersebut disam paikan beberapa capaian st rat egis dalam kerjasam a Polit ik Luar Negeri di m ana Kem enko Polhukam berperan yait u:

Sebagai koordinat or pilar polit ik dan keamanan ASEAN di t ingkat nasional, Kemenko Polhukam memast ikan persiapan maksimal I ndonesia menuj u komunit as ASEAN 2015

1) M enko Polhukam duduk sebagai w akil Pem erint ah Indonesia dalam ASEAN Polit ical Securit y Com munit y Council yang bert em u dua kali set ahun. Dalam posisi t ersebut , Kem enko Polhukam m elakukan koordinasi reguler dengan 6 badan sekt oral di baw ah pilar Polkam ASEAN ant ara lain ASEAN Regional Forum, ASEAN Law M inist erial M eet ing, ASEAN Defense M inist erial M eet ing, dan ASEAN M inist erial M eet ing on Transnat ional Crim e. Dengan dem ikian, Kem enko Polhukam m enjadi koordinat or pada t ingkat nasional dalam upaya m em ast ikan sinergit as dan kesam aan pandangan m engenai langkah-langkah yang harus dilakukan pada t ingkat nasional dan regional m enuju pem bent ukan komunit as ASEAN 2015 khususnya kom unit as polit ik dan keam anan. Langkah koordinasi juga dilakukan unt uk m em ast ikan kesiapan sem ua pem angku kepent ingan unt uk m em aham i, m endukung dan m engim plem ent asikan cet ak biru pilar polit ik keam anan sebagai bagian dari kom unit as ASEAN.

2) Selam a t ahun 2012, t elah dilaksanakan 32 kali perundingan perbat asan dengan 7 negara yait u m elakukan perundingan bat as m arit im sebanyak 15 kali dengan M alaysia, Singapura, Viet Nam , Filipina, Palau dan 17 kali perundingan bat as darat dengan M alaysia, Papua Nugini, dan RDTL. Beberapa kem ajuan diant aranya :

(a) M alaysia: t erdapat kesepakat an t ingkat t eknis m engenai com mon point unt uk dasar penarikan garis bat as Laut W ilayah di Laut China Selat an (Tanjung Dat u).

(b) Singapura: m elakukan exercise penarikan garis secara inform al unt uk m enent ukan bat as Laut Wilayah di Segm en Tim ur Selat Singapura.

(c) Viet nam: t erdapat pem bahasan m engenai konsep principles and guidelines perundingan bat as Zona Ekonom i Eksklusif kedua negara dan

Kemenko Polhukam pimpin pembebasan 110 W NI t erancam hukuman mat i di luar negeri t ahun 2012, 33 diant aranya bebas murni dan t elah kembali ke t anah air kesepakat an unt uk m elakukan diskusi sert a exercise penarikan garis bat as.

3) Perlindungan W NI di luar negeri yang m erupakan agenda priorit as nasional t elah berhasil m engurangi hingga 50% pelaporan kasus yang m elibat kan W NI dari t ahun sebelum nya yait u 38.880 kasus pada t ahun 2011 m enjadi 19.218 pada t ahun 2012. Kem enko

Polhukam m em beri perhat ian pent ing pada perlindungan W NI di luar negeri dan secara khusus berperan pent ing dalam

penanganan W NI yang t erancam hukum an m at i dan berada di wilayah at au negara bergejolak at au konflik. Dalam kait an it u Kem enko Polhukam ant ara lain m engkoordinir:

a. Upaya pem bebasan W NI dari ancam an hukum an m at i selam a t ahun 2012 t erlihat nyat a dengan dibebaskannya 110 W NI dari ancam an hukum an m at i di Arab Saudi dan M alaysia. Dim ana sebanyak 33 orang dibebaskan m urni dan t elah dipulangkan ke t anah air. Peranan Kem enko Polhukam dilakukan m elalui Sat uan Tugas Penanganan Kasus W arga Negara Indonesia/ Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang Terancam Hukum an M at i.

Tabel III.4

Data Kemajuan Kasus W NI yang Terkena Hukuman M ati

NO NEGARA TOT KASUS DILEPASKAN PROSES

1 ARAB SAUDI 65 24 41 2 M ALAYSIA 192 27 151 3 CHINA 25 22 3 4 IRAN 3 2 1 5 SINGAPURA 2 1 1 6 BRUNAI DARUSSALAM 1 - 1 TOTAL 288 76 198

b.

