BAB IV %/$&.3(0%(178.³1(:&20081,7<´
4.1. Djarum Black
4.1.1. Sejarah Perusahaan Djarum
Sejarah kelompok Djarum dimulai oleh Oei Wie Gwan, yang bermigrasi dari
China daratan ke Indonesia pada akhir 1920. Tahun 1951, Oei mengambil alih NV
Murup yang didirikan oleh H.M. Shirod. NV Murup adalah perusahaan rokok yang
memproduksi merek-merek kecil yang masih eksis di daerah Kudus. Produk
pertamanya DGDODK ³'MDUXP *UDPRSKRQ´. Secara harafiah Gramophon diartikan
sebagai jarum/ sebatang jarum pada alat pemutar piringan hitam, yang berfungsi
sebagai sensor magnetik untuk membaca lagu, biasanya diletakkan di permukaan
piringan hitam. Gambar ³jarum´ menjadi simbol utama terakhir perusahaan itu dan
berlanjut hingga sekarang ini.
Pertumbuhan perusahaan mulai meningkat sejak dipegang oleh Oei Wie
Gwan, ia mengubah nama perusahaan PHQMDGL³'MDUXP´GDQPXODLPHQJHPEDQJNDQ
produksi rokok kretek. Pada awalnya perusahaan ini hanya mengandalkan 70 alat
pelinting rokok manual, dan mulai memasarkan merek pertamaQ\D \DLWX ³'MDUXP´
pada tahun 1950-an. Sejak saat itulah Djarum dapat membuktikan bahwa hasil
³racikan bumbu´ rokoknya mampu diterima oleh konsumen dengan cepat, dan
commit to user
66
perusahaan ini mulai menambah karyawan dan peralatan baru, setelah itu Djarum
juga meluncurkan merek kedua yang dikenal dengan nama rokok ³.RWDN$GMDLE´
Perusahaan Djarum hampir mengalami kebangkrutan akibat peristiwa
kebakaran besar pada tahun 1963 yang meluluhlantakkan hampir seluruh bangunan
pabrik. Djarum mencoba untuk membangun kembali, dengan cara melakukan
modernisasi peralatan dan meningkatkan mutu produksinya. Djarum akhirnya
melanjutkan dengan mengeluarkan produk khususnya menambah campuran pada
rokok kretek sebagai produk barunya. Di awal tahun 1970-an Djarum mulai
melakukan modernisasi manajemen agar lebih baik dengan mulai merekrut staf
manajemen profesional. Djarum bahkan menyewa tenaga ahli dari luar negeri dengan
tujuan untuk melatih meningkatkan kemampuan personilnya serta mengadopsi teknik
pemasaran modern.
Pada tahun 1970, Djarum mulai mendirikan unit riset dan pengembangan
sebagai pusat penelitian dan eksperimentasi untuk menghasilkan resep baru pada
racikan rokok kretek. Pada saat yang sama juga mulai mengadaptasikan mesin-mesin
yang sebelumnya dipakai untuk memproduksi rokok putih, selanjutnya
dialihfungsikan untuk memproduksi rokok kretek.
Tahun 1976, Djarum sukses dengan meluncurkan produk dari mesin
SHUWDPDQ\D \DLWX ³'MDUXP )LOWHU´, bahkan Djarum menjadi korporat pertama di
Indonesia yang berpotensi memasarkan produknya secara internasional; tidak hanya
kepada konsumen dari masyarakat ekspatriat yang ada di Indonesia, tetapi juga pasar
konsumen lain yang mau menerima cita rasa yang tersaji dalam rokok kretek tersebut.
commit to user
67
Pada tahun 1980-an, pasar konsumen domestik telah mengalami pergeseran
yang dramatis, dimana sebelumnya penjualan tembakau telah dikuasai oleh rokok
putih yang bergeser ke rokok kretek. Pergeseran itu adalah bagian dari strategi
kebijakan proteksi yang dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi produk rokok
dalam negeri. Faktor lain yang menyebabkan rokok kretek menjadi populer adalah
kandungan nikotin yang tinggi dan bercita rasa khas, yang mana dapat dikatakan
bahwa nikotin sebagai cita rasa khas rokok kretek memiliki dua kali kandungan lebih
tinggi daripada nikotin yang ada pada rokok putih standar.
