• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia

Pada tahun 1912, tepatnya pada tanggal 14 Desember 1912 pemerintahan Hindia Belanda mendirikan Bursa Efek di Batavia yang diselenggarakan oleh Vereniging voor de Effectenhandel. Kemudian pada tanggal 11 Januari 1925, didirikan Bursa Efek di Surabaya, lalu disusul dengan pembukaan Bursa Efek di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Akan tetapi, Bursa Efek ditutup pada awal tahun 1940 karena pada saat itu terjadi perang dunia ke – 2, sehingga secara otomatis pasar modal yang sudah ada menjadi vakum serta tidak ada perkembangannya.

Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, sejarah pasar modal Indonesia memasuki alam kemerdekaan yang tentunya akan memberikan angin segar bagi perkembangan pasar modal dengan dimensi dan situasi berbeda. Pemerintahan orde lama membentuk suatu badan yang disebut PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek – efek). Salah satu tugas dari badan ini adalah melakukan berbagai kajian tentang kemungkinan didirikannya Bursa Efek pasca kemerdekaan. Berbagai kajian yang dilakukan tentunya menyangkut faktor ekonomi makro maupun ekonomi mikro, karena pasar modal sangat erat kaitannya dengan faktor – faktor ekonomi suatu Negara (Tuti Amalia, 2008: 46).

Pada tahun 1952, PPUE membuka Bursa Efek di Jakarta, yang sangat diharapkan dapat menjadi penunjang perekonomian di Indonesia. Pada tahun 2002 Bursa Efek juga mulai menerapkan sistem perdagangan jarak jauh yang disebut Remote Trading System (RTS), sebagai upaya meningkatkan akses pasar, kecepatan, dan frekuensi perdagangan. Dan akhirnya, pada tahun 2007 dilakukan penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang kemudian berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (Mutia Desanti, 2008: 56).

2. Lembaga – Lembaga Penunjang Bursa Efek Indonesia

Dalam kegiatannya, Bursa Efek Indonesia melibatkan banyak lembaga yang mempunyai fungsi atau peran berbeda – beda yang saling menunjang antara satu dengan yang lainnya. Pihak – pihak yang terkait dalam kegiatan Bursa Efek Indonesia dalam Mutia Desanti (2008: 60 – 63) adalah:

a. Perusahaan go public (Emiten)

Emiten adalah perusahaan yang melakukan emisi atau yang telah melakukan penawaran dalam surat berharga.

b. Perusahaan Efek

Perusahaan efek adalah perusahaan yang telah memperoleh izin usaha untuk beberapa kegiatan seperti penjamin emisi efek, perantara perdagangan efek, manajer investasi, atau penasehat investasi.

c. Lembaga kliring dan penyelesaian penyimpanan adalah suatu lembaga yang menyelenggarakan kliring dan penyelesaian transaksi yang terjadi di Bursa Efek, penyimpanan efek serta penitipan harta untuk pihak lain.

d. Perusahaan Reksadana

Perusahaan reksadana adalah pihak yang kegiatan utamanya melakukan investasi, dan investasi kembali (reinvestasi).

e. Lembaga penunjang pasar modal

Lembaga penunjang meliputi tempat penitipan harta, wali amanat atau penanggung yang menyediakan jasa. Tempat penitipan harta adalah pihak yang menyelenggarakan penyimpanan harta dalam penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak tanpa mempunyai hak kepemilikan atas harta tersebut.

f. Profesi Penunjang

Profesi penunjang terdiri dari akuntan publik, notaris, perusahaan penilai (appraisal) dan konsultan hukum. Akuntan publik adalah pihak yang memiliki keahlian dalam bidang akuntansi dan pemeriksaan (auditing). Fungsi akuntan adalah memberi pendapat atas kewajaran laporan keuangan emiten dan calon emiten. Notaris adalah pejabat yang berwenang membuat akte otentik sebagaimana dimaksudkan dalam Staad Glad 1860 No. 3 tentang pengaturan jabatan notaris. Peranan notaris adalah membuat perjanjian, menyusun anggaran dasar dan perubahannya, perubahan milik modal dan lain – lain.

Penilaian appraisal adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani laporan penilai. Laporan penilai mencakup pendapatan atas aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian penilai. Konsultan hukum adalah ahli hukum yang memberikan dan

menandatangani pendapat hukum mengenai emisi atau emiten. Fungsi utama konsultan hukum adalah melindungi pemodal atau calon pemodal dari segi hukum. Tugasnya antara lain meneliti akte pendirian, izin usaha, dan lain – lain.

g. Pemodal (Investor)

Pemodal adalah pihak perorangan maupun lembaga yang menanamkan modalnya dalam efek – efek yang diperdagangkan.

f. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

BAPEPAM merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Memonitor dan mengatur pasar modal sebagai tempat sekuritas – sekuritas yang dapat diterbitkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar, efisien dengan maksud untuk melindungi kepentingan para pemodal dan masyarakat.

2) Mengawasi dan memonitor pertukaran sekuritas, kliring, dan lembaga – lembaga penyimpanan reksadana, perusahaan sekuritas dan para pialang, serta berbagai lembaga pendukung pasar modal dan para professional.

3) Untuk memberikan rekomendasi tentang pasar modal kepada menteri keuangan.

Dengan fungsi tersebut diharapkan BAPEPAM lebih bisa melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kegiatan pendanaan efek dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan yang diselenggarakan

oleh Bursa Efek, selain itu peraturan mulai dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) secara konsisten.

3. Instrumen Pasar Modal

Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat berharga (efek) yang umumnya diperjualbelikan melalui pasar modal. Efek adalah surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti hutang, rights, warrants, opsi atau setiap derivatif dari efek atau setiap instrument yang ditetapkan oleh Bapepam sebagai efek. Sifat efek yang diperdagangkan di pasar modal biasanya berjangka waktu panjang. Instrument yang paling umum diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia saat ini adalah saham, obligasi, dan rights.

a. Saham

Saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan modal pada suatu perseroan terbatas. Dalam transaksi jual beli di Bursa Efek, saham atau disebut share merupakan instrument yang paling dominan diperdagangkan. Saham tersebut dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau atas unjuk. Saham dapat dibedakan antara saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Perbedaan kedua saham itu antara lain:

1) Saham Biasa

a) Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh data. b) Memiliki hak suara (one share one vote)

c) Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. 2) Saham Preferen

a) Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen b) Tidak memiliki hak suara

c) Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus

d) Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan dilikuidasi.

e) Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dan pembagian laba perusahaan disamping penghasilan yang diterima secara tetap. b. Right

Yaitu hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru yang diterbitkan oleh suatu perusahaan, penerbitan right di pasar modal Indonesia juga disebut penawaran efek terbatas dengan hak membeli lebih dahulu. Biasanya perusahaan menetapkan bahwa setiap pemegang saham lama diberi hak untuk membeli sejumlah saham baru dengan suatu perbandingan yang ditentukan.

c. Obligasi

Obligasi atau bonds adalah bukti hutang dari emiten yang dijamin oleh penanggung yang memegang janji pembayaran bunga atau janji lainnya secara pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal

jatuh tempo. Obligasi pada prinsipnya merupakan instrument pasar modal yang berjangka waktu panjang yaitu 3 s/d 30 tahun. Namun demikian dilihat dari jangka waktu pendek yaitu antara 3 – 5 tahun, berjangka waktu menengah 5 – 15 tahun dan berjangka waktu panjang 15 – 30 tahun (Tuti Amalia, 2008: 47 – 49).

Dokumen terkait