• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Secara Keseluruhan

Secara keseluruhan, terdapat perbedaan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Di kelas (VII D) siswa terlihat lebih aktif dengan diskusi kelompok yang dilaksanakan. Pembelajaran yang dikemas dengan bentuk diskusi kelompok alat peraga dan Lembar Kerja Siswa juga mampu membuat siswa tertarik memahami, penasaran dan mendiskusikannya dengan teman kelompok. Guru menjelaskan materi ajar kepada siswa dan sesekali memberikan tanya jawab kepada siswa. Hal ini membuat siswa menjadi pasif selama pembelajaran.

Dari aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, terlihat bahwa pembelajaraan menggunakan media alat peraga dan Lembar Kerja Siswa mampu membuat siswa menjadi lebih aktif dan menumbuhkan hasil belajar siswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media alat peraga dan Lembar Kerja Siswa mampu menumbuhkan keaktifan dan hasil belajar siswa yang lebih baik dari pada pembelajaran konvensional.

D. Keterbatasan Peneliti

1. Kegiatan belajar mengajar dilakukan 2 kali pertemuan saja padahal memahami materi membutuhkan waktu yang tidak cukup dengan 2 kali pertemuan.

2. Tidak adanya uji kesetaraan antara kelas VIID, Pemilihan kelas atas dasar saran dari guru mata pelajaran matematika yang berasumsi bahwa kedua kelas ini beranggotakan siswa-siswa yang mempunyai kemampuan akademik dan minat belajar terhadap matematika yang relatif sama.

97 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Peneliti berhasil menarik beberapa kesimpulan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kelas (VII D) SMP Bopkri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016, berikut ini kesimpulan yang didapat peneliti:

1. Keterlaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di kelas VIID SMP Bopkri 1 Yogyakarta sudah berjalan dengan baik dilihat dari persentase observer sebesar 67.5%.

2. Penggunaan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS) efektif ditinjau dari hasil belajar siswa di kelas (VIID). Hal ini dapat dilihat dari analisis tes hasil belajar siswa, di mana siswa yang tuntas mencapai KKM di kelas (VIID) sebanyak 68,18%

B. Saran

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang baik berdasarkan analisis data dan pembahasan serta pengalaman yang didapatkan peneliti di lapangan. Sebagai penutup laporan penelitian ini diharapkan penelitian ini dapat memberi beberapa masukan bagi:

1. Bagi Guru Bidang Studi Matematika

Guru dapat menggunakan LKS dan alat alat peraga sebagai salah satu media dalam pembelajaran pada pokok bahasan persegi panjang dan

persegi, sebab penggunaan LKS dan alat peraga efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa walaupun dalam hal ini peningkatan hasil belajar siswa tidak begitu besar.

2. Bagi Sekolah

Pihak sekolah sebaiknya menganjurkan kepada guru bidang studi matematika untuk menggunakan LKS dan alat peraga sebagai salah satu media dalam pembelajaran. Sebab dengan LKS dan alat paraga dapat membantu guru dalam memotivasi siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini dapat mengurangi peran guru yang dominan dalam proses pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

Untuk lebih mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dengan matang termasuk memperhitungkan waktu dan kegiatan secara tepat dan detail, serta memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi pada saat pelaksanaan penelitian agar penelitian dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

4. Bagi Calon Peneliti

Peneliti sebaiknya dilakukan pada subyek penelitian yang serupa namun dengan materi pelajaran yan berbeda. Karena LKS dan alat peraga tidak hanya digunakan untuk materi Persegi Panjang dan Persegi, namun juga dapat digunakan untuk materi pelajaran yang lain. Untuk emndapatkan hasil yang reliable, peneliti diharapkan dapat menggunakan

instrumen-instrumen penelitian yang tepat dan sesuai dengan keadaan sekolah.

100

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dewi Nurharini & Tri Wahyuni (2008). Matematika untuk Kelas VII SMP/MTs Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Grows, D.A. (1992). Handbook of Research on Mathematics Teaching and Learning. New York: Macmillan Publishing Co.

Darmojo. 1993. Pendidikan IPA II. Jakarta : Dirjen Dikti.

Darsono, M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press.