Pada tahun 1980-an, ketika pasar domestik didukung sejumlah besar produsen
kecil rokok kretek, yang saat itu dipegang sepenuhnya oleh kelompok dominan, maka
Djarum menduduki posisi terbaik di antara tiga kelompok besar produsen rokok
kretek di negeri ini. Hal ini tidak terlepas dari hasil kesuksesan salah satu produknya
\DLWX³'MDUXP6XSHU´\DQJGLOXQFXUNDQSDGDWDKXQHingga pada akhir dekade
itu, produk ini telah menjadi salah satu merek dengan hasil penjualan tertinggi di
dalam negeri. Munculnya Djarum menjadi satu-satunya pemimpin terdepan dalam
persaingannya menghadapi produsen rokok lainnya yaitu Sampoerna, Gudang
Garam, dan Bentoel.
Untuk melanjutkan mencari peluang baru bagi produk-produk Djarum Oei
Wie Gwan melibatkan kedua anaknya yaitu Budi dan Bambang Hartono. Pada tahun
1984 Djarum pernah PHQJHPEDQJNDQ VXDWX SURGXN URNRN EDUX \DLWX ³&LJDULOORV´
Djarum juga mulai meninggalkan proses produksi secara manual dan menggantinya
dengan menggunakan mesin-mesin baru. Di tahun 1988 Djarum meluncurkan merek
commit to user
68
baru yang OHELK HNVNOXVLI \DLWX ³'MDUXP 6SHFLDO´ yang diproduksi dengan mesin
barunya, yang menampilkan rasa yang lebih ringan dan komposisi tar lebih rendah;
biasanya ciri khas rokok kretek mengandung tar empat kali lebih tinggi dari rokok
tembakau biasa. Ketika merek produk tersebut ditargetkan untuk menembus pasar
ekspor utama, Djarum juga meluncurkan merek baru lain pada tahun 1989 yaitu
³)LODVWD´\DQJGLSURGXNVLGHQJDQFDUDNRPELQDVL\DLWXsecara melinting manual dan
menggunakan mesin untuk pengemasannya. Merek baru selalu dimunculkan terutama
untuk memenuhi tuntutan konsumen dan memberi kepercayaan kepada para
karyawan perusahaan agar meningkatkan kinerja produksi dalam menggunakan
mesin baru.
Pada akhir dekade itu, untuk pertama kalinya tingkat penjualan rokok kretek
melebihi rokok putih. Tahun 1990-an, sudah tercatat lebih dari 90% dari seluruh
penjualan rokok di Indonesia adalah dikuasai oleh rokok kretek, dan menjadi bagian
terbesar dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Di akhir abad 20, korporat menjadi lebih maju setelah kepemimpinan Djarum
dikelola oleh Budi dan Bambang Hartono, justru dimana saat itu sedang terjadi krisis
ekonomi yang melanda Indonesia, menyapu seluruh perekonomian Asia, dan
merobohkan sejumlah besar sumber hasil kekayaan Indonesia. Hartono bersaudara
mengelola korporasi Djarum dalam kondisi krisis ekonomi yang sangat
memprihatinkan, sebagian arus kas harus terjaga kestabilannya karena bagian terkuat
adalah hasil dari penjualan produk rokok.
commit to user
69
Dalam kondisi arus kas yang sudah mulai stabil ditambah dengan peningkatan
sistem manajemen korporasi, pada tahun 1998 Djarum mulai mengadakan
diversifikasi korporasi; Djarum dengan bendera Alaerka Investment menggandeng
Farallon Capital untuk membeli saham Bank Central Asia (BCA), bank swasta
terbesar di Indonesia yang dilelang Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
seharga Rp. 5,3 triliun. Hartono bersaudara pada saat itu menginvestasikan sebesar
USD 539 juta untuk membeli 51% saham BCA, hal ini menjadikan keluarga Hartono
mulai masuk dalam dunia SHUEDQNDQGDQ PHQHPSDWNDQQ\D PHQMDGL ³UDNVDVD´baru
dalam bisnis di Indonesia.
Minat Djarum dalam melakukan diversifikasi berlanjut dan tumbuh hingga
memasuki awal tahun 2000, karena munculnya himbauan dalam masyarakat
Indonesia tentang kesadaran peningkatan kesehatan yang terkait dengan konsumsi
rokok, terutama masalah tingginya kadar tar dan kadar nikotin dalam komposisi
rokok kretek.
