• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam dokumen Pengujian EfisiensiI Pasar Modal dI Asean (Halaman 96-103)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Negara-negara berkembang mulai mengaktifkan pasar modal ketika terancam dengan krisis hutang (debt crisis) pada awal tahun 1982. Tahun 1980-an ditandai dengan resesi ekonomi sebagai akibat dari turunnya harga minyak di pasar dunia dari US$34,5 per barel menjadi US$10 pada bulan Agustus 1986 yang kemudian mengancam neraca pembayaran dan anggaran belanja dari negara-negara berkembang. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi dan krisis utang ini mendorong negara-negara berkembang untuk melakukan penjadwalan kembali hutang-hutang mereka. Pendanaan melalui sistem perbankan dirasakan semakin sulit karena dibebani dengan cost of capital yang tinggi. Akibatnya untuk sebagian negara yang tetap mengandalkan kredit bank sebagai sumber pembiayaan semakin sulit berkembang karena tidak dapat menawarkan barang dan jasa di pasar internasional dengan harga yang lebih rendah. Kondisi ini yang kemudian memberatkan neraca pembayaran negara-negara berkembang.

Pentingnya pasar modal bagi suatu negara adalah dalam rangka meningkatkan tabungan (saving) melalui sistem keuangan (financial system) yang pada gilirannya mendorong mobilisasi dan alokasi sumber-sumber daya ekonomi secara lebih efisien (efficiency of resource mobilization and allocation) berdasarkan perkiraan atas risiko (risk) dan keuntungan (returns). Penanaman modal (investasi) yang berorientasi di dalam negeri mungkin

81 tidak efisien dibanding dengan jika dilakukan diluar negeri.Begitu juga penanaman modal di negara maju bisa menjadi kurang efisien jika dibanding dengan kalau dilakukan di negara-negara berkembang. Kondisi ini mendorong para investor melakukan investasi lintas negara, baik dalam bentuk penanaman modal langsung (foreingn direct investment) maupun penanaman modal tidak langsung (portfolio investment).

Kinerja pasar modal ini menunjukkan bahwa dunia usaha telah menempatkan produk pasar modal seperti saham (equity), obligasi(bonds) dan beberapa produk derivatif seperti right sertificate, warrant dan sebagainya sebagai sumber pembiayaan dunia usaha jangka panjang yang sangat potensial dan bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dalam alokasi sumber-sumber produksi. Bagi investor (demand side), ada dua kepentingan dalam pasar modal, yakni bagaimana meraih gain dan deviden atas setiap unit saham obligasi yang diportofoliokan. Sedangkan dunia usaha (supply side) berkepentingan dalam pemupukan dana murah untuk membiayai produksi dan mungkin untuk melunasi hutang jangka panjang, yang relatif lebih murah dibanding pembiayaan dari sektor perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Semakin maju industri di suatu negara, pembiayaan melalui pasar modal cenderung lebih dominan dibanding dengan pembiayaan melalui perbankan. Menjadikan suatu bursa yang efisien tidak sekadar merupakan akibat dari mekanisme pasar tetapi juga intervensi pemerintah dalam batas- batas tertentu untuk membuat regulasi dan/atau deregulasi yang memberi peluang bagi setiap pelaku pasar modal untuk bekerja secara lebih efisien.

82 Campur tangan pemerintah yang berlebihan misalnya di bidang perpajakan (taxation), atauprosedur administrasi yang berlebihan (biro kratif) hanya akan menciptakan hambatan (barrier) bagi pengembangan pasar modal itu sendiri. Hampir semua negara berkembang telah menyadari hal ini, dan mulai melakukan reformasi kebijakan untuk menghilangkan hambatan-hambatan tersebut. Swastanisasi BUMN misalnya yang dilakukan di beberapa negara seperti di Malaysia, Filipina, dan Thailand serta juga Indonesia adalah salah satu bentuk pengurangan campur tangan pemerintah dalam ekonomi. Sasaran akhir tetap bermuara pada penciptaan efisiensi.

Objek yang akan dianalisa pada penelitian ini adalah indeks saham di negara-negara ASEAN. Indeks negara yang menjadi sampel pada penelitian ini yakni ada 6 negara yang meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Berikut ini adalah penjelasan dari 6 indeks yang termasuk dalam sampel penelitian.

1. Indonesia

Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX) atau Jakarta Stock Exchange (JKSE) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif.

83 Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS- NextG yang disediakan OMX. Bursa Efek Indonesia berpusat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

2. Malaysia

Bursa Malaysia dahulu dikenal sebagai Bursa Saham Kuala Lumpur (KLSE, Kuala Lumpur Stock Exchange), adalah sebuah perusahaan induk bursa yang memberikan layanan berbeda yang berkaitan dengan perdagangan derivatif dan sekuritas dan lain-lain.

KLSE dimulai pada tahun 1930 ketika Asosiasi Broker Saham Singapura didirikan sebagai satu lembaga resmi sekuritas di Tanah Melayu. Pada tahun 1937, ia terdaftar kembali sebagai Asosiasi Broker Saham Tanah Melayu, tetapi ia masih tidak memperdagangkan saham- saham publik.

Pada tahun 1960, Bursa Saham Tanah Melayu telah didirikan dan perdagangan saham publik dimulai pada 9 Mei. Pada tahun 1961, sistem papan telah diperkenalkan di mana dua buah kamar dagangan, masing- masing satu di Singapura dan Kuala Lumpur, telah terhubung oleh barisan-barisan online telepon terus menjadi satu pasar tunggal dengan

84 saham-saham serupa dan saham-saham tercantum di satu set harga yang tunggal di kedua papan.

