• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Hero Supermarket Tbk merupakan suatu perusahaan ritel terkemuka di Indonesia dengan latar belakang keluarga yang kuat dan mulai berdiri pada tahun 1954 dengan nama CV Hero, distributor makanan dan minuman. Bentuk usaha dari perusahaan ini adalah perseroan. Pencetus dan pendiri PT Hero Supermarket adalah Bapak Mohamad Saleh Kurnia yang mengawali usahanya mengikuti jejak orang tuanya yang sudah berdagang sejak di kota asal kelahirannya, Cibadak, Sukabumi. Usaha di kota asalnya yang kurang berkembang dan melihat besarnya peluang pasar di Jakarta menjadi alasan keluarga Kurnia untuk hijrah ke Jakarta sekitar tahun 1948-an. Tahun 1948, orang tua Mohamad Kurnia mengawali usaha barunya di Jakarta dengan mengelola usaha kaki lima ”Gerobag Dorong” di Gang Ribal (sekarang lebih dikenal dengan jalan Pintu Besar Selatan I), Jakarta Barat dengan menjual makanan dan minuman. Berawal dari sini, Mohamad Kurnia bersama kakaknya mulai aktif membantu orang tuanya mengelola usaha.

Almarhum Bapak Mohamad Saleh Kurnia mempelopori berdirinya pasar swalayan modern di bidang industri ritel di Indonesia dengan membuka Hero mini supermarket pertama kalinya pada tanggal 23 Agustus 1971 dengan 12 karyawan di Jl. Faletehan I No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan luas gedung kurang lebih 251 m2. Perusahaan adalah perusahaan terbuka yang sejak tanggal 30 Juni 1989 Go Public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan merupakan perusahaan ritel pasar swalayan pertama di Indonesia yang memperoleh kepercayaan untuk menjual sahamnya kepada masyarakat luas.

Pada bulan Februari 1998 PT Hero Supermarket mengadakan aliansi strategis dengan Dairy Farm Hongkong, anggota Jardine Matheson. Dairy Farm memiliki penyertaan saham langsung pada perseroan sebesar 7,6 % dan melalui obligasi tukar yang dapat ditukarkan dengan saham perseroan sebesar 24,55%. Jalinan kerjasama ini juga diwujudkan dengan bergabungnya eksekutif Dairy Farm dalam jajaran Direksi dan Komisaris PT Hero Supermarket Tbk. Pada tahun yang sama pula Dairy Farm Internasional mengkontribusikan pengalaman dan keahlian yang sangat bermanfaat bagi pengetahuan lokal dan pemahaman

manajemen Hero, dan juga memberikan pengakuan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar berkembang yang paling menarik di kawasan Asia Tenggara untuk jangka waktu menengah hingga jangka panjang.

Giant Hypermarket sukses dikembangkan di Malaysia dan Singapura oleh Dairy Farm Internasional yang ternyata menguasai 37 persen saham PT Hero Supermarket Tbk. Giant Hypermarket sendiri di negara asalnya Malaysia sangat berhasil. Lantaran adanya kesamaan kultur dengan Malaysia, Hero pun berani mengembangkan Giant Hypermarket di Indonesia. Dairy Farm sendiri hanya memberikan dukungan teknis dalam pengembangan Giant Hypermarket di Indonesia. Pengalaman 30 tahun di bidang industri ritel tersebut membuat Hero yakin mampu mengembangkan Giant Hypermarket di tanah air. Apalagi Giant Hypermarket mengembangkan konsep tempat belanja modern dengan suasana lokal dan unik. Gerai Giant Hypermarket memerlukan investasi sekitar Rp 20-30 miliar per lokasi tergantung ukuran dan design.