Tahun 2002 Djarum berinvestasi ke pasar property, dengan menggunakan
bendera PT. Cipta Karya menginvestasikan USD 100 juta untuk pembangunan mega
kompleks perbelanjaan World Trade Center Mangga Dua Jakarta. Sukses spekulatif
itu mendukung korporat mulai merencanakan pengembangan rancangan kedua di
daerah Jakarta Utara. Tahun berikutnya, Djarum menawarkan untuk mendapatkan
kontrak pengelolaan dua hotel besar di Indonesia yaitu Hotel Indonesia dan Hotel
Wisata, yang berlokasi di pusat keramaian kota Jakarta. Djarum memenangkan
kontrak tersebut pada tahun 2004, setelah ada perjanjian dari pihak pemilik hotel dan
commit to user
70
Djarum menjanjikan investasi sebesar lebih dari USD 200 juta untuk renovasi kedua
hotel tersebut. Djarum juga memiliki investasi di beberapa industri yang sebagian
besar di antaranya merupakan produsen rokok berskala kecil dan menengah, seperti
PT. Prima Tobacco Harum, PT. Wikatama Indah, dan PT. Filasta. Djarum juga
memiliki PT. Bukit Muria Jaya yang memasok kebutuhan kertas untuk kemasan
bungkus rokok.
Dalam mendistribusikan produk rokoknya, Djarum mengembangkan
korporasi transportasi internasional yaitu PT. Djarum Nekajasa dan untuk melayani
pasar rokok di Benua Amerika, Djarum juga mendirikan pabrik rokoknya di Brazil.
Beberapa sektor industri lain juga mulai dikembangkan antara lain adalah pengolahan
kayu dan rotan (PT. Kudus Istana Furniture), industri tekstil dan garmen (PT. Busana
Rama), industri plastik (PT. Ardi Jaya Karya), perdagangan optikal (PT. Supra Visi
Optic), produsen barang elektronik bermerek Polytron (PT. Hartono Istana
Elektronika), dan Bank Haga.
Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) di tahun 2003 mencatat bahwa Djarum
memiliki kurang lebih 65 unit usaha yang tersebar di 13 sektor industri. Dari suatu
usaha rokok kretek kecil yang berdiri 56 tahun yang lalu, Djarum merencanakan
untuk membangun korporasi secara mandiri menjadi salah satu konglomerat abad 21
yang terkuat di Indonesia.
Dari sekian banyak korporasi hasil diversifikasi Djarum, produksi rokok tetap
memegang posisi utama dengan penghasilan rata-rata 13 triliun per tahun, hingga saat
ini Djarum telah memproduksi berbagai merek rokok kretek (sigaret kretek tangan
commit to user
71
maupun sigaret kretek mesin) baik yang masih beredar maupun telah dicabut
peredarannya karena tidak sukses di pasaran.
Produk Djarum antara lain adalah:
x
Djarum Super
x
Djarum 76
x
Djarum Coklat
x
Djarum Black
x
Djarum Black Cappucino
x
Djarum Black Tea
x
Djarum Black Slimz
x
Djarum Black Menthol
x
LA Lights
x
L.A Lights Menthol
x
Djarum Super Mezzo
x
Djarum Cigarillos
x
Djarum Special (produk ekspor)
x
Djarum Menthol (produk ekspor)
x
Djarum Original (produk ekspor)
x
Djarum Splash (produk ekspor)
x
Djarum Cherry (produk ekspor)
x
Djarum Vanilla (produk ekspor)
commit to user
72
x
Djarum Classic (dicabut dari peredaran)
x
Filtra (dicabut dari peredaran)
x
Djarum Merdeka (dicabut dari peredaran)
x
The President (dicabut dari peredaran)
x
Inspiro (dicabut dari peredaran)
Pada tahun 2008, Djarum meluncurkan produk rokok inovasinya yaitu
Djarum Black Slimz, merupakan rokok kretek kertas hitam pertama di Indonesia
dengan diameter batang terkecil pada saat ini yaitu 6,1 mm dan panjang 95 mm.
Produk ini dianggap sebagai produk unik dan inovatif yang telah ditunggu selama dua
tahun melalui proses yang matang dan teruji yang dilakukan oleh korporat Djarum.
Produk ini diciptakan untuk membidik konsumen kaum urban (perkotaan) yang smart
dalam memilih gaya hidup. Selain memiliki rasa yang mantap, kadar tar dan
nikotin-nya lebih rendah dari rokok sejenis, warna hitam kertas rokok yang elegan serta
desain packaging yang minimalis merupakan daya tarik dan ciri khas Djarum Black
Slimz. Produk ini berkesan modern, maskulin dan elegan bagi perokoknya.
