• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Singkat Berdirinya BNI Syariah Cabang

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL

1. Sejarah Singkat Berdirinya BNI Syariah Cabang

BNI Syariah cabang Banjarmasin berdiri pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. BNI mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeng Republik Indonesia pada malam menjelang

tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak

pembentukkannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 15 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.

Tiga pilar dari prinsip syariah adalah adil, transparan dan mashlahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang adil. Dengan berlandaskan Undang-Undang No. 1o tahun 1998 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 (lima) kantor cabang di Yogyakarta, malang, pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28

Disamping lain nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di kantor cabang BNI Konvensional (office channeling) dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah.

Berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga

semakin meningkat. Pada buan juni 2014 jumlah kantor cabang BNI syariah mencapai 65 kantor cabang, 161 kantor cabang pembantu, 17 kantor kas, 22 mobil layanan gerak dan 20 payment point II.

2. Visi dan Misi BNI Syariah Cabang Banjarmasin

Tabel 2 Visi dan Misi

Visi Misi

Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.

1. Memberikan kontribusi

positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan.

2. Memberikan solusi bagi

masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah. 3. Memberikan nilai investasi

yang optimal bagi investor.

4. Menciptakan Wahana

terbaik sebagai tempat

kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah. 5. Menjadi acuan tata kelola

3. Struktur Organisai BNI Syariah Cabang Banjarmasin Gambar 2

4. Job Description

Job description adalah gambaran dari tugas dan wewenang

pihak yang terkait dalam suatu jenis pekerjaan pada sebuah instansi/perusahaan. Adapun job description dari pihak yang ada di BNI Syariah cabang Banjarmasin sebagai berikut :

1) Pimpinan Kantor Cabang (Branch Manager)

a) Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas seluruh

aktivitas kantor cabang syariah dan kantor pembantu syariah terutama dalam hal meningkatkan kualitas assets dan liabilities,

b) Bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan fungsi manajemen secara optimal melalui pembentukan komite-komite yang melibatkan kantor cabang syariah dan kantor cabang pembantu syariah secara berkesinambungan sehingga berjalan dan berfungsi secara efektif.

c) Memimpin dan berperan aktif terhadap perkembangan

implementasi Office Channeling produk BNI Syariah pada kantor cabang Konvensional di bawah kelolanya.

d) Memimpin dan bertanggung jawab penuh terhadap

pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) atau Know

2) Pemimpin Bidang Operasional (Operational Manager)

a) Menyelia kegiatan pelayanan administrasi di back office dengan mengupayakan pelayanan yang optimal.

b) Memeriksa dan bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas harian operasional front officer dalam rangka memberikan pelayanan dan peningkatan bisnis untuk memaksimalkan kontribusi laba terhadap BNI secara keseluruhan.

c) Mengembangkan perencanaan standar pelayanan bersama

unsur pemimpin untuk mencapai standar pelayanan.

d) Memberikan masukan kepada pemimpin kantor cabang

mengenai pengelolaan dan pengalokasia sumber daya (manusia,fasilitas) dan aktivitas pegawai.

3) Penyelia Pembiayaan Produktif (Small Medium Enterprise

(SME))

a) Memasarkan produk pembiayaan produktif ritel

b) Memproses permohonan pembiayaan produktif ritel

c) Mengelola pemantauan nasabah pembiayaan produktif ritel, kolektabiliti 1 dan 2.

d) Melakukan kerja sama dengan institusi/aliansi bisnis dalam rangka pemasaran produk pembiayaan.

e) Melakukan kegiatan cross selling untuk produk-produk Bank BNI Syariah lainnya.

f) Melakukan penelitian potensi ekonomi daerah dan

menyusun peta bisnis.

4) Penyelia Pemasaran (Consumer Sales)

a) Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan

memasarkan produk dan jasa perbankan kepada

nasabah/calon nasabah.

b) Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam

mengelola permohonan pembiayaan. 5) Penyelia Operasional (Operational)

a) Melaksanakan dan berperan aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan administrasi pembiayaan.

b) Melaksankan dan berperan aktif mengelola portopel

pembiayaan.

c) Berpartisipasi aktif dalam gugus tugas khusus dalam komite yang dibentuk oleh pemimpin kantor cabang syariah dan kantor cabang pembantu syariah.

d) Berpartisipasi aktif dalam hal penyelesaian temuan audit.