Erman Suherman, Turmudi, Didi Suryadi, Tatang Herman, Suhendra, Sufyani Prabawanto, Nurjanah & Ade Rohayati.2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA.

Haditomo. 1994. Studi Studi Komparasi antara Pembelajaran Matematika dengan LKSBuatan Guru dan LKS Buatan Penerbit Pokok Bahasan Barisan Bilangan dan Deret Kelas 1 Cawu 3 MA Nurussalam Kudus. Skripsi. Semarang:Jurusan Matematika FMIPA UNNES.

Herman Hudojo (2001). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang : Universitas Negeri Malang.

Kartika Budi. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif Dalam Proses Pembelajaran Fisiska di SMU, Efektivitas dan Sikap Mereka Pada Strategi Tersebut. Yogyakarta : Widya Dharma.

Marpaung, Y. 2008. Pembelajaran Matematika Secara Kontekstual Dan Realistik Menciptakan Situasi Belajar Yang Aktif, Kreatif, Efektif.

Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : remaja Rosdakarya.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasisonal. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo Pusada.

Sugiyono. 2008. Lembar kerja. Dalam http://www.dindikbanyumas.net/wp-

content/uploads/2008/11/lembar-kerja.ppt. Diakses tanggal 12 Februari

2014

Suherman, E. 2003. Strategi Pengajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Suherman, E. 1990. Petunjuk Praktis untuk melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah 157.

Sukayati. 2003. Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) Matematika. Yogyakarta.

Suyitno, A. 1997. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Semarang: Jurusan Matematika FMIPA UNNES.

Tatik, D.B. 1997. Pengaruh Minat dan Dorongan Menekuni BelajarMatematika Pada Jurusan Pendidikan Kesehatan Keluarga. Skripsi. Semarang: Jurusan Pendidikan Kesehatan Keluarga. FPTK IKIP Semarang.

Tim Instruktur PKG Matematika SMU. 1987. Alat Peraga/Praktik Matematika. Jakarta: Depdikbud.

Walpole, Ronald E. (1993). Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo.

Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi.

LAMPIRAN A

LAMPIRAN B B.1 Rancangan Pelaksanaan Pembelajran Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Eksperimen) Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : VII / genap

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajrgenjang, belah ketupat, dan layang- layang.

6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Indikator :

 Mengidentifikasi unsur dan sifat persegi panjang.  Menghitung keliling dan luas persegi panjang.  Mengidentifikasi unsur dan sifat persegi.  Menghitung keliling dan luas persegi. A. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur persegi panjang. 2. Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi panjang. 3. Siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur persegi.

4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi.

B. Materi pokok / Pembelajaran 1. Persegi panjang

a. Pengertian persegi panjang

b. Perhatikan persegi panjang ABCD berikut, maka akan diperoleh

(i) Sisi- sisi persegi panjang ABCD adalah ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ dengan dua pasang sisi sejajarnya sama panjang yaitu ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅

(ii) Sudut-sudut persegi panjang ABCD adalah

Dengan demikikian dapat dikatakan sebagai berikut

c. Sifat-sifat persegi panjang

Persegi panjang adalah bangun datar segiempat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan memiliki empat sudut siku-siku.

D C B A Gambar 8.21 A B C D B A C D D D C C A A B B k Gambar 8.24 A A B B C D C D l D A B C D A B C Gambar 8.25 k B A A D D C B C D C D C A B A B Gambar 8.26 Gambar 8.27 D C B A O B C A D D C D C O B A A B

Perhatikan gambar 8.24

Jika persegi panjang ABCD dibalik menurut garis k, persegi panjang itu akan menempati bingkainya, sehingga titik A akan menempati titik B dan titik B akan menempati titik A, ditulis Demikian halnya diperoleh sehingga

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ . Hal ini berarti AD = BC

Selanjutnya, jika persegi panjang ABCD dibalik menurut garis l, persegi panjang akan menempati bingkainya seperti Gambar 8.25. Berdasarkan gambar 8.25, diperoleh bahwa ̅̅̅̅ ̅̅̅̅. Hal ini berarti AB = DC.

