• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebenarnya Kerjasama ASEAN dibidang ekonomi sudah terbentuk jauh sebelum dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN, hal ini dapat dilihat dari banyaknya perjanjian, dan meeting rutin dari Negara anggota ASEAN dibidang ekonomi.

Bisa juga dilihat dari frase Deklarasi kedua dari Deklarasi Bangkok yang menyatakan salah satu tujuan ASEAN adalah : 46

1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, perkembangan sosial, dan perkembangan kebudayaan di wilayah melalui usaha patungan dengan semangat keadilan dan persaudaraan dalam rangka untuk memperkuat fondasi untuk komunitas Asia Tenggara yang makmur dan damai.

2. Untuk mempromosikan kolaborasi aktif dan bantuan yang saling menguntungkan dalam hal tujuan yang sama dibidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.

Untuk memperkuat kerjasama dibidang ekonomi, ASEAN selalu mengadakan ASEAN Economic Minister Meeting. ASEAN Economic minister

46

meeting adalah sebuah rapat yang diadakan oleh ASEAN untuk mengatur kolaborasi dan kooperasi dibidang ekonomi Negara anggota ASEAN.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai terbentuk pada tanggal 7 Oktober 2003, tanggal dimana Bali Concord II selesai dibuat dan ditandatangani.

Di Perjanjian Bali Concord II, Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan salah satu pilar dari tiga pilar yang dihasilkan, yaitu pilar keamanan (Security), dan pilar Sosial-Budaya (Socio-Cultural).

Kemudian pada tanggal 20 November 2007 dibuat pertemuan para kepala Negara anggota ASEAN dalam rangka ulang tahun ASEAN yang ke-40 dan merupakan rapat ASEAN Summit yang ke-13. Tujuan dilakukannya pertemuan ini terdapat dalam pembukaan Deklarasinya,yang menyatakan :

“Determined to achieve higher levels of economic dynamism, sustained

prosperity, inclusive growth and integrated-development of ASEAN;” Pencapaian dari ASEAN Economic Community diprediksi akan terpenuhi pada tahun 2015, seperti yang dicantumkan dalam pembukaan ASEAN Summit ke- 13 yang menyatakan:

“Conscious of the increasing interdependence of the ASEAN economies within the region as well as with the rest of the world and stressing the importance of narrowing the development gap for accelerating the ASEAN Economic Community by 2015;”.

Hasil akhir yang didapat dari ASEAN Summit ke-13 ini adalah dibentuknya ASEAN Economic Community Blueprint (Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang membuat posisi ASEAN Economic Community semakin vital dalam pencapaian ASEAN Community (Masyarakat ASEAN) pada tahun 2020 kedepan dan memperjelas tugas, dan tujuan ASEAN Economic Community ini sendiri.

Kedudukan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) semakin kuat dengan dibentuknya ASEAN Charter/Piagam ASEAN di tanggal yang sama (20 November 2007), dimana didalam Piagam ASEAN ini dibentuk ASEAN Community Council yang bertugas untuk menyelenggarakan meeting terkait dengan Kerjasama dalam bidang Masyarakat ASEAN (ASEAN Community), termaksud Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Di bagian lampiran Piagam ASEAN juga dibentuk struktur Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai berikut: 47

1. ASEAN Economic Community:

a. ASEAN Economic Minister Meeting (AEM).

1) High Level Task Force on ASEAN Economic Integration (HTFL-EI). 2) Senior Economic Officials Meeting (SEOM).

b. ASEAN Free Trade Area Council. c. ASEAN Investment Area Council.

d. ASEAN Finance Minister Meeting (AFMM).

1) ASEAN Finance and Central Bank Deputies Meeting (AFDM). 2) ASEAN Directors-General of Customs Meeting (Customs DG). e. ASEAN Ministers Meeting on Agriculture and Forestry (AMAF).

1) Senior Officials Meeting of the ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry(SOM-AMAF).

2) ASEAN Senior Officials on Forestry (ASOF). f. ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM).

1) Senior Officials Meeting on Energy (SOME).

47

g. ASEAN Ministerial Meeting on Minerals (AMMin).

