• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

A. Segmenting, Targeting, dan Positioning di KSPPS BMT ANDA Cabang

Cabang Salatiga

KSPPS BMT ANDA melayani seluruh lapisan masyarakat dalam

pengelolaan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Berawal

dari komitmen para pendirinya agar tetap konsisten memegang amanah

dalam mengelola keuangan para Anggota. KSPPS BMT ANDA mampu

bangkit dan berkembang menjadi Koperasi Koperasi Simpan Pinjam dan

Pembiayaan Syariah yang terdepan dalam melayani segenap lapisan

masyarakat. Dengan menjunjung tinggi profesionalisme dalam penerapan

prinsip-prinsip Syariah, KSPPS BMT ANDA siap menjadi mitra bisnis

terpercaya dalam pengelolaan keuangan anggota.

Usaha yang dijalankan oleh KSPPS BMT ANDA tidak hanya

sektor simpan pinjam dengan menggunakan pola syariah, namun juga pada

sektor-sektor yang lain, seperti pengelolaan arisan motor, jasa tempat

pembayaran rekening listrik dan telepon, kerjasama dengan biro

perjalanan haji dan umroh. Hal ini dilakukan agar mempermudah anggota

dalam mendapatkan motor dan pembayaran listrik dan telepon,

melaksanakan ibadah haji dan umroh, serta meningkatkan pendapatan

koperasi terutama pendapatan diluar simpan pinjam. KSPPS BMT ANDA

bergerak di bidang pengelolaan keuangan berbasis syariah dengan

37

simpanan berbasis syariah, melakukan pembiayaan barang konsumtif dan

pembiayaan pengembangan usaha anggota koperasi.

Seperti BMT pada umumnya KSPPS BMT ANDA Cabang

Salatiga melakukan penyaluran dana (financing). Hal ini sesuai dengan

teori yang dikemukakan Huda dkk., (2016: 79) penyaluran dana memiliki

fungsi: meningkatkan daya guna, peredaran, dan lalu lintas uang anggota

atau calon anggota; meningkatkan aktivitas investasi BMT; dan sebagai

sumber pendapatan terbesar BMT. Dalam melakukan penyaluran dana

berupa pembiayaan barang konsumtif dan pembiayaan pengembangan

usaha anggota koperasi, KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga memiliki

beberapa produk pembiayaan yaitu, murabahah/pembiayaan barang,

Mudharabah, Musyarokah, Bai Bitsaman Ajil (BBA). Dalam penyaluran

pembiayaan divisi marketing dituntut mencari anggota yang membutuhkan

pembiayaan murabahah. Marketing dituntut untuk memasarkan produk

pembiayaan kepada para calon anggota yang membutuhkan pembiayaan

untuk tambahan modal usaha atau pembiayaan barang konsumtif untuk

penyaluran dana BMT.

Sebelum mencari calon anggota baru divisi marketing KSPPS

BMT ANDA Cabang Salatiga biasanya akan diberi arahan terlebih dahulu

entah itu dari kantor pusat atau di kantor cabang Salatiga sendiri. Untuk

briefing di kantor KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga sendiri biasanya

dilakukan dipagi hari sebelum divisi marketing menyebar untuk mencari

dalam pencarian, pencairan anggota, maupun angsuran dari para anggota

pembiayaan apakah lancar atau macet.

Kelebihan divisi marketing pada KSPPS BMT ANDA Cabang

Salatiga ialah mereka melakukan teknik jemput bola, dimana mereka

mendatangi para calon anggota. Untuk mencari anggota pun dilakukan

secara door to door yaitu mendatangi calon anggota mereka dari rumah ke

rumah yang membutuhkan pembiayaan atau dana pinjaman. Saat promosi

dilapangan marketing menawarkan semua produk pembiayaan yang ada di

KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga, tetapi pada kenyataanya banyak

calon anggota yang menginginkan produk dengan akad pembiayaan

murabahah saja. Alasannya ialah karena produk ini lebih mudah dan

efisien digunakan pelaksanaan akad dan setelah prosesnya pun tidak rumit

seperti akad bagi hasil. Berikut ini persyaratan untuk mengajukan

pembiayan di KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga: Mendaftar sebagai

anggota KSPPS BMT ANDA, Fotocopy kartu keluarga, Fotocopy surat

nikah, Fotocopy surat-surat Agunan, Rekening listrik, Data tersebut

dijadikan 2 rangkap.