Dari pengamatan tersebut dapat dikatakan bahwa jarak ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ selalu tetap. Demikian halnya dengan jarak AB dan DC. Oleh karena itu ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Selanjutnya menyelidiki panjang diagonal-diagonal persegi panjang. Baliklah persegi panjang ABCD dengan diagonal BD menurut garis k sehingga menempati bingkainya kembali seperti Gambar 8.26. Berdasarkan Gambar 8.26, diperoleh , , . A B C D B A C D D D C C A A B B k Gambar 8.28 A A B B C D C D l D A B C D A B C Gambar 8.29

Sisi-sisi yang berhadapan dari suatu persegi panjang adalah sama panjang dan sejajar.

Sekarang putarlah persegi panjang sejauh setengah putaran , dengan diagonal-diagonal ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ berpotongan di titik O.

Dari pemutaran tersebut, diperoleh , , , sehingga

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ ̅̅̅̅. Hal ini berarti OA = OC dan OB = OD.

Untuk menyelidiki besar sudut pada persegi panjang, baliklah persegi panjang ABCD menurut garis k, sehingga dapat menempati bingkainya. Berdasarkan Gambar 8.28, diperoleh bahwa . Dengan demikian .

Selanjutnya jika persegi panjang ABCD dibalik menurut garis l, persegi panjang ABCD akan menempati bingkainya seperti pada Gambar 8.29. Berdasarkan Gambar 8.29, diperoleh bahwa . Dengan demikian . Akibatnya . Jadi semua sudut pada persegi panjang adalah sama besar yaitu .

Dari uraian diatas diperoleh sifat-sifat persegi panjang sebagai berikut

c. Keliling dan luas persegi panjang

Misal suatu persegi panjang memiliki panjang dan lebar , maka: Keliling ( ) persegi panjang adalah

Luas ( ) persegi panjang adalah

Diagonal-diagonal dari suatu persegi panjang adalah sama panjang dan saling membagi dua sama besar

Setiap sudut persegi panjang adalah sama besar dan merupakan sudut siku-siku .

a. Mempunyai empat sisi, dengan sepasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

b. Keempat sudutnya sama besar dan merupakan sudut siku-siku ( ). c. Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan membagi dua sudut

sama besar.

2. Persegi

a. Pengertian persegi

Perhatikan Gambar 8.32 di bawah ini!

Gambar 8.32 adalah sebuah persegi ABCD, jika diamati dengan tepat akan diperoleh :

(i) Sisi-sisi persegi ABCD sama panjang yaitu AB = BC = CD = AD.

(ii) Sudut-sudut persegi ABCD sama besar yaitu

Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa persegi merupakan persegi panjang dengan sifat khusus, yaitu keempat sisinya sama panjang.

b. Sifat-sifat persegi

Semua sifat persegi panjang juga merupakan sifat persegi. B

A

D C

Gambar 8.32

Persegi adalah bangun segiempat yang memiliki empat sisi sama panjang dan empat sudut siku-siku.

Perhatikan Gambar 8.33

Berdasarkan Gambar 8.33 diperoleh bahwa

Hal ini menunjukkan bahwa diagonal ̅̅̅̅ membagi dua sama besar dan . Dengan cara yang sama, dapat dibuktikan bahwa ̅̅̅̅ membagi dua sama besar dan .

Perhatikan Gambar 8.34. Gambar tersebutling menunjukkan bangun persegi dengan diagonal AC dan BD yang berpotongan di titik O. Akan ditunjukkan bahwa diagonal AC dan BD saling berpotongan tegak lurus membentuk sudut siku-siku.

Dengan pusat titik O, putarlah persegi ABCD seperempat putaran berlawanan arah jarum jam, maka akan diperoleh bahwa

C B A D C C D A B B A D C D A C B Gambar 8.33

Sudut-sudut persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya. B A D C C D A B B A D C C B D A Gambar 8.34 O O

(i) (ii) (iii) (iv)

Karena persegi ABCD dapat menempati bingkainya kembali, maka dapat dikatakan bahwa .Telah diketahui bahwa sudut satu putaran penuh adalah . Akibatnya

Berdasarkan uraian diatas disimpilkan sifat-sifat persegi sebagai berikut

c. Keliling dan luas persegi

Oleh karena persegi merupakan bentuk khusus dari persegi panjang maka cara untuk mencari keliling dan luas persegi sama saja dengan cara mencari keliling dan luas persegi panjang. Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang

membentuk sudut siku-siku.