Kem enko Polhukam juga m enangani m asalah-m asalah khusus yang berskala besar di luar negeri sepert i overst ayers W NI di Arab Saudi m elalui

Satgas Kemenko Polhukam tangani ribuan WNI overstayers di Arab Saudi dan WNI dalam situasi konflik di Suriah

pem ulangan ke t anah air. Sebagaim ana dilakukan di beberapa negara Tim ur Tengah sebelum nya, Kem enko Polhukam

juga m enjadi penjuru dalam upaya penanganan t erm asuk upaya repat riasi W NI di wilayah yang bergejolak at au konflik sepert i di Suriah.

4) Pem erint ah RI t elah m elakukan banyak prakarsa dan negosiasi pada t ingkat bilat eral, regional dan global di bidang polhukam yang m em erlukan koordinasi posisi dan st rat egi Indonesia dalam isu-isu yang m enjadi priorit as Indonesia sepert i isu keam anan dan pert ahanan, perdagangan orang, penyelundupan m anusia, kerjasam a bant uan hukum t imbal balik dan eskt radisi, non proliferasi dan perlucut an senjat a, kont ra t erorism e, penanganan m asalah bencana, part isipasi dalam pasukan perdam aian PBB, sit uasi dan penanganan konflik, dan korupsi. Indonesia juga m em ainkan peran t ersebut dalam forum t ersebut m elalui Gerakan Non Blok sepert i dalam upaya m em bangun norm a int ernasional yang baru. Isu-isu t ersebut umum nya bersifat lint as sekt oral yang m em erlukan penanganan t erpadu dan t erkoordinir pada t ingkat nasional.

5) Salah sat u bent uk peran Indonesia yang m em erlukan koordinasi erat ant ar berbagai kem ent rian dan lem baga adalah isu pasukan perdam aian PBB ant ara lain yait u Kem han, Kem lu, TNI dan Polri. Indonesia t erus m eningkat kan peran dalam Pasukan Pem eliharaan Perdam aian PBB (Peacekeeping Operat ions/ PKO). Hingga 30 Juni 2012, Indonesia t elah m engirim kan 1.997 personil ke PKO yang t erbagi dalam delapan m isi Unit ed Nat ions Peace Keeping Operat ions (UNPKO ), yait u Unit ed Nat ions Int erim Force in Lebanon (UNIFIL), Unit ed Nat ions M ission St abilizat ion in Hait i (M INUSTAH), Unit ed Nat ions M ission in t he Republic of Sout h Sudan (UNM ISS) di Sudan Selat an, Unit ed Nat ions M ission in Liberia (UNM IL), Unit ed Nat ions M issions Organizat ion M ission in The Democrat ic Republic of

The Congo (M ONUSCO), Unit ed Nat ions-African Union M ission in Darfur (UNAM ID) di Sudan, Unit ed Nat ions Int erim Securit y Force for Abyei (UNISFA), dan Unit ed Nat ions Supervision M ission in Syria (UNSM IS) di Suriah.

6) Part isipasi Indonesia dalam M isi Pem eliharaan Perdam aian PBB ( UN-PKO) t elah m enem pat kan Indonesia pada posisi ke-15 negara penyum bang pasukan pada m isi-misi PBB dengan 7 misi dan 1922 personel sepanjang t ahun 2012 dan banyak m endapat kan apresiasi m asyarakat int ernasional dan pent ing unt uk m enguat kan post ur Indonesia di PBB. Peran ini m erupakan salah sat u sumbangan nyat a Indonesia bagi perdam aian dunia sebagaim ana diam anat kan Pem bukaan UUD 45;

7) M erespon eskalasi kekerasan dan krisis di Suriah, Pem erint ah Indonesia t elah t urut berperan dalam m encari solusi bagi penyelesaian konflik Suriah agar segera t ercipt a perdam aian guna m enghindarkan korban m asyarakat sipil yang lebih besar dan agar konflik t idak m eluas. Salah sat u kepent ingan Indonesia adalah perlindungan W NI yang berm ukim dan m enjadi t enaga kerja di negara t ersebut ;

9) M engenai isu Laut China Selat an, Indonesia secara proakt if m elakukan upaya diplom asi unt uk m encipt akan st abilit as dan perdam aian di w ilayah t ersebut karena sangat pent ing bagi ASEAN dan kaw asan yang lebih luas. Karena kegagalan para M enlu ASEAN unt uk m encapai kat a sepakat m engenai Laut China Selat an, Indonesia t elah m elakukan shut t le diplom acy unt uk m engukuhkan kesat uan ASEAN yang m elahirkan Six-Point Principles. Indonesia t erm asuk m elalui ASEAN t et ap berupaya unt uk m enjaga st abilit as kaw asan dengan m engedepankan kerjasam a m elalui Declarat ion of Conduct dan proyek kerjasam a yang t elah disepakat i sert a m endorong kesepakat an m engenai Code of Conduct yang m enjadi at uran berperilaku di kaw asan t ersebut sem ent ara disput e kew ilayahan diselesaikan ant ar pihak-pihak yang m em iliki klaim at as sebagian at au seluruh kaw asan Laut China Selat an.