1) ASEAN Senior Officials Meeting on Minerals (ASOMM). h. ASEAN Ministerial Meeting on Science and Technology (AMMST).

1) Committee on Science and Technology (COST).

i. ASEAN Telecommunications and Information Technology Minister Meeting (TELMIN).

1) Telecommunications and Information Technology Senior Official Meeting (TELSOM).

2) ASEAN Telecommunication Regulators Council (ATRC). j. ASEAN Transport Ministers Meeting (ATM).

1) Senior Transport Officials Meeting (STOM). k. Meeting of the ASEAN Tourism Ministers (M-ATM).

1) Meeting of the ASEAN National Tourism Organisations (ASEAN NTOs).

l. ASEAN Mekong Basin Development Cooperation (AMBDC). 1) High Level Finance Committee (HLFC).

2) ASEAN Mekong Basin Development Cooperation Steering Committee (AMBDC SC).

m. ASEAN Centre for Energy. n. ASEAN-Japan Centre in Tokyo.

Kemudian pada tanggal 17 November 2011, dibuat pertemuan lagi di Bali, Indonesia yang dihadiri oleh Pemimpin Negara anggota yang bersangkutan, hasil akhir dari pertemuan ini adalah dibentuknya Bali Concord III. Di perjanjian bali

ketiga tersebut, diatur pula mengenai perkembangan kooperasi di bidang Ekonomi, yaitu:

1. Integrasi Ekonomi

Dengan tujuan untuk mengimplementasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN dan untuk memajukan wilayah ASEAN yang terintegrasi penuh kepada ekonomi global, ASEAN akan melakukan:

a. Penguatan partisipasi ASEAN secara efektif di lingkungan ekonomi global dan regional untuk memberi hasil yang baik pada wilayah Asia Tenggara. b. Memajukan hubungan ekonomi diantara anggota ASEAN, terutama

dibidang Perdagangan dan Investasi, baik didalam wilayah Asia Tenggara maupun secara global sesuai dengan prinsip-prinsip umum yang telah dirancang di ASEAN Framework for Regional Comprehensive Economic Partnership.

c. Memperkuat kapasitas ASEAN untuk dapat menjadi lebih dinamis dan kuat didalam rantai suplai global.

d. Melanjutkan penyetujuan standar dan praktek dibidang produksi dan distribusi,apabila dimungkinkan.

e. Memperkuat kolaborasi untuk menyetujui posisi umum dan isu dengan kepentingan bersama di wilayah ASEAN dan di wilayah Internasional.

2. Stabilitas Ekonomi

Sesuai dengan tujuan dan prinsip instrument dasar ASEAN untuk memajukan komitmen ASEAN dalam stabilitas ekonomi, ASEAN akan melakukan:

a. Menekankan pentingnya melengkapi kebijakan makroekonomi dengan koordinasi makroekonomi dalam ruang lingkup regional dan global dan kooperasi ekonomi.

b. Memperkuat koordinasi makroekonomi dan memajukan kooperasi finansial di level regional maupun global.

c. Memperkuat kooperasi diantara Negara anggota ASEAN dan dengan Organisasi Internasional maupun agensi lainnya yang relevan untuk mencegah krisis ekonomi dan finansial dimasa depan, termaksud dengan partisipasi aktif ASEAN dalam G-20.

d. Memperkuat kolaborasi untuk memperbarui kerangka finansial internasional.

3. Perkembangan Ekonomi

Sesuai dengan tujuan dan prinsip instrumen dasar ASEAN untuk memajukan komitmen ASEAN dalam perkembangan ekonomi, ASEAN akan melakukan: a. Penguatan kooperasi dengan organisasi internasional yang relevan untuk

memajukan dinamitas ekonomi ke level yang lebih tinggi lagi, kemakmuran berkelanjutan,dan perkembangan inklusif.

b. Memastikan implementasi dari tujuan perkembangan dan komitmen global yang telah disetujui secara umum dalam perkembangan pembiayaan untuk pembangunan.

c. Memperkuat usaha untuk memajukan perkembangan yang inklusif dan berkelanjutan yang sesuai dengan prinsip yang digarisbawahi di ASEAN Framework for Equitable Economic Development.