Pada produk dengan akad bagi hasil para calon anggota merasa

kesulitan dengan sistemnya dan dari pihak KSPPS BMT ANDA Cabang

Salatiga sendiri lebih aman dalam pemantauan produk dengan akad

pembiayaan murabahah lebih lanjut mengenai usaha yang dijalankan para

anggota. Karena pada produk pembiayaan dengan akad bagi hasil lebih

39

laporan keuangan usahanya setiap bulan pada BMT dan tidak semua

anggota bisa jujur dalam hasil usaha yang diperoleh hal tersebut dapat

merugikan pihak BMT

Berdasrkan teori dari Ramadhani dan Prasetyo (2014: 865) yang

mengutip dari Kotler dan Keller mengatakan bahwa diperlukan strategic

marketing yang tepat dalam mencapai tujuan dalam suatu perusahaan. Inti

dari strategic marketing adalah segmentasi (segmenting), penentuan

sasaran ( targeting), dan positioning. Dari teori tersebut KSPPS BMT

ANDA Cabang Salatiga menggunakan ketiga strategi yaitu, segmenting,

targeting, dan positioing.

1. Segmenting

Dalam menentukan segmennya, BMT memiliki beberapa segmen

pasar. Segmentasi pasar dimaksudkan untuk mengarahkan kegiatan

pemasaran pada segmen yang dipilih atas dasar kebutuhan,

karkteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan

produk atau bauran pemasaran yang berbeda menurut Sudaryono

(2016: 242). Dalam teori yang diungkapkan Wijaya dan Sirine (2016:

179) mengutip dari Kotler dan Amstrong bahwa terdapat 4 variebel

utama yang mungkin dipergunakan dalam mensegmentasi pasar

konsumen/ anggota BMT, yaitu Segmentasi Geografik, Segmentasi

Demografik, Segmentasi Psikografik, dan Segmentasi tingkah laku.

Dari hasil penelitian di KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga, menurut

BMT tidak mengelompokan semua calon anggota pada segmen

tertentu secara detail tetapi ada beberapa ada yang di bagi menjadi

beberapa segmen yaitu:

a. Segmen Geografis (Wilayah)

Segmentasi geografis ialah membagi pasar menjadi

beberapa unit geografis (wilayah) yang berbeda-beda seperti,

negara, regional, kota, provinsi, atau lingkungan rumah tangga.

Pada segmen ini, manajer KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga

mengatakan mereka tidak menargetkan calon anggota pada

wilayah tertentu. Jadi selama itu masih didaerah Jawa Tengah

mereka tidak masalah dengan wilayah tertentu. Tetapi kembali lagi

melihat efektifitas jarak, waktu, dan biaya yang harus dikeluarkan

jika marketing mencari calon anggota yang letaknya jauh dari

kantor itu akan menambah biaya yang dikeluarkan.

Menurut marketing sendiri mengatakan untuk wilayah

memang tidak dibatasi pencarian anggotanya, tetapi marketing juga

melihat efektifitas kerja mereka. Jika disekitar KSPPS BMT

ANDA Cabang Salatiga masih berpotensi untuk prospek maka

tidak perlu mencari jauh-jauh dari wilayah Kota Salatiga. Dengan

pertimbangan biaya operasional kendaraan dan waktu maka divisi

marketing mencari wilayah yang dekat dengan kantor dahulu baru

setelahnya jika dirasa wilayah tersebut sudah tidak prosek lagi

41

ada marketing baru dikantor yang belum memiliki segmen wilayah

dan anggotanya masih sedikit maka mereka akan mencari langsung

diluar daerah Kota Salatiga. Dengan kata lain segmen geografis

KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga difokuskan kepada wilayah

yang masih bisa dijangkau oleh para marketing yang meliputi

wilayah Kabupaten Boyolali, Kabupaten Semarang, Kabupaten

Magelang dan Kota Salatiga sendiri.

Dari data yang sudah diberikan pihak BMT bisa terlihat di

wilayah manakah KSPPS BMT ANDA Cabang biasa

menempatkan segmen wilayah para calon anggota pembiayaan.