6) Penyelia Umum (Back Office)

a) Mengelola sistem otomasi di kantor cabang dan kantor layanan.

b) Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan mengelola transaksi dan administrasi kliring (termasuk KU/Inkaso-DN).

c) Mengelola kebenaran dan sistem transaksi keuangan kantor cabang syariah dan kantor cabang pembantu syariah.

d) Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam

mengelola kebutuhan logistik, akomodasi, kelengkapan kantor dan transportasi.

e) Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam

mengelola administrasi umum dan kearsipan.

f) Melaksanakan dan berperan aktif dalam mengelola

masalah kepegawaian.

7) Penyelia Proses (Consumer Processing)

a) Melakukan verifikasi data-data pada aplikasi dan

kelengkapan dokumen penunjang pembiayaan konsumer. b) Melakukan verifikasi on site untuk calon nasabah segmen

non-fixed income pembiayaan consumer

c) Mengkoordinasikan seluruh proses yang berkaitan dengan

penilaian agunan (taksasi/hertaksasi) pembiayaan

konsumer-skoring sehingga memperoleh nilai wajar dan tepat waktu.

d) Melakukan analisa pembiayaan, melakukan proses penagihan dan membuat pengusulan pembiayaan

e) Mendukung berjalannya program-program peningkatan

budaya pelayanan.

8) Penyelia Layanan Nasabah (Customer Service)

a) Pelayanan semua jenis transaksi kas/tunai, pemindahan, setoran kliring dalam rangka memberikan pelayanan transaksi keuangan terbaik kepada nasabah.

b) Melakukan penyeliaan atas kegiatan-kegiatan yang

berkaitan dengan produk jasa/transaksi yang dikelola oleh Kantor Besar Syariah, atau pihak ketiga lainnya, yang dilakukan oleh asisten/pelaksana, antara lain aktivitas pelayanan Payment Point dalam sistem penerimaan pajak, PLN, Telkom, SPP, dll dari nasabah pemegang/bukan pemegang rekening, serta menyelesaikan pembukuannya. 9) Collection Of Remedial (COR)

a) Pemantauan proses penagihan (call atau visit) dan

pemantauan penyelesaian kewajiban pembiayaan

khususnya pembiayaan dengan kolektabilitas 3 (kurang lancar), 4 (diragukan), 5 (macet).

c) Penyelamatan dan penyelesaian pembiayaan produktif ritel, serta pembiayaan konsumer.

d) MAP (Memorandum Analisa Penyelematan) dan

memorandum perubahan kolektabilitas.

e) Penyusunan memorandum penghapus bukuan/penghapus

pembiayaan

5. Produk – Produk dan Layanan BNI Syariah

BNI Syariah merupakan lembaga keuangan bank yang kegiatannya sama dengan bank syariah lainnya, yaitu dalam menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyrakat/nasabah. Sebagai intermediate BNI Syariah menghadirkan produk-produk yang menjawab kebutuhan nasabah, mulai dari individu, usaha kecil, hingga institusi, dilengkapi dengan kemudahan, fleksibilitas dan fasilitas untuk kenyamanan dan kemudahan nasabah.

Gambar 3

Produk dan Akad yang digunakan BNI Syariah

Sumber: PT. BNI Syariah diketik oleh penulis.

Produk Dana( Wadiah /

Mudharabah) 1. Tabungan ib Hasanah 2. Tabungan ib Bisnis 3. Tabungan Haji ib Baitullah 4. SimPel 5. Giro ib Hasanah 6. Deposito iB Hasanah Pembiayaan Konsumtif (Murabahah, Salam, Ijarah) 1. Griya iB Hasanah 2. Multiguna iB Hasanah 3. Oto iB Hasanah 4. Fleksi iB Hasanah 5. Emas iB Hasanah Pembiayaan Produktif (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah ) 1. Tunas iB Hasanah 2. Wirausaha iB Hasanah 3. Usaha Kecil iB hasanah 4. Usaha Besar iB Hasanah 5. Linkage Program iB

Hasanah

Jasa ( Wadiah, Kafalah,

Wakalah) 1. Payroll Gaji 2. Cash Management 3. Loket Pembayaran Pajak Penyaluran Dana

