• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekilas tentang Memoar Reporter and the City

GAMBARAN UMUM

A. Sekilas tentang Memoar Reporter and the City

Reporter and the City adalah kumpulan pengalaman-pengalaman Noni Wibisono selama menjadi reporter di stasiun televisi swasta nasional. terlahir dari kepribadian drama queen, tidak hanya sekali dua kali Noni teserang panic attack saat berkerja. Namun, Noni berusaha mati-matian menyesuaikan diri dengan profesinya dan kadang suka 'kumat' kepribadian aslinya.

“Menulis dari hati. Menurut saya, itulah yang dilakukan Noni, seorang reporter yang memiliki karakter berbeda daripada reporter pada umumnya. Sepanjang karier saya di dunia pertelevisian, saya telah mengenal banyak sosok reporter, dengan kelebihan dan keunikan nya masing-masing. Terlepas dari tampilan layar kaca, reporter pun punya sisi lain yang “informal” dan tidak melulu menjadi sosok yang formal. Bagi saya, buku ini memberi insight pada pikiran dan perasaan tersembunyi seorang reporter.” Itulah yang di ungkapakan Wishnutama selaku Presiden Direktur Trans TV pada buku memoar ini.

Penuturan kata yang diungkapkan langsung oleh Presiden Direktur Utama Trans TV adalah suatu bukti buku ini berkualitas untuk dijadikan bahan bacaan. Terutama orang yang ingin mengetahui atau ingin menjadi seorang reporter di televisi.

Cover yang berwarna hitam dan kuning, pada bagian atas tertulis nama penulis tidak lain Noni Wibisono, di bawahnya tertulis judul kata reporter yang diwarnai merah dan and the city warana hitam, disamping judul tertuliskan sifat aslinya centil pangkal eksis. Kemudian di bawahnya terdapat foto-foto dokumentasi liputan banjir, dan satu foto Noni yang cukup besar sedang memagang microphone yang terdapat gambar bibir bertuliskan cablak

catatan blak-blakan.

Buku memoar yang terbit bulan april tahun 2009 ini merupakan buku pertama yang ditulis oleh Noni Wibisono. Buku yang diterbitkan oleh GagasMedia Jakarta ini tebalnya 220 halaman. Editornya Cristhian Simamora dan Widyawati Oktavia, proofreadernya Alit Tisana Palupi, penata letaknya Mira, dan desain sampulnya Adriano Budiman.

Dalam memoar ini terkadang ada foto yang diselipkan Noni yang didokumentasikan orang lain. Hal ini dilakukan agar para pembaca tidak hanya membaca tetapi bisa melihat gambarnya. Walau tidak semua judul cerita adanya gamabarnya, tapi hal itu sudah cukup menjadikan penyegar bagi para pembaca. Sekaligus mengenalkan sosok Noni saat liputan. Foto yang terdapat di dalam memoar ini sebanyak 15 foto.

Buku memoar yang ini diawali oleh sepatah lebih dari sepatah kata, kemudian introduction (kenalam dulu dong....), 10 judul cerita pada bagian inti, dan bagian terakhir hidden chapter happy ending. Adapun 10 judul bagian cerita yang berbeda-beda, yaitu:

k. Bom Kuningan (the worst phoner ever)

Pada bagian ini Noni menceritakan keadaan setelah bom kuningan yang terjadi saat tanggal 9 september 2004 di Jalan Rasuna Said depan Kedubes Australia. Noni menjadi reporter yang mengabarkan berita terbaru setelah kejadian ledakan melalui telepon. Di akhir halaman bagian ini diceritakan sekilas tentang Bom Kuningan.

l. Kencing Bensin (a fashionable, freak reporter)

Diceritakan sedikit tentang sifat Noni akan fashion, pergi kemana pun dan kerja dimanapun gaya total itulah yang selalu diterapkan olehnya, semuanya harus terlihat fashionable. Kemudian langsung pada inti cerita, Noni meliput tentang anak-anak atau pak ogah yang suka ngencingin bensin (mengambil bensin dari truk untuk di jual demi mendapatkan keuntungan lagi). Dilanjutkan mencari berita di KPK untuk mencari tahu kasus terbaru.

m. Jamal Mirdad

Jamal Mirdad yang dimaksud cerita ini adalah jam malam yang diberlakukan oleh stasiun Noni menjadi reporter. Shift terberat bagi reporter, karena disinilah mental seorang reporter diuji. Diceritakan tentang cara seorang reporter mencari berita di malam hari, kebanyakan berita kriminal seperti razia PSK.

n. Nepotisme

Dalam judul ini Noni bukan meliput tentang nepotisme pemerintahan, tetapi tentang Noni yang masuk Trans TV kena tuduhan nepotisme. Hal ini terjadi karena kakaknya menjadi direktur finance dan

human Resources Department. Pada bagian ini dijelaskan tentang usaha Noni hingga menjadi seorang reporter melalui tahap perekrutran seorang reporter yang sudah ditentukan oleh Trans TV.

o. Be A Saviour

Sesuai dengan temanya yang mempunyai arti menjadi penyelamat. Ini merupakan liputan Noni tentang human sample seorang warga miskin yang tidak mampu operasi. Karena liputan yang disiarkan tersebut ada seorang yang memebiayai orang miskin tersebut.

p. Serambi Mekkah

Ini merupakan cerita Noni saat Liputan di Banda Aceh untuk meliput acara satu tahun setelah tsunami berlalu. Tak disangka Noni meraskan gempa yang cukup hebat di Aceh yaitu 8,7 SR. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.

q. Banjir Jakarta 2007

Melaporkan berita banjir dari daerah yang terendam banjir merupakan liputan yang menarik. Apalagi yang dilanda banjir adalah kota Jakarta, banyank sekali liputan yang bisa diambil mulai dari bad-news, good news, dan human sample.

r. Nyepi yang Sepi

Liputan yang tepat untuk mengetahui seperti apa perayaan nyepi tempatnya pasti Bali. Disana banyak berita yang menarik untuk di liput seputar hari sebelum dan sesudah nyepi. Pada juddul ini Noni memfokuskan pas hari perayaan nyepi, dimana semua warga di Bali tidak

boleh keluar dari rumah tanpa izin dari pecalang adat setempat, maka itulah judulnya nyepi yang sepi.

s. Puncak Asmara

Ini adalah liputan Noni saat menjadi reporter untuk fenomena salah satu program di Trans TV yang mengungkap kehidupan malam. Disinilah keberanian seorang reporter diuji, karena ini merupakan liputan investigasi. Diceritakan Noni dan crew-nya meliput kehidupan esek-esek di daerah puncak.

t. Uzbekistan

Dia awal Noni menceritakan sepenggal kehidupanya tentang cinta yang akhirnya kandas saat persiapan pernikahan. Dilanjutkan dengan cerita Noni tentang kehipuan wanita erotis di Uzbekistan, tapi sayangnya liputan ini tidak ditayangkan karena Komisis Penyiaran Indonesia melarang liputan yang mengandung unsur pornografi. Hasilnya hanya liputan seputar negara Uzbekistan saja yang ditayangkan.

Di akhir dari memoar ini berjudul hidden chapter happy ending, disinilah Noni menuangkan cerita sepenggal kisah cintanya yang berujung pernikahan. Tak lupa disini Noni menuliskan rasa terimakasih kepada semua yang terlibat dalam pembuatan memoar, dan juga kepada keluarga dan teman-nya selama ini.

Memoar ini merupakan sebuah tulisan yang berdasarkan kejujuran, sehingga di dalam ceritanya banyak hal yang ditulis, mulai dari pengalaman yang asyik, buruk, sampai memalukan.

Pada halam cover belakang bertuliskan penggalan cerita yang terdapat dalam memoar, dan dibawahnya terdapat beberapa pendapat orang tentang memoar tersebut, serta terdapat gambar microphone.

Dokumen terkait