• Tidak ada hasil yang ditemukan

Screening Data

Dalam dokumen BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN (Halaman 51-57)

Jenis Pekerjaan

4.2.3 Screening Data

Berikut sebagianoutput PRELIS yang merupakan output statistik deskriptif yang memberikan informasi mengenaimean, standar deviasi skewness dan kurtosis, sampai nilai minimum dan maximum beserta frekuensinya pada tiap-tiap variabel manifest (indikator) :

Total Sample Size = 200

Univariate Summary Statistics for Continuous Variables

Variable Mean St. Dev. T-Value Skewness Kurtosis Minimum Freq. Maximum Freq.

Hasil di atas memperlihatkan tidak terdapat data outliers, yang terbukti dari nilai minimum dan maksimum yang tidak berada di luar angka 1 - 5. Sementara itu, dengan melihat nilai rata-rata dari masing-masing variabel manifest tersebut dapat kita lihat bahwa secara

keseluruhan responden memberikan ranking yang baik untuk variabel laten suasana toko, lokasi toko, dan variasi merchandise. Namun, responden memberikan ranking yang kurang baik untuk variabel pembelian pengunjung.

Lebih lanjut, untuk variabel suasana toko, indikator yang mendapatkan ranking terburuk paling banyak (31,5% responden memberi nilai 5) adalah indikator pada dimensi ambient factors : ST12, yakni mengenai kesukaan responden akan musik yang diputar di MDS Mal Ciputra. Indikator tersebut menggunakan pernyataan negatif pada kuesioner (“Saya merasa terganggu dengan musik yang diputar di MDS ini”). Dengan demikian, nilai 5 menunjukkan penilaian yang sangat buruk dari responden. Hal ini menunjukkan bahwa 31,5% responden merasa terganggu dengan musik yang diputar di MDS Mal Ciputra selama kunjungan mereka. Sedangkan indikator pada dimensi yang sama: ST13, yakni mengenai penilaian responden akan kebersihan lantai MDS Mal Ciputra, merupakan indikator yang mendapat ranking tertinggi terbanyak (20% responden memberi nilai 5) dibandingkan indikator-indikator suasana toko lainnya.

Kemudian, untuk variabel lokasi toko, indikator yang mendapatkan nilai 5 terbanyak (19% atau 38 responden memberi nilai 5) adalah indikator pada dimensi aksesbilitas : LT13, yakni penilaian responden akan kemudahan untuk datang ke MDS Mal Ciputra dengan menggunakan transportasi umum. Pernyataan untuk menilai indikator ini menggunakan pernyataan negatif (“Sulit untuk berkunjung ke MDS ini dengan menggunakan transportasi umum”), yang berarti nilai 5 merupakan penilaian yang buruk. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 19% responden yang memberikan penilaian sangat buruk akan kemudahan mengakses MDS Mal Ciputra dengan menggunakan transportasi umum. Sementara untuk indikator-indikator lainnya mendapatkan penilaian yang baik dari para responden.

Pada variabel variasi merchandise, indikator yang mendapatkan penilaian tertinggi ataupun terendah paling banyak adalah indikator-indikator pada dimensi variabilitas.

Indikator VM12, yang merupakan penilaian responden akan ragam kategori produk yang tersedia, mendapat penilaian tertinggi (nilai 5) terbanyak, yakni 20,5% responden memberi nilai 5. Sementara indikator yang mendapatkan penilaian rendah (nilai 2) terbanyak, adalah VM14, yang merupakan penilaian responden akan banyaknya pilihan warna (ukuran, bahan, dll) dalam setiap kategori produk. VM14 mendapat nilai 2 dari 21 responden (10,5%). Akan tetapi VM14 juga mendapatkan penilaian tertinggi (nilai 5) yang tidak terlalu jauh berbeda dengan jumlah responden yang memberikan nilai 2, yakni 36 orang (18%) responden memberikan nilai 5 untuk VM14.