d. Memastikan akses yang lebih baik lagi dibidang teknologi,pasar,terutama finansial, seperti program penyertaan finansial yang didanai secara internasional melalui program regional untuk usaha kecil-menengah. e. Memperkuat kolaborasi di bagian inisiatif sub-regional yang akan

berkontribusi dalam integrase ekonomi secara keseluruhan di wilayah. f. Memperkuat usaha kolektif untuk memastikan keamanan makanan dan

energi dilingkup regional dan global.

g. Menambah produktivitas dan investasi di sektor pertanian juga memajukan kolaborasi yang lebih kuat lagi dibidang riset dan pengembangan dengan United Nations World Food Program (UNWFP), the Food and Agriculture Organization (FAO), the International Fund for Agricultural Development (IFAD), dan organisasi regional maupun internasional lainnya yang relevan.

h. Memperkuat kooperasi dengan komunitas internasional untuk memastikan keamanan yang lebih baik dan keberlanjutan dari energi global melalui pembedaan/diversifikasi, riset dan pengembangan, konservasi sumber daya, penggunaan energi yang efisien, juga pengaplikasian dan transfer yang lebih luas lagi dibidang teknologi ramah lingkungan.

Pada tanggal 22 November 2015, ASEAN membuat ASEAN Summit ke-27 yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Di ASEAN Summit ke-27 ini, ASEAN kembali membuat blueprint ASEAN 2025.48

48

ASEAN, Bali Declaration on ASEAN Community in a Global Community of Nations, 2011.

2.Tujuan Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN

Tujuan dari pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dapat ditemukan di Perjanjian Bali Kedua (Bali Concord II). Di perjanjian ini dirancang program Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai salah satu pilar dari tiga pilar yang menyangga Komunitas ASEAN (ASEAN Community) dan di Deklarasi Bali ini disinggung pula mengenai tujuan dan tugas dari Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Tujuan dan tugas yang ditentukan di Masyarakat Ekonomi ASEAN/ASEAN Economic Community sebagaimana tertera dalam Perjanjian Bali kedua (Bali Concord II) adalah:

1. ASEAN Economic Community akan membuat pasar dan wilayah produksi tunggal,mengubah perbedaan yang membedakan para subjek menjadi kesempatan untuk menciptakan bisnis sehingga membuat segmen ASEAN menjadi lebih dinamis dan kuat dari rantai suplai global. Strategi ASEAN harus berisi mengenai integrasi ASEAN dan memperkuat kekuatan kompetisi ASEAN. Dalam mewujudkan ASEAN Economic Community, ASEAN harus, antara lain:

a. Membuat teknis dan perkiraan baru dan memastikan untuk memperkuat implementasi dari program yang telah dibuat sebelumnya, termaksud AFTA (ASEAN Free Trade Area), ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS), dan ASEAN Investment Area (AIA)

b. Mempercepat integrasi regional di sektor-sektor yang diprioritaskan; memfasilitasi pergerakan dari bisnis, tenaga profesional

c. Memperkuat mekanisme institusional ASEAN, termaksud memperkokoh mekanisme penyelesaian sengketa ASEAN yang telah ada sebelumnya dan resolusi mengikat dari segala sengketa dibidang ekonomi.

Sedangkan langkah pertama yang harus dilakukan menuju kepada realisasi Asean Economic Community adalah ASEAN harus mengimplementasi rekomendasi dari satuan tugas tingkat tinggi untuk integrasi ekonomi ASEAN seperti yang dianeksasi.

2. ASEAN Economic Community harus memastikan bahwa dalam memperdalam dan memperluas integrasi ASEAN, harus diikuti dengan kooperasi dalam bidang teknis dan pengembangan, untuk menyamaratakan perkembangan dan mempercepat integrasi ekonomi Negara Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam melalui Asean Investment Area (AIA) dan Roadmap for Integration (RIA) sehingga keuntungan integrasi ASEAN dibagi dengan rata dan membuat semua Negara anggota ASEAN untuk maju kedepan secara terpadu. 3. Realisasi dari ASEAN Economic Community memerlukan implementasi dari