BNI Syariah merupakan lembaga keuangan bank yang kegiatannya sama dengan bank syariah lainnya, yaitu dalam menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyrakat/nasabah. Sebagai intermediate BNI Syariah menghadirkan produk-produk yang menjawab kebutuhan nasabah, mulai dari individu, usaha kecil, hingga institusi, dilengkapi dengan kemudahan, fleksibilitas dan fasilitas untuk kenyamanan dan kemudahan nasabah, berikut produk-produk di BNI Syariah cabang Banjarmasin :

1) Produk Dana

a) Tabungan iB Hasanah

Tabungan iB Hasanah tersedia dengan dua pilihan akad

wadiah atau mudharabah (bagi hasil) dengan setoran awal

Rp 100.000,- (seratus ribu) merupakan tabungan transaksional yang dilengkapi dengan kartu ATM/Debit serta didukung E-Banking seperti Internet Banking, SMS Banking, dan mobile Banking untuk kebutuhan sehari-hari. Dapat digunakan untuk mahasiswa dan community card, bebas biaya tarik tunai dan cek saldo di ATM BNI dan bebas biaya tarik administrasi bulanan untuk akad

b) Tabungan iB Prima Hasanah

Tabungan iB Prima Hasanah setoran awal Rp 10.000.000,- (sepuluh juta) dengan prinsip mudharabah didesain untuk nasabah yang membutuhkan fasilitas lebih, dilengkapi dengan asuransi jiwa dan fasilitas executive

lounge di bandara kota-kota besar Indonesia, serta dijamin

LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Kartu BNI Syariah cabang Banjarmasin Gold dengan limit transaksi penarikan tunai di ATM serta transfer lebih besar.

c) Tabungan iB Bisnis Hasanah

Tabungan iB Bisnis Hasanah adalah tabungan dengan prinsip mudharabah untuk usaha kecil atau usaha perorangan dengan mutasi rekening yang lebih detail dalam buku tabungan dilengkapi dengan kartu ATM gold dan fasilitas executive lounge.

d) Tabungan iB Tapenas Hasanah

Tabungan iB Tapenas Hasanah adalah tabungan yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah merupakan

tabungan berjangka, didesain untuk membantu

perencanaan masa depan nasabah yang dilengkapi dengan asuransi jiwa bebas premi. Dapat digunakan sebagai tabungan perencanaan untuk umroh, liburan hingga

pendidikan. Dengan setoran awal Rp 100.000,- (seratus ribu) dan setoran tetap bulanan minimal Rp 100.000,- (seratus ribu) s/d Rp5.000.000,- (lima juta), dengan jangka waktu 1 (satu) s/d 18 (delapan belas) tahun. Tabungan IB Tapenas Hasanah memiliki bagi hasil lebih tinggi, dan

memiliki manfaat asuransi jiwa hingga Rp

1.000.000.000,- (satu miliar) dengan asuransi kesehatan hingga Rp 1.000.000 (satu juta) perhari untuk setiap peserta.

e) Giro iB Hasanah

Giro iB Hasanah adalah simpanan transaksional dalam mata uang Rupiah (Rp) yang dikelola dengan prinsip

syariah (wadiah yadh dhamanah), dengan alat

pembayaran berupa cek dan bilyet giro, Setoran awal untuk perorangan Rp 500.000,- ( lima ratus ribu) dan Rp 1.000.000,- (satu juta) untuk perusahaan/badan usaha. Dilengkapi dengan kliring lokal untuk mempermudah transaksi antar wilayah, dan dapat bertransaksi dilebih dari 787 Kantor Cabang BNI (Syariah Channeling Outlet).

f) Deposito iB Hasanah

Deposito iB Hasanah merupakan investasi berjangka dalam mata uang rupiah atau dollar yang dikelola dengan

prinsip mudharabah, bagi hasil yang kompetitif, dengan pilihan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan dan dijamin oleh LPS, serta dapat dijadikan jaminan pembiayaan.

g) Tabungan iB Tunas Hasanah

Tabungan iB Tunas Hasanah merupakan tabungan yang diperuntukan untuk anak-anak sampai usia 17 tahun, tabungan ini disertai tabungan dan kartu ATM atas nama anak dan transaksi dibatasi Rp 500.000,- (lima ratus ribu) perhari.

h) TabunganKu iB

TabunganKu iB adalah tabungan nasional dengan prinsip wadiah, dan merupakan program pemerintah bekerjasama dengan seluruh bank untuk menumbuhkan budaya menabung masyarakat. Dapat dilengkapi dengan kartu ATM/Debit (optional), bebas biaya pengelolaan rekening, bebas biaya transfer ke rekening BNI, hanya dengan setoran awal Rp 20.000,- (dua puluh ribu).