10) Terkait dengan isu t erorism e, Indonesia berperan dalam berbagai t at aran bilat eral, regional dan global. Di t ingkat bilat eral, Indonesia t elah m enandat angani beberapa perjanjian m engenai pem berant asan t erorism e. Di t ingkat regional Indonesia berperan sebagai co-chair Sout heast Asia W orking Group dari Global Count er-Terrorism Forum dan t indaklanjut dari Konvensi Ant i Terorism e ASEAN. M ekanism e regional lainnya adalah m elalui ASEAN Regional Forum dan ASEAN Defense M inist erial M eet ing. Pada t at at an global, Indonesia berpart isipasi dalam implem ent asi Unit ed Nat ions Global Count er-Terrorism St rat egy (UNGCTS), yang m erupakan inst rum en m ult ilat eral penanggulangan t erorism e. Ket erpaduan st rat egi, kebijakan dan pendekat an perlu dilakukan bukan hanya pada t ingkat nasional akan t et api juga pada t ingkat int ernasional yang m em erlukan koordinasi ant ar kem ent rian dan lem baga t erkait .

11) Sebagai inst rum en pent ing bagi perdam aian dan keam anan int ernasional, Indonesia secara proakt if m engupayakan reform asi Dew an Keam anan PBB agar lebih dem okrat is, aspirat if, responsif, dan efekt if. Reform asi DK-PBB ini juga t erkait dengan visi Indonesia dalam m encipt akan t at anan dunia yang lebih baik karena badan PBB t ersebut berperan pent ing t erm asuk dalam misi perdam aian PBB yang juga m enjadi priorit as bagi Indonesia.

Grafik III.2

Persentase Distribusi Kasus W NI di Luar Negeri Tahun 2012

2.89% 3.54% 30.30% 1.68% 1.51% 7.78% 11.60% 3.55% 37.13%

PROSENTASE KASUS W NI DI LUAR NEGERI TAHUN 2012

W NI NON-TKI TKI FORM AL TKI PLRT ABK

W NI TERANCAM HUKUM AN M ATI REPATRIASI SURIAH

W NI OVERSTAYER DARI ARAB SAUDI

TKI BERM ASALAH DARI YORDANIA DEPORTASI

Grafik III.3

Penyelesaian Kasus W NI di Luar Negeri Tahun 2012

Langkah-langkah yang t elah dilakukan oleh Kem enko Polhukam dalam m em percepat capaian t ersebut adalah penyelenggaraan sinkronisasi dan koordinasi m elalui Rapat Pim pinan Tingkat M ent eri, Rakorsus dan Rakort as sert a Rapat Eselon I; pem ant auan dan evaluasi perkem bangan t erkini; sert a m engadakan FGD dan Rapat Kerja dengan Kepala Perw akilan RI dalam koordinasi St rat egi Polit ik Luar Negeri; Kerjasam a ASEAN; Kerjasam a Asia, Pasifik dan Afrika; Kerjasam a Am erika dan Eropa;Hubungan M ult ilat eral. Kebijakan dalam rangka perlindungan W NI dan BHI di luar negeri adalah Keput usan Presiden Republik Indonesia Nom or 8 t ahun 2012 Tent ang Sat uan Tugas Penanganan Kasus W arga Negara Indonesia/ Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang Terancam Hukum an M at i dan Keput usan M enko Polhukam Nomor 68/ M enko/ Polhukam / 9/ 2012 t ent ang Susunan Tim Terpadu Penanganan dan Repat riasi W NI di Suriah.

Di dalam pelaksanaan pencapaian kinerja di bidang polit ik luar negeri, disadari m asih dijumpai perm asalahan dan t ant angan yang harus dihadapi pada t ahun-t ahun m endat ang, yait u:

Pilar Polkam ASE AN: Kemenko Polhukam dan Sekretariat Nasional ASE AN-Indonesia lakukan langkah terpadu dan komprehensif menyongsong

pembentukan komunitas ASE AN 2015

1) Terkait dengan diplom asi perbat asan, Pem erint ah agar Int ensifikasi perundingan bat as darat Indonesia dengan M alaysia, PNG, dan Tim or Lest e;

Dalam dokumen LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA id. pdf (Halaman 21-37)