a. Semua sifat persegi panjang merupakan sifat persegi b. Suatu persegi dapat menempati bingkainya dengan

delapan cara.

c. Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.

d. Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang membentuk sudut siku-siku.

s s

Panjang setiap sisi pada persegi adalah sama. Dengan demikian, keliling persegi adalah

, dengan

adalah keliling persegi dan adalah sisi persegi tersebut. Adapun luas persegi adalah

Sehingga

Keliling persegi Luas persegi

C. Model Pembelajaran : kooperatif tipe Jigsaw D. Alat/Sumber/Bahan Belajar :

1. Papan tulis, spidol, penghapus 2. LKS (Lembar Kerja Siswa) 3. Buku paket Matematika

Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni.2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama

Alokasi waktu : 2x40 menit No Kegiatan

Waktu Keterangan 1 Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa mempelajari sifat, luas, keliling persegi panjang dalam

kelompok ahli.

 Guru menyampaikan langkah- langkah pembelajaran yaitu menerapkan Jigsaw dalam pemebelajaran dengan membagi siswa dalam

kelompok asal dan kelompok ahli.

 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti pelajaran dengan baik.

 Apersepsi :guru meminta siswa untuk menyebutkan contoh bangun datar yang berbentuk persegi panjang dalam kehidupan sehari-hari.

2 Kegiatan Inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi)

Eksplorasi .

Guru membentuk siswa dalam kelompok asal yang terdiri dari 6 orang.

 Guru membentuk kelompok asal secara heterogen.

 Guru menggambarkan bentuk bangun datar persegi panjang Elaborasi

 Guru membagikan latihan soal KELOMPOK AHLI kepada masing-masing kelompok asal.

Setiap latihan memuat perintah untuk menemukan sifat, luas dan keliling persegi panjang.  Guru menyampaikan kepada

siswa, bagi siswa yang membahas materi yang sama berkumpul menjadi satu dengan siswa kelompok lain dan disebut kelompok ahli.  Siswa yang mendapat soal

latihan pertama akan membahas unsur dan sifat persegi panjang. Siswa yang mendapat latihan soal no 2 akan membahas keliling persegi panjang. Siswa yang mendapat latihan no 3 membahas luas persegi.  Dalam kelompok ahli, siswa

dituntut untuk berdiskusi dengan siswa lain untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

 Guru berkeliling di setiap kelompok untuk memantau pekerjaan siswa.

 Guru membantu siswa dikelompok ahli apabila ada siswa di kelompok ahli yang bertanya.

Kelompok ahli kemudian kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan materi yang dikuasai.

 Siswa satu persatu menjelaskan materi yang dikuasai dalam kelompok ahli.

 Guru berkeliling memantau siswa yang menjelaskan materi dalam kelompok asal.

 Guru memberikan latihan soal KELOMPOK ASAL, setelah semua siswa selesai

menjelaskan materi.

 Siswa mengerjakan Latihan soal KELOMPOK ASAL.  Guru meminta perwakilan

siswa untuk presentasi. Konfirmasi

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya secara klasikal apabila mengalami kesulitan dalam kelompok ahli.

 Guru menanggapi pertanyaan siswa.

Guru memberikan kuis

40 menit

10 menit

Kegiatan Penutup

 Guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan dari

materi pelajaaran yang sudah dipelajari.

 Guru memberitahu pada siswa jika pelajaran selanjutnya akan membahas materi persegi.  Guru memberikan salam. Pertemuan kedua

Alokasi waktu : 2x40 menit No Kegiatan

Waktu Keterangan 1 Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan mampu memahami materi sifat,luas,keliling persegi

 Guru menyampaikan langkah- langkah pembelajaran yaitu siswa dibagi dalam kelompok asal dan kelompok ahli.  Guru memberikan motivasi

kepada siswa agar mengikuti pelajaran dengan baik.

 Apersepsi : guru mengingatkan kembali materi persegi panjang

5 menit

konfirmasi) Eksplorasi .

 Guru membagi siswa ke dalam kelompok asal yang terdiri dari 6 orang siswa dalam kelompok asal.