i) SimPel

Tabungan SimPel merupakan tabungan yang

diperuntukan bagi pelajar, dengan setoran awal Rp 20.000,- (dua puluh ribu), dilengkapi dengan ATM nama dan saldo minimum Rp 2.000,- (dua ribu).

j) Tabungan iB Baitullah Hasanah

Tabungan yang didesain untuk merencanakan

perjalanan haji yang dikelola secara syariah dengan

setoran bebas atau bulanan, terkoneksi dengan

SISKOHAT kementrian agama sehingga proses

mendapatkan nomor porsi haji lebih mudah dan dilindungi asuransi kecelakaan diri. Dengan setoran awal minimal

Rp.500.00,- (lima ratus ribu) mudharabah, atau

Rp.100.000,- (seratus ribu) wadiah. bebas biaya pengelolaan rekening bulanan.

2) Produk Jasa a) Payrol Gaji

Payrol gaji adalah layanan pembayaran gaji yang dilakukan oleh BNI Syariah cabang Banjarmasin atas dasar perintah dari perusahaan pembayar gaji untuk mendebet rekeningnya ke rekening karyawan.

b) Cash Management

Cash Management adalah jasa pengelelolaan seluruh rekening seperti corporate internet banking yang dapat digunakan oleh perusahaan/lembaga/instansi. Produk ini dilengkapi dengan fasilitas virtual account.

Melalui MPN (Modul Penerimaan Negara) BNI Syariah cabang Banjarmasin dapat melayani pembayaran setoran penerimaan negara (pembayaran pajak). Transaksi lebih mudah karena menggunakan kode billing, sehingga pembayaran lebih cepat dan akurat kerna pengisian data dilakukan otomatis.

4) Produk Pembiayaan Konsumtif

a) Griya iB Hasanah

Pembiayaan Griya iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan Konsumtif dengan akad murabahah (jual

beli) untuk membeli, membangun, merenovasi

rumah/ruko ataupun untuk membeli kavling siap bangun (KSB) dengan sistem angsuran tetap hingga akhir masa pembiayaan sehingga memudahkan nasabah mengelola keuangannya. Maksimum pembiayaan sampai dengan Rp 5 miliar, jangka waktu pembiayaan sampai dengan 15 tahun, margin kompetitif, uang muka yang ringan (10% untuk mitra developer BNI Syariah cabang Banjarmasin). b) Fleksi iB Hasanah

Fleksi iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif bagi pegawai/karyawan perusahaan/lembaga/ instansi atau masyarakat dengan fixed income, yang

diberikan atas dasar akad murabahah (jual beli) untuk pembelian barang serta dengan akad ijarah (sewa) untuk penggunaan jasa, misalnya pengurusan biaya pendidikan, perjalanan ibadah umrah, travelling, pernikahan dan lain-lain. Maksimal sampai dengan Rp 100 (serratus) juta, jangka waktu pembiayaan sampai dengan 5 (lima) tahun, margin kompetitif dan angsuran tetap sampai dengan lunas.

c) Multiguna iB Hasanah

Multiguna iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif bagi karyawan perusahaan/lembaga/instansi atau profesional, dengan berlandaskan akad murabahah (jual beli) untuk pembelian barang dengan agunan berupa

fixed asset. Pembiayaan 80% dari kebutuhan biaya (atau

uang muka 20%), minimal pembiayaan Rp 25 juta s/d Rp 2 miliar, dan jangka waktu pembiayaan sampai dengan 8 tahun dengan angsuran tetap samapi lunas.

d) Multijasa iB Hasanah

Multijasa iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan dengan prinsip Ijarah (sewa menyewa) diberikan kepada individu untuk kebutuhan jasa dengan jaminan fixed asset atau kendaraan bermotor. Pembiayaan 80% dari

kebutuhan biaya (atau uang muka 20%), maksimum pembiayaan sampai dengan Rp 500.000.000,- (lima ratus juta), jangka waktu pembiayaan sampai dengan 3 (tiga) tahun, dan angsuran tetap sampai dengan lunas.

e) Pembiayaan Emas iB Hasanah

Pembiayaan iB hasanah merupakan pembiayaan konsumtif yang diberikan untuk membeli emas logam molia dalam bentuk batangan yang diangsur secara rutin/atau tetap setiap bulannya. Maksimum pembiayaan sampai dengan Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta), dengan jangka waktu sampai dengan 5 (lima) tahun.