Djarum adalah satu-satunya produsen rokok yang mempelopori penggunaan
kertas rokok hitam di Indonesia. Hal ini merupakan bukti keseriusan Djarum dalam
menggarap industri rokok. Dalam industri rokok saat ini, kategori rokok sigaret
kretek mesin (SKM) lights merupakan kategori yang berkembang paling pesat
dibanding dengan kategori rokok lainnya. Djarum melihat peluang tersebut untuk
commit to user
73
memproduksi Djarum Black Slimz karena ada keyakinan akan mendapatkan pasar di
kategori SKM itu.
Gambar 1. Iklan produk Djarum Black Slimz
Setelah sukses meluncurkan Djarum Black Slimz, rokok dengan kertas hitam
berdiameter batang terkecil, pasar rokok di Indonesia bertambah ramai dengan varian
baru dari produk Djarum Black yaitu ³Djarum Black Menthol´. Djarum Black
Menthol adalah rokok berwarna hitam dengan special power menthol blend yang
menawarkan rasa menthol yang lebih mantap dibandingkan merek-merek varian
menthol yang beredar di pasaran. Djarum Black Menthol termasuk kategori SKM
(Sigaret Kretek Mesin) Lights. Kandungan Tar dan Nikotin dalam 1 batang Djarum
commit to user
74
Black Menthol adalah 25 mg, Nikotin 1,6 mg. Seperti Djarum Black Slimz, Djarum
Black Menthol membidik konsumen kaum urban (perkotaan).
Menurut survey AC Nielsen menyebutkan bahwa kategori rokok sigaret
kretek mesin (SKM) lights merupakan kategori yang berkembang paling pesat
dibanding dengan kategori rokok lainnya yaitu sebesar 25,2 persen. Sementara
market share menthol sendiri sampai dengan tahun 2009 sudah mencapai 5 persen
dari total SKM Lights. Melihat persaingan yang sangat ketat di dalam kategori ini,
suatu produk tidak mungkin dapat memenangkan persaingan dengan produk lain jika
hanya sebuah produk CELDVD¶ 2OHK VHEDE LWX 'MDUXP PHQFLSWDNDQ SURGXN-produk
\DQJSHQXK³GLIHUHQVLDVL´
commit to user
75
Djarum Black sendiri merupakan salah satu produk PT. Djarum yang sarat
dengan keunikan dan inovasi. Dimulai dari Djarum Black Regular, merupakan rokok
kretek pertama di Indonesia yang menggunakan kertas rokok berwarna hitam. Disusul
dengan Djarum Black Cappuccino dan Djarum Black Tea, rokok kretek dengan
aroma cappucino dan rasa teh pertama di Indonesia serta Djarum Black Slimz rokok
kretek berwarna hitam dengan diameter terkecil, dan yang terakhir Djarum Black
Menthol dengan sensasi special power menthol blend yang mantap.
Setiap meluncurkan produk barunya, Djarum selalu melakukan kegiatan
promosi agar produk-produknya dikenal oleh konsumen. Hal ini dilakukan untuk
membentuk citra produk di mata para konsumen, yang pada akhirnya akan
meningkatkan nilai penjualan. Setiap melakukan kegiatan promosi sebuah produk,
pasti selalu dibayang-bayangi munculnya produk sejenis yang menjadi pesaingnya.
Oleh sebab itu, bentuk promosi dilakukan dengan konsep atau strategi yang berbeda
dengan harapan dapat menyisihkan para pesaing dan produk unggulannya tersebut
dapat menguasai pasar (market leader).
Dari sekian banyak produk Djarum yang dipasarkan, ada salah satu produk
yang kegiatan promosinya memiliki format berbeda dengan produk lainnya; produk
tersebut adalah Djarum Black yang membawa konsep unik dan inovatif (termasuk
semua varian produk Djarum Black). Djarum Black menggunakan format promosi
khusus yang belum pernah dilakukan oleh produsen kompetitornya, format promosi
tersebut lebih ditujukan untuk membangun brand (Brand Activation), hal ini lebih
esensial daripada hanya sekedar memperkenalkan sebuah produk.
commit to user
76
Gambar 3. Billboard Djarum Black Cappuccino
commit to user
77
Gambar 5. Djarum Black Cappuccino ³EUHDNRQELOOERDUG´
commit to user
78
Gambar 7. Poster Djarum Black
Dalam dokumen
STRATEGI BRANDING DJARUM BLACK DALAM MEMBENTUK PSIKO KOMUNAL NEW COMMUNITY
(Halaman 86-99)