 Guru membagi kelompok asal secara heterogen.

Elaborasi

 Guru membagikan LKS KELOMPOK AHLI yang terdiri dari dua LKS. Setiap LKS memuat perintah bagi siswa untuk mendalami materi yang berkaitan dengan sifat, luas, keliling persegi.

 Siswa yang mempunyai tugas yang sama berkumpul menjadi satu dengan siswa dari

kelompok lain dalam kelompok ahli.

Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli agar menguasai materi yang diberikan oleh guru.

 Guru berkeliling memantau diskusi siswa dalam kelompok ahli.

 Siswa kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk

5 menit

10 menit

menjelaskan materi yang telah dikuasai dalam kelompok ahli.  Siswa menjelaskan satu persatu

kepada siswa lain dalam kelompok asal.

 Guru memberikan LKS KELOMPOK ASAL yang didiskusikan bersama.  Guru berkeliling memantau

hasil diskusi siswa dalam kelompok asal.

 Guru meminta pewakilan siswa untuk mempresentasikan didepan kelas.

Konfirmasi

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya secara klasikal apabila mengalami kesulitan dalam kelompok ahli.

 Guru menanggapi pertanyaan siswa.

 Guru memberikan kuis yang berkaitan dengan persegi dan persegi panjang.

40 menit

Kegiatan Penutup

 Guru mengajak siswa untuk membuat kessimpulan dari materi pelajaran yang sudah dipelajari.

 Guru memberitahu pada siswa jika pelajaran selanjutnya akan diadakan tes prestasi belajar.  Guru memberikan salam. Pertemuan ketiga

Alokasi waktu : 2x40 menit No Kegiatan

Waktu Keterangan 1  Guru mengucapkan salam dan

mengabsen siswa.

 Guru mengadakan tes prestasi belajar.

 Guru membagikan lembar soal ulangan dan lembar jawab.  Guru mereview materi.

10’

2  Siswa mengerjakan ulangan harian.

65’

3  Siswa mengumpulkan lembar soal dan lembar jawab kepada guru.

 Guru mengucapkan

terimakasih atas partisipasi siswa dalam mengerjakan ulangan harian

 Doa penutup

F. Penilaian

1. Teknik Penilaian :

a. Penilaian proes yaitu dengan pertanyaan yang dijawab secara lisan oleh siswa. pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa apakah sesuai dengan topik bahasan.

b. Penilaian hasil yaitu dengan kuis dan tes prestasi belajar yang dikerjakan secara tertulis oleh siswa.

c. tugas kelompok.

2. Bentuk soal / instrumen : uraian 3. Soal / instrumen : terlampir

Yogyakarta, 15 Mei 2016

Benediktus Dian Candra N NIM : 121414017

Mengetahui,

Dosen Pembimbing, Guru

Matematika,

(Beni Utomo M. Sc) (Drs. Adi Undang M)

TES PRETEST Bidang Studi : Matematika Jenjang : SMP

Materi :Sifat-sifat, luas dan keliling Persegi dan Persegi Panjang

Peneliti : Benediktus Dian Candra N Judul Penelitian :

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI PADA SISWA KELAS VII D SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Validator : Beni Utomo M.Sc dan Drs. Adi Undang M Hari, Tanggal : 15 Mei 2016

A. Tujuan

Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan Tes Awal kelas VII D yang akan dikembangkan peneliti.

B. Petunjuk Pengisian Lembar Penilaian Kualitas Tes Pretest

Lembar validitas ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ibu mengenai beberapa aspek yang digunakan dalam Tes Pretest. Pendapat, Saran, Penilaian, Komentar Bapak/Ibu sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkakan kualitas Tes Pretest. Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/Ibu dalam memberikan penilaian lembar Validitas Tes Pretest yaitu :

1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi tanda Checklist ( ) pada kolom nilai yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.

Tes Pretest pada lembar saran yang disediakan.

