• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1.2 Sejarah Vespa Antique Club

Berangkat dari kesamaan hobi dan kecintaan terhadap kepemilikan Vespa serta menjadi wahana tumbuhnya jalinan silaturahmi dan komunikasi yang dilandasi kebersamaan dan rasa kekeluargaan, maka terbesit pikiran yang sama dari beberapa orang (Pendiri) untuk mewadahi kesamaan hobi tersebut dalam bentuk organisasi perkumpulan pemilik dan penggemar Vespa.

Dengan dilatar belakangi kesamaan hobi berkendaraan Vespa serta untuk lebih mempererat tali silaturahmi sesama pemilik dan penggemar, pada Jumat 28 Oktober 1993 di Jalan Jamika Kota Bandung, diprakarsai oleh Drs. Solehudin (001), Drs. Acep Rahmat SH. (002), Dodo Suhendar (004), dan Franky Rahmat (007), secara resmi mendeklarasikan VESPA ANTIQUE CLUB (VAC).

34

Berdasarkan keterangan dari salah satu pendiri VAC yaitu Dodo Suhendar yang akrab dipanggil dengan sebutan Abah ini, informan menjelaskan mengenai tujuan dari didirikannnya VAC itu sendiri, berikut pernyataannnya.

“Didirikannya Vespa Antique Club pada waktu itu, tujuannnya adalah supaya bisa menjadi wahana silaturahmi, komunikasi dan menyalurkan hobi wisata berkendaraan para pemilik/pemakai/penggemar roda dua jenis Vespa yang berazaskan kekeluargaan.”35

Berdasarkan informasi dari Abah Dodo, kata antique dalam VAC merupakan kalimat yang sering kali didengar para pendiri sebagai ungkapan spontan masyarakat ketika melihat dan memperhatikan vespa diterima dan didengar waktu itu, maka mereka sepakat menyertakan kata Antique dalam nama organisasi pemilik dan penggemar Vespa, yaitu VESPA ANTIQUE CLUB. 4.1.2.1 Logo Vespa Antique Club

Gambar 4.1

Logo Vespa Antique Club

Berdasarkan keterangan dari Abah Dodo pendiri VAC, lambang atau logo organisasi Vespa Antique Club, adalah berupa perisai bulat yang ditengah gambar

35

Vespa berdasarkan warna hujau, putih dan merah, yang disekeliling kiri ke kanan bertuliskan VESPA ANTIQUE CLUB dan diatasnya bertuliskan kedudukan daerah organisasi tingkat cabang dan paling atas tulisan Indonesia.

Warna dasar lambang memberikan arti, hijau kedamaian dan kesejukan, putih adalah kesucian dan merah adalah keberanian, yang bermakna berani menghadapi tantangan dalam kedamaian dan kesucian hati.

Gambar 4.2

Vespa Berlogo VAC

Logo VAC tersebut biasanya digunakan sebagai atribut pada motor Vespa para anggota VAC, hal tersebut terbukti pada observasi di lapangan yang memang benar adanya logo pada setiap vespa anggota VAC. Logo tersebut dapat menjadikan identitas bagi penggunanya ketika berkendara di Jalan Raya, sehingga dapat saling mengenali sesama anggota VAC ketika sedang melakukan perjalanan jauh diluar daerah asalnya.

4.1.2.2 Mascot Vespa Antique Club

Sedangkan Mascot Vespa Antique Club adalah atribut khas organisasi berupa gambar abstrak serangga Tawon/ lebah dengan lambang Vespa yang

menggambarkan anggota perkumpulan organisasi VAC yang memiliki sifat dan perilaku sebagaimana kehidupan serangga Tawon, berikut penjelasan Abah Dodo:

“Gambar lebah pada mascot kami menggambarkan bahwa kami memiliki

kesatuan dan persatuan dalam sikap, tekad dan gerak dalam membangun dan memperkokoh komunitas dari suatu kesamaan hobi atau kegemaran otomotif Vespa. Kebersamaan dan kegotong royongan yang berdasar atas

prinsip kekeluargaan.”36

Gambar 4.3

Mascot Vespa Antique Club

Peneliti berasumsi berdasarkan informasi narasumber diatas dan observasi dilapangan bahwa anggota VAC selalu kompak bersama-sama dalam hal apapun, dengan tujuan memberikan manfaat dan berguna tidak saja untuk dirinya dan komunitasnya, tetapi juga untuk orang lain dan lingkungan sekitar. Setiap anggota VAC selalu berdedikasi dan berloyalitas terhadap tegaknya kehormatan dan keharuman organisasi. Hal tersebut terbukti dari kecintaan anggota VAC pada organisasi, mereka memakaikan mascot VAC pada bagian rompi berbahan kulit yang selalu dikenakan dalam setiap kegiatan VAC.

36

Gambar 4.4

Konvoi VAC menggunakan jaket kulit bergambar mascot 4.1.2.3 Organisasi dan Keanggotaan Vespa Antique Club

Kegiatan organisasi Vespa Antique Club (VAC) yang sementara berawal dari kesamaan hobi tersebut, tentunya dimaklumi bahwa kegiatan yang diselengarakan lebih mengedepankan aspek silaturahmi, menyalurkan hobi otomotif dan melakukan perjalanan wisata berkendaraan.

Berdasarkan apa yang peneliti temukan dilapangan pada saat observasi, konsep penyelenggaraan organasasi dan kenggotaan-pun relatif sederhana dan tidak terlalu formal, akan tetapi walaupun dengan kesederhanaan dan tidak terprogram secara formal, segala kegiatan VAC berjalan dengan lancar dilengkapi suasana kekeluargaan dan kegotong royongan.

Begitupun dalam penerimaan anggota, dimana pengurus atau pendiri mengawali dengan komunikasi atau obrolan, selanjutnya menyampaikan ajakan bergabung masuk keanggotaan yang tanpa adanya perlengkapan persyaratan administrasi maupun persyaratan yang sangat rumit.

Melalui suatu proses perjalanan yang cukup panjang serta berbagai upaya pembenahan dan penyempurnaan dari setiap priode kepengurusan, Vespa Antique Club (VAC) telah banyak mengalami perkembangan dan peningkatan, baik dalam program kerja, jenis kegiatan yang diselenggarakan, organisasi dan keanggotaan Vespa Antique Club (VAC) tidak lagi berpusat di Bandung sebagai kota kelahiran, tetapi telah menyebar ke daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat maupun keluar Jawa Barat.

Perkembangan terakhir komunitas pemilik dan pengendara Vespa dibawah binaan organisasi VAC Indonesia, antara lain adalah : VAC Bandung Raya, VAC Bogor, VAC Indramayu, VAC Jakarta, VAC Pangandaran, VAC Purwakarta, VAC Subang, VAC Cimahi, VAC Sukabumi, VAC Sumedang, VAC Tasikmalaya, VAC Lampung, VAC Lubuk Linggau, VAC Padang, VAC Banten, VAC Tanggerang, VAC Garut, VAC Cirebon, VAC Cianjur, dan VAC Banjaran. Dengan jumlah keanggotaan sampai dengan akhir Agustus 2010 adalah sebanyak 5.560 orang anggota. (Sumber : Sekretariat Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya).

Sedangkan periode kepemimpinan organisasi VAC Indonesia dari tahun ke tahun, adalah sebagai berikut :

1. Periode tahun 1993 sampai dengan tahun 1994, adalah Drs. Solehudin. (001). 2. Periade tahun 1994 sampai dengan tahun 1996, adalah Franky.R. (007). 3. Periode tahun 1996 sampai dengan tahun 1999, adalah Acep Rahmat SH. (002).

5. Periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2002, adalah Ajat Sudrajat. (055).

6. Periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2007, adalah Oong Komara. (051). 7. Periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, adalah Dedy Ibonk.(026). 8. Periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, adalah Dedy Ibonk. (026).

Dalam penelitian ini peneliti mencoba berfokus pada VAC Cimahi yang merupakan salah satu cabang dari VAC Bandung Raya seperti dijelaskan sebelumnya. Sedikit mengenai sejarah VAC Cimahi peneliti dapatkan dari hasil wawancara dengan Ketua umum VAC Cimahi yaitu Taufik, berikut pernyataannya:

“Awal mulanya waktu itu kita tergabung dalam cabang dari VAC Bandung Raya bagian Bandung Barat sama Baleendah. Dikarenakan jarak dan tempat terlalu jauh dari rumah masing-masing, sedangkan jumlah anggota yang beralamatkan Cimahi cukup banyak, makanya anak-anak Cimahi berunding untuk mendirikan Cabang VAC Cimahi dengan anggota sebanyak 50 orang. Berdirilah VAC Cimahi pada tahun 2001, dan diresmikan pada 18 September 2001. Cimahi menjadi urutan bagian ke delapan, kemudian Padalarang dan Banjaran terakhir.”37

Berdasarkan penuturan dari Taufik dapat penulis hitung bahwa VAC Cimahi sudah berdiri selama 14 tahun sampai saat ini. Kemudian Taufik yang biasa sering dipanggil Opik ini menjelaskan mengenai kepemimpinanya di VAC Cimahi, berikut pernyataannya:

“Dari tahun 2001 itu ada kang Nopi yang menjabat selama dua tahun, kemudian dilanjutkan dengan kang Jejen dan selanjutnya saya sampai sekarang. Sedangkang Sampai sekarang anggota kita yang terdata itu ada sekitar 200 orang, namun pada saat kegiatan dan dilapangan yang aktif sekitar 60-90 orang yang silih berganti antara yang berdatangan antara pekerja dan yang masih sekolah.”

37

Berdasarkan hasil wawncara dengan Opik, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Opik tahu betul mengenai VAC karena dia seorang ketua VAC cimahi dan sudah lama menjabat, tentunya peneliti menetapkan Opik sebagai informan pada penelitian ini.

4.1.2.4 Visi dan Misi Vespa Antique Club

Berikut ini merupakan visi dan misi kelompok VAC, dan menjadi pondasi dasar dari keberadaan kelompok VAC tersebut. Visi dan misi ini dapat menjadi tuntunan kemana mereka melangkah dan tujuan seperti apa yang ingin dicapai secara bersama-sama.

Visi : Menjadi club otomotif terdepan, mantap dan mandiri.

Misi : Kebersamaan, kekeluargaan menjadi modal dasar dalam bertindak hingga mewujudkan ketangguhan dan kesejahteraan.38

Berdasarkan apa yang peneliti dapatkan dan lihat dalam observasi dilapangan, begitu banyak suka duka, pengalaman serta keluarga baru yang peneliti dapatkan dari kelompok VAC ini. Visi kelompok VAC yang ingin menjadi kelompok otomotif terdepan, mantap dan mandiri tentunya sudah dapat dicapai oleh VAC.

Peneliti berasumsi bahwa VAC sudah dapat dikategorikan ke dalam salah satu kelompok otomotif terbesar di Indonesia. Keanggotaan VAC yang sudah tersebar ke seluruh Nusantara, dan selalu aktif dalam kegiatan kelompok, sosial maupun nasional menjadikan VAC kelompok yang mandiri.

38

Keberhasilan VAC tersebut juga tidak terlepas dari misi yang mereka miliki, selalu mengedepankan kebersamaan serta kekeluargaan dalam segala kegiatannya. Hal tersebut telah menjadi modal dasar bagi VAC sehingga masih tetap eksis dengan menjadi kelompok otomotif terdepan.

Dokumen terkait