Tabel 4.1

Data Segmentasi Geografis KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga

No. Wilayah Jumlah (%)

1. Kab. Boyolali 30 2. Kab. Semarang 49 3. Kota Salatiga 8 4. Kab. Magelang 9 5. Kota Semarang 4 Jumlah 100

Sumber: Data diolah

Gambar 4.1

Grafik Segmentasi Geografis KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga

Dapat dilihat pada Gambar 4.1 untuk letak segmentasi geografis KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga menyebar

deseluruh perbatasan Kota Salatiga dan Kabupaten yang

mengelilinginya. Anggota pembiayaan paling banyak pada wilayah

Kab. Semarang sebanyak 49%, penyebarannya meliputi daerah

timur Kab. Semarang seperti Suruh, Sususkan, Tengaran. Untuk

Kab. Boyolali sebanyak 30% meliputi wilayah Ampel, Sawit, Selo

dan daerah lain di Kabupaten ini. Untuk Kota Salatiga sendiri

sebanyak 8% meliputi wilayah Tingkir, Sidorejo, Kali Bening dan

daerah dicakupan Kota Salatiga yang lain. Dan untuk wilayah Kota

Semarang dan Kabupaten Magelang karena cakupan wilayah ini

lumayan jauh jadi hanya sebanyak 4% dan 9%. Untuk wilayah

Kota Semarang karena presentasenya sedikit jadi untuk wilayah

tertentunya tidak begitu memusat seperti yang lain.

0% 20% 40% 60% 80% 100% Kab. Boyolali Kab. Semarang Kota Salatiga Kab. Magelang Kota Semarang

43

Lalu untuk wilayah Kab. Magelang meliputi wilayah

Ngablak, Pakis, dan Tegal Rejo yang masih bisa dijangkau oleh

para marketing. Menurut manajer KSPPS BMT ANDA Cabang

Salatiga Bapak Supardi untuk penyebaran wilayahnya tidak harus

di Salatiga karena untuk KSPPS BMT ANDA Cabang Juwangi dan

Karanggede saja memiliki anggota di Kota Salatiga, melihat

KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga ini berlokasi di Kota

Salatiga tetapi kebanyakan anggotanya berada diluar wilayah Kota

Salatiga.

b. Segmen Demografis

Segmen demografis merupakan segmentasi yang

didasarkan atas umur, gender, pendapatan, siklus hidup keluarga,

jabatan, pendidikan, agama, dan generasi (Setiyaningrum, Udaya,

& Efendi 2015: 57-58). Berdasarkan teori tersebut KSPPS BMT

ANDA Cabang Salatiga membagi segmennya kedalam gender,

agama, dan jenis pekerjaan saja. Dari data yang diperoleh dari

KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga mereka tidak membedakan

segmen pasar berdasarkan umur, tetapi lebih ke kebutuhan anggota

tersebut. Untuk jenis kelamin pun tidak ada ketentuan tertentu

untuk para calon anggota pembiayaan KSPPS BMT ANDA

Cabang Salatiga tetapi dari data yang diberikan oleh pihak BMT

Tabel 4.2

Data Jenis Kelamin Anggota Pembiayaan KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga

Sumber: Data diolah

Sumber: Data diolah

Gambar 4.2

Grafik Jenis Kelamin Anggota Pembiayaan KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga

Dari data diatas dapat dilihat untuk jenis kelamin anggota

pembiayan murabahah untuk laki-laki sebanyak 51,9% dan untuk

perempuan 49,1% angka ini hampir imbang, ini menunjukan

bahwa jumlah pembiayaan murabahah di KSPPS BMT ANDA

Cabang Salatiga ini merata antra laki-laki dan perempuan. Pihak

BMT tidak mengukur anggota berdasarkan jenis kelamin anggota

tapi lebih mengutamakan kebutuhan anggota. Untuk pendapatan,

siklus hidup keluarga, jabatan, dan pendidikan KSPPS BMT

0% 20% 40% 60% 80% 100% Laki-laki Perempuan

NO. Jenis Kelamin Jumlah (%)

1. Laki-laki 51,9%

2. Perempuan 49,1%

45

ANDA tidak terlalu mementingkan hal tersebut, yang terpenting

ialah usaha yang dimiliki atau dijalankan serta pekerjaan karena

untuk melihat kemampun anggota dalam membayar angsuran.

Berikut ini dapat dilihat dari data tabel dan grafik yang bersumber

dari KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga.