3. Sebagai pedoman Bapak/Ibu untuk mengisi kolom-kolom validitas isi dan bahasa soal perlu mempertimbangkan hal-hal berikut :

a. Validitas Isi

1) Kesesuaian soal dengan indikator pencapaian hasil belajar 2) Kejelasan petunjuk pengerjaan soal

3) Kejelasan maksud soal

4) Kemungkinan soal dapat terselesaikan b. Bahasa dan Penulisan Soal

1) Kesesuaian bahasa yang digunakan pada soal dengan kaidah Bahasa Indonesia

2) Kalimat soal tidak mengandung arti ganda

3) Rumusan kalimat soal komunikatif, menggunakan bahasa yang sederhana bagi siswa, mudah dipahami, dan menggunakan bahasa yang dikenali siswa.

4. Makna skala penilaian adalah sebagai berikut :

 Validitas Isi 5 : Sangat Valid 4 : Valid 3 : Cukup Valid 2 : Kurang Valid 1 : Tidak Valid

 Bahasa dan Penulisan 5 : Sangat Dapat Dipahami 4 : Dapat Dipahami

3 : Cukup Dapat Dipahami 2 : Kurang Dapat Dipahami 1 : Tidak Dapat Dipahami

Soal Kesesuaian soal dengan indikator pencapaian hasil belajar Kejelasan petunjuk pengerjaan soal Kejelasan maksud soal Kemungkinan soal dapat terselesaikan Kesesuaian bahasa yang digunakan pada soal dengan kaidah Bahasa Indonesia Kalimat soal tidak mengandung arti ganda Rumusan kalimat soal komunik atif 1 2 3 4 5 D. Saran

Pak Adi : Untuk Siswa SMP apakah soal tidak terlalu sulit dan banyak?

 Masalah-masalah soal diatas cukup dapat diselesaikan dengan kemampuan belajar dari SD (Jenjang Sebelumnya?)

(mohon lingkari angka di bawah ini sesuai penilaian Bapak/Ibu) a. Tes Pretest ini : b. Tes Pretest ini : 1. Tidak Baik

2. Kurang Baik 3. Cukup Baik 4. Baik 5. Baik Sekali

1. Belum dapat digunakan

2. Dapat digunakan dengan banyak revisi

3. Dapat digunakan dengan sedikit revisi

4. Dapat digunakan tanpa revisi

Yogyakarta, 15 Mei 2016 Validator Validator

(Beni Utomo M.Sc) (Drs. Adi Undang M)

Bidang Studi : Matematika Jenjang : SMP

Materi :Sifat-sifat Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang

Peneliti : Benediktus Dian Candra N Judul Penelitian :

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI PADA SISWA KELAS VII D SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Validator : Beni Utomo M.Sc dan Drs. Adi Undang M Hari, Tanggal : 15 Mei 2016

A. Tujuan

Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan Tes Posttest pembelajaran kelas VII D yang akan dikembangkan peneliti.

B. Petunjuk Pengisian Lembar Penilaian Kualitas Tes Hasil Belajar

Lembar Validitas ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ibu mengenai beberapa aspek yang digunakan dalam Tes Posttest. Pendapat, Saran, Penilaian, Komentar Bapak/Ibu sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkakan kualitas Tes Posttest. Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/Ibu dalam memberikan penilaian lembar validitas Tes Posttest yaitu :

 Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi tanda Checklist ( ) pada kolom nilai yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.

perbaikan Tes Posttest pada lembar saran yang disediakan.

 Sebagai pedoman Bapak/Ibu untuk mengisi kolom-kolom validitas isi dan bahasa soal perlu mempertimbangkan hal-hal berikut :

a. Validitas Isi

1) Kesesuaian soal dengan indikator pencapaian hasil belajar 2) Kejelasan petunjuk pengerjaan soal

3) Kejelasan maksud soal

4) Kemungkinan soal dapat terselesaikan b. Bahasa dan Penulisan Soal

1) Kesesuaian bahasa yang digunakan pada soal dengan kaidah Bahasa Indonesia

2) Kalimat soal tidak mengandung arti ganda

3) Rumusan kalimat soal komunikatif, menggunakan bahasa yang sederhana bagi siswa, mudah dipahami, dan menggunakan bahasa yang dikenali siswa.

 Makna skala penilaian adalah sebagai berikut :

 Validitas Isi 5 : Sangat Valid 4 : Valid 3 : Cukup Valid 2 : Kurang Valid

Dokumen terkait