Pada variabel loyalitas toko, nilai rendah terbanyak diberikan oleh 66 responden (33%) pada indikator dimensi commitment, yakni LYT11 : kekuatan komitmen responden untuk berbelanja kembali di MDS Mal Ciputra. Indikator tersebut menggunakan pernyataan negatif (“Saya tidak berniat untuk kembali berbelanja di MDS ini”). Sehingga nilai 5 yang diberikan oleh responden menunjukkan tidak adanya komitmen responden untuk kembali berbelanja di MDS Mal Ciputra. Sementara itu, indikator pada dimensi satisfaction, yakni LYT31 : kepuasan pengunjung terhadap pelayanan di MDS, memiliki penilaian tertinggi terbanyak dibandingkan indikator-indikator loyalitas toko lainnya. 12% atau 24 responden memberikan nilai 5 untuk LYT31. Kondisi tersebut mengimplikasikan adanya loyalitas yang tidak terlalu kuat dari para pengunjung MDS Mal Ciputra.

Terakhir, pada variabel pembelian pengunjung, indikator yang mendapatkan nilai tertinggi terbanyak dari responden (9,5% responden memberi nilai 5) adalah indikator pada dimensi average number of visits over a year, yakni PP21 : bahwa responden setiap bulan datang berkunjung ke MDS Mal Ciputra. Sementara indikator yang mendapatkan penilaian terendah dari responden (25,5% responden memberi nilai 5) adalah indikator pada dimensi average number of visits over a year, yakni PP23 : bahwa responden hanya sekali dalam setahun berkunjung dan atau berbelanja di MDS. Hasil yang diharapkan dari indikator ini

adalah nilai 1 (Sangat Tidak Setuju), karena kondisi yang diinginkan adalah responden sering berkunjung atau setiap bulan berkunjung ke MDS Mal Ciputra. Hal ini memperlihatkan bahwa sebagian besar responden tidak setiap bulan berkunjung di MDS Mal Ciputra. Di samping itu, melihat hasil indikator lainnya dapat disimpulkan pula bahwa rata-rata responden mengunjungi banyak toko dalam setahun dan 7,5% (15 orang) menyatakan bahwa MDS Mal Ciputra merupakan pilihan pertama mereka.

Berikut adalah hasil tes distribusi normalitas multivariat dengan PRELIS : Test of Univariate Normality for Continuous Variables

Skewness Kurtosis Skewness and Kurtosis Variable Z-Score P-Value Z-Score P-Value Chi-Square P-Value ST11 -9.001 0.000 3.920 0.000 96.385 0.000

LT13 -5.405 0.000 1.238 0.216 30.748 0.000

Test of Multivariate Normality for Continuous Variables

Skewness Kurtosis Skewness and Kurtosis

Value Z-Score P-Value Value Z-Score P-Value Chi-Square P-Value --- --- ---902.832 45.637 0.000 2750.427 16.911 0.000 2368.725 0.000

Berdasarkan hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat ketidaknormalan multivariate. Hal tersebut ditunjukkan dari bagian Skewness dan Kurtosis yang signifikan

pada skala 5% (p-value < 0.05). Jika data adalah tidak multivariate normal, maka besar kemungkinan univariate juga tidak normal. Hal tersebut terbukti dimana hampir seluruh variabel melanggar asumsi univariate normality. Kecuali variabel manifest LYT21, yang memiliki nilai Skewness and Kurtosis yang tidak signifikan (p-value sebesar 0.051; yakni lebih besar daripada 0.05). Hal ini adalah wajar, mengingat responden merupakan pengunjung di sebuah department store (dalam hal ini MDS Mal Ciputra), yang pada dasarnya memiliki resiko adanya kondisi psikologis responden (internal) yang tidak dapat terduga, seperti sedang terburu-buru, memiliki suasana hati yang sedang buruk atau sedang senang. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap pengisian kuesioner oleh sang responden. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Schermelleh-Engel et. al. (2003) yang menyatakan bahwa pelanggaran akan asumsi distribusi adalah umum dan sering tidak terhindarkan dalam prakteknya.

Data yang tidak normal tersebut akan berpengaruh terhadap pemilihan metode estimasi yang akan digunakan pada proses pengolahan SEM nanti. Setelah ini, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis SEM.

Dalam dokumen BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN (Halaman 51-57)

Dokumen terkait