langkah-langkah liberalisasi dan kooperasi.diperlukan juga penguatan aktivitas kooperasi dan integrasi di area lainnya. Kooperasi dan integrasi ini akan melibatkan,diantara yang lainnya, perkembangan Sumber Daya Manusia dan pembangunan kapasitas; pengakuan kualifikasi pendidikan; konsultasi yang lebih dekat dalam pembuatan kebijakan makroekonomi dan finansial; ukuran perdagangan dan keuangan, memperkuat infrastruktur dan konektifitas komunikasi, perkembangan dari transaksi elektronik melalui e-ASEAN,

menitegrasi industri diantara wilayah untuk memperkuat regional sourcing, dan memperkuat keterlibatan sektor privat.49

Ada juga di bagian High-Level Task Force dari Bali Concord II ini yang menyinggung mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN, menyatakan bahwa seharusya ASEAN menjadi:

1. Mencapai tujuan akhir dari integrasi ekonomi seperti yang telah digarisbawahi di ASEAN Vision 2020.

2. Digolongkan sebagai pasar dan basis produksi tunggal, dengan aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terampil, dan aliran bebas modal. 3. Mendekati secara progresif dengan timelines yang jelas dengan memperkuat

inisiatif yang telah ada dan membangun inisiatif baru untuk memperkuat integrase di bidang ekonomi.

Setelah dicapainya sebagian tujuan ASEAN Economic Community tahun 2015, dibuat lagi tujuan dari ASEAN Economic Community 2025, seperti yang tertera di bagian pengantar Cetak Birunya yaitu: 50

1. Menciptakan Ekonomi ASEAN yang sangat terintegrasi dan kohesif yang akan mendukung perkembangan ekonomi yang tinggi dan ketahanan ekonomi yang tinggi juga bahkan didepan guncangan ekonomi global dan volatilitas.

2. Menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang lebih adil dan inklusif di ASEAN yang mempersempit kesenjangan pembangunan, menghapus atau mengurangi kemiskinan secara signifikan, menopang tingkat pertumbuhan yang tinggi

49

ASEAN, Declaration of ASEAN Concord II, 2003, hal 4. 50

dari pendapatan perkapita, dan mempertahankan perkembangan kelas menengah.

3. Memperkuat perkembangan produktivitas melalui inovasi, teknologi, dan perkembangan Sumber Daya Manusia, dan memperkuat riset-riset regional dan perkembangan yang didesain untuk aplikasi komersial demi meningkatkan daya saing ASEAN dalam bergerak keatas Global Value Chains (GVC) menuju ke teknologi yang lebih tinggi dan pengetahuan intensif dalam bidang manufaktur dan industri jasa.

4. Memajukan prinsip Good Governance, transparansi, dan peraturan yang responsive melalui keterlibatan aktif dengan sektor swasta, organisasi berbasis masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dari ASEAN. 5. memperluas konektivitas ASEAN baik individu, regional, maupun

infrastruktur melalui ASEAN dan kooperasi project sub-regional yang memfasilitasi gerakan modal, juga tenaga professional dan bakat.

6. Menciptakan ASEAN yang lebih dinamis dan kuat, sanggup untuk merespon dan beradaptasi dengan tantangan yang datang melalui pemeliharaan mekanisme regional dan nasional yang membahas isu makanan dan energi, bencana alam, guncangan ekonomi, dan isu-isu lain yang merupakan tren global.

7. Menggabungkan agenda berkelanjutan yang memajukan penggunaan ilmu pengetahuan yang mendukung teknologi ramah lingkungan dan energi. 8. Memajukan penggunaan ASEAN Protocol on Enhanced Dispute Settlement

Mechanism (EDSM) dan mengembangkan pendekatan lainnya untuk mempercepat resolusi konflik dibidang ekonomi.

9. Mengokohkan sentralitas ASEAN di kerangka ekonomi regional dengan cara mempertahankan peran ASEAN sebagai pusat dan fasilitator dari integrase ekonomi di wilayah Asia Timur, dan;

10.Bekerja dengan posisi yang sama dan memperkuat peran dan suara ASEAN di fora ekonomi global.

C. Kerangka Hukum Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Dokumen terkait