f) Oto iB Hasanah

OtoiB Hasanah, merupakan pembiayaan konsumtif yang ditujukan kepada masyarakat untuk pembelian kendaraan bermotor dengan agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan pembiayaan ini. Minimal pembiayaan Rp 5.000.000,- (lima juta) sampai dengan Rp 1.000.000.000,- (satu miliar), jangka waktu sampai dengan 5 (lima) tahun dan uang muka tidak diwajibkan.

g) iB Hasanah Card

iB Hasanah Card adalah kartu pembiayaan yang berfungsi seperti kartu kredit berdasarkan prinsip syariah

yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat tetap, adil, transparan dan kompetitif, tanpa perhitungan bunga. iB Hasanah Card tidak hanya digunakan untuk kegiatan konsumtif namun dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan ibadah umroh, pendidikan, dan kegiatan usaha.

h) CCF iB Hasanah

CCF iB Hasanah merupakan pembiayaan yang dijamin dengan simpanan dalam bentuk deposito, giro atau tabungan yang diterbitkan BNI Syariah. Maksimal pembiayaan sampai dengan 95% untuk mata uang Rupiah serta maksimum 60% untuk mata uang US Dollar dari

nilai simpanan yang dijaminkan. Jangka waktu

pembiayaan sampai dengan 1 tahun dan dapat diperpanjang, margin kompetitif, dan angsuran tetap sampai dengan lunas.

5) Produk pembiayaan Produktif

a) Tunas Usaha iB Hasanah

Tunas Usaha iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan modal kerja dan atau investasi berlandaskan akad murabahah, musyarakah, atau mudharabah yang diberikan untuk usaha produktif yang feasible namun belum bankable dengan prinsip syariah minimal

pembiayaan Rp 20.000.000,- (dua puluh juta) s/d Rp 500.000.000,- (lima ratus juta), jangka waktu pembiayaan modal kerja maksimal s/d 3 tahun untuk pembiayaan modal kerja, dan 5 tahun untuk pembiayaan investasi.

b) Wirausaha iB Hasanah (WUS)

Wirausaha iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan produktif berlandaskan akad murabahah, musyarakah, atau mudharabah yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha produktif (modal kerja dan investasi) bagi UKM (Usaha Kecil dan Menengah) sesuai prinsip syariah. Uang muka ringan, minimal 10%, minimal pembiayaan Rp 50 juta s/d Rp 1 miliar, jangka waktu pembiayaan s/d 7 tahun.

c) Usaha Kecil iB Hasanah

Usaha kecil iB Hasanah merupakan fasilitas

pembiayaan syariah berlandaskan akad murabahah,

musyarkah atau mudharabah yang digunakan untuk

tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah. Minimal pembiayan Rp 150 juta s/d Rp 10 miliar dengan jangka waktu pembiayaan s/d 7 tahun.

Usaha Besar iB bisnis Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha berbadan hukum skala menengah dan besar dalam mata uang Rupiah maupu valas. Maksimum pembiayaan dari di atas Rp 10 miliar sampai Rp 200 miliar dengan jangka waktu pembiayaan s/d 7 tahun.

e) Linkage Program iB Hasanah

Linkage Program iB Hasanah adalah fasilitas

pembiayaan dimana BNI Syariah cabang Banjarmasin sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) seperti BMT, BPRS, KJKS, dan lainnya kemudian disalurkan kepada end user (pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah). Kerja sama dengan LKS dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui lembaga pendamping.

f) Kopkar/Kopeg iB Hasanah

Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan mudharabah dimana BNI Syariah cabang Banjarmasin sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan

(KopKar)/Koperasi Pegawai (Kopeg) kemudian

disalurkan secara prinsip syariah kepada end

user/karyawan.

6. Syarat Mendapatkan Fasilitas Pembiayaan Produktif di BNI

Syariah :

1) Memiliki legalitas usaha lengkap sesuai bidang usahanya

2) NPWP, laporan keuangan dan SPT Tahunn PPh

3) Pengalaman dibidang usaha minimal 2 (dua) tahun

4) Menyampaikan fotocopy rekening bank selama bulan terakhir

5) Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia serta tidak tercatat sebagai nasabah pembiayaan macet/bermasalah.