Bursa Saham Malaysia telah dibentuk secara resmi pada tahun 1964 dan pada tahun berikut, dengan pemisahan Singapura dari Malaysia, bursa saham terus berfungsi di bawah Bursa Saham Malaysia dan Singapura (SEMS).

Pada tahun 1973, dengan penghentian saling-bisa-mata uang antara Malaysia dan Singapura, SEMS terpisah menjadi dua, Bursa Saham Kuala Lumpur Bhd (KLSEB) dan Bursa Efek Singapura (SES). Perusahaan-perusahaan Malaysia terus terdaftar di SES dan sebaliknya. Sebuah perusahaan berhad baru menurut gerenti, Bursa Saham Kuala Lumpur (BSKL) mengambil alih operasi sebagai bursa saham KLSEB. Pada tahun 1994, perusahaan ini diubah namanya sebagai Bursa Saham Kuala Lumpur.

Bursa Saham Kuala Lumpur menjadi satu perubahan yang mutual dan telah diubah namanya sebagai Bursa Malaysia pada tahun 2004. MYX mengandung satu papan utama, satu papan kedua dan papan MESDAQ dengan jumlah permodalan pasar RM700 miliar (AS$189 miliar). Pada tahun 2005, Bursa Malaysia telah terdaftar sendiri di 18 Maret. Pada 28 April, Bursa Malaysia memperkenalkan CBRS, satu skema yang mengizinkan semua investor untuk memasuki laporan- laporan penelitian perusahaan-perusahaan terdaftar Bursa dengan pembayaran gratis.

85 Indeks pasar saham pertama untuk Bursa Malaysia adalah Indeks Komposit Kuala Lumpur (KLCI). Namun, pada Juni 2006, satu seri indeks baru dikembangkan secara bersama oleh Bursa Malaysia dan FTSE berkumpul telah diperkenalkan. Pada 7 November, indeks komposit akhirnya mencapai 1.000 poin dan ditutup pada 1.003,28. Ia adalah sebagian didorong oleh dagangan kukuh semalaman Wall Street. KLCI adalah diperkirakan untuk menyetujui 1.000 tanda lagi. Saat di pertengahan-Maret 2007, permodalan pasar diperkirakan berjumlah RM927.8 miliar (AS$270 miliar).

3. Singapura

Bursa efek Singapura adalah bursa saham yang berlokasi di Singapura, sebelumnya dikenal sebagai Stock Exchange of Singapore (SES) sampai menggabungkan dengan Singapore International Monetary Exchange (SIMEX) pada 30 November 1999. Bursa ini juga memperdagangkan sekuritas lainnya seperti obligasi pemerintah dan derivatif seperti opsi saham. Indeks pasar saham utama SGX adalah Indeks Straits Times (Strait Times Index, STI).

Indeks Straits Times (disingkat: STI; bahasa Inggris: Straits Times Index) adalah sebuah indeks pasar saham berdasarkan kapitalisasi di Bursa efek Singapura. Indeks ini digunakan untuk mendata dan memonitor perubahan harian dari 30 perusahaan terbesar di pasar saham Singapura dan sebagai indikator utama dari performa pasar di

86 Singapura. Indeks ini bersama-sama dihitung dengan Singapore Press Holdings (SPH), Singapore Exchange (SGX) dan FTSE Group (FTSE).

Singapore Exchange Limited adalah perusahaan induk investasi yang memberikan layanan berbeda yang berkaitan dengan perdagangan derivatif dan sekuritas dan lain-lain. SGX adalah anggota World Federation of Exchanges dan Asian and Oceanian Stock Exchanges Federation.

Masa perdagangan di bursa SGX adalah 08:00 hingga 17:30 setiap hari kecuali Sabtu, Minggu, dan hari libur yang ditetapkan pengelola bursa sebelumnya.

4. Filipina

Bursa Saham Filipina (PSE: PSE) adalah salah satu dari dua bursa saham di Filipina, satunya lagi adalah Philippine Dealing Exchange. PSE merupakan salah satu bursa saham utama di Asia Tenggara dan juga merupakan pasar saham pertama di Asia dan yang beroperasi terlama sejak tahun 1927. PSE memiliki dua tempat perdagangan, satu di Kota Makati dan satu lagi di Kota Pasig.

5. Thailand

Bursa Saham Thailand (SET) adalah bursa saham Thailand yang terletak di Bangkok. Per 31 Desember 2013, Bursa Efek Thailand telah 584 perusahaan yang terdaftar dengan gabungan kapitalisasi

87 pasar sebesar BT฿11.496 miliar. Indeks pasar saham dari bursa ini adalah Indeks SET, Indeks SET50 dan Indeks SET100.

Masa perdagangan di bursa SET adalah 08:15 hingga 12:30 dan 14:15 hingga 17:30 setiap hari kecuali Sabtu, Minggu, dan hari libur yang ditetapkan pengelola bursa sebelumnya.

6. Vietnam

Bursa Efek Hanoi ( bahasa Inggris: Hanoi Securities Trading Center / Hanoi STC) adalah bursa efek yang terletak di Hanoi, Vietnam, diluncurkan pada Maret 2005 dan menangani lelang dan perdagangan saham dan obligasi. Bursa Efek Hanoi adalah pusat perdagangan efek kedua untuk membuka di Vietnam setelah Bursa Efek Kota Ho Chi Minh.

B. Analisis dan Pembahasan

Dalam dokumen Pengujian EfisiensiI Pasar Modal dI Asean (Halaman 96-103)

Dokumen terkait