Di Indonesia, pada tanggal 26 Juli 2002 Giant Hypermarket yang pertama dibuka di Villa Melati Mas, Serpong, Tangerang. Saat ini Giant Hypermarket telah tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, Sidoarjo, Surabaya, dan Bandung. Giant Hypermarket dengan mottonya “Banyak Pilihan Harga Lebih Murah” menyediakan jumlah barang yang besar antara 35.000-50.000 item yang mana 90 persen produknya berasal dari produk lokal dan etnik. Sesuai dengan operating philosophy “Pasti Termurah di Kota Anda”, Giant Hypermarket ingin dikenal sebagai brand yang murah terjangkau dan dapat dipercaya dengan memberikan nilai lebih dari harga yang dibayarkan. Giant Hypermarket, Botani Square, Bogor sendiri telah didirikan sejak tanggal 25 Agustus 2006.

Saat ini, perseroan melayani pelanggannya dengan beberapa format ritel berbeda yang tersebar di berbagai kawasan di Indonesia. Hingga bulan Desember 2006, perseroan mengoperasikan lebih dari 300 gerai termasuk supermarker, hypermarket, apotik, toko kesehatan, dan kecantikan serta minimarket dengan merek-merek yang terkenal seperti Hero, Giant, Guardian, Star Mart, Shop In, dan Mitra dengan rincian sebagai berikut: Hero Supermarket 97 gerai, Star Mart Convenience Store 64 gerai, Guardian Toko Kecantikan dan Apotek 119 gerai,

Giant Hypermarket 17 gerai, Mitra Toko Diskon 9 gerai. Total seluruhnya adalah sebanyak 306 gerai.

Berdasarkan dokumen perusahaan dinyatakan bahwa kegiatan usaha perusahaan ini dijalankan untuk memenuhi dua fungsi, antara lain:

1) Fungsi sosial

a. Memberi kesempatan kerja

PT Hero Supermarket sampai tahun 2006 sudah memberi kesempatan bekerja kepada ± 10.000 karyawan yang tersebar di gerai-gerai Hero Supermarket, Guardian, Shop In, Star Mart, Giant Hypermarket, Head office, dll.

b. Kesejahteraan karyawan

 Gaji karyawan di atas Upah Minimum Provinsi (UMP)

 Dapat tunjangan kesehatan, hari tua, kecelakaan, kematian, uang makan, dan uang transport.

c. Kepemilikan umum

Hero merupakan perusahaan terbuka (go public) sehingga saham Hero dapat dimiliki oleh masyarakat.

d. Kegiatan sosial masyarakat

 Menyumbang yayasan kurang mampu (fakir miskin). Membantu pengembangan koperasi dan usaha kecil melalui kegiatan kemitraan.

 Menyelenggarakan perayaan keagamaan, hari kemerdekaan, dll. 2) Fungsi Ekonomi

a. Membantu menyediakan bahan pangan yang baik dan sehat.

b. Membantu meningkatkan penghasilan negara melalui kontribusi pajak. c. Meramaikan bursa efek.

Selama ini dari tahun ke tahun perkembangan perusahaan semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari pendirian outlet atau gerai perusahaan yang semakin meningkat dan perolehan laba bersih yang meningkat dari tahun 2003. Pada tahun 2004 laba bersih perusahaan telah meningkat sangat tinggi mencapai Rp 34,2 miliar dari rugi Rp 22, 2 miliar di tahun 2003. Kenaikan penjualan sebesar 26,9% disebabkan oleh semua format dengan kenaikan tertinggi dari Giant Hypermarket. Kenaikan laba tetap menjadi fokus terutama dari manajemen

Hero, sedangkan pada tahun 2005, laba bersih perusahaan mencapai Rp 55,2 miliar dengan penjualan bersih sebesar Rp 4,2 triliun. Sementara pada tahun 2006, laba bersih PT Hero Supermarket Tbk meningkat 16,2% menjadi Rp 64,2 miliar. Sementara pendapatan perusahaan mencapai Rp 4,8 triliun, meningkat 12,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, PT Hero Supermarket Tbk meraih laba bersih Rp 25,1 miliar selama Januari-Juni 2007, melonjak 124% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 11,2 miliar. Pertumbuhan laba bersih itu terutama disebabkan adanya penjualan properti non strategis pada tahun 2007. Per Juni 2007, penjualan Hero meningkat 8,4% menjadi Rp 2,467 triliun, sedangkan laba operasional perseroan tumbuh 9,3% menjadi Rp 18,5 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 16,9 miliar.