6) Bukti kepemilikan agunan yang sah dan masih berlaku

7. Kualitas Pembiayaan

Non Performing Financing (NPF) adalah kredit-kredit yang

tidak memiliki performance yang baik dan diklafikasikan kurang lancar, diragukan dan macet. NPF yang dimaksud disini merupakan gambaran dari pembiayaan bermasalah yang terdapat di bank dalam hal ini BNI Syariah cabang Banjarmasin.

Menurut POJK Nomor 29/POJK05/2014 yang mengatur tentang penyelanggaraan usaha perusahaan pembiayaan mengenai penilaian kualitas piutang pembiayaan yang kualitasnya berada dalam golongan kurang lancar, diragukan, dan macet. BNI Syariah

menetapkan kualitas pembiayaan berdasarkan kemampuan membayar nasabah. Berikut penetapan kualitas pembiayaan yang ditetapkan oleh BNI Syariah.

Tabel 3

Penetapan Kolektabilitas Pembiayaan Produktif

Kolektabilitas Lama Tunggakkan

Lancar 0 Hari

Dalam Perhatian Khusus 1 – 90 Hari

Kurang Lancar 90 – 120 Hari

Diragukan 120 – 180 Hari

Macet >180 Hari

Sumber : Hasil Wawancara BNI Syariah Cabang Banjarmasin

Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan pada BNI Syariah cabang Banjarmasin ini adalah beberapa indikasi pembiayaan macet :

1) Pembayaran kewajiban angsuran dari nasabah sudah mulai tidak teratur

2) Pihak bank sulit untuk menghubungi nasabah

3) Nasabah yang mulai mengalami kerugian

4) Potensi pertumbuhan usaha yang dijalankan oleh nasabah kemungkinan besar akan berhenti

5) Tingkat utang terhadap modal dari nasabah sangat tinggi

Penjelasan diatas menunjukkan bahwa yang menyebabkan macetnya suatu pembiayaan disebabkan oleh pihak debitur.

8. Faktor Penyebab Terjadinya Risiko Pembiayaan Produktif

Apabila pihak bank pada saat pembiayaan sudah menyetujui dan melakukan pencairan kepada nasabah, maka pada saat itulah pihak BNI Syariah cabang Banjarmasin harus menanggung dari berbagai macam risiko yang akan terjadi dikemudian hari. Tentunya risiko yang muncul berasal dari beberapa faktor. Ada 2 (dua) faktor terjadinya pembiayaan bermasalah pada pembiayaan produktif di BNI Syariah cabang Banjarmasin, yaitu :

1) Faktor Internal

Faktor ini adalah faktor yang ada di dalam BNI Syariah cabang Banjarmasin yang disebabkan oleh beberapa faktor berikut :

a) Analisis yang dilakukan pihak BNI Syariah cabang

Banjarmasin kurang tepat.

Analisis kurang tepat ini akan mengakibatkan suatu pembiayaan akan berisiko kedepannya. Dengan historis pembiayaan atau kreditnya tidak ada mengalami masalah ini tidak menjamin nasabah akan selalu lancar dalam pembayaran angsuran kedepannya. Oleh karena itu pihak

bank harus menganalisis yang benar dalam penerimaan calon nasabah yang akan mengajukan pembiayaan.

b) Kesalahan pada saat penaksiran harga jaminan (agunan). Dalam menaksir jaminan (agunan) bank harus dapat menaksir jaminan yang dapat menutupi lebih dari setengah total pinjaman pembiayaan yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah.

c) Manajemen yang ada di BNI Syariah cabang Banjarmasin

kurang baik.

Hal ini disebabkan oleh sumber daya manusia (SDM) karena tidak adanya pelatihan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan sistem rekruitmen karyawan yang asal-asalan ini adalah salah satu faktor internal yang terjadi. 2) Faktor Eksternal

Faktor ini adalah faktor yang terjadi diluar BNI Syariah cabang Banjarmasin.

a) Sektor ekonomi global.

Salah satu faktor terjadinya risiko pembiayaan bermasalah yang paling besar yaitu karena sektor ekonomi global, hal ini disebabkan apabila perekonomian global menurun maka akan berdampak besar pada sektor usaha yang sedang berjalan.

b) Kebijakan pemerintah.

Industry produk merupakan industri produk yang juga tergantung pada kebijakan Pemerintah Indonesia. Apabila terdapat perubahan kebijakan pemerintah yang tidak

Dokumen terkait