Tabel 4.3

Data Jenis Pekerjaan Anggota Pembiayaan KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga

No. Pekerjaan Jumlah (%)

1. Pedagang 36 2. Petani 25 3. Wiraswasta 18 4. Karyawan Swasta 15 5. Lain-lain 6 Jumlah 100

Sumber: Data diolah

Sumber: Data diolah

Gambar 4.3

Grafik Jenis Pekerjaan Anggota Pembiayaan KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Pedagang Petani Wiraswasta Karyawan

Swasta

Dari data diatas dapat kita lihat untuk pekerjaan Pedagang

36%, Petani 25%, Wiraswasta 18%, Karyawan Swasta 15%, dan

lain-lain 6%. Untuk pekerjaan yang paling sering menggunakan

produk pembiayaan murabahah di KSPPS BMT ANDA Cabang

Salatiga ialah Pedagang sebanyak 36%. Untuk jumlah plafond

pembiayaan yang diajukan oleh para Pedagang ini biasanya mulai

dari Rp. 2.000.000,00 - Rp. 25.000.000,00 tergantung kebutuhan

mereka masing-masing. Ini menunjukan bahwa banyak para pelaku

usaha yang berminat menggunakan produk pembiayaan

murabahah. Biasanya para pelaku usaha atau Wiraswasta ini

mengajukan pembiayaan murabahah di KSPPS BMT ANDA

Cabang Salatiga untuk menambah modal usaha mereka atau

bahkan kebanyakan dari mereka baru merintis usaha dan tidak

punya modal tambahan.

Untuk pekerjaan selanjutnya ialah pada sektor pertanian

sebanyak 25%, para petani merupakan pasar yang paling besar

membutuhkan biaya dalam pekerjaannya. Untuk jumlah plafond

yang biasa diajukan oleh para Petani ini berkisar Rp. 2.000.000,00 – Rp. 25.000.000,00 jumlahnya cukup banyak melihat segmen pertanian membutuhkan banyak modal. Biasanya untuk membiayai

lahan pertaniannya membutuhkan dana yang tidak sedikit, belum

lagi jika mereka mengalami gagal panen dalam masa satu tahun.

47

pembiayaan murabahah sebagai modal tambahan atau dana

candangan ketika hasil tani mereka mengalami gagal panen.

Pekerjaan selanjutnya ialah wiraswasta sebanyak 18% ini

menunjukan bahwa banyak pedagang yang berminat menggunakan

produk pembiayaan murabahah di KSPPS BMT ANDA Cabang

Salatiga. Pedagang yang menggunakan produk pembiayaan

murabahah ini biasanya bergerak dibidang usaha kuliner dan

fashion. Pekerjaan selanjutnya ialah Karyawan Swasta sebanyak

15%. Pekerjaan ini tidak begitu banyak menggunakan produk

pembiayaan murabahah karena mereka memiliki pekerjaan tetap.

Untuk plafond pembiayaan yang biasa diajukan berkisar Rp.

2.000.000,00 – Rp. 20.000.000,00. Biasanya mereka menggunakan produk ini untuk membuka usaha sampingan selain pekerjaan tetap

mereka.

Untuk yang terakhir pekerjaan lain-lain sebanyak 6%,

pekerjaan ini terdiri dari para pelaku usaha aktif tetapi juga

memiliki pekerjaan tetap. Jadi, kebanyakan dari mereka memiliki

banyak pekerjaan diberbagai bidang. Untuk plafond pembiayaan

yang biasa mereka ambil berkisar dari Rp. 3.000.000,00 – Rp. 15.000.000,00. Untuk Agama KSPPS BMT ANDA Cabang

Salatiga menerima anggota pembiayaan dari semua agama, bahkan

untuk non Islam. Memang BMT ini mengedapankan keutaman

yaitu menjadi lembaga keuangan syariah yang maju, professional,

dan mensejahterakan anggota. Tetapi untuk mayoritas anggota

pembiayan beraga Islam karena memang produk-produk di KSPPS

BMT ANDA Cabang Salatiga ini menggunakan prinsip syariah

Islam. Berikut data agama para anggota pembiayaan di KSPPS

BMT ANDA Cabang Salatiga:

Tabel 4.4

Data Agama Anggota Pembiayaan KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga

NO. Agama Jumlah (%)

1. Islam 99

2. Non Islam 1

Jumlah 100

Sumber: Data diolah

Sumber: Data diolah

Gambar 4.4

Grafik Agama Anggota Pembiayaan KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga

c. Segmen Tingkah Laku

Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer dan

marketing pada segmen tingkah laku/perilaku dapat dilihat dari

variabel kesetiaan, dimana banyak dari anggota yang sudah pernah

0% 20% 40% 60% 80% 100%

49

melakukan pembiayaan ditawari lagi untuk mengajukan

pembiayaan. Bahkan sebelum kontrak pembiayaan mereka selesai

terkadang sudah meminta pembiayaan kembali pada pihak BMT.

Strategi ini sangat berhasil jika dibandingka dengan mencari

anggota yang baru, biasanya anggota mengajukan sendiri untuk

pembiayaan lagi sehingga pihak marketing tidak harus

menawarkan produknya kembali.

2. Targeting

Dalam menentukan target pasarnya KSPPS BMT ANDA Cabang

Salatiga menggunakan strategi sasaran yang tidak diferensiasi

(undifferentiatedtarget), karena KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga

tidak membedakan pasar atau membagi segmen pasar secara khusus.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Setiyaningrum,

Udaya, & Efendi (2015: 68) ada tiga strategi umum yang dapat

digunakan perusahaan dalam memilih sasaran pasar, yaitu: sasaran

yang tidak diferensiasi (undifferentiated target), sasaran yang

terkonsentrasi (concentrated target), dan sasaran yang multisegmen

(multisegment target). Jika dari ketiga strategi tersebut berdasarkan

hasil penelitian, KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga menerapkan

sasaran yang tidak diferensiasi (undifferentiated target). Dengan kata

lain, KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga melayani seluruh segmen

yang berada dipasar dalam produk pembiayaan. Walaupun tidak ada

Cabang Salatiga ini tetap berhati-hati dan teliti saat menyeleksi calon

anggotanya. Karena pada produk pembiayaan terdapat banyak risiko

didalamnya berbeda dengan produk simpanan yang tidak begitu

berisiko.

Kemudian dari hasil penelitian, bahwa dengan penerapan sasaran

pasar yang tidak diferensiasi (undifferentiated target) bedampak baik

pada divisi marketing. Karena dalam pencarian anggota yang akan

dibiayai tidak ada segmen pasar tertentu yang harus dicari, walaupun

tidak terfokus pada suatu segmen tetapi untuk hasilnya sangat optimal

dan efisien. Tetapi pihak marketing juga perlu jeli dalam mencari

calon anggota pembiayaan untuk memperkecil risiko yang akan terjadi

setelah pencairan. Untuk divisi marketing sendiri dalam mencari

anggota tetap menggunakan prinsip 5C (Character, Capacity, Capital,

Collateral, dan Condition of Economic) dengan kehati-hatian mereka

mencari dan menyeleksi para calon anggota pembiayaan. Dengan

harapan mengurangi risiko yang akan timbul dikemudian hari saat

setelah pencairan seperti angsuran yang macet. Divisi marketing

KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga menargetkan para calon anggota

pembiayaannya yang sudah memiliki pekerjaan, sudah dewasa,

memiliki pendapatan, usia maksimal 65 tahun, memiliki identitas diri

seperti KTP dan SIM, jika memiliki usaha maka usaha yang dijalankan

51

Diharapkan dengan penerapan kriteria-kriteria tersebut dapat

meminimalisir risiko angsuran macet dan sebagainya. Untuk Agama

pun KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga tidak menargetkan agama

tertentu bahkan non muslim pun bisa mengajukan pembiayaan. Karena

tidak semua yang beragama Islam pun mempunyai sikap, karakteristik

atau kepribadiannya, terkadang non Islam lebih bisa menempatkan

sikap dan karakteristik dari pada yang beragama Islam. Tetapi, untuk

mayoritas para anggota pembiayaan di KSPPS BMT ANDA Cabang

Salatiga adalah Islam. Divisi marketing melihat calon anggota

pembiayaannya baik atau tidak tetap dari sikap, karakteristik, dan

kepribadiannya bukan dari pandangan yang lain.

Dalam pencarian calon anggota yang ingin dibiayai juga para

marketing melihat anggota dari usahanya. Lebih baik jika anggota

calon yang akan dibiayai sudah memiliki usaha, jadi untuk

pemantauannya lebih mudah. Karena bisa melihat usaha tersebut

memiliki potensi untuk berkembang atau tidak, dan prospek untuk

dibiayai atau tidak. Untuk para calon anggota yang belum memiliki

usaha atau baru ingin merintis terkadang marketing masih ragu dalam

menawarkan produknya karena belum terlihat usaha tersebut akan baik

atau tidak. Mereka lebih selektif selama mencari anggota yang belum

memiliki usaha. Untuk usaha yang dijalankan sendiri menurut

marketing ialah usaha yang menguntungkan bagi anggota dan juga

menggunakan prinsip syariah otomatis usaha yang dijalankan oleh para

anggota tidak boleh menyimpang dari syariat agama. Dengan kata lain

usaha yang haram seperti contohnya, jua beli tapi barangnya masih

samar-samar atau belum pasti, menjual narkotika, atau bahkan dana

yang disalurkan digunakan untuk kebutuhan lain.

3. Positioning

Positioning merupakan kegiatan dimana BMT menciptakan

pandangan positif di benak calon anggota pada produk pembiayaan

yang mereka miliki, agar menggambarkan citra positif pada anggota

pembiayaan setelah mereka menggunakan produk pembiayaan

tersebut. Dalam hal ini KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga

memposisikan diri melalui pendekatan berdasarkan atribut produk jika

didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Setiyaningrum, Udaya

& Efendi (2015: 73-74) bahwa ada enam pendekatan yang dapat

digunakan perusahaan dalam memposisikan diri, yaitu: memosisisikan

berdasarkan atribut, berdasarkan harga/kualitas, berdasarkan

penggunaan atau aplikasi, berdasarkan penggunaan produk,

berdasarkan kelas produk, dan berdasarkan pesaing.

Sesuai dengan namanya BMT ANDA yaitu Amanah Nikmat Dunia

Akhirat BMT ini memposisikan produk pembiayaan dibenak anggota

dengan cara selalu menjalankan Amanah dari para anggotanya, baik

untuk produk pembiayaan ataupun produk simpanan. Setelah

53

ANDA akan mendapatkan manfaat nikmat di dunia ataupun diakhirat

setiap saat mereka menggunakan produk di KSPPS BMT ANDA

Cabang Salatiga. Karena memang karyawan BMT ANDA terkenal

sangat amanah, profesional, dan cepat dalam pelayanannya sehingga

membuat para anggota nyaman dan akan terus menggunakan produk

pembiayaan ataupun simpanan pada BMT ini. Tidak jarang banyak

anggota yang kembali menggunakan produk pembiayaan di BMT ini

karena terkenal sangat amanah dan profisional serta para marketing

yang ramah dan memiliki integritas tinggi.

Dan untuk menambah kenyamanan dan semangat anggota saat

melakukan pembiayaan, BMT ANDA menyediakan kupon berhadiah.

Jika didasarkan pada pendekatan atribut produk tertentu, dimana untuk

produk pembiayaan sendiri pihak KSPPS BMT ANDA Cabang

Salatiga menyiapkan undian berhadiah untuk para anggota pembiayaan

berupa kupon. Cara mendapatkan kupon ialah ketika para anggota

pembiayaan membayar angsuran tepat waktu setiap 2 bulan maka akan

mendapat 1 kupon. Dan ketika para anggota pembiayaan melakukan

angsuran sebanyak 10 bulan tepat waktu dan mendapat 5 kupon maka

akan diberi bonus lagi 3 kupon untuk memperbanyak peluang menang

para anggota saat pengundian hadiah. Kupon ini yang akan diundi

setiap satu tahun sekali untuk memenangkan hadiah berupa

Menurut hasil wawancara dengan divisi marketing pemberian

kupon hadiah ini merupkan suatu reward tersendiri untuk para anggota

karena sudah melaksanakan kewajiaban untuk membayar angsuran dan

bisa tepat waktu. Dengan pemberian kupon ini diharapkan para

anggota pembiayaan termotivasi dan semangat dalam membayar

angsuran mereka. Usaha ini dilakukan agar minat para calon anggota

pembiayaan meningkat, serta memberi kenyamanan dan keuntungan

bagi anggora pembiayan sendiri disamping mereka melakukan

pembiayaan di KSPPS BMT ANDA Cabang Salatiga mereka juga bisa

mendapat keuntungan tambahan. Dan untuk lebih menanamkan kesan

baik pada anggota pembiayaan biasanya divisi marketing tetap

menjalin tali silaturahim dengan para anggota yang sudah selesai

dengan kontrak pembiayaan. Jika sudah mengenal anggota pada suatu

wilayah tertentu maka akan lebih mudah bagi marketing untuk mencari

calon anggota yang lain.

Dokumen terkait