• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebagai Ekspresi Emosi Gembira dan Sekaligus Sedih

PADA UPACARA NCAYUR NTUA DALAM BUDAYA PAKPAK

4.3 Penggunaan Gendang Mengkerboi

4.4.3 Sebagai Ekspresi Emosi Gembira dan Sekaligus Sedih

Kemudian salah satu fungsi Gendang Mengkerboi di dalam rangkaian upacara adat kerja njahat ncayur ntua di dalam masyarakat Pakpak adalah sebagai ekspresi emosi gembira dan sedih sekligus. Ini merupakan salah satu keunikan atau keeksotikan budaya Pakpak.

Khusus di dalam kematian ncayur ntua, masyarakat Pakpak pada umumnya memandang kematian tersebut sebagai kematian yang sempurna, kematian yang ideal, dan menjadi cita-cita setiap orang. Kondisi kematian ncayur ntua adalah seorang jenazah itu semasa hidupnya bekeluarga, memiliki anak, cucu (atau juga cicit), yang keturunannya telah berhasil secara sosioekonomis atau juga sosiopolitis, dan anak-anaknya semua telah berkeluarga. Kondisi kematian seperti inilah yang dipandang sebagai kematian sempurna di dalam kebudayaan masyarakat Pakpak.

Dengan kematian seperti itu, maka segenap kerabatnya bergembira. Kemudian kegembiraan tersebut diekspresikan melalui gendang dan tatak.

107

Repertoar Gendang Mengkerboi juga adalah ekspresi dari emosi gembira para kerabat dari sang jenazah. Hal ini tergambar dari ekspresi wajah mereka yang gembira, bersemangat, dan penuh energi ketika melakukan tatak. Mereka bangga secara sosial atas pencapaian kematian ncayur ntua salah seorang kerabatnya yang dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa. Demikian pula Gendang Mengkerboi aalah sebagai sarana bergembira ketika pihak sukut dan kerabat luasnya memotong hewan kerbau untuk menjadi sulang, yang memiliki niali-nilai integrasi dan prestise sosial baik di kalangan mereka sendiri atau masyarakat luas.

Gendang Mengkerboi ini juga sekaligus menjadi ekspresi emosi kesedihan bagi segenap kerabat yang ditinggalkan oleh jenazah. Artinya di dalam pelaksanaan upacara ini, emosi gembira dan sedih berbaur menjadi satu di dalam diri setiap orang. Selain emosi gembira mereka juga sedih, karena mereka yang hidup terutama keluarga yang ditinggalkan akan berpisah dengan almarhum (almarhumah). Kesedihan itu, terutama diekspresikan oleh orang-orang terdekat jenazah semasa hidupnya, seperti istri atau suami, anak-anaknya, orang-orang yang secara sosial sehari-hari dekat dengannya. Kesedihan itu dilatarbelakangi oleh alasan berpisahlah ia dengan jenazah, terputuslah komunikasi sosial yang terajut selama ini, betapa kebaikan-kebaikan sang jenazah tak mungkin ia lupakan, dan faktor-faktor sosial dan budaya yang lain. Dengan demikian salah satu fungsi

Gendang Mengkerboi dalam upacara adat kerja njahat ncayur ntua masyarakat

108 4.4.4 Sebagai Sarana Doa kepada Tuhan

Fungsi lainnya dari Gendang Mengkerboi dalam konteks rangakaian upacara kerja njahat ncayur ntua dalam budaya Pakpak adalah sebagai sarana doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar yang meninggal diterima di sisi Tuhan dengan keadaan yang baik. Kemudian diberikan tempat yang baik yaitu surga, diterima segala amal baiknya semasa hidup di dunia, dan diampunkan Tuhan segala dosa-dosanya selama hidup di dunia.

Setiap orang Pakpak baik itu yang beragama Kristen (Protestan atau Katolik) dan Islam, pastilah berdoa kepada kerabatnya yang dipanggil Tuhan di sisi-Nya. Doa tersebut adalah pengharapan semoga almarhum (almarhumah) di alam akhirat ditempatkan Tuhan dalam tempat yang sebaik-baiknya. Dalam hal ini, maka sebagai salah satu sarana doa, selain doa yang diajarkan oleh agama Kristen dan Islam, masyarakat Pakpak juga berdoa melalui aktivitas gendang dan tari. Jadi mekanisme berdoa di dalam masyarakat Pakpak, selain melalui doa verbal dalam sistem religi, juga doa dari hati langsung kepada Tuhan melalui mekanisme tatak dan gendang. Dengan demikian gendang memiliki perannya sendiri sebagai sarana komunikasi berdoa kepada Tuhan. Dalam hal ini, isi dan tema doa adalah tentang harapan agar Tuhan menerima sang jenazah di alam akhirat nanti dan ditempatkan di dalam tempat yang sebaik-baiknya yaitu surga. Demikian kira-kira tafsiran penulis terhadap fungsi gendang ini dalam konteks upacara ncayur ntua sebagai sarana doa kepada Tuhan.

109 4.4.5 Sebagai Sarana Hiburan

Fungsi lainnya dari Gendang mengkerboi dalam konteks rangkaian upacara adat kerja njahat ncayur ntua di dalam kebudayaan masyarajat Pakpak adalah sebagai sarana hiburan. Fungsi hiburan ini berlaku kepada semua yang hadir di dalam upacara kematian tersebut baik pihak sukut, sulang silima, pargotci, dan masyarakat yang hadir dalam aktivitas ini.

Hiburan yang dimaksud di sini bukanlah hiburan yang sifatnya keduniawian (sekuler) tetapi lebih bersifat hiburan cultural, baik untuk kelompok, pribadi, religi, adat, dan lainnya. Hiburan tersebut semakin kental suasananya ketika mereka mengekspresikan kegembiraan karena salah satu orang, yaiotu kerabat atau sahabat mereka dipanggil Tuhan dalam kematian ideal ncayur ntua.

Sebagai sarana hiburan, maka mereka yang melakukan upacara ini terhibur dengan melihat dan mempersaksikan pertunjukan gendang, yang terdiri dari

genderrang silima dan gung sada rabaan. Aspek ritmis, melodis, gerak jasmani,

menjadi hiburan bagi semua mereka yang terlibat dalam upacara ncayur ntua ini. Begitu pula mereka masing-masing diperkenankan untuk melakukan tatak dalam sesinya masing-masing dalam keseluruhan rangkaian upacara adat kematian

ncayur ntua tersebut. Pihak yang tertlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pascapelaksanaan akan mendapatkan hiburan melalui tampilan berupa dimensi audiovisual maupun audio melalui gendang ini. Mereka semua akan merilekskan penat kerj selama dilakukannya upacara kerja njahat ncayur ntua di dalam kebudayaan masyarakat Pakpak, yang penuh dengan norma-norma, nilai-nilai, dan estetika kebudayaan ini.

110 4.4.6 Sebagai Upaya Memelihara Budaya

Dalam perspektif yang lebih luas lagi, pertunjukan Gendang Mengkerboi dalam serangkaian upacara adat kerja njahat ncayur ntua di dalam kebudayaan masyarakat Pakpak ini berfungsi sebagai upaya memelihara budaya Pakpak. Artinya orang-orang Pakpak sangat mencintai kebudayannya, dalam hal ini mencakup: upacara adat, gendang, tatak, bahasa, peralatan upacara, dan lain-lainnya.

Secara umum, sampai sekarang ini, masyarakat Pakpak menurut penulis sangat mencintai kebudayaan mereka dalam konteks perubahan zaman. Bagaimanapun masyarakat adat Pakpak berusaha mengekalkan kebudayaan mereka sebagai sumber mengisi kehidupan yang diamanatkan Tuhan kepada mereka. Mereka menyadari bahwa dalam konteks globalisasi yang terjadi sekarang ini, kebudayaan yang tidak kuat akan tergerus oleh budaya global. Untuk itu diperlukan usaha-usaha mempertahankan kebudayaan etnik, sebagai jatidiri mereka. Salah satu sarana mempertahankan dan memelihara kebudayaan Pakpak itu adalah pada

Gendang Mengkerboi, termasuk juga upacara adat kerja njahat ncayur ntua dengan

berbagai pernik subupacaranya yang sangat eksotik dan penuh dengan nilai dan kearifan lokal.

Demikian kajian penulis terhadap guna dan fungsi Gendang Mengkerboi dalam upacara kerja njahat ncayur ntua pada kebudayaan masyarakat Pakpak, dengan perhatian penelitian di Desa Natam Jehe, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Tentu saja perspektif penulis bisa saja berbeda dengan para peneliti lain, yang tergantung dari latar belakang keilmuan dan pengalaman hidupnya

111

terutama ketika melakukan ujicoba ilmu yang diperolehnya di tengah-tengah masyarakat Pakpak yang menjadi lingkup kajian.

112 BAB V

TRANSKRIPSI DAN ANALISIS STRUKTUR RITME